Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Nama : Latifa Anisa


Kelas : PGMI 5D
NIM : 2030111067
Jurnal 1

Judul Strategi Pembelajaran Bahasa


dan Sastra Indonesia di
Sekolah Dasar: “Peran Guru
dalam Menyikapi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan”
Jurnal KUSHARTANTI, STRATEGI
PEMBELAJARAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
Volume dan Halaman WACANA VOL. 9 NO. 1,
APRIL 2007
Tahun 2011
Penulis Kushartanti
Reviewer Latifa Anisa
Tanggal Rabu, 14 September 2022
Abstrak Jurnal yang berjudul “Judul
Strategi Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia di
Sekolah Dasar: “Peran Guru
dalam Menyikapi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan” ini
berisi tentang pengajaran
bahasa dan sastra di sekolah
dasar dan kaitannya dengan
strategi guru menghadapi
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Alasan yang
mendasar dari pengajaran
bahasa dan sastra di sekolah
dasar adalah karena tahun-
tahun pertama di sekolah dasar
merupakan waktu yang sangat
penting dalam peningkatan
keterampilan menggunakan
bahasa Indonesia. Karena itu,
guru mempunyai peran penting
dalam meningkatkan
keterampilan ini.
Latar belakang Yang melatar belakangi
pembuatan jurnal ini adalah
strategi dan upaya guru Bahasa
Indonesia dalam Menyikapi
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan tingkat Sekolah
Dasar
Metode penelitian Metode penelitian yang
digunakan jurnal ini ialah
menggunakan metode
kualitatif. Karena jurnal ini
telah menjelaskan suatu
fenomena yang terkait.
Hasil penelitian Dari hasil penelitian yang
didapat bahwa Peserta didik
perlu diberi kesempatan seluas-
luasnya untuk membaca secara
individual. Misalnya, jika
peserta didik datang lebih
awal, mereka boleh membaca
bacaan yang mereka pilih.
Keleluasaan menentukan bahan
ajar, seperti tertuang dalam
KTSP, sebaiknya juga
mempertimbangkan
keleluasaan waktu untuk
membaca dan mendiskusikan
apa yang telah dibaca. Melalui
karya sastra, anak juga dapat
berbagi pengalaman dan
perasaan.
Green Teori Pada Kajian Strategi untuk mendorong anak
Teori untuk menyukai kesastraan
antara lain Pilih (Choice), yang
diberikan guru kepada peserta
didik, kesempatan
(Opportunity), untuk membaca,
suasana (atmosphere) yang
dibangun dalam meningkatkan
karya sastra, contoh (model)
yang dapat ditidu oleh peserta
didikdalam budaya membaca,
dan berbagi (Sharing)
informasi mengenai apa yang
suda dibaca (Wray dan
Medwell).
Menurut Oxford (1990),
pemerolehan bahasa muncul
secara spontan dan secara tidak
disengaja. Sementara itu,
pemelajaran bahasa
dimunculkan secara sadar;
pemelajaran dipelajari dengan
instruksi formal.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan:
Sebuah Penduan Praktis.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Wray, David, dan Jane
Medwell. 1991. Literacy and
languagr in the primary years.
London dan New Yourk:
Routledge
Jurnal 2

Judul PENGAJARAN BAHASA


INDONESIA DALAM
KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI
Jurnal
Volume dan Halaman | PRASI | Vol. 6 | No. 12 | Juli
– Desember 2010
Tahun 2008
Penulis H. Akmal Hamsa
Reviewer Latifa Anisa
Tanggal Rabu, 14 September 2022
Abstrak Jurnal yang berjudul
“PENGAJARAN BAHASA
INDONESIA DALAM
KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI “ ini berisi
tentang pengajaran bahasa dan
sastra Indonesia mengacu pada
pencapaian standar kompetensi
berdasarkan hakikat belajar-
mengajar bahasa Indonesia,
yaitu kompetensi komunikatif
dan apresiasi sastra.
Kemudian,kompetensi ini
harus disajikan melalui
pengajaran dan pembelajaran
keterampilan berbahasa
(komunikatif), dan harus
dilakukan secara terpadu, baik
dalam upayamencapai
kompetensi linguistik dan
mencapai kompetensi apresiasi
sastra.
Latar belakang Dalam bidang pendidikan
trasformasi kurikulum harus
dapat melayani keaneka
ragaman kemampuan
sumberdaya manusia,
kemampuan siswa, sarana
pembelajaran, dan budaya
daerah. Deferensisasi
kurikulum menghasulkan
pendidikan bermutu yang dapat
membentuk masyarakat
indonesia.nah dalam
deferensiasi kurikulum ini
diharapkan penguasaan standar
kompetensi bahasa indonesia
anatra lain :
1. Siswa dapat
mengembangkan
potensinya sesuai
dengan kemampuan
2. Guru dapat
memusatkan perhatian
pada pengembangan
kompetensi berbahasa
siswa
3. Guru lebih leluarsa
menentukan bahan
ajarsesuai dengan
kondisi lingkungan
sekolah dan
kemampuan siswa
4. Orangtua berperan
aktif terlibat dalam
pelaksanaan progra
sekolah
5. Sekolah dapat
menyusun program
pendidikan sesuai
dengan keadaan siswa
dan sumber belajar
6. Daerah dapat
menentukan sumber
belajara sesuai dengan
kondisi daerahnya.
Metode penelitian Metode penelitian yang
didgunakan tidak tertulis di
dalam artikel
Hasil penelitian Dari hasil penelitian
bahwaTuntutan reformasi yang
ingin mewujudkan perubahan
masyarakat merupakan upaya
pengembangan kualitas sumber
daya manusia (SDM) yang
memiliki daya saing dan daya
sanding yang tinggi. Hal itu
memerlukan perubahan
kurikulum pendidikan yang
sesuai dengan perubahan
zaman dan tuntutan
perkembangan masyarakat.
Green teori pada kajian teori Azra, A. 1999. “Membangun
Kembali Karakter Bangsa:
Peran dan Tantangan
Perguruan Tinggi”. Makalah.
Yogyakarta: Panitia Seminar
Humaniora Diesnatalis ke-50
Universitas Gajah Mada.

Kwartolo, Y. 2002. “Catatan


Kritis tentang Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jurnal
Pendidikan Penabur. No. 1.
Tahun 2002. hal. 75-85.

Abdullah, A.E. (1997).


“Beberapa Unsur Budaya
Bugis-Makassar dan
Implikasinya dalam Bimbingan
dan Koseling”. Makalah.
Purwokerto: Panitia Seminar
dan Konvensi Nasional
Bersama Devisi-Devisi IPBI.

Jurnal 3

Judul Pembelajaran Bahasa


Indonesia dan Sastra
(BASASTRA) di SD dan MI
Jurnal AR- Riyah : Jurnal
Pendidikan Dasar
Volume dan halaman Vol 2 No. 1
Tahun 2018
Reviewer Latifa Anisa
Tanggal Rabu, 14 September 2022
Abstrak Pembelajaran Bahasa
Indonesis dalam kurikulum
2013 adalah pembelajaran
berbasis teks. Teks merupakan
ungkapan pikiran manusia
yang lengkap yang di
dalamnya memiliki situasi dan
konteks.
Latar belakang Yang melatar belakangi jurnal
ini adalah Bahasa merupakan
alat komunikasi sosial yang
berupa sistem simbol bunyi
yang dihasilkan dari ucapan
manusia.
Bahasa Indonesia merupakan
mata pelajaran yang dipelajari
di sekolah dasar mulai dari
kelas 1 sampai kelas 6.
Pembelajaran di SD ini dapat
dibagi menjadi pembelajaran
kelas rendah dan kelas tinggi.
Pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas rendah
memiliki kekhasan sendiri.
Kekhasan ini tampak dari
pendekatan pembelajaran
yang menggunakan
pendekatan tematik. Kekhasan
juga tampak secara jelas dari
materi bahan ajar yang
diajarkan di SD kelas
rendah.
Metode penelitian Metode Penelitian Metode
penelitian yang didgunakan
tidak tertulis di dalam artikel.
Hasil penelitian Di sekolah dasar
pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia lebih
diarahkan pada kompetensi
siswa untuk berbahasa dan
berapresiasi sastra.
Pelaksanaannya,
pembelajaran sastra dan
bahasa dilaksanakan secara
terintegrasi. Sedangkan
pengajaran sastra, ditujukan
untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam
menikmati, menghayati,
dan memahami karya
sastra. Pengetahuan tentang
sastra hanyalah sebagai
penunjang dalam
mengapresiasi.
Green teori kajian teori Fasli Jalil, Dedi Supriadi.
Reformasi Pendidikan Dalam
Konteks Otonomi Daerah,
( Yokyakarta Adicita Karya
Nusa, 2009, 6.

Anda mungkin juga menyukai