UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAMPIRAN
OLEH :
MUH. GAZALI UMAR
D061181031
GOWA
2020
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
ACARA III & IV: ENDAPAN EPITERMAL DAN PORFIRI
No. Urut : 01
Warna Segar :Putih
WarnaLapuk :Kecoklatan
Cerat : Putih
Kilap : Tanah
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 2 skala Mohs
BeratJenis : 2,6 – 2,9 g/cm3
SifatKemagnetan : Diamagnetik
DerajatKejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral :-
Sistem Kristal : Monoklin
Komposisi Kimia : Al2Si2O5
Golongan Mineral : Silika
JenisEndapan : Hidrotermal
Tipe Endapan : Epitermal
Komposisi Mineral
Mineral Primer :-
Mineral Alterasi :Kaolinit
Mineralisasi :-
Tektur Khusus : Diseminasi
Zona Alterasi : Argilic
Zona Mineralisasi :-
Referensi :Pellant, Chris. 1992. Rocks and Minerals. London : Dorling
Kindersley.
Keterangan :
1. Kaolinit
2
Keterangan :
Kaolinit terjadi dari hasil pelapukan batuan kristalin asam (granit,
diorit). Air panas dari dalam bumi naik ke permukaan melalui celah dari
batuan induk, mengubah feldspar, mika menjadi kaolinit (alterasi
hydrothermal).
No. Urut : 02
Warna Segar : Hitam abu kecoklatan
Warna Lapuk : Abu-abu
Cerat : Hitam
Kilap : Logam
Belahan : Sempurna
Pecahan : Even
Berat Jenis : 3,9-4,2 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Bentuk Mineral : Pipih
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittel
Komposisi Kimia : ZnFeS
Kekerasan : 3 Skala Mohs
Sistem Kristal : Isometrik
Golongan Mineral : Sulfida
Jenis Endapan : Hidrotermal
Tipe Endapan : Epitermal
Komposisi mineral :
Mineral Primer : Kuarsa
Mineral Alterasi : Sphalerit
Mineralisasi :-
Tekstur Khusus : Vein
Zona Alterasi : Filik
Zona Mineralisasi : Peripheral
Referensi :Pellant, Chris. 1992. Rocks and Minerals. London : Dorling
Kindersley
Keterangan :
1. Sphalerit
Keterangan :
Sphalerite adalah bijih seng yang paling penting. Sekitar 95% dari semua
seng primer diekstraksi dari bijih sfalerit. Namun, karena kandungan elemen
jejak variabelnya, sphalerit juga merupakan sumber penting dari beberapa
elemen lain, seperti kadmium , gallium, germanium dan indium .
Kindersley
1
Keterangan :
1. Malasit
2. Galena
3 2 3. Pirit
Keterangan :
Malasit adalah suatu mineral karbonat hidroksida tembaga, dengan rumus
kimia Cu2CO3(OH)2. Mineral hijau buram ini terikat mengkristal dalam bentuk
sistem kristal monoklin, dan sering kali bentuknya bergugus (botryoidal),
berserat, atau massa stalagmitik, dalam retakan dan ruang yang jauh di bawah
tanah di mana terdapat genangan air dan cairan hidrotermal untuk terjadinya
presipitasi kimiawi
No. Urut : 04
Warna Segar :Cokelat metalik
WarnaLapuk :Kecoklatan
Cerat : Hitam
Kilap : Logam
Belahan : Ada
Pecahan : Even
Kekerasan : 6 – 6,5 Skala Mohs
BeratJenis :-
SifatKemagnetan : Diamagnetik
DerajatKejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Isometrik
Komposisi Kimia : FeS2
Golongan Mineral : Sulfida
JenisEndapan : Hidrotermal
Tipe Endapan : Epitermal
Komposisi Mineral
Mineral Primer :-
Mineral Alterasi :-
Mineralisasi : Pirit
TekturKhusus : Diseminasi
Zona Alterasi : Potassic
Zona Mineralisasi :-
Referensi :Pellant, Chris. 1992. Rocks and Minerals. London : Dorling
Kindersley
Keterangan :
1. Pirit
1
Keterangan :
Pirit biasanya ditemukan berasosiasi dengan sulfida atau oksida dalam
urat kuarsa, batuan sedimen, dan batuan metamorf, serta di lapisan batubara
dan sebagai mineral pengganti di dalam fosil, selain itu pirit juga telah
diidentifikasi dalam sklerite dari gastropoda berkaki sisik. Meskipun dijuluki
emas palsu, pirit kadang-kadang ditemukan berasosiasi dengan sejumlah kecil
emas. Emas dan arsenik terbentuk sebagai pasangan pengganti di dalam
struktur pirit. Di dalam deposit emas tipe Carlin, pirit arsenian terkandung
hingga seberat 0.37% dari emas.
No. Urut : 05
Warna Segar :Hitam metalik
WarnaLapuk :Cokelat kehitaman
Cerat : Hitam metalik
Kilap : Logam
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 1 – 1,5 Skala Mohs
BeratJenis :-
SifatKemagnetan : Paramagnetik
DerajatKejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Berlembar
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : MoS2
Golongan Mineral : Sulfida
Jenis Endapan : Hidrotermal
Tipe Endapan : Epitermal
Komposisi Mineral
Mineral Primer :-
Mineral Alterasi : Molybdenit
Mineralisasi :-
Tektur Khusus : Segregasi
Zona Alterasi : Pottasic
Zona Mineralisasi :-
Keterangan :
Referensi :Pellant, Chris. 1992. Rocks and Minerals. London : Dorling
Kindersley
Keterangan :
1
1. Molibdenit
Keterangan :
Molibdenit merupakan hasil alterasi dari mineral molibdenum. Mineral ini
dapat ditemui di alam bebas. Sebaliknya, walaupun ia masih menjadi bagian
dari suatu senyawa. Selain molybdenite, biasanya Molibdenum terjadi sebagai
mineral wulfenite (PbMo0 4) dan Powellite (CaMoO4). Dapat ditemukan di
kerak bumi yang diperkirakan sekitar 1 hingga 1,5 bagian per juta. Sekitar
dua-pertiga dari semua Molibdenum di dunia berasal dari Kanada, Chili, Cina,
dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, bijih Molibdenum ditemukan
terutama di Alaska, Colorado, Idaho, Nevada, New Mexico, dan Utah.
No. Urut : 06
Warna Segar :Putih
WarnaLapuk :Putih kecoklatan
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Conkoidal
Kekerasan : 7 Skala Mohs
BeratJenis :-
SifatKemagnetan : Diamagnetik
DerajatKejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : SiO2
Golongan Mineral : Silika
JenisEndapan : Hidrotermal
Tipe Endapan : Porfiri
Komposisi Mineral
Mineral Primer :-
Mineral Alterasi :-
Mineralisasi :Kuarsa
TekturKhusus : Vein
Zona Alterasi : Argilik
Zona Mineralisasi :-
Keterangan :
Referensi :Pellant, Chris. 1992. Rocks and Minerals. London : Dorling
Kindersley
1 Keterangan :
1. Kuarsa
Keterangan :
No. Urut : 07
Warna Segar :Keemasan
Warna Lapuk :Abu-abu keemasan
Cerat :Hitam
Kilap :Logam
Belahan :Tidak ada
Pecahan :Concoidal
Berat Jenis :4,28 gr/cm3
Sifat Kemagnetan :Diamagnetik
Bentuk Mineral :Euhedral-Anhedral
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia :CuFeS2
Kekerasan :3,5 – 4 Skala Mohs
Sistem Kristal :Tetragonal
Golongan Mineral :Mineral Sulfida
Jenis Endapan : Hidrotermal
Tipe Endapan : Porfiri
Komposisi mineral :
Mineral Primer :-
Mineral Alterasi :-
Mineralisasi : Kalkopirit
Tekstur Khusus :-
Zona Alterasi : Phyllic
Zona Mineralisasi :-
Keterangan :
Referensi : Febrian.syah Aldy, dkk. Jurnal alterasi hidrotermal. NTB
Keterangan :
1 1. Kalkopirit
Keterangan :
No. Urut : 08
Warna Segar : Putih Transparan
Warna Lapuk : Abu-abu
Cerat : Putih keabuan
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Concoidal
Berat Jenis : 2,95 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Bentuk Mineral : Granular
Derajat Kejernihan : Transparan
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : Ca2M2Si2O14
Kekerasan : 6 - 6,5 Skala Mohs
Sistem Kristal : Orthorombik
Golongan Mineral : Silika
Jenis Endapan : Hidrotermal
Tipe Endapan : Porfiri
Komposisi mineral :
Mineral Primer : Pyrit
Mineral Alterasi : -
Mineralisasi : Pegmatit
Tekstur Khusus :-
Zona Alterasi : Phyllic
Zona Mineralisasi :-
Keterangan :
Keterangan :
1
2 1. Pegmatit
2. Pirit
Keterangan :
Pada larutan sisa kristalisasi, kandungan silikat
rendah kemudian memungkinkan meningkatnya keterdapatan air &
volatile dan menurunkan viskositas larutan dan titik beku mineral-mineral
sehingga menyebabkan pegmatitik terbentuk
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
ACARA III & IV: ENDAPAN EPITERMAL DAN PORFIRI
No. Urut : 09
Warna Segar : Hitam
Warna Lapuk : Abu-Abu
Cerat : Hitam
Kilap : Logam
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Concoidal
Berat Jenis : 4,5-4,8 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Paramagnetik
Bentuk Mineral : Anhedral
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : FeCr2O4
Kekerasan : 5,5 Skala Mohs
Sistem Kristal : Isometrik
Golongan Mineral : Hidroksida
Jenis Endapan : Hidrotermal
Tipe Endapan : Porfiri
Komposisi mineral :
Mineral Primer : -
Mineral Alterasi: -
Mineralisasi : Kromit
Tekstur Khusus :-
Zona Alterasi : Phyllic
Zona Mineralisasi :-
Keterangan :
Referensi : Maulana Adi. 2017. Endapan Mineral. Yogyakarta. Ombak
Keterangan :
1
1. Kromit
Keterangan :
Mineral ini terdapat di dalam batuan beku ultrabasa seperti peridotit yang
berasosiasi dengan intrusi magma. Selain itu, terdapat pula pada serpentin dan
batuan metamorf lainnya yang terbentuk dari alterasi batuan beku ultrabasa.
Mineral ini terbentuk pada temperatur yang sangat tinggi.
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
ACARA III & IV: ENDAPAN EPITERMAL DAN PORFIRI
Keterangan :
1
1. Magnetit
Keterangan :