Anda di halaman 1dari 31

PERATURAN

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN


PERIODE 2019 - 2022
Jl. Veteran No. 53 A Lamongan, 62211
Telp. / Fax. (0322) 324706, 317116
E-mail : rektorat@unisla.ac.id
http://www.unisla.ac.id

PERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
Nomor : 02 Tahun 2019

Tentang

PERATURAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
PERIODE 2019 - 2022

REKTOR UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN :


Menimbang : a. bahwa pengembangan kehidupan kemahasiswaan adalah bagian
integral dalam sistem pendidikan nasional sebagai kelengkapan
kegiatan kurikuler;

b. bahwa organisasi kemahasiswaan perlu ditingkatkan peranannya


sebagai perangkat perguruan tinggi dan sebagai warga civitas
akademika;

c. bahwa pengembangan organisasi kemahasiswaan perlu disesuaikan


dengan pelaksanaan reformasi di bidang pendidikan tinggi dan
tuntutan globalisasi pada masa mendatang;

d. bahwa organisasi kemahasiswaan harus sesuai dengan visi, misi


perguruan tinggi, berorientasi pada peningkatan prestasi, soft skill
dan entrepreneurship, tertib hukum dan tanggungjawab, demokratis,
akuntabel dan transparan; dan

e. bahwa berkenaan dengan butir (a),(b),(c), dan (d) tersebut di atas,


perlu dikeluarkan Peraturan Rektor Universitas Islam lamongan
sebagai pengesahannya.

Mengingat : 1. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. UU RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

-- 1 --
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Pendidikan Tinggi;
4. SK Mendikbud Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum
Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;

5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Ditjen


Belmawa Tahun 2018;

6. Peraturan Rektor Nomor 01 Tahun 2018 tentang Struktur


Organisasi dan Tata Kerja Unisversitas Islam Lamongan; dan

7. Peraturan Rektor Universitas Islam Lamongan Nomor 04 Tahun


2018 Tentang Standart Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2018.

MEMUTUSKAN :

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Rektor adalah Rektor Universitas Islam Lamongan;
2. Dekan adalah Dekan dalam lingkungan Universitas Islam Lamongan;
3. Ketua Program Studi adalah Pimpinan Tertingi pada program studi dalam lingkungan
Universitas Islam Lamongan;
4. Mahasiswa adala mahasiswa Universitas Islam Lamongan yang terdaftar pada semester
yang sedang berjalan;
5. Mahasiswa Universitas Islam Lamongan adalah sebagai pemegang kedaulatan lembaga
kemahasiswaan yang diwujudkan dalam hirarkis kekuasaan dalam forum Kongres
Mahasiswa Universitas (KMU), Musyawarah Anggota (MUSYANG), Musyawarah
Mahasiswa Fakultas (MMF), dan Musyawarah Mahasiswa Prodi (MMP).
6. Dewan Perwakilan Mahasiswa yang selanjutnya disebut DPM adalah lembaga
kemahasiswaan non struktural tingkat Universitas yang selanjutnya disebut DPM U dan
tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut DPM F, sebagai badan legislative mahasiswa
untuk menyalurkan aspirasi, pengawasan dan konstitusi mahasiswa;
7. Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya disebut BEM adalah lembaga
kemahasiswan non struktural tingkat Universitas yang selanjutnya disebut BEM U dan
tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut BEM F, sebagai badan pelaksana kegiatan
kemahasiswaan;

-- 2 --
8. Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disebut UKM adalah lembaga
kemahasiswaan non struktural sebagai pelaksana kegiatan kemahasiswaan dalam bidang
minat bakat, kreativitas, dan penalaran;
9. Himpunan Mahasiswa Program Studi atau yang disebut dengan nama lainnya yang
selanjutnya disebut Himaprodi adalah lembaga kemahasiswaan non struktural sebagai
pelaksana dan penanggung jawab kegiatan kemahasiswaan di tingkat program studi atau
yang disebut dengan nama lainnya;
10. Ketua adalah pimpinan DPM dan BEM tingkat Universitas, UKM, DPM dan BEM
tingkat Fakultas dan Himaprodi;

Pasal 2
Azas dan Tujuan

1. Organisasi kemahasiswaan Universitas Islam Lamongan berasaskan Pancasila dan Islam


berhaluan Ahlusunnah wal Jama’ah Al- Nahdliyah;
2. Organisasi kemahasiswaan Universitas Islam Lamongan berdasarkan kepada Tridharma
Perguruan Tinggi.

Pasal 3
Tujuan

1. Menghimpun segenap mahasiswa Universitas Islam Lamongan untuk berorganisasi


dalam pengembangan minat, bakat, dan potensi diri tanpa membedakan suku, agama, ras
dan antargolongan;
2. Mengembangkan minat, bakat, dan potensi diri tanpa membedakan suku, agama, ras dan
antargolongan;
3. Membina rasa persaudaraan serta kekeluargaan sesama anggota dalam membantu
mengatasi masalah yang bersifat akademis maupun masalah sosial lainnya;
4. Membina anggota-anggota menjadi mahasiswa yang kritis, analitis, inovatif,
bertanggung jawab, dan berwawasan luas.

Pasal 4
Jenis Kegiatan

1. Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari,


oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar
kepada mahasiswa;
2. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi;
3. Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang
arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan
dan kesatuan;

-- 3 --
4. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan akademik yang meliputi kuliah, pertemuan kelompok
kecil (seminar, diskusi, responsi), bimbingan penelitian, praktikum, tugas mandiri,
belajar mandiri, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (kuliah kerja nyata, kuliah
kerja lapangan dan sebagainya); dan
5. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran,
kreatifitas, minat bakat, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi
masyarakat.

BAB II
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB

Pasal 5
Kedudukan

1. Organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi dibentuk pada tingkat universitas, fakultas


dan program studi;
2. Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan merupakan instrumen non struktural di
lingkungan Universitas Islam Lamongan;

Pasal 6
Fungsi

Organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah:
1. Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan
aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan
kemahasiswaan;
2. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;
3. Komunikasi antar mahasiswa;
4. Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan
intelektual yang berguna di masa depan;
5. Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan
mahasiswa;
6. Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan
kesinambungan pembangunan nasional;
7. Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-
norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan;

Pasal 7
Tanggung Jawab

Derajat kebebasan dan mekanisme tanggungjawab organisasi kemahasiswaan Universitas


Islam Lamongan terhadap perguruan tinggi ditetapkan melalui kesepakatan antara mahasiswa
dengan pimpinan perguruan tinggi dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan perguruan

-- 4 --
tinggi merupakan penanggungjawab segala kegiatan di perguruan tinggi dan/atau yang
mengatasnamakan perguruan tinggi.

BAB III
BENTUK DAN STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 8
Bentuk Organisasi Kemahasiswaan

1. Organisasi Mahasiswa di Tingkat Universitas terdiri atas DPM (Dewan Perwakilan


Mahasiswa), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).

2. Organisasi Mahasiswa di Tingkat Fakultas terdiri atas DPM Fakultas, BEM Fakultas,
dan HIMAPRODI.

Pasal 9
Struktur Organisasi Kemahasiswaan

Struktur Organisasi Mahasiswa Tingkat Universitas dan Tingkat Fakultas sebagaimana


tertera pada lampiran yang tidak dapat terpisahkan pada peraturan ini.

BAB IV
DPM U

Pasal 10
Tugas

Tugas DPM U sebagai badan perwakilan mahasiswa meliputi :


1. Menetapkan dan mengusulkan pengesahan pengurus DPM U kepada Rektor sebelum
habis masa bakti;
2. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Ketua BEM U kepada Rektor;
3. Menyerap dan merumusakan aspirasi mahasiswa;
4. Menjalin koordinasi dengan DPM Fakultas;
5. Menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan kemahasiswaan;
6. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BEM U serta melaporkan kepada Rektor;
7. Melaksanakan sidang-sidang komisi dan paripurna mengenai pemecahan masalah yang
dihadapi oleh BEM U; dan
8. Merencanakan dan melaksanakan kongres.

Pasal 11
Wewenang
DPM U mempunyai wewenang :
1. Memberikan rancangan peraturan untuk BEM U;

-- 5 --
2. Mengesahkan peraturan yang disepakati bersama oleh DPM dan BEM U;
3. Memberikan teguran secara tertulis kepada pengurus BEM U apabila terjadi pelanggaran
terhadap ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan;
4. Mengadakan sidang istimewa apabila teguran tertulis tidak diindahkan oleh BEM U;
5. Mengajukan usul dan saran secara tertulis kepada Rektor tentang persoalan
kemahasiswaan baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 12
Keanggotaan

1. Keanggotaan DPM U terdiri dari Ketua DPM F ditambah perwakilan dari anggotanya
masing-masing sebanyak satu orang dengan sepengetahuan Dekan/Ketua Program
Studi di tingkat Fakultas;
2. Perwakilan anggota DPM F diatas dipilih berdasarkan rapat anggota DPM F.

Pasal 13
Persyaratan Pengurus

Pengurus DPM Universitas harus memenuhi persyaratan :


1. Mahasiswa(i) Unisla yang masih aktif dan merupakan perwakilan dari masing-masing
fakultas sebanyak 2 orang;
2. Tidak merangkap jabatan;
3. Minimal semester III, maksimal semester VII;
4. Untuk jabatan ketua pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan/manajemen lembaga
tingkat menengah baik skala internal maupun eksternal yang dibuktikan dengan data
otentik;
5. Memiliki integritas, wawasan, dan pemahaman tentang lembaga;
6. Indeks prestasi kumulatif minimal 3.00 ; dan
7. Tidak melaksanakan politik praktis di dalam kampus.

Pasal 14
Masa Kepengurusan

1. Masa kepengurusan DPM Uadalah 1 (satu) tahun;


2. Ketua Umum DPM U tidak dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya;
3. Keanggotaan pengurus berakhir apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Menyelesaikan studi.
c. Dicabut keanggotaannya berdasarkan ketentuan Universitas.
d. Atas permintaan sendiri.
e. Cuti Akademik.
f. Habis masa bakti.

-- 6 --
Pasal 15
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan

1. Pengurus DPM U ditetapkan dengan keputusan KMU;


2. Pengesahan pengurus DPM U ditetapkan dengan surat keputusan Rektor;
3. Pelantikan pengurus DPM U dilakukan oleh Rektor.

Pasal 16
Hubungan Kerja

Hubungan kerja antara DPM U dengan BEM U bersifat komando dan koordinatif sedangkan
DPM U dan DPM F bersifat koordinatif.

Pasal 17
Pembiayaan

1. Pembiayaan untuk keperluan DPM U dibebankan pada anggaran kemahasiswaan


Universitas Islam Lamongan dan atau bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat dan
harus izin dari Rektor.
2. Penggunaan dana kemahasiswaan dan batuan dari pihak lain sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk berbagai kegiatan oleh DPM U dipertanggungjawabkan kepada Rektor
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam lingkungan Universitas Islam Lamongan.

BAB V
BEM U

Pasal 18
Tugas

BEM U mempunyai tugas :


1. Melaksanakan ketetapan KMU dan aturan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan;
2. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada DPM U;
3. Mengembangkan dan memberdayakan UKM, BEM F, HIMAPRODI;
4. Mengkoordinasikan dan mengsingkronisasikan kegiatan ekstra kurikuler di tingkat
Universitas;
5. Melaksanakan rapat pengurus setiap semester dalam satu periode kepengurusan;
6. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ektrakurikuler di tingkat
Universitas; dan
7. Membuat program kerja untuk satu periode kepengurusan.

-- 7 --
Pasal 19
Wewenang

BEM U mempunyai wewenang :


a. Mewakili mahasiswa(i) baik internal maupun ekternal;
b. Menjalankan peraturan dan ketentuan lembaga yang tidak bertentangan dengan aturan
yang berlaku di Universitas Islam Lamongan dan disahkan oleh DPM U;
c. Mengadakan rapat koodinasi dengan UKM dan BEM F dalam rangka sinkronisasi
kegiatan ekstra kurikuler sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu tahun; dan
d. Dalam keadaan tertentu BEM U dapat melaksanakan skorsing dan reshuffle pengurus
melalui persetujuan DPM U.

Pasal 20
Pengurus

1. Formasi kepengurusan BEM U sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil, Sekretaris,


dan Bendahara;
2. Komposisi lengkap struktur kepengurusan BEM U diatur dengan ketentuan tersendiri dan
susunannya harus telah terbentuk 15 (lima belas) hari semenjak Ketua BEM terpilih;
3. Pengurus BEM U berasal dari anggota Mahasiswa Universitas ditambah 1 (satu) orang
masing-masing UKM;
4. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah pengurus BEM U yang baru terbentuk,
pengurus BEM U demisioner harus melakukan serah terima jabatan dengan pengurus
BEM U yang baru.

Pasal 21
Persyaratan Pengurus

Personil pengurus harus memenuhi syarat-syarat :


1. Tidak merangkap jabatan;
2. Minimal semester III, maksimal semester VII;
3. Untuk Ketua BEM U pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan/manajemen lembaga
tingkat menengah baik skala internal maupun eksternal yang dibuktikan dengan data
otentik;
4. Pernah aktif sebagai pengurus pada badan-badan kelengkapan lembaga kemahasiswaan
Universitas Islam Lamongan yang dibuktikan dengan data otentik;
5. Indeks prestasi kumulatif minimal 3.00.

Pasal 22
Masa Kepengurusan

1. Masa kepengurusan BEM U adalah 1 (satu) tahun;


2. Ketua BEM U tidak dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya;

-- 8 --
3. Keanggotaan pengurus berakhir apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Menyelesaikan studi.
c. Dicabut keanggotaannya berdasarkan ketentuan Universitas.
d. Atas permintaan sendiri.
e. Cuti Akademik.
f. Habis masa bakti.

Pasal 23
Sistem dan Mekanisme Pemilihan Ketua

1. Sistem pemilihan ketua BEM U ditetapkan melalui KMU;


2. Mekanisme pemilihan Ketua diatur dalam ketentuan yang ditetapkan dalam sidang
KMU.

Pasal 24
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan

1. Ketua ditetapkan dengan keputusan DPM U;


2. Pengesahan Ketua dan pengurus BEM U ditetapkan dengan keputusan Rektor; dan
3. Pelantikan Ketua dan pengurus BEM U dilakukan oleh Rektor.

Pasal 25
Pertanggungjawaban

1. Secara kelembagaan pengurus BEM U bertanggungjawab kepada seluruh mahasiswa(i)


Universitas melalui KMU;
2. Secara administratif, keuangan dan operasional, pengurus BEM U bertanggung jawab
kepada Rektor.

Pasal 26
Hubungan Kerja

1. Hubungan kerja antara BEM U dengan UKM bersifat komado dan


koordinatif/konsultatif;
2. Hububungan kerja BEM U dengan BEM F bersifat koordinatif dan konsultatif.

Pasal 27
Pembiayaan

1. Pembiayaan untuk keperluan BEM U dibebankan pada anggaran kemahasiswaan


Universitas Islam Lamongan atau bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat dan harus
memperoleh izin dari Rektor;

-- 9 --
2. Pertanggungjawaban kegiatan dan penggunaan dana kemahasiswaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipertanggungjawabkan kepada Rektor yang diketahui oleh DPM
U.

BAB VI
UKM

Pasal 28
Kelengkapan

1. UKM terdiri dari :


a. UKM Seni
b. UKM Olahraga
c. UKM Greezma
d. UKM Jemapala
e. UKM PSHT
f. UKM Pagar Nusa
g. UKM Resimen Mahasiswa
h. UKM Penalaran Ilmiah
i. UKM Kajian Islam
j. UKM Pramuka
k. UKM Al Khidmah
l. UKM Paguyuban Duta Kampus
m. UKM PIK-R
n. UKM KSR
o. UKM Fotografi
2. UKM baru dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 29
Tugas

UKM mempunyai tugas:


1. Melaksanakan dan menegakkan ketetapan kongres serta ketentuan yang berlaku di
Universitas Islam Lamongan;
2. Mengembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
di bidang keilmuan, penelitian, bakat minat dan lain sebagainya;
3. Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan sesuai dengan bidang
kegiatan masing-masing;
4. Menyelenggarakan musyawarah anggota pada akhir periode.

-- 10 --
Pasal 30
Wewenang

UKM mempunyai wewenang :


1. Menyampaikan padangan umum tentang kondisi objektif UKM dalam KMU;
2. Mengkoordinasikan dan menyinkronkan setiap kegiatan kepada BEM U.

Pasal 31
Pembentukan UKM

1. Di usulkan oleh komunitas yang telah berjalan sekurang-kurangnya satu tahun sesuai
dengan visi misi Universitas Islam Lamongan;
2. Usulan pembentukan UKM harus memiliki anggota sekurang-kurangnya 20 orang yang
berstatus sebagai mahasiswa aktif yang tercatat di PD Dikti;
3. Penyelenggara UKM harus memiliki format kepengurusan dan progam kerja;
4. Penyelenggara UKM didasarkan pada AD/ART yang bersangkutan;
5. Pembentukan UKM disahkan dengan keputusan Rektor.

Pasal 32
Pengurus

1. Formasi kepengurusan UKM sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,


Sekretaris dan Bendahara;
2. Komposisi lengkap struktur kepengurusan UKM disesuaikan dengan kondisi masing-
masing UKM;
3. Persyaratan pengurus UKM ditentukan oleh UKM bersangkutan dan tidak bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan;
4. Pengurus UKM baru dapat melaksanakan tugas apabila telah dilantik oleh Rektor dan
serah terima jabatan dari pengurus UKM demisioner; dan
5. Indeks prestasi kumulatif minimal 3.00.

Pasal 33
Masa Kepengurusan

1. Masa kepengurusan UKM adalah 1 (satu) tahun;


2. Ketua UKM dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya maksimal 2
(dua) periode; dan
3. Keanggotaan dalam kepengurusan berakhir sesuai dengan hasil musyawarah anggota
UKM bersangkutan.

-- 11 --
Pasal 34
Sistem dan Mekanisme Pemilihan Pengurus

Sistem dan mekanisme pemilihan ketua UKM diatur oleh UKM yang bersangkutan sesuai
dengan aturan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan.

Pasal 35
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan

1. Penetapan pengurus UKM dilakukan melalui musyawarah anggota UKM;


2. Pengesahan pengurus UKM ditetapkan dengan keputusan Rektor; dan
3. Pelantikan Pengurus UKM dilantik oleh Rektor.

Pasal 36
Pertanggungjawaban

1. Secara lembaga, pengurus UKM bertanggungjawab kepada musyawarah anggota UKM;


2. Secara adminstrasi, keuangan, dan operasional, pengurus UKM bertanggungjawab
kepada Rektor.

Pasal 37
Hubungan Kerja

1. Hubungan kerja antara UKM dengan BEM U bersifat koordinatif dan konsultatif;
2. Hubungan kerja antara UKM dengan BEM F dan Himaprodi bersifat koordinatif.

Pasal 38
Pembiayaan

1. Pembiayaan untuk keperluan UKM dibebankan pada anggaran kemahasiswaan


Universitas Islam Lamongan dan atau bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat dan
harus memperoleh izin dari Rektor;
2. Pertanggungjawaban kegiatan dan penggunaan dana kemahasiswaan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 dipertanggungjawabkan kepada Rektor.

Pasal 39
Pembina

1. Pembina UKM diusulkan oleh pengurus UKM yang bersangkutan;


2. Setiap UKM dibina oleh seorang Pembina yang ditetapkan dengan keputusan Rektor; dan
3. Pembina UKM bertanggungjawab kepada Rektor.

-- 12 --
BAB VII
DPM F

Pasal 40
Tugas

DPM F mempunyai tugas:


1. Menampung dan menyalurkan aspirasi Mahasiswa(i) ditingkat Fakultas;
2. Mengawasi BEM F dalam melaksankan program kerja;
3. Merencanakan dan melaksanakan MMF;
4. Melaksanakan sidang-sidang komisi dan paripurna mengenai pemecahan masalah yang
dihadapi oleh BEM F; dan
5. Mengadakan musyawarah istimewa apabila teguran secara tertulis tidak diindahkan oleh
BEM F.

Pasal 41
Wewenang

DPM F mempunyai wewenang :


1. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Ketua BEM F kepada Dekan;
2. Menetapkan dan mengusulkan pengesahan pengurus BEM F kepada Dekan;
3. Memberikan teguran kepada pengurus BEM F bila terjadi pelanggaran terhadap
ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan;
4. Mengajukan usulan dan saran secara tertulis kepada pimpinan Fakultas tentang persoalan
kemahasiswaan baik diminta maupun tidak diminta; dan
5. Memberikan persetujuan terhadap rancangan yang diajukan oleh BEM F.

Pasal 42
Keanggotaan

Anggota DPM F adalah utusan/rekomendasi hasil musyawarah HIMAPRODI dengan jumlah


perbandingan 1:50 dan/atau melalui seleksi pendaftaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
fakultas setelah dikonsultasikan dengan pimpinan fakultas.

Pasal 43
Persyaratan Pengurus

Pengurus DPM F harus memenuhi syarat:


1. Anggota mahasiswa(i) Universitas Islam Lamongan aktif;
2. Tidak merangkap jabatan;
3. Semester I sampai VII, kecuali untuk ketua minimal semester III;

-- 13 --
4. Untuk jabatan ketua pernah mengikuti latihan kepemimpinan/manajemen lembaga
tingkat dasar baik skala internal maupun eksternal yang dibuktikan dengan data otentik;
5. Memiliki integritas, wawasan, dan pemahaman tentang lembaga;
6. Indexs prestasi kumulatif minimal 3,00; dan
7. Tidak melaksanakan politik praktis di dalam kampus.

Pasal 44
Pengurus

1. Formasi kepengurusan DPM F sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan


Bendahara;
2. Susunan kepengurusan DPM F dibagi dalam komisi-komisi sesuai dengan kebutuhan;
dan
3. Pengurus DPM F harus memenuhi persyaratan sebagai mana tersebut dalam pasal
(38) peraturan ini.

Pasal 45
Masa Kepengurusan

1. Masa kepengurusan DPM F adalah 1 (satu) tahun;


2. Ketua DPM F tidak dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya;
3. Keanggotaan dan pengurus berakhir apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Menyelesaikan studi.
c. Dicabut keanggotaannya berdasarkan ketentuan Universitas.
d. Atas permintaan sendiri.
e. Cuti Akademik.
f. Habis masa bakti.

Pasal 46
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan

1. Pengurus DPM F ditetapkan dengan keputusan Musyawarah Mahasiswa Fakultas;


2. Pengesahan pengurus DPM F ditetapkan dengan keputusan Dekan; dan
3. Pelantikan Pengurus DPM F dilakukan oleh Dekan.

Pasal 47
Hubungan Kerja

1. Hubungan kerja antara DPM F dengan BEM F bersifat intruksi dan koordinatif;
2. Hubungan kerja antara DPM F dengan DPM U bersifat koordinatif.

-- 14 --
Pasal 48
Pembiayaan

1. Pembiayaan untuk keperluan DPM F dibebankan pada anggaran kemahasiswaan


Fakultas dan atau bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat dan harus memperoleh
izin dari Dekan;
2. Penggunaan dana kemahasiswaaan dan bantuan dari pihak lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) untuk berbagai kegiatan oleh DPM F dipertanggungjawabkan kepada
Dekan dengan ketentuan yang berlaku.

BAB VIII
BEM F
Pasal 49
Tugas

BEM F mempunyai tugas :


1. Melaksanakan program kerja, ketetapan musyawarah dan aturan yang berlaku di
Universitas Islam Lamongan;
2. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada seluruh anggota melalui MMF;
3. Mengembangkan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmiah dan non ilmiah di tingkat
Fakultas;
4. Mengkoordinasikan atau mengsingkronkan kegiatan ekstra kurikuler di tingkat
Fakulatas;
5. Melaksanakan rapat pengurus setiap semester dalam satu periode kepengurusan;
6. Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan ekstra kurikuler di tingkat
Fakultas sesuai dengan program kerja BEM F.

Pasal 50
Wewenang

BEM F mempunyai wewenang :


1. Mewakili Mahasiswa baik internal maupun ekternal;
2. Menjalankan peraturan dan ketentuan lembaga yang tidak bertentangan dengan aturan
yang berlaku di Universitas Islam Lamongan dan disahkan oleh DPM Fakultas;
3. Mengadakan rapat koordinasi dengan HIMAPRODI dalam rangka mensinkronkan
kegiatan ekstra kurikuler sekurng-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
4. BEM F dapat melakukan skorsing dan reshufle angota dan atau pengurus lembaga
mahasiswa Fakultas melalaui persetujuan DPM F.

-- 15 --
Pasal 51
Pengurus

1. Formasi kepengurusan BEM F sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua BEM F,


Sekeretaris dan Bendahara;
2. Struktur kepengurusan BEM F disesuaikan dengan kebutuhan di tingkat Fakultas dan
harus tersususun 15 (lima belas) hari semenjak terpilih;
3. Personil pengurus BEM F berasal dari anggota Mahasiswa F sebagai hasil dari
musyawarah masing-masing program studi sebanyak 3 (tiga) orang ditambah 1 (satu)
orang;
4. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah pengurus BEM F yang baru terbentuk,
pengurus BEM F demisioner harus melaksanakan serah terima jabatan dengan pengurus
BEM F yang baru;
5. Pengurus BEM F harus memenuhi persyaratan :
a. Tidak merangkap jabatan;
b. Mahasiswa aktif minimal semester I dan maksimal VII yang dibuktikan secara
otentik;
c. Untuk jabatan Ketua BEM Fakultas pernah mengkuti pelatihan
kepemimpinan/manajemen lembaga minimal tingkat dasar baik internal maupun
ekternal;
d. Indek pretasi kumulatif minimal 3,00.

Pasal 52
Masa Kepengurusan

1. Masa kepengurusan BEM F adalah 1 (satu) tahun;


2. Ketua BEM Fakultas tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya;
3. Keanggotaan dan pengurus berakhir apabila:
a. Meninggal dunia.
b. Menyelesaikan studi.
c. Di cabut keanggotaannya berdasarkan ketentutan Universitas.
d. Atas permintaan sendiri.
e. Cuti Akademik.
f. Habis masa bakti.

Pasal 53
Sistem dan Mekanisme Pemilihan Ketua BEM Fakultas

1. Sistem pemilihan Ketua BEM Fakultas ditetapkan melalui MMF;


2. Mekanisme pemilihan Ketua BEM F diatur dalam ketentuan yang ditetapkan dalam
sidang Musyawarah Mahasiswa Fakultas;

-- 16 --
Pasal 54
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan

1. Ketua BEM F ditetapkan dengan keputusan DPM F;


2. Pengesahan Ketua BEM F dan pengurus BEM F ditetapkan dengan keputusan Dekan;
3. Pelantikan Ketua BEM Fakultas dan pengurus dilakukan oleh Dekan.

Pasal 55
Pertanggungjawaban

1. Pengurus BEM F bertanggung jawab kepada seluruh anggota Mahasiswa Fakultas


melalui DPM F dalam Musyawarah Mahasiswa Fakultas;
2. Pengurus BEM F secara administratif, keuangan, dan operasional bertanggung jawab
kepada Dekan.

Pasal 56
Hubungan Kerja

1. Hubungan kerja antara BEM F dengan Himaprodi, UKM dan BEM Universitas bersifat
koordinatif dan konsultatif;
2. BEM F dapat melaksanakan kegiatan setelah disetujui oleh DPM F dan diketahui oleh
Dekan.

Pasal 57
Pembiayaan

1. Pembiayaan untuk keperluan BEM F dibebankan kepada pada anggaran kemahasiswaan


Fakultas dan/atau bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat dan baru memperoleh izin
dari Dekan;
2. Pertanggungjawaban kegiatan dan penggunaan dana kemahasiswaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipertanggungjawabkan kepada Dekan setelah mendapat
persetujuan DPM F.

BAB IX
Himaprodi

Pasal 58
Tugas

Himaprodi mempunyai tugas :


1. Melaksanakan dan menegakkan program kerja, MMP, dan ketentuan yang berlaku di
Universitas Islam Lamongan;

-- 17 --
2. Menyelenggarakan MMP pada akhir periode dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Dekan;
3. Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan ekstra kurikuler di tingkat
Prodi;
4. Mengkoordinasikan kegiatan ektekstra kurikuler di tingkat jurusan;
5. Menjabarkan dan melaksanakan program kerja Himaprodi yang telah ditetapkan dalam
MMP;
6. Mengajukan usul dan saran secara tertulis kepada Dekan;

Pasal 59
Wewenang

Himaprodi mempunyai wewenang:


a. Mewakili Mahasiswa Prodi dalam kegiatan internal dan eksternal;
b. Menggalang kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait baik internal maupun ekternal.

Pasal 60
Pengurus

1. Formasi kepengurusan Himaprodi sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan


Bendahara;
2. Struktur kepengurusan Himaprodi diatur sesuai dengan kondisi Prodi bersangkutan;
3. Serah terima pengurus Himaprodi yang baru dilakukan selambat-lambatnya 15 (lima
belas) hari setelah struktur terbentuk;
4. Pengurus Himaprodi harus memenuhi syarat :
a. Anggota Mahasiswa Universitas Islam Lamongan yang aktif;
b. Tidak merangkap jabatan;
c. Semester I sampai semester VII, kecuali untuk ketua minimal semester III;
d. Memiliki integritas, wawasan, dan pemahaman tentang lembaga;
e. Indek Prestasi kululatif minimal 3,00; dan
f. Tidak melaksanakan politik praktis di dalam kampus.

Pasal 61
Masa Kepengurusan

1. Masa kepengurusan Himaprodi adalah 1 (satu) tahun;


2. Ketua Himaprodi tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya;
3. Keanggotan dan pengurus berakhir apabila:
a. Meninggal dunia;
b. Menyelesaikan studi;
c. Dicabut keanggotaannya berdasarkan ketenutan Universitas;
d. Atas permintaan sendiri;
e. Cuti Akademik;
f. Habis masa bakti

-- 18 --
Pasal 62
Sistem dan Mekanisme Pemilihan Ketua Himaprodi

Sistem dan mekanisme pemilihan ketua Himaprodi diatur melalui Himaprodi bersangkutan
dan tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan.

Pasal 63
Penetapan, Pengesahan dan Pelantikan

1. Penetapan pengurus Himaprodi dilakukan dengan keputusan Dekan;


2. Pengesahan pengurus Himaprodi ditetapkan dengan keputusan Dekan; dan
3. Pelantikan pengurus Himaprodi dilakukan oleh Dekan.

Pasal 64
Pertanggungjawaban

1. Secara kelembagaan, pengurus Himaprodi bertanggungjawab kepada seluruh anggota


Mahasiswa Prodi melalui MMP;
2. Secara administratif, keuangan, dan operasional pengurus Himaprodi bertanggungjawab
kepada Dekan.

Pasal 65
Hubungan Kerja

1. Hubungan kerja antara Himaprodi dengan BEM F, DPM F bersifat koordinatif dan
konsultatif;
2. Kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan Himaprodi harus seizin Dekan;

Pasal 66
Pembiayaan

1. Pembiayaan untuk keperluan Himaprodi dibebankan pada anggaran kemahasiswaan


fakultas dan atau bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat dan harus memperoleh izin
dari Dekan;
2. Pertanggungjawaban kegiatan dan penggunaan dana kemahasiswaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipertanggungjawabkan kepada Dekan;

-- 19 --
BAB X
PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

Pasal 67
Kongres Mahasiswa Universitas ( KMU )

1. KMU merupakan forum tertinggi Universitas Islam Lamongan;


2. Kongres mahasiswa di hadiri oleh :
a. Utusan dari perwakilan semester masisng-masing fakultas.
b. Delegasi dari organisasi kemahasiswaan Universitas Islam Lamongan.
3. Kongres mahasiswa mempunyai wewenang :
a. Merubah Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan.
b. Menilai laporan pertanggungjawaban BEM U dan DPM U selama satu priode.
c. Mengevaluasi kinerja BEM U dan DPM U dalam satu priode.
4. Kongres mahasiswa dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali.

Pasal 68
Musyawarah Mahasiswa Fakultas ( MMF )

1. Musyawarah mahasiswa merupakan forum tertinggi tingkat fakultas;


2. Musyawarah mahasiswa di hadiri oleh utusan dan/atau ditentukan dari masing-masing
prodi;
3. Musyawarah mahasiswa mempunyai wewenang :
a. Meminta laporan pertanggungjawaban dari DPM F, ketua dan wakil ketua BEM F
dalam satu periode.
b. Menilai laporan pertanggungjawaban dari DPM F, ketua dan wakil ketua BEM F
dalam satu periode.
c. Mengevaluasi kinerja BEM F dan DPM F dalam satu periode.
4. Musyawarah mahasiswa di laksanakan 1 (satu) tahun sekali.

Pasal 69
Musyawarah Anggota ( Musyang)

1. Musyang merupakan forum pengambilan keputusan di struktur organisasi Unit Kegiatan


Mahasiswa;
2. Musyang dihadiri oleh kepengurusan dan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa;
3. Musyang mempunyai wewenang :
a. Pelaporan pertanggungjawaban kegiatan dalam 1 (satu) periode.
b. Penilaian kinerja kepengurusan dalam 1 (satu) periode.
c. Pembahasan AD/ART Unit Kegiatan Mahasiswa.
d. Pemilihan ketua UKM baru.
4. Musyang dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali.

-- 20 --
BAB XI
LARANGAN

Pasal 70

Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dilarang menggunakan :


1. Bendera atau lambang yang sama dengan bendera atau lambang negara Republik
Indonesia menjadi bendera atau lambang Ormawa;
2. Nama lambang bendera atau atribut yang sama dengan nama, lambang, bendera, atau
atribut lembaga pemerintahan;
3. Dengan tanpa izin, nama, lambang, bendera negara lain atau lembaga/badan internasional
menjadi nama, lambang, atau bendera Ormawa lain;
4. Nama Lambang, bendera ,atau simbol organisasi yang mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera, atau simbol/organisasi
gerakan separatis atau organisasi terlarang; dan
5. Nama, lambang, bendera, atau tanda gambar yang mempunyai persamaan pada pokoknya
atau keseluruhannya dengan nama, lambang, bendera, atau tanda gambar Ormawa lain,
Lembaga Swadaya Masyarakat, Non Government Organization atau partai politik.

Pasal 71

Ormawa dilarang untuk melakukan :


1. Tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras, atau golongan;
2. Penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan terhadap agama yang dianut di Indonesia;
3. Kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Tindakan kekerasan, mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum, atau merusak
fasilitas umum dan fasilitas sosial,atau kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang
penegak hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Penyebaran ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila; dan
6. Penyebaran ajaran atau faham dengan mengatasnamakan organisasi politik atau
organisasi masyarakat diluar Unisla; dan
7. Penyalagunaan atau pengedaran narkoba.

BAB XII
SANKSI

Pasal 72
Rektor atau Dekan atau Ketua Program Studi sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya menjatuhkan sanksi administratif kepada pengurus Organisasi
Kemahasiswaan yang melanggar ketentuan sebagaimana tersebut di atas. Rektor atau Dekan
atau Ketua Program Studi melakukan upaya persuasif sebelum menjatuhkan sanksi
administratif kepada Organisasi Kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran
sebagaimana di atas.

-- 21 --
Pasal 73
Sanksi Administratif

1. Peringatan tertulis, diberikan sebanyak tiga kali;


2. Penghentian bantuan dan/ hibah;
3. Penghentian/pembekuan sementara kegiatan organisasi; dan
4. Pembubaran organisasi.

Pasal 74
Peringatan Tertulis

1. Peringatan tertulis ke satu.


Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud di atas diberlakukan secara berjenjang dan
setiap peringatan tertulis tersebut berlaku dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari.
Dalam hal Ormawa telah mematuhi peringatan tertulis sebelum berakhirnya jangka
waktu sebagaimana dimaksud , Rektor atau Dekan/Ketua Program Studi setara fakultas
dapat mencabut peringatan tertulis dimaksud..
2. Peringatan tertulis ke dua
Dalam hal Ormawa tidak mematuhi peringatan tertulis kesatu dalam jangka waktu
sebagai mana dimaksud, Rektor atau Dekan/Ketua Program Studi setara fakultas
dapat menjatuhkan peringatan tertulis kedua.
3. Peringatan tertulis ke Tiga
Dalam hal Ormawa tidak mematuhi peringatan tertulis kedua dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud, Rektor atau Dekan/Ketua Program Studi setara fakultas
dapat menjatuhkan peringatan tertulis ke tiga.

Pasal 75
Penghentian Bantuan dan/atau hibah

Rektor atau Dekan/Ketua Program menghentikan sementara kegiatan jika Ormawa yang
bersangkutan tidak mematuhi peringatan tertulis ke tiga.

Pasal 76
Penghentian Sementara Kegiatan

Penghentian sementara kegiatan Ormawa untuk jangka waktu enam bulan. Jika selama masa
penghentian sementara kegiatan, Organisasi Kemahasiswaan mematuhi sanksi yang
diberikan, maka Rektor atau Dekan/Ketua Program Studi setara fakultas dapat mencabut
sanksi dan Ormawa dapat melakukan kegiatan sebagaimana tujuan Organisasi
Kemahasiswaan.

-- 22 --
-- 23 --
Lampiran 1 : Peraturan Rektor tentang Organisasi Kemahasiswaan
Nomor :

STRUKTUR HUBUNGAN KERJA


ORGANISASI KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

REKTOR

WAKIL REKTOR III

Ka. BAKASI

DPM-U BEM-U UKM

DEKAN

WAKIL DEKAN

KAPRODI

DPM-F BEM-F HIMA


PRODI

Keterangan :

: Garis Komando
: Garis Koordinatif

-- 24 --
Lampiran 3 : Contoh Sistematika Proposal Kegiatan dan Pengajuan Permohonan Dana

1. Bagian Awal
a. Halaman Judul : memuat judul kegiatan, nama Organisasi Kemahasiswaan
pengusul, logo dan nama, perguruan tinggi, tahun
b. Lembar pengesahan : memuat judul kegiatan dan tanda tangan penanggung jawab
tingkat universitas/fakultas, lengkap dengan stempel dan diberi tanggal sesuai
dengan hari pengesahan
c. Surat permohonan izin kegiatan dan pengajuan pendanaan
d. Daftar Isi dan daftar lain yang diperlukan
2. Bagian Inti
a. Pendahuluan
b. Tujuan Kegiatan
c. Sasaran Kegiatan
d. Manfaat Kegiatan
e. Jadwal Kegiatan
f. Rencana Anggaran Dana
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka jika ada
b. Lampiran yang diperlukan

-- 25 --
Lampiran 4 : Contoh Cover Proposal Pengajuan

JUDUL KEGIATAN :...........................

NAMA ORGANISASI KEMAHASISWAAN PENGUSUL:..............................

Logo universitas

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

TAHUN:..........

-- 26 --
Lampiran 5 : Contoh Sistematika Laporan Pertanggung Jawababan

1. Bagian Awal
a. Halaman Judul : memuat judul kegiatan, nama Organisasi Kemahasiswaan
pengusul, logo dan nama, perguruan tinggi, tahun
b. Lembar pengesahan : memuat judul kegiatan dan tanda tangan penanggung jawab
tingkat universitas/fakultas, lengkap dengan stempel dan diberi tanggal sesuai
dengan hari pengesahan
c. Daftar Isi dan daftar lain yang diperlukan
2. Bagian Inti
a. Ringkasan Kegiatan
b. Penggunaan Dana
3. Bagian Akhir
c. Daftar Pustaka jika ada
d. Lampiran bukti pemnggunaan dana dan lampiran lain yang diperlukan

-- 27 --
Lampiran 6 : Contoh Format Program Kerja Tahunan

PROGRAM KERJA TAHUNAN


“ NAMA ORMAWA “
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN 2019/2020

N Nama Kegiatan Bentuk Tujuan Kegiatan Sasaran Manfaa Indikator Anggaran Sumber Waktu Lokasi keterangan
O Kegiatan /Peserta t Keberhasilan (terlampir) Dana Pelaksan pelaksanaan
aan

Program Rutin
1. Seks Education Penyuluha Untuk Remaja 75% menjawab PT dan 1x/ bulan AUDITORI 1. jika terjadi
n memberikan (SMP/S benar pada posttest sponsor UM keterlambatan
pengetahuan MA) LANTAI 4 kegiatan
dilaksanakan di
dan pemahaman dan
minggu ke-4,
tentang mahasi 2. Pemberi
seks/kespro swa penyuluhan
adalah anggota
UKM yang
kompeten
Seminar Untuk Remaja Peserta antusias, PT dan 1x/ 3 Bulan ke-3 1. Bekerja sama
memberikan dan aktif bertanya, tidak sponsor bulan diminggu 3 dengan pihak
pengetahuan mahasi ngantuk terkait
dan pemahaman swa
tentang
seks/kespro

2 Pengayaan Kajian Memperkaya Anggot Mampu membuat Kas UKM 1X/ Minggu ke- Khusus anggota
ilmiah pengetahuan a laporan hasil kajian bulan 1 UKM KRR
anggota ttg ilmiah
kespro

-- 28 --
3 Re-organisasi Kongres Memilih Anggot Anggota bertambah Kas UKM 1x/ tahun Akhir Kongres
keanggotaan a 30 % kalender dilaksanakan sesuai
yang baru dan organisasi konstitusi
penyusunan
proker baru

Program Unggulan
1. Lomba slogan Perlombaa Membangun Siswa- Slogan dari Pt dan 1x/ tahun Bulan ke-5, Slogan akan
n antar kesadaran siswi pemenang tersebar sponsor minggu ke- dipublikasikan
SMA tentang SMA dipenjuru kota,, 2
pentingnya menjadi slogan
kespro unggulan

2. Dialog interaktif Diskusi Mengangkat Remaja Peserta aktif PT dan 1x/ tahun Bulan ke-7, Pembicara yang
isu-isu baru dan bertanya, diskusi Sponsor minggu ke- ahli
fakta mengenai hangat 1
kespro

3. Bedah film Bedah film Memberikan Remaja Diskusi setelah PT dan 1x /tahun Bulan ke- Film pendidikan
informasi bedah film semarak sponsor 10, minggu terkait kespro
melalui media ke-1
film
Program insidental
1 Pelatihan Pelatihan Mengembangka Anggot Meningkatnya PT dan kas
n keterampilan a kemampuan UKM
anggota anggota
ditunjukkan dengan
pelaporan hasil
pelatihan dan
seminar kepada
anggota UKM

-- 29 --
-- 30 --

Anda mungkin juga menyukai