Anda di halaman 1dari 9

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah/Madrasah : Mts Nu Hasyim Asy’Ari 1 Sunggingan Kota Kudus

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VII A/Semester 1

Materi Pokok : Thaharah dan Pengertian Najis dan Hadas

Alokasi Waktu : 2x40 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan menghargai agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Meyakini pentingnya thaharah sebagai syarat melaksanakan ibadah
2.1. Membiasakan diri untuk thaharah dan bersuci dari hadats dan najis
3.1. Memahami hadats dan najis dan tata cara menyucikan
4.1. Mendemonstrasikan tata cara thaharah dan bersuci dari hadats dan najis
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1. Menunjukkan keyakinan pentingnya berthaharah dalam realitas kehidupan sehari-
hari
2.1.1. Menunjukkan sikap berhati-hati dan selalu menjaga kebersihan
3.1.1. Menjelaskan pengertian bersuci (thaharah) dan klasifikasinya bersuci dari hadats
dan najis
3.1.2. Menyebutkan pembagian thaharah serta macam-macam pembagian najis
4.1.1. Mendemonstrasikan tata cara bersuci dari hadats dan najis
4.1.2. Mendemonstrasikan tata cara bersuci dari hadas dan najis
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Agar peserta didik dapat memahami pengertian serta macam-macam thaharah, najis
dam hadas
2. Agar peserta selain memahami juga diharapkan dapat mempraktikkan tentang tata cara
thaharah, najis dam hadas dalam kehidupan sehari-hari
3. Agar peserta didik senantiasa dapat menjaga kesucian/kebersihan badan maupun tempat
ibadah sesuai dengan ketentuan agama
4. Agar peserta didik selalu menjaga kesucian diri dari kotoran berupa hadats dan najis.
5. Untuk syarat sahnya shalat dan ibadah seorang hamba.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan Pengertian, dalil-dalil serta hadist, macam-macam, tata cara dan fungsi
thaharah
Tharah menurut bahsa yaitu bersih, sedangkan thaharah menurut Istilah adalah
bersih dari hadas dan najis. Selain itu thaharah juga dapat diartikan mengerjakan
pekerjaan yang membolehkan sholat, berupa wudhu, mandi, tayamum dan
menghilangkan najis. Islam sangat menganjurkan kepada umatnya agarselalu dalam
keadaan bersih dan suci. Melaksanakan thaharah hukumnya wajib sesuai Firman
Allah swt. Yang tertera dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 222 yang artinya
….Sesungguhnya Allah Menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri.
Kemudian, thaharah atau bersuci menurut pembagiannya dapat dibedakan menjadi
dua bagian. Pertama, bersuci lahiriyah, beberapa contoh yang bersifat lahiriyah adalah
membersihkan diri, tempat tinggal dan lingkungan dari segala bentuk kotoran, hadas
dan najis. Membersihkan diri dari najis adalah membersihkan badan, pakaian atau
tempat yang didiami dari kotoran sampai hilang rasa, bau dan warnanya. Kedua,
bersuci bathiniyyah, adalah membersihkan jiwa dari kotoran batin berupa dosa dan
perbuatan maksiat seperti iri, dengki dan takabur. Cara membersihkannya yaitu
dengan taubatan nasuha. Adapun Fungsi thaharah yaitu menjaga kebersihan badan,
menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, menjaga lingkungan kelas dan
madrasah, menjaga lingkungan tempat ibadah dan menjaga lingkungan tempat umum.
2. Menunjukkan pengertian, dalil-dalil serta hadist, macam-macam, tata cara dan fungsi
Najis
Najis berasal dari bahasa Arab yang artinya kotoran, dan menurut istilah adalah
suatu benda yang kotor yang mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang
dituntut harus dalam keadaan suci. Dalam hukum Islam ada 3 macam najis, Berikut
penjelasan singkat dari macam-macam najis:
a. Najis mukhaffofah najis yang ringan, seperti air seni bayi laki-laki yang belum
berumur 2 tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu Cara
mensucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air
yang suci pada permukaan yang terkena najis. Hal ini telah dijelaskan dalam
sebuah hadis yang artinya "Dibasuh karena kencing anak perempuan dan
dipercikkan karena air kencing anak laki-laki." (HR. Abu Daud)
b. Najis mutawassitah yaitu najis yang sedang seperti bangkai binatang darat.Muntah,
Arak (khamr), nanah dan Darah. Najis jenis ini ada 2 macam, yaitu najis hukmiyah
dan najis 'alniyah. Pertama, Najis hukmiyah yaitu najis yang diyakini adanya tetapi
tidak nyata wujudnya (zatnya), bau dan rasanya seperti air kencing yang sudah
kering yang terdapat pada pakaian atau lainnya. Cara mensucikannya adalah cukup
dengan mengalirkan air pada benda yang terkena najis. Jika seandainya bekas najis
yang sudah dicuci sampa berulang-ulang masih juga tidak dapat dihilangkan
semuanya, maka yang demikian itu dapat dimaafkan. Kedua, najis 'ainiyah
merupakan najis yang tampak wujudnya (zatnya) dan bisa diketahui melalui bau
maupun rasanya. Cara mensucikannya adalah menghilangkan najis 'ainlyahnya
dengan cara membuang dan menggosoknya sampai bersih dan diyakini sudah
hilang zat, rasa, warna, dan baunya dengan menggunakan air yang suci.
c. Najis mugaladah adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi.
Cara mensucikannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh sebanyak 7
kali, salah satu di antaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah. Nabi
Muhammad SAW bersabda:
‫ أولهن‬,‫طهور إناء أحدكة اذا ولع فيه الكلب أن يغسله سبع مرات‬
"Sucinya tempat dan peralatan salah seseorang kamu, apabila dijilat anjing
hendaklah dicuci 7 kali, permulanya dari 7 kali itu harus dengan tanah atau debu."
(HR. Muslim)
3. Mengidentifikasi pengertian, dalil-dalil serta hadist, macam-macam, tata cara dan
fungsi Hadas
Kata hadas berasal dari bahasa Arab yang artinya suatu peristiwa, sesuatu yang
terjadi, sesuatu yang tidak berlaku. Sedangkan dalam istilah adalah keadaan tidak suci
bagi seseorang sehingga menjadikannya tidak sah dalam melakukan ibadah. Macam-
macam hadas ada 2, hadas kecil yaitu keadaan seseorang tidak suci, dan supaya ia
menjadi suci maka ia harus berwudu, dan apabila tidak ada air maka diganti dengan
tayamum. Adapun hadas kecil yang menyebabkan seseorang berhadas kecil yaitu
karena keluar sesuatu dari dua lubang, yaitu qubul dan dubur, karena hilang akalnya,
yang disebabkan mabuk, gila atau sebab lainnya seperti tidur, persentuhan antara kulit
laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya topada batas yang
menghalanginya dan karena menyentuh kemaluan, baik kemaluan sendiri ataupun
kemaluan orang lain dengan telapak tangan atau jarit.
Adapun hadas besar yaitu keadaan seseorang tidak suci, dan supaya la menjadi suci
maka ia harus mandi besar. Apabila tidak ada air maka diganti dengan tayamum. Hal-
hal yang menyebabkan seseorang berhadas besar yaitu karena bertemunya dua
kelamin laki-laki dengan perempuan (Jima' atau bersetubuh), baik keluar mani
ataupun tidak. karena keluar mani, baik karena bermimpi maupun lainnya, karena
haid, yaitu darah yang keluar dari perempuan sehat yang telah dewasa pada setiap
bulannya. Karena nifas, yaitu darah yang keluar dari seorang ibu sehabis melahirkan,
karena wiladah, yaitu darah yang keluar ketika melahirkan dan karena meninggal
dunia, kecuali yang meninggal dunia dalam perang membela agama Allah SWT.,
maka dia tidak dimandikan.
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Scientific
Mendorong siswa untuk mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
2. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Discovery
c. Diskusi
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Bolpoin
4. Penghapus
5. Buku tulis
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Buku Paket Pegangan Guru Fiqih kelas VII
2. Buku LKS Fiqih kelas VII Kurikulum 2013
3. Buku catatan guru yang bersumber dari internet
I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (karakter religius), memeriksa kehadiran peserta didik ( karakter
disiplin)
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat)
dengan mempelajari materi: Thaharah dan Najis dan Hadas.
b. Kegiatan Inti
Mengamati:
1. Membaca buku teks tentang ketentuan taharah, najis dan hadas
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca sebentar tentang ketentuan
taharah, najis dan hadas
3. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati beberapa
permasalahan yang terkait dengan ketentuan taharah, najis dan hadas.
Menanya:
1. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada
cek kemampuan awal.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait hasil pengamatan mereka tentang ketentuan taharah,
najis dan hadas
3. Guru menampung pertanyaan peserta didik dan memberi kesempatan
kepada tiap peserta didik atau menunjuk secara acak peserta didik untuk
menjawab pertanyaan temannya.
4. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik terkait tentang ketentuan
taharah, najis dan hadas.

Mengeksplorasi:
1. Peserta didik mencari jawaban pertanyaan pada cek kemampuan awal
dengan membaca buku ajar dan buku referensi lain.
2. Peserta didik mengumpulkan informasi dari tanya jawab yang dilakukan
dan melengkapinya dengan membaca buku ajar dan buku referensi terkait
ketentuan tabarah dan najis
3. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok untuk mengidentifikasi dan
menganalisis ragam informasi yang diperoleh, kemudian dijadikan bahan
untuk menyimpulkan tentang ketentuan taharah dan najis
4. Peserta didik menyusun hasil diskusi tentang ketentuan taharah dan najis.
5. Peserta didik menemukan hubungan tentang ketentuan taharah dan najis
dan tata cara taharahnya dengan pertanyaan konsep 5W +11.
Mengomunikasikan:
1. Peserta didik menuliskan laporan kerja kelompok.
2. Peserta didik mempresentaikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan
peserta didik dari kelompok lain memberikan langgapan
3. Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik.
Mengasosiasi:
Guru menugaskan menghafal peserta didiknya mengenai seputar sujud sahwi
peserta didik secara berkelompok berdiskusi dengan menganalisa dalil naqli yang
berupa hadis yang Rasulullah yang maknanya berkaitan dengan sujud sahwi
Kelompok lain memberikan apresiasi dan memberikan pendapat, saran ataupun
pertanyaan
c. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
3. Guru menyampaikan materi selanjutnya
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa
J. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrument penilaian
sikap

No Nama Aspek Perilaku yang di Nilai Jumlah Skor Kode


Siswa Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1
2

Keterangan:
 BS : Bekerja Sama
 JJ : Jujur
 TJ : Tanggung Jawab
 DS : Disiplin
Catatan:
 100 = Sangat Baik
 75 = Baik
 50 = cukup
 25 = Kurang
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penialaian: Ujian Tulis
b. Instrumen Penialaian
1. Soal Ujian Tulis
Nama: ………………………
Kelas: ……………………

No Aspek dan Soal Ujian Tulis Jawaban


1
2
3
4
5

2. Pedoman Penskoran
a. Penskoran
Soal
 Skor 5, jika penjelasan benar dan lengkap
 Skor 4, jika jenis disebut secara lengkap
 Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap
 Skor 2, jika Sebagian urutan benar dan tidak lengkap
 Skor 1, jika hanya Sebagian urutan yang benar dan tidak lengkap
b. Pengolahan Skor
Skor maksimum: 25
Skor perolehan siswa: SP
Nilai yang diperoleh siswa: SP/25 X 100
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian
b. Instrument Penilaian dan Pedoman Penskoran
Nama : ……………
Kelas : …………….
a. Petunjuk Penilaian
Berikan tanda centang (√) pada kolom yang sudah disediakan
b. Rubrik Penilaian Keterampilan

No Indikator Penilaian Hasil Penilaian


Baik Cukup Kurang
1
2
3
4
5

 Pengolahan Skor
Skor Maksimum :
Skor Perolehan Siswa: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SP/10 X 100

Mengetahui, Kudus, 2 Agustus


2022

Kepala Sekolah Guru Pamong Guru Mata pelajaran

Ali Sofyan, S.Ag. Mifdad Minan, M.Si Siti Umi Fatchul

Anda mungkin juga menyukai