Anda di halaman 1dari 4

Instrumentasi

Ketepatan hasil analisis kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia
dan peralatan yang digunakan. Disamping pengertian pelaksana tentang dasar
analisis yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri.
Kecermatan dan ketelitian kerja, selain merupakan sifat pribadi seseorang dapat
juga diperoleh karena bertambahnya pengalaman kerja seseorang sehingga
menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya. Pengalaman kerja
yang didukung dengan pengetahuan yang baik akan lebih menyempurnakan
hasil kerja.
Pengetahuan instrumentasi merupakan salah satu bagian dari cara
berlaboratorium yang baik ( Good Laboratory Practices) mutlak harus diketahui
dan dilakukan dengan baik dan benar agar alat yang tersedia dapat digunakan
untuk analisis secara teliti, sensitive dan tahan lama.
Tenaga laboratorium mutlak diperlukan untuk bekerja dengan disiplin
tinggi, bertanggung jawab serta mempunyai dedikasi tinggi, selalu berkeinginan
untuk belajar atau menambah pengetahuan tentang laboratorium agar tidak
tertinggal dengan ilmu pengetahuan. Dengan demikian akan tercipta pondasi
yang kuat untuk dapat bekerja dengan teliti, rapi, bersih dan aman bagi dirinya,
orang lain dan lingkungan.
Pengetahuan tentang instrumentasi dapat diperoleh dengan cara
mempelajari secara teoritik, pengenalan dan peragaan alat atau praktek
menggunakan alat yang bersangkutan. Dengan pengetahuan instrumentasi
diharapkan pekerja laboratorium dapat menghindari atau mengurangi kesalahan
kesalahan yang mungkin terjadi.

Kesalahan Bekerja di laboratorium umumnya disebabkan oleh :

 Kesalahan tenaga laboratorium sendiri (Human Errors) yang dapat


disebabkan :
1. Kurangnya pengetahuan akan pekerjaan yang akan dilakukan
2. Bekerja dengan sembarangan, tidak mengikuti tata tertib cara bekerja
yang baik di laboratorium.
3. Menggunakan metoda analisis yang salah atau tidak mengikuti
prosedur kerja dengan tertib.
4. Kesalahan menggunakan pereaksi atau peralatan.
5. Kesalahan interpretasi atau perhitungan
6. Kesalahan menyimpulkan hasil, dll

 Kesalahan Alat (Instrumental Errors), antara lain :

1. Alat tidak berfungsi dengan baik, tidak stabil.


2. Sensitifitas alat kurang dan tidak teliti.
 Kesalahan Tambahan (Additive errors), kesalahan yang sulit diketahui
penyebabnya.

 Kesalahan Metoda (Errors Methode).

Dengan pengetahuan cara bekerja di laboratorium dengan baik, maka


kesalahan kesalahan tersebut dapat diketahui dan dapat dikurangi dengan
berbagai cara, yaitu :
 Melakukan perawatan alat dengan baik dan benar; kalibrasi alat secara
rutin terhadap alat yang digunakan.
 Melakukan percobaan blanko
 Mengetahui standar deviasi alat dengan melakukan pengujian lebih dari
satu kali
 Menggunakan kontrol terhadap baku pembanding
 Melakukan penetapan dengan metoda lain sebagai pembanding.
 Dll.

Tujuan Pengetahuan instrumentasi ini untuk mengetahui jenis instrumentasi


laboratorium serta memahami prinsip kerja alat, menggunakan, memelihara dan
mengkalibrasi serta memperbaiki kerusakan ringan instrumen tersebut serta
mengenal dan menggunakan alat alat gelas laboratorium.
1. Timbangan = Neraca

Neraca dipergunakan untuk mengukur massa sebuah benda. Setiap


benda mempunyai massa, dan juga mempunyai bobot atau gaya berat
akibat daya tarik bumi. Makin besar massa sebuah benda maka makin
besar pula gaya berat benda itu. Dengan demikian massa sebuah benda
yang belum diketahui dapat diukur dengan mengukur gaya F 1 yang bekerja
pada sebuah massa m1 lalu dibandingkan dengan gaya F 2 yang bekerja
pada massa m2 yang telah ditara (diuji). Membandingkan dua gaya ini
disebut menimbang.
Timbangan yang digunakan di laboratorium terdiri dari bermacam
macam jenis maupun merek. Yang penting diketahui adalah kapasitas dan
ketelitian timbangan yang akan digunakan, yaitu apakah timbangan kasar,
sedang atau halus. Timbangan halus mempunyai ketelitian sampai 0.1 mg
bahkan 1 g (1 g = 0.001 mg).
Jenis timbangan mana yang akan digunakan tergantung dari tujuannya,
misalnya: untuk penentuan kadar air atau abu harus digunakan neraca
analitis dengan ketelitian 0.1 mg, sedangkan untuk menimbang bahan kimia
yang akan dibuat menjadi larutan jenuh untuk keperluan kualitatif cukup
menggunakan timbangan yang lebih kasar.
Tujuan penimbangan di laboratorium adalah untuk mengetahui jumlah
bahan/zat dalam analisa. Jika kita melakukan penimbangan dengan neraca
mekanik yang menyamakan momen disebelah kanan dan kiri yang
disebabkan adanya beban pada daun neraca, jika berat bahan yang
ditimbang belum ditentukan, maka untuk merubah momen hingga
tercapainya keseimbangan dilakukan dengan merubah jumlah anak
timbangan termasuk dengan antingnya. Sedangkan jika kita ingin
memperoleh bahan dengan jumlah berat yang telah ditentukan maka yang
dirubah adalah bahannya sehingga momen kanan dan kiri sama sehingga
tercapai keseimbangan.

Beberapa petunjuk penting dalam menggunakan timbangan, yaitu :

 Duduklah tepat menghadap timbangan untuk menghindarkan kesalahan


pembacaan.
 Periksa timbangan apakah bekerja dengan baik
 Periksa kedudukan timbangan (Water Pass); juga sikap nol yang
ditunjukkan alat penunjuknya. Aturlah jika tidak menunjukkan keadaan
yang semestinya.
 Hindarkan menimbang bahan yang panas.
 Jangan menimbang bahan atau bahan kimia langsung diatas pan
timbang, tapi gunakan wadah yang cocok seperti gelas arloji, botol
timbang, krus, gelas piala, cawan kecil atau kertas. (Gambar 2)
 Selama menimbang gunakanlah alat alat yang digunakan untuk
menaruh atau mengambil wadah untuk menimbang bahan, anak
timbang dan lainnya. Jangan sekali kali langsung dipegang dengan
tangan. Alat alat tersebut bisa berupa penjepit, pinset untuk menaruh
atau mengambil wadah. Sedangkan untuk bahan kimia dapat diambil
dengan sendok tanduk, spatula atau pipet (untuk bahan cair). (Gambar
3.)
 Setiap menambah atau mengurangi beban dari pan penimbang,
timbangan dalam keadaan tidak bergerak/ tidak aktif.
 Jangan menimbang melebihi kapasitas timbangan.
 Bila selesai menimbang, bersihkan alat timbang dan kembalikan dalam
keadaan terkunci.

1.1 Jenis Neraca yang umum digunakan di laboratorium

a. Berdasarkan sistim penimbangan


1. Neraca Mekanik
2. Neraca Elektrik (Gambar 1)

b. Berdasarkan kapasitas muatan


1. Neraca gram (Gram balance)
2. Neraca Miligram (Miligram balance)
3. Neraca Analitik (Analytical balance), maksimum 160 – 200 gr
4. Neraca semimikro (Semi-micro balance), maksimum 30-60 gr
5. Neraca Mikro (Micro balance), maksimum 150 mg
6. Neraca ultra mikro (Ultra micro balance), maksimum 15 mg)

c. Berdasarkan jumlah daun neraca


1. Neraca dengan daun neraca tunggal (Single pan balance)
2. Neraca dengan daun neraca ganda (Double pan balance)

Anda mungkin juga menyukai