Anda di halaman 1dari 8

BERITA ACARA

Nomor : …/Pid.B/…/PN.Mks
Persidangan umum 1) Pengadilan Negeri Makassar 2) yang memeriksa dan mengadili 3) perkara
perkara pidana dengan acara 4) biasa dalam tingkat pertama 5) pada hari : …………..tanggal………….. 6) yang
dilakukan di Gedung Pengadilan Negeri ………….. 7) dalam perkara terdakwa terdakwa : 8)
I. RADEN DURSOSONO.
II. RADEN KARNO PUTRO. 9).

SUSUNAN PERSIDANGAN : 10)


RADEN BRONTOSENO……………………………………………………………………………………Hakim Ketua.
BAMBANG ABIMAYU…………………………………………………………………………………….Hakim Anggota.
WORO SEMBODRO………………………………………………………………………………………..Hakim Anggota.
RADEN SETYAKI……………………………………………………………………………………………..Panitera Pengganti. 11).
BATORO KRESNO……………………………………………………………………………………………Penuntut Umum 12).

Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua 13), kemudian me-
merintahkan kepada JPU supaya terdakwa terdakwa dipanggil masuk 14) ke ruang persidangan dan Penuntut
Umum menghadapkan terdakwa dalam keadaan bebas dan tidak terbelenggu akan tetapi dijaga baik baik. dan
atas pertanyaan Hakim Ketua mengaku bernama : 15).

I. Nama lengkap : ………………………………………………………………………… 16)


Tempat lahir : …………………………………………………………………………
Umur / tanggal lahir : …………………………………………………………………………
Jenis kelamin : …………………………………………………………………………
Kebangsaan : …………………………………………………………………………
Tempat tinggal : …………………………………………………………………………
Agama : …………………………………………………………………………
Pekerjaan : …………………………………………………………………………
II. Nama lengkap : …………………………………………………………………………
Tempat lahir : …………………………………………………………………………
Umur / tanggal lahir : …………………………………………………………………………
Jenis kelamin : …………………………………………………………………………
Kebangsaan : …………………………………………………………………………
Tempat tinggal : …………………………………………………………………………
Agama : …………………………………………………………………………
Pekerjaan : …………………………………………………………………………

Terdakwa terdakwa tidak ditahan. 17).


Terdakwa terdakwa ditangkap oleh Kepolisian sejak tanggal ……………….. berdasarkan Surat Perintah
dari Kepolisian tanggal ……………….. No……………………………….. 18).
Terdakwa terdakwa dihatan oleh L
Penyidik sejak tanggal ………………………………………………………………………………………..19)
Perpanjangan Kejaksaan sejak tanggal ……………………………………………………………….20)
Penuntut Umum sejak tanggal ……………………………………………………………………………21)
Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal …………………………………........22)
Majelis Hakim sejak tanggal ……………………………………………………………………………....23)
Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri……………………………………………………………...24)
Penahanan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi..........................................................25)
Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi...................................................................26)

Terdakwa dialihkan/ditangguhkan penahanan berdasarkan Surat Penetapan dari ................. Sejak


tanggal ........................................... 27).

Selanjutnya Hakim Ketua memperingatkan kepada terdakwa terdakwa agar supaya memperhatikan
dengan baik baik segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya dipersidangan. 28).
Setelah itu Hakim Ketua memberitahukan kepada terdakwa terdakwa tentang hak haknya untuk
didampingi Penasehat Hukum 29). atas pemberitahuan tersebut terdakwa terdakwa menyatakan tidak akan
didampingi Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri. 30).
Dalam hal ini terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum masing masing bernama : ...........................
Advokat/Penasehat hukum berkedudukan/berkantor di ....................................................... berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal ................................................... 31).
Atas permintaan Hakim Ketua, Penuntut Umum membacakan surat dakwaan tanggal ...........................
Nomor ......................................, sebagai berikut : 32).

LAMPIRKAN SURAT DAKWAAN PU.

Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan kepada terdakwa terdakwa apakah sudah benar benar
mengerti maksud surat dakwaan tersebut, terdakwa terdakwa menerangkan bahwa ia/mereka sudah mengerti
surat dakwaan tersebut. 33).
Atas pembacaan surat dakwaan dari Penuntut Umum tersebut Terdakwa / Penasehat Hukum
terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan.
Selanjutnya Penuntut Umum dalam perkara ini telah mengajukan baran barang bukti berupa : 34).
………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..
Selanjutnya persidangan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi saksi dan atas pertanyaan Hakim
Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi saksi dalam perkara ini telah hadir dan mohon dapatnya
didengar keterangannya dipersidangan pada hari ini 35).
Selanjutnya Hakim Ketua memberikan perintah untuk mencegah jangan sampai saksi berhubungan
satu dengan yang lain sebelum memberikan keterangan di persidangan 36).
Setelah itu Hakim Ketua memerintahkan kepada Terdakwa terdakwa untuk pindah duduk di kursi
yang telah disediakan / didekat Penasehat Hukum.
Dipanggil masuk dan datang menghadap saksi 1 yang atas pertanyaan Hakim Ketua mengaku
bernama :
DEWI SRIKANDI ,.........................................................................................................................................
....................................................................................dst. 37).
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan bahwa ia sudah kenal dengan terdakwa terdakwa
sebelum terdakwa terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi dasar dakwaan, akan tetapi tidak berkeluarga
baik sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan kerja dengannya. 38).
Setelah itu saksi lalu bersumpah / janji menurut cara agamanya bahwa ia akan memberikan
keterangan yang benar, dan tidak lain dari yang sebenarnya dan atas pertanyaan pertanyaan yang disampaikan
oleh Majelis Hakim selanjutnya memberikan jawaban sebagai berikut 39).
Kepada saksi I :
Apakah Yang saudara ketahui
tentang perkara ini ? 40).
(contoh pertanyaan)
Saya mengetahui bahwa pada hari , tanggal jam sewaktu saya sedang
berjalan di Jalan Urip Sumoharjo, melihat terdakwa berada didepan
rumah milik Sdr. Dan seterusnya (contoh jawaban). 41).
Apakah Saudara kenal dengan
Barang bukti ini ?
(diperlihatkan)42).
Hakim Ketua kemudian memberikan kesempatan kepada Hakim Anggota I, atas pertanyaan
pertanyaan memberikan jawaban sebagai berikut : 43).
………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
Hakim Ketua kemudian memberikan kesempatan kepada Hakim Anggota II , atas pertanyaan
pertanyaan memberikan jawaban sebagai berikut :
………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menanyakan
kepada saksi dengan perantaraan Hakim Ketua, dan atas pertanyaan pertanyaan memberikan jawaban sebagai
berikut : 44).
………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada Penasehat Hukum untuk menanyakan
kepada saksi dengan perantaraan Hakim Ketua, dan atas pertanyaan pertanyaan memberikan jawaban sebagai
berikut : 45).
………………..………………..………………..………………..
………………..………………..………………..………………..………………..
Atas pertanyaan Hakim Ketua, terdakwa menerangkan bahwa keterangan saksi 1 tersebut adalah
benar / tidak benar (Jelaskan yang tidak benar yang mana). 47).
Atas pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan tidak akan mengajukan saksi lagi dalam
perkara ini.
Atas pertanyaan Hakim Ketua Terdakwa/Penasehat Hukum menerangkan akan/tidak mengajukan
saksi yang meringankan dalam perkara ini.
Setelah itu Ketua memerintahkan skasi tersebut pindah duduk dikursi yang telah disediakan, dan
terdakwa diperintahkan duduk dikursi pemeriksaan.
Kemudian dilanjutkan pemeriksaan terdakwa dan atas pertanyaan pertanyaan yang disampaikan oleh
Hakim Ketua, Terdakwa terdakwa memberikan jawaban sebagai berikut : 48).
Coba ceritakan apa yang saudara
Ketahui tentang perkara ini ? 49).
Pada hari, tanggal dan jam saya berada di Jalan Urip Sumoharjo
bersama teman saya bernama X. 50).
Tahukah saudara dengan barang
Bukti ini ? (diperlihatkan) 51).
Saya mengerti bahwa barang tersebut saya ambil dari rumah Jalan
Urip Sumoharjo. 52).
Setelah itu Hakim Ketua menyatakan bahwa pemeriksaan dalam perkara ini telah selesai dan kepada
Penuntut Umum agar mengajukan tuntutan pidana, selanjutnya Penuntut Umum membacakannya sebagai
berikut : 53).
TUNTUTAN PIDANA SUPAYA DILAMPIRKAN.
Setelah itu Hakim Ketua menyerahkan tuntutan pidana kepada Terdakwa/Terdakwa terdakwa /
Penasehat Hukum, dan atas pertanyaan Hakim Ketua Terdakwa akan mengajukan Pembelaannya sebagai
berikut : 54).
PEMBELAAN JIKA ADA DILAMPIRKAN.
Setelah itu Hakim Ketua menyerahkan pembelaan tersebut kepada Penuntut Umum dan atas
pertanyaan Hakim Ketua menerangkan akan mengajukan replieknya sebagai berikut : 55).
REPLIEK DILAMPIRKAN.
Setelah itu Hakim Ketua menyerahkan repliek tersebut kepada Terdakwa/Penasehat hukum dan atas
pertanyaan Hakim Ketua menerangkan bahwa ia akan mengajukan duplieknya sebagai berikut : 56).
DUPLIEK DILAMPIRKAN.
Setelah itu Hakim Ketua menerangkan bahwa pemeriksaan dalam perkara ini telah selesai oleh karena
itu dinyatakan ditutup. 57).
Kemudian Hakim Ketua memerintahkan kepada terdakwa, saksi, Penasehat Hukum, Penuntut Umum
dan Hadirin untuk meninggalkan ruangan sidang, selanjutnya Majelis Hakim mengadakan musyawarah dan
mengambil putusan sebagai berikut : 58).
Kemudian sidang dibuka kembali dan terdakwa, saksi, Penasehat Hukum, Penuntut Umum dan
Hadirin diperintahkan masuk kembali keruang sidang, kemudian putusan tersebut diucapkan dalam sidang
yang terbuka untuk umum. 59).

MENGADILI :
TULIS SEMUA AMAR PUTUSANNYA.

Selanjutnya Hakim Ketua memberitahukan kepada terdakwa tentang segala apa yang menjadi haknya
yaitu :
1. Segera menerima atau segera menolak putusan.
2. Mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan, dalam tenggang waktu
yang ditentukan oleh Undang Undang ini.
3. Minta penangguhan pelaksanaan putusan dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh Undang
Undang untuk dapat mengajukan grasi, dalam hal ia menerima putusan.
4. Minta perkaranya diperiksa dalam tingkat banding dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh
undang undang ini, dalam hal ia menolak putusan.
5. Mencabut pernyataan menerima atau menolak putusan dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh
undang undang ini 60).
6.
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sidang ditutup.

Demikian dibuat berita acara ini yang ditanda tangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti. 61).

Panitera Pengganti Hakim Ketua


KETERANGAN :
1. Pada prinsipnya sidang adalah terbuka untuk umum, kecuali undang undang menentukan lain, Pasal
153 (3) KUHAP. Misalnya sidang yang terdakwanya anak anak atau sidang tentang pidana kesusilaan.
2. Menunjukkan kewenangan dari Pengadilan Negeri mana yang berwenang mengadili Pasal 84 dan 147
KUHAP.
3. Lihat pasal 1 ayat (1) angka 9.
4. Ini untuk menunjukkan dan membedakan acara persidangan tersebut, yaitu sidang perkara biasa,
singkat atau ringan, pasal 152, 203 dan 205 KUHAP.
5. Untuk membedakan sidang tersebut dalam tingkat pengadilan apa, yaitu tingkat pertama, tingkat
banding atau kasasi.
6. Menunjukkan kapan sidang dilakukan dan kapan berita acara tersebut dibuat terhadap perkara yang
disidangkan tersebut, pasal 153 KUHAP.
7. Lihat pasal 230 KUHAP.
8. Disini untuk menunjukkan apakah terdakwanya seorang atau lebih, jika seorang tulis saja “terdakwa”
jika lebih tulis saja “terdakwa terdakwa atau para terdakwa” tergantung selera masing masing.
9. Disini hanya ditulis nama terdakwa saja, karena belum ditanyakan identitasnya secara keseluruhan,
hanya untuk menunjukkan sidang tersebut adalah sidang perkaranya siapa.
10. Lihat pasal 152 KUHAP.
11. Sidang kehadiran Panitera pengganti adalah wajib, pasal 17 (3) UU No.4 Tahun 2004/Pasal 27 (1)(2)
UU no.2 Tahun 1986 Panitera pengganti disebut juga BS/Buitengwoon substituut Grifer.
12. Sidang kehadiran Penuntut Umum adalah wajib, kecuali terhadap perkara perkara ringan atau lalu
lintas yang tanpa hadirnya Penuntut Umum.
13. Lihat pasal 153 KUHAP.
14. Lihat pasal 154 KUHAP.
15. Lihat pasal 155 KUHAP.
16. Lihat pasal 156 KUHAP.
17. Ini untuk menunjukkan apakah terdakwa ditahan atau tidak.
18. Ini jika terdakwa dilakukan penangkapan lihat pasal 16 KUHAP.
19. Lihat pasal 24 KUHAP.
20. Lihat pasal 24 ayat (2) KUHAP.
21. Lihat pasal 25 KUHAP.
22. Lihat pasal 25 ayat (2) KUHAP.
23. Lihat pasal 26 KUHAP.
24. Lihat pasal 26 Ayat (2) KUHAP.
25. Lihat pasal 27 KUHAP.
26. Lihat pasal 27 ayat (2) KUHAP.
27. Lihat pasal 31 KUHAP.
28. Lihat pasal 155 KUHAP.
29. Lihat pasal 54 KUHAP. jika ada Penasehat Hukumnya.
30. Lihat pasal 55 KUHAP.
31. Lihat pasal 54 KUHAP jika ada Penasehat Hukumnya.
32. Lihat pasal 155 ayat (2) a KUHAP.
33. Lihat pasal 155 ayat (2) b KUHAP.
34. Catat barang barang bukti yang nyata diajukan dipersidangan, jangan mencontoh daftar barang bukti,
karena kadang kadang tidak sama.
35. Apakah saksi saksi yang diminta oleh Majelis sesuai di dalam surat penetapan hari sidang sudah
hadir, lihat pasal 152 KUHAP.
36. Lihat pasal 159 KUHAP.
37. Lihat pasal 160 ayat (2) KUHAP.
38. Lihat pasal 160 ayat (2) KUHAP.
39. Lihat pasal 160 ayat (3) KUHAP, mengenai lafad sumpah lihat buku coklat cetakan keempat tahun
2003 halaman 247, 248 dan 249.
40. Ini hanya contoh dari beberapa pertanyaan, dan pertanyaan ini harap sesuai dengan apa yang
ditanyakan oleh Majelis, lihat pasal 165 ayat (1) KUHAP.
41. Ini hanya contoh dari beberapa jawaban dan jawaban ini harap sesuai dengan apa yang dijawab oleh
yang bersangkutan, lihat pasal.
42. Lihat pasal 181 ayat (2) KUHAP.
43. Lihat pasal 165 ayat (1) KUHAP.
44. Lihat pasal 164 (2) KUHAP.
45. Lihat pasal 164 (2) KUHAP.
46. Semua pertanyaan dan jawaban diketik sampai slesai jangan dipenggal penggal letaknya, walaupun
pertanyaan pertanyaan Majelis tidak runtut/meloncat loncat.
47. Lihat pasal 164 ayat (1) KUHAP.
48. Lihat pasal 175 KUHAP.
49. Ini hanya berupa contoh pertanyaan saja, ketik sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh Majelis,
Penuntut Umum atau Penasehat Hukumnya.
50. Ini hanya berupa contoh pertanyaan saja, ketik sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh Majelis,
Penuntut Umum atau Penasehat Hukumnya.
51. Lihat pasal 181 ayat (1) KUHAP.
52. Lihat pasal 182 ayat (1) KUHAP.
53. Lihat pasal 182 ayat (1) a KUHAP.
54. Lihat pasal 182 ayat (1) b KUHAP.
55. Lihat pasal 182 ayat (1) c KUHAP.
56. Lihat pasal 182 ayat (1) c KUHAP.
57. Lihat pasal 182 ayat (2) KUHAP.
58. Lihat pasal 182 ayat (3) KUHAP.
59. Lihat pasal 195 KUHAP.
60. Lihat pasal 196 ayat (3) KUHAP.
61. Lihat pasal 202 ayat (4) KUHAP.

Anda mungkin juga menyukai