KOMPETENSI DASAR
3.3 Menerapkan persiapan penyelenggaraan pertemuan/ rapat
4.3. Melakukan persiapan penyelenggaraan pertemuan/ rapat
MATERI PEMBELAJARAN
MENGELOLA PERTEMUAN RAPAT
1. Mempersiapkan Petemuan/rapat
A. Pengertian Rapat
Pada umumnya , pertemuan/rapat dilaksanakan untuk membicarakan suatu hal yang mem
erlukan pemecahan. Dibawah ini ada beberapa pengertian rapat, yaitu sebagai berikut.
1. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rapat adalah pertemuan (kumpulan) untuk me
mbicarakan sesuatu, sidang, majelis.
2. Rapat merupakan komunikasi kelompok secara resmi.
3. Rapat merupakan musyawarah krlompok untuk mufakat.
4. Rapat merupakan media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa rapat adalah suatu pertemun
antaranggota organisasi/perusahaan yang berjuan untuk merundingkan/memecahkan m
asalah yang menyangkut kepentingn organisasi/perusahaan.
B. Fungsi Rapat
Fungsi penyelenggaraan suatu rapat, yaitu sebagai berikut.
1. Untuk memecahkan masalah.
2. Untuk menyampaikan informasi.
3. Sebagai forum demokrasi, diharapkan peserta rapat berpatisipasi pada masalah-
masalah yang dikemukakan.
4. Sebagai alat koordinasi yang baik antara pesert rapat (karyawan) dan organisasi/
peusahaan.
5. Sebagai sarana bernegosiasi
6. Sebagai sarana pembentukan peraturan, seperti membuat tata tertib, undang-undang,
atau ketentuan hokum.
C. Jenis-jenis Rapat
1. Menurut Tujuannya
a. Rapat Penjelasan
Rapat Penjelasan, yaitu rapat yang dilaksanakan untuk memberikan penjelasan kepada pa
ra peserta rapat. Dalam rapat penjelasan, peserta rapat tidak hanya mendengarkan penj
elasan dari pimpinan rapat, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertany
aan.
b. Rapat Pemecahan Masalah
Rapat Pemecah Masalah, yaitu rapat yang dilaksanakan untuk memecah
kan masalah yang sedang dihadapi. Pada rapat pemecahan masalah, peran peserta rapat
sangat besar untuk memberikan masukan berupa saran atau pendapat yang akan disimpu
lkan bersama. Hasil kesimpulan yang telah disepakati bersama merupakan jalan untuk m
emecahkan maslah yang sedang dihadapi.
c. Rapat Perundingan
Rapat Perundingan, yaitu rapat yang dilalakukan untuk merundingkan suatu perselisih
an atau untuk mencari jalan tengah agar tidak merugikan pihak yang beselisih.
2. Menurut Sifatnya
a. Rapat Resmi (Formal Meeting)
Rapat Resmi, yaitu rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah-masalah yang s
angat penting, dan berlaku peraturan keprotokolan yag mengatur kelancaran jalannya ra
pat. Peserta rapat formal akan mendapat pemberitahuan terlebih dahulu melalui surat
undangan yang biasanya dilengkapi dengan agenda rapat.
b. Rapat Tidak Resmi (informal meeting)
Rapat Tidak Resmi, yaitu rapat yang diadakan tidak berdasarkan perencan
aan yang formal. Rapat ini tidak memerlukan persiapan istimewa dan biasanya dilakukan
untuk mendiskusikan suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba dan segera diselesaikan.
Para peserta rapat umumnya mendapat pemberitahuan secara langsung.
c. Rapat terbuka
Rapat terbuka, yaitu rapat yang dapat dihadiri oleh semua anggota organ
isasi/perusahaan dan materi yang dibahas tidak merupakan masalah yang bersifat raha
sia.
d. Rapat Tertutup
Rapat tertutup, yaitu rapat yang dihadiri oleh peserta rapat tertentu saja dan masalah
yang dibahas merupakan masalah-masalah yag masih bersifat terbuka.
3. Menurut Jangka Waktunya
a. Rapat Mingguan
Rapat mingguan, yaitu rapat yang diadakan seminggu sekali dan biasanya membahas mas
alah-masalah yang besifat rutin.
b. Rapat Bulanan
Rapat Bulanan, yaitu rapat yang diadakan sebulan sekali dan membahas masalah-masalah
yang terjadi selama sebulan yang lalu.
c. Rapat Semesteran
Rapat Semesteran, yaitu rapat yang diadakan setiap enam bulan sekali yang membahas
masalah-masalah yang terjadi selama enam bulan yang lalu dan program-program selanju
tnya untuk enam bulan kedepan.
d. Rapat Tahunan
Rapat Tahunan, yaitu rapat yang diadakan setahun sekali. Contohnya rapat pemegang sa
ham, rapat dewan komisaris, dan sebagainya.
4. Menurut Frekuensinya
a. Rapat Rutin
Rapat Rutin, yaitu rapat yang sudah ditentukan waktunya. Contoh: rapat rutin mingguan,
rat rutin bulanan, dan sebagainya.
b. Rapat Insidental
Rapat Insidental, yaitu rapat yang tidak terjadwal. Biasanya rapat ini membahas masala
h yang sifatnya penting dan mendadak yang harus diselesaikan bersama.
D. SYARAT- Syarat rapat yang baik
1. Suasana Terbuka
Suasana rapat yang tebuka berarti setiap peserta rapat siap untuk menerima informasi
dari siapa pun. Hindari sikap saling mencurigai atau berprasangka negatif diantara sesa
ma peserta rapat. Suasana rapat yang terbuka akan membangkitkan rasa kekeluargaan
dan kerja sama yang tinggi diantara para peserta rapat.
2. Tidak Ada Monopoli
Dalam suatu rapat, monopoli pembicaraan oleh seorang peserta rapat atau oleh pimpinan
rapat harus dihindari. Hal ini akan menghambat jalannya rapat karena rapat menjadi kak
u dan peserta rapat menjadi pasif (tidak berpartisipasi). Dalam rapat, semua pihak yang
terlibat mempunyai hak yang sama dalam mengeluarkan pendapat.
3. Partisipasi Aktif dari Peserta Rapat
Rapat dapat dikatakan baik apabila para peserta rapat turut aktif dalam memecahkan p
ermsalahan yang dibahas dalam rapat. Peserta rapat hendaknya dapat menjadi pedengar
yang baik saat diberikan penjelasan-penjelasan dan harus dapat memberikan sumbang s
araran atau pendapat yang positif saat kegiatan tanya jawab atau diskusi.
4. Bimbingan dan Pengawasan dari Pimpinan
Pemimpin rapat harus dapat memberikan bimbingan kepada seluruh peserta rapat agar
mau berperan aktif dalam melaksanakan rapat. Seorang pemimpin rapat juga harus dapa
t mengawasi jalannya rapat sehingga pembahasan tidak menyimpang dari tujuan rapat.
5.Perdebatan Berdasarkan Argumentasi bukan Emosi
Perdebatan adalah hal yang biasa, namun jika perdebatan menjadi berkepanjangan dan t
idak berdasarkan argmentasi yang benar akan mengakibatkan suasana rapat menjadi pa
nas dan tegang, dan akhirnya rapat akan dimonopoli oleh peserta rapat yang saling berd
ebat. Oleh karena itu, hindari perdebatan yang berkepajangan. Perdebatan hendaknya
berdasarkan alasan-alasan yang kuat atas dasar fakta, bukan emosi.
6.Pertanyaan Singkat dan Jelas
Berikan pertanyaan yang jelas dan tidak bertele-tele.
7.Disiplin Waktu
Membiasakan pelaksanaan rapat sesui dengan waktu yang telah ditentukan akan membua
t para peserta rapat menjadi lebih disiplin dan pelaksanaan rapat menjadi lebih tertib.
E. Tipe-tipe Pemimpin Rapat
1. Tipe Otoriter
Tipe ini suka memaksakan kehendak, merasa paling berkuasa, dan merasa paling menget
ahui segala hal, sehingga kurang memberikan kesempatan kepada para peserta rapat unt
uk mengemukakan pendapatnya.
2. Tipe Demokratis
Tipe ini bersifat terbuka, mau menerima kritik dan saran dari peserta rapat, memberik
an kesempatan kepada peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya, beperan sebag
ai pembimbing, pengarah, dan pemberi petunjuk serta terlibat langsung dalam interaksi
kelompok.
3. Tipe Laissez-Faire
Tipe ini bersifat pasif dn cenderung masa bodoh, tidak terlibat langsung dalam kegiatan
kelompok, tidak punya inisiatif, dan cenderung bersikap sebagai penonton saja.
F. Tipe-Tipe Peserta Rapat
1. Tipe Pemberi Informasi
Tipe ini memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang sangat luas serta ingatan yang san
gat kuat terhadap sesuatu, sehingga sring dijuluki “ Kamus Berjalan “.
2. Tipe Pemberi Semangat
Tipe ini memiliki kemauan dan kemempuan kerja yang tinggi, sehingga mampu menggerak
an orang lain. Dan tipe ini biasaya memiliki moral dan disiplin kerja yang tinggi.
3. Tipe Inisiatif
Tipe ini akan muncul pada saat pelaksanaan rapat menemui kemacetan atau kebuntuan, k
arena kurang atau tidak adanya data-data yang cukup untuk menyelesaikan masalah yan
g dibahas dan tipe ini akan memberikan solusi jalan keluar.
4. Tipe Pemersatu
Tipe ini akan selalu mengusahakan persatuan dan kesatuan jika terjadi perbedaan penda
pat diantara para peserta rapat, sehingga sering disebut “ Juru Damai “.
5. Tipe Penyerang
Tipe ini biasanya slealu menantang pendapat atau tidak setuju dengan pendapat peserta
yang lain. Dan tipe ini juga grmar menyerang atau menyalahkan pendapat orang lain sehi
ngga memancing timbulnya perdebatan yang panjang.
6. Tipe Perantara
Tipe ini akan bertindak sebagai perantara atau menjembtkan antara orang/kelompok ya
ng berbeda. Tipe ini juga membantu memperjelas pendapat peserta rapat lain yang masi
h kurang jelas.
7. Tipe Pendengar
Tipe ini hanya berperan sebagai pendengar yang baik dan besifat pasif.
G. Fungsi Pemimpin Rapat
1. Sebagai Pengarah
2. Sebagai Penengah
3. Sebagai Penggerak
4. Sebagai Pencari Solusi
H. Fungsi Peserta Rapat
1. Sebagai Penyumbang Pendapat
2. Sebagai Penymbang Data
3. Sebagai Perumus Kesimpulan
4. Sebagai Pembantu Pimpinan
5. Sebagai Penerima Hasil Keputusan
I. Pengendalian Rapat
1. Pengendalian Bebas Terbatas
Adalah pengendalian rapat yang memberikan kesempatan secara bebas kepada peserta
rapat untuk megemukakan pendapatnya secara bergantian Peserta rapat diperbolehkan
beradu argumentasi atau berdebat tanpa harus melalui pemimpin rapat.
2. Pengendalian Secara Ketat
Adalah pengendalian rapat yang tidak memeberikan kesempata bertanya atau mengeluar
kan pendapat kepada para pesertanya. Para peserta rapat boleh mengeluarkan pendapat
hanya melalui izin pemimpin rapat dengan waktu dan jumlah penanya yang sudah ditentu
kan.
3. Pengendalian Gabungan Bebas Terbatas dan Ketat
Adalah pengendalian rapat yang memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada peserta
rapat untuk mengeluarkan pendapatnya. Apabila keadaan sudah mulai kurang terkendali,
pemimpin rapat langsung menggunakan cara pengendalian ketat.
J. Perencanaan dan Persiapan Rapat
Ada beberapa prinsip dasar yang dapat dijadika pedoman atau pegangan dalam persiapa
nnya, yaitu :
l. Why : Mengapa rapat perlu diselenggarakan?
Hal ini untuk menentukan urgensi dari rapat tersebut.
2. What : Apa masalah yang akan dibicarakan dalam rapat?
Hal ini untuk mempersiapkan agenda rapat.
3. Who : Siapa saja yang akan diundang dalam rapat tersebut?
Hal ini utuk menentukan peserta rapat yang akan diundang.
4. Where : Dimana rapat akan diselenggarakan?
Hal ini untuk menentukan tempat penyelenggaraan rapat.
5..When : Kapan rapat akan diselenggarakan?
Hal ini untuk menentukan hari, tanggal, dan waktu rapat akan diselenggarakan.
6. How : Bagaimana rapat akan diselenggarakan?
Hal ini untuk menentukan apakah rapat tersebut akan diselenggarakan secara berkala
atau hanya satu kali, tertutup atau terbuka, dengan bahan rapat yang dibagikan terl
ebih dahulu, atau dengan menggunakan LCD Projector, Tape Recorder, dan alat lainnya.
K. Teknik Bertanya dalam rapat
1. Pertanyaan Umum
Adalah pertanyaan yang diajukan oleh pemimpin rapat kepada seluruh peserta rapat, de
ngan tujua agar setiap peserta turut aktif untuk berfikir mencari jawabanya.
Contohnya : “ Saudara- saudara sekalian, menurut pendapat saudara bagaimana tindak la
njut dari permasalahan yang sedang kita hadapi sekarang? “
2. Pertanyaan Langsung
Adalah pertanyaan yang diajukan langsung oleh pemimpin rapat kepada seorang peserta
rapat dengan tujuan untuk memberikan motivasi.
Contohnya : “ Saudara Agung, menurut pendapat saudara bagaimana solusi terbaik untuk
memecahkan masalah tadi? “
3. Pertanyaan Tidak Langsung/ Dioperkan
Adalah pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang peserta rapat kepada pemimpin rap
at kemudian pemimpin rapat mengoperkan kembali pertanyaan tersebut kepada peserta
rapat lainnya.
Contohnya :
Peserta A : “ Saudara ketua, apakah tidak sebaiknya kita tunda dulu rencana untuk pem
bangunan gedung baru mengingat dana yang tersedia masih belum mencukupi? “
Ketua : “ Saudara Fathi selaku Menajer Keuangan, bagaimana menurut pendapat saudara
? “
Dari agenda rapat yang telah dibuat ditentukan siap saja peserta yang akan diundang. Setelah
sekretaris menyusun daftar para peserta rapat yang akan diundang, kemudian konsultasikan kembali
dengan pimpinan rapat, apakah ada penambahan atau pengurangan peserta rapat.
Surat undangan merupakan surat pemberitahuan yang sifatnya mengharapkan kehadiran seseorang
untuk berpartisipasi dalam suatu acara tertentu di tempat dan pada waktu tertentu. Undangan yang
dibuat hendaklah memenuhi beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
6. Ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung jawab atas surat undangan tersebut.
Waktu pengiriman undangan, hendaknya jangan terlalu lama dari penyelenggaraan atau
pelaksanaan rapat. Waktu yang terlalu lama akan memungkinkan seseorang untuk lupa. Seorang
sekretaris harus dapat memperkirakan waktu pengiriman undangan agar para peserta rapat
mempunyai cukup kesempatan untuk mempersiapkan kehadirannya pada pertemuan atau rapat
tersebut. Sekretris harus juga memperhitungkan waktu untuk mencetak undangan, memprosesnya
hingga mengirimnya.
Ada dua macam daftar hadir, yaitu buku tamu dan daftar hadir biasa (yang dibuat di atas selembar
kertas). Daftar hadir digunakan untuk mengetahui jumlah peserta yang datang pada suatu rapat,
untuk mengetahui jumlah sistem yang harus dipersiapkan seperti konsumsi, kursi dan sebagainya,
sebagai bahan penyusunan notula rapat dan sebagai dokumentasi.
a. Agenda rapat.
b. Notula/hasil rapat yang lalu (apabila rapat tersebut merupakan kelanjutan dari rapat
sebelumnya).
Bahan-bahan tersebut disatukan dalam sebuah map dan harus telah tersedia untuk masing-masing
peserta pada waktu rapat dimulai. Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan pemikiran yang
panjang, maka harus telah dikirimkan bersama dengan pemberitahuan rapat/surat undangan, agar
dapat dipelajari terlebih dahulu.
Peralatan dan persiapan yang perlu dipersiapkan dalam rapat anatara lain sebagai berikut :
3. LCD Projector atau OHP (Over Head Projector) lengkap dengan layarnya.
5. Map atau tas yang dipergunakan untuk menempatkan bahan-bahan rapat.
Dalam mempersiapkan peralatan dan perlengkapan rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar
kebutuhan peralatan dan perlengkapannya agar dapat dipastikan beberapa jumlah barang yang
dibutuhkan.
Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu jumlah peserta yang akan hadir dalam rapat. Apabila
jumlah peserta rapat sedikit dapat menggunakan ruang rapat yang sudah tersedia di kantor. Namun
apabila jumlah peserta cukup banyak melebihi kapasitas ruang rapat di kantor, rapat dapat
diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan. Bila rapat diselenggakan di hotel atau gedung
pertemuan, sekretaris harus memeriksa kepastian tempat, peralatan, konsumsi dan akomodasi. Hal-
hal yang harus dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah sebagai berikut :
Bila ruangan tidak menggunakan penerangan buatan (lampu) tetapi menggunakan penerangan
cahaya sinar matahari, pengaturan tempat duduk harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar
matahari tersebut.
Pengaturan tempat duduk ditentukan dari jumlah peserta rapat dan luas ruang rapat. Ada beberapa
macam pengaturan tempat duduk di ruang rapat, yaitu sebagai berikut :
Gaya klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta yang banyak. Berikut ini pengaturan tempat duduk
gaya klasikal/kelas :
Gaya konferensi dimaksudkan agar semua peserta merasa dihargai dan untuk menimbulkan
semangat team work. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya konferensi :
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya hurf U cocok untuk rapat informal. Berikut ini
pengaturan tempat duduk gaya huruf U:
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya workshop cocok untuk diskusi kelompok. Berikut ini
pengaturan tempat duduk gaya workshop .
H. Akomodasi/penginapan
Pada rapat yang dilakukan lebih dari satu hari, biasanya para peserta rapat akan menginap di suatu
tempat. Untuk itu sekretaris harus mengatur pemilihan tempat yang cocok untuk pelaksanaan rapat
tersebut mulai dari pemesanan tempat, pembagian kamar, hingga pengecekan terakhir akan
kesiapan penginapan untuk peserta rapat.
I. Transportasi
Jika suatu rapat tidak dilaksanaan di dalam kantor, tentunya transportasi para peserta rapat ke
tempat rapat harus dipersiapkan. Jika harus menyewa mobil atau bus, maka sekretaris harus
menyiapkannya.
J. Konsumsi
Konsumsi rapat berupa makanan ringan (snack) atau makanan berat untuk para peserta rapat harus
disiapkan agar para peseta rapat nyaman dalam mengikuti kegiatan rapat. Jika pelaksanaan rapat
lebih dari satu hari, variasi makanan juga harus diperhatikan. Hal ini akan berdampak pada motivasi
peserta dalam mengikuti rapat. Konsumsi berupa makanan dan minuman dapat disajikan dengan
cara sebagai berikut :
4. Disajikan secara kombinasi. Pada awal rapat telah tersedia minuman dan saat istirahat
para peserta rapat mengambil sendiri makanan dan minuman di tempat yang telah tersedia.
K. Kesehatan
Untuk kegiatan rapat yang pelaksanaannya lebih dari satu hari, hendaknya disediakan unit
kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan para peserta rapat.
Sebelum rapat dimulai atau pada H - 1, sekretaris harus memeriksa segala persiapan untuk
meyakinkan apakah segala sesuatunya telah siap untuk dipergunakan. Hal-hal yang perlu diperiksa
antara lain sebagai berikut :
2. Apakah letak tempat duduk sesuai dengan fungsi dari setiap peserta rapat?
3. Apakah semua alat perlengkapan rapat telah tersedia dalam ruang rapat dan berfungsi
dengan baik?
4. Apakah bahan-bahan atau materi rapat yang akan dipergunakan dalam rapat telah disiapkan
dalam suatu map?
5. Apakah daftar hadir, agenda rapat dan susunan acara telah disiapkan?
Rapat informal merupakan rapat tidak resmi yang dilakukan sekumpulan individu di suatu
instansi. Rapat tidak resmi dikarenakan beberapa hal yakni dilakukan secara mendadak, tidak
direncanakan sebelemunya, mengundang dengan undangn yang tidak resmi seperti menggunakan
sms, email, telepon dan lain sebagainya.
Meskipun rapat informal merupakan rapat yang tidak resmi, namun jika rapat tersebut
menyangkut kegiatan diperusahaan, bisa dipastikan rapat tersebut memiliki agenda penting dalam
pembahasannya. Oleh karena itu, meskipun merupakan rapat tidak resmi, seorang pegawai
administrasi juga harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
Agenda rapat. Biasanya hanya satu topik masalah yang harus diselesaikan segera, agenda rapat
pada rapat informal pada umumnya merupakan agenda mendesak, penting dan vital. Agenda
rapat dapat disampaikan saat menyebarkan undangan rapat melalui alat komunikasi.
Undangan rapat. Biasanya diumumkan melalui jaringan sms, email atau dihubungi via telepon.
Undangan rapat informal tidak menggunakan surat sebagai media karena acara rapat ini
berlangsung secara tiba-tiba.
Peserta rapat. Peserta yang diundang biasanya hanya pihak-pihak yang terkait dengan masalah
yang akan dibahas. Contohnya adalah rapat tentang "gudang produksi yang terbakar" maka pihak
yang mengadakan rapat adalah pimpinan dengan beberapa manager yang terkait.
Perlengkapan Rapat. Perlengkapan rapat yang perlu disediakan yaitu block note, pulpen,
kalender, kalkolator, telepon.
Ruang rapat, ruang rapat yang digunakan biasanya ruangan yang tersedia di kantor atau di
ruangan pimpinan.
Konsumsi, apabila rapat diperkirakan akan berlangsung lebih dari dua jam, biasanya perlu
disediakan makanan ringan dan minuman.
Rapat informal juga mengharuskan seorang pegawai kantor mempersiapkan hal diatas, sebab
meskipun bersifat informal namun informasi yang terkandung didalamnya merupakan informasi
yang vital.