Anda di halaman 1dari 5

SANKSI PENIMBUN HARTA

‫بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬

‫ك َماال ُحطَ َمةُ نَا ُر هللاِ ال ُموقَ َدةُ الَّتِي تَطَّلِ ُع َعلَى‬ َ ‫في ال ُحطَ َم ِة َو َما َأ ْد َرا‬ ً
ِ ‫َو ْي ٌل لِ ُكلِّ هُ َم َز ٍة لُ َم َز ٍة الَّ ِذي َج َم َع َماالً َو َع َّد َدهُ يَحْ َسبُ َأ َّن َمالَهُ َأ ْخلَ َدهُ َكالّ لَيُ ْنبَ َذ َّن‬
َ ‫اَأل ْفِئ َد ِة ِإنَّهَا َعلَ ْي ِه ْم ُمْؤ‬
ِ ٌ‫ص َدة‬
‫في َع َم ٍد ُم َم َّد َد ٍة‬

Berikut ini tafsir surat Al-Humazah yang di kutif dari kitab Lubed Al-Munir disusun oleh Syekh
Muhammad Nawawi, semoga bermanfaat.

ِ ‫ب َأوْ واَ ٍد‬


ٍ ‫فى َجهَنَّ َم ِم ْن قَي‬
( ‫ْح َود ٍَم ) َو ْي ٌل‬ ٍ َ‫َأىْ ِش َّدةُ عَذا‬

Wael mengandung arti siksa yang sangat pedih atau mengandung arti, salah satu lembah di dalam
neraka Jahannam yang dibanjiri banyak nanah dan darah.

ِ ‫اس ِم ْن َخ ْلفِ ِه ْم ( لُ َم َز ٍة ) َأىْ طَعا َ ٍن‬


( ‫فى ُوجُوْ ِه ِه ْم ) لِ ُك ِّل هُ َمزَ ٍة‬ ٍ َ ‫َأىْ ُم ْغتا‬
ِ َّ‫ب لِلن‬

Adalah disediakan untuk orang-orang yang selalu membicarakan keburukan orang lain dari belakang.
Dan juga orang yang selalu bermuka masam di hadapan orang lain.

Ayat ini diturunkan pada masa Akhnasy bin Syariq, dia selalu bermuka masam dan membicarakan
keburukan orang lain, terlebih-lebih dia melakukan semua itu pada baginda Rasulul Saw, sebagaimana
riwayat ini diceritakan Syekh ‘Atho, Syekh Al-Kalbiy dan Syekh As-Sadiy.

Menurut pendapat lain, atau ayat ini diturun-kan pada masa Wuled bin Al-Mugiroh, dia selalu
membicara-kan keburukan baginda Nabi Saw dari belakang, dan juga dia selalu bermuka masam
dihadapan baginda Nabi Saw, hal ini sebagaimana riwayat Syekh Muqotil dan Syekh Jurej.

Menurut pendapat lain, atau ayat ini diturunkan pada masa Ubay bin Kholaf sebagaimana diriwayatkan
oleh Utsman bin Umar. Atau ayat ini diriwayatkan pada masa Umayyah bin Kholaf sebagaimana
diriwayat-kan oleh Muhammad bin Ishaq. Atau ayat ini diturunkan pada masa Jamil bin Falal sebagai-
mana diriwayatkan oleh Mujahid.
( ُ‫َأىْ َأحْ صاَهُ ) الَّ ِذي َج َم َع َماالً َو َع َّد َده‬

Dia yang selalu menimbun-nimbun harta kekayaan dan menghitungnya, artinya selalu menghitung-
hitung jumlah harta kekayaannya.

ِ ‫َوقا َ َل اَأل ْخفَشُ َأىْ َج َعلَهُ َذ ِخ ْي َرةً لِ َحواَ ِد‬


‫ث ال َّد ْه ِر‬

Syekh Al-Akhfasy berkata ; maksudnya ialah selalu menjadikan hartanya sebagai bentuk simpanan atau
timbunan untuk masa depan.

‫ك َأىْ َأ َع َّد ماَلَهُ لِ َم ْن يَ ِرثَهُ ِم ْن َأوْ الَ ِد ِه َوقِ ْي َل َأىْ فا َ ِخ ٌر بِك َْث َر ِة َع َد ٍد‬
ُ َ ‫َوقا َ َل الضَّحا‬

Syekh Adl-Dlohak berkata ; Maksudnya ialah selalu menghitung hartanya untuk dibagikan pada ahli
waris diantara anak-anaknya. Disebutkan juga artinya dia membangga-banggakan diri disebabkan
hartanya yang berjumlah banyak.

Qoroat Hamzah, Qiroat Al-Kisaiy, Qiroat Ibnu Amir membaca lafadz “Jamma’a” menggunakan tasydid
pada huruf mim, karena mengandung arti banyak.

Qiroat Al-Hasan dan Qiroat Al-Kalbiy membaca lafadz “Wa’adadahu” dengan menggunakan huruf dal
tanpa tasydid, serta diataf-kan (dihubungkan) pada lafadz “Maalan”, artinya dia menimbun harta lalu
menghitung jumlah harta tersebut. Atau artinya dia mengundang banyak orang diantara kerabat dan
tetangganya yang semuanya selalu membantu dirinya dalam menghitung berapa jumlah hartanya.

Disebutkan juga, lafadz “Wa’addada” adalah fiil madli yang dilepaskan dari idghom.

( ُ‫ت لِب ُْخلِ ِه ) يَحْ َسبُ َأ َّن َمالَهُ َأ ْخلَ َده‬ َ َ‫ت لِطُوْ ِل َأ َملِ ِه َولِفَ َر ِط َغ ْفلَتِ ِه َويَ ْعتَقِ ُد َأنَّهُ ِإ ْن نَق‬
ُ ْ‫ص ماَلُهُ يَ ُمو‬ ِ ً‫َأىْ يَظُ ُّن الكاَفِ ُر َأ َّن ماَلَهُ َج َعلَهُ خاَلِدا‬
ُ ْ‫فى ال ُّد ْنيا َ الَيَ ُمو‬
Dia menyangka bahwa hartanya akan membuat-nya kekal, artinya orang kafir akanmenyangka bahwa
hartanya akan menjadikannya kekal di dunia, dia merasa tidak akan mengalami mati karena angan-
angannya jauh, kelalaiannya semakin keliru, dia meyakini bahwa apa bila hartanya berkurang maka dia
akan merasa mati dan tidak akan hidup, karena sikap pelit dirinya.

ٍّ ‫ك فِ ْي ِه َأ ْشبَهَ بِ َش‬
ِ ْ‫ك الَيَقِ ْينَ فِ ْي ِه كاَل َمو‬
‫ت‬ ُ ‫قا َ َل ال َح َسنُ ما َ َرَأي‬
َّ ‫ْت يَقِيْنا ً الَ َش‬

Syekh Al-Hasan berkata ; Aku tidak melihat suatu keyakinan yang tidak diragukan lagi hampir serupa
dengan dengan sesuatu yang diragukan dan tidak ada keyakinan sedikit-pun, ialah ingat serta meyakini
kematian, kematian sungguh yakin terjadi akan tetapi seolah masih diragukan.

Disebutkan, Diduga bahwa harta akan membuat kekal pemiliknya di dunia dengan mengantar nama baik
dan membuat kekal diakhirat dalam kenikmatan yang kekal dan abadi, hal ini adalah sindiran untuk
melakukan amal soleh.

( َّ‫صالَ ُح َو َعلَى هَذاَ يَجُوْ ُز ال َو ْقفُ هُنا َ َأوْ ِب َم ْعنَى َحقًّا ) َكال‬
َّ ‫ْس اَأل ْم ُر كَماَيَظُ ُّن َأ َّن الما َ َل ي ُْخلِ ُدهُ بَلْ ال ِع ْل ُم َوال‬
َ ‫َأىْ لَي‬

Tidak, artinya tidak seperti itu sebagaimana diduga bahwa harta itu akan membuat kekal. Akan tetapi
yang membuat kekal adalah hanya ilmu dan kebaikan.

Atas dasar ini maka boleh wakaf (berhenti baca) disini, atau makna dari “Kallaa” ialah benar demikian.

ِ ‫ار الَّتِى تَ َحطَ َم ُكلُّ َم ْن َوقَ َع فِيْها َ َأىْ تُ َك ِّس ُرهُ ) لَيُ ْنبَ َذ َّن‬
( ‫فى ال ُحطَ َم ِة‬ ِ َّ‫فى الن‬ ْ َ‫َأىْ وهللَا ِ لَي‬
ِ َ‫ط َرحْ ن‬

Sungguh dia akan dilemparkan ke dalam neraka Khuthomah, artinya demi Allah dia pastinya akan
dilemparkan ke neraka, yaitu neraka yang akan menghanguskan setiap sesuatu yang terlempar ke
dalamnya.
“Layunbadzani” dibaca dalam bentuk Tastniah artinya dia dan hartanya akan dilemparkan ke neraka.
“Layunbadzunna” dibaca dengan memakai dlommah huruf Dzal artinya dan termasuk para
pembantunya. Demikian itu adalah disebabkan bahwa perbuatan dan prilakunya adalah seperti rahasia
sifat manusia.

ِ ‫الج َزا َء ِم ْن ِج ْن‬


‫س ال َع َم ِل‬ َ ‫فَِإ َّن‬

Balasan ialah sesuai jenis amal yang dilakukannya.

َ َ‫الَّتِى ِه َى َجزاَ ُء الهَ ْمزَ ِة اللُّ َم ِز ِة ( نا َ ُر هللاِ ال ُموْ قَ َد ِة ) َأىْ الَّتِى الَت َْخ ِم ُد َأبَداً بِقُ ْد َرتِ ِه تَعاَل َى ) َوما َ َأ ْدرا‬
( ‫ك ماَال ُحطَ َم ِة‬

Apakah anda tahu, apakah Khuthomah itu ?, dia adalah neraka yang merupakan balasan bagi orang
selalu membcirakan keburukan orang dan selalu bermuka masam di hadapan orang.

Dia adalah api yang dinyalakan, artinya api yang tidak akan pernah padam selama-lamanya, ini berkat
kekuasaan Allah. Konon api neraka itu dinyaakan dala ribuan tahun, dan panasnya ribuan kali lipat panas
api dunia

( ‫ب فَِإنَّها َ َم َح ُل ال َعقاَِئ ِد ال َّزاِئ َغ ِة َو َم ْن َشُأ اَأل ْعما َ ِل ال َّسيَِّئ ِة ) الَّتِى تَطَّلِ ُع َعلَى اََأل ْفِئ َد ِة‬
ِ ْ‫َأىْ الَّتِى تَ ْعلُوْ َوساَطَ القُلُو‬

Yaitu api yang akan menembus ke dalam hati, artinya api yang naik dan membakar menembus ke dalam
hati, karena hati itu merupakan tempat aqidah yang sesat dan tempat timbul amal-amal yang buruk.

ْ ‫َأىْ ُم‬
َ ‫طبِقَةٌ َأوْ ُم َغلِقَةٌ ) ِإنَّها َ َعلَ ْي ِه ْم ُمْؤ‬
( ٌ‫ص َدة‬

Hati mereka pada diri mereka itu dalam keadaan terkunci, artinya hati mereka itu tertutup, terkunci
untuk menerima kebaikan.

ِ ) ُ‫فى َع َم ٍد ُم َم َّد َد ٍة ِم ْث َل ال ُمقا َ ِط ِر الَّتِى تَ ْقطُ ُر فِيْها َ اللُّصُوْ ص‬


( ‫فى َع َم ٍد ُم َم َّد َد ٍة‬ ِ َ‫َأىْ حا َ َل َكوْ نِ ِه ْم ُموْ ثِقِ ْين‬
Pada saat harus berpegang teguh pada tiang kebenaran, artinya saat mereka harus berpegang teguh
pada tiang kebenaran yang memanjang, seperti terowongan panjang yang menjadi celah kaburnya
seorang pencuri, Ya Allah lindungi kami dari semua itu wahai Dzat yang paling mulia diantara yang mulia.
Tiang di sini maksudnya setiap sesuatu yang memanjang baik berupa kayu atau besi.

Allah Mengetahui segalanya.

Anda mungkin juga menyukai