145
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
146
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
dhawet seger, pira, lima ratusan, gak lirik yang senonoh. Seharusnya anak
pakai ketan, ji ro lu pat limo enem pitu usia tersebut, mendendangkan lagu
wolu, tak gintang- gintang, tak dolanan daripada lagu dangdut koplo.
gintang-gintang, tak gintang-gintang Alasannya dalam syair lagu dolanan
(Siwi, 2019). memuat sifat didaktis dan sosial
Contoh judul-judul lagunya adalah (Damariswara dan Kurnia, 2017).
Bojomu Semangatku, Kartonyono Sering kita jumpai anak-anak akan
Ninggal Janji, Los Dhol, Jaran mudah sekali belajar apa yang mereka
Goyang, dan masih banyak lagi. lihat atau dengar, baik dari televisi
Beberapa lagu memiliki makna yang maupun dari orang sekitarnya
kurang pantas bila diperdengarkan (Pangastuti, 2015).
kepada anak-anak apalagi bila ditiru Noviyanti & Millah (2019)
anak-anak. Vera (2017) mengungkapkan bahwa perkembangan
mengungkapkan bahwa dari lirik-lirik anak-anak secara bertahap dari
lagu dangdut yang akhir- akhir ini
melakukan sebuah ekspresi menjadi
tampil di pasaran musik tanah air
kurang sopan, bahkan terkesan vulgar melakukan sebuah ekspresi dengan
dan menonjolkan unsur erotis. berkomunikasi. Anak-anak biasanya
Kemampuan anak-anak dalam berjoget sudah mampu mengembangkan
dan menyanyikan lagu-lagu dangdut pemikirannya sendiri melalui
koplo memang sudah terbukti dalam percakapan untuk memikat perhatian
keseharian mereka. Mereka terlihat orang lain. Anak-anak dapat
mahir dan mampu menyanyikan lagu
menggunakan ketrampilan berbicara
yang disukainya. Sangat disayangkan
di dalam judul dan lirik lagu-lagu dengan berbagai cara seperti
dangdut koplo tersebut tidak jarang bernyanyi, berdialog, dan bertanya.
banyak mengandung unsur Dari usia dua tahun, anak-anak mampu
ketidaksopanan atau vulgar. menunjukkan cara menyebut nama
Di era modern saat ini, lagu benda. Dan mereka terus berkembang
menjadi hal yang menarik dan mudah sejalan dengan bertambahnya usia
didapatkan di manapun. Di beberapa
mereka. Anak-anak mampu
tempat di Kabupaten Tulungagung,
terdapat hobi unik yang dilakukan menggunakan bahasa dengan
anak-anak usia 8-15 tahun. Anak-anak pemilihan kata yang lebih banyak dan
usia 8-15 tahun mempunyai hobi mampu berkomunikasi dengan
memutar lagu dangdut koplo yang lingkungan yang lebih luas
digunakan sebagai hiburan maupun Nurbiana (2008, yang dikutip
kepentingan lain, seperti ronda sahur. Noviyanti & Millah, 2019)
Jenis musik koplo dipilih dan digemari mengemukakan teori perkembangan
karena memang sedang populer bahasa behavioristik bahwa bahasa
dibandingkan jenis musik lainnya. dipelajari melalui pembiasaan dari
Lirik dari lagu dangdut koplo tersebut lingkungan dan merupakan hasil
tentunya bervariatif. Ada lirik yang imitasi terhadap orang dewasa (Surari,
wajar dan sopan, ada pula lirik yang 2015). Imitasi, punishment, reward,
senonoh. Lirik tersebut diterima reinforcement, dan frekuensi suatu
mentah-mentah oleh anak-anak, perilaku merupakan faktor yang
hingga anak tersebut mahir menirukan penting dalam perkembangan bahasa.
147
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
148
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
149
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
Reward
Perkembangan anak-anak
penggemar lagu dangdut koplo
Mendapat reward 80%
berbahasa Jawa juga disebabkan
Tidak mendapat reward 20%
karena adanya reward. Reward
tersebut berasal dari keluarga, teman,
dan orang lain. Sebanyak tiga subjek (3) Wawancara
penelitian mengatakan dia MAP: “sama mbahku malah
mendapatkan reward dari pihak saya ditanggap hlo, Mas.
keluarga dengan mengatakan pintar Katanya bagusan nyanyiku.
dan pandai, karena dianggap mampu Saya ya nyanyi ae.”
menirukan lagu. Pihak orang tua
memberikan pujian secara langsung Pemberian reward semakin
ketika anaknya mampu bernyanyi. menguatkan bahwa mereka akan
Delapan subjek penelitian semakin sering mengucapkan kata-
mengatakan dia mendapatkan reward kata dari lirik lagu dangdut koplo
dari temannya sesama komunitas berbahasa Jawa. Mereka tidak
sound system. Temanya memberikan menimbang serta memikirkan apakah
reward dalam bentuk pujian lalu lirik tersebut sudah pantas dan
divideokan aksi atau ucapannya. bermakna senonoh. Pemberian reward
Setalah mendapatkan pujian dan bisa menjadi hal negatif jika tidak
divideokan, mereka semakin sering adanya kontrol dari pemberi reward.
mengucapkan kata-kata yang berasal
dari lirik lagu dangdut koplo. Mereka
150
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
Frekuensi
Sebanyak tiga subjek penelitian
menyatakan bahwa mereka dalam
sehari mendengarkan lagu dangdut
koplo lebih dari lima jam. Hal itu
membuktikan mereka banyak
menghabiskan waktunya dengan
mendengarkan lagu dangdut koplo,
Mendapat wifi 20% sehingga bisa menyebabkan bahasa
Mendapat miniatur 60%
mereka dipengaruhi oleh kata-kata
yang berada di lirik lagu dangdut
Lain-lain
koplo. Mereka juga menyatakan sering
Dukungan lain berasal dari mengatakan lirik-lirik tersebut dalam
lingkungan tetangga. Sepuluh subjek campuran percakapan sehari-hari.
mengatakan tetangga mereka tidak
marah atau menegur atas kebisingan (6) Wawncara
mereka memutar lagu dangdut koplo. MDR: “Saya kalau
Sehingga dapat dipastikan aktivitas mendengarkan yang dari jam
mereka dalam memutar lagu dangdut tiga sore sampai mau tidur.”
koplo tidak terhalangi oleh warga atau
tetangga.
151
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
152
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
153
Jadmiko dan Damariswara/Perkembangan Bahasa Anak…
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.14 No. 2, Juli 2021 Hal 145-154
154