Anda di halaman 1dari 16

BUKU KERJA SISWA

PEMERIKSAAN KEPALA SILINDER


BESERTA KATUPNYA

Nama Siswa : __________________________________


No. Absen : __________________________________
Kelas :
__________________________________ Jurusan
: __________________________________

Yayasan Pendidikan Teknologi Prakarya Internasional 1952

SMK PRAKARYA INTERNASIONAL [SMK PI]


Jl.Inhoftank No.46-146 Terusan Otista Tegallega Bandung 40234
Telepon/Faksimile : (022)5202834 | website: www.smk-pi.sch.id | email: info@smk-pi.sch.id

1
A. KEPALA SILINDER
1. Kontruksi.

Kepala silinder (cylinder Head) berfungsi untuk menutup blok silinder dan sebagai ruang
bakar, selain itu sebagai dudukan dari katup – katup, busi, injektor, poros kam, saluran masuk dan
keluar, saluran air pendingin dan pelumasan.

Kepala Silinder ditempatkan dibagian atas blok


silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang
bakar dan katup – katup. Kepala silinder harus tahan
terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin
bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder
dibuat dari besi tuang. Akhir – akhir ini banyak mesin
yang kepala silindernya dibuat dari paduan aluminium
memiliki kemampuan pendingin lebih besar dibanding
dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder
juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air
pendingin yang datang dari blok silinder untuk
mendinginkan katup – katup dan busi.

Bagian – bagian :

1. Pegas katup.
2. Batang katup.
3. Pengatur katup.
4. Ruang pendingin (air).
5. Busi.
6. Saluran masuk.
7. Dudukan katup.
8. Ruang bakar.
9. Paking kepala silinder.

2. Bentuk – Bentuk Ruang Bakar

Bentuk ruang bakar sangat berpengaruh pada : perbandingan kompresi, efisiensi motor,
kecenderungan knocking dan daya motor. Ada beberapa bentuk ruang bakar yang umum
digunakan yaitu :

1. Ruang bakar model Setengah Bulat.

Ruang bakar model setengah bulat (Hemispherical Combustion


Chamber) mempunyai permukaan yang kecil dibanding dengan
jenis ruang bakar lain yang sama kapasitasnya. Ini berarti
panas yang hilang sedikit (efisiensi panasnya tinggi) dibanding
dengan model lainnya. Disamping itu memungkinkan efisiensi saat
pemasukan dan pembuangan (intake dan exhaust) lebih tinggi.

Ruang bakar model ini kontruksinya lebih sempurna, tapi


penempatan mekanisme katupnya menjadi lebih rumit.

2
2. Ruang bakar model Baji / Pasak.

Ruang bakar model baji (wedge type combustion chamber) ini


kehilangan panasnya juga kecil, kontruksi mekanisme katupnya
lebih sederhana bila dibandingkan dengan ruang bakar model
setengah bulat.

3. Ruang bakar model Bak Mandi.

Ruang bakar model bak mandi (Bath-up type combustion


chamber) kontruksinya sederhana dan biaya produksinya lebih
murah. Hal ini disebabkan diameter katupnya lebih kecil, tetapi
saat pengisapan atau pembuangan kurang sempurna dibanding
dengan jenis ruang bakar model setengah bulat.

4. Ruang bakar model Pent Roof (Atap dengan katup).

Ruang bakar model pent roof umumnya digunakan pada mesin


yang mempunyai jumlah katup hisap dan katup buang lebih dari 2
dalam tiap – tiap silinder, yang disusun sedemikian rupa
antara katup dan poros noknya. Disebut model pent roof sebab
membentuk segiempat, baik tegak maupun mendatar. Bila
dihubungkan ke titik pusat akan menyerupai atap suatu bangunan.
Model ini selain memberikan efek semburan yang baik dan lebih
cepat terbakar, juga penempatan businya di tengah – tengah ruang
bakar.

B. MEKANISME KATUP
1. Bagian – bagian Mekanisme Katup Standar.

Tuas katup

Pengantar katup
katup
Kepala silinder
Batang
penumbuk Kegunaan mekanisme katup :
Mengatur pemasukan gas baru ke dalam
silinder.
Paking
Mengatur pembuangan gas bekas ke
Mangkok penumbuk Blok silinder saluran buang.

Poros kam

3
a. Katup

Katup berfungsi untuk mengatur masuknya gas baru dan keluarnya gas
sisa pembakaran.

Bagian – bagiannya :

1. Batang katup. 3. Dudukan daun katup.


2. Pengunci. 4. Daun katup.

Kontruksi katup
Katup hisap : Diameter daun katup hisap lebih besar daripada katup buang, terbuat dari satu
logam (baja khrom - silikon), dan bagian dudukan dan ujung batang
katup diperkeras untuk mengurangi keausan.

Katup buang : Batang katup terbuat dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik dan
o
daun katup dari baja yang tahan panas (temperatur sampai 800 C).

b. Pegas Katup

Pegas katup berfungsi untuk mengatur agar katup rapat dengan


dudukannya dan sebagai pegas pengembali. Jenis pegas katup dibagi
menjadi 2 yaitu Pegas Katup Tunggal dan Pegas Katup Ganda. Pegas
katup tunggal mempunyai keuntungan meredam getaran, sedangkan pegas
katup
Pegas katup tunggal
ganda mempunyai keuntungan meredam getaran karena terdapat daun
pegas dengan frekuensi getaran diri yang berbeda dan katup tidak masuk
ke ruang bakar jika salah satu pegas putus.
Jika pegas katup terlalu lemah : katup akan bergetar, pada
putaran tinggi katup tidak akan menutup rapat, melainkan akan melompat
– lompat sehingga daya motor kurang. Jika pegas terlalu kuat : Keausan
pada penggerak katup akan besar dan tuas – tuas katup bisa patah.

Pegas katup ganda

c. Sil Katup

Sil katup berfungsi untuk mencegah minyak


Kontruksi umum pelumas mengalir ke saluran masuk atau buang. Kontruksi
sil katup ada 2 macam yaitu kontruksi umum dan
Pengantar katup kontruksi lama. Pada kontruksi umum, sil karet terpasang
pada ujung pengantar katup, Sedangkan kontruksi lama O-
Ring (karet) terpasang sebagai perapat antara ujung katup
dan cincin penjamin pegas sehingga oli tidak mengalir pada
katup. Untuk mengatur oli keluar, dibawah cincin
penjamin terdapat cincin mangkok.

Kontruksi lama

4
d. Penghantar katup
Penghantar
katup

Penghantar katup berfungsi mengantar batang katup pada kepala


silinder dan memindahkan panas dari katup ke kepala silinder.
Penghantar katup terbuat dari besi tuang khusus atau campuran
tembaga (brons). Jika terjadi keausan pada batang dan penghantar
katup akan menyebabkan Daun katup tidak rapat lagi (kocak) dan
pemakaian oli boros (oli akan terisap melalui pengantar katup).

e. Penumbuk

Penumbuk Penumbuk berfungsi meneruskan gerakan dari poros kam ke


batang penekan. Dilihat dari kontruksinya ada 2 jenis
penumbuk, yaitu Penumbuk mangkok dan Penumbuk jamur. Pada
penumbuk mangkok kontruksinya paling ringan dan dapat dilepas
Offset tanpa mengeluarkan poros kam dari blok motor, sedangkan
Penumbuk
Penumbuk Mangkok jamur kontruksinya lebih kecil dan poros kam harus dikeluarkan jika
melepas penumbuk jamur.
Pada kebanyakan motor letak kam sedikit tergeser dari arah
pusat penumbuk (offset). Supaya penumbuk ikut berputar sehingga
gesekan antara kam dengan penumbuk menjadi kecil dan merata.
Penumbuk Penumbuk terbuat dari besi tuang khusus yang diperkeras.

Offset
Penumbuk Jamur

f. Batang Penekan

Tuas katup
Mangkok

di las
Batang Penekan Batang penekan berfungsi meneruskan gerakan dari
penumbuk ke tuas katup. Batang penekan ini harus
ringan dan tahan terhadap lengkungan, untuk
memperkecil massa batang penekan terbuat dari
pipa. Pada motor besar, bagian pipa sering terbuat dari
campuran aluminium.
Peluru
Penumbuk

5
g. Tuas Katup
Tuas katup berfungsi untuk memindahkan gerakan dari batang penekan ke katup.
Syarat yang harus dimiliki oleh tuas katup adalah ringan dan tahan terhadap bengkokan.

Macam – macam tuas katup :

Penyetel

1. Kontruksi umum terbuat dari baja tempa atau tuang.

Baut Penyetel

2. Tuas katup terbuat dari plat baja pres.


Contoh : (Ford, Colt T.120 Holden).

3. Tuas katup terbuat dari aluminium tempa atau tuang.


Contoh : Motor BMW.
Eksenter
Penyetel
Baja

h. Poros kam
Poros kam berfungsi untuk membuka katup sesuai dengan urutan pengapian dan biasanya
sebagai penggerak Distributor, pompa oli dan pompa bensin. Poros kam mempunyai 3
pembebanan yaitu : Gesekan bantalan poros kam pada bidang lengkung, pembekokan waktu
menekan katup dan momen puntir (momen putar penggerak). Poros kam terbuat dari baja
tuang
/ tempa yang digerinda, kemudian dikeraskan pada permukaan kam – kamnya dengan
perlakuan panas. Bantalan yang digunakan poros kam adalah bantalan luncur (terbuat dari
campuran ) aluminium atau logam putih.

Gb. Poros Kam

Bagian – bagian Kam :

Ket :
1 : Bidang buka.
2 : Bidang tutup.
h : Tinggi angkat kam.
d : Diameter lingkaran dasar.

Bentuk kam dapat mempengaruhi :


1. Saat katup mulai membuka.
2. Saat katup menutup.
3. Lamanya katup terbuka (sudut pengatur).
4. Tinggi angkat katup.

6
Jenis – jenis penggerak poros kam :

1. Penggerak Roda Gigi


Jarak antara poros kam dengan poros engkol
harus pendek. Letak poros berada di blok
motor.
Untuk memperkecil suara selalu digunakan
roda gigi miring, roda gigi poros kam di buat dari
bahan
sintetis.

Poros Tuas katup


Tuas katup
Roda gigi poros kam

Katup
2. Penggerak Rantai
Tekanan oli
Jarak antara poros kam dengan poros engkol
panjang. Poros kam terletak diatas kepala
Rantai silinder
Pegas
atau di bawah blok motor. Pada rantai di pasang
Tensioner Roda gigi poros engkol Tensioner, biasanya Tensioner hidrolis yang bekerja
berdasarkan tekanan oli.

Roda gigi poros kam


3. Penggerak Sabuk Timing Bergerigi.
Sabuk timing terbuat dari karet sintetis
Poros kam
yang diperkuat dengan polyester. Tensioner di
Sabuk Timing
penggerak jenis ini perlu distel secara berkala. Jika
tidak, sabuk menjadi kendor dan dapat melompat,
Tensioner
penyetelan timing menjadi salah dan kemungkinan
katup akan bertumbukan dengan torak motor. Jika
Baut penyetel tensioner distel terlalu kencang, sabuk akan
bersuara dan cepat aus.

Roda gigi poros engkol

7
LEMBAR KETERAMPILAN
NAMA : Perawatan Mesin Secara Berkala NILAI:
Start: inish:
XI TKR

Pemeriksaan Kepala Silinder dan


SMK PI Mekanisme Katup

Pemeriksaan Kepala Silinder Dan Mekanisme Katup


1. Melepas Kepala Silinder.

Lepas terminal negatif baterai.


Buang air pendingin dari radiator dan blok motor.
Lepas selang radiator bagian atas, kabel busi dan
kabel pengukur temperatur.
Lepas tutup kepala silinder.
Lepas unit tuas penekan katup sesuai urutan
pada gambar di samping.

8
Lepas batang – batang penekan dan susun
berurutan. Lepas saluran masuk dan buang.
Karburator Ada 2 cara melepas saluran masuk dan buang
Saluran :
buang
Kepala silinder a. Lepas saluran masuk dan buang, Sewaktu
kepala silinder masih terpasang di blok silinder.
b. Jika baut – baut saluran masuk dan buang sulit
dilepas pada kepala silinder yang
Saluran masih terpasang, lepas pipa knalpot pada
saluran
Pipa Knalpot masuk
buang. Kemudian kepala silinder akan
dikeluarkan bersama saluran masuk dan buang.
Untuk ini kabel dan selang pada karburator
dilepas dulu.

Lepas baut – baut kepala silinder sesuai urutan


pada gambar disamping.

Pembersihan :
Bersihkan permukaan berpaking dengan skrap atau sikat baja.
Perhatikan lubang – lubang ulir baut kepala silinder pada blok silinder. Lubang –
lubang tersebut harus bersih. Tiup dengan udara bertekanan.
Cuci kepala silinder dengan solar atau bensin.

2. Pemeriksaan Kepala Silinder

Periksa keretaan kepala silinder disekitar dudukan katup buang.


- Hasil pemeriksaan : ………………………………………
- Kesimpulan : ……………………………………………..

Periksa kerapatan katup dengan bensin


sebelum dibongkar. - Hasil pemeriksaan :
Katup Katup Katup Katup
silinder 1 silinder 2 silinder 3 silinder 4
Kondisi … … … …

- Kesimpulan : ……………………………………………………

Periksa kelonggaran tuas penekan katup terhadap porosnya.


- Hasil pemeriksaan : …………………………………………….
- Kesimpulan : ……………………………………………………

9
Periksa permukaan kepala silinder dari keausan / keretaan.
- Hasil pemeriksaan : ………………………………………
- Kesimpulan : ……………………………………………..

Periksa kelurusan permukaan kepala silinder dengan


mistar baja dan feeler gauge.
Kebengkokan maksimum :
Posisi A : 0,20 mm.
Posisi B : 0,05 mm.
- Hasil pemeriksaan : posisi A : ……….mm.
Posisi B : ……….mm.
- Kesimpulan : ……………………………………………..

Periksa kelurusan saluran masuk dan buang pada


kepala silinder.
Kebengkokan maksimum : 0,20 mm.
- Hasil pemeriksaan : ……………mm.
- Kesimpulan : ……………………………………………..

Periksa kelurusan permukaan saluran masuk dan


buang. Kebengkokan maksimum : 0,20 mm.
- Hasil pemeriksaan : ……………mm.
- Kesimpulan : ……………………………………………..

Periksa kelurusan permukaan blok


silinder. Kebengkokan maksimum :
Posisi A : 0,05 mm.
Posisi B : 0,10 mm.
- Hasil pemeriksaan : posisi A : ……….mm.
Posisi B : ……….mm.
- Kesimpulan : ……………………………………………..

3. Pembongkaran Katup.

Lepas katup dengan alat penekan pegas katup (SST).

Lepas sil – sil penghantar katup.

1
Lepas bagian – bagian unit tuas penekan katup, susun sesuai posisi
semula. Perhatikan arah pemasangan pemegang – pemegang poros
tuas katup. Untuk mencegah masalah pemasangan, beri tanda
dengan stempel atau penitik.

Pembersihan :
Bersihkan semua bagian yang dilepas.
Bersihkan karbon – karbon yang menempel pada ruang bakar dengan sekrap / sikat
kawat. Kepala silinder yang dibersihkan jangan sampai rusak / luka.

Bersihkan dahulu kerak – kerak dengan sekrap segitiga.

Kemudian pasang pada mesin bor dan bersihkan dengan kertas gosok.

Periksa secara visual poros tuas katup dari keausan dan goresan.
- Hasil pemeriksaan : …………………………………………….
- Kesimpulan : ……………………………………………………

Periksa kelurusan poros tuas katup.


- Standar : …… mm.
- Hasil pemeriksaan : ……………mm
- Kesimpulan : ……………………………………………………..

Periksa secara visual keausan tuas katup pada bidang penekan


katup dan penyetel.

- Hasil pemeriksaan : ………………………………………………


- Kesimpulan : ……………………………………………………..

1
Periksa secara visual kondisi pegas penahan tuas dari kerusakan.
- Hasil pemeriksaan : …………………………………………….
- Kesimpulan : ……………………………………………………

Periksa batang penekan katup dari kebengkokan, gunakan


bidang yang rata ( misal : kaca / meja perata).
- Hasil pemeriksaan : …………………………………………….
- Kesimpulan : ……………………………………………………

Periksa dengan tangan, celah antara pengantar katup dengan


katup. Jika terlalu longgar, pengantar katup harus diganti.
- Hasil pemeriksaan :
Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup
buang hisap buang hisap buang hisap buang hisap
1 1 2 2 3 3 4 4
Kondisi … … … … … … … …

- Kesimpulan : ……………………………………………………

Ukur panjang bebas pegas katup dengan mistar geser.


- Standart : 46,50 mm.

Pegas Pegas Pegas Pegas Pegas Pegas Pegas Pegas


Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup
buang hisap buang hisap buang hisap buang hisap
1 1 2 2 3 3 4 4
Hasil … … … … … … … …
- Hasil pemeriksaan :

- Kesimpulan : ……………………………………………………

Periksa kemiringan pegas katup dengan mistar siku dan


feeler gauge.
- Kemiringan mak : 2,0 mm.
- Hasil pemeriksaan :
Pegas Pegas Pegas Pegas Pegas Pegas Pegas Pegas
Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup
buang hisap buang hisap buang hisap buang hisap
1 1 2 2 3 3 4 4
Hasil … … … … … … … …

- Kesimpulan : ……………………………………………………

Pemeriksaan katup (lihat gambar)

1
Periksa tebal pinggir kepala katup dengan mistar geser
(a). Tebal minimum : 0,8 mm.
Hasil pemeriksaan :
Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup
hisap 1 buang 1 hisap 2 buang 2 hisap 3 buang 3 hisap 4 buang 4
Hasil … mm … mm … mm … mm … mm … mm … mm … mm
Ke s impu la n : ………………………………………………………………………… …….

Periksa keadaan permukaan katup dari keausan atau terbakar


(b). Hasil pemeriksaan :
Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup
hisap 1 buang 1 hisap 2 buang 2 hisap 3 buang 3 hisap 4 buang 4
Hasil … … … … … … … …
Ke s impu la n : …….

Periksa keausan / goresan – goresan pada batang katup


(c). Hasil pemeriksaan :
Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup
hisap 1 buang 1 hisap 2 buang 2 hisap 3 buang 3 hisap 4 buang 4
Hasil … … … … … … … …
Ke s impu la n : …….

Periksa kebengkokan batang dan daun katup


(d). Hasil pemeriksaan :
Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup
hisap 1 buang 1 hisap 2 buang 2 hisap 3 buang 3 hisap 4 buang 4
Hasil … … … … … … … …
Ke s impu la n : …….

Periksa secara visual ujung batang katup dari keausan (e).


Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup Katup
hisap 1 buang 1 hisap 2 buang 2 hisap 3 buang 3 hisap 4 buang 4
Hasil … … … … … … … …
Kesimpulan : ……………………………………………………………………………….

Periksa dudukan katup dari keretakan, noda – noda hitam


dan periksa lebar bidang dudukan katup.
- STD : 1,5 – 2,0 mm
- Hasil pemeriksaan : …………………………………………….
- Kesimpulan : ……………………………………………………

4. Perakitan katup.

Sebelum katup – katup dipasang di kepala silinder ,


bersihkan kepala silinder.

Kemudian pasang sil katup yang baru. Perhatikn sil jangan


sampai rusak.

1
Pasang komponen – komponen seperti : katup, pegas katup,
piring pengunci pegas dan pengunci katup, menggunakan SST.

Periksa kerapatan katup dengan memberi bensin pada saluran


masuk / buang. Jika masih bocor periksa kembali katup – katup
yang bocor, jika katup – katup tidak bocor lakukan langkah
berikutnya.

Rakit bagian unit penekan katup pada porosnya sesuai


urutan semula.

Pasang paking dan kepala silinder. Perhatikan urutan


pemasangan baut – bautnya.
- Momen pengerasan baut : 54 – 66 kg-cm.

Pasang unit penekan katup pada silinder. Perhatikan urutan


pemasangan baut – bautnya.
- Momen pengerasan baut : 18 – 24 kg-cm.

Pasang saluran masuk dan buang. Momen pengerasan baut : 20 – 30 kg-cm.


Pasang selang radiator bagian atas, kabel busi dan kabel pengukur
temperatur. Isi air pendingin pada radiator dan lakukan pembuangan udara
pada sistem pendingin. Pasang terminal negatif baterai.
Lakukan penyetelan celah katup.
Pasang tutup kepala silinder.
Mengetahui, Bandung, .................................
Guru Mata Pelajaran Orang Tua Siswa / Wali Peserta Praktikum

Nama : Nama :
---------------------------------------- (Tulis nama dan tandatangan) NIS.

1
LEMBAR PENGETAHUAN
NAMA : Perawatan Mesin Secara Berkala NILAI:
Start: inish:
XI TKR

Soal – Soal Kepala Silinder dan


SMK PI Mekanisme Katup

KERJAKAN SOAL BERIKU DENGAN TEPAT !

1.Jelaskan fungsi kepala silinder ?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

2.Sebut dan jelaskan bentuk – bentuk ruang bakar ?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

3.Apakah kegunaan mekanisme katup ?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

4.Jelaskan kontruksi dari katup ?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

5.Sebutkan komponen – komponen katup ?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

6.Apakah fungsi komponen berikut ini :


a. Katup b. Pegas Katup c.Sil Katup d. Penghantar katup e. Penumbuk katup
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

7.Sebutkan macam – macam tuas katup ?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

1
8.Sebut dan jelaskan jenis – jenis penggerak poros kam ?
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

9.Identifikasi nama komponen berikut…!

10.Beri nama – nama komponen yang diberi nomor…!

4
5
Bagian :
2
1.…………………………
2.…………………………
3.…………………………
4.…………………………
9 5.…………………………
6.…………………………
7 7.…………………………
8.…………………………
8 9.…………………………
3
6 1

Mengetahui, Bandung, .................................


Guru Mata Pelajaran Orang Tua Siswa / Wali Peserta Praktikum

Nama : Nama :
---------------------------------------- (Tulis nama dan tandatangan) NIS.

Anda mungkin juga menyukai