Anda di halaman 1dari 38

Jalan dan Pertumbuhan Ekonomi

SJ-4215 Pembiayaan Jalan – Kuliah 1


Pertumbuhan Ekonomi
 Para ahli ekonomi pembangunan mendefinisikan pertumbuhan
ekonomi sebagai pertumbuhan kesempatan kerja atau
terciptanya kesempatan kerja, karena kesempatan kerja mudah
untuk dihitung
  Politisi paling suka menggunakan parameter ini sebagai janji
politik ataupun bukti hasil kerjanya
 Masalahnya,
 Kesempatan kerja yang tercipta dengan adanya
peningkatan/pembangunan prasarana jalan bersifat
sementara, yaitu selama masa konstruksi saja.
 Kalaupun kesempatan kerja yang tercipta, cenderung
pekerjaan kasar, yaitu buruh konstruksi ataupun kesempatan
kerja lainnya pada koridor jalan dimaksud seperti SPBU
ataupun Rest Area.
Pertumbuhan Ekonomi
• Parameter yang lebih baik untuk menggambarkan
pertumbuhan ekonomi adalah perubahan tingkat
pendapatan riel per kapita

(pendapatan – inflasi) = pendapatan riel

• Pendapatan riel penduduk mencerminkan seberapa


sejahtera suatu masyarakat
Transportasi dan Kegiatan Ekonomi

Region A Tanpa transport Region B

Product E Product A Product E Product A

Product D Product B Product D Product B

Product C Product C
Transportasi dan Kegiatan Ekonomi
Region A Region B
Product E Product A
Product E Product A

Tanpa transport
Product D Product B
Product D Product B

Product C
Product C
Region B
Region A Product A
Product E Product E

Product D
Dgn Transport Product B

Product D
Product A

Product C Spesialisasi
Product C
Product B
Transportasi dan Kegiatan Ekonomi

Tanpa Transport Dengan Transport


Transportasi dan Kegiatan Ekonomi

Tanpa Transport Dengan Transport


rasarana Jalan & Nilai Tambah
 Masyarakat dapat pergi ke tempat kerja ataupun sekolah di mana
mereka mendapatkan penghasilan ataupun meningkatkan
kemampuan untuk mendapatkan penghasilan.
 Masyarakat dapat memperoleh barang atau jasa dari sumber yang lai
menciptakan persaingan
 Pelaku usaha mengangkut barang ke tempat di mana mereka memilik
harga yang lebih tinggi
 Pelaku bisnis merasakan makin bertambahnya wilayah pasar (“marke
reach”)
 Bertambahnya nilai barang memungkinkan pelaku bisnis (secara tdk
langsung) membayar lebih untuk memperbaiki sistem
Prasarana Jalan & Nilai Tambah
Meningkatnya kualitas prasarana jalan akan menambah “market reach”
dari bisnis; Lokasi2 tertentu menjadi lebih aksesibel
eningkatan kualitas Prasarana Jalan dan Pendapatan Rie
 Investasi prasarana jalan akan menghasilkan peningkatan
pendapatan riel Jika kemanfaatan yang diperoleh melebihi biaya
yang dikeluarkan
 Adanya surplus benefit menyebabkan terciptanya penghasilan
baru bagi masyarakat di wilayah dimaksud
 Dengan bertambah baiknya kualitas prasarana jalan, maka
masyarakat menghemat waktu dan uang, sehingga
kesejahteraannya meningkat
Prasarana Jalan vs Penghasilan
Prasarana Jalan vs Pertumbuhan Ekonomi

USA - 1950 - 1988


PGNP = -3.39 + 1.24(LPR)
R2 = 0.93 PGNP = GNP
per capita
Cross section of 98 developing countries
PGNP = 1.39(LPR) LPR = length
R2 = 0.76 of paved road
per 1,000
Canada - 1950 - 1988 inhabitants
PGNP = 0.86 + 1.33(LPR)
R2 = 0.88

ueiroz and Gautam, “Road Infrastructure and Economic Development - Some Economic Indicators
Prasarana Jalan vs Pertumbuhan Ekonomi
Pada saat kondisi prasarana jalan sangat buruk, maka usaha
peningkatan prasarana jalan akan berdampak secara signifikan,
baik terhadap bertambahnya “market reach” maupun
pertumbuhan ekonomi
Tetapi pada saat kondisi prasarana jalan sudah baik, maka
peningkatan prasarana jalan akan menghasilkan dampak yang
tidak signifikan
rasarana Jalan vs Pertumbuhan Ekonomi

 Pada saat kondisi prasarana jalan buruk ataupun adanya inefisiensi


pada sistem jaringan jalan, maka biaya transportasi meningkat,
terkadang sangat signifikan
 Biaya Operasi kendaraan bertambah
 Waktu perjalanan meningkat
 Biaya angkut meningkat
 Biaya Inventory dan biaya logistik bertambah
 Hal ini pada gilirannya akan menyebabkan berkurangnya real
personal income — Perusahaan dan masyarakat harus
mengeluarkan uang lebih untuk biaya transportasi
rasarana Jalan vs Pertumbuhan Ekonomi

• Kondisi prasarana jalan yang baik merupakan hal yang diperlukan,


tetapi bukan merupakan kondisi yang memenuhi untuk
terciptanya pertumbuhan ekonomi (a necessary, but not
sufficient condition)
– Kondisi prasarana jalan yang buruk menghambat pertumbuhan
ekonomi dan menyebabkan tingkat penghasilan tetap rendah.
– Tetapi, investasi prasarana jalan saja jika pada kondisi yang
tidak sesuai tidak akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi
Prasarana Jalan vs Pertumbuhan Ekonomi

Ditinjau dari dampak terhadap pertumbuhan ekonomi,


nvestasi prasarana jalan dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok :
1. Diperlukan dan mencukupi (Necessary and sufficient) untuk
terjadinya pertumbuhan ekonomi.
2. Diperlukan tetapi tidak mencukupi (Necessary, but not
sufficient) untuk terjadinya pertumbuhan ekonomi.
3. Tidak diperlukan (Not necessary) untuk memenuhi kebutuhan
pergerakan
Prasarana Jalan vs Pertumbuhan Ekonomi

1. Di negara2 yang sudah berkembang, di mana kondisi


prasarana jalan sudah sangat baik, peningkatan investasi
tidak akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi lebih
lanjut.
2. Investasi pada prasarana jalan akan berperan sebagai
pelengkap dari kondisi infrastruktur lainnya agar kondisi
memadai sehingga dimungkinkan terjadinya
pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
Contoh Kasus : China
Lessons from China’s Experience
Key features of the Chinese experience
Economic growth relying on market and trade
Strong role of government in creating, shaping, and guiding
market
Strong role of government in guiding and financing infrastructur
development
Clear strategic vision and strong, decentralized implementation
capacity
Infrastructure development driven by strong planning agencies
High growth helped maintain policy consensus
Investment anticipated demand: when following demand,
responses were rapid and strategic
Empat hal yang menyebabkan Prasarana Jalan menstimulasi
Pertumbuhan Ekonomi
• Dengan adanya pengembangan prasarana jalan maka pelaku
usaha lokal akan dapat meningkatkan wilayah pasarnya
(“market reach”)
• Menciptakan kesempatan kerja pada saat pelaksanaan
konstruksi ataupun kegiatan perbaikan jalan.
• Makin baiknya akses ke berbagai fasilitas menyebabkan
tingkat kesehatan, keselamatan dan kenyamanan dari
masyarakat menjadi meningkat, sehingga menyebabkan
makin atraktif untuk kegiatan bisnis
• Meningkatkan kebanggan maupun meningkatnya citra
wilayah.
Kondisi yang diperlukan (The Necessary Conditions)

1. Positive Economic Externalities - these must be present -


agglomeration economies, the availability of high quality labour,
and the underlying dynamics in the local economy.
2. Investment Factors - related to the availability of funds for
investment, the scale of investment, its location, the network
effects, and the timing of the investment.
3. Political Factors - relate to the broader policy environment within
which transport decisions are taken. Complementary factors here
include - sources of finance, level of investment, the supporting
legal, organisational and institutional policies, and any necessary
complementary policy actions (grants, tax breaks etc).
andangan Traditional terhadap Dampak Investasi Jala

Investasi Prasarana
Jalan

Dampak Langsung Dampak


Perubahan Accessibility Tak Langsung

Perubahan Land- Production &


use Transaction cost
saving Multiplier Effect Externalities
Consumer & Producer
Surplus
Infrastructure
Prasarana Jalan vs
Investment
Multiplier
Investment
Pertumbuhan Ekonomi
Travel Effects
Network Accessibility

Welfare Primary Benefits


Gains Travel Time and Costs;
Traffic Volume

Externalities Activity Spatial


Redistribution

Pecuniary Allocative
Externalities

Agglomeration: Firm’s
Transport Labour
Environmental Cost Reduction, Spatial
Network Market
and Organisational
Economies
Changes

Relative Prices
and Land Rent Economic Growth
Some Conceptual and Empirical Disputes
1. Accessibility benefits and potential development benefits can
be added to produce total benefits from a transport investment
2. Transport improvements are associated with long-term
economic development, hence they must also generate it
3. Transport improvements produce efficient spatial patterns and
thereby generate economic development
4. Transport’s share of GDP can be used as an economic growth
indicator
5. Transport’s share in industry’s costs can be used to measure
the economic contribution of transport
rasarana Jalan vs Pertumbuhan Ekonomi
Open Dynamic Systems
1. 2.
Economic self-sufficiency in these regions International and national markets with
with production under strong local strong conditions for further growth.
cological controls.

Transport investment important and will Transport investment already at a high


have the maximum impact in these systems. level and will support growth – but not a
necessary condition.
naccessibility Accessibility

Poor transport may have contributed to Infrastructure good along corridors, but
decline, but on its own it will not revive further investment will have little impact,
hese regions. as economic conditions are weak.

Static local areas which are isolated with Accessibility restricted to corridors and
declining economies. regions in decline, except at key
interchanges.
4. 3.
Closed Static Systems
rasarana Jalan vs Pertumbuhan Ekonomi
 Dapatkan investasi prasarana jalan menyebabkan pertumbuhan
ekonomi ? Tidak selalu ; Hal ini dapat berperan sebagai
pendukung
 Dapatkan investasi prasarana jalan menghindari terjadinya
keterpurukan wilayah ? Mungkin tidak, kecuali jika prasarana
jalan satu-satunya faktor satu-satunya yang kurang
 Dapatkan prasarana jalan mendukung pertumbuhan ekonomi
yang lebih cepat ? Kadang-kadang, jika pada kondisi yang tepat;
jika prasarana jalan benar benar merupakan “missing
ingredient, the economic impacts can be dramatic”
 Situasi terakhir ini makin jarang terjadi
The Macroeconomic Approach

• Investment and productivity growth underlie long run economic


growth.

• If infrastructure investments are to have an impact on the long


run growth, (Rosenstein-Rodan (1943) and Hirschman (1958))
they must operate directly and indirectly through the decisions
of firms and households.

• Transport can contribute to the economy directly through


additions to capital stocks via increases in transport
infrastructure capital, as claimed by analysts using the
macroeconomic perspective.
Prasarana Jalan dan Pertumbuhan Ekonomi

Transport Increased Growth of


Infrastructure Transport Real
Expansion Infrastructure GDP/Capita
Stock
The Macroeconomic Approach

• The neo-classical growth theory of Solow (1956) and Swann


(1956) postulates that capital accumulations are subject to
diminishing returns, so that the effect of high transport capital
investments tend to peter out over time.

• The long run growth in GDP per capita, will depend on TFP
growth, which reflects technological progress (which is
exogenous in the Solow model).

• Thus, transport effects are on the level of GDP per capita rather
than on the increase in its growth rate of the economy
The Macroeconomic Approach

• Endogenous Growth Theory (Romer, Lucas) shows that


the diminishing returns effect can be postponed or kept in
abeyance, so that the growth rates in the economy can
be affected by investments in the long run.

• This new theory (unlike Solow and Swann) endogenizes


technical change, including human capital, and other
forms of knowledge-rich capital in capital stocks.
The Macroeconomic Approach
It endogenizes technology in a dynamic general equilibrium
framework, using the monopolistic competition or the product
variety model of Dixit and Stiglitz (1977) with increasing
returns to scale. With continuing growth of knowledge-rich
capital, the growth dynamics with self-reinforcing circular and
cumulative causation mechanisms can pave the way to a
virtuous cycle of growth (Ray, Lakshmanan, and Anderson,
2001).
The Macroeconomic Approach

If we consider the endogenous growth theory, the ideas of


‘new economic geography’ (NEG), the transport
infrastructure - induced improvements can promote TFP
through:

• economies of scale in larger markets and the resultant


restructuring,
• agglomeration economies in spatial clusters, and
• innovation-induced effects
Siapa yang membiayai Prasarana Jalan ?

Prasarana Jalan

Pertumbuhan Ekonomi
apa yang membiayai Prasarana Jalan ?
ertama, pengguna (users):
Dalam lingkaran ini,
Prasarana Jalan
membiayai dirinya
sendiri

Prasarana Jalan

USERS
Pertumbuhan Ekonomi
apa yang membiayai Prasarana Jalan ?
edua, pengguna (users)
subsidi oleh pembayar pajak … SUBSIDI

Prasarana Jalan

AX PAYERS
USERS
Pertumbuhan
Ekonomi
apa yang membiayai Prasarana Jalan ?
Dua Mekanisme kelembagaan memungkinkan adanya penyaluran
rus kas – dari anggaran Pemerintah, dan dari Perusahaan
Pengelola (service providers)
Semua Pengeluaran
Pemerintah berasal dari dana Pengelola dapat dilakukan oleh
pajak, untuk sekarang maupun Pemerintah , BUMN, atauapun
ke depan sektor Swasta

STATE
BUDGET PROVIDERS

Prasarana Jalan

TAX PAYERS USERS


Pertumbuhan
Ekonomi
apa yang membiayai Prasarana Jalan ?

Financiers memegang peran sebagai facilitator utama…

FINANCIERS … Financier membuat beb


Financier memungkinkan
terjadinya mobilisasi dana pembayaran user menjadi l
berdasarkan future tax rata sepanjang waktu
payments…

STATE PROVIDERS
BUDGET

Prasarana Jalan

FOREIGN TAX PAYERS USERS


TAX PAYERS
Pertumbuhan
Ekonomi
apa yang membiayai Prasarana Jalan ?

Financiers memegang peran sebagai facilitator utama…


FINANCIERS

Kondisi ini terjadi jika


pembiayaan berbentuk
konsesi atau berupa hibah
STATE PROVIDERS
BUDGET

Prasarana Jalan

FOREIGN TAX PAYERS USERS


TAX PAYERS
Pertumbuhan
Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai