Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pendahuluan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TBC PARU

Konsep Dasar

Pengertian
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil
mikobacterium tuberculosis.
Patofisiologi

Micobacterium TBC

Air borne (saluran napas)

Jaringan paru (alveoli)

Fokus primer (Ghon)

Kemungkinan penyebaran (bronchogen, limfogen, hematogen)

Terbentuk primer komplek (ranke)

TBC primer

Infeksi (belum mempunyai kekebalan)

Perlawanan

Infiltrasi sel-sel radang

Reaksi non spesifik


(tahap pra alergis)

Reaksi spesifik
(tahap alergis)

Sifat Basil Micobacterium tbc


- Basil berbentuk batang , sifat aerob
- Tipe bovines dan humanus
- Mudah mati pada air mendidih (5 detik pada suhu 80 derajat, 20 detik pada
suhu 60 derajat)
- Mudah mati dengan sinar mata hari ( ultra violet )
- Tahan berbulan-bulan pada suhu kamar dan lembab

Faktor – faktor yang berhubungan dengan terjadinya infeksi basil tbc


a. Harus ada sumber penularan
- Kasus terbuka ----- dahak ada basil tbc
- Binatang yang menderita tbc
b. Jumlah basil cukup banyak dan terus menerus
c. Virulensi basil
d. Daya tahan tubuh menurun :
Nutrisi, perumahan, pekerjaan, faktor genetika, faktor usia, jenis kelamin

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TBC PARU

A. PENGKAJIAN.

1. Riwayat kesehatan
Deteksi awal adanya tbc tergantung dari penemuan keluhan
subyektif,dari gejala yang tampak.
a. pernah mengalami paparan terhadap tbc
b. pernah tinggal / pergi kedaerah yang insiden tbcnya tinggi
c. pernah mengalami test untuk tbc------ hasilnya ?
d. pernah mendapat vaksin BCG

. Ada 2 type tbc :

1. TBC paru primer,adalah suatu keradangan yang terjadi sebelum tubuh


mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium tbc.

Pembagian :
a. tbc primer yang potensial; terjadi kontak dengan kasus terbuka, uji
tuberculin (-)
b. tbc primer laten ; tanda-tanda infeksi sudah kelihatan, tetapi luas dan
aktivitas penyakit tidak diketahui, uji kulit tuberculin (-), radiologis
tidak tampak kelainan
c. tbc primer yang manifes.

2. TBC paru post primer ( reinfection ) suatu keradangan jaringan paru akibat
penularan ulang basil tbc ke dalam tubuh yang telah mempunyai kekebalan
spesifik..

Infeksi dapat berasal dari :


a. Dari luar ( eksogen ) : infeksi ulang pada tubuh yang pernah menderita
tbc.
b. Dari dalam ( endogen ): infeksi berasal dari basil yang sudah berada
dalam tubuh merupakan proses lama yang pada mulanya tenang dan
oleh suatu keadaan menjadi aktif kembali.

3. Manifestasi klinis
a. Klien menampakkan adanya : kelemahan , kelelahan,mual, nafsu
makan menurun, BB menurun, panas badan meningkat pada sore
hari/malam hari, keluar keringat malam, menstruasi tidak teratur,
batuk-batuk dengan sputum purulen/mukopurulen, warna kuning atau
kuning kehijauan ----sputum sering pada pagi hari.Batuk darah----
mungkin berupa bercak-bercak darah.Nyeri dada: pada tingkat lanjut
---- dyspnea, wheezing
b. Terdapat kelainan fisik :
Kelainan parenkin : konsolidasi, fibrosis, atelektasis.
Kelainan saluran napas: penyempitan, penimbunan secret
Kelainan pleura : penebalan pleura / nyeri, memperkecil volume paru
Daerah yang terserang berkurang pergerakan nya
Saluran napas bronchovesikuler / bronchial ronki----adanya secret.

4. Pengkajian psikososial.
Pasien mengalami kecemasan akibat status keshatannya.

5. Laboratorium.
- Sputum kultur terdapat mikobakterium tbc
BTA (+)
- Mantoux tes (+) ----- bukan berarti pasien sedang sakit tapi mungkin
pernah terpapar tbc.
Cara pemberian:
 PPD diambil 0,1 encerkan menjadi 1cc,disuntikan
intrakutan pada sisi fowler 1/3 lengan bawah kiri.
 Pembacaan dilakukan 48 jam/ 72jam setelah penyuntikan.
(+) : indurasi lebih dari 10 mm
(-) : indurasi lebih dari 5 mm
ragu : indurasi 5 – 10 mm

- Radiologi.
- Darah : LED meningkat, leukosit meningkat / normal, Hb menurun

DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Resiko tinggi kecelakaan ( injuri ) berhubungan dengan kemungkinan
penyebaran infeksi. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan tidak
terpenuhinya pengobatan.
2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual /
terapi obat dan nafsu makan menurun.
3. Kecemasan berhubungan dengan diagnosis adanya tbc dan adanya gangguan
fisik.
4. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi sputum
yang meningkat.
5. Nyeri berhubungan dengan infeksi paru.
6. Penurunan perawatan diri berhubungan dengan kelemahan / kelelahan
7. Gangguan pola tidur berhubungan dengan keringat malam dan batuk.
8. Penurunan pengetahuan berhubungan dengan penyakit dan pengobatannya.

B. PERENCANAAN.
Diagnosa keperawatan 1.
Tujuan :
Pasien akan patuh terhadap pengobatan yang diberikan untuk mencegah
penyebaran penyaakit.
Intervensi :
1. Jelaskan pentingnya pemberian obat , cara pemakaian dan efek samping.
Khemoterapi adalah metode efektif untuk manajemen penyakit dan mencegah
penyebaran.
Pengobatan jangka pendek

Pengobatan jangka panjang

2. Instruksikan pasien untuk menutup mulut / hidung ketika batuk dan bersin
( dengan tissue).
3. Tampung dan rawat sputum
Lakukan pemeriksaan lab. 2 – 4 minggu sekali sesuai advis dokter.
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah berhubungan dengan klien.
5. Gunakan masker jika kontak langsung dengan klien .
6. Motivasi klien untuk minum obat teratur dan tidak menghentikan obat anti TBC
sampai diinstruksikan oleh dokter.

Diagnosa keperawatan : 2
Tujuan :
Pasien akan mendapatkan nutrisi yang adekuat,untuk memelihara BB normal
atau mencegah kekurangan berat badan.
Intervensi :
1. Beri pengobatan sebelum tidur ( Obat anti tbc---- menyebabkan mual.
2. Bila mual berikan obat anti nausea sesuai advis dokter.
3. Instruksikan nutrisi adekuat TKTP ( 4 S, 5 S ).
4. Tingkatkan intake makanan yang banyak mengandung vit.C,Fe, protein.
5. Anjurkan makanan lain sesuai kesenangan pasien.
Diagnosa keperawatan :
Tujuan :
Pasien mampu menurunkan kecemasan setelah dilakukan intervensi.
Intervensi :
1. Berikan harapan yang realistis.
2. Jadi pendengar yang baik dan merespon secara supportive .
3. Berikan kesempatan pada pasien untuk mengerjakan rutinitasnya,untuk
mengurangi kecemasan.

C.PELAKSANAAN.
D. EVALUASI:
Hasil yang diharapkan pada pasien adalah :
1.Terpenuhinya pengobatan dan perawatan selanjutnya.
2. Terpeliharanya BB melalui intake nutrisi yang adekuat.
3. Kecemasan terhadap penyakit dan pengobatan dapat diturunkan

PENCEGAHAN
1.Terhadap infeksi tbc :
a. Case finding
 foto radiology dada masal
 uji tuberculin secara mantoux
b. Isolasi pasien dan mengobati penderita.
c.Ventilasi harus baik, kepadatan penduduk dikurangi.
d.Pasteurisasi susu sapi

2. Meningkatkan daya tahan tubuh:


a. Memperbaiki standar hidup
- makan 4 sehat 5 sempurna
- ventilasi cukup
- tidur teratur
- olah raga diudara segar
b. Meningkatkan kekebalan dengan BCG

3. Pengobatan pada pasien yang sakit dengan obat anti tbc.

Anda mungkin juga menyukai