PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menguraikan mengenai teori dasar yang berkaitan
langsung dengan masalah yang akan diteliti.
Pada bab ini menjelaskan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap
analisis, desain, implementasi desain, hasil pengujian dan implementasinya,
berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara
statistic.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tentang simpulan dan saran hasil penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
Kawat jenis polyester enameled wire atau PEW merupakan tipe kawat
yang pelapisannya menggunakan bahan polyester dengan ketahanan suhu
hingga 155⁰C. Pada umumnya kawat tipe ini diproduksi dengan ukuran antara
0,08mm hingga 2mm. Kawat PEW ini sering digunakan untuk belitan pada
motor listrik seperti kompresor, pompa air, motor blender, motor mixer hingga
kipas angin.
Kawat jenis ini merupakan kawat yang mampu menahan suhu hingga
180⁰C. Dipasarkan pada umumnya diproduksi dengan ukuran 0,3mm hinga
3,00mm. Kawat EIW ini banyak digunakan pada motor industry yakni, motor
blower, motor penggerak mesin, serta berbagai motor dengan beban besar.
Kawat jenis polymide imide sering disebut AIW atau EAIW merupakan
kawat yang memiliki ketahanan suhu hingga 220⁰C. Diameter kawat yang
beredar di pasaran adalah ukuran 0,40mm hingga 5,00mm. Jenis kawat ini
banyak diaplikasikan pada trafo dan motor listrik. Motor seperti dynamo dan
pompa air juga banyak menggunakan kawat jenis AIW ini.
Dinamo atau istilah lainnya disebut sebagai generator adalah sebuah mesin
listrik yang dapat mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Konsep
kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam
medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang
berputar disebut rotor, sedangkan bagian dinamo yang tidak bergerak disebut
stator. Pada posisi ini dinamo akan menerima energi dalam bentuk gerak dan
mengeluarkannya menjadi sebuah aliran listrik statis. Pada konsep yang
sederhana, dinamo terdiri dari sebuah lilitan kawat yang diletakan di dalam
kumaparan atau medan magnet, hal ini dapat ditemui pada pembangkit listrik
tenaga air, di mana aliran air akan diarahkan pada turbin untuk menghasilkan
gerak rotasi yang berulang-ulang.
Dinamo AC memiliki dua buah cincin putar sehingga arus listrik yang
dihasilkan berupa arus listrik bolak-balik. Dinamo AC juga disebut sebagai
generator alternator. GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi pada generator AC
bisa diperbesar dengan cara menambah dan memperbanyak lilitan kawat pada
kumparan, mempercepat putaran rotor, menambahkan inti besi lunak ke dalam
kumparan, hingga menggunakan magnet permanen yang lebih kuat dan tahan
panas. Secara keseluruhan, generator AC terdiri dari rotor, stator, dan celah
udara (ruang antara stator dan rotor).
Dinamo DC hanya memiliki satu cincin yang terbelah di tengah, cincin ini
biasa disebut dengan komutator atau cincin belah. Dengan adanya komutator,
arus listrik yang dihasilkan berupa arus listrik searah. Sedangkan prinsip kerja
generator DC sama halnya dengan dinamo AC, namun yang membedakan
dinamo AC dan DC adalah ada pada arah arus induksinya yang tidak berubah
atau tetap, komutator ini dapat menghasilkan komutasi, di mana peristiwa
komutasi ini dapat mengubah arus yang dihasilkan dinamo menjadi searah.
Dinamo DC terdiri dari 2 bagian yaitu stator atau kumparan kawat yang diam,
dan rotor berputar mengikuti arus magnet yang berputar.
Prinsip kerja dinamo ini berlandaskan pada hukum Faraday yang
membuktikan apabila lilitan kawat yang dapat menghantarkan listrik berada
pada medan magnet yang dapat berubah-ubah, maka pada lilitan kawat tersebut
akan terbentuk GGL induksi. Begitu pula sebaliknya, apabila lilitan kawat yang
dapat menghantarkan listrik tersebut diubah sedemikian rupa dalam medan
magnet, maka lilitan kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi. Tegangan
GGL induksi ini dapat dibentuk dan diperbesar dayanya, namun hal ini
tergantung pada jumlah lilitan kawat dalam kumparan, kekuatan medan magnet
yang dihasilkan, dan kecepatan perputaran dinamo. Hukum Faraday sangat
berkaitan erat dengan sudut pandang Relativitas Einstein tentang induksi
elektromagnetik.
Berikut cara menghitung daya motor yang dibutuhkan dalam motor listrik :
fx 120
N=
P
F : frekuensi (Hz)
2.2.1 REWINDING
Rewinding merupakan salah satu proses perbaikan kumparan pada stator
motor induksi. Hal ini bertujuan guna terciptanya sebuah motor induksi 3-fasa
yang mulanya terbengkalai menjadi suatu unit yang baru. Rewinding dilakukan
umumnya mengacu pada data-data nameplate, dimana metode perencanaan lilitan
yang dilakukan harus mempertimbangkan beberapa hal berupa : diameter kawat,
jumlah belitan, jumlah alur perkutub perfasa, langkah alur, langkah fasa, serta
connection winding sebagai penentu akhir kinerja motor induksi. Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh bahwa diameter kawat berukuran 0,45mm dengan 86
belitan pada tiap alur dimana resistansi rata-rata perfasa sebesar 16 Ω. Ketika
frekuensi masukan 40Hz, daya yang dihasilkan 504,59 Watt dengan arus 2,0A.
Ketika frekuensi 45Hz, daya yang dihasilkan 539,39 Watt dengan arus 2,1A. dan
pada frekuensi 50Hz, daya yang dihasilkan 480,0 Watt dengan arus 1,8A. Pada
saat resistansi kumparan ditingkatkan melalui perubahan diameter kawat menjadi
0,40mm dengan 108 belitan, resistansi menjadi 26,0 Ω. Ketika frekuensi masukan
sebesar 40Hz, daya yang dihasilkan 243,0 Watt dengan arus 0,9A. Ketika
frekuensi 45Hz, daya yang dihasilkan 251,16 Watt dengan arus 0,9A. dan pada
frekuensi 50Hz, daya yang dihasilkan 284,12 Watt dengan arus 1,0A.
2.3 Rangka
Semua gaya yang bekerja pada benda dianggap bekerja pada titik benda
tersebut, dan jika gaya-gaya ini tidak seimbang. Oleh karena itu agar sebuah
sistem gaya dalam keseimbangan resultan semua gaya dan resultan semua momen
terhadap suatu titik =0, Persyaratan yang harus dipenuhi adalah : ∑fy = 0,∑Fx =
0, dan ∑M = 0. (Rahayu Sri, 2016).
Bahan yang dipakai dalam pembuatan suatu produk harus sesuai dengan
fungsi dan kegunaanya.
b. Mudah didapat
Komponen atau bahan harus memenuhi syarat sebagai suatu bahan yang
akan dibuat dan terdapat dipasaran.
c. Efisiensi
σ yield
σ ijin=
sf
B
y=
2
Keterangan :
σ M max .y
b=
I
Keterangan :
Cover Box adalah salah satu komponen yang terdapat pada mesin
Penggulung Lilitan Kawat Dinamo yang berfungsi untuk menempatkan
mikrokontroller dan melindungi photoelectric sensor dari faktor yang dapat
menggangu kinerja sensor sekaligus menambahkan nilai estetika pada alat.
2.5 Transmisi
Pada mesin ini transmisi yang digunakan adalah pulley dan belt serta
rantai dan sprocket.
Pulley dan Belt Pulley berfungsi untuk mereduksi kecepatan dari motor.
Keterangan :
L = Panjang sabuk (mm)
rl = Jari – jari puli kecil (mm)
r2 = Jari – jari puli besar (mm)
x = Jarak antar puli (mm)
Untuk menentukan jenis sabuk V berdasarkan diagram adalah
sebagai
berikut :
1. Tentukan daya (kW)
2. Tentukan putaran (Rpm)
Gambar 2. 10 Reducer
n
i=
n1
Dimana :
I = Rasio gearbox
n = Rpm motor bensin
nl = Rpm tujuan
Macam-macam poros:
a. Poros Transmisi
Poros ini mendapatkan beban puntir murni dan lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli, sabuk dan
sproket.
b. Spindel
c. Gandar
1. Daya (P)
W= F × s
Sehingga :
W
P=
t
Keterangan :
P = Daya (watt)
W = Usaha (Joule)
t = waktu (second)
F = Gaya (Newton)
3. Faktor koreksi ( fc )
Karena pada poros terjadi kejutan pada waktu meneruskan daya,
maka dibutuhkan faktor korelasi ( fc )
σB
σ ijin=
( s f 1 × Sf )
2
dimana :
dimana :
σijin = Tegangan geser yang diijinkan
Kt = Faktor korelasi karena puntiran dan tumbukan ringan
Cb = Faktor korelasi karena beban dan tumbukan ringan
(Sularso, Kiyokatsu Suga 2004).
2.6.2 Bearing
Mal penggulung lilitan kawat dinamo berfungsi sebagai alat bantu untuk
mempermudah proses rewinding agar sesuai dengan lingkaran spool, sehingga
hasil rewinding bisa lebih rapih. Dalam proses rewinding ukuran mal dapat di
sesuaikan dengan ukuran spool yang akan di gulung, dalam pemasangan mal
rewinding pada mesin penggulung dinamo di butuhkan dudukan besi panjang
yang memiliki rel di tengah yang berfungsi sebagai pengatur jarak antara mal 1
dan mal 2.
2.7 Microcontroller
1. Input. Bagian input adalah bagian yang berfungsi sebagai antarmuka antara
manusia dengan sistem, bagian input ini direalisasikan dengan sebuah keypad,
dimana pengguna dapat memasukkan perintah berupa nilai settingan jumlah
gulungan, menentukan mode program yang aktif, serta perintah untuk memulai
operasi, menambah dan mengurangi kecepatan motor stepper.
2. Proses. Bagian proses adalah bagian yang berfungsi sebagai pengolah data
sekaligus mengendalikan jalannya kerja sistem. Pada bagian ini data dari bagian
input diolah sedemikian rupa dan disimpan dalam memori sebagai program dari
nilai kondisi output yang diinginkan, yang nantinya akan dijadikan sebagai nilai
acuan/pembanding dari nilai yang telah dicapai aktuator. Adapun otak dari proses
ini adalah sebuah Mikrokontroler Arduino. Arduino adalah kit elektronik atau
papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen
utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan
Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang
bisa diprogram menggunakan komputer (Syahwil, Muhammad, 2014). Tujuan
menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik
dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan
output sesuai yang diinginkan
3. Output. Pada bagian output teridiri 2 komponen yaitu motor stepper dan LCD
displai. Motor stepper sebagai aktuator, dimana poros motor ini akan dihubungkan
dengan sistem mekanik alat penggulung manual dan displai berfungsi untuk
menampilkan data numerik baik nilai setting jumlah gulungan maupun nilai
setting kecepatan putaran.
Gambar 2. 13 Microcontroller
2.7.1 Arduino
Bersifat open source. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan,
tetapi juga sebagai kombinasi dari hardware, bahasa pemograman dan Integrated
Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang
sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan
meng-upload ke dalam memory microcontroller. (Djuandi Feri. 2011)
a. Murah, dibandingkan platform yang lain harga sebuah papan Arduino cukup
terbilang murah.
b. Lintas platform, software Arduino dapat dijalankan pada system operasi
Windows, Macintosh OSX dan Linux.
c. Sangat mudah dipelajari dan digunakan. Processing adalah bahasa
pemrograman tingkat tinggi yang dialeknya sangat mirip dengan C++ dan
Java.
d. Sistem yang terbuka, baik dari baik dari sisi hardware maupun software.
(Djuandi Feri. 2011)
Arduino terdiri dari beberapa bagian yaitu :
Gambar 2. 16 Keypad
Keypad adalah rangkaian tombol yang berfungsi untuk memberi
sinyal pada suatu rangkaian dengan menghubungkan jalur-jalur tertentu juga
terdiri dari sejumlah saklar/tombol, yang terhubung sebagai baris dan kolom.
Keypad ini murapakan suatu alat input/masukan dalam bebrapa alat yang
berbasis mikroprosesor atau mikrokontroler.
Pada umumnya panel listrik berbentuk persegi atau kubus yang terbuat
dari plat besi dengan ketebalan 0,5 – 1 mm sebagai wadah atau tempat
terpasangnya berbagai komponen listrik dan tersedia dalam berbagai ukuran,
bahan, model dan spesifikasi lainnya.
Panel listrik juga dilengkapi dengan pintu pada bagian depan yang dapat
dibuka tutup bahkan dikunci, sehingga wadahnya tertutup dari segala sisi agar
terlindungi dari masuknya benda-benda lain atau yang membahayakan dari luar.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Studi pustaka
Evaluasi dan
perbaikan Konsep dan Rancangan unit kontrol mesin
rancangan Kontrol Arduino
Desain 3D dan assembly
Pemilihan komponen Arduino
Program Arduino
Pemasangan Box Panel
Desain 2D
Selesai
4.2.1 Rangka
B
A
C
D
Batang yang menerima beban yang terberat dan terpusat adalah batang C –
D yang berasal dari beberapa komponen mesin (Pulley + Cover Box + Box Panel
+ Shaft Roller).
Sehingga batang C – D dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Pulley = 1 kg
b) Cover box = 4 Kg
c) Box Panel = 2 kg
d) Besi rel = 5 kg
e) Mal = 1 kg
f) Poros = 3 kg
g) Produk = 10 kg
C D
360 400
RV RVD
C
C D
360 400
1
3 +
S
F
- D
-
1
2
4
,
.
3
2 +
0 k B
g M
Gambar 4. 3 Diagram SFD dan BMD
D
Pada hasil diagram pada gambar 4.3 diperoleh nilai momen maksimum
yang diterima rangka sebesar 4.924,8 kg.mm.
2. Perhitungan Momen Inersia Pada Besi Siku
Material yang dipilih adalah besi siku dengan ukuran 50x50x4 untuk
membuat rangka mesin pengupas dan pemotong kentang semi otomatis, memiliki
perhitungan momen inersia seperti berikut :
A X Y AX AY D
200 2 25 400 5000 16,50
200 29 2 5800 400 19,30
Σ Ax 6200 Σ Ay 5400
X= = =15,5 Y= = =13,5
ΣA 400 ΣA 400
C=(15,5, 13,5)
¿ √ 15,5 +(−11,5¿¿ 2) ¿
2
¿ √ 182,25+90,25¿ √ 272,5¿ 16,50
¿ √ 240,25+132,25¿ √ 372,5¿ 19,30
( )( )
3 3
b 1. h 1 b 2. h 2
I= + A 1. d 1 + + A 2. d 2
12 12
( )( )
3 3
4 . 50 50. 4
¿ +200 . 16,50 + +200 .19,30
12 12
¿ ( 41.666+ 330 ) + ( 266,6+3860 ) ¿ 44.966+ 3860¿ 49.092,6 mm 2
4. Tarik Rangka
5. Safety Factor
2. π . n
ω =
60
2.3,14 .14
ω =
60
¿ 1,465 rad/sec
Power : 0,75 kw
5,1
Ds=[ Kt . Cb. T ]1/3
σijin
Dimana :
Yaitu :
Pd
T = 9,74 x 105 . (kg.mm)
n1
Dimana :
0,258 kw
T = 9,74 x 105 = 1795
1400
5,1
Ds = [ × 1,5× 2,4 ×1795 ¿ 1/3
4,75
= 18 mm
Dari perhitungan diatas dapat diketahui poros yang akan digunakan pada mesin
penggulung dinamo ini berdiameter 18 mm akan tetapi ukuran poros tersebut
mempunyai bantalan bearing yang tidak mudah didapatkan di pasaran, sehingga
ukuran poros di tetapkan menjadi diameter 20 mm.
4.6 Bantalan
Bantalan yang digunakan pada mesin ini adalah jenis bantalan glinding
karena gesekan yang terjadi kecil dan relatif konstan sehingga gesekan yang
terjadi pada poros kecil.
Dengan menggunakan bantalan glinding khusus dengan type bantalan
yang di gunakan adalah pillow block ball bearing, karena adanya beban putar
dari samping (axial load), dan lebih praktis karena bearing sudah di lapisi
dengan rumah bearing. Dengan dimensi bearing dimeter Shaft 20 mm.
A. Gearbox
Input rpm pada gearbox adalah 1400 rpm, sedangkan output rpm yang
dibutuhkan pada gearbox adalah 35 rpm. Untuk mencari rasio gearbox
yang dibutuhkan aadalah dengan persamaan berikut :
n1 = 1400
n2 = 35
n1 1400
= =40
n2 35
B. Pulley
D 2 n1
=
D 1 n2
n1
D 2 = D 1x
n2
35
= 7,62 x
14
= 19,5
4.8 V-Belt
L=π ( r 1+ r 2 )+2 X + ¿¿
1451,61+ 13064,46
L=(1634,99)+ 820+( )
820
¿ 1634+ 820+17,60
97,28
¿ =48,6 inch
2
Mal penggulung lilitan kawat dinamo yang digunakan adalah jenis mal
oval 6 slot dapat digunakan untuk belitan stators dari fase tunggal atau tiga fase
motor dan transformator. Pemasangan mal dikombinasikan menggunakan besi rel
pada dudukan mal membuat kisaran belitan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga penggunaannya lebih fleksibel. Material yang digunakan pada mal
adalah plastic ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) karna sifat dari plastic
ABS tidak akan meninggalkan goresan apabila tidak sengaja tergesek oleh
benda tajam dan ABS juga memiliki tingkat resistensi yang tinggi, tahan terhadap
suhu panas, sedangkan material yang digunakan pada besi rel adalah besi ST37
dengan ketebalan 8 mm, panjang 700 mm , diameter lubang poros 20 mm dan
lebar lubang rel 10 mm.
4.10 Microconroller
Pada sistem otomatisasi mesin penggulung dinamo menggunakan
microcontroller Arduino UNO Atmega328p.
4.10.1 Arduino
4.10.2 Sensor
Gambar 4. 9 Keypad 3 x 4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Pada perancangan mesin penggulung dinamo semi otomatis sistem
mikrokontroller berbasis Arduino yang telah dibuat dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Rangka yang digunakan pada mesin penggulung dinamo semi otomatis
menggunakan material ASTM A36 Steel dengan besi profil siku 50 x 50 x
4 mm.
2. Loader yang digunakan pada mesin press baglog jamur menggunakan
plate dengan ketebalan 5 mm dengan dimensi diameter 500 mm dan jarak
antara plate atas dan plate bawah 350 mm. Terdapat 6 lubang untuk
tempat plastik, pengisian serbuk kayu, dan press baglog.
3. Poros yang digunakan jenis spindel karena beban utama adalah beban
puntir. Tipe poros bertingkat untuk dimensi poros berdiameter 23 mm,
untuk diameter tempat bearing 20 mm, dan tinggi total poros 500 mm.
4. Reverse locking loader mechanism
Mekanisme yang digunakan menggunakan mekanisme ratchet and pawl.
Ratchet yang digunakan berdiameter 162 mm dan tebal 22,5 mm dengan
jumlah gigi 18.
5. Hopper yang digunakan pada mesin press baglog jamur berbentuk balok
dan setengah tabung dengan dimensi panjang 250 mm, lebar 500 mm, dan
tinggi 500 mm dengan ketebalan plate 2 mm.
6. Arduino
Mikrokontroler yang digunakan adalah jenis arduino UNO.
5.2 SARAN
1. Menggunakan sensor untuk mencegah kerusakan komponen pada saat
terjadi problem.
2. Pengisian bahan baku jamur ke dalam hopper menggunakan sistem yang
otomatis.
/*********************************
Bee Zilla
*********************************
Prorcessor : ATmega328p
Fuse Bit:
#include <avr/eeprom.h>
#include <stdlib.h>
#include "../../../CCompiler/mylib/keypad.h"
#include "../../../CCompiler/mylib/hd44780.h"
#include "../../../CCompiler/mylib/adc.h"
#include "../../../CCompiler/mylib/timer.h"
#define SENSR 2
#define cnt_flg 0
#define mtr_flg 1
uint8_t flag = 0;
int tmr0, tmr1, _break = 3;
char buff[10];
void IO_Init(void);
void ISR_Timer0(void);
void ISR_Timer1(void);
void LCD_BackLightOn(void);
void BUZZER_On(void);
void DISPLAY_WellcomeScreen(void);
void DISPLAY_SettingCounterLimit(void);
void Setting_CounterLimit(void);
/*********************************
Main Program
*********************************/
int main(void) {
LCD_SetUp (PB_0, P_NC, PB_1, P_NC, P_NC, P_NC, P_NC, PB_2, PB_3,
PB_4, PB_5);
IO_Init();
ADC_Init();
TIMER_SetTime(0, 10000);
TIMER_SetTime(1, 1000000);
TIMER_AttachInterrupt(0, ISR_Timer0);
TIMER_AttachInterrupt(1, ISR_Timer1);
sei();
flag = 0;
DISPLAY_WellcomeScreen();
DISPLAY_CounterLimit(_limits);
while(1) {
char c = KEYPAD_GetKey();
if(c == '*') {
if(util_IsBitCleared(flag, mtr_flg)) {
Setting_CounterLimit();
_limits = eeprom_read_dword((uint32_t*)0x00);
_count = 0;
flag = 0;
DISPLAY_CounterLimit(_limits);
LCD_SetCursor(1, 7);
LCD_DisplayString(" ");
_count = 0;
}
else {
if(util_IsBitCleared(flag, cnt_flg)) {
util_BitSet(flag, cnt_flg);
BUZZER_On();
util_BitToggle(flag, mtr_flg);
LCD_BackLightOn();
KEYPAD_WaitRelease();
flag = 0;
BUZZER_On();
LCD_SetCursor(1, 7);
LCD_DisplayString(buff);
};
return 0;
/*********************************
*********************************/
void IO_Init(void) {
GPIO_PinDirection(BUZZR, OUTPUT);
GPIO_PinDirection(L_LCD, OUTPUT);
GPIO_PinDirection(RLY_M, OUTPUT);
GPIO_PinDirection(SENSR, INPUT);
GPIO_PinWrite(BUZZR, LOW);
GPIO_PinWrite(L_LCD, LOW);
GPIO_PinWrite(RLY_M, LOW);
void ISR_Timer0(void) {
TIMER_Stop(0);
GPIO_PinWrite(BUZZR, LOW);
void ISR_Timer1(void) {
GPIO_PinWrite(L_LCD, LOW);
void LCD_BackLightOn(void) {
GPIO_PinWrite(L_LCD, HIGH);
tmr1 = 0;
TIMER_Start(1);
void BUZZER_On(void) {
GPIO_PinWrite(BUZZR, HIGH);
else tmr0 = 0;
TIMER_Start(0);
void DISPLAY_WellcomeScreen(void) {
LCD_BackLightOn();
LCD_SetCursor(0, 2);
LCD_DisplayString("Coill Winder");
LCD_SetCursor(1, 4);
LCD_DisplayString("DepotecH");
LCD_CmdWrite(CMD_LCD_VISIBLE);
GPIO_PinWrite(BUZZR, HIGH);
delay_ms(500);
LCD_CmdWrite(CMD_LCD_BLANK);
GPIO_PinWrite(BUZZR, LOW);
delay_ms(50);
GPIO_PinWrite(BUZZR, LOW);
LCD_CmdWrite(CMD_DISPLAY_ON_CURSOR_OFF);
LCD_Clear();
LCD_DisplayString("Limit: ");
LCD_DisplayString(buff);
LCD_SetCursor(1, 0);
LCD_DisplayString("Count:");
void DISPLAY_SettingCounterLimit(void) {
LCD_CmdWrite(CMD_LCD_CLEAR);
LCD_SetCursor(0, 1);
LCD_DisplayString("Value is 10 to");
LCD_SetCursor(1, 3);
LCD_DisplayString("9.999.999");
delay_sec(1);
LCD_CmdWrite(CMD_LCD_CLEAR);
LCD_CmdWrite(CMD_DISPLAY_ON_CURSOR_BLINK);
LCD_SetCursor(0, 2);
LCD_DisplayString("Insert Limit:");
LCD_SetCursor(1, 4);
void Setting_CounterLimit(void) {
displayMax:
max = 0;
int i = 0;
DISPLAY_SettingCounterLimit();
KEYPAD_WaitRelease();
char c = KEYPAD_GetKey();
KEYPAD_WaitRelease();
while(c!='#') {
if(c!='*') {
if(c!=' ') {
LCD_SetCursor(1, (4+i));
LCD_DisplayChar(c);
max_chr[i] = c;
else if(c=='*') {
LCD_SetCursor(1, (4+i));
LCD_DisplayChar(' ');
LCD_SetCursor(1, (4+i));
c = KEYPAD_GetKey();
KEYPAD_WaitRelease();
LCD_Clear();
max = atol(max_chr);
eeprom_write_dword((uint32_t*)0x00, max);
/*********************************