Anda di halaman 1dari 5

‫ َو َعىَل آِهِل َو ْحَص ِب ِه َو اَت ِبِع ْي ِه َعىَل َم ِّر‬، ‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َعىَل ُم َح َّم ٍد َس ِّي ِد َو ِدَل

َعْد اَن َن‬، ‫اَحلْم ُد ِهلل اْلَم ِكِل اَّدل اَّي ِن‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن‬، ‫ َو َأْش َهُد َأْن اَّل َهل اَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل ِرَش ْيَك ُهَل اْلُم َنـَّز ُه َع ِن اْلِج ْس ِم َّيِة َو اْلِج َه ِة َو الَّز َم اِن َو اْلَم اَك ِن‬، ‫الَّز َم اِن‬
‫ َف إ يِّن ُأْو ِص ْي ْمُك َو َنْف يِس ِبَتْق َو ى ِهللا‬، ‫ ِع َب اَد ال َّر ٰمْح ِن‬، ‫ َأَّم ا َبْع ُد‬، ‫َس ِّيَد اَن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َرِإ ُس ِإْو ُهُل اِذَّل ْي اَك َن ُخ ُلُقُه اْلُقْر آَن‬
)1 :‫ َو َم ن َيَتَع َّد ُح ُد وَد اِهَّلل َفَقْد َظ َمَل َنْف َس ُه (سورة الطالق‬: ‫ اْلَقاِئِل يِف ِك َتاِبِه اْلُقْر آِن‬، ‫اَملَّناِن‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh
keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi
untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada
Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh
yang diharamkan.

Kaum Muslimin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,

Khutbah siang ini mengambil tema: “Waspadai Doa Orang yang Terzalimi!”.

Hadirin rahimakumullah,

az Zhulm atau kezaliman didefinisikan dengan beberapa makna, di antaranya:

‫ُم َخ اَلَفُة َأْمِر َو ْهَنِي َمْن ُهَل اَألْم ُر َو الْهَّنُي‬


“Melanggar perintah dan larangan Dzat yang berhak memerintah dan melarang.”

‫ُم َج اَو َز ُة اَحلِّد‬


“Melampaui batas.”

‫الَّتُّرَص ُف يِف ِم ِكْل اْلَغِرْي ِبَغِرْي ْذِنِه‬


‫ِإ‬
“Bertindak terhadap milik pihak lain tanpa seizinnya.”

‫َو ْض ُع الْيَش ِء يِف َغِرْي َم ْو ِض ِع ِه‬


“Meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.”

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, zalim diartikan sebagai orang yang
melakukan perbuatan aniaya yang merugikan dirinya sendiri dan/atau orang lain.

Semua pengertian zalim dan kezaliman ini saling terkait satu sama lain. Lawan kata dari
zalim adalah adil. Adil adalah memberikan hak kepada setiap yang berhak
mendapatkannya, atau berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Secara garis besar, kezaliman ada dua yakni pertama, kezaliman yang bahayanya
mengenai orang lain, seperti menyakiti orang lain, mengambil dan memakan harta milik
orang lain tanpa hak, memakan harta anak yatim, menunda-nunda bayar hutang padahal
mampu melunasinya, tidak memberikan upah kepada pekerja, memukul istri tanpa hak,
mengajarkan ilmu agama padahal tidak memiliki keahlian, berfatwa tanpa ilmu dan lain
sebagainya. Mengajarkan agama tanpa dasar ilmu termasuk kezaliman karena hal itu
dapat menyababkan banyak orang menjadi sesat. Begitu pula berfatwa tanpa landasan
ilmu dapat menjerumuskan banyak orang ke dalam perkara-perkara yang haramkan dan
dilarang oleh agama.

Kedua adalah kezaliman yang bahayanya mengenai diri sendiri, seperti meninggalkan
shalat lima waktu tanpa uzur, meninggalkan puasa Ramadhan tanpa uzur dan lain
sebagainya.

Allah ta’ala berfirman:

)1 :‫َو َم ن َيَتَع َّد ُح ُد وَد اِهَّلل َفَقْد َظ َمَل َنْف َس ُه (سورة الطالق‬
Artinya: “Dan barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh ia telah
berbuat zalim terhadap dirinya sendiri” (QS ath Thalaq: 1)

Sedangkan kezaliman yang paling besar, paling parah dan paling berbahaya adalah
kekufuran dengan semua jenisnya.

Allah ta’ala berfirman:

)253 :‫َو اْلاَك ِف ُر وَن ُمُه الَّظ اِلُم وَن (البقرة‬


Artinya: “Orang-orang kafir itulah orang yang zalim” (QS al Baqarah: 253)

Yakni, orang-orang kafir telah melakukan puncak kezaliman. Allah menyebut orang-orang
kafir sebagai orang yang zalim karena kekufuran adalah kezaliman yang paling besar,
paling parah dan paling tinggi. Seluruh kezaliman selain kufur dibandingkan dengan kufur
tidak ada apa-apanya. Artinya, kezaliman lain selain kufur dianggap sedikit jika
dibandingkan dengan kezaliman yang berupa kufur. Orang yang mati dalam keadaan kafir,
maka di akhirat ia masuk neraka selama-lamanya.

Dalam ayat yang lain, Allah ta’ala menegaskan:

)13 :‫ِاَّن الْرِّش َك َلُظ ٌمْل َع ِظ ٌمْي (لقامن‬


Artinya: “Sesungguhnya kemusyrikan adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS
Luqman: 13)

Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah,


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan al-Bukhari, Muslim dan lainnya, dari Sahabat Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu dijelaskan bahwa orang yang bangkrut dan merugi adalah
seseorang yang datang pada hari kiamat kelak dengan membawa pahala shalat, puasa,
zakat dan ibadah-ibadah lainnya. Tapi sewaktu hidup di dunia, ia banyak berbuat zalim
kepada orang lain. Maka pahala-pahala kebaikannya akan diambil seukuran dengan kadar
kezaliman yang ia lakukan dan diberikan kepada orang-orang yang pernah ia zalimi.
Apabila seluruh pahala kebaikannya telah habis, sedangkan ia masih memiliki tanggungan
kezaliman kepada orang lain, maka dosa-dosa mereka yang pernah ia zalimi akan diambil
dan ditimpakan kepadanya. Lalu ia dilemparkan ke dalam neraka.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Kita harus berhati-hati dan mewaspadai doa orang yang terzalimi. Karena Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada sahabat Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu
ketika mengutusnya untuk berdakwah ke Yaman:

) ‫َو اَّتِق َدْع َو َة اْلَم ْظ ُلْو ِم َف َّنُه َلْيَس َبْيَهَنا َو َبَنْي ِهللا ِح َج اٌب ( َر َو اُه اْلُبَخ اِر ُّي‬
‫ِإ‬
Artinya: “... takutlah dan waspadalah terhadap doa orang yang terzalimi karena tidak ada
antara ia dan Allah penghalang (mustajabah)” (HR al Bukhari)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dikisahkan bahwa ada seorang perempuan yang shalihah memiliki rumah kecil di samping
istana megah seorang raja. Rumah kecil itu mengurangi keindahan istana sang raja. Setiap
kali raja meminta kepada perempuan itu untuk menjualnya, ia menolak. Hingga suatu
ketika, perempuan itu keluar rumah dalam sebuah perjalanan. Ketiadaan perempuan itu di
rumahnya digunakan kesempatan oleh raja untuk merobohkan bangunan rumahnya.
Setelah perempuan pemiliki rumah kembali ke rumahnya, ia diberitahu jika yang
merobohkan rumahnya adalah raja. Spontan ia menengadah sembari mengangkat kedua
tangannya dan berdoa:

‫ ِللَّض ِع ْي ِف ُم ِع ٌنْي َو ِلْلَم ْظ ُلْو ِم اَن ٌرِص‬، ‫َلِهْي َو َم ْو اَل ي َر َّب الَع الَـِم َنْي َأاَن الَّض ِع ْي َفُة َو َأْنَت الَقاِه ُر‬
‫ِإ‬
Artinya: “Tuhanku Pemilik sekalian alam raya, aku-lah hamba yang lemah dan Engkau-lah
yang Maha Menguasai dan Maha Menundukkan, hamba yang lemah dan teraniaya ini pasti
memiliki penolong.”

Lalu perempuan itu duduk-duduk di depan bekas rumahnya yang telah roboh. Tidak lama
kemudian, raja keluar istana bersama rombongannya. Ketika melihat perempuan itu, raja
menanyainya, apa yang sedang ia lakukan. Perempuan itu menjawab: "Aku sedang
menunggu robohnya istanamu". Raja menertawakannya dan berlalu begitu saja. Malam
pun tiba. Kekuasaan Allah datang. Raja beserta seluruh bangunan istana dibenamkan dan
ditenggelamkan ke dalam tanah.

Hadirin rahimakumullah,

Oleh karena itulah, marilah kita amalkan hadits yang disabdakan oleh baginda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam:

: ‫ َأْنُرُص ُه َذ ا اَك َن َم ْظ ُلْو ًم ا َأَفَر َأْيَت َذ ا اَك َن َظ اِلًم ا َكْي َف َأْنُرُص ُه ؟ َقاَل‬: ‫ َفَقاَل َر ُج ٌل‬،‫ُاْنْرُص َأَخاَك َظ اِلًم ا َأْو َم ْظ ُلْو ًم ا‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
) ‫ْحَت ُجُز ُه َأْو َتْم َنُع ُه ِم َن الُّظ ِمْل َف َّن ذَكِل َنُرْص ُه (َر َو اُه الُبَخ اِر ُّي‬
‫ِإ‬
Artinya: “Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang terzalimi!”. Seorang sahabat
bertanya: Saya membantunya jika ia terzalimi, tapi jika ia zalim, bagaimana menolongnya?.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Engkau menghalanginya atau
mencegahnya dari berbuat zalim, sungguh itulah cara menolongnya” (HR al Bukhari dan
Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang
penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

‫ ِإ َّنُه ُه َو اْلَغُفْو ُر الَّر ِح ُمْي‬، ‫ َفاْس َتْغِفُر ْو ُه‬، ‫َأُقْو ُل َقْو ْيِل ٰه َذ ا َو َأْس َتْغِفُر َهللا ْيِل َو َلْمُك‬
‫‪.‬‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَحْم ُد ِهلل َو َكَفى‪َ ،‬و ُأَص ْيِّل َو ُأَس ُمِّل َعىَل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد اْلُم ْص َط َفى‪َ ،‬و َعىَل آِهِل َو َأَحْص اِبِه َأْه ِل اْلَو َفا‪َ .‬أْش َهُد َأْن اَّل إَهل اَّل‬
‫ِإ‬
‫ُهللا َو ْح َد ُه اَل ِرَش ْيَك ُهَل‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد اَن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُهُل‪.‬‬
‫َأَّم ا َبْع ُد ‪َ ،‬فَي ا َأَهُّيا اْلُمْس ِلُمْو َن ‪ُ ،‬أْو ِص ْي ْمُك َو َنْفْيِس ِبَتْق َو ى ِهللا اْلَع ِّيِل اْلَع ِظ ِمْي َو اْعَلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ْمُك ِب َأْمٍر َع ِظ ٍمْي‪َ ،‬أَم َر ْمُك‬
‫اِب لَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم َعىَل َنِب ِّي ِه اْلَك ِر ِمْي َفَق اَل ‪َّ :‬ن َهللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلوَن َعىَل الَّنِّيِب ‪ ،‬اَي َأَهُّيا اِذَّل يَن آَمُن وا َص ُّلوا َعَلْي ِه‬
‫ِإ‬
‫َو َس ِّلُم وا َتْس ِلًميا‪َ ،‬الّٰلُهَّم َص ِّل َعىَل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد َو َعىَل آِل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد اَمَك َص َّلْي َت َعىَل َس ِّي ِد اَن ْبَر اِه َمْي َو َعىَل آِل‬
‫ِإ‬
‫َس ِّي ِد اَن ْبَر اِه َمْي َو اَب ِر ْك َعىَل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد َو َعىَل آِل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد اَمَك اَب َر ْكَت َعىَل َس ِّي ِد اَن ْبَر اِه َمْي َو َعىَل آِل َس ِّي ِد اَن‬
‫ِم‬ ‫ِء‬ ‫ِم‬ ‫ْل‬‫ْل ِمِن ِإ‬ ‫ِل‬ ‫ْل‬ ‫ِل‬ ‫ْل‬ ‫ِل‬ ‫ِف‬ ‫ّٰل‬ ‫ِمَح‬ ‫َل‬ ‫ْل‬ ‫ِه ِإ‬
‫ْح َي ُهْنْم‬ ‫ا‬ ‫َأْل‬‫ا‬ ‫ِت‬ ‫ا‬ ‫ْؤ‬ ‫ا‬
‫ُم َنْي َو ُم َن‬ ‫ْؤ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ِت‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ِم‬
‫ْي َم ْي َّم ْر ُمْس َنْي َو ُمْس َم‬ ‫ْغ‬ ‫ا‬ ‫ُه‬ ‫ل‬ ‫َا‬ ‫‪.‬‬ ‫ٌد‬ ‫ِج‬ ‫ٌد‬ ‫َك‬ ‫َّن‬ ‫ِم‬ ‫ْيِف‬
‫ْبَر ا َمْي َع َنْي‬
‫ا‬ ‫ا‬ ‫‪،‬‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َو اَأْلْم َو اِت ‪ ،‬اللهم اْد َف ْع َع َّن ا اْلَباَل َء َو اْلَغاَل َء َو اْلَو اَب َء َو اْلَفْح َش اَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغَي َو الُّس ُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَف َة َو الَّش َد اِئَد‬
‫َو اْلِم َحَن ‪َ ،‬م ا َظ َهَر ِم َهْنا َو َم ا َبَط َن ‪ِ ،‬م ْن َبِدَل اَن َه َذ ا َخ اَّص ًة َو ِم ْن ُبَدْل اِن اْلُمْس ِلِم َنْي َعاَّم ًة ‪َّ ،‬نَك َعىَل ِّلُك ْيَش ٍء َقِد ْيٌر ِع َباَد‬
‫ِهللا ‪ ،‬إ َّن َهللا َي ْأُم ُر اِب ْلَع ْد ِل َو اإْل ْح َس اِن َو ْيَت اِء ِذ ي اْلُق ْر ىَب وَيَهْنى َع ِن الَفْح َش اِء َوِإ اْلُم ْنَك ِر َو الَبْغِي ‪َ ،‬يِع ُظ ْمُك َلَع َّلْمُك‬
‫َتَذ َّكُر ْو َن ‪َ .‬فاذُكُر وا َهللا اْلَع ِظ َمْي َيْذ ُكْر ْمُك َو ِذَل ْكِإُر ِهللا َأْكُرَب ‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai