Anda di halaman 1dari 10

Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

P-ISSN: 1978-8800, E-ISSN: 2614-3127


http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Stilistika/index
Vol. 14 No. 2, Juli 2021, hal 145-154

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK


PENGGEMAR MUSIK DANGDUT KOPLO BERBAHASA JAWA

LANGUAGE DEVELOPMENT IN CHILDREN WHO ARE DANGDUT


KOPLO MUSIC FANS IN JAVA

Rahmad Setyo Jadmiko1*, Rian Damariswara2


PGSD, Universitas Bhinneka PGRI, Indonesia1,
PGSD, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Indonesia2
jmico1987@gmail.com1, riandamar@unpkediri.ac.id2
*penulis korespondensi

Info Artikel ABSTRAK


Sejarah artikel: Anak-anak usia SD di Desa Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten
Diterima: Tulungagung mempunyai kegemaran mendengarkan musik dangdut koplo
12 April 2021 berlirik bahasa Jawa. Anak-anak ini mempunyai komunitas penggemar
Direvisi: sound system. Hal itu menyebabkan perkembangan bahasa mereka
21 Juni 2021 terpengaruh oleh lirik-lirik yang sering mereka dengarkan. Perkembangan
Disetujui: bahasa secara behavioristik menjadi teori untuk membuktikan
4 Juli 2021 perkembangan bahasa anak selaku penggemar musik dangdut koplo.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan instrumen berupa
Kata kunci: wawancara dan angket. Dari hasil data, dapat disimpulkan bahwa ada
perkembangan bahasa empat faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak, yaitu
anak, penggemar, imitasi, reward, reinforcement, dan frekuensi. Imitasi terbukti dengan
dangdut koplo ditirukannya apa saja yang didengar dari musik dangdut koplo yang
diputar. Reward juga terbukti mempengaruhi perekembangan bahasa, yaitu
dari pihak keluarga dan lingkungan. Reinforcement juga mempengaruhi
perkembangan bahasanya. Penguat tersebut tidak sengaja terjadi, namun
memberikan dukungan perkembangan bahasanya. Pada frekuensi,
diketahui bahwa dibutuhkan waktu lebih dari tiga jam sehari dalam
mendengarkan musik dangdut koplo.

Article Info ABSTRACT


Article history: Elementary school age children in Purworejo Village, Ngunut District,
Received: Tulungagung Regency have hobby to listen dangdut koplo music with
12 April 2021 Javanese lyrics. They have sound system enthusiasts community. This
Revised: causes their language development to be influenced by the lyrics they often
21 June 2021 listen to. Behavioristic language development becomes a theory to prove
Accepted: their language development as fans of dangdut koplo music. This research
4 July 2021 method uses a qualitative approach wit two instruments namely, interview
and questionare. Based on the data results, it can be described that, there
Keyword: are four factors that influence their language development, namely
children's language imitation, reward, reinforcement, and frequency. Imitation is proven by
development, fans, them imitating whatever they hear from the dangdut koplo music that is
dangdut koplo played. Rewards are also proven to affect their language development,
from the family and environment. Reinforcement also affects language
development, the reinforcement does not happen accidentally, but provides
support for language development. In the frequency, it is known that they
listen to dangdut koplo music for more than three hours a day.

Copyright © 2021, Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra


DOI: http://dx.doi.org/10.30651/st.v14i2.7930

145
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

PENDAHULUAN atau pesan kepada pendengar. Cara


Musik merupakan bentuk penyampaiannya ada yang secara
kesenian yang dekat dengan kehidupan implisit ada juga yang secara eksplisit.
sehari-hari manusia. Suasana batin (Mustopa, 2014).
seseorang dapat dipengaruhi dengan Dangdut tidak hanya digemari
musik. Musik bisa mempengaruhi oleh kalangan dewasa, namun juga
semangat pada jiwa yang resah, lelah, disenangi oleh anak-anak. Mereka
atau pun bahagia. Musik bisa menjadi mendengarkan musik dangdut koplo
suatu hal yang mewarnai kehidupan dengan cara memainkan secara sengaja
manusia. Ada banyak jenis musik yang dan langsung, maupun ada yang
ada berkembang di dunia musik. Di mendengarkan secara tidak sengaja.
Indonesia, musik dangdut merupakan Yaitu ketika mereka tidak sengaja
jenis musik yang sangat familiar di mendatangi tempat di mana musik
telinga masyarakat (Rahmanda, 2018). dangdut koplo tersebut diputar.
Genre musik yang familiar dan Penelitian yang sudah sering
saat ini sedang marak didengarkan dilakukan adalah dangdut koplo
adalah musik dangdut. Dangdut berbahasa Indonesia. Berbeda dengan
merupakan genre musik yang populer penelitian tersebut, penelitian ini
di masyarakat Indonesia sejak awal mengambil objek dangdut koplo
1940-an, meskipun pada awalnya berbahasa Jawa yang sedang populer
genre ini masih disamakan dengan dalam kurun waktu beberapa tahun ini.
musik melayu. Genre musik dangdut Penelitian ini bisa dikatakan berbeda
sendiri memiliki ciri khas yaitu dengan penelitian-penelitian
penggunnaan instrumen gendang. sebelumnya.
Gendang menjadi penyumbang Pada dangdut koplo berlirik
penamaan genre ini yang merupakan bahasa Jawa, terdapat lirik dan
suara dari instrument ini. “dang” dan senggakan pendukung yang
“dut” adalah suara yang kerap kita menunjukan kepada khalayak bahwa
dengar dari gendang, sehingga ini yang itu bentuk dari musik dangdut koplo.
melatar belakangi penamaan Bebrapa lirik di antaranya adalah
“dangdut” sebagai nama genre ini. kangen kringet bareng, bojomu
Setiaji (2017) mengatakan bahwa semangatku, wis kadhung jeru, dan
dangdut merupakan salah satu genre lain-lain. Tidak diketahui apa arti dan
musik yang diminati di kelas akar maksud dari senggakan itu, tetapi ini
rumpt dan bisa masuk ke berbagai bisa merujuk bahwa musik dangdut
kelas sosial. Raditya (2017) koplo identik dengan erotisme (Khan,
menyimpulkan bahwa dangdut 2002).
merupakan hiburan yang disukai Banyak bentuk senggakan dari
semua orang dan dimiliki bersama. musik dangdut itu sendiri, yang lebih
Memasuki tahun 2010-an lirik- kreatif, dengan kata-kata yang lebih
lirik lagu dangdut sudah mulai panjang dan semakin atraktif, tarik Sis
mengalami banyak perubahan, semangka, adhuh dhik, awas pliket,
sehingga liriknya yang semakin wenak dhik, dan cendhol dhawet,
bervariatif. Lirik lagu adalah bentuk cendhol dhawet seger, cendhol-
cara pencipta lagu untuk cendhol dhawet-dhawet, cendhol-
menyampaikan pemikiran, penilaian, cendhol dhawet-dhawet, cendhol

146
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

dhawet seger, pira, lima ratusan, gak lirik yang senonoh. Seharusnya anak
pakai ketan, ji ro lu pat limo enem pitu usia tersebut, mendendangkan lagu
wolu, tak gintang- gintang, tak dolanan daripada lagu dangdut koplo.
gintang-gintang, tak gintang-gintang Alasannya dalam syair lagu dolanan
(Siwi, 2019). memuat sifat didaktis dan sosial
Contoh judul-judul lagunya adalah (Damariswara dan Kurnia, 2017).
Bojomu Semangatku, Kartonyono Sering kita jumpai anak-anak akan
Ninggal Janji, Los Dhol, Jaran mudah sekali belajar apa yang mereka
Goyang, dan masih banyak lagi. lihat atau dengar, baik dari televisi
Beberapa lagu memiliki makna yang maupun dari orang sekitarnya
kurang pantas bila diperdengarkan (Pangastuti, 2015).
kepada anak-anak apalagi bila ditiru Noviyanti & Millah (2019)
anak-anak. Vera (2017) mengungkapkan bahwa perkembangan
mengungkapkan bahwa dari lirik-lirik anak-anak secara bertahap dari
lagu dangdut yang akhir- akhir ini
melakukan sebuah ekspresi menjadi
tampil di pasaran musik tanah air
kurang sopan, bahkan terkesan vulgar melakukan sebuah ekspresi dengan
dan menonjolkan unsur erotis. berkomunikasi. Anak-anak biasanya
Kemampuan anak-anak dalam berjoget sudah mampu mengembangkan
dan menyanyikan lagu-lagu dangdut pemikirannya sendiri melalui
koplo memang sudah terbukti dalam percakapan untuk memikat perhatian
keseharian mereka. Mereka terlihat orang lain. Anak-anak dapat
mahir dan mampu menyanyikan lagu
menggunakan ketrampilan berbicara
yang disukainya. Sangat disayangkan
di dalam judul dan lirik lagu-lagu dengan berbagai cara seperti
dangdut koplo tersebut tidak jarang bernyanyi, berdialog, dan bertanya.
banyak mengandung unsur Dari usia dua tahun, anak-anak mampu
ketidaksopanan atau vulgar. menunjukkan cara menyebut nama
Di era modern saat ini, lagu benda. Dan mereka terus berkembang
menjadi hal yang menarik dan mudah sejalan dengan bertambahnya usia
didapatkan di manapun. Di beberapa
mereka. Anak-anak mampu
tempat di Kabupaten Tulungagung,
terdapat hobi unik yang dilakukan menggunakan bahasa dengan
anak-anak usia 8-15 tahun. Anak-anak pemilihan kata yang lebih banyak dan
usia 8-15 tahun mempunyai hobi mampu berkomunikasi dengan
memutar lagu dangdut koplo yang lingkungan yang lebih luas
digunakan sebagai hiburan maupun Nurbiana (2008, yang dikutip
kepentingan lain, seperti ronda sahur. Noviyanti & Millah, 2019)
Jenis musik koplo dipilih dan digemari mengemukakan teori perkembangan
karena memang sedang populer bahasa behavioristik bahwa bahasa
dibandingkan jenis musik lainnya. dipelajari melalui pembiasaan dari
Lirik dari lagu dangdut koplo tersebut lingkungan dan merupakan hasil
tentunya bervariatif. Ada lirik yang imitasi terhadap orang dewasa (Surari,
wajar dan sopan, ada pula lirik yang 2015). Imitasi, punishment, reward,
senonoh. Lirik tersebut diterima reinforcement, dan frekuensi suatu
mentah-mentah oleh anak-anak, perilaku merupakan faktor yang
hingga anak tersebut mahir menirukan penting dalam perkembangan bahasa.

147
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

Anak anak usia SD merupakan METODE


usia di mana mereka suka menirukan Pendekatan yang digunakan
kosakata yang jarang ditemui penelitian ini adalah pendekatan
lingkungan sekolah maupun rumah. Di kualitatif. Penelitian kualitatif dalam
usia ini anak-anak belum bisa penyajian data dilakukan secara
membedakan mana hal baik dan hal deskripsi (Walidin, 2015). Data
buruk yang harus dijauhi atau diperoleh dengan memberikan
dilakukan terutama saat mendengarkan instrumen wawancara dan angket
lirik musik dangdut koplo kepada subjek penelitian. Subjek
(Herdyansyah, 2019). Mereka penelitan dalam penelitian ini adalah
beranggapan hal itu merupakan seusia SD atau rentang anak usia 8-12
sesuatu yang menarik dan yang masuk dalam komunitas sound
menyenangkan untuk mereka, tanpa system di Desa Purworejo, Kecamatan
memperhatikan efek negatif atau Ngunut, Kabupaten Tulungagung.
positif dari apa yang mereka konsumsi. Wawancara dan angket digunakan
Perlu adanya penanaman akhlak yang untuk mengetahui dampak
baik bagi anak usia SD. Akhlak perkembangan bahasa anak-anak
menurut Khaerunnisa, Faznur, dan penggemar lagu dangdut koplo.
Meilinda (2021) merupakan perilaku Pemberian instrumen penelitian
seseorang untuk melakukan suatu dilakukan dengan cara mendatangi
perbuatan secara sadar. anak-anak ketika berkumpul di acara
Anak-anak di Desa Purworejo mereka. Mereka berkumpul pada
berada di Kecamatan Ngunut, malam Minggu di salah satu rumah
Kabupaten Tulungaung, Jawa Timur pemilik sound system. Data
memiliki keunikan untuk diteliti. wawancara terstruktur diberikan
Kecamatan Ngunut sendiri bisa kepada sepuluh subjek penelitian, dan
dibilang merupakan kecamatan yang data angket juga diberikan kepada
masyarakatnya memiliki ketertarikan sepuluh anak yang sama. Pemilihan
dengan musik bergenre dangdut koplo. subjek sebenarnya pada rentang 8-12
Beberapa kelompok grup dangdut dan tahun, namun pada saat pengambilan
banyak dari masyarakat yang ketika data, hanya ditemukan rentang umur
memiliki hajat maka akan menggelar 10-12 tahun.
konser musik dangdut koplo. Bila Data yang diperoleh dari
diperhatikan setiap warung yang instrumen penelitian yang berupa hasil
memiliki pemutar musik, lagu yang hasil wawancara dengan anak yang
kerap diputar adalah musik dangdut menggemari musik dangdut koplo.
koplo. Suasana masyarakat tersebut, Kemudian direduksi sesuai kebutuhan
bisa saja anak-anak usia SD akan juga penelitian yaitu lirik yang berbahasa
mengikuti bagaimana lirik dangdut Jawa dan bermuatan senonoh. Data
koplo. Hal negatif bahkan bisa terjadi tersebut kemudian dideskripsikan
jika anak-anak sering mendengarkan sesuai dengan teori behavioristik.
dangdut yang berlirik senonoh atau Langkah terakhir, ditarik kesimpulan
tidak baik. Tujuan dari penelitian ini mengenai perkembangan bahasa anak
adalah untuk mengetahui penggemar musik dangdut koplo
perkembangan bahasa anak penggemar berbahasa Jawa.
dangdut koplo.

148
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pemberian angket dan


Penelitian ini dilaksanakan di wawancara, diperoleh beberapa
Desa Purworejo, Kecamatan Ngunut, kesimpulan tentang pemerolehan
Kabupaten Tulungagung. Anak yang bahasa anak secara behavioristik yaitu
tinggal di Desa Purworejo yang gemar mengenai imitasi, reward,
mendengarkan lagu dangdut koplo reinforcement, dan frekuensi.
merupakan subjek dari penelitian ini.
Subjek penelitian berjumlah sepuluh Imitasi
anak. Pada dasarnya ada usia SD adalah
usia di mana anak sering menirukan
Tabel 1. Subjek Penelitian sesuatu yang dianggap lucu dan aneh.
Kelamin Dari hasil data peneltian, sebanyak
No. Nama Usia Kelas
sepuluh subjek penelitian telah meniru
1. MFR L 10 th 5 atau mengimitasi lirik lagu dangdut
2. DAA P 12 th 6 koplo yang sering dia dengarkan.
3. MNM L 11 th 5 Entah itu secara sengaja, atau tidak
4. FFA L 12 th 6 sengaja mendengarkan ketika
5. MAAN L 12 th 6 berkumpul dengan teman-temannya.
6. MDR L 12 th 6
7. RNPS L 11 th 6 Diagram 1
8. MAP L 10 th 4 Data Anak Melakukan Imitasi
9. ZSF P 11 th 6
10. PBS L 10 th 4

Beberapa bentuk senggakan lagu


dangdut koplo yang diperoleh dari
instrument wawancara yaitu:
1. Wis jeru Dhik
2. Wis tau Dhik Menirukan 100% Tidak menirukan 0%
3. Tarik Sis, Semangka
4. Pak Bambang tuku Brambang
Sepuluh subjek semua
5. Wenak Dhik
mengatakan meniru lirik tersebut,
6. Wasik Dhik
terlepas tahu atau tidanya makna lirik
7. Masuk Dhik
lagu dangdut tersebut. Mereka
8. Mak slendep Dhik
sebelumnya belum begitu familiar
Beberapa bentuk lirik lagu lagu
akan lirik lagu tersebut. Empat subjek
dangdut koplo yang diperoleh dari
penelitian mengatakan dia mengetahui
instrument wawancara yaitu:
kata-kata tersebut dari temannya yang
1. Los dhol
sudah mendengarkan, lalu kemudian
2. Kangen kringet bareng awakmu
dia mencari dan memutar lagu
3. Bojomu semangatku
tersebut. Setelah mengetahui langsung,
4. Wis kadhung jeru
empat subjek semakin senang
5. Isih penak wekku
menirukan lirik lagu tersebut.
6. Awas pliket

149
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

(1) Wawancara juga semakin percaya diri karena


ZSF: “Saya tidak tau mendapat apresiasi dari konten
maksudnya tapi hafal lirik videonya. Dua subjek penelitian
lagunya, saya sering mengatakan mendapatkan reward dari
mendengar lagu itu. Dan itu orang lain yaitu dari hasil video
saya tirukan”. tersebut diunggah ke story WA, dan
(2) Wawancara mendapatkan respon balik. Mereka
PBS: “saya senang menirukan bangga karena ucapannya bisa
lirik musik dangdut koplo”. membuat orang lain memberikan
perhatian.
Beberapa kata dari lirik yang
sering ditirukan adalah tarik sis
Diagram 2
semangka, los dhol, dan kangen
Data Anak yang Mendapat
kringet bareng awakmu. Lima subjek
Reward
mengatakan bahwa mereka bisa
menyanyikan lirik lagu tersebut, tapi
mereka hanya mengetahui makna lirik
tersebut secara tersurat, namun tidak
mengetahui makna lirik lagu tersebut
secara tersirat. Bisa dimungkinkan
lirik tersebut berbau senonoh.

Reward
Perkembangan anak-anak
penggemar lagu dangdut koplo
Mendapat reward 80%
berbahasa Jawa juga disebabkan
Tidak mendapat reward 20%
karena adanya reward. Reward
tersebut berasal dari keluarga, teman,
dan orang lain. Sebanyak tiga subjek (3) Wawancara
penelitian mengatakan dia MAP: “sama mbahku malah
mendapatkan reward dari pihak saya ditanggap hlo, Mas.
keluarga dengan mengatakan pintar Katanya bagusan nyanyiku.
dan pandai, karena dianggap mampu Saya ya nyanyi ae.”
menirukan lagu. Pihak orang tua
memberikan pujian secara langsung Pemberian reward semakin
ketika anaknya mampu bernyanyi. menguatkan bahwa mereka akan
Delapan subjek penelitian semakin sering mengucapkan kata-
mengatakan dia mendapatkan reward kata dari lirik lagu dangdut koplo
dari temannya sesama komunitas berbahasa Jawa. Mereka tidak
sound system. Temanya memberikan menimbang serta memikirkan apakah
reward dalam bentuk pujian lalu lirik tersebut sudah pantas dan
divideokan aksi atau ucapannya. bermakna senonoh. Pemberian reward
Setalah mendapatkan pujian dan bisa menjadi hal negatif jika tidak
divideokan, mereka semakin sering adanya kontrol dari pemberi reward.
mengucapkan kata-kata yang berasal
dari lirik lagu dangdut koplo. Mereka

150
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

Reinforcement (4) Wawancara:


Bentuk yang mudah dipahami dari FFA: “Di rumah saya
reinforcement adalah dukungan atau dibuatkan miniatur sama
penguat. Para subjek penelitian ini paklik.”
mendapatkan dukungan yang secara (5) Wawancara
tidak langsung mereka rasakan. MAAN: “Kan ada miniatur
Dukungan itu berasal dari pihak dari saudara yang nggak
keluarga dan lingkungan. Tiga subjek dipakai, Mas”
penelitian mengatakan mendapatkan
dukungan dari orang tua mereka. Enam subjek penelitian
Orang tua mereka membelikan memberikan pernyataan mereka
peralatan sound system besar. Sound mempunyai miniatur truk sound
system tersebut digunakan oleh anak- system yang mereka gunakan untuk
anak untuk memutar lagu dangdut memutar lagu dangdut koplo dan
koplo. Serta dua subjek penelitian diputar mengelilingi komplek
mengatakan diberikan akses wifi di lingkungan. Dengan adanya aktivitas
rumah, agar bisa memutar saluran berkeliling, maka semakin menguatkan
musik melalui kanal Youtube. tersebarnya lirik-lirik lagu dangdut
koplo ditelinga anak-anak lain di luar
komunitas sound system. Hal itu
Diagram 3
semakin membuktikan bahwa
Data Angket Anak yang
dukungan itu bersifat tidak direncana,
Mendapat Dukungan
dan terbukti semakin menyebarkan
pengaruh kebahasaan anak-anak usia
SD.

Frekuensi
Sebanyak tiga subjek penelitian
menyatakan bahwa mereka dalam
sehari mendengarkan lagu dangdut
koplo lebih dari lima jam. Hal itu
membuktikan mereka banyak
menghabiskan waktunya dengan
mendengarkan lagu dangdut koplo,
Mendapat wifi 20% sehingga bisa menyebabkan bahasa
Mendapat miniatur 60%
mereka dipengaruhi oleh kata-kata
yang berada di lirik lagu dangdut
Lain-lain
koplo. Mereka juga menyatakan sering
Dukungan lain berasal dari mengatakan lirik-lirik tersebut dalam
lingkungan tetangga. Sepuluh subjek campuran percakapan sehari-hari.
mengatakan tetangga mereka tidak
marah atau menegur atas kebisingan (6) Wawncara
mereka memutar lagu dangdut koplo. MDR: “Saya kalau
Sehingga dapat dipastikan aktivitas mendengarkan yang dari jam
mereka dalam memutar lagu dangdut tiga sore sampai mau tidur.”
koplo tidak terhalangi oleh warga atau
tetangga.

151
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

(7) Wawancara anak-anak usia SD mau dan mampu


MAAN: “Siang 3 jam, malam menirukan lirik lagu dangdut koplo
3 jam.” berbahasa Jawa yang mereka
dengarkan. Anak-anak juga
Sebanyak enam subjek penelitan mendapatkan reward berupa pujian,
menyatakan mereka lebih dari tiga jam sehingga mereka semakin senang
dalam sehari, dalam mendengarkan menirukan kata-kata dalam lirik lagu
musik dangdut koplo. Mereka dangdut koplo tersebut. Selain reward,
menyatakan, meskipun berkisar tiga mereka juga mendapatkan dukungan
jam lebih sedikit, mereka mampu dari keluarga dan lingkungan secara
menghafalkan isi liriklagu secara tidak langsung, sehingga mereka
keseluruhan. Hal itu juga didasari terfasilitasi untuk mendengarkan lagu
karena mereka setiap hari selalu dangdut koplo. Terakhir adalah
mendengarkan lagu tersebut. frekuensi mereka mendengarkan lagu
dangdut koplo lebih dari tiga jam
dalam sehari.
Diagram 4 Kesimpulan yang bisa diambil
Data Angket Durasi adalah orang tua dari anak-anak
Mendengarkan Lagu Dangdut penggemar dangdut koplo perlu lebih
Koplo mengawasi kegiatan anaknya. Terlihat
tidak terjadi bentuk penyelewengan
pergaulan, namun secara
perkembangan bahasa, ada pengaruh
negatif yang diterima oleh anak-anak
jika tidak mengetahui maksud dari
lirik dan senggakan lagu dangdut
koplo. Bisa dimungkikan pihak orang
tua juga tidak mengetahui maksud dari
lirik lagu tersebut. Saran bagi orang
tua memberikan bacaan dongeng yang
> 5 jam 30% > 3 jam 60% < 3 jam 10%
memuat kearifan lokal Jawa Timur,
khususnya Tulungagung (Saidah dan
Semakin mereka mendengarkan Damariswara, 2019). Orang tua dapat
lagu dangdut koplo tersebut, semakin mengajak anak untuk melakukan
sering pula mereka menirukan kata- permainan bahasa selain melatih
kata dalam liriknya. Mereka juga kemampuan berbahasa juga dapat
sebagian tidak mengerti arti yang dilakukan dengan menyenangkan.
sebenarnya dari lirik tersebut. Bisa jadi Damariswara dan Saidah (2020) telah
lirik tersebut bermakna jorok dan mengembangkan permainan bahasa
senonoh. berjumlah 13 untuk anak kelas III SD.

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


Terbukti dari hasil penelitian ini, Damariswara, Rian dan Ita Kurnia.
bahwa teori perkembangan bahasa (2017). Syair Lagu Dolanan
behavioristik bisa dibagi menjadi Anak-Anak Jawa pada
imitasi, reward, reinforcement, dan Masyarakat Jawa Timur (Kajian
frekuensi. Imitasi disebakan mereka

152
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

Struktur Naratif Albert B.Lord). 2014/2015. Seminar Nasional


Ar Risalah, 15 (2), 114-133. Pendidikan UNS & ISPI Jawa
Tengah 2015 (pp. 222-224).
Damariswara, Rian dan Karimatus. Surakarta: Pendidikan Luar
(2020). Pengembangan Biasa Unnes.
Permainan Bahasa
Berorientasikan Kearifan Lokal Raditya, Michael H.B. (2017).
Jawa Timur di Sekolah Dasar. Dangdut Koplo: Memahami
Pedagogia: Jurnal Pendidikan, Perkembangan Hingga
9(1), 137-147. Pelarangan. Studi Budaya
Nusantara, 1(1), 10-23.
Herdyansyah, Dwi Eko, dkk. (2019).
Karakteristik Perkembangan Rahmanda, N. T., & Salim, A. (2018).
Bahasa Anak Sekolah Dasar. Perkembangan dan Dampak
Diakses dari Musik Dangdut Koplo Bagi
http://www.academia.edu/37888 Remaja di Desa Pendowoharjo
859/, 1 Juli 2021 pukul 08.00. Bantul. (Skripsi). Institut Seni
Indonesia Yogyakarta.
Khaerunnisa, Lutfi Syaufi Faznur, dan
Liana Meilinda. (2021). Nilai- Saidah, Karimatus dan Rian
Nilai Akhlak dalam Novel Guru Damariswara. (2019).
Aini Karya Andrea Hirata. Pengembangan Bahan Ajar
Stilistika: Jurnal Pendidikan Materi Dongeng Berbasis
Bahasa dan Sastra, 14(1), 1-13. Kearifan Lokal Jawa Timur bagi
Siswa Kelas III SD. Premiere
Khan, H. I. (2002). Dimensi Mistik Educandum, 9 (1), 73-81.
Musik dan Bunyi. Yogyakarta:
Pustaka Suci. Setiaji, Denis. (2017). Tinjauan
Karakteristik Dangdut Koplo
Mustopa, A. (2014). Interpretasi sebagai Perkembangan Genre
Metafora Citra Laki-Laki Pada Musik Dangdut. Jurnal Hande,
Lirik Lagu-Lagu Dangdut 1(1), 19-34.
Kontemporer. (Skripsi). Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Sastra. Siwi, M. R. (2019). Resepsi Anak Usia
Universitas Pendidikan Di Bawah 14 Tahun Terhadap
Indonesia. Bandung. Lagu-Lagu Dangdut Koplo.
(Skripsi) Institut Seni Indonesia.
Noviyanti, R. F., & Millah, S. (2020).
Peningkatan Perkembangan Surari, Dwi Hermawati, & Hartini.
Bahasa Anak Usia Dini Melalui (2015). Fenomena Pemajanan
Metode Bermain Peran. Lagu Dangdut Berlirik Seronok
Tarbiyat- al-Aulad: Jurnal pada Perkembangan Imitasi
Pendidikan Islam Anak Usia Bahasa Anak. Jurnal Care
Dini, 4(1), 87–96. (Children Advisory Research
and Education), 2(2), 11–19.
Pangastuti, D. (2015). Pengaruh Musik
Dangdut Terhadap Vera, N. (2017). Representasi Erotika
Perkembangan Bahasa Anak Di Dalam Lirik Lagu Dangdut
TK Dharma Wanita Madiun (Analisis Bahasa Kritis terhadap

153
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154

Lirik Lagu Dangdut). Kualitatif & Grounded Theory.


Communication, 8(1), 66-80. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry
Press.
Walidin, W., Saifullah, & ZA, T.
(2015). Metodologi Penelitian

154

Anda mungkin juga menyukai