Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS ISU INSTANSI

Angkatan : VI Mix
Kelompok : IV
Nama : Indes Rienera Novitasari, S.TP
Instansi : BPP Jejawi Kec. Jejawi
Pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura

No. Masalah Penyebab Masalah Dampak Alternatif Solusi


1. Belum optimalnya Jejawi merupakan Banjir yang terjadi Koordinasi yang baik
tata kelola air / area pasang surut. menyebabkan antara Dinas KPTPH
Drainase di lahan Saat ini lebih terjadinya kemunduran dengan Dinas
pertanian di banyak debit air jadwal tanam sehingga pekerjaan umum
Kecamatan Jejawi pasang, berimbas pada dalam tata kelola air
dibandingkan debit menurunnya indeks untuk pertanian dapat
air surut (tidak pertanaman (IP). mengurangi
berimbang) kebanjiran.
sehingga areal
tanam banjir.
2. Petani/Kelompok Kurang aktifnya Petani/Kelompok Tani Melakukan
Tani di Kec. Jejawi anggota kelompok sulit untuk bimbingan dan
banyak yang belum tani untuk mendapatkan bantuan memberikan
terdaftar di melengkapi dari pemerintah dan motivasi ke
Simluhtan dan e- administrasi membeli pupuk kelompok tani agar
RDKK persyaratan masuk subsidi mereka lebih aktif
Simluhtan dan mendukungnya
dalam proses
melengkapi syarat.
3. Kurangnya Keraguan petani Kelompok tani Dilakukannya
pemahaman untuk mendaftar kesulitan untuk penyuluhan tentang
sebagian petani Kartu Tani / mendapatkan pupuk mekanisme
terhadap Kartu Tani Kurangnya bersubsidi, karena pembelian pupuk
di Kec. Jejawi pemahaman akan peraturan penebusan bersubsidi terbaru
manfaat Kartu Tani pupuk bersubsidi serta sosialisasi
menggunakan kartu manfaat Kartu Tani
Tani
4. Masih banyaknya Rendahnya Terhambatnya proses Memberikan
Calon Petani Calon pengetahuan petani pengajuan proposal penyuluhan cara
Lahan (CPCL) yang mengenai teknologi bantuan Pemerintah menentukan titik
belum memiliki data Penentuan Titik koordinat
Titik Koordinat Koordinat menggunakan
aplikasi Fields
Measure Area

Analisis penetapan kriteria kualitas isu yang digunakan dalam analisis isu instansi ini adalah
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis kualitas isu dengan analisis USG, meliputi
kriteria :
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai rentang 1-5. Nilai yang semakin
tinggi menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.

Analisis Prioritas Isu menggunakan metode USG:

No. Masalah Kriteria Keterangan Peringkat


U S G
1. Belum optimalnya tata kelola air / Drainase 5 4 4 13 II
di lahan pertanian di Kecamatan Jejawi
2. Petani/Kelompok Tani di Kec. Jejawi 4 5 3 12 III
banyak yang belum terdaftar di Simluhtan
dan e-RDKK
3. Kurangnya pemahaman sebagian petani 4 5 5 14 I
terhadap Kartu Tani di Kec. Jejawi
4. Masih banyaknya Calon Petani Calon 4 4 3 11 IV
Lahan (CPCL) yang belum memiliki data
Titik Koordinat

Berdasarkan analisis menggunakan teknik tapisan dengan metode USG diatas, dapat
disimpulkan bahwa masalah yang peringkat I ialah kurangnya pemahaman sebagian petani terhadap
Kartu Tani di Kec. Jejawi.
Isu ini dianggap cukup penting dan mendesak untuk dilakukan penyelesaiannya karena
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian
Nomor : 01/kpts/RC.210/B/01/2021 pada tanggal 5 Januari 2021 tentang pedoman teknis pengelolaan
pupuk bersubsidi tahun anggaran 2021 dan menindaklanjuti rekomendasi Litbang Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), maka diwilayah yang sudah
siap infrastrukturnya, penebusan pupuk bersubsidinya menggunakan Kartu Tani.
Jika petani tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah, maka hal ini akan
menjadi kendala bagi petani dalam melakukan usahatani, seperti yang kita tahu bahwa pupuk berperan
besar dalam hasil produksi pertanian. Jika petani dapat membeli pupuk subsidi maka biaya pengeluaran
usahatani bisa lebih rendah. Serta dengan melakukan pemupukan pada usahatani maka hasil usahatani
akan lebih optimal sehingga pendapatan petani meningkat dan petani lebih sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai