Anda di halaman 1dari 11

Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

P-ISSN: 1978-8800, E-ISSN: 2614-3127


http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Stilistika/index
Vol. 15 No. 1, Januari 2022, hal 26-36

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATERI


RAGAM TEKS UNTUK MAHASISWA PGSD

NEEDS ANALYSIS IN TEXT VARIETY MATERIALS TEXBOOKS


DEVELOMPMENT FOR PGSD STUDENTS

Rian Damariswara1*, Rahmad Setyo Jadmiko2


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Indonesia1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Bhinneka PGRI, Indonesia2
riandamar08@unpkediri.ac.id1, jmico1987@gmail.com2
*penulis korespondensi

Info Artikel ABSTRAK


Sejarah artikel: Penelitian bertujuan untuk menganalisis kebutuhan buku ajar materi ragam
Diterima: teks bagi mahasiswa PGSD. Fokus penelitian yakni peneliti akan
24 Oktober 2021 menganalisis masalah dan kebutuhan mahasiswa PGSD terhadap buku ajar
Direvisi: ragam teks. Jenis penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif.
10 Desember 2021 Subjek penelitian mahasiswa PGSD Universitas Nusantara Kediri. Metode
Disetujui: pengumpulan data menggunakan tes, wawancara, observasi, dan studi
14 Januari 2022 pustaka. Teknik analisis data berupa analisi deskriptif. Didapatkan lima
analisis masalah mahasiswa dalam memahami materi ragam teks. Kelima
Kata kunci: masalah tersebut, yakni: konsep ragam teks masih belum kuat, penyusunan
analisis kebutuhan, ragam teks oleh mahasiswa masih belum tepat, minimnya literasi, teks
buku ajar, ragam teks bacaan dianggap sebagai materi bahasa Indonesia, dan minimnya buku ajar
materi ragam teks. Selain analisis masalah, terdapat analisis kebutuhan.
Dipaparkan tiga kebutuhan mahasiswa. Pertama, buku ajar yang memuat
konsep ragam teks yang mudah dipahami. Kedua, buku ajar yang sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Ketiga, buku ajar yang memperbanyak
latihan dengan memuat kearifan lokal dan berpola project based learning.

Article Info ABSTRACT


Article history: The aim of this research is to analyze the needs in variety text textbooks for
Received: PGSD students. The focus of the research is that researchers will analyze
24 October 2021 the problems and needs of PGSD students in variety text textbooks. The type
Revised: of research used is descriptive qualitative. The research subjects were PGSD
10 December 2021 students at the University of Nusantara Kediri. Methods of data collection
Accepted: using tests, interviews, observation, and literature study. The data analysis
14 January 2022 technique is in the form of descriptive analysis. The finding is five student
problem analysis in understanding variety text materials. The five problems,
namely: the concept of text variety is still not strong, the compilations of
Keyword: student variety texts are still not right, lack of literacy, reading texts are
needs analysis, considered as Indonesian language material, and the lack of textbooks for
textbook, text variety variety text materials. Beside problem analysis, there is a needs analysis.
Three are three student needs. First, textbooks that contain the concept of a
variety of texts that are easy to understand. Second, textbooks that are in
accordance with the applicable curriculum. Third, textbooks that increase
practice which contain local wisdom and with a project-based learning
pattern.

Copyright © 2022, Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra


DOI: http://dx.doi.org/10.30651/st.v15i1.10480

26
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

PENDAHULUAN kurikulum PSP guru penggerak


Mahasiswa PGSD merupakan (sebutan untuk guru yang mengajarkan
calon guru sekolah dasar. Mereka kurikulum PSP) harus membuat teks
menjadi guru kelas dengan beban dan menyajikan kepada siswa.
mengajar semua mata pelajaran, Berdasarkan kedua kurikulum tersebut,
kecuali Pendidikan Agama dan teks merupakan domain pembelajaran
Pendidikan Jasmani. Fokus mahasiswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
PGSD adalah menguasai lima mata Jika calon guru sekolah dasar tidak
pelajaran utama dan dua mata pelajaran memahami materi ragam teks maka
pendamping. Ketujuh pelajaran akan kesulitan menyajikan mata
tersebut, merupakan pelajaran dasar pelajaran lain yang memuat teks.
yang diberikan guru SD kepada siswa Sebagai calon guru sekolah dasar, wajib
SD sebagai dasar dan bekal hukumnya memahami materi ragam
melanjutkan ke jenjang yang lebih teks.
tinggi. Jika mahasiswa PGSD sebagai Menurut Hartoko dan Rahmanto
calon guru sekolah dasar tidak (1986) teks yang disajikan beraneka
memahami dengan baik konsep dasar ragam atau lebih dari satu jenis disebut
pelajaran maka akan berdampak kepada ragam teks. Teks adalah kalimat yang
siswa yang diajar. Hal itu menjadi dasar disusun teratur dan saling kait
perlunya pemahaman konsep dasar mengkait. Keteraturan dan keterkaitan
pelajaran bagi mahasiswa PGSD. kalimat yang terbentuk merupakan
Pergantian kurikulum yang singkat satuan bahasa terbesar yang mencakup
membuat mahasiswa PGSD harus teks lisan dan tulis (Isodarus, 2017).
beradaptasi dengan cepat mengikuti Pendapat tersebut, diperkuat oleh
perubahan yang terjadi. Tahun Mahsun (2013) bahwa teks merupakan
pelajaran 2021/2022, terdapat dua ungkapan pikiran manusia yang
kurikulum yang berlaku. Pertama, lengkap yakni terdapat situasi dan
kurikulum yang telah diikuti semua konteks. Terkait bentuk teks, dalam
sekolah dasar, yakni kurikulum 2013. analisis Maryanto (Kompas, 3 April
Kedua, kurikulum Program Sekolah 2013) kurikulum 2013 memuat tiga
Penggerak (PSP) yang hanya diikuti bentuk teks yakni teks tulis, lisan, dan
oleh sekolah tertentu atau dikatakan visual.
sebagai sekolah pilot project. Berdasarkan uraian tersebut,
Kurikulum 2013 dan PSP tidak penelitian ini bertujuan menganalis
memiliki perbedaan mencolok pada kebutuhan buku ajar materi teks bagi
pelajaran bahasa Indonesia sekolah mahasiswa PGSD. Buku ajar
dasar. Kedua kurikulum masih merupakan sumber dan media
menekankan pendekatan berbasis teks. pembelajaran yang efektif untuk
Teks pada kurikulum 2013 dijadikan mencapai tujuan pembelajaran
sebagai penghubung antarpelajaran (Yuliyanti dan Rusilowati, 2014).
atau pendeketan tematik, sedangkan Senada dengan pendapat Nurdyansyah
pada kurikulum PSP teks dan Lestari (2020) bahwa buku ajar
diintegrasikan dalam keterampilan bertujuan menunjang keberhasilan
berbahasa. peserta didik untuk memahami materi.
Dalam kurikulum 2013 teks sudah Harapannya, mahasiswa dapat
disediakan oleh pemerintah melalui dengan mudah dan lancar memahami
buku guru dan siswa, sedangkan dalam materi ragam teks. Selain itu,

27
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

mahasiswa juga dapat meningkatkan peneliti menganalisis kebutuhan


literasi sehingga dapat menjadi guru mahasiswa PGSD terhadap buku ajar
sekolah dasar yang profesional, kritis, ragam teks.
dan kreatif. Berdasarkan penelitian
Mumpuni dan Nurbaeti (2019) faktor METODE
eksternal yang memengaruhi minat Jenis penelitian ini adalah
membaca mahasiswa yakni: dosen, penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
lingkungan, dan fasilitas. Buku ajar penelitian adalah mahasiswa PGSD
merupakan faktor fasilitas untuk Universitas Nusantara PGSD Kediri.
mahasiswa memahami materi ragam Metode pengumpulan data
teks. menggunakan tes, wawancara,
Analisis kebutuhan buku ajar akan observasi, dan studi pustaka. Metode
diuraikan dalam dua fokus penelitian. analisis data menggunakan analisis
Pertama, peneliti akan menganalisis deskriptif terhadap hasil tes, observasi,
masalah mahasiswa PGSD terhadap dan isi kurikulum sekolah dasar.
pemahaman materi ragam teks. Kedua,

Tabel 1. Kegiatan Pengumpulan Data


Metode
Instrumen
Pengumpulan Kisi-Kisi Instrumen
Pengumpulan Data
Data
Tes Tes tulis pemahaman 1. Penguasaan ragam teks, struktur teks
ragam teks dan dan satuan bahasa penyusun teks.
penyusunan ragam 2. Penyusunan paragraf yang sesuai
teks dengan struktur teks.
3. Penggunaan kalimat.
4. Pemilihan kata.
Wawancara Pedoman wawancara 1. Penjelasan ragam teks dari jenjang
sekolah.
2. Faktor penyebab kebingungan.
3. Tingkat literasi mahasiswa.
Observasi Lembar observasi 1. Mengamati proses perkuliahan.
2. Budaya belajar mahasiswa PGSD
Studi pustaka Lembar analisis 1. Muatan ragam teks dalam kurikulum
dokumen 2013
2. Muatan ragam teks dalam kurikulum
sekolah penggerak

menganalisis kebutuhan mahasiswa


HASIL DAN PEMBAHASAN PGSD terhadap buku ajar ragam teks.
Sesuai dengan tujuan penelitian Berikut pemaparan kedua fokus
untuk menganalisis kebutuhan buku penelitian.
ajar materi ragam teks bagi mahasiswa
PGSD, maka dibuatkan dua fokus Analisis Masalah
penelitian. Pertama, menganalisis Mahasiswa yang menjadi subjek
masalah mahasiswa PGSD memahami penelitian adalah mahasiswa yang
materi ragam teks. Kedua, sedang menempuh mata kuliah Kajian

28
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

Kebahasaan. Kajian Kebahasaan struktur yang berbeda satu dengan


merupakan mata kuliah turunan dari lainnya.
Konsep Dasar Bahasa Indonesia. Salah satu contoh hasil pengerjaan
Artinya, muatan mata kuliah tersebut, mahasiswa yang belum tepat yakni
bertujuan memberikan konsep dasar penyusunan teks deskriptif. Teks
materi bahasa Indonesia yang akan dekriptif seharusnya berisi pengamatan
diajarkan di sekolah dasar. Mahasiswa panca indera sehingga pembaca seolah-
PGSD wajib lulus pada mata kuliah olah merasakan panca indera sama
tersebut, agar dapat menempuh mata dengan penulis. Mahasiswa cenderung
kuliah berikutnya, yakni Pembelajaran menyampaikan informasi mengenai
dan Pemecahan Masalah Bahasa suatu objek dan memberikan tanggapan
Indonesia di Sekolah Dasar. atau pendapat mahasiswa dalam teks
Salah satu materi dalam mata deskriptif. Hal itu jelas salah, karena
kuliah Kajian Kebahasaan adalah teks yang berisi informasi dan
ragam teks. Capaian perkuliahan pada tanggapan dikatakan sebagai teks
materi ragam teks adalah mahasiswa eksposisi. Mahasiswa kurang dapat
mampu mengetahui ragam teks serta mengeksplore panca inderanya.
menyusun ragam teks sesuai dengan Tidak hanya teks deskriptif,
konten dan konteks yang ada di mahasiswa mengalami kebingungan
sekitarnya. Kenyataan di lapangan dalam membedakan teks eksposisi dan
dalam hal ini terjadi pada mahasiswa eksplanasi. Keduanya, sama-sama
PGSD Universitas Nusantara PGRI merupakan teks tanggapan atau teks
tidak sesuai dengan capaian yang berisi argumen penulis mengenai
perkuliahan. Terdapat lima analisis suatu objek/ hal. Perbedaannya, teks
masalah mahasiswa dalam memahami eksplanasi memuat sebab akibat atas
materi ragam teks yakni: 1) konsep suatu peristiwa. Jadi, mahasiswa
ragam teks masih belum kuat, 2) beranggapan antara teks eksposisi dan
penyusunan ragam teks oleh eksplanasi itu sama.
mahasiswa masih belum tepat, 3) Berdasarkan kedua contoh hasil
minimnya literasi, 4) teks bacaan pengerjaan tersebut, diketahui bahwa
dianggap sebagai materi bahasa mahasiswa masih belum mampu
Indonesia, dan 5) minimnya buku ajar mengidentifikasi perbedaan antarteks.
materi ragam teks. Berikut paparan Ketika disajikan berbagai teks, mereka
masalah mahasiswa dalam memahami masih meraba-raba dengan salah
materi ragam teks. menyebutkan jenis teks. Contohnya
ketika disajikan teks deskriptif, namun
1) Konsep Ragam Teks Mahasiswa mereka mengatakan sebagai teks
Masih Belum Kuat eksposisi. Teks deskriptif dan eksposisi
Pemahaman mahasiswa mengenai menyampaikan suatu informasi. Akan
konsep ragam teks masih belum kuat. tetapi, penekan dalam teks deskriptif
Hal ini diketahui dari hasil tes yang melibatkan panca indera dalam
dilakukan oleh peneliti. Sebanyak 47% penyampaiannya, sehingga pembaca
mahasiswa belum mengetahui ragam seolah-olah menyaksikan sendiri objek
teks. Artinya, teks yang satu dengan yang dipaparkan.
yang lain belum dapat dibedakan. Selain itu, terdapat teks yang
Padahal, teks memiliki ciri-ciri dan hampir mirip, sehingga mahasiswa
perlu mencermati isinya. Teks tersebut,

29
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

yakni teks eksposisi dan eksplanasi. Sebanyak 30% mahasiswa masih


Kedua teks memaparkan informasi. belum bisa membedakan teks dan
Penekanannya, dalam teks eksplanasi paragraf. Mahasiswa menyusun satu
berisi proses atau perkembangan suatu teks dalam satu paragraf. Padahal,
objek. Proses dan perkembangan keduanya tidak sama. Teks merupakan
mengacu pada tahapan informasi. kumpulan dari beberapa paragraf yang
Hasil tes tersebut, ditindaklanjuti saling terikat pada satu tema. Artinya,
dengan wawancara. Peneliti dalam menyusun satu teks, paling
mewawancari mahasiswa yang minim terdiri dari dua paragraf.
mengalami kesulitan membedakan Mahasiswa beralasan bahwa satu
antarteks. Mahasiswa selama ini belum paragraf yang telah disusun tersebut
mempunyai konsep yang kuat lebih dari 10 baris. Jadi, mahasiswa
mengenai ragam teks. Teks bagi beranggapan bahwa telah membuat
mahasiswa merupakan hal yang sama. sebuah teks.
Perbedaannya, pada isi yang Selain ketidaktepatan dalam
disampaikan. Selebihnya sama. Terkait menyusun teks dalam satu paragraf,
struktur yang berbeda tiap teks, sebanyak 23% mahasiswa menyusun
mahasiswa menjawab tidak mengetahui satu paragraf dalam satu kalimat. Hal
hal tersebut. ini terlihat dari huruf kapital di awal
Berdasarkan hasil wawancara kalimat sampai tanda baca titik
tersebut, didapat informasi bahwa mencapai lima baris. Mahasiswa
konsep ragam teks pada mahasiswa beralasan itu merupakan satu paragraf.
PGSD masih belum kuat. Perlu adanya Mereka lupa atau abai bahwa satu
buku ajar yang memuat peta konsep paragraf terdiri dari paling sedikit dua
atau materi ringkas mengenai ragam kalimat yakni kalimat utama dan
teks. Jadi, mahasiswa dengan mudah penjelas. Selain itu, penulisan paragraf
memahami konsep ragam teks. di awali kalimat pertama yang
menjorok ke kanan.
2) Penyusunan Ragam Teks oleh Pemaparan mengenai
Mahasiswa Tidak Tepat ketidaktepatan tersebut, ditindaklanjuti
Setelah melakukan tes pemahaman dalam wawancara. Hasil wawancara,
konsep ragam teks, peneliti melakukan mengatakan bahwa mahasiswa belum
tes penyusunan ragam teks. Hasilnya paham konsep satuan bahasa.
53% penyusunan ragam teks Perbedaan kalimat, paragraf, dan teks
mahasiswa PGSD tidak tepat. atau wacana masih belum jelas bagi
Diketahui menurut satuan bahasa, teks mahasiswa. Dengan demikian, perlu
atau wacana merupakan satuan bahasa adanya buku ajar yang membahas
paling besar. Teks merupakan secara singkat sebagai pengantar
kumpulan beberapa paragraf yang memasuki materi ragam teks. Selain
membahas konten dan konteks yang itu, faktor pembelajaran daring menjadi
saling terkait. Di bawah teks, terdapat kambing hitam mahasiswa ketika
paragraf yang merupakan kumpulan mendapatkan materi ragam teks di
dari kalimat utama dan beberapa kelas XII SMA. Diketahui bahwa
kalimat penjelas yang membahas satu perkuliahan Kajian Kebahasaan
ide pokok. Di bawah paragraf, terdapat diberikan kepada mahasiswa semester
kalimat yang berisi satu maksud dari satu. Artinya, materi ragam teks
penutur. seharusnya sudah dipahami oleh

30
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

mahasiswa sebelum memasuki sedangkan pengetahuan dan ide-ide


perkuliahan semester satu. diperoleh dari kegiatan membaca.
Mahasiswa masih mengalami Hal tersebut, terbukti ketika awal
kebingungan dan ketidaktepatan terkait penulisan. Mahasiswa mengaku
penyusunan ragam teks, bisa dilihat bingung dalam merangkai kata. Setelah
dari hasil teks yang mereka susun. ditanya, penyebabnya bukan bingung
Mahasiswa kebingungan tetapi mahasiswa tidak tahu akan
menyampaikan informasi dalam menulis apa dalam teks tersebut.
penyusunan ragam teks. Seharusnya Akhirnya, dengan adanya tugas
informasi diperoleh ketika mahasiswa menulis teks memaksa mahasiswa
membaca dari internet, koran, atau untuk membaca dalam rangka mencari
media lain. Mahasiswa perlu inspirasi kosakata. Membaca dadakan
mendapatkan informasi dari artikel di tidak akan mampu menghasilkan
internet, dan juga e-jurnal yang bisa tulisan yang bagus. Mahasiswa
menambah wawasannya. seharusnya gemar membaca dan
Berdasarkan pemaparan terkait menuangkan gagasan dalam bentuk
informasi yang disampaikan tertulis sehingga keterampilan
mahasiswa dalam penyusunan ragam membaca dan menulis akan terasah.
teks masih minim, maka perlu adanya Minimnya literasi tidak hanya
informasi yang disajikan sehingga diketahui ketika akan melakukan
memotivasi atau membantu mahasiswa pengerjaan menulis. Pemahaman soal
dalam proses penyusunan ragam teks. oleh mahasiswa juga merupakan
Jadi, perlu buku ajar yang sudah indikator minimnya literasi. Mahasiswa
memuat informasi sehingga mahasiswa cenderung kurang cermat dalam
hanya menyusun ragam teks memahami soal yang diberikan. Hal ini
berdasarkan informasi yang sudah terlihat ketika mahasiswa mengerjakan
disediakan. Hal, ini tidak seharusnya tugas. Mahasiswa cenderung
dilakukan, tetapi sebagai sarana menyelesaikannya dengan
pengajaran, maka tidak masalah serampangan, tidak mendalami maksud
menyediakan informasi. Ke depan, dari tugas yang diberikan. Hasilnya,
mahasiswa harus berusaha mencari banyak pengerjaan yang tidak sesuai
informasi secara mandiri. dengan maksud atau tujuan dari tugas
yang diharapkan.
3) Minimnya Literasi Mahasiswa Contoh pengerjaan tugas yang
Minimnya literasi mahasiswa serampangan yakni menulis ragam
terbukti ketika proses penyusunan teks. Dosen memberikan tugas
ragam teks. Mahasiswa yang jarang membuat lima ragam teks. Mahasiswa
membaca, otomatis kesusahan ketika hanya mengerjakan empat ragam teks.
proses menulis. Hal ini disampaikan Alasan mahasiswa tidak cermat dalam
oleh Rinawati, dkk. (2020) bahwa membaca soal.
menulis memiliki hubungan dengan Kedua indikator tersebut menjadi
membaca. Semakin sering membaca, bukti minimnya literasi mahasiswa. Hal
semakin pandai merangkai kata dalam ini bisa dihindari dengan cara memaksa
bentuk tulisan. Lengkapnya, menurut mahasiswa untuk membaca dalam
(Febriana, 2017) keterampilan menulis setiap tugas. Tugas-tugas yang
membutuhkan pengetahuan dan ide-ide diberikan harus memuat informasi atau
yang akan dituangkan melalui tulisan, bacaan sehingga secara tidak langsung

31
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

ketika mahasiswa ingin mengerjakan mahasiswa PGSD. Mereka bisa


tugas, mahasiswa harus membaca membuat teks bacaan untuk semua
terlebih dahulu informasi yang mata pelajaran menggunakan konsep
disajikan. Jika tidak demikian, menurut dari materi bahasa Indonesia. Jika
Siswati (2010) mahasiswa lebih senang mahasiswa tidak mampu memahami
bermain game online dan melihat dan menyusun ragam teks, maka
televisi. mahasiswa tidak mampu menghadirkan
teks bacaan bagi pelajaran lain.
4) Teks Bacaan Dianggap sebagai
Materi Bahasa Indonesia 5) Minimnya Buku Ajar Materi
Selain pemahaman dan Ragam Teks
penyusunan ragam teks, mahasiswa i Selain permasalahan berasal dari
masalah ketika mengidentifikasi bahan faktor mahasiswa, faktor minimnya
ajar siswa sekolah dasar. Berdasarkan buku ajar materi ragam teks merupakan
hasil observasi, mahasiswa mengatakan penyebabnya. Jumlah buku ajar yang
bahwa materi bahasa Indonesia sudah memuat ragam teks masih minim,
tercantum dalam teks bacaan bahasa jumlahnya bisa dihitung jari. Hal ini
Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa dikarenakan pendekatan pembelajaran
konsep teks bacaan dan materi bahasa bahasa Indonesia berbasis teks
Indonesia bagi mahasiswa PGSD masih merupakan hal baru di dunia
amburadul. pendidikan. Meskipun, ragam teks
Pembelajaran bahasa Indonesia bukanlah hal baru dalam ilmu bahasa.
memang memuat teks bacaan, tetapi Minimnya buku ajar materi ragam
bukan materi bahasa Indonesia. teks, membuat mahasiswa kebingungan
Mahasiswa menyamakan konsep teks mencari sumber materi. Mahasiswa
bacaan merupakan materi pelajaran memutuskan mengambil sumber dari
seperti pada pelajaran IPA, IPS, dan internet berupa web atau blogspot yang
PPKn. Ketiga mata pelajaran tersebut, belum bisa dipertanggungjawabkan
memunculkan materi pada teks bacaan, keilmuannya. Hal tersebut
seperti teks bacaan berjudul “Siklus menyebabkan kesalahpahaman materi
Air”, “Peristiwa Penting Sebelum ragam teks ketika mereka
Kemerdekaan”, dan “Kewajiban Siswa diwawancarai.
di Sekolah”. Ketiga bacaan tersebut, Berdasarkan pemaparan tersebut,
merupakan materi bagi ketiga mata memang seharusnya buku ajar materi
pelajaran. Berbeda dengan bahasa ragam teks diperbanyak. Tujuannya
Indonesia. Ketiga bacaan tersebut, bisa untuk menambah konsep materi ragam
berisi materi ragam teks, ide pokok, teks, juga menambah informasi
informasi dalam teks, jumlah paragrap, mengenai konten dan konteks dalam
dan sebagainya. ragam teks. Hal itu bertujuan agar
Bahasa Indonesia sebagai penghela mahasiswa tidak menyalahkan akan
pengetahuan diwujudkan dengan minimnya buku ajar materi ragam teks
adanya teks bacaan yang dapat sebagai penyebab gagalnya
digunakan oleh semua pelajaran. Akan pemahaman mahasiswa terhadap
tetapi, terkait materi bahasa Indonesia materi ragam teks.
itu ada tersendiri. Oleh karena itu,
disampaikan di pendahuluan bahwa
penguasaan teks sangat penting bagi

32
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

Analisis Kebutuhan rambu mahasiswa ketika menyusun


Selain fokus penelitian teks. Masing-masing teks memiliki ciri
menganalisis masalah, fokus kedua pembeda. Ciri pembeda dapat berupa
yakni menganalisis kebutuhan penggunaan kata, penggunaan partikel,
mahasiswa terhadap buku ajar materi dan sifat dari konten yang dibuat.
ragam teks. Berdasarkan hasil analisis Selain ciri-ciri, struktur teks
masalah mahasiswa PGSD terhadap disajikan bersama dengan contoh teks.
materi ragam teks, dipaparkan tiga Jika, ciri-ciri digunakan sebagai rambu-
kebutuhan mahasiswa. Pertama, buku rambu menyusun ragam teks, struktur
ajar yang memuat konsep ragam teks digunakan sebagai kerangka karangan
yang mudah dipahami. Kedua, buku dalam menyusun teks. Struktur yang
ajar yang sesuai dengan kurikulum disajikan bersama dengan contoh,
yang berlaku. Ketiga, buku ajar yang mempermudah mahasiswa memahami
memperbanyak latihan. Berikut isi dan susunan teks. Selain itu, adanya
pemaparan ketiga analisis kebutuhan struktur teks mempertegas perbedaan
mahasiswa terhadap buku ajar materi setiap teks.
ragam teks.
2) Sesuai Kurikulum
1) Konsep Dasar Materi Ragam Buku ajar yang dibutuhkan
Teks mahasiswa selain memuat konsep yang
Berdasarkan permasalahan jelas, juga harus sesuai dengan
mahasiswa PGSD dalam memahami kurikulum yang berlaku. Berdasarkan
dan menyusun ragam teks, maka hasil observasi dan studi pustaka, tahun
diperlukan adanya konsep dasar materi pelajaran 2021/2022 diberlakukan dua
ragam teks. Konsep dasar yang kurikulum yakni kurikulum 2013 dan
diperlukan adalah berupa peta konsep PSP. Keduanya memiliki perbedaan
dan ringkasan materi. Tujuannya, dalam pelaksanaan pembelajaran.
mahasiswa dapat dengan mudah dan Kurikulum 2013 berbasis tematik
cepat memahami ragam teks. Peta dengan bahasa Indonesia sebagai
konsep dibuat dengan sederhana dan penghubung antarpelajaran dan
menarik. Letak peta konsep dalam buku memuat KI dan KD. Berbeda dengan
ajar terdapat di awal sebelum kurikulum PSP, berbasis mata pelajaran
memasuki materi ragam teks. dan muncul istilah capaian
Mahasiswa yang akan membaca ragam pembelajaran menggantikan istilah KI
teks, sudah memiliki peta konsep atau dan KD. Berikut paparan lebih lengkap
pemetaan pikiran mengenai ragam teks. mengenai status ragam teks dalam
Di akhir materi, diberikan ringkasan kurikulum.
mengenai ragam teks. Ringkasan berisi Berdasarkan kurikulum 2013,
catatan singkat yang membedakan ragam teks digunakan sebagai penghela
ragam teks. Jadi, materi yang dibaca pengetahuan dan penghubung
merupakan informasi tambahan, antarpelajaran. Jadi, ketika mahasiswa
sedangkan peta konsep sebagai dasar PGSD membuat sebuah teks, maka
pemikiran. berisi muatan pelajaran lain. Dalam KD
Materi yang disampaikan setelah dikemukakan mengenai teks narasi
peta konsep dan sebelum ringkasan sejarah. Mahasiswa harus membuat
yakni berupa ciri-ciri dan struktur teks. teks narasi yang bermuatan sejarah.
Ciri-ciri teks dapat menjadi rambu- Artinya, mahasiswa memahami ciri-ciri

33
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

dan struktur teks narasi serta ini sesuai dengan Keputusan Kepala
mengisinya dengan materi sejarah Badan Penelitian dan Pengembangan
untuk pelajaran IPS. Demikian dengan dan Perbukuan (2021) dalam salah satu
pelajaran lain, misal KD memuat tujuan pelajaran bahasa Indonesia
mengidentifikasi teks eksplanasi dari yakni kemampuan berbahasa denga
siklus air. Mahasiswa harus memahami berbagai teks multimodal untuk
ciri-ciri dan struktur teks ekplanasi. berbagai tujuan dan konteks.
Selanjutnya, mahasiswa memasukan Berdasarkan dua kurikulum yang
konten siklus air materi dari IPA. diberlakukan pada tahun pelajaran
Bahasa Indonesia sebagai 2021/2022, keduanya tetap
penghubung antarpelajaran sangat menggunakan pendekatan teks. Teks
terlihat pada jenjang sekolah dasar di dipandang sebagai struktur lengkap
kelas rendah yakni kelas I, II, dan III. yang dapat melatih siswa menjadi
Pelajaran bahasa Indonesia memuat berpikir kritis, sistematis, dan
materi IPA dan IPS. Selain muatan struktural.
materi yang dijadikan satu dengan
bahasa Indonesia, KD IPA dan IPS 3) Perbanyak Latihan
tidak tidak. Artinya, belajar bahasa Selain buku ajar yang sesuai
Indonesia otomatis belajar pelajaran dengan kurikulum yang berlaku,
IPA dan IPS. mahasiswa perlu buku ajar yang
Selain sebagai penghubung memperbanyak latihan. Pertama, buku
antarpelajaran, menurut Harsiati ajar yang menyajikan informasi. Dalam
(dalam Isodarus, 2017) teks dalam hal ini, buku ajar yang memuat contoh
kurikulum 2013 memiliki enam ragam teks. Kedua, buku ajar yang
kegiatan. Pertama, siswa menyajikan ruang untuk mahasiswa
mengidentifikasi isi teks. Kedua, berekspresi yakni berupa lembar kerja.
menelaah struktur teks. Ketiga, Mahasiswa diberi kesempatan untuk
mengidentifikasi unsur-unsur menuangkan ide atau gagasan
kebahasaan Teks. Keempat, mengenai suatu bab dalam bentuk
membedakan teks yang satu dengan ragam teks.
yang lain. Kelima, memperbaiki Latihan dalam buku ajar dipilih
penggunaan bahasa dalam teks. bermuatan kearifan lokal. Sibarani
Keenam, membuat teks. Keenam (2012) memaparkan bahwa kearifan
kegiatan berkaitan dengan teks lokal adalah kebijaksanaan dan
tersebut, termuat dalam buku ajar pengetahuan asli suatu masyarakat
materi ragam teks. yang berasal dari nilai luhur tradisi
Berbeda dengan kurikulum PSP, budaya untuk mengatur tananan
teks yang digunakan tidak dijadikan kehidupan masyarakat. Muatan
penghubung antarpelajaran karena kearifan lokal sesuai dengan tujuan
pendekatan yang dilakukan tidak pembelajaran bahasa Indonesia pada
tematik, melainkan pendekatan tiap Program Sekolah Penggerak. Dalam
pelajaran. Bahasa Indonesia tetap tujuan keenam disebutkan bahwa
menggunakan teks, tetapi tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
diintegrasikan dalam keterampilan “kepedulian terhadap budaya lokal dan
berbahasa yakni, menyimak, membaca lingkungan sekitarnya”.
dan memirsa, berbicara dan Kearifan lokal yang dipilih yakni
mempresentasikan, serta menulis. Hal kearifan lokal Kediri Raya. Alasannya,

34
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

mahasiswa PGSD Universitas Kediri observasi, didapatkan lima analisis


berasal dari Kediri Raya. Dengan masalah mahasiswa dalam memahami
memuat kearifan lokal Kediri Raya, materi ragam teks. Kelima masalah
mahasiswa mengenal, mencintai, dan tersebut, yakni: 1) konsep ragam teks
akhirnya mengembangkan kearifan masih belum kuat, 2) penyusunan
lokal. Mengenal, mencintai dan ragam teks oleh mahasiswa masih
mengembangkan dituangkan dalam belum tepat, 3) minimnya literasi, 4)
bentuk tulisan ragam teks, sehingga teks bacaan dianggap sebagai materi
menjadi gagasan futuristik yang akan bahasa Indonesia, dan 5) minimnya
diimplementasikan pada kemudian buku ajar materi ragam teks. Selain
hari. analisis masalah, terdapat analisis
Selain itu, bentuk sajian buku ajar kebutuhan. Berdasarkan hasil analisis
haruslah yang menarik dan menantang. masalah mahasiswa PGSD terhadap
Mahasiswa sebagai agen of change atau materi ragam teks, dipaparkan tiga
agen perubahan harus termotivasi dan kebutuhan mahasiswa. Pertama, buku
peka terhadap situasi di lingkungan ajar yang memuat konsep ragam teks
sekitar. Sajian yang tepat dalam buku yang mudah dipahami. Kedua, buku
teks yakni model pembelajaran project ajar yang sesuai dengan kurikulum
based learning atau pembelajaran yang berlaku. Ketiga, buku ajar yang
berbasis proyek. memperbanyak latihan.
Project Based Learning adalah
salah satu model pembelajaran yang DAFTAR PUSTAKA
dapat mengkontruksi pengetahuan dan Febriana, L. (2017). Pengaruh Minat
keterampilan siswa melalui kegiatan Baca Cerpen terhadap
laboratorium yang diperlukan untuk Keterampilan Menulis Cerpen
meningkatkan kreativitas dan motivasi Siswa Kelas X MAN 1 Padang.
siswa, serta memberikan kesempatan MENARA Ilmu. Vol XI (74), hal:
kepada guru untuk mengelola 113-124.
pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kerja proyek (Wena, 2012). Hartoko, D., & Rahmanto. (1986).
Terdapat enam langkah dalam project Pemandu di Dunia Sastra.
based learning (Lucas, 2005 dan Sani, Yogyakarta: Kanisius.
2015). Pertama, pemberian pertanyaan
yang memotivasi siswa. Kedua, desain Isodarus, P. B. (2017). Pembelajaran
proyek yang akan dikerjakan. Ketiga, Bahasa Indonesia Berbasis Teks.
penyusunan jadwal. Keempat, Jurnal Ilmiah Kebudayaan
memantau pengerjaan siswa dan SINTESIS. 11(1): 1-11.
kemajuan proyek yang dikerjakan.
Kelima, pengujian hasil. Keenam, Kepala Badan Penelitian dan
evaluasi pengerjaan proyek siswa. Pengembangan dan Perbukuan.
(2020). Capaian Pembelajaran
PENUTUP PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB,
Analisis kebutuhan buku ajar SMPLB, DAN SMALB pada
materi ragam teks bagi mahasiswa Program Sekolah Penggerak.
PGSD difokuskan pada dua hal, yakni: Kementerian Pendidikan dan
analisis masalah dan kebutuhan. Kebudayaan, Riset, dan
Berdasarkan hasil tes, wawancara, dan Teknologi, Jakarta. 822.

35
Damariswara, Jadmiko/Analisis Kebutuhan Pengembangan…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 1, Januari 2022, Hal 26-36

Lucas, G. (2005). Instructional Module Membaca dengan Keterampilan


Project Based Learning. Menulis Siswa Sekolah Dasar.
Retrieved from Education Journal: Journal
http:www.edutopia.org./modules/ Education Research and
PBL/whatpbl.php. diakses pada Development. Vol. 4 (2), hal: 85-
19 Agustus 2021. 95.

Mahsun. (2013). “Pembelajaran Bahasa Sani, R. A. (2015). Pembelajaran


Indonesia Menggunakan Saintifik untuk Implementasi
Pendekatan Teks”. Kompas Edu. Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi
27 Februari 2013. Diakses pada Aksara.
tanggal 19 Agustus 2021.
Sibarani, R. (2012). Kearifan Lokal:
Maryanto. (2013). Kurikulum “Struktur Hakikat, Peran, dan Metode
Teks”. Kompas, 3 April 2013. Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi
Tradisi Lisan.
Mumpuni, A., & Nurbaeti, R. U. (2019).
Analisa Faktor yang Siswati. (2010). Minat Membaca pada
Mempengaruhi Minat Baca Mahasiswa (Studi Deskriptif pada
Mahasiswa PGSD. Dwija Mahasiswa Fakultas Psikologi
Cendikia: Jurnal Riset UNDIP Semester I). Jurnal
Pedagogik. Vol. 3 (2), hal: 123- Psikologi UNDIP. Vol. 8 (2), hal:
132. 124-134.

Nurdyansah & Lestari, R. P.. (2020). Wena, M. (2012). Strategi


Pembiasaan Karakter Islam dalam Pembelajaran Kontemporer.
Pengembangan Buku Ajar Bahasa Jakarta: Bumi Aksara.
Jawa Piwulang 5 Pengalamanku
Kelas 1 MI Nurur Rohmah Jasem Yuliyanti, T.E., & Rusilowati, A..
Sidoarjo. MIDA: Jurnal (2014). Analisis Buku Ajar
Pendidikan Dasar Islam. Vol. 3 Fisika SMA Kelas XI
(2), hal: 35-49. Berdasarkan Muatan Literasi
Sains di Kabupaten Tegal.
Rinawati, A., Mirnawati, L. B., & Unnes Physics Educational
Setiawan, F. (2020). Analisis Journal. Vol. 3 (2), hal: 68-72.
Hubungan Keterampilan

36

Anda mungkin juga menyukai