Dani Hermawan
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
FKIP Universitas Bale Bandung
danihermawan@unibba.ac.id
Rae Dadela
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
FKIP Universitas Bale Bandung
raedadela@unibba.ac.id
Abstrak
Penelitian ini berupaya untuk memberikan gambaran terhadap kebutuhan
pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas. Keberhasilan
pencapaian target pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh faktor
pemanfaatan media pembelajaran. Ketepatan guru dalam memanfaatkan
media akan berpengaruh pada motivasi dan prestasi siswa. Adapun
kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu 1)
siswa belum memiliki fasilitas penunjang dalam pembelajaran; 2)
ketersedian sumber bacaan masih terbatas. Berdasarkan hal tersebut
peneliti termotivasi untuk membuat bahan ajar yang memuat naskah yang
berisi pengetahuan tentang nilai-nilai kearifan lokal yang nantinya akan
digunakan untuk menunjang proses pembelajaran serta lebih luasnya
dapat diimplementasikan dalam kehidupan. Melalui pemanfaatan hasil
analisis nilai kearifan lokal pada naskah cerita rakyat yang berasal dari
Kabupaten Bandung diharapkan mampu dijadikan alternatif bahan ajar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi deskriptif
kualitatif. Data penelitian diambil dari beberapa sampel cerita rakyat
yang ada di Kabupaten Bandung. Hasil pengolahan data penelitian dibagi
menjadi dua jenis. Pertama hasil analisis nilai kearifan lokal dari sepuluh
cerita rakyat ditemukan 17 nilai kearifan lokal. Kedua, hasil uji kelayakan
170
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
Abstract
This research attempts to draw an overview of the need of literature
learning at high school. The achievement of learning targets is influenced
by the use of learning media. The teacher's accuracy in using the media
will affect student motivation and achievement. The obstacles faced in
the implementation of learning are 1) students do not have supporting
facilities in learning; 2) the availability of reading sources is still limited.
Based on that, this research attempts to create local wisdom-based
teaching material. The local wisdom was recorded from the verbal
traditions in Bandung Regency of West Java. This research is qualitative
descriptive research. Results of this study shows that there are seventeen
verbal traditions used in this research and the results of the feasibility
test of teaching materials to users obtained an average of 85.75%.
Therefore, we conclude that the teaching material is feasible.
melalui data atau sampel yang telah Data kualitatif diambil dari hasil
terkumpul sebagaimana adanya tanpa pengkajian dan interpretasi terhadap
melakukan analisis dan membuat nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat
kesimpulan yang berlaku untuk umum dalam cerita rakyat yang dianalisis.
(Sugiyono, 2013). Objek penelitian ini Data kuantitatif diambil dari hasil uji
yaitu cerita rakyat berasal dari kelayakan bahan ajar mendongeng
kabupaten Bandung Provinsi Jawa berbasis kearifan lokal terhadap para
Barat. pengguna yaitu dalam penelitian ini
ditujukan untuk guru mata pelajaran
Melalui metode analisis
Bahasa Indonesia.
kualitatif, data yang telah terkumpul
kemudian diseleksi, dikelompokkan, Penentuan besar dan
dilakukan pengkajian, interpretasi, banyaknya data bergantung pada
dan disimpulkan. Kemudian hasil kebutuhan penelitian dengan berbagai
simpulan akan dideskripsikan. pertimbangan dan tujuan tertentu.
Sumber data dalam penelitian ini
Penelitian yang dilakukan
dibagi menjadi dua yaitu data cerita
menggunakan metode sampling.
rakyat yang berasal dari Kabupaten
Peneliti hanya mengambil sampel
Bandung Provinsi Jawa Barat
sebagai data yang akan diolah dan
sebanyak 10 judul dan sumber data
dianalisis. Penentuan sampel
yang kedua adalah partisipan. Sumber
menggunakan teknik purposive
data partisipan yang dimaksud adalah
sample. Menurut Arikunto (2019,
beberapa guru mata pelajaran Bahasa
hlm. 117) Purposive sample dilakukan
Indonesia di kelas X Sekolah
dengan cara mengambil subjek bukan
Menengah Atas di Kabupaten
didasarkan atas strata, random, atau
Bandung Provinsi Jawa Barat.
daerah tetapi berdasarkan atas adanya
tujuan tertentu. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik dokumentasi dan
Data penelitian ini terdiri atas
observasi dengan menelusuri cerita
data kualitatif dan data kuantitatif.
rakyat yang ada di Kabupaten
174
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
hanya cukup di sana. Malam hari kita selasih. Kutipan ceritanya sebagai
karena sudah jelas tidak sesuai dengan yang merupakan salah satu keturunan
syariat agama. dari juru kunci yang bernama Abah
Atma. Beliau menuturkan cerita
Data 8
sebagai berikut:
Data berikutnya diambil dari Cerita
“konon katanya, nama tempat
Rakyat tentang Situs Batu Keramat
Sukaraja ada kaitannya dengan
(Lumpang) di Kampung Sukaraja,
pertempuran tiga kerajaan yaitu
Desa Solokan Jeruk, Kec. Solokan
Sumedanglarang, Banten, dan
Jeruk Kab. Bandung. Terdapat satu
Cirebon. Batu lumpang yang kini
situs peninggalan dari tahun 1620
masih terawat oleh masyarakat
masehi. Konon katanya situs tersebut
diyaniki sebagai ciri adanya kerajaan
ada kaitannya dengan asal muasal
gaib yang merupakan tempat
berdirinya kampung Sukaraja. Situs
berkumpulnya semua kerajaan. Entah
batu yang terkenal adalah Batu
itu dari tanah Pamijahan
Lumpang. Menurut cerita yang
Tasikmalaya, Banten, bahkan
berkembang dimasyarakat bahwa batu
Cirebon. Dekat berdirinya batu
lumpang tersebut dipercayai sebagai
lumpang terdapat sebuah sumur yang
alat yang digunakan untuk menumbuk
diyakini oleh masyarakat bahwa
bumbu masakan yang akan
airnya mampu mengobati berbagai
dihidangkan pada saat salah satu
jenis penyakit. Banyak yang sudah
pimpinan kerajaan beserta anak
membuktikannya. Sampai saat ini
buahnya berpesta pora dan makan-
masyarakat masih merawat situs batu
makan setelah berhasil memenangkan
tersebut. Karena dipercaya sebagai
pertempuran dalam perang Ganeas
warisan leluhur yang harus dijaga
(perang besar antara tiga pasukan
dan dilestarikan. Adanya situs
kerajaan Sumedanglarang, Banten,
tersebut ternyata membawa dampak
dan Cirebon).
baik pada perekonomian masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara ke arah yang lebih maju.
dengan narasumber yaitu ibu Cucun
183
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
Data berikutnya diambil dari Cerita “Eyang Pakujaya atau dikenal dengan
Rakyat yang berjudul Situs Makam nama lain Sembah Dalem Kalijaga.
Keramat Sembah Dalem Kalijaga Pakujaya merupakan turunan dari
184
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
Garut dan pewaris tahta kerajaan dan jadi ancaman bagi masyarakat
Timanganten. Makam tersebut dijaga sekitar.
oleh dua batu ‘nangtung’ yang
Nama Sembah Dalem Kalijaga tidak
dipercaya bahwa sebelum masuk ke
ada kaitannya dengan Sunan Kalijaga
makam kita akan dihadapkan oleh dua
yang menyebarkan agama Islam di
batu tersebut. Maka sebelum masuk
pulau Jawa. Nama Sembah Dalem
harus ucapkan salam terlebih dahulu.
Kalijaga hanya sekedar sebutan
Menurut kepercayaan masyarakat
masyarakat sekitar Cipaku. Hal
bahwa dua batu tersebut merupakan
tersebut karena dahulunya ketika
nenek moyang mereka yang
zaman penjajahan, tempat tersebut
meninggal atau ‘tilem’ di sana untuk
tidak pernah terlihat oleh penjajah
menjaga makam.
ketika melalui tempat tersebut”.
Konon katanya kehadiran Eyang
Berdasarkan hasil analisis
Pakujaya semasa hidupnya telah
cerita di atas dapat disimpulkan nilai-
memberikan kenyamanan dan
nilai kearifan lokal yang terkandung
perlindungan pada masyarakat. Nama
dalam cerita tersebut adalah: 1)
Pakujaya sendiri di ambil dari ‘Paku’
perbuatan baik akan memberi
yang berarti diri, dan ‘jaya’ artinya
kebermanfaatan untuk orang lain; 2)
keyakinan. Pantas saja sampai akhir
berkunjung ke suatu tempat (makam)
hayatnya masyarakat selalu banyak
tunjukan etika yang baik.
yang datang berziarah ke makam.
185
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
188
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
189
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
dan dibaca. Hal tersebut tertuang yang sesuai dengan tuntutan dalam
dalam Salinan Peraturan Menteri Standar Isi Kurikulum 2013. Adapun
Pendidikan dan Kebudayaan Republik materi yang harus diajarkan melalui
Indonesia nomor 37 tahun 2018. buku tersebut yaitu tentang tema
“melestarikan nilai kearifan lokal
Berdasarkan hasil identifikasi
melalui cerita rakyat” dengan tujuan
di atas, kedudukan pembelajaran
pembelajaran antara lain: 1)
cerita rakyat merupakan salah satu
mengidentifikasi isi pokok cerita
kompetensi yang harus diajarkan dan
rakyat (hikayat) dengan bahasa
dipahami oleh siswa. Untuk itu
sendiri; 2) mengidentifikasi
ketercapaian pembelajaran akan
karakteristik cerita rakyat (hikayat);
sangat bergantung sekali pada faktor
3) mengidentifikasi nilai-nilai yang
administrasi pembelajaran, strategi
terdapat dalam cerita rakyat
pembelajaran, dan bahan ajar atau
(hikayat).
media yang digunakan. Hal tersebut
yang menjadi acuan dalam Berdasarkan hasil telaah
penyusunan bahan ajar berikutnya. terhadap buku ajar di atas, materi
tentang cerita rakyat termasuk di
Selain pertimbangan tentang
dalamnya proses kajian nilai-nilai
kedudukan materi ajar cerita rakyat
kearifan lokal merupakan pokok
dalam standar isi kurikulum 2013,
pembahasan yang harus diajarkan
pertimbangan lainnya yang digunakan
kepada siswa. Hal tersebut akan
peneliti dalam menyusun bahan ajar
dijadikan pertimbangan dalam
ialah ketersediaan naskah cerita rakyat
menyusun bahan ajar sastra (cerita
yang disajikan dalam buku ajar siswa.
rakyat) berbasis kearifan lokal yang
Setelah melakukan telaah terhadap
akan dilakukan oleh peneliti.
buku ajar Bahasa Indonesia untuk
SMA kelas X yang telah diterbitkan Proses penyusunan bahan ajar
oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, yang disusun oleh peneliti disesuaikan
Balitbang, Kemedikbud tahun 2017 dengan standar atau pedoman yaitu
pada halaman 105 tersedia materi ajar harus berisi materi pembelajaran,
190
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
191
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
192
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
193
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12, No.2, Juli 2022 e-ISSN 2549-2594
194