Anda di halaman 1dari 13

PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DALAM

PENGEMBANGAN SOFT SKILLS MAHASISWA DI FAKULTAS ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Budiamin Ramadhan¹, Faridah², Muhammad Ardiansyah³
Jurusan Administrasi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar

alamat e-mail:
budiamin28@gmail.com¹
faridah@unm.ac.id²
m.ardiansyah@unm.ac.id³

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tentang peranan organisasi kemahasiswaan dalam pengembangan soft skills
mahasiswa FIP UNM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran organisasi
kemahasiswaan dalam mengembangkan soft skills mahasiswa FIP UNM. Pendekatan penelitian ini
adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara,
dokumentasi, dan survei. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, paparan data, dan
kesimpulan akhir. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Peranan Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar yaitu sebagai wadah pengembangan minat dan bakat mahasiswa
seperti berkomunikasi, manajemen waktu, kepemimpinan serta menampung dan menyalurkan
aspirasi mahasiswa. BEM FIP UNM mengembangkan soft skill mahasiswa dalam manajemen
pribadi seperti belajar disiplin, Kemampuan interaksi seperti melatih mereka dalam berkomunikasi
dan menjaga etika di lingkungan masyarakat. MAPERWA FIP UNM mengembangkan kemampuan
mahasiswa seperti berpartisipasi di kepanitian untuk melatih mereka dalam berkomunikasi sesama
panitia, pengurus, dan pimpinan kampus dan kemampuan interaksi dan mengorganisir seperti
halnya mampu bekerja sama dengan baik dan mengatasi masalah-masalah di setiap kegiatannya.
MADIPALA FIP UNM dan SCRN FIP UNM mengembangkan soft skill mahasiswa dalam
kemampuan interaksi, kemampuan berkomunikasi dan mengorganisir seperti bekerja sama tim di
kegiatan pendakian, penambahan wawasan, dan kepekaan menjaga alam, dan mengajak mahasiswa
ikut berorganisasi. Namun beda halnya AKSARA FIP UNM yang belum melibatkan mahasiswa
selain pengurus dalam mengembangkan soft skill mahasiswa kecuali melatih mahasiswa yang
memiliki tugas atau mata kuliah yang berbaur kesenian seperti menari dan bermusik. Demisioner
pengurus organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas mengembangkan keterampilan mahasiswa
dalam hal berbicara depan umum seperti membedah buku agar menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan kosakata ilmiah.

Kata Kunci: Organisasi Kemahasiswaan, Pengembangan Soft Skill Mahasiswa

1
Abstrak: This study examines the role of student organizations in the development of soft skills for FIP UNM
students. The purpose of this study was to determine the role of student organizations in developing
soft skills of FIP UNM students. This research approach is qualitative with descriptive research
type. Data collection techniques in the form of interviews, documentation, and surveys. The data
analysis technique uses data reduction, data exposure, and final conclusions. Checking the validity
of the data using triangulation technique. The results showed that the role of Student Organizations
at the level of the Faculty of Education, Makassar State University, was as a forum for developing
student interests and talents such as communication, time management, leadership as well as
accommodating and channeling student aspirations. BEM FIP UNM develops students' soft skills
in personal management such as learning discipline, interaction skills such as training them in
communicating and maintaining ethics in the community. MAPERWA FIP UNM develops student
abilities such as participating in committees to train them in communicating with fellow committees,
administrators, and campus leaders and the ability to interact and organize as well as being able to
work well together and solve problems in each of their activities. MADIPALA FIP UNM and SCRN
FIP UNM develop student soft skills in interaction skills, communication and organizing skills such
as working as a team in climbing activities, adding insight, and sensitivity to protecting nature, and
inviting students to join organizations. However, it is different with AKSARA FIP UNM which has
not involved students other than administrators in developing student soft skills, except for training
students who have assignments or courses that blend arts such as dancing and music. The student
organization administrators at the faculty level develop students' skills in public speaking, such as
dissecting books to increase knowledge and scientific vocabulary.

Keywords: Student Organization, Development Soft Skills Student

2
1. PENDAHULUAN b. Mengembangkan kreativitas,
kepekaan, daya kritis, keberanian, dan
Mahasiswa merupakan insan intelektual kepemimpinan, serta rasa kebangsaan;
yang akan menjadi penerus bangsa di masa c. Memenuhi kepentingan dan
depan. Dalam mengembangkan dirinya, kesejahteraan mahasiswa; dan
mahasiswa tidak hanya memanfaatkan ruang d. Mengembangkan tanggung jawab
kuliah sebagai tempat belajar, berhimpun dalam sosial melalui kegiatan Pengabdian
organisasi kemahasiswaan akan tetapi juga kepada Masyarakat
merupakan sarana belajar bagi setiap mahasiswa 3. Organisasi kemahasiswaan sebagaimana
untuk biasa mengembangkan kemampuan dimaksud pada ayat (1) merupakan
intektual, kemampuan sosial dan kemampuan organisasi intra Perguruan Tinggi
religiusnya. Memasuki era revolusi Industri 4.0, 4. Perguruan Tinggi menyediakan sarana dan
mahasiswa tak cukup bermodalkan Indeks prasarana serta dana untuk mendukung
Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi, kecerdasan kegiatan organisasi kemahasiswaan.
5. Ketentuan lain mengenai organisasi
emosional atau keahlian tertentu menjadi hal
kemahasiswaan diatur dalam statuta
yang tidak kalah penting untuk menyongsong
perguruan tinggi.
zaman serba cepat dan digital ini.
Dalam situs/web resmi lldikti kemdikbud Organisasi kemahasiswaan adalah sebuah
wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk
wilayah yogyakarta mengatakan Angka
mengembangkan diri dalam berorganisasi,
pengangguran terdidik yang dapat dilihat dari
kepemimpinan, dan belajar menjalankan
angkat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) kegiatan, dari mulai yang bersifat akademik
lulusan perguruan tinggi dengan rentang maupun non akademik. Tujuan dari lembaga
pendidikan S1 hingga S3 berdasarkan data kemahasiswaan didirikan yakni membuat suatu
Badan Pusat Statistik (BPS) per desember 2019 lembaga internal kampus dengan tujuan
mencapai 737.000 orang. Jumlah pengangguran membantu visi suatu universitas. Demi mencapai
lulusan universitas mencapai 5,67 persen dari visi dan misi perguruan tinggi, kampus
total angkatan kerja sekitar 13 juta orang. menyediakan sarana dan prasarana serta dana
Untuknya itu peran mahasiswa harus untuk mendukung kegiatan organisasi
berorganisasi untuk mengembangkan segala kemahasiswaan. Tidak hanya itu, organisasi
ilmu pengetahuan ataupun keahlian mereka kemahasiswaan juga bertujuan untuk
sehingga mampu menjawab tantangan zaman. menanamkan budaya kritis dan kepekaan sosial
kepada setiap mahasiswa terhadap internal
Salah satu landasan kebijakan bagi universitas dalam hal mengkritisi setiap
mahasiswa untuk belajar berorganisasi dan kebijakan rektorat beserta jajarannya maupun
mengembangkan segala ilmu pengetahuan persoalan negara.
maupun keahlian yang dimiliki dengan adanya
Universitas Negeri Makassar merupakan
organisasi kemahasiswaan. Seperti di atur di
salah satu kampus yang berakreditasi A dan
dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2012
menyandang status Badan Layanan Umum. Baru-
Pendidikan Tinggi paragraf 3 tentang Organisasi baru ini pula Menteri Riset, Teknologi, dan
Kemahasiswaan pasal 77 yang berbunyi : Pendidikan Tinggi mengeluarkan dan
1. Mahasiswa dapat membentuk organisasi mengesahkan Permen Ristekdikti Nomor 7 Tahun
kemahasiswaan 2018 tentang Statuta Universitas Negeri
2. Organisasi kemahasiswaan paling sedikit Makassar yang ditetapkan pada tanggal 29
memiliki fungsi untuk: Januari 2018. Tidak jauh beda dengan UU PT No.
12 Tahun 2012, salah satu acuan mahasiswa
a. Mewadahi kegiatan mahasiswa dalam
dapat membentuk organisasi kemahasiswaan di
mengembangkan bakat, minat, dan
bawah tanggung jawab Rektor. Dalam statuta
potensial mahasiswa;
UNM BAB VIII tentang Mahasiswa di pasal 81

3
yang berbunyi, “kegiatan kemahasiswaan sastra, teater, tari, artistik, dsb.
diarahkan untuk mengembangkan dan c. Study Club Raudhatun Ni’mah (SCRN
meningkatkan potensi kepemimpinan, penalaran, FIP UNM) mengembangkan minat
minat dan kegemaran, kerohanian dan
mahasiswa dalam bidang keagamaan.
kesejahteraan, dan pengabdian kepada
masyarakat”. Sedangkan di pasal 80 menjelaskan Tujuh jurusan/prodi di FIP UNM memiliki
mahasiswa dapat membentuk organisasi organisasi kemahasiswaan yang disebut
kemahasiswaan di tingkatan universitas, fakultas, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS
dan jurusan. atau HIMA) atau Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) dengan fungsi dan tugas sebagai wahana
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
pengembangan kreativitas mahasiswa serta
Negeri Makassar, terdapat jenis-jenis organisasi
kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan berwenang dalam memberikan saran dan
tingkat fakultas terdiri dari: pendapat kepada BEM FIP UNM melalui
MAPERWA FIP UNM.
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiwa Dalam hal ini, organisasi kemahasiswaan di
(MAPERWA FIP UNM) yang merupakan tingkat Fakultas sebagai wadah mahasiswa di
kelengkapan nonstruktural fakultas dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
bertugas sebagai menampung, Makassar dapat mengembangkan soft skills dan
mengevaluasi, dan menyaluarkan aspirasi memberikan pengalaman tersendiri di
mahasiswa ditingkat fakultas. organisasi. Karena kuliah tidak hanya untuk
2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FIP memamerkan bahwa dia adalah seorang
UNM) berfungsi untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa yang haus akan organisasi, Namun
mahasiswa atas persetujuan MAPERWA juga dengan mengikuti organisasi akan
FIP UNM dan mempunyai tugas pokok mendapatkan pengalaman baru dan
melakukan kontrol of sosial atas fenomena mengembangkan soft skill mahasiswa. Baik itu
perkembangan masyarakat maupun mahasiswa baru maupun mahasiswa yang dalam
pengembangan kegiatan dalam bidang tahap penyelesaian atau sudah lama.
ekstrakurikuler. Peranan organisasi kemahasiswaan
3. Biro Kegiatan Mahasiswa Fakultas (BKMF) dibutuhkan dikarenakan mahasiswa akan
di FIP UNM mempunyai tugas pokok mengamplikasikan ilmu pengetahuan yang dia
merencanakan dan melaksanakan kegiatan dapatkan setelah ia lulus dari perguruan tinggi.
ekstrakurikuler ditingkat fakultas dalam Hal yang paling penting dibutuhkan adalah
bidang bakat dan minat. Adapun Biro kemampuan mahasiswa tidak hanya hard skill
Kemahasiswaan tingkat fakultas yaitu: namun soft skills. Menurut Firdauz (2012: 3)
“Penelitian di Harvard University Amerika
a. Mahasiswa Pendidikan Pencinta Alam
Serikat mengatakan bahwa, kesuksesan
(MADIPALA FIP UNM) yang
seseorang itu hanya ditentukan sekitar 20% hard
bergerak dalam merawat kelestarian
skill dan 80% soft skills”.
lingkungan dan mengembangkan bakat
Hard skill merupakan penguasaan ilmu
mahasiswa seperti navigasi susur
pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis
hutan, manjat tebing, serta penelitian
yang berhubungan dengan bidang ilmunya.
lingkungan.
Menurut Kadek dalam Wahyuni (2016: 3)
b. Apresiasi Komunitas Seni dan Sastra
mengatakan “Hard skill merupakan
(AKSARA FIP UNM)
keterampilan teknis yang melekat atau
mengembangkan bakat dan minat
dibutuhkan untuk profesi tertentu seperti
mahasiswa di bidang kesenian seperti

4
programmer harus menguasai teknik kesuksesan mahasiswa dan cara untuk mengasah
pemrograman”. Namun menurut Hamidah soft skill salah satunya adalah melalui kegiatan
dalam Pamungkas (2016: 24) Soft skill kemahasiswaan yang belum dimiliki oleh
merupakan keterampilan seseorang dalam sebagian besar mahasiswa yang ada di Fakultas
berhubungan dengan orang lain (termasuk Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.
dengan dirinya sendiri). Keikutsertaan mahasiswa Fakultas Ilmu
Putra dan Pratiwi dalam Firdauz (2012: 5) Pendidikan dalam organisasi kemahasiswaan
menyatakan bahwa “soft skill yang dibutuhkan kurang dari 15% (Wakil Dekan III 2019,
oleh lulusan universitas tidak dapat hanya komunikasi personal, 31 Oktober 2019).
dipenuhi dalam proses pembelajaran yang Padahal kalau melihat data jumlah keseluruhan
dilakukan di bidang akademik saja, tetapi juga mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan
bidang non akademik”. Holil dalam Firdausz Universitas Negeri Makassar tahun 2018/2019
(2012: 6), mengatakan “salah satu jenjang yang berjumlah 3.653 Mahasiswa, berarti kurang dari
cukup baik untuk mengembangkan soft skill 548 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan aktif
adalah melalui pembelajaran lembaga dalam organisasi kemahasiswaaan. Belum
kemahasiswaan”. termasuk mahasiswa baru Angkatan 2019
Fenomena yang didapatkan bahwa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
mahasiswa terlibat dalam berorganisasi tentunya Makassar. Padahal berdasarkan rumusan visi &
akan berbeda dengan mahasiswa yang tidak misi yang telah ditetapkan, maka tujuan Fakultas
terlibat dalam organisasi, karena mahasiswa Ilmu Pendidikan adalah menghasilkan lulusan
yang mengikuti organisasi tidak hanya sarjana pendidikan yang berjiwa inovatif dan
mendapatkan teori dari buku yang dia pelajari di kreatif dan menjadikan lulusan yang unggul
ruang perkuliahan tetapi juga banyak ilmu dalam bidang ilmu pendidikan dan keguruan
tambahan terutama praktek yang tidak biasa untuk mendukung perkembangan pendidikan
didapatkan bila hanya belajar text book saja. baik secara regional, nasional, maupun global
Namun hadirnya organisasi kemahasiswaan serta menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa
mengalami pasang surut dikarenakan eksistensi kewirausahaan yang tangguh berbasis kearifan
organisasi kemahasiswaan hanya menjalankan lokal.
kegiatan yang sifatnya seremonial tanpa melihat Pengamatan yang dilakukan peneliti di
bagaimana mengembangkan dan memanfaatkan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa Makassar terkait organisasi kemahasiswaan di
di setiap jurusan. tingkat fakultas terdapat beberapa hal yang
Ketidakterlibatan mahasiswa pun terjadi seperti melibatkan mahasiswa diluar dari
demikian, ada mahasiswa tidak ingin terlibat pengurus pun berkurang, beberapa pengurus
dikarenakan ingin fokus kuliah, ingin cepat organisasi kemahasiswaan hanya memikir
lulus, tidak dapat mengatur waktu, kurang melaksanakan program kerja tanpa
percaya diri, dilarang orang tua, merasa diri memperdulikan pengembangan soft skills
tidak mampu, atau nongkrong dikantin tanpa mahasiswa, dan demisioner pengurus organisasi
menghiraukan kegiatan organisasi. Alasannya kemahasiswaan di tingkat fakultas masih
malas, mengganggu konsentrasi belajar, dilibatkan dalam hal perencanaan, pelaksanaan,
membuang waktu atau tidak bermanfaat, dan maupun evaluasi sebuah program kerja
tidak tertarik karena program-program kerja organisasi kemahasiswaan.
yang tidak bermanfaat. Pemahaman bahwa soft Seyogyanya organisasi mahasiswa menjadi
skill memiliki peranan penting dalam salah satu tempat pembelajaran yang dianggap

5
cukup baik untuk mengembangkan soft skill dan seperti struktur organisasi, mekanisme, fungsi,
melibatkan mahasiswa Fakultas Ilmu prosedur, program kerja, dan elemen lainnya
Pendidikan Universitas Negeri Makassar dalam yang berfungsi mengerahkan seluruh pergerakan
organisasi kepada tujuan dan cita-cita yang
seluruh unsur kegiatan kemahasiswaan. Oleh
hendak dicapai.
karena itu berdasarkan hasil pengamatan dengan Pengertian organisasi kemahasiswaan
masalah-masalah diatas dan hasil observasi tersebut dapat disimpulkan sebagai wadah
awal, maka peneliti tertarik meneliti lebih pengembangan diri mahasiswa baik itu
mendalam mengenai “Peranan Organisasi penalaran, kelimuan, minat dan bakat, serta
Kemahasiswaan dalam Pengembangan Soft dilengkapi perangkat teknis yang terencana
Skills Mahasiswa di Fakultas Ilmu Pendidikan seperti fungsi, program kerja, prosedur,
mekanisme dan struktural untuk mencapai tujuan
Universitas Negeri Makassar”.
organisasi tersebut.
2. KAJIAN TEORI 2.2.2 Fungsi Organisasi Kemahasiswaan
2.1 Pengertian Peranan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012
Fikrul (2018: 14) mengatakan “peranan tentang Pendidikan Tinggi Bab III pasal 77 ayat 2
adalah kontribusi organisasi sebagai wadah menjelaskan bahwa Organisasi kemahasiswaan
pengembangan potensi serta memberikan paling sedikit memiliki fungsi untuk :
sumbangsi besar terhadap pengembangan a. Mewadahi kegiatan mahasiswa dalam
potensi mahasiswa. Sedangkan peranan menurut mengembangkan bakat, minat, dan potensial
Soekanto (Mariya 2012: 10) diartikan sebagai mahasiswa;
dinamis dari suatu kedudukan. Dimana apabila
seseorang melaksanakan hal dan kewajibannya b. Mengembangkan kreativitas, kepekaan,
sesuai dengan kedudukannya maka dia daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan,
dikatakan menjalankan suatu peran. Peranan itu serta rasa kebangsaan;
sendiri lebih banyak menunjuk pada fungsi, c. Memenuhi kepentingan dan kesejahteraan
penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi mahasiswa; dan
tepatnya adalah bahwa seseorang menduduki d. Mengembangkan tanggung jawab sosial
suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta melalui kegiatan Pengabdian kepada
menjalankan suatu peranan. Masyarakat. keberanian, dan
kepemimpinan, serta rasa kebangsaan;
2.2 Peranan Organisasi Kemahasiswaan
2.2.1Pengertian Organisasi Kemahasiswaan 2.3 Pengembangan Soft Skill Mahasiswa
Widayanto (Ainul, 2017: 15) Organisasi
Swiderski (Thalib, 2010: 200) menjelaskan
kemahasiswaan juga sebagai wadah
bahwa soft skill terdiri atas tiga faktor utama,
pengembangan kegiatan-kegiatan mahasiswa di
yaitu:
perguruan tinggi yang meliputi pengembangan
1. Kemampuan psikologis, yakni kemampuan
penalaran, keilmuan, minat dan bakat, dan
yang dapat membuat seseorang bertindak
kegemaran mahasiswa itu sendiri. Namun
atas pertimbangan pemikiran sehingga
menurut Putri dan Supriyanto (2019: 166)
tercipta perilaku yang sesuai dengan apa
Organisasi mahasiswa merupakan tempat atau
yang ada dipikirannya, termasuk
wadah yang berisikan mahasiswa untuk
kemampuan kontrol diri dan konsep diri.
menuangkan aspirasi dan juga menampung minat
Kemampuan psikologi lebih pada apa yang
dan bakat seorang mahasiswa.
ada didalam diri manusia, yang dapat
Sementara menurut Launa (Zulherma &
membantu seseorang tersebut untuk
Nurhafizah, 2019: 688) organisasi
mengerti diri sendiri dan orang lain dalam
kemahasiswaan kampus merupakan suatu wadah
hubungannya dengan orang lain dan
atau organisasi yang bergerak di bidang
lingkungannya.
kemahasiswaan yang di dalamnya dilengkapi
dengan perangkat teknis yang jelas dan terencana

6
2. Kemampuan sosial, yaitu kemampuan orang lain dalam rangka menjalin hubungan
seseorang untuk berinteraksi dan membawa bersama dengan orang lain dalam kehidupan
diri dalam pergaulan dalam kelompoknya. dan dunia kerja.
3. Kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan 3. Kemampuan berkomunikasi (commucation
yang meliputi upaya penyampaian pesan dan skill) termasuk kemampuan mendelegasikan
informasi baik yang tertulis, tidak tertulis, tugas, kemampuan mendengarkan, dan
verbal maupun non verbal. kemampuan melakukan presentasi.
Hal-hal penting yang perlu diketahui dalam 4. Kemampuan mengorganisasi segala sesuatu
pengembangan soft skill menurut Pamungkas (organization) termasuk kemampuan
(2010: 26) yaitu: mengatasi masalah berdasarkan nilai dan
1. Hard Work (Kerja Keras). Untuk kepentingan, proses bepikir yang sistematis,
memaksimalkan suatu kerja tertentu butuh dan kemampuan untuk mengetahui sumber
upaya kerja keras dari diri sendiri maupun permasalahan.
lingkungan. Hanya dengan kerja keras, Menurut Sharman (I Made S Utama dkk,
orang mampu mengubah garis hidupya 2010: 122) dalam mengembangkan soft skill
sendiri. Melalui Pendidikan yang terencana, mahasiswa di Pendidikan tinggi ada tujuh soft
terarah, dan didukung pengalaman belajar, skill yang di identifikasi meliputi:
peserta didik akan memiliki daya tahan dan 1. Kemampuan berkomunikasi. Skill yang
semangat hidup bekerja keras. harus dimiliki mahasiswa adalah
2. Kemandirian. Ciri peserta didik mandiri kemampuan menyampaikan ide secara jelas,
adalah responsif, percaya diri dan efektif dan meyakinkan baik lisan maupun
berinisiatif. Responsif berarti tanggap tulisan, kemampuan untuk mempraktikkan
terhadap persoalan diri dan lingkungan. keterampilan mendengan dengan baik dan
Sebagai contoh bagaimana peserta didik memberi tanggapan, Kemampuan
tanggap terhadap krisis global learning berpresentasi secara jelas dan meyakinkan
dengan kampanye hijaukan sekolahku dan audien. Sedangkan skill yang baik untuk
Gerakan bersepeda tanpa motor. Menjaga dimiliki mahasiswa yaitu kemampuan untuk
kepercaya diri seseorang untuk menggunakan teknologi selama presentasi,
memaksimalkan potensi yang dimiliki harus kemampuan untuk berdiskusi dan
bersinergis dengan kerja kerasnya. mengakhiri dengan consensus, kemampuan
3. Kerja Sama Tim. Keberhasilan adalah buah berkomunikasi dengan individu yang
dari kebersamaan. mempunyai latar belakang budaya berbeda,
Sedangkan ada empat klaster utama dalam keterampilan untuk menularkan kemampuan
pengembangan soft skill mahasiswa menurut komunikasi ke orang lain.
Thalib (2010: 200) yaitu: 2. Keterampilan berpikir dan menyelesaikan
1. Interaksi (interaction) yang meliputi masalah. Skill yang harus dimiliki
kesadaran bersikap, kemampuan mengatasi mahasiswa adalah kemampuan untuk
konflik, kemampuan bekeja sama, mengidentifikasi dan menganilisis masalah
kemampuan mentoleransi perbedaan, etika, dalam situasi sulit dan melakukan justifikasi,
kemampuan bekerja sama dalam tim. kemampuan memperluas dan memperbaiki
Kemampuan berinteraksi ini disebut sebagai keterampilan berfikir seperti menjelaskan,
kemampuan sosial karena lebih tentang menganalisis dan mengevaluasi diskusi, dan
kaitannya dalam berhubungan dengan kemampuan mendapatkan ide dan mencari
lingkungannya. solusi alternatif. Sedangkan skill yang baik
2. Manajemen pribadi (self managemant) untuk dimiliki mahasiswa adalah
kemampuan membuat keputusan, kemauan kemampuan berfikir lebih luas, kemampuan
untuk belajar, disiplin diri, kemampuan untuk membuat kesimpulan berdasarkan
untuk intropeksi diri, kemampuan untuk pembuktian valid, kemampuan untuk
mananggulang i stress. Deskripsi ini disebut menerima dan memberikan tanggung jawab
juga sebagai kemampuan psikologis, yang sepenuhnya, kemampuan untuk memahami
berusaha agar dapat mengerti diri sendiri dan seseorang dan mengakomodasikan ke dalam

7
suasana kerja yang beragam. alternative pemimpin dan pengikut, dan
3. Kerja dalam tim. Skill yang harus dimiliki kemampuan mensupervisi anggota suatu
mahasiswa adalah kemampuan untuk group.
membangun hubungan, berinteraksi dan Pengembangan soft skills mahasiswa di
bekerja secara efektif dengan lainnya, pengaruhi oleh kondisi lingkungan maupun dari
kemampuan untuk memahami dan berperan diri sendiri. Menurut suhartini (2011: 168)
sebagai pemimpin dan pengikut (anggota), mengemukakan pendapat bahwa faktor-faktor
kemampuan untuk memahami, menghargai yang mempengaruhi soft skill diataranya:
dan menghormati perilaku, pemahaman dan 1. Faktor Intrinsik yaitu faktor yang
keyakinan orang lain. Sedangkan skill yang menimbulkan karena pengaruh muncul
baik untuk dimiliki mahasiswa adalah dalam diri Individu itu sendiri seperti harga
kemampuan untuk memberikan kontribusi diri untuk meningkatkan seseorang dalam
terhadap perencanaan dan kordinasikan memperoleh popularitas, menjaga gengsi,
kerja group, dan bertanggung jawab dan menghindari kentergantungan terhadap
terhadap keputusan group. orang lain.
4. Belajar sepanjang hayat dan pengelolaan 2. Faktor Ekstrinsik merupakan faktor yang
informasi. Skill yang harus dimiliki mempengaruhi individu karena pengaruh
mahasiswa adalah kemampuan untuk rangsangan dari luar seperti lingkungan
mengelola informasi yang relevan dari keluarga, lingkungan masyarakat,
berbagai sumber, dan kemampuan untuk pendidikan, dan interaksi.
menerima ide-ide baru. Sedangkan skill Namun Muhibbin (2008: 298)
yang baik untuk dimiliki mahasiswa adalah mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang
kemampuan mengembangkan keinginan mempengaruhi soft skill mahasiswa yaitu
untuk menvestigasi dan mencari diantaranya faktor internal dan eksternal
pengetahuan. diantaranya:
5. Keterampilan kewirausahaan. Skill yang 1. Faktor internal yang mempengaruhi
harus dimiliki mahasiswa adalah diantaranya yaitu:
kemampuan untuk mengidentifikasi peluang a. Kecerdasan atau intelegensi dapat
kerja. Sedangkan skill yang baik untuk diketahui atau dapat diukur dengan dapat
dimiliki mahasiswa adalah kemampuan atau tidaknya mahasiswa mempelajari
untuk mengajukan proposal bisnis, dan menentukan suatu hasil yang sesuai.
kemampuan untuk membangun, b. Bakat merupakan kemampuan
mengeksplorasi, mencari peluang bisnis dan seseorang atau mahasiswa yang tumbuh
kerja, dan kemampuan untuk berwirausaha dalam diri seseorang sesuai dengan
sendiri. masing- masing potensi. Seseorang atau
6. Etika, moral, dan profesionalisme. Skill mahasiswa dapat menguasai sesuatu
yang harus dimiliki mahasiswa adalah bidang tidak harus belajar tetapi muncul
kemampuan untuk melatih etika, moral, dan dalam diri seseorang itu sendiri.
profesionalisme lingkungan sekitar. c. Minat merupakan keinginan besar
Sedangkan skill yang baik untuk dimiliki terhadap sesuatu. Minat akan
mahasiswa adalah kemampuan untuk meningkatkan perhatian seseorang atau
mempraktikkan etika perilakau di samping mahasiswa yang disukai sehingga dapat
mempunyai tanggung jawab terhadap belajar lebih giat untuk mencapai yang
masyarakat. diinginkan.
7. Keterampilan kepemimpinan. Skill yang d. Sikap mahasiswa mempengaruhi
harus dimiliki mahasiswa adalah dinamika hasil belajar yang dapat
mempunyai pengetahuan teori dasar tercapai. Seseorang mahasiswa akan
kepemimpinan, dan kemampuan untuk mengalami kesulitan belajar jika
memimpin suatu projek. Sedangkan skill mempunyai sikap negatif sebelumnya.
yang baik untuk mahasiswa adalah 1. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
kemampuan untuk memahami dan menjadi diantaranya:

8
a. Keadaan keluarga merupakan pengaruh tingkatan fakultas maupun jurusan dapat
terhadap diri seseorang. Keluarga yang memperluas wawasan, mengembangkan minat
harmonis akan mempengaruhi cita- cita dan bakat, serta membentuk mahasiswa yang
tinggi untuk anaknya dan akan inovatif, kreatif dan cerdas. Melalui kegiatan
memberikan pengaruh bahkan organisasi kemahasiswaan, mahasiswa yang
menfasilitasi untuk anaknya sehingga berada di dalam kepengurusan maupun
dapat tercapai dengan baik. mahasiswa baru/lama akan memiliki
b. Sarana/prasarana kampus memiliki pengalaman atau soft skill serta memiliki
fasiltas yang lengkap dan mendukung peluang tinggi dalam hal kriteria lulusan ilmu
akan mempercepat proses pemahaman pendidik dan kependidikan yang bisa diterima
dan pembelajaran mahasiswa. Hal secara regional, nasional, dan global.
tersebut dapat ditunjang oleh Menyedarhanakan pemahaman terkail
masyarakat kampus dalam penjelasan kerangka konseptual tersebut maka
memanfaatkan fasilitas yang ada. peneliti akan menggambarkan ke dalam sebuah
c. Motivasi sosial merupakan motivasi gambar kerangka sebagai berikut:
yang baik pada mahasiswa dengan
pujian ataupun dengan hadiah. Motivasi
Organisasi Kemahasiswaan
dapat menimbulkan dengan hasrat dan
dorongan seseorang individu untuk
belajar dengan lebih baik. Mahasiswa
juga bisa menyadari gunanya belajar dan
apa tujuan yang akan dihadapi dan Pengembangan Soft Skills
dicapai dengan keterampilan yang
Mahasiswa Hambatan
didapat.
1. Interaksi Pengembangan
d. Lingkungan sebagai hal pengembangan
2. Manajemen Pribadi Soft Skills
keterampilan mahasiswa. Banyak
3. Kemampuan mahasiswa
mahasiswa tidak dapat meningkatkan
berkomunikasi
kualitas keterampilan karena tidak
4. Kemampuan
adanya kesempatan, pengaruh
mengorganisasi
lingkungan negatif, serta faktor-faktor
yang terjadi diluar kemampuan.

2.4 Kerangka Konseptual Mahasiwa yang inovatif,


Dalam perkembangannya, peranan organisasi kreatif, dan cerdas
kemahasiswaan yang ada di Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Makassar Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konseptual
dijadikan sebagai wadah untuk melatih dan
mengembangkan soft skills mahasiswa. Hal ini 3. METODE PENELITIAN
bisa dilihat dengan adanya organisasi tingkatan 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Fakultas seperti MAPERWA FIP UNM, BEM Menurut Bogdan & Taylor (Sujarweni, 2014:
FIP UNM, MADIPALA, AKSARA, dan SCRN, 6), menjelaskan bahwa “Penelitian kualitatif
serta organisasi tingkatan masing-masing adalah salah satu prosedur penelitian yang
Jurusan/ Prodi yang menjadi sebuah wadah bagi menghasilkan data deskripif berupa ucapan atau
mahasiswa untuk meningkatkan taraf soft skill. tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati”.
Kegiatan organisasi kemahasiswaan Maka metode penelitian yang di gunakan dalam
merupakan pendorong untuk memacu dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
melatih dan mengembangkan soft skills Tujuannya, untuk mengetahui proses lebih
mahasiswa yang meliputi interaksi, manajemen mendalam mengenai Peranan Organisasi
pribadi, kemampuan berkomunikasi, dan Kemahasiswaan dalam Pengembangan Soft
kemampuan mengorganisir. Dengan mengikuti Skills Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan
kegiatan-kegiatan organisasi kemahasiswaan di

9
Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini 3.6 Pengecekan Keabsahan Data
menggunakan model deskriptif yang Dalam penelitian ini untuk mendapatkan
dimaksudkan untuk mengetahui gambaran atau keabsahan data dilakukan dengan triangulasi.
peristiwa bagaimana peranan organisasi Moleong (2017: 330) menyatakan bahwa
kemahasiswaan dan faktor-faktor hambatan dari “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
pengembangan sebuah soft skills mahasiswa keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri yang lain. Di luar data itu keperluan pengecekan
Makassar serta bagaimana upaya selanjutnya atau sebagai pembanding terhadap data itu.
organisasi kemahasiswaan dalam mencapai Teknik triangulasi yang paling banyak
tujuan atau visi-misi Universitas khususnya digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber
Fakultas tersebut. lainnya”.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.7 Tahap-Tahap Penelitian


Lokasi penelitian di Fakultas Ilmu Tahapan dan proses penelitian yang akan
Pendidikan tepatnya di jalan Tamalate I dilalui diantaranya adalah tahap pra lapangan,
Kampus Tidung yang merupakan salah satu tahap pekerjaan lapangan atau tahap penelitian,
Fakultas dalam lingkup Universitas Negeri tahap analisa data dan tahap pembuatan laporan
serta perumusan hasil penelitian.
Makassar pada tanggal 07 Oktober s.d. 07
Desember 2020. 4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3.3 Sumber Data
4.1 Peranan Organisasi Kemahasiswaan
Sumber data adalah subyek dimana
Secara garis besar hasil penelitian yang
informasi didapatkan, untuk menjawab
telah didapatkan oleh peneliti mealalui studi
kebutuhan data yang diperlukan dalam
dokumentasi dan wawancara terkait dengan
memecahkan masalah. Menurut Lofland
peranan organisasi kemahasiswaan
(Moleong, 2017: 157) mengemukakan bahwa
menunjukkan bahwa peranan organisasi
sumber data utama dalam penelitian kualitatif
kemahasiswaan merupakan kontribusi organisasi
ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
sebagai wadah pengembangan mahasiswa yang
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai proses. Peran organisasi kemahasiswaan
adalah data primer. Data primer yaitu data yang
juga sebagai wadah mahasiswa dan untuk
diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian
mahasiswa sendiri untuk mengembangkan
melalui prosedur dan teknik pengumpulan data
sebuah keterampilannya. Dalam Undang-
yang dapat berupa interview/wawancara dan
Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012
angket.
tentang Pendidikan Tinggi Bab III pasal 77 ayat
2 menjelaskan bahwa fungsi dari organisasi
3.4 Teknik Pengumpulan Data
kemahasiswaan sebagai wadah untuk kegiatan
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif
mahasiswa dalam mengembangkan bakan,
dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka
minat, potensi mahasiswa, selanjutnya sebagai
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
pengembangan kreativitas, kepekaan, daya
penelitian ini adalah: Metode Wawancara,
kritis, keberaniaan, dan kepemimpinan serta rasa
Dokumentasi dan Survei.
kebangsaan, dan memenuhi kepentingan dan
3.5 Analisis Data kesejahteraan mahasiswa baik melalui tanggung
jawab sosial dalam hal kegiatan pengabdian.
Peneliti akan menganalisis data berdasarkan
analisis lapangan berdasarkan model Miles dan Temuan dari penelitian terkait peranan
organisasi kemahasiswaan di Fakultas Ilmu
Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data,
Pendidikan Universitas Negeri Makassar dengan
display data, dan verifikasi.
tanggapan beberapa informan yang menyatakan
bahwa sebagai wadah untuk pengembangan
minat dan bakat mahasiswa. Misalnya melati diri

10
dalam hal berkomunikasi, belajar mengatur mengembangkan soft skill mahasiswa dengan
waktu, serta jiwa kepemimpinan. Namun mengajak mahasiswa ikut berorganisasi karena
organisasi kemahasiswa juga selain memiliki meningkatkan ilmu komunikasi, melatih
peran untuk mengembangkan minat dan bakat kepemimpinan serta manajemen waktu.
mahasiswa, organisasi kemahasiswaan juga Senada hal Sharman (I Made S Utama dkk,
sebagai lembaga yang menampung dan 2010: 122) mengatakan bahwa mengembangkan
menyalurkan aspirasi dari mahasiswa. soft skill mahasiswa di perguruan tinggi salah
satunya adalah Kemampuan berkomunikasi
4.2 Pengembangan Soft Skills Mahasiswa seperti menyampaikan ide-ide secara jelas,
Hadirnya organisasi kemahasiswaan sebagai kemampuan berkomunikasi dengan individu
bentuk wadah dalam hal pengembangan soft yang mempunyai latar belakang yang berbeda.
skills mahasiswa di Universitas Negeri Makassar Sedangkan menurut Thalib (2010: 200) yang
khususnya Fakultas Ilmu Pendidikan. mengatakan pengembangan soft skill mahasiswa
Peranannya pun sangat penting dalam hal menyebutkan kemampuan berkomunikasi
mengasah keterampilan mahasiswa. termasuk kemampuan mendelegasikan tugas,
Hasil penelitian yang didapatkan di kemampuan mendengarkan, dan kemampuan
kampus FIP UNM mengenai pengembangan melakukan presentasi.
soft skill mahasiswa yang dilakukan oleh Selain itu, hasil penelitian yang ditemukan
organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas Organisasi Kemahasiswaan dalam hal ini
seperti BEM FIP UNM mengembangkan MADIPALA FIP UNM mengembangkan soft
skill mahasiswa melalui penambahan wawasan
soft skill mahasiswa dengan membuat
dan kepekaan terhadap menjaga lingkungan
program kerja untuk meningkatkan hidup, mengembangkan keterampilan berfikir
pengetahuan riset dan belajar disiplin, baik dan benar, serta bekerja sama tim di
melatih berkomunikasi dengan masyarakat kegiatan pendakian. Namun AKSARA FIP
dalam kegiatan-kegiatan diluar kampus dan UNM belum melibatkan mahasiswa selain
menjaga etika berbicara dengan masyarakat pengurus dalam hal mengembangkan soft skill
serta mengembangkan keterampilan ilmu mahasiswa kecuali melatih mahasiswa menari
pengelolaan media secara terstruktur serta dan music bagi yang mempunyai tugas mata
bekerja sama. kuliah. Sedangkan demisioner pengurus
Hal ini senada dengan Thalib (2010: 200) organisasi kemahasiwaan tingkat fakultas
yang mengatakan pengembangan soft skill mengembangkan soft skill mahasiswa yaitu
mahasiswa yang meliputi interaksi seperti melatih atau mengasah kemampuan berbicara
kemampuan mentoleransi perbedaan, etika, dan depan umum seperti membedah buku sehingga
kemampuan dalam tim. Kemampuan menambah pengetahuan dan kosakata ilmiah,
berinteraksi ini disebut sebagai kemampuan dan mengembangkan keterampilan menulis
sosial karena lebih tentang kaitannya dalam puisi, cerpen ataupun menulis berita.
berhubungan dengan lingkungannya. Senada hal tersebut menurut Thalib (2010:
Kemampuan manajemen pribadi seperti 200) mengatakan pengembangan soft skill
kemauan untuk belajar, disiplin diri, kemampuan mahasiswa yaitu kemampuan mengorganisasi
untuk instropeksi diri, dan kemampuan segala sesuatu termasuk kemampuan mengatasi
menanggulangi stress. masalah berdasarkan nilai dam kepentingan,
Sedangkan MAPERWA FIP UNM dalam proses berfikir yang sistematis dan kemampuan
hasil penelitiannya mengembangkan soft skill untuk mengetahui sumber masalah.
mahasiswa dengan berpartisipasi di kepanitian
karena melatih berkomunikasi sesama 4.3 Dampak Pengembangan Soft Skills
mahasiswa, pengurus, maupun pimpinan Mahasiswa
kampus. Melatih mereka memahami keadaan Beberapa penjelasan informan hasil
panitia lainnya sehingga mampu bekerjasama penelitian yang di dapatkan peneliti di Kampus
dengan baik dan mengatasi masalah-masalah FIP UNM terkait dampak pengembangan soft
dalam sebuah kegiatan. SCRN FIP UNM skills mahasiswa yang mengatakan bahwa faktor

11
pendukung dari pengembangan soft skill lingkungan masyarakat. MAPERWA FIP UNM
mahasiswa yaitu adanya kepercayaan diri mengembangkan kemampuan mahasiswa seperti
mahasiswa itu sendiri, motivasi diri mahasiswa, berpartisipasi di kepanitian untuk melatih mereka
organisasi kemahasiswaan, sarana/prasarana dalam berkomunikasi sesama panitia, pengurus,
seperti aula, maupun dana organisasi dan pimpinan kampus dan kemampuan interaksi
kemahasiswaan. Hambatan yang dihadapi dalam dan mengorganisir seperti halnya mampu bekerja
pengembangan soft skills mahasiswa adalah sama dengan baik dan mengatasi masalah-
pengurus yang masih canggung, mahasiswa masalah di setiap kegiatannya.
menikmati dunia gaminngnya, mahasiswa hanya MADIPALA FIP UNM & SCRN FIP UNM
berkuliah saja namun tidak mengikuti organisasi mengembangkan soft skill mahasiswa dalam
kemahasiswaan, anggaran organisasi kemampuan interaksi, kemampuan
kemahasiswaan, hingga sarana/prasaran belum berkomunikasi dan mengorganisir seperti bekerja
terpenuhi seperti wall serta jadwal mahasiswa sama tim di kegiatan pendakian, penambahan
bertabrakan dengan agenda lainnya. wawasan, dan kepekaan menjaga alam, dan
Hal ini senada dengan Muhibbin (2008) yang mengajak mahasiswa ikut berorganisasi. Namun
mengungkapkan faktor yang mempengaruhi soft beda halnya AKSARA FIP UNM yang belum
skill mahasiswa yaitu faktor internal dan melibatkan mahasiswa selain pengurus dalam
eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi mengembangkan soft skill mahasiswa kecuali
diantaranya kecerdasan atau intelegensi dapat melatih mahasiswa yang memiliki tugas atau
diketahui atau dapat diukur dengan dapata atau mata kuliah yang berbaur kesenian seperti menari
tidaknya mahasiswa mempelajari dan dan bermusik.
menentukan suatu hasil yang sesuai, bakat, Demisioner pengurus organisasi
minat, sikap mahasiswa. Faktor-faktor eksternal kemahasiswaan tingkat fakultas mengembangkan
yang mempengaruhi adalah keadaan keluarga, keterampilan mahasiswa dalam hal berbicara
sarana/prasarana kampus, motivasi sosial depan umum seperti membedah buku agar
maupun lingkungan. menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
kosakata ilmiah serta melatih mereka dalam hal
5. KESIMPULAN DAN SARAN menulis seperti menulis berita, puisi, maupun
5.1 Kesimpulan cerpen.
Berdasaarkan hasil pembahasan oleh 3. Dampak Pengembangan Soft Skills
peneliti di bab sebelumnya, maka penulis Mahasiswa
menyimpulkan kesimpulan sebagai berikut: Faktor internal dan eksternal kendala
1. Peranan Organisasi Kemahasiswaan pengembangan soft skills mahasiswa meliputi
Peranan organisasi kemahasiswaan faktor pendukung dari pengembangan soft skill
merupakan wadah untuk pengembangan minat mahasiswa yaitu adanya kepercayaan diri
dan bakat mahasiswa. Misalnya melati diri dalam mahasiswa itu sendiri, motivasi diri mahasiswa,
hal berkomunikasi, belajar mengatur waktu, serta organisasi kemahasiswaan, sarana/prasarana
jiwa kepemimpinan. Namun organisasi seperti aula, maupun dana organisasi
kemahasiswa juga selain memiliki peran untuk kemahasiswaan. Hambatan yang dihadapi dalam
mengembangkan minat dan bakat mahasiswa, pengembangan soft skills mahasiswa adalah
organisasi kemahasiswaan juga sebagai pengurus yang masih canggung, mahasiswa
organisasi yang menampung dan menyalurkan menikmati dunia gaminngnya, mahasiswa hanya
aspirasi dari mahasiswa. berkuliah saja namun tidak mengikuti organisasi
2. Pengembangan Soft Skills Mahasiswa kemahasiswaan, anggaran organisasi
Pengurus organisasi kemahasiswaan kemahasiswaan, hingga sarana/prasaran belum
mengembangkan soft skill mahasiswa melalui terpenuhi seperti wall serta jadwal mahasiswa
sebuah kegiatan-kegiatan seperti BEM FIP UNM bertabrakan dengan agenda lainnya.
mengembangkan soft skill mahasiswa dalam
manajemen pribadi seperti belajar disiplin, 5.2 Saran
Kemampuan interaksi seperti melatih mereka 1. Bagi pengurus organisasi kemahasiswaan,
dalam berkomunikasi dan menjaga etika di lebih menekankan program pengembangan

12
soft skill mahasiswa sesuai kebutuhan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Statuta
sekarang, sehingga kelak mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Jakarta:
mempunyai skill yang mempuni. Berita Negara Republik Indonesia.
2. Bagi pimpinan, agar mendirikan organisasi Suhartini, Yati. (2011). Analisis Faktor-Faktor
kemahasiswaan baru sesuai perkembangan yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
saat ini dan melengkapi fasilitas untuk dalam Berwirausaha. Jurnal
pengembangan soft skill mahasiswa ojs.upy.ac.id
khususnya di Fakultas Ilmu Pendidikan Sujarweni, V. (2014). Metodologi Penelitian.
UNM. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Thalib, S. B. (2010). Psikologi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.
Jakarta: Prenada Kencana Group.
Fikrul, A. (2010) Peran Organisasi Utama, I Made S, dkk. 2010. Konsep
Kemahasiswaan Dalam Pengembangan Panduan Evaluasi
Mengembangkan Potensi Mahasiswa. Pengembangan Soft Skill Mahasiswa
Makassar: Universitas Muhammadiyah Melalui Proses Pembelajaran di
Makassar Universitas Udayana. Jurnal Unud, Vol.
Firdausz, R. (2012). Motivasi Mahasiswa 1 (2): 56-65
Bergabung di Organisasi Intra Kampus
(Studi Eksplorasi Mahasiswa Fakultas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12
Ekonomika dan Bisnis Undip). Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Jakarta: Lembaran Negara Republik
Ekonomika dan Bisnis Universitas Indonesia.
Diponegoro.
Mariya, Ulya. (2012). Peranan Kelompok Wahyuni. (2016). Pengaruh Hard Skill dan Soft
Bermain Dalam Pembinaan Akhlak Anak Skill terhadap kinerja pegawai pada
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi
(Studi pada KB dan TPA Ar-Rohmah
Selatan. Makassar: Repositori.uin-
Sariharjo, Sleman, Yogyakarta). alauddin.ac.id.
Yogyakarta: digilib.uin-suka.ac.id Widyamataram.ac.id 26 Oktober 2020. (online)
Moleng, J. L. (Metodologi Penelitian Kualitatif). http://new.widyamataram.ac.id
2017. Bandung: Remaja Rosdakarya. /content/news/semangat-sumpah-
Padang, A. (2017). Peran Organisasi Internal pemuda-lulusan-sarjana-harus-memiliki-
Kampus terhadap Prestasi Akademik jiwa-entrepreneurship#YEcLxVUza00.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Diakses pada tanggal 14 Februari 2020
Keguruan Universitas Islam Negeri pukul 20:02 Wita
Mataram. Mataram: Jurusan Pendidikan
IPS Ekonomi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri
Mataram.
Pamungkas, M. (Pengaruh Intrakurikuler dan
Ekstrakurikuler terhadap Soft Skill
Mahasiswa Semester VII Jurusan
Pendidikan Pengetahuan Sosial Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang). 2016. Malang: Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

13

Anda mungkin juga menyukai