Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN RESMI PADA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 80 TAHUN 2019 TENTANG PERDAGANGAN
MELALUI SISTEM ELEKTRONIK

Mirrah Nabila
1908411022

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS UNTUK KOMUNIKASI


BISNIS DAN PROFESIONAL
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 
2022

i
DAFTAR ISI

Halaman depan ............................................................................................................i


Daftar isi .......................................................................................................................ii
BAB 1

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, penterjemahan mengambil peran penting dalam komunikasi dan
literature di era teknologi informasi dan komunikasi pada peraturan pemerintah.
Penerjemahan dapat dipahami sebagai hasil aktivitas memproses kembali sebuah teks,
dimana bahasa sumber teks diubah ke dalam teks bahasa sasaran. Antara hasil
terjemahan bahasa sasaran dan teks berbahasa sumber terdapat hubungan yang dapat
ditentukan apakah memang sebatas terjemahan atau hubungan kesepadanan makna dan
kata yang diterjemahkan.
Kehidupan masyarakat dunia mengalami perkembangan yang cukup signifikan,
dimana batas-batas negara sudah tidak lagi menjadi hambatan untuk saling berinteraksi.
Keadaan tersebut secara tidak langsung dapat membawa dampak yang cukup potensial
serta dapat menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Oleh karena itu diperlukan
aturan hukum yang dapat menjamin kepastian hukum bagi setiap orang, khususnya bagi
warga Negara Indonesia. Dalam perkembangannya, fenomenainimenjadi suatu
kebutuhan dengan semakin meningkatnya tuntutan terhadap equality before the Law,
dimana setiap orang mengharapkan untuk mendapatkan layanan di bidang hukum secara
adil.
Perkembangan media masa pada saat ini sangat berkembang dengan pesat. Hal
ini merupakan akibat adanya perkembangan bidang teknologi, komputer, dan
telekomunikasi yang mendukung. Oleh sebab itu sebagian besar kehidupan masyarakat
sangat bergantung dengan adanya hal tersebut, tidak terkecuali mengenai kegiatan
perdagangan yang ada. Saat ini kegiatan perdagangan di seluruh dunia semakin mudah
berkat adanya sistem perdagangan elektronik atau yang biasa dikenal dengan e-
commerce.
Sehubungan dengan berkembangnya teknologi dalam sector perdagangan dan
banyaknya permintaan dokumen resmi yang diminta oleh sebagian Negara tujuan yang
mengharuskan untuk diterjemahkan dalam bahasa setempat, maka untuk menjaga
keakuratan terjemahan dokumen resmi tersebut sesuai apa adanya dengan dokumen
yang diterjemahkan, maka diperlukan untuk diketahui teknik penerjemahan apa yang
dapat digunakan oleh penerjemah pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

iii
Nomor 80 tahun 2019 tentang perdagangan melalui sistem elektronik serta bagaimana
kualitas terjemahan penerjemahannya. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis
mengangkat judul “Analisis Teknik Penerjemahan Resmi pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 Tentang Perdagangan
melalui Sistem Elektronik”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan penelitian untuk
dikaji lebih lanjut lagi dalam penelitian ini, yaitu:
1. Teknik penerjemahan apa saja yang digunakan oleh penerjemah pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2019 tentang
perdagangan melalui sistem elektronik?
2. Bagaimana kualitas terjemahan perdagangan melalui sistem elektronik
terhadap Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2019?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Mengidentifikasi teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2019 tentang
perdagangan melalui sistem elektronik?
2. Menjelaskan kualitas terjemahan perdagangan melalui sistem elektronik
terhadap Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2019?

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat secara teoretis maupun praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai
teknik penerjemahan resmi pada peraturan pemerintah republik indonesia
nomor 80 tahun 2019 tentang perdagangan melalui sistem elektronik.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan wawasan
mengenai teknik penerjemahan resmi pada peraturan pemerintah

iv
republik indonesia nomor 80 tahun 2019 tentang perdagangan melalui
sistem elektronik pada pembelajar.
2. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi dan
bahan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian berikutnya
yang lebih rinci dan mendalam.

1.5 Batasan Penelitian


Jika tidak dibatasi, lingkup penelitian ini tentunya jadi terlalu luas, sehingga
mengurangi kedalaman, tidak terarah dan mengambang. Oleh karena itu
pembatasan masalah perlu dilakukan untuk mengarahkan dan memfokuskan
penelitian.
Penelitian ini akan berfokus pada analisis teknik dan kualitas penerjemahan
pada bagian penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80
Tahun 2019 tentang perdagangan melalui sistem elektronik.
Teknik penerjemahan sangat penting dikuasai oleh peneliti, mengingat
struktur bahasa dan budaya yang berbeda antara bahasa sumber dan bahasa
sasaran, sementara makna yang disampaikan ke bahasa sasaran tidak boleh
menyimpang dari bahasa sumber. Untuk memudahkan penelitian, satuan lingual
yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi dengan satuan lingual pada tataran frase,
klausa, dan kalimat.
Dari hasil pemilihan teknik yang dilakukan penerjemah, selanjutnya dikaji
metode dan ideology serta dampaknya terhadap kualitas terjemahan. Kualitas
terjemahan dibatasi pada aspek keakuratan pesan (accuracy) sebagai akibat
pemilihan teknik penerjemahan, keberterimaan istilah dan bahasa (acceptability),
serta tingkat keterbacaan (readability) teks hasil terjemahan.

v
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Penerjemahan
Newmark (1981: 7) mengatakan terjemahan adalah seni dan kemampuan.
Menurutnya terjemahan merupakan suatu keahlian yang meliputi usaha mengganti
pesan atau pernyataan tertulis dalam suatu bahasa dengan pesan atau pernyataan
yang sama dalam bahasa lain. Translation is in an art and a skill. Translation is a
craft consisting in the attempt to replace a written message and/or statement in one
language by the same message and/or statement in another language.
Catford (1965: 20-21) menyebutkan penerjemahan ialah mengganti teks
pada bahasa sumber dengan teks lain yang sepadan dalam bahasa sasaran. The
replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material
in another language (TL) and the term equivalent is a clearly a key term.
Larson (1984: 3) mendefinisikan penerjemahan sebagai pengalihan makna
dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran melalui tiga langkah pendekatan,
yakni: 1) mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan
konteks budaya dari teks bahasa sumber; 2) menganalisis teks bahasa sumber untuk
menemukan maknanya; dan 3) mengungkapkan kembali makna yang sama dengan
menggunakan leksikon dan struktur gramatikal yang sesuai dalam bahasa sasaran.
Berdasarkan definisi oleh para pakar penerjemahan tersebut, dapat
disepakati bahwa penerjemahan merupakan suatu proses pentransferan makna
pesan dalam bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa) dengan mengutamakan
penyepadanan, sehingga nantinya menjadi produk terjemahan yang baik sehingga
mudah dipahami oleh pembaca (target reader). Kemudian, untuk dapat
menerjemahkan sutu teks yang sepadan dengan BSu hendaknya penerjemah
melibatkan metode, prosedur, teknik penerjemahan, serta pemahaman makna
(semantik) dan penguasaan pada bidang ilmu teks yang diterjemahkannya.

2.2 Teknik penerjemahan


Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan
dari BSu ke BSa, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat.

vi
Menurut (Molina dan Albir, 2002), teknik penerjemahan memiliki lima
karakteristik:
1. Teknik penerjemahan mempengaruhi hasil terjemahan.
2. Teknik diklasifikasikan dengan perbandingan pada teks BSu.
3. Teknik berada tataran mikro.
4. Teknik tidak saling berkaitan tetapi berdasarkan konteks tertentu.
5. Teknik bersifat fungsional
Setiap pakar memiliki istilah tersendiri dalam menentukan suatu teknik
penerjemahan, sehingga cenderung tumpang tindih antara teknik dari seorang pakar satu
dengan yang lainnya. Teknik yang dimaksud sama namun memiliki istilah yang
berbeda. Dalam hal keberagaman tentunya hal ini bersifat positif, namun di sisi lain
terkait penelitian akan menimbulkan kesulitan dalam menentukan istilah suatu teknik
tertentu. Oleh karena itu, dalam hal ini penulis menggunakan 18 teknik penerjemahan
yang dikemukakan oleh Molina dan Albir. Selain untuk keseragaman, teknik yang
dikemukakan Molina dan Albir telah melalui penelitian kompleks dengan mengacu dan
membandingkan dengan teknik-teknik penerjemahan yang telah ada dari pakar
penerjemahan sebelumnya.

2.3 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh M. Al Ansharie Y, Faradisa, Aisyaa Kay Ashila dari
Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro dengan judul penelitian Analisis Pro dan
Kontra dari Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan
Melalui Sistem Elektronik
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ikmal Trianto Mahasiswa Pascasarjana Program
Studi S2 Linguistik, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
dengan judul penelitian Analisis Teknik Penerjemahan Pada Website Bosch Home
Appliances

2.4 Kerangka Berpikir


Kerangka berfikir merupakan alur pemikiran penulis dalam pelaksanaan penelitian
ini. Dalam melakukan tugasnya penerjemah dipengaruhi oleh ideologi yang

vii
mengarahkannya dalam memilih metode dan strategi yang dianggap tepat dalam
mengkomunikasikan pesan dari Bsu ke Bsa. Strategi saat proses penerjemahan ini
diwujudkan dalam bentuk teknik penerjemahan. Teknik penerjemahan dapat
diketahui dengan membandingkan teks Bsu dan Bsa. Untuk mengetahui kualitas
terjemahan teks diukur dari segi keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan.
Berdasarkan informasi inilah diketahui kualitas terjemahan buku ini. Untuk lebih
mudahnya alur piker ini dapat dilihat pada gambar kerangka berfikir pada gambar1:

Kompetensi kebahasaan, bidang


ilmu, Metodologi dan ideologi

Teknik Penerjemahan

Kualitas terjemahan

Keakuratan Pesan Keberterimaan Keterbacaan

Praktisi Pembaca: mahasiswa


Dosen Hukum
Penerjemahan hukum

Gamabr 1. Diagram Kerangka Berfikir

viii
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif karena dimaksudkan untuk mendeskripsikan keadaan sebenarnya dalam
penyajian data dan mengkajinya untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian.
(Sutopo, 2008: 40) Penelitian ini ditekankan pada pemberian deskripsi kalimat yang
rinci, lengkap, mendalam, yang menggambarkan situasi sebenarnya untuk
mendukung penyajian data. Data yang telah dikumpulkan dideskripsikan dan dikaji
secara mendalam agar diperoleh pemahaman yang lebih nyata terkait tjuan
penelitian.

3.2. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di _______________________ dengan objek
penelitian ______________. penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2022.

3.3. Data dan Sumber Data


3.3.1 Data Primer
Data berupa teori yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak yang
terkait maupun dengan melakukan survei dan observasi di lapangan serta
pengisian kuisioner dengan responden yang memiliki kriteria jabatan dan
memahami internal serta eksternal terkait teknik penerjemahan resmi pada
peraturan pemerintah republik indonesia nomor 80 tahun 2019 tentang
perdagangan melalui sistem elektronik.
3.3.2 Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui sumber-sumber referensi terpercaya, baik
dari buku, jurnal, artikel dan literatur lain yang dapat mendukung proses
perancangan sehingga memperoleh informasi yang memadai.

ix
3.4. Penentuan Sampel
Teknik penentuan subjek atau sampel penelitian menggunakan teknik sampling
purposive. Teknik ini dapat digunakan dalam menentukan subjek atau sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Kriteria pemilihan sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Informan
- Memiliki keahlian dalam bidang penerjemahan resmi pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 tentang
perdagangan melalui sistem elektronik.
- Menguasai dan tertarik mengenai penerjemahan resmi pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 tentang
perdagangan melalui sistem elektronik.
2. Pembaca
- Mahasiswa jurusan hukum dengan berbagai latar belakang
- Tertarik pada kajian penerjemahan resmi pada peraturan pemerintah
melalui sistem elektronik

3.5. Validitas Data


Untuk terjaminnya teknik pengumpulan, kebenaran, serta ketepatan data yang
diambil dalam penelitian ini dikembangkan teknik pemeriksaan validitas data
(Sutopo, 2006: 92). Penelitian ini akan dikembangkan dengan dua teknik triangulasi
yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metodologis.
1. Triangulasi sumber data
Teknik triangulasi sumber data dilakukan dengan menggali beberapa
jenis sumber data yang berbeda untuk memperoleh data yang sejenis/sama,
sehingga kebenarannya meyakinkan (Sutopo, 2006: 93). Sehingga data
yang diambil telah teruji karena data tersebut diperoleh dari berbagai
sumber berbeda.
2. Triangulasi metodologis
Berbeda dengan teknik triangulasi sumber data, triangulasi metodologis
dilakukan dengan cara mengambil data yang sama dari satu sumber dengan

x
teknik yang berbeda-beda agar data tersebut benar-benar meyakinkan
(Sutopo, 2006: 95).

3.6. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini merujuk pada proses penyeleksian,
pemfokusan, penyederhanaan, pengabstraksian, dan mentransformasian data yang
terdapat pada catatan lapangan maupun transkrip (Miles dan Huberman, 2014: 10).
dalam penelitian ini yang diuraikan sebagai berikut.
1. Selecting
Peneliti harus bertindak selektif, yaitu menentukan dimensi-dimensi yang lebih
penting, hubungan-hubungan mana yang lebih bermakna, informasi apa yang
dapat dikumpulkan dan dianalisis. Peneliti mengumpulkan seluruh informasi dan
mengutip dari sumber-sumber bacaan yang terpercaya yang berkaitan dengan
penelitian ini seperti buku, jurnal, internet untuk memperkuat penelitian.
2. Focusing
Pada tahap ini, peneliti memfokuskan data yang berhubungan dengan rumusan
masalah penelitian. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap seleksi.
3. Abstracting
Abstraksi merupakan usaha yang dilakukan untuk membuat inti rangkuman,
proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di
dalamnya. Pada tahap ini, data yang telah terkumpul dievaluasi, khususnya yang
berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data.
4. Simplifying dan transforming
Data dalam penelitian ini selanjutnya disederhanakan dalam berbagai cara, yakni
melalui ringkasan dan uraian singkat, menggolongkan data dalam satu pola yang
lebih luas, dan sebagainya.

3.7. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data pada penelitian kualitatif ini mengikuti model analisis yang
dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Nukamto, 2007) yaitu model interaktif.
Pelaksanaan analisis dilakukan melalui tiga komponen, yaitu: reduksi data, sajian
data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi (Sutopo, 2006). Kegiatan analisis

xi
data ini dimulai dari kegiatan pengumpulan data, kemudian dilanjutkan analisis
data, hal yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi data
Proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis
informasi. Proses ini berlangsung secara terus menerus bersamaan dengan
pengumpulan data. Saat reduksi data dilakukan analisis dokumen dan
wawancara untuk memudahkan analisis selanjutnya.
2. Sajian data
Proses pengorganisasian informasi dan penyusunan narasi lengkap sehingga
memungkinkan diambilnya kesimpulan penelitian. Sajian data ini berupa teknik
penerjemahan yang muncul dan analisisnya, kemudian informasi dari
narasumber terkait kualitas terjemahan disusun secara sistematis dan logis.
3. Penarikan simpulan dan verifikasi
Proses penyimpulan dari berbagai hal yang diperoleh selama pengumpulan data,
dari catatan lapangan untuk menyimpulkan hubungan antara variabel teknik
penerjemah dan kualitas terjemahan.simpulan ini kemudian diverifikasi kembali
dengan catatan lapangan, narasumber dan penerjemah agar cukup jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Catford, J.C. 1965. A Linguistic Theory of Translation. Oxford University Press:


London.
Larson L. M. 1984. Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language
Equivalence. Second edition. Boston: University Press of America.
Newmark, P. 1988. Approaches to Translation. New York: Pergamon Press.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian dan pengembanganpendekatan kualitatif,
kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sutopo, H. B. 2006. Penelitian kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam peneitian.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret

xiii

Anda mungkin juga menyukai