A.1.d. Peraturan Organisasi Kemahasiswaan
A.1.d. Peraturan Organisasi Kemahasiswaan
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
PERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
Nomor : 02 Tahun 2019
Tentang
-- 1 --
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Pendidikan Tinggi;
4. SK Mendikbud Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum
Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
-- 2 --
8. Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disebut UKM adalah lembaga
kemahasiswaan non struktural sebagai pelaksana kegiatan kemahasiswaan dalam bidang
minat bakat, kreativitas, dan penalaran;
9. Himpunan Mahasiswa Program Studi atau yang disebut dengan nama lainnya yang
selanjutnya disebut Himaprodi adalah lembaga kemahasiswaan non struktural sebagai
pelaksana dan penanggung jawab kegiatan kemahasiswaan di tingkat program studi atau
yang disebut dengan nama lainnya;
10. Ketua adalah pimpinan DPM dan BEM tingkat Universitas, UKM, DPM dan BEM
tingkat Fakultas dan Himaprodi;
Pasal 2
Azas dan Tujuan
Pasal 3
Tujuan
Pasal 4
Jenis Kegiatan
-- 3 --
4. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan akademik yang meliputi kuliah, pertemuan kelompok
kecil (seminar, diskusi, responsi), bimbingan penelitian, praktikum, tugas mandiri,
belajar mandiri, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (kuliah kerja nyata, kuliah
kerja lapangan dan sebagainya); dan
5. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran,
kreatifitas, minat bakat, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi
masyarakat.
BAB II
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB
Pasal 5
Kedudukan
Pasal 6
Fungsi
Organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah:
1. Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan
aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan
kemahasiswaan;
2. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;
3. Komunikasi antar mahasiswa;
4. Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan
intelektual yang berguna di masa depan;
5. Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan
mahasiswa;
6. Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan
kesinambungan pembangunan nasional;
7. Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-
norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan;
Pasal 7
Tanggung Jawab
-- 4 --
tinggi merupakan penanggungjawab segala kegiatan di perguruan tinggi dan/atau yang
mengatasnamakan perguruan tinggi.
BAB III
BENTUK DAN STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 8
Bentuk Organisasi Kemahasiswaan
2. Organisasi Mahasiswa di Tingkat Fakultas terdiri atas DPM Fakultas, BEM Fakultas,
dan HIMAPRODI.
Pasal 9
Struktur Organisasi Kemahasiswaan
BAB IV
DPM U
Pasal 10
Tugas
Pasal 11
Wewenang
DPM U mempunyai wewenang :
1. Memberikan rancangan peraturan untuk BEM U;
-- 5 --
2. Mengesahkan peraturan yang disepakati bersama oleh DPM dan BEM U;
3. Memberikan teguran secara tertulis kepada pengurus BEM U apabila terjadi pelanggaran
terhadap ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan;
4. Mengadakan sidang istimewa apabila teguran tertulis tidak diindahkan oleh BEM U;
5. Mengajukan usul dan saran secara tertulis kepada Rektor tentang persoalan
kemahasiswaan baik diminta maupun tidak diminta.
Pasal 12
Keanggotaan
1. Keanggotaan DPM U terdiri dari Ketua DPM F ditambah perwakilan dari anggotanya
masing-masing sebanyak satu orang dengan sepengetahuan Dekan/Ketua Program
Studi di tingkat Fakultas;
2. Perwakilan anggota DPM F diatas dipilih berdasarkan rapat anggota DPM F.
Pasal 13
Persyaratan Pengurus
Pasal 14
Masa Kepengurusan
-- 6 --
Pasal 15
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan
Pasal 16
Hubungan Kerja
Hubungan kerja antara DPM U dengan BEM U bersifat komando dan koordinatif sedangkan
DPM U dan DPM F bersifat koordinatif.
Pasal 17
Pembiayaan
BAB V
BEM U
Pasal 18
Tugas
-- 7 --
Pasal 19
Wewenang
Pasal 20
Pengurus
Pasal 21
Persyaratan Pengurus
Pasal 22
Masa Kepengurusan
-- 8 --
3. Keanggotaan pengurus berakhir apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Menyelesaikan studi.
c. Dicabut keanggotaannya berdasarkan ketentuan Universitas.
d. Atas permintaan sendiri.
e. Cuti Akademik.
f. Habis masa bakti.
Pasal 23
Sistem dan Mekanisme Pemilihan Ketua
Pasal 24
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan
Pasal 25
Pertanggungjawaban
Pasal 26
Hubungan Kerja
Pasal 27
Pembiayaan
-- 9 --
2. Pertanggungjawaban kegiatan dan penggunaan dana kemahasiswaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipertanggungjawabkan kepada Rektor yang diketahui oleh DPM
U.
BAB VI
UKM
Pasal 28
Kelengkapan
Pasal 29
Tugas
-- 10 --
Pasal 30
Wewenang
Pasal 31
Pembentukan UKM
1. Di usulkan oleh komunitas yang telah berjalan sekurang-kurangnya satu tahun sesuai
dengan visi misi Universitas Islam Lamongan;
2. Usulan pembentukan UKM harus memiliki anggota sekurang-kurangnya 20 orang yang
berstatus sebagai mahasiswa aktif yang tercatat di PD Dikti;
3. Penyelenggara UKM harus memiliki format kepengurusan dan progam kerja;
4. Penyelenggara UKM didasarkan pada AD/ART yang bersangkutan;
5. Pembentukan UKM disahkan dengan keputusan Rektor.
Pasal 32
Pengurus
Pasal 33
Masa Kepengurusan
-- 11 --
Pasal 34
Sistem dan Mekanisme Pemilihan Pengurus
Sistem dan mekanisme pemilihan ketua UKM diatur oleh UKM yang bersangkutan sesuai
dengan aturan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan.
Pasal 35
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan
Pasal 36
Pertanggungjawaban
Pasal 37
Hubungan Kerja
1. Hubungan kerja antara UKM dengan BEM U bersifat koordinatif dan konsultatif;
2. Hubungan kerja antara UKM dengan BEM F dan Himaprodi bersifat koordinatif.
Pasal 38
Pembiayaan
Pasal 39
Pembina
-- 12 --
BAB VII
DPM F
Pasal 40
Tugas
Pasal 41
Wewenang
Pasal 42
Keanggotaan
Pasal 43
Persyaratan Pengurus
-- 13 --
4. Untuk jabatan ketua pernah mengikuti latihan kepemimpinan/manajemen lembaga
tingkat dasar baik skala internal maupun eksternal yang dibuktikan dengan data otentik;
5. Memiliki integritas, wawasan, dan pemahaman tentang lembaga;
6. Indexs prestasi kumulatif minimal 3,00; dan
7. Tidak melaksanakan politik praktis di dalam kampus.
Pasal 44
Pengurus
Pasal 45
Masa Kepengurusan
Pasal 46
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan
Pasal 47
Hubungan Kerja
1. Hubungan kerja antara DPM F dengan BEM F bersifat intruksi dan koordinatif;
2. Hubungan kerja antara DPM F dengan DPM U bersifat koordinatif.
-- 14 --
Pasal 48
Pembiayaan
BAB VIII
BEM F
Pasal 49
Tugas
Pasal 50
Wewenang
-- 15 --
Pasal 51
Pengurus
Pasal 52
Masa Kepengurusan
Pasal 53
Sistem dan Mekanisme Pemilihan Ketua BEM Fakultas
-- 16 --
Pasal 54
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan
Pasal 55
Pertanggungjawaban
Pasal 56
Hubungan Kerja
1. Hubungan kerja antara BEM F dengan Himaprodi, UKM dan BEM Universitas bersifat
koordinatif dan konsultatif;
2. BEM F dapat melaksanakan kegiatan setelah disetujui oleh DPM F dan diketahui oleh
Dekan.
Pasal 57
Pembiayaan
BAB IX
Himaprodi
Pasal 58
Tugas
-- 17 --
2. Menyelenggarakan MMP pada akhir periode dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Dekan;
3. Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan ekstra kurikuler di tingkat
Prodi;
4. Mengkoordinasikan kegiatan ektekstra kurikuler di tingkat jurusan;
5. Menjabarkan dan melaksanakan program kerja Himaprodi yang telah ditetapkan dalam
MMP;
6. Mengajukan usul dan saran secara tertulis kepada Dekan;
Pasal 59
Wewenang
Pasal 60
Pengurus
Pasal 61
Masa Kepengurusan
-- 18 --
Pasal 62
Sistem dan Mekanisme Pemilihan Ketua Himaprodi
Sistem dan mekanisme pemilihan ketua Himaprodi diatur melalui Himaprodi bersangkutan
dan tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan.
Pasal 63
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan
Pasal 64
Pertanggungjawaban
Pasal 65
Hubungan Kerja
1. Hubungan kerja antara Himaprodi dengan BEM F, DPM F bersifat koordinatif dan
konsultatif;
2. Kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan Himaprodi harus seizin Dekan;
Pasal 66
Pembiayaan
-- 19 --
BAB X
PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
Pasal 67
Kongres Mahasiswa Universitas ( KMU )
Pasal 68
Musyawarah Mahasiswa Fakultas ( MMF )
Pasal 69
Musyawarah Anggota ( Musyang)
-- 20 --
BAB XI
LARANGAN
Pasal 70
Pasal 71
BAB XII
SANKSI
Pasal 72
Rektor atau Dekan atau Ketua Program Studi sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya menjatuhkan sanksi administratif kepada pengurus Organisasi
Kemahasiswaan yang melanggar ketentuan sebagaimana tersebut di atas. Rektor atau Dekan
atau Ketua Program Studi melakukan upaya persuasif sebelum menjatuhkan sanksi
administratif kepada Organisasi Kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran
sebagaimana di atas.
-- 21 --
Pasal 73
Sanksi Administratif
Pasal 74
Peringatan Tertulis
Pasal 75
Penghentian Bantuan dan/atau hibah
Rektor atau Dekan/Ketua Program menghentikan sementara kegiatan jika Ormawa yang
bersangkutan tidak mematuhi peringatan tertulis ke tiga.
Pasal 76
Penghentian Sementara Kegiatan
Penghentian sementara kegiatan Ormawa untuk jangka waktu enam bulan. Jika selama masa
penghentian sementara kegiatan, Organisasi Kemahasiswaan mematuhi sanksi yang
diberikan, maka Rektor atau Dekan/Ketua Program Studi setara fakultas dapat mencabut
sanksi dan Ormawa dapat melakukan kegiatan sebagaimana tujuan Organisasi
Kemahasiswaan.
-- 22 --
-- 23 --
Lampiran 1 : Peraturan Rektor tentang Organisasi Kemahasiswaan
Nomor :
REKTOR
Ka. BAKASI
DEKAN
WAKIL DEKAN
KAPRODI
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinatif
-- 24 --
Lampiran 3 : Contoh Sistematika Proposal Kegiatan dan Pengajuan Permohonan Dana
1. Bagian Awal
a. Halaman Judul : memuat judul kegiatan, nama Organisasi Kemahasiswaan
pengusul, logo dan nama, perguruan tinggi, tahun
b. Lembar pengesahan : memuat judul kegiatan dan tanda tangan penanggung jawab
tingkat universitas/fakultas, lengkap dengan stempel dan diberi tanggal sesuai
dengan hari pengesahan
c. Surat permohonan izin kegiatan dan pengajuan pendanaan
d. Daftar Isi dan daftar lain yang diperlukan
2. Bagian Inti
a. Pendahuluan
b. Tujuan Kegiatan
c. Sasaran Kegiatan
d. Manfaat Kegiatan
e. Jadwal Kegiatan
f. Rencana Anggaran Dana
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka jika ada
b. Lampiran yang diperlukan
-- 25 --
Lampiran 4 : Contoh Cover Proposal Pengajuan
Logo universitas
TAHUN:..........
-- 26 --
Lampiran 5 : Contoh Sistematika Laporan Pertanggung Jawababan
1. Bagian Awal
a. Halaman Judul : memuat judul kegiatan, nama Organisasi Kemahasiswaan
pengusul, logo dan nama, perguruan tinggi, tahun
b. Lembar pengesahan : memuat judul kegiatan dan tanda tangan penanggung jawab
tingkat universitas/fakultas, lengkap dengan stempel dan diberi tanggal sesuai
dengan hari pengesahan
c. Daftar Isi dan daftar lain yang diperlukan
2. Bagian Inti
a. Ringkasan Kegiatan
b. Penggunaan Dana
3. Bagian Akhir
c. Daftar Pustaka jika ada
d. Lampiran bukti pemnggunaan dana dan lampiran lain yang diperlukan
-- 27 --
Lampiran 6 : Contoh Format Program Kerja Tahunan
N Nama Kegiatan Bentuk Tujuan Kegiatan Sasaran Manfaa Indikator Anggaran Sumber Waktu Lokasi keterangan
O Kegiatan /Peserta t Keberhasilan (terlampir) Dana Pelaksan pelaksanaan
aan
Program Rutin
1. Seks Education Penyuluha Untuk Remaja 75% menjawab PT dan 1x/ bulan AUDITORI 1. jika terjadi
n memberikan (SMP/S benar pada posttest sponsor UM keterlambatan
pengetahuan MA) LANTAI 4 kegiatan
dilaksanakan di
dan pemahaman dan
minggu ke-4,
tentang mahasi 2. Pemberi
seks/kespro swa penyuluhan
adalah anggota
UKM yang
kompeten
Seminar Untuk Remaja Peserta antusias, PT dan 1x/ 3 Bulan ke-3 1. Bekerja sama
memberikan dan aktif bertanya, tidak sponsor bulan diminggu 3 dengan pihak
pengetahuan mahasi ngantuk terkait
dan pemahaman swa
tentang
seks/kespro
2 Pengayaan Kajian Memperkaya Anggot Mampu membuat Kas UKM 1X/ Minggu ke- Khusus anggota
ilmiah pengetahuan a laporan hasil kajian bulan 1 UKM KRR
anggota ttg ilmiah
kespro
-- 28 --
3 Re-organisasi Kongres Memilih Anggot Anggota bertambah Kas UKM 1x/ tahun Akhir Kongres
keanggotaan a 30 % kalender dilaksanakan sesuai
yang baru dan organisasi konstitusi
penyusunan
proker baru
Program Unggulan
1. Lomba slogan Perlombaa Membangun Siswa- Slogan dari Pt dan 1x/ tahun Bulan ke-5, Slogan akan
n antar kesadaran siswi pemenang tersebar sponsor minggu ke- dipublikasikan
SMA tentang SMA dipenjuru kota,, 2
pentingnya menjadi slogan
kespro unggulan
2. Dialog interaktif Diskusi Mengangkat Remaja Peserta aktif PT dan 1x/ tahun Bulan ke-7, Pembicara yang
isu-isu baru dan bertanya, diskusi Sponsor minggu ke- ahli
fakta mengenai hangat 1
kespro
3. Bedah film Bedah film Memberikan Remaja Diskusi setelah PT dan 1x /tahun Bulan ke- Film pendidikan
informasi bedah film semarak sponsor 10, minggu terkait kespro
melalui media ke-1
film
Program insidental
1 Pelatihan Pelatihan Mengembangka Anggot Meningkatnya PT dan kas
n keterampilan a kemampuan UKM
anggota anggota
ditunjukkan dengan
pelaporan hasil
pelatihan dan
seminar kepada
anggota UKM
-- 29 --
-- 30 --