Anda di halaman 1dari 97

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI HONORER

PADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN


KEPULAUAN MERANTI MENGGUNAKAN
VISUAL BASIC NET

TUGAS AKHIR

Oleh:
Moh Taufik
21000512

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI
BATAM
2017
SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI HONORER
PADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN
KEPULAUAN MERANTI MENGGUNAKAN
VISUAL BASIC NET

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh:
Moh Taufik
21000512

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI
BATAM
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Penggajian Pada Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Kepulauan Meranti Menggunakan Visual Basic
Net.
Nama Mahasiswa : Moh Taufik
NIM : 21000512
Program Studi : Manajemen Informatika
Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
GICI

Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Diuji Di Depan Dewan Penguji Pada Sidang
Tugas Akhir

Batam, 22 Juli 2017

Pembimbing Plt Ka. Prodi. Manajemen Informatika

Sandy Suwandana, S.Kom., M.Kom Dedi Rahman Habibie, S.Kom., M.Kom


NIDN : 1006099201 NIDN : 1018028903

ii
HALAMAN PERNYATAAN

Nama Mahasiswa : Moh Taufik


NIM : 21000512
Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Penggajian Pada Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Kepulauan Meranti Menggunakan Visual Basic
Net.
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (ahli madya, sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) GICI maupun
Perguruan Tinggi lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
2. Tugas Akhir ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku.

Batam, 22 Juli 2017


Yang membuat pernyataan,

Materai
Rp 6000
Moh Taufik
NIM: 21000512

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN PADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI’’ sesuai dengan yang direncanakan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, penulis akan banyak menemui kesulitan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kiatwansyah, selaku Ketua Pembina Yayasan Permata Harapan Bangsa
Batam.
2. Bali Dalo, SH. selaku Ketua Yayasan Permata Harapan Bangsa.
3. Bapak Zainul Munir, S.T., M.eTc selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer GICI.
4. Bapak Sandy Suwandana, S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing I yang telah
mengarahkan dan membimbing Penulis selama mengerjakan Tugas Akhir.
5. Staff Dosen dan Karyawan STMIK GICI, yang telah banyak memberikan ilmu
dan kemudahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca, Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan
Tugas Akhir ini.

Batam, 22 Juli 2017


Penulis,

Moh Taufik

v
ABSTRAK

Perkembangan teknologi khususnya komputer pada saat ini mempunyai


peranan yang sangat penting dalam kehidupan di masyarakat. Teknologi yang
berkembang sesuai tuntunan zaman diharapkan menjadi sarana penunjang untuk
menangani permasalahan yang timbul dalam mengelola dan menyelesaikan
permasalahan yang ada di perusahaan, organisasi atau instansi. Begitu juga dengan
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Meranti, diharapkan dapat menyediakan
informasi yang tepat dan akurat dalam membuat data informasi penggajian pegawai
honorer. Sistem yang sedang berjalan pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Kepulauan Meranti saat ini belum sepenuhnya menggunakan sistem komputerisasi.
Sistem Informasi Penggajian ini dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah
dalam pembuatan laporan penggajian yang lebih cepat dan akurat serta menarik.
Sistem Informasi Penggajian ini bersifat dinamis, yaitu berarti bahwa informasi yang
diberikan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan keadaan yang sedang
terjadi.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Sistem penggajian Tenaga Honorer.

vi
ABSTRACT

The development of technology, especially computers at this time have a very


important role in life in society. Technology that develops according to the guidance
of the era is expected to be a supporting tool to handle the problems that arise in
managing and solving existing problems in companies, organizations or agencies. So
also with the Manpower Office of Meranti Islands Regency, is expected to provide
accurate and accurate information in making data payroll information honorary
employees. The current system at the Manpower Office of the Meranti Islands
Regency is currently not fully utilized in the computerized system. Payroll
Information System is designed in such a way to facilitate the making of payroll
reports more quickly and accurately and interesting. This Payroll Information System
is dynamic, meaning that the information provided is subject to change at any time
based on the current situation.

Keywords: Information System, Payroll System Honorer

vii
DAFTAR ISI

Judul Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
ABSTRACT .............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ......................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 7


2.1 Sistem Informasi ........................................................................................ 7
2.1.1 Definisi Sistem ................................................................................ 7
2.1.2 Sejarah Sistem Informasi ................................................................ 7
2.1.3 Karateristik Sistem .......................................................................... 8
2.1.4 Definisi Informasi ......................................................................... 10
2.1.5 Definisi Sistem Informasi ............................................................. 11
2.1.6 Software Development Life Cycle (SDLC) ................................... 11
2.1.7 Database ......................................................................................... 11
2.1.8 Pengertian Gaji .............................................................................. 12
2.2 Tinjauan Teori Khusus .............................................................................. 13
2.2.1 Waterfall Model ............................................................................ 14
2.2.2 Diagram Konteks .......................................................................... 15
2.2.3 Data Flow Diagram ........................................................................ 16
2.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................. 17
2.2.5 Visual Basic Net ............................................................................ 25
2.2.6 MSQL (Versi 5) ............................................................................ 25
2.2.7 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 28


3.1 Kerangka Kerja Penelitian ....................................................................... 28
3.2 Gambaran Umum Perusahaan .................................................................. 31
3.3.1 Visi Dan Misi Dinas Tenaga Kerja ............................................... 31
3.3.2 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja ...................................... 32
3.3.3 Tempat Penelitian ......................................................................... 33
3.3.4 Jadwal Penelitian .......................................................................... 34

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ........................................................ 35


4.1 Analisis sistem yang Berjalan .................................................................. 36
4.2 Analisis Sistem yang Diusulkan ............................................................... 36
4.2.1 Perancangan Sistem ..................................................................... 37
4.2.2 Diagram Arus Data ....................................................................... 38
4.2.3 Diagram Konteks .......................................................................... 38
4.2.4 DAD Level 0 ................................................................................. 39
4.2.5 Perancangan Database .................................................................. 40
4.2.6 ERD (Entity Relationship Diagram .............................................. 42

viii
4.2.7 Normalisasi ................................................................................... 43
4.2.8 Struktur Tabel Database ............................................................... 44
4.2.9 Relasi Antar Tabel ........................................................................ 47
4.3 Implementasi ............................................................................................ 48
4.3.1 Tampilan Form Pegawai .............................................................. 48
4.3.2 Tampilan Jabatan(penempata)....................................................... 49
4.3.3 Tampilan Form Gaji ...................................................................... 50
4.3.4 Tampilan Laporan Pegawai ........................................................... 51
4.3.5 Tampilan Laporan Penggajian ...................................................... 51
4.3.6 Rencana Sistem Yang Diusulkan .................................................. 52
4.3.7 Perbandingan Sistem ..................................................................... 52
4.3.8 Analisa Produktivitas .................................................................... 53
4.3.9 Segi Efisien Dan Efektivitas ......................................................... 54
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 55
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 56
5.2 Saran ........................................................................................................ 56
Daftar Pustaka ................................................................................................ 57

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Notasi Pada DFD ....................................................................................... 23


Tabel 4.1 Kumpulan Field Data Yang Dibutuhkan Sistem ........................................ 24
Tabel 4.2 Tabel Gaji .................................................................................................... 26
Tabel 4.3 Tabel Honorer ............................................................................................ 23
Tabel 4.4 Tabel Departemen ..................................................................................... 24
Tabel 4.5 Tabel Gajian ............................................................................................... 26
Tabel 4.6 Tabel Penempatan ...................................................................................... 23
Tabel 4.7 Tabel Perbandingan Sistem Lama Dan Sistem Baru ................................. 24

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Karakteristik Dari Suatu Sistem ............................................................ 10


Gambar 2.2 Ilustrasi Model Waterfall ...................................................................... 14
Gambar 2.3 Komponen Entity Relationship Diagram .............................................. 18
Gambar 2.4 Jenis Entitas ........................................................................................... 19
Gambar 2.5 Atribut Sederhana ................................................................................... 19
Gambar 2.6 Atribut Komposit ................................................................................... 20
Gambar 2.7 Atribut Bernilai Tunggal ....................................................................... 20
Gambar 2.8 Atribut Bernilai Banyak ........................................................................ 20
Gambar 2.9 Atribut Turunan ..................................................................................... 21
Gambar 2.10 Atribut Identitas ................................................................................... 22
Gambar 2.11 Tipe Relasi ............................................................................................ 23
Gambar 2.12 Derajat Relasi Unary ............................................................................ 23
Gambar 2.13 Derajat Relasi Binary ........................................................................... 23
Gambar 2.14 Derajat Relasi Ternary ......................................................................... 24
Gambar 2.15 Contoh Derajat Kardinalitas ................................................................ 24
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................... 27
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja ............................................... 37
Gambar 4.1 Aliran Sistem Yang Sedang Berjalan .................................................... 38
Gambar 4.2 Sistem Yang Diusulkan ......................................................................... 39
Gambar 4.3 Diagram konteks ................................................................................... 40
Gambar 4.4 DAD Level 0 Sistem Informasi Penggajian .......................................... 41
Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ...................................................... 42
Gambar 4.6 Tampilan Form Karyawan ..................................................................... 46
Gambar 4.7 Tampilan Form Jabatan .......................................................................... 49
Gambar 4.8 Tampilan Form gaji ............................................................................... 49
Gambar 4.9 Tampilan laporan Pegawai ..................................................................... 50
x
Gambar 4.10 Tampilan Laporan Penggajian ............................................................ 51

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa sekarang ini untuk menghadapi persaingan global dinas Tenaga

Kerja Kaputaten Kepulauan Meranti membutuhkan peranan komputer dalam

mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikan masalah yang ada berdasarkan

pada informasi yang akurat dan terpercaya. Oleh karena itu diperlukan suatu

teknologi informasi yang cukup baik serta dapat dipertanggung jawabkan dalam

upaya menghimpun semua informasi yang dibutuhkan oleh dinas pemerintahan

terkait demi kemajuan Dinas Tenaga Kerja tersebut. Sehingga informasi

merupakan salah satu kebutuhan didalam suatu instansi pemerintahan, yang

berada diluar sistem informasi dianggap sangat penting karena dengan adanya

informasi dapat menambah pengetahuan, mengurangi ketidakpastian dan resiko

kegagalan serta dapat membantu para pemimpin untuk mengambil suatu

kesimpulan dan keputusan yang efektif dan efisien.

Dalam melaksanakan kegiatan operasi Dinas Tenaga Kerja Kepulauan

Meranti merancang manajemen yang baik dengan ditunjang oleh pegawai yang

berkualitas agar dapat bekerja secara efisien. Hal penting yang harus diperhatikan

oleh dinas terkait adalah faktor manusia, sumber daya manusia dalam suatu

instansi merupakan faktor dominan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai

imbalan kepada sumber daya tersebut, maka dinas Tenaga Kerja Kepulauan

Meranti menjanjikan suatu kontrak prestasi yang berupa gaji. untuk mengatasi

kekeliruan akibat ketidaktelitian dan tidak tepatnya pencatatan serta pembayaran

1
2

atas gaji, maka perlu diatur tindakan kerja yang sesuai dengan peraturan yang

berlaku. Demikian juga mengenai ketentuan ketentuan untuk kesejahteraan sosial

para pegawai honorer harus ditetapkan kebijakan maupun sistem dan prosedur

yang didukung dengan formulir atau catatan yang sesuai dengan peraturan. Dinas

tenaga kerja merupakan instansi pemerintahan yang bergerak dibidang

ketenagakerjaan, yang mempunyai tugas membantu menyalurkan tenaga kerja dan

pengurusan perizinan investasi di kabupaten kepulauan meranti.

Salah satu yang penting dari suatu permasalahan pada Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Kepulauan Meranti. adalah tentang sistem penggajian pegawai

honorer. Untuk sistem penggajian pegawai honorer pada dinas tenaga kerja masih

menggunakan sistem yang manual untuk proses perhitungan gaji pegawai honorer

yang dimasukkan secara manual oleh bagian kepegawaian kemudian dilaporkan

kepada bagian keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan besarnya

gaji yang akan diperoleh pegawai tersebut tidak diperhatikan secara seksama,

sehingga dapat terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji pegawai honorer.

Keunggulan dari sistem informasi penggajian adalah sebagai bentuk kepatuhan

terhadap peraturan yang diterapkan dipemerintahan, Sebagai upah atau imbalan

yang sesuai dengan kinerja serta prestasi kerja pegawai.

Untuk meminimalkan kesalahan yang akan terjadi dibutuhkan secara sistem

penggajian yang berbasis komputerisasi dimana sistem tersebut dapat mengolah

semua kegiatan penggajian pegawai honorer pada dinas Tenaga Kerja Kabupaten

Kepulauan Meranti. sehingga dapat meringankan kerja bagian kepegawaian dan

keuangan dalam penyampaian informasi yang cepat,tepat dan akurat, sehingga

setiap pegawai di dinas ini bisa mendapatkan informasi secara akurat.


3

Oleh karena itu diajukan penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI

PENGGAJIAN PEGAWAI HONORER PADA DINAS TENAGA KERJA

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI MENGGUNAKAN VISUAL

BASIC NET’’.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diperoleh perumusan masalah

yaitu:

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi penggajian pegawai

honorer pada dinas tenaga kerja kabupaten kepulauan meranti menggunakan

visual basic net.

2. Bagaimana menerapkan sistem informasi penggajian pegawai honorer di

wilayah dinas tenaga kerja kabupaten kepulauan meranti.

1.3 Batasan Masalah

Sesuai perumusan masalah tersebut maka pembuatan sistem informasi

penggajian pegawai dapat ditentukan dengan batasan masalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi penggajian pegawai honorer pada dinas tenaga kerja

kabupaten kepulauan meranti.

2. Membahas tentang absen, gaji pokok, tunjangan kegiatan, tunjangan

fungsional.

3. Rancangan program menggunakan visual basic net.

4. Format database menggunakan MySQL.


4

5. Laporan yang dihasilkan adalah data pegawai, data absen, dan laporan data

penggajian pegawai honorer.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini diuraikan sebagai

berikut:

1. Merancang dan membangun sistem informasi penggajian pegawai honorer

menggunakan visual basic net pada dinas tenaga kerja kabupaten kepulauan

meranti.

2. Menerapkan sistem informasi penggajian pegawai pada dinas tenaga kerja

kabupaten kepulauan meranti.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan

bagi perkembangan ilmu sistem informasi dan menambah kajian ilmu sistem

informasi khususnya ilmu untuk mengetahui bagaimana sistem yang

diterapkan dalam penggajian pegawai honorer menggunakan visual basic net.

2. Memberikan wawasan bagi penulis mengenai cara kerja sistem penggajian

menggunakan visual basic net.

3. Penelitian ini akan memberikan masukan untuk kemudahan dalam proses

penggajian karyawan berupa gaji pokok, tunjangan fungsional, tunjangan


5

kegiatan, slip gaji, laporan data pegawai honorer dinas tenaga kerja kepulauan

meranti.

4. Mempermudah analisis data laporan untuk bagian keuangan. Memudahkan

bagian kepegawaian untuk melakukan proses pengisian data pegawai.

5. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam proses penggajian

suatu perusahaan. Selain itu penelitian ini diharapkan bahwa pembaca dapat

memperoleh informasi mengenai implementasi pembangunan sistem

informasi penggajian berbasis desktop.

6. Sebagai salah satu referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya, terutama yang

meneliti dibidang sistem informasi penggajian.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar penulisan lebih terarah, maka penulis membagikan tugas akhir ini

dalam lima bab dan masing-masing bab dalam sub bab-bab. Adapun sistematika

penulisan dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang pendahuluan, latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan dan teori yang

digunakan sebagai pendekatan dalam penyelesaian masalah yang diambil dari

berbagai sumber baik buku ataupun jurnal-jurnal terkait dengan penelitian.


6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang kerangka kerja, metode pengumpulan data yang

digunakan dalam melakukan penelitian, serta pembahasan mengenai gambaran

umum perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan mengenai analisis sistem yang berjalan sekarang pada

perusahaan, analisis sistem yang diusulkan dan implementasi dari hasil program

yang telah dirancang. Dalam bab ini, berisi tentang perancangan sistem mulai dari

rancangan menggunakan alat bantu perancangan hingga gambaran sketsa dari

sistem yang dirancang.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang

sudah dibahas pada bab sebelumnya serta berisi saran yang dapat digunakan

dalam pengembangan sistem.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pendukung

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem didifinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan

saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar,

sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama ketiga komponen

tersebut mencakup sofware, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini

saling berkaitan satu sama lain. Sofware mencakup semua perangkat lunak yang

dibangun dalam bahasa pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudian menjadi

sistem operasi, aplikasi, dan driver, sistem operasi, aplikasi driver, saling bekerja

sama agar komputer dapat berjalan dengan baik. Hardware mencakup semua

perangkat keras (motherboard, processor, vga, dan lain-lain) yang disatukan

menjadi sebuah komputer. Dalam konteks yang luas, bukan hanya sebuah

komputer, namun sebuah jaringan komputer. Brainware inilah (melalui sejumlah

prosedur) yang dapat menciptakan sebuah sistem yang bermanfaat bagi pengguna

(IPutu Agus Eka Pratama, SII, Mei 2014 :07-08).

2.1.2 Sejarah Sistem Informasi

Untuk menggali sejauh mana perkembangan sistem informasi, akan

menyangkut banyak aspek yang terkait denganya, yaitu sejarah perangkat keras

dan bagaimana perangkat keras itu digunakan. Lebih dari setengah abad,

7
8

komputer digital ditemukan dan digunakan untuk segala keperluan baik dalam

organisasi bisnis, maupun nonbisnis dan perseorangan.

Teknologi yang membangunya telah mengalami perkembangan yang sangat

revolusioner dan dengan kinerja yang berlipat meningkat, namun ukuranya

semakin kecil, semakin ringan, kuat, dan murah. Tak hanya itu, perangkat

lunaknya pun ikut mengalami perkembangan yang luar biasa cepat. Mulai dari

program aplikasi sederhana menjadi program yang didesain untuk mendukung

sistem pembuatan putusan manajer yang kompleks sekalipun (Dr. Ir. Hj. Etin

Indrayani, Mt – Dra. Gatiningsih, Mt SIMP, Oktober 2013 :05)

2.1.3 Karakteristik Sistem

Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki karakteristik

seperti berikut (Hutahaean, 2015):

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-

bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.


9

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Environment adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem

operasi. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga

dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output)

dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui

penghubung.

5. Masukkan Sistem (input)

Masukkan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa

perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,

sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan – laporan keuangan.


10

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang akan dihasilkan sistem.

Gambar 2.1 Karakteristik dari Suatu Sistem

2.1.4 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang

terjadi pada saat tertentu. (Hutahaean, 2015).

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

atau mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan


11

informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

besar dibandingkan biaya untuk mendapatkannya. (Abdullah, 2015).

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam

suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan

untuk pengambilan keputusan. (Kadir, 2005) dalam (Saputra dan Bukhori, 2014).

2.1.5 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 1999)

dalam (Aminudin, dkk, 2015).

2.1.6 Software Development Life Cycle (SDLC)

SDLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengubah atau

mengembangkan suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-

model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-

sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang

sudah teruji baik). (Rosa dan Shalahuddin, 2013)

2.1.7 Database

Basis data atau Database merupakan koleksi dari data-data yang teroganisir

dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan
12

dimanipulasi. (Luqman, 2012) dalam (Aminuddin, dkk, 2015). Sistem basis data

adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan

komputer untuk menyimpan atau merekan serta memelihara data operasional

lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan

informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan

keputusan. (Marlinda, 2004) dalam (Jayanti dan Iriani, 2014).

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri

merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan

nilai (angka, deretan, karakter, atau simbol). (Abdullah, 2015).

2.1.8 Pengertian Gaji

Gaji didefinisikan secara umum sebagai pembayaran atas penyerahan jasa

yang dibayarkan kepada karyawan yang memiliki jenjang jabatan manajer dan

umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

karyawan pelaksana (bagian produksi) dan dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam

kerja, atau jumlah satuan produk yang telah dihasilkan oleh karyawan. Dalam

pelaksanaan sistem penggajian di tiap-tiap perusahaan tidak selalu sama, hal

tersebut tergantung dari kondisi perusahaan. (Mulyadi, 2001) dalam (Agustina

dan Sukadi, 2014).

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas

administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan, sedangkan

upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan

kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah
13

biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang

diselesaikan. (Sugiyarso dan Winarni, 2005) dalam (Jayanti dan Iriani, 2014).

Istilah gaji, upah, dan imbalan merupakan istilah yang sering kita temukan dalam

hubungan bisnis antara karyawan dan perusahaan. (Nilasari, 2016).

1. Gaji

Gaji atau yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah salary merupakan

sebuah bentuk pembayaran secara periodik dari sebuah perusahaan kepada

seorang karyawan yang mungkin didasarkan pada kontrak kerja.

2. Upah

Upah atau dalam bahasa inggris disebut dengan wage merupakan kompensasi

berupa uang yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerjanya sebagai

balasan dari pekerjaan yang telah dilakukan.

3. Imbalan

Dalam bahasa inggris, kata “imbalan” bisa merujuk pada kata compensation.

Imbalan merupakan istilah yang cakupannya lebih luas dari gaji dan upah.

Menurut Achmad S. Ruky (2006), imbalan ini mencakup semua pengeluaran

yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pekerja dan diterima atau dinikmati

oleh pekerja, baik diterima langsung, rutin maupun tidak langsung.

2.2. Tinjauan Teori Khusus

Dalam penyusunan ini dicantumkan beberapa teori khusus yang menjelaskan

tentang proses pembuatan sistem informasi penggajian karyawan, berikut

penjelasan dari beberapa teori, diantaranya adalah sebagai berikut:


14

2.2.1 Waterfall Model

Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial

linier (sequential liniear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air

terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau

terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung

(support). Berikut adalah gambar model air terjun (Rosa dan Shalahuddin, 2013):

Analisis Desain Pengodean Pengujian

Gambar 2.2 Ilustrasi Model Waterfall.

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak

Proses penginputan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu untuk dilakukan dokumentasi.

perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini

mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada

tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan. Pembuatan kode program desain harus di

implementasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini


15

adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap

desain.

1. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan

fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini

dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan

keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

2. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami

perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi

karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian

atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses

pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat

lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks memaparkan diagram konteks berisi gambaran umum

(secara garis besar) sistem akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa

diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke

sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus

dihasilkan”. (Abdullah, 2015).


16

2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pemodelan dari proses analisis

kebutuhan perangkat lunak. Dalam DFD dibahas fungsi-fungsi apa saja yang

diperlukan oleh suatu sistem dan aliran data yang terdapat diantara proses

didalamnya. DFD berguna sebagai alat untuk memverifikasi apakah sistem yang

akan dibangun sudah memenuhi kriteria yang diinginkan oleh user atau belum.

(Abdullah, 2015).

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan

aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang

mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). Notasi-notasi pada DFD

(Yourdon Edward dan Tom DeMarco) adalah sebagai berikut: (Rosa dan

Shalahuddin, 2013).

Tabel 2.1 Notasi pada DFD

Notasi Keterangan

Proses atau fungsi atau prosedur pada


pemodelan perangkat lunak yang akan di
implementasikan dengan pemrograman
terstruktur maka pemodelan notasi inilah yang
harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam
kode program.

Catatan :
Nama yang diberikan pada sebuah proses
biasanya berupa kata kerja
17

File atau basis data atau penyimpanan (storage)


pada pemodelan perangkat lunak yang akan
diimplementasikan dengan pemrograman
terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang
harusnya dibuat menjadi tabel basis data yang
dibutuhkan tabel-tabel ini juga harus sesuai
dengan perancangan tabel-tabel pada basis data
(Entity Relationship Diagram (ERD),
Conceptual Data Model (CDM), Phisycal Data
Model (PDM)).
Catatan :
Nama yang diberikan pada sebuah
penyimpanannya biasanya kata benda.
Entitas luar (external entity) atau masukan
(input) atau keluaran (output) atau orang yang
memakai/berinteraksi dengan perangkat lunak
yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait
dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan.
Catatan :
Nama yang digunakan pada masukan (input)
atau keluaran (output) biasanya berupa kata
benda.
Aliran data; merupakan data yang dikirim antar
proses dari penyimpanan ke proses, atau dari
proses ke masukan (input) atau keluaran
(output).
Catatan:
Nama yang digunakan pada aliran data biasanya
dapat diawali dengan kata data, misalnya “data
siswa” atau tanpa kata data, misalnya “siswa”.
Sumber: Hanif Al Fatah (2007:119)

2.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah metode konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan dalam DFD untuk memodelkan

struktur data dan hubungan antar data. (Abdullah, 2015).


18

ERD adalah suatu permodelan berbasis pada persepsi dunia nyata yang

mana terdiri dari kumpulan objek dasar yang disebut dengan entitas (entity) dan

hubungan diantara objek-objek tersebut dengan menggunakan perangkat

konseptual dalam bentuk diagram. (Lubis, 2016).

ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari

model konseptual suatu basis data relasional. ERD juga merupakan gambaran

yang merelasikan antara objek yang satu dengan objek yang lain dari objek di

dunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas. (Yanto, 2016).

ERD terdiri dar 3 Komponen Utama, yaitu:

Gambar 2.3 Komponen Entity Relationship Diagram

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah suatu objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek

lainnya. Objek tersebut dapat berupa orang, benda ataupun hal lainnya.

(Yanto, 2016). Dilihat dari jenisnya entitas terbagi atas dua yaitu:

a. Entitas Kuat (Strong Entity)

Entitas kuat adalah entitas yang dapat berdiri sendiri tidak bergantung

pada entitas lainnya, entitas kuat memiliki atribut key dan entitas kuat

digambarkan sebagai kotak persegi panjang bergaris tunggal.

b. Entitas Lemah (Weak Entity).


19

Entitas lemah adalah entitas yang tidak dapat berdiri sendiri. Entitas

lemah merupakan hasil dari pembentukan entitas kuat, entitas lemah

tidak memiliki atribut key dan entitas lemah digambarkan sebagai kotak

persegi panjang bergaris ganda.

Gambar 2.4 Jenis Entitas

2. Atribut (Attribute)

Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan entitas.

Atribut sering dikenal dengan property dari suatu entitas atau objek.

Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran elips. Macam-macam

atribut:

a. Atribut Sederhana (Simple Attribute)

b. Atribut sederhana adalah atribut yang nilainya tidak dapat dibagi

lagi menjadi banyak yang lebih kecil.

Gambar 2.5 Atribut Sederhana


20

c. Atribut Komposit (Composite Attribute)

Atribut komposit adalah atribut gabungan yang nilainya dapat

dipecah menjadi bagian lebih, atau sering disebut atribut yang

terdiri dari beberapa atribut kecil di dalamnya.

Gambar 2.6 Atribut Komposit

d. Atribut Bernilai Tunggal (Single Value Attribute)

Atribut bernilai tunggal adalah jenis atribut yang nilainya hanya

suatu dari entitas.

Gambar 2.7 Atribut Bernilai Tunggal

e. Atribut Bernilai Banyak (Multivalues Attribute)

Atribut bernilai banyak adalah jenis atribut yang nilainya lebih dari

satu dalam suatu entitas tertentu.

Gambar 2.8 Atribut Bernilai Banyak


21

f. Atribut Turunan (Derived Attribute)

Atribut turunan adalah jenis atribut yang nilainya diperoleh dari

atribut yang lain.

Gambar 2.9 Atribut Turunan

g. Atribut Identitas (Key Attribute)

Atribut identitas adalah atribut yang dijadikan sebagai kunci pada

suatu tabel. Sifat atribut identitas ini unik, tidak ada yang

menyamai, atribut identitas ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

i. Super Key

Super key adalah satu atribut atau kumpulan atribut yang

secara unik mengidentifikasi sebuah baris di dalam relasi atau

himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi secara unik sebuah entitas dalam set

entitas.

ii. Candidate Key

Candidate key adalah atribut yang menjadi determinan yang

dapat dijadikan identitas baris pada sebuah relasi. Biasanya

super key minimum.

iii. Primary Key

Primary key adalah candidat key yang dipilih untuk

mengidentifikasi baris data secara unik dalam relasi.


22

iv. Alternative Key

Alternative key adalah candidate key yang tidak terpilih

sebagai primary key atau atribut untuk menggantikan kunci

utama.

v. Foreign Key

Foreign key adalah atribut dengan domain yang sama yang

menjadi kunci utama sebuah relasi, tetapi pada relasi lain

atribut tersebut sebagai atribut biasa.

vi. Composite Key

Composite key adalah kunci yang terdiri dari dua atribut atau

lebih. Atribut-atribut tersebut jika berdiri sendiri tidak menjadi

identitas baris, tetapi bila dirangkaikan menjadi satu kesatuan

akan dapat mengidentifikasi secara unik.

Gambar 2.10 Atribut Identitas

3. Tipe Relasi

Gambar belah ketupat merupakan perlambangan relasi antar entitas atau

sering disebut kerelasian. Ada 2 macam penggambaran relasi yaitu kuat dan

lemah. Relasi kuat adalah untuk menghubungkan antara entitas kuat

sedangkan lemah untuk menghubungkan antar entitas kuat dengan entitas

lemah.
23

Gambar 2.11 Tipe Relasi

Ada tiga macam relasi menurut derajatnya yaitu:

a. Unary adalah relasi yang menghubungkan entitas yang menghubungkan

entitas yang sejenis.

b. Binary adalah relasi yang menghubungkan entitas yang tidak sejenis.

c. Ternary adalah relasi yang menghubungkan lebih dari dua entitas yang

tidak sejenis.

Gambar 2.12 Derajat Relasi Unary

Derajat hubungan unary adalah entitas dosen hanya bekerja sama

dengan entitas dosen yang entitas-nya sejenis, begitu juga dengan

entitas karyawan (pimpinan) mengkoordinasi entitas karyawan

(pekerja) yang entitas-nya sejenis.

Gambar 2.13 Derajat Relasi Binary

Derajat relasi binary adalah entitas kepala program studi berelasi

dengan entitas program studi.


24

Gambar 2.14 Derajat Relasi Ternary

Derajat relasi ternary adalah entitas mahasiswa berelasi dengan dua

entitas yang berbeda yaitu matakuliah dan nilai.

a. Derajat Kardinalitas

Derajat kardinalitas merupakan penjabaran dari hubungan antar

entitas. Derajat kardinalitas dibagi atas 3 bagian, yaitu:

1. Derajat Kardinalitas One to One

Derajat kardinalitas one to one terjadi jika satu entitas x hanya

berelasi dengan satu entitas y, ataupun sebaliknya.

2. Derajat Kardinalitas One to Many

Derajat kardinalitas one to many terjadi jika satu entitas x

berelasi dengan banyak entitas y, ataupun sebaliknya.

3. Derajat Kardinalitas Many to Many

Derajat kardinalitas many to many terjadi jika banyak entitas x

berelasi dengan banyak entitas y, ataupun sebaliknya.

Gambar 2.15 Contoh Derajat Kardinalitas


25

2.2.5 Visual Basic.NET 2008

Menurut Wahana Komputer (2007: 1), Visual Basic.NET merupakan salah

satu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat program

aplikasi. Bahasa pemrograman ini menyediakan beberapa tool untuk otomatisasi

proses pengembangan, yaitu visual tool yang digunakan untuk melakukan

beberapa operasi pemrograman dan desain umum dan juga fasilitas-fasilitas lain

yang dapat menunjang dalam pemrograman. Visual Basic.NET merupakan bagian

dari Visual Studio.NET. Visual Studio.NET merupakan suatu lingkungan

(Environment) terintegrasi untuk membangun dan melakukan ujicoba (Testing

and Debugging) berbagai macam aplikasi. Diantaranya adalah aplikasi Windows,

web, control, class serta aplikasi console. Dengan Visual Studio.NET, Anda akan

dapat lebih mudah membuat aplikasi karena dalam Visual Studio.NET ada

dukungan fasilitas baru yang ditambahkan, antara lain Integrated Development

Environment (IDE), Microsoft Intellisense, debugging yang lebih baik dan

kemampuan dalam XML Web Services. Dengan Visual Basic.NET, user dapat

mendesain, mengeksekusi dan men-debug program aplikasi yang telah dibuat.

2.2.6 MySQL (Versi 5)

MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima

data dengan sangat cepat dan multiuser. MySQL memiliki dua bentuk lisensi,

yaitu Free Software dan Shareware. MySQL yang Free Software bebas

digunakan untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membayar atau

membeli lisensi GNU/GPL (General Public Lisenci). (Luqman, 2012) dalam

(Aminudin, dkk, 2015).


26

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user. MySQL sangat popular

pengembang web (web developers) karena memiliki kecepatan dan ukuran yang

kecil membuat MySQL lebih ideal untuk website ditambah lagi dengan fakta

bahwa MySQL adalah open source yang berarti gratis. (Abdullah, 2015).

2.2.7 Penelitian Terdahulu

(Alhadi, Ali, 2013). Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun

penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang karyawan atas jasa dan

hasil kerjanya. Karena itu gaji merupakan unsur yang penting bagi perusahaan tak

terkecuali Bagian Sumber Daya dan Umum P.T. Krakatau Wajatama Cilegon,

Banten. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang sistem

informasi penggajian dan pengupahan dengan analisis data dan proses bisnis yang

ada. Penelitian ini berhasil merancang sistem informasi penggajian dan

pengupahan dengan analisis data dan proses bisnis yang ada pada Bagian Sumber

Daya dan Umum P.T. Krakatau Wajatama Cilegon, Banten.

(Suci Mayasari, Melati, 2015). PT. Aditya Buana Inter merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu granit dan juga

mempekerjakan cukup banyak karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah

menghasilkan sistem informasi penggajian karyawan secara komputerisasi pada

PT. Aditya Buana Inter yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual.

Penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi sistem informasi penggajian karyawan

yang sudah terkomputerisasi yang dapat memberikan kemudahan dalam

pelayanan dan penyajian informasi, meningkatkan kinerja serta pengolahan data


27

menjadi lebih baik, tepat, cepat dan akurat serta mempercepat dalam pembuatan

laporan gaji karyawan.

(Baday, Rizal, Styx Roring, Riovan, 2017). PT. Rachmat Cahaya Abadi

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Developer Perumahan Sepinggan

Pratama Balikpapan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi

sistem informasi penggajian karyawan pada PT. Rachmat Cahaya Abadi.

Penelitian ini menghasilkan suatu program aplikasi komputer untuk informasi

penggajian karyawan pada PT. Rachmat Cahaya Abadi dengan menggunakan

bahasa pemrograman Visual Basic 2010 dan SQL Server sebagai Databasenya.

Aplikasi ini menghasilkan laporan laporan data gaji yang terdiri dari laporan data

gaji seluruh, dan laporan data lembur.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pendukung

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem didifinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan

saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar,

sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama ketiga komponen

tersebut mencakup sofware, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini

saling berkaitan satu sama lain. Sofware mencakup semua perangkat lunak yang

dibangun dalam bahasa pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudian menjadi

sistem operasi, aplikasi, dan driver, sistem operasi, aplikasi driver, saling bekerja

sama agar komputer dapat berjalan dengan baik. Hardware mencakup semua

perangkat keras (motherboard, processor, vga, dan lain-lain) yang disatukan

menjadi sebuah komputer. Dalam konteks yang luas, bukan hanya sebuah

komputer, namun sebuah jaringan komputer. Brainware inilah (melalui sejumlah

prosedur) yang dapat menciptakan sebuah sistem yang bermanfaat bagi pengguna

(IPutu Agus Eka Pratama, SII, Mei 2014 :07-08).

2.1.2 Sejarah Sistem Informasi

Untuk menggali sejauh mana perkembangan sistem informasi, akan

menyangkut banyak aspek yang terkait denganya, yaitu sejarah perangkat keras

dan bagaimana perangkat keras itu digunakan. Lebih dari setengah abad,

7
8

komputer digital ditemukan dan digunakan untuk segala keperluan baik dalam

organisasi bisnis, maupun nonbisnis dan perseorangan.

Teknologi yang membangunya telah mengalami perkembangan yang sangat

revolusioner dan dengan kinerja yang berlipat meningkat, namun ukuranya

semakin kecil, semakin ringan, kuat, dan murah. Tak hanya itu, perangkat

lunaknya pun ikut mengalami perkembangan yang luar biasa cepat. Mulai dari

program aplikasi sederhana menjadi program yang didesain untuk mendukung

sistem pembuatan putusan manajer yang kompleks sekalipun (Dr. Ir. Hj. Etin

Indrayani, Mt – Dra. Gatiningsih, Mt SIMP, Oktober 2013 :05)

2.1.3 Karakteristik Sistem

Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki karakteristik

seperti berikut (Hutahaean, 2015):

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-

bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.


9

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Environment adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem

operasi. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga

dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output)

dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui

penghubung.

5. Masukkan Sistem (input)

Masukkan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa

perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,

sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan – laporan keuangan.


10

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang akan dihasilkan sistem.

Gambar 2.1 Karakteristik dari Suatu Sistem

2.1.4 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang

terjadi pada saat tertentu. (Hutahaean, 2015).

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

atau mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan


11

informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

besar dibandingkan biaya untuk mendapatkannya. (Abdullah, 2015).

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam

suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan

untuk pengambilan keputusan. (Kadir, 2005) dalam (Saputra dan Bukhori, 2014).

2.1.5 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 1999)

dalam (Aminudin, dkk, 2015).

2.1.6 Software Development Life Cycle (SDLC)

SDLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengubah atau

mengembangkan suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-

model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-

sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang

sudah teruji baik). (Rosa dan Shalahuddin, 2013)

2.1.7 Database

Basis data atau Database merupakan koleksi dari data-data yang teroganisir

dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan
12

dimanipulasi. (Luqman, 2012) dalam (Aminuddin, dkk, 2015). Sistem basis data

adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan

komputer untuk menyimpan atau merekan serta memelihara data operasional

lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan

informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan

keputusan. (Marlinda, 2004) dalam (Jayanti dan Iriani, 2014).

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri

merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan

nilai (angka, deretan, karakter, atau simbol). (Abdullah, 2015).

2.1.8 Pengertian Gaji

Gaji didefinisikan secara umum sebagai pembayaran atas penyerahan jasa

yang dibayarkan kepada karyawan yang memiliki jenjang jabatan manajer dan

umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

karyawan pelaksana (bagian produksi) dan dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam

kerja, atau jumlah satuan produk yang telah dihasilkan oleh karyawan. Dalam

pelaksanaan sistem penggajian di tiap-tiap perusahaan tidak selalu sama, hal

tersebut tergantung dari kondisi perusahaan. (Mulyadi, 2001) dalam (Agustina

dan Sukadi, 2014).

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas

administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan, sedangkan

upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan

kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah
13

biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang

diselesaikan. (Sugiyarso dan Winarni, 2005) dalam (Jayanti dan Iriani, 2014).

Istilah gaji, upah, dan imbalan merupakan istilah yang sering kita temukan dalam

hubungan bisnis antara karyawan dan perusahaan. (Nilasari, 2016).

1. Gaji

Gaji atau yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah salary merupakan

sebuah bentuk pembayaran secara periodik dari sebuah perusahaan kepada

seorang karyawan yang mungkin didasarkan pada kontrak kerja.

2. Upah

Upah atau dalam bahasa inggris disebut dengan wage merupakan kompensasi

berupa uang yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerjanya sebagai

balasan dari pekerjaan yang telah dilakukan.

3. Imbalan

Dalam bahasa inggris, kata “imbalan” bisa merujuk pada kata compensation.

Imbalan merupakan istilah yang cakupannya lebih luas dari gaji dan upah.

Menurut Achmad S. Ruky (2006), imbalan ini mencakup semua pengeluaran

yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pekerja dan diterima atau dinikmati

oleh pekerja, baik diterima langsung, rutin maupun tidak langsung.

2.2. Tinjauan Teori Khusus

Dalam penyusunan ini dicantumkan beberapa teori khusus yang menjelaskan

tentang proses pembuatan sistem informasi penggajian karyawan, berikut

penjelasan dari beberapa teori, diantaranya adalah sebagai berikut:


14

2.2.1 Waterfall Model

Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial

linier (sequential liniear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air

terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau

terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung

(support). Berikut adalah gambar model air terjun (Rosa dan Shalahuddin, 2013):

Analisis Desain Pengodean Pengujian

Gambar 2.2 Ilustrasi Model Waterfall.

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak

Proses penginputan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu untuk dilakukan dokumentasi.

perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini

mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada

tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan. Pembuatan kode program desain harus di

implementasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini


15

adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap

desain.

1. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan

fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini

dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan

keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

2. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami

perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi

karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian

atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses

pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat

lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks memaparkan diagram konteks berisi gambaran umum

(secara garis besar) sistem akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa

diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke

sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus

dihasilkan”. (Abdullah, 2015).


16

2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pemodelan dari proses analisis

kebutuhan perangkat lunak. Dalam DFD dibahas fungsi-fungsi apa saja yang

diperlukan oleh suatu sistem dan aliran data yang terdapat diantara proses

didalamnya. DFD berguna sebagai alat untuk memverifikasi apakah sistem yang

akan dibangun sudah memenuhi kriteria yang diinginkan oleh user atau belum.

(Abdullah, 2015).

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan

aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang

mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). Notasi-notasi pada DFD

(Yourdon Edward dan Tom DeMarco) adalah sebagai berikut: (Rosa dan

Shalahuddin, 2013).

Tabel 2.1 Notasi pada DFD

Notasi Keterangan

Proses atau fungsi atau prosedur pada


pemodelan perangkat lunak yang akan di
implementasikan dengan pemrograman
terstruktur maka pemodelan notasi inilah yang
harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam
kode program.

Catatan :
Nama yang diberikan pada sebuah proses
biasanya berupa kata kerja
17

File atau basis data atau penyimpanan (storage)


pada pemodelan perangkat lunak yang akan
diimplementasikan dengan pemrograman
terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang
harusnya dibuat menjadi tabel basis data yang
dibutuhkan tabel-tabel ini juga harus sesuai
dengan perancangan tabel-tabel pada basis data
(Entity Relationship Diagram (ERD),
Conceptual Data Model (CDM), Phisycal Data
Model (PDM)).
Catatan :
Nama yang diberikan pada sebuah
penyimpanannya biasanya kata benda.
Entitas luar (external entity) atau masukan
(input) atau keluaran (output) atau orang yang
memakai/berinteraksi dengan perangkat lunak
yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait
dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan.
Catatan :
Nama yang digunakan pada masukan (input)
atau keluaran (output) biasanya berupa kata
benda.
Aliran data; merupakan data yang dikirim antar
proses dari penyimpanan ke proses, atau dari
proses ke masukan (input) atau keluaran
(output).
Catatan:
Nama yang digunakan pada aliran data biasanya
dapat diawali dengan kata data, misalnya “data
siswa” atau tanpa kata data, misalnya “siswa”.
Sumber: Hanif Al Fatah (2007:119)

2.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah metode konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan dalam DFD untuk memodelkan

struktur data dan hubungan antar data. (Abdullah, 2015).


18

ERD adalah suatu permodelan berbasis pada persepsi dunia nyata yang

mana terdiri dari kumpulan objek dasar yang disebut dengan entitas (entity) dan

hubungan diantara objek-objek tersebut dengan menggunakan perangkat

konseptual dalam bentuk diagram. (Lubis, 2016).

ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari

model konseptual suatu basis data relasional. ERD juga merupakan gambaran

yang merelasikan antara objek yang satu dengan objek yang lain dari objek di

dunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas. (Yanto, 2016).

ERD terdiri dar 3 Komponen Utama, yaitu:

Gambar 2.3 Komponen Entity Relationship Diagram

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah suatu objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek

lainnya. Objek tersebut dapat berupa orang, benda ataupun hal lainnya.

(Yanto, 2016). Dilihat dari jenisnya entitas terbagi atas dua yaitu:

a. Entitas Kuat (Strong Entity)

Entitas kuat adalah entitas yang dapat berdiri sendiri tidak bergantung

pada entitas lainnya, entitas kuat memiliki atribut key dan entitas kuat

digambarkan sebagai kotak persegi panjang bergaris tunggal.

b. Entitas Lemah (Weak Entity).


19

Entitas lemah adalah entitas yang tidak dapat berdiri sendiri. Entitas

lemah merupakan hasil dari pembentukan entitas kuat, entitas lemah

tidak memiliki atribut key dan entitas lemah digambarkan sebagai kotak

persegi panjang bergaris ganda.

Gambar 2.4 Jenis Entitas

2. Atribut (Attribute)

Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan entitas.

Atribut sering dikenal dengan property dari suatu entitas atau objek.

Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran elips. Macam-macam

atribut:

a. Atribut Sederhana (Simple Attribute)

b. Atribut sederhana adalah atribut yang nilainya tidak dapat dibagi

lagi menjadi banyak yang lebih kecil.

Gambar 2.5 Atribut Sederhana


20

c. Atribut Komposit (Composite Attribute)

Atribut komposit adalah atribut gabungan yang nilainya dapat

dipecah menjadi bagian lebih, atau sering disebut atribut yang

terdiri dari beberapa atribut kecil di dalamnya.

Gambar 2.6 Atribut Komposit

d. Atribut Bernilai Tunggal (Single Value Attribute)

Atribut bernilai tunggal adalah jenis atribut yang nilainya hanya

suatu dari entitas.

Gambar 2.7 Atribut Bernilai Tunggal

e. Atribut Bernilai Banyak (Multivalues Attribute)

Atribut bernilai banyak adalah jenis atribut yang nilainya lebih dari

satu dalam suatu entitas tertentu.

Gambar 2.8 Atribut Bernilai Banyak


21

f. Atribut Turunan (Derived Attribute)

Atribut turunan adalah jenis atribut yang nilainya diperoleh dari

atribut yang lain.

Gambar 2.9 Atribut Turunan

g. Atribut Identitas (Key Attribute)

Atribut identitas adalah atribut yang dijadikan sebagai kunci pada

suatu tabel. Sifat atribut identitas ini unik, tidak ada yang

menyamai, atribut identitas ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

i. Super Key

Super key adalah satu atribut atau kumpulan atribut yang

secara unik mengidentifikasi sebuah baris di dalam relasi atau

himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat digunakan

untuk mengidentifikasi secara unik sebuah entitas dalam set

entitas.

ii. Candidate Key

Candidate key adalah atribut yang menjadi determinan yang

dapat dijadikan identitas baris pada sebuah relasi. Biasanya

super key minimum.

iii. Primary Key

Primary key adalah candidat key yang dipilih untuk

mengidentifikasi baris data secara unik dalam relasi.


22

iv. Alternative Key

Alternative key adalah candidate key yang tidak terpilih

sebagai primary key atau atribut untuk menggantikan kunci

utama.

v. Foreign Key

Foreign key adalah atribut dengan domain yang sama yang

menjadi kunci utama sebuah relasi, tetapi pada relasi lain

atribut tersebut sebagai atribut biasa.

vi. Composite Key

Composite key adalah kunci yang terdiri dari dua atribut atau

lebih. Atribut-atribut tersebut jika berdiri sendiri tidak menjadi

identitas baris, tetapi bila dirangkaikan menjadi satu kesatuan

akan dapat mengidentifikasi secara unik.

Gambar 2.10 Atribut Identitas

3. Tipe Relasi

Gambar belah ketupat merupakan perlambangan relasi antar entitas atau

sering disebut kerelasian. Ada 2 macam penggambaran relasi yaitu kuat dan

lemah. Relasi kuat adalah untuk menghubungkan antara entitas kuat

sedangkan lemah untuk menghubungkan antar entitas kuat dengan entitas

lemah.
23

Gambar 2.11 Tipe Relasi

Ada tiga macam relasi menurut derajatnya yaitu:

a. Unary adalah relasi yang menghubungkan entitas yang menghubungkan

entitas yang sejenis.

b. Binary adalah relasi yang menghubungkan entitas yang tidak sejenis.

c. Ternary adalah relasi yang menghubungkan lebih dari dua entitas yang

tidak sejenis.

Gambar 2.12 Derajat Relasi Unary

Derajat hubungan unary adalah entitas dosen hanya bekerja sama

dengan entitas dosen yang entitas-nya sejenis, begitu juga dengan

entitas karyawan (pimpinan) mengkoordinasi entitas karyawan

(pekerja) yang entitas-nya sejenis.

Gambar 2.13 Derajat Relasi Binary

Derajat relasi binary adalah entitas kepala program studi berelasi

dengan entitas program studi.


24

Gambar 2.14 Derajat Relasi Ternary

Derajat relasi ternary adalah entitas mahasiswa berelasi dengan dua

entitas yang berbeda yaitu matakuliah dan nilai.

a. Derajat Kardinalitas

Derajat kardinalitas merupakan penjabaran dari hubungan antar

entitas. Derajat kardinalitas dibagi atas 3 bagian, yaitu:

1. Derajat Kardinalitas One to One

Derajat kardinalitas one to one terjadi jika satu entitas x hanya

berelasi dengan satu entitas y, ataupun sebaliknya.

2. Derajat Kardinalitas One to Many

Derajat kardinalitas one to many terjadi jika satu entitas x

berelasi dengan banyak entitas y, ataupun sebaliknya.

3. Derajat Kardinalitas Many to Many

Derajat kardinalitas many to many terjadi jika banyak entitas x

berelasi dengan banyak entitas y, ataupun sebaliknya.

Gambar 2.15 Contoh Derajat Kardinalitas


25

2.2.5 Visual Basic.NET 2008

Menurut Wahana Komputer (2007: 1), Visual Basic.NET merupakan salah

satu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat program

aplikasi. Bahasa pemrograman ini menyediakan beberapa tool untuk otomatisasi

proses pengembangan, yaitu visual tool yang digunakan untuk melakukan

beberapa operasi pemrograman dan desain umum dan juga fasilitas-fasilitas lain

yang dapat menunjang dalam pemrograman. Visual Basic.NET merupakan bagian

dari Visual Studio.NET. Visual Studio.NET merupakan suatu lingkungan

(Environment) terintegrasi untuk membangun dan melakukan ujicoba (Testing

and Debugging) berbagai macam aplikasi. Diantaranya adalah aplikasi Windows,

web, control, class serta aplikasi console. Dengan Visual Studio.NET, Anda akan

dapat lebih mudah membuat aplikasi karena dalam Visual Studio.NET ada

dukungan fasilitas baru yang ditambahkan, antara lain Integrated Development

Environment (IDE), Microsoft Intellisense, debugging yang lebih baik dan

kemampuan dalam XML Web Services. Dengan Visual Basic.NET, user dapat

mendesain, mengeksekusi dan men-debug program aplikasi yang telah dibuat.

2.2.6 MySQL (Versi 5)

MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima

data dengan sangat cepat dan multiuser. MySQL memiliki dua bentuk lisensi,

yaitu Free Software dan Shareware. MySQL yang Free Software bebas

digunakan untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membayar atau

membeli lisensi GNU/GPL (General Public Lisenci). (Luqman, 2012) dalam

(Aminudin, dkk, 2015).


26

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user. MySQL sangat popular

pengembang web (web developers) karena memiliki kecepatan dan ukuran yang

kecil membuat MySQL lebih ideal untuk website ditambah lagi dengan fakta

bahwa MySQL adalah open source yang berarti gratis. (Abdullah, 2015).

2.2.7 Penelitian Terdahulu

(Alhadi, Ali, 2013). Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun

penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang karyawan atas jasa dan

hasil kerjanya. Karena itu gaji merupakan unsur yang penting bagi perusahaan tak

terkecuali Bagian Sumber Daya dan Umum P.T. Krakatau Wajatama Cilegon,

Banten. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang sistem

informasi penggajian dan pengupahan dengan analisis data dan proses bisnis yang

ada. Penelitian ini berhasil merancang sistem informasi penggajian dan

pengupahan dengan analisis data dan proses bisnis yang ada pada Bagian Sumber

Daya dan Umum P.T. Krakatau Wajatama Cilegon, Banten.

(Suci Mayasari, Melati, 2015). PT. Aditya Buana Inter merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu granit dan juga

mempekerjakan cukup banyak karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah

menghasilkan sistem informasi penggajian karyawan secara komputerisasi pada

PT. Aditya Buana Inter yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual.

Penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi sistem informasi penggajian karyawan

yang sudah terkomputerisasi yang dapat memberikan kemudahan dalam

pelayanan dan penyajian informasi, meningkatkan kinerja serta pengolahan data


27

menjadi lebih baik, tepat, cepat dan akurat serta mempercepat dalam pembuatan

laporan gaji karyawan.

(Baday, Rizal, Styx Roring, Riovan, 2017). PT. Rachmat Cahaya Abadi

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Developer Perumahan Sepinggan

Pratama Balikpapan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi

sistem informasi penggajian karyawan pada PT. Rachmat Cahaya Abadi.

Penelitian ini menghasilkan suatu program aplikasi komputer untuk informasi

penggajian karyawan pada PT. Rachmat Cahaya Abadi dengan menggunakan

bahasa pemrograman Visual Basic 2010 dan SQL Server sebagai Databasenya.

Aplikasi ini menghasilkan laporan laporan data gaji yang terdiri dari laporan data

gaji seluruh, dan laporan data lembur.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Uraian kerangka kerja dalam penelitian ini adalah uraian secara rinci

terhadap masing-masing kerangka kerja yang telah disusun agar penelitian yang

dilakukan dapat terlaksana secara terstruktur dan jelas. Kerangka kerja dalam

penelitian ini diperlihatkan pada gambar 3.1.

Mendeskripsikan Masalah

Mempelajari Literatur

Mengumpulkan Data

Menganalisa Sistem Penggajian Tenaga Honorer yang sedang berjalan

Merancang Aplikasi Sistem Penggajian Tenaga Honorer

Mengimplementasi Aplikasi Sistem Penggajian Tenaga Honorer

Membuat Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

1. Mendeskripsikan masalah

Mendeskripsikan masalah adalah melakukan perumusan terhadap masalah-

masalah yang telah diidentifikasi dari suatu sistem. Merumuskan adalah

mengkonsep, memformulakan, mempolakan dan memperjelas suatu hal yang

telah diidentifikasi sebelumnya. Merumuskan masalah sangat diperlukan dalam

suatu penelitian agar penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang akurat

28
29

terkonsep, terpola dan jelas. Dalam penelitian ini rumusan masalah yang

dilakukan tentang sistem penggajian.

2. Mempelajari literatur

Mempelajari literatur atau studi literatur adalah tindakan yang dilakukan untuk

mempelajari secara ilmiah dan teoritis terhadap masalah-masalah yang telah

dibatasi sebelumnya yang bersumber dari buku, jurnal, karya tulis ilmiah,

artikel, tesis dan berbagai sumber dari internet dan para ahli yang dapat

dipertanggungjawabkan. Studi literatur sangat diperlukan agar penelitian yang

dilakukan berpijak pada landasan teori yang jelas dan benar yang telah

dikemukakan oleh para ahli sebelumnya. Dengan melakukan studi literatur

maka penelitian yang dilakukan tidak mengarang dan mengada-ada sehingga

dapat diterima didunia ilmu pengetahuan dan masyarakat umum. Kegiatan

studi literatur yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Mempelajari literatur, literatur yang dipelajari dalam penelitian ini adalah

literatur tertulis seperti buku, jurnal, karya tulis ilmiah, artikel, tesis dan

berbagai sumber dari internet dan para ahli yang dapat

dipertanggungjawabkan. Literatur yang dipelajari difokuskan kepada teori

tentang VB.NET, database MySQL dan sistem penggajian.

b. Mengamati kondisi di lapangan, mengamati kondisi dilapangan dilakukan

untuk mengamati secara langsung kondisi dalam analisa sistem Penggajian

Tenaga Honorer yang dilakukan. Tujuan dilakukannya pengamatan

langsung dilapangan adalah agar peneliti dapat mengetahui secara langsung

bagaimana metode penerapan penggajian yang diterapkan pada saat itu.


30

3. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data dilakukan untuk mengumpulkan semua data-data yang

diperlukan dalam penelitian. Teknik yang dilakukan dalam mengumpulkan

data dalam penelitian ini adalah dengan teknik observasi. Teknik observasi

adalah teknik pengamatan langsung kelapangan dengan dengan mencatat data-

data yang diperlukan.

4. Menganalisa sistem penggajian tenaga honorer yang sedang berjalan.

Menganalisa sistem penggajian tenaga honorer yang sedang berjalan

merupakan salah satu langkah agar mengetahui masalah sistem penggajian

yang dihadapi pada dinas tenaga kerja kepulauan meranti.

5. Merancang aplikasi sistem Penggajian Tenaga Honorer

Merancang aplikasi sistem Penggajian Tenaga Honorer yaitu membangun

sebuah aplikasi komputer dengan bahasa pemrograman VB.NET dengan

metode yang diterapkan sehingga aplikasi sistem Penggajian bisa di jalankan

atau di gunakan pada komputer saat menerapkan Penggajian. Dvengan aplikasi

sistem Penggajian Tenaga Honorer yang telah di rancang atau di bangun

mampu mempermudah penguna untuk memperoleh hasil penggajian yang baik

dan tepat.

6. Pengujian aplikasi sistem Penggajian Tenaga Honorer

Pengujian aplikasi sistem Penggajian Tenaga Honorer merupakan pengujian

hasil dari aplikasi yang telah dibangun dengan VB.NET. Dengan harapan

aplikasi yang dibangun mampu menyelesaikan permasalahan yang ada pada

rumusan masalah serta menghasilkan tujuan yang ingin dicapai.


31

7. Membuat kesimpulan

Dari permasalahan yang dihadapi pada dinas tenaga kerja kepulauan meranti

maka di buat suatu kesimpulan yaitu merancang suatu sistem penggajian

pegawai honorer agar mempermudah kinerja bagian kepegawaian dalam

melakukan penggajian.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan

Dinas Tenaga Kerja adalah merupakan unsur pelaksanaan otonomi daerah

yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah. Keberadaan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten

Kepualauan Meranti berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2009 yaitu tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kepuauan Meranti yang

ditindak lanjuti dengan peraturan kedudukan Dinas Tenaga Kerja yang tertuang

pada pasal 2 dalam peraturan Bupati.

3.3.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Meranti

Untuk mencapai tujuan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Meranti

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, berikut visi dan misi Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Kepulauan Meranti:

Visi:

Terwujudnya tenaga kerja yang berkualitas, mandiri, produktif, profesional

dan sejahtera. Penetapan visi ini telah menjadi komitmen bersama dari

seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Meranti yang


32

hendak diperjuangkan untuk membantu pencapaian visi yang diterapkan oleh

Bupati Kepulauan Meranti.

Misi:

1. Menciptakan perluasan kesempatan kerja dan penggurangan

penggangguran melalui penempatan tenaga kerja di dalam dan di luar

negeri.

2. Meningkatkan tenaga kerja yang terampil, produktif dan profesional serta

mandiri secara menyeluruh konsisten dan berkesinambungan.

3. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk kemajuan usaha

dan Kepulauan kesejahteraan pekerja. (Sumber: RENSTRA Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Meranti).

3.3.2 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja


33

Tugas dan Fungsi

Tugas:

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Meranti mempunyai tugas

melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

Pembantuan di bidang ketenagakerjaan dan investasi.

Fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketenagakerjaan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

ketenagakerjaan.

3. Penyusunan perencanaan bidang tenaga kerja.

4. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan Fasilitas pelaksanaan kegiatan

Bidang pelayanan, hubungan industrial dan syarat kerja, penempatan dan

pelatihan tenaga kerja, pengawasan dan

Perlindungan tenaga kerja serta transmigrasi dan pemukiman baru.

5. Pelaksanaan kegiatan penata usahaan dinas tenaga kerja.

6. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas tenaga kerja.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

3.3.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai Februari 2017 sampai dengan Juni 2017

diawali dengan pengajuan judul, sampai dengnan akhir penelitian dalam

memperoleh sumber data, yaitu:


34

Objek penelitian : Dinas Tenaga Kerja

Lokasi : Kompleks Perkantoran Kabupaten Kepulauan Meranti

Jalan Dorak Selatpanjang-Riau

3.3.4 Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Febuari 2017 sampai Juni 2017. Diawali dari

pengajuan judul, sampai dengan akhir penelitian.


BAB IV
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Setelah melakukan penelitian pada Dinas Tenaga Kerja Kepulauan Meranti

diketahui bahwa pada bagian keuangan untuk penggajian tenaga honorer, masih

menggunakan cara yang manual dalam pembuatan laporan. Dimana dalam

pembuatannya membutuhkan waktu yang lama, dan sering terjadi kesalahan

sehingga menghambat kinerja bagian keuangan dalam hal penggajian tenaga

honorer honorer. Sistem yang berjalan pada Dinas Tenaga Kerja Kepulauan

Meranti dapat diuraikan sebagai berikut:

1 Pengumpulan Absensi

Setiap akhir bulan bagian keuangan melakukan pendataan absensi tenaga

honorer yang terdiri dari absensi harian, jam lembur, untuk didata dan dihitung

sesuai dengan data yang sudah benar untuk direkap guna melakukan

perhitungan gaji dan selanjutnya absensi disimpan kedalam arsip absen.

Perhitungan gaji tenaga honorer

Pada tahap ini setelah semua data terkumpul dan dicatat oleh bagian keuangan,

data tersebut dijadikan bahan untuk melakukan perhitungan gaji. Adapun

perincian perhitungan gaji tenaga honorer adalah sebagai berikut:

a. Gaji pokok.

b. Tunjangan fungsional.

c. Tunjangan kegiatan

d. Gaji lembur = jam lembur x gaji lembur perjam.

35
36

e. Tunjangan kerajinan.

f. Pemotongan tidak masuk kerja.

g. Potongan Pajak Penghasilan

h. Gaji bersih = (gaji pokok + tunjangan fungsional + tunjangan kegiatan +

gaji lembur + tunjangan kerajinan) – (potongan tidak masuk kerja + pajak

penghasilan).

2 Pemberian gaji tenaga honorer

Setelah proses perhitungan gaji selesai, keuangan membuat dan mencetak slip

gaji sebanyak dua lembar dimana satu lembar untuk tenaga honorer dan satu

lembar lagi untuk dijadikan arsip. Pemberian gaji tenaga honorer dilakukan

oleh bagian keuangan dimana gaji dan slip gaji dimasukkan ke dalam amplop

kemudian dibagikan kepada tenaga honorer.

3 Pembuatan laporan

Setelah proses pembuatan slip gaji selesai dan dibagikan kepada tenaga

honorer, kemudian keuangan membuat laporan data gaji pada bulan yang

bersangkutan untuk diserahkan kepada kepala seksi dan disimpan kedalam

arsipSistem berjalan pada Dinas Tenaga Kerja Kepulauan Meranti dapat

dipaparkan dalam gambar 4.1


37

Tenaga honorer Bagian Kepegawaian Kepala Dinas

absensi absensi Slip gaji

Membuat
rekap
absensi Validasi slip
gaji

Rekap Arsip
absensi
Slip gaji yang
Perhitungan divalidasi
gaji

Cetak slip gaji

Slip gaji

Slip gaji yang


divalidasi

Cetak
Slip gaji
laporan gaji

Laporan Laporan
gaji gaji

Arsip Arsip

Gambar 4.1 Sistem Yang berjalan


38

Ada beberapa permasalahan yang sering timbul pada Dinas Tenaga Kerja

Kepulauan Meranti yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pengolahan data penggajian tenaga honorer masih menggunakan Microsoft

Excel (manual).

b. Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan pemotongan yaitu: pajak,

ketidak hadiran tenaga kerja.

c. Slip gaji untuk tenaga honorer masih dibuat secara manual dengan

menggunakan Microsoft Excel.

4.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan

Dari hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat diberikan

usulan prosedur yang baru untuk diterapkan pada sistem informasi penggajian

tenaga honorer pada Dinas Tenaga Kerja Kepulauan Meranti yaitu:

1. Membangun Sistem Informasi Penggajian tenaga honorer agar mempermudah

dan memperlancar proses penggajian.

2. Membangun Sistem Informasi Penggajian tenaga honorer yang mampu

menghindari dan meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam melakukan

perhitungan gaji tenaga honorer.

3. Membangun Sistem Informasi Penggajian tenaga honorer agar dapat

menghindari kesalahan dan keselisihan dalam membuat laporan gaji masing-

masing tenaga honorer.

Untuk lebih jelas usulan prosedur yang baru, dapat dijelaskan pada gambar 4.2

dibawah ini
39

Tenaga Honorer Bagian Keuangan Kepala Dinas

Absensi Absensi Slip Gaji

Rekap
Absensi
Validasi
Slip Gaji

Rekap Absensi
Database
Slip Gaji Valid

Perhitungan Gaji

Slip Gaji

Slip Gaji Valid

Laporan
Penggajian

Slip Gaji Slip Gaji

Lap Penggajian Lap


LapPenggajian
Penggajian

Gambar 4.2 Sistem Yang diusulkan pada Dinas Tenaga Kerja.

4.2.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan bagian dari pemberian ide atau gagasan

guna memenuhi tujuan pengembangan sistem informasi sebagai persiapan untuk

merancang suatu implementasi. Perancangan sistem dibuat untuk menentukan dan

menggambarkan bagaimana suatu sistem dapat menyelesaikan suatu

permasalahan.
40

4.2.2 Data Arus Data

Diagram Arus data (DAD) adalah suatu gambaran dari suatu sistem

menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data

mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan. Dalam sistem ini peneliti

mencoba menggambarkan DAD dan level 0 sehingga dapat dipahami bagaimana

sistem tersebut berjalan.

4.2.3 Diagram Alir Data

Diagram konteks merupakan level yang tertinggi dari DAD yang

menggambarkan seluruh input dan output dari sistem, yang memberikan

gambaran tentang system secara keseluruhan. Adapun diagram konteks dari sistem

yang diusulkan dapat di lihat pada gambar 4.3.

data Ten.honorer

Ten.Honorer Sistem Informasi


Kep.Dinas
Penggajian
Laporan Penggajian
Slip gaji
Slip Gaji

-data Tenaga Honorer


-Jumlah Absen Laporan Penggajian
Slip gaji

Bag.Kepegawaian

Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem

4.2.4 DAD Level 0

DAD Level 0 merupakan penurunan dari diagram konteks yang dijabarkan

menjadi proses DAD Level 0. Diagram Alir Data merupakan alat yang terstruktur,
41

dan dapat menggambarkan aliran data didalam sistem dengan jelas. Adapun DAD

Level 0 yang dirancang adalah sebagai berikut.


Ten.Honorer

1 2
Data Ten.Honorer
Ten.Honorer
Input data Input data
Tenaga Honorer Penempatan

Data Ten.Honorer
Data
Ten.Honorer
Data Ten.Honorer
Data penempatan
Ten.Honorer
Kerja
Kerja

gapok
gapok Data Data
3 Ten.Honorer

Input data penggajian


gapok

Data penempatan
Ten.Honorer

4
Slip Gaji
Hitung Gaji Jumlah absen
Jumlah ot
gapok
Bag.Keuangan
Hitung Gaji

5
Hitung Gaji
Pembuatan
Laporan
Hitung Gaji

Laporan Penggajian
Data Tenaga Honorer
Kep.Dinas

Gambar 4.4 DAD Level 0 Sistem Informasi Penggajian

4.2.5 Perancangan Database

Database berguna untuk menyimpan data-data yang akan di-input-kan dari

program aplikasinya. Tahapan perancangan database yang dibutuhkan adalah

sebagai berikut:

4.2.6 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity relationship diagram adalah diagram yang menunjukkan hubungan

antara entity yang ada dalam sistem. Dalam diagram ini kita dapat mengetahui
42

hubungan yang terjadi antara satu dengan entity entity yang lain. Diagram ini

berguna nantinya sebagai dasar dalam perancangan programnya. Hubungan

entitas dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.

NIK iddep
tglstp

tglmla
nmdep
iddep

NmaK
NIK jk Bekerja Pada Departemen
1
norekk

nik
N
Ten.Honorer
N jhnormal jhmasuk jhabsen

periode

almtk 1
Mendapatkan Gaji
tgllhrk
temlhrk

tunjhdr
noslip periode
tunjfgsi
tglgajian pottdkhdr

Gambar 4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

4.2.7 Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau

relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud

satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Normalisasi sering

dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk

menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan

standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan

proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa

mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut). Pada tahap proses

normalisasi ini untuk menghasilkan bentuk yang normal diperlukan beberapa

langkah berikut, yakni:

1. Bentuk Tidak Normal


43

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data

dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

Berdasarkan daftar-daftar yang diperoleh maka dapat ditentukan field data

yang dibutuhkan sistem, yakni ditunjukkan pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Kumpulan Field Data Yang Dibutuhkan Sistem

Nama Field
Keterangan Formulir
Data
Idefgaji ID Default Gaji Gaji Pokok
Gapok Gaji Pokok Gaji Pokok
Tunkeg Tunjagan Kegiatan Gaji Pokok
Tunfungsi Tunjangan Fungsional Gaji Pokok
Tunrajin Tunjangan kerajinan Gaji Pokok
nik Nomor Induk Karyawan Honorer Data Honorer
nmkar Nama karyawan Data Honorer
jk Jenis kelamin Data Honorer
Tmplhr Tempat lahir Data Honorer
Tgllhr Tanggal lahir Data Honorer
almt Alamat Data Honorer
nocon Nomor telepon Data Honorer
norek Nomor rekening Data Honorer
Idep Id departemen Data Departemen
Nmdep Nama departemen Data Departemen
Idkerja Kode kerja Penempatan
tglmulai Tanggal mulai kerja Penempatan
tglstop Tanggal berakhir kerja Penempatan
Nik Nomor induk karyawan Penempatan
Idep Id departemen Penempatan
periode Periode gajian Hitung Gaji
nik Nomor induk karyawan Hitung Gaji
idefgaji ID default Gaji Hitung Gaji
Jhnormal Jumlah hari normal Hitung Gaji
jhmasuk Jumlah masuk Hitung Gaji
jhabsen Jumlah absen Hitung Gaji
ptngkhdrn Potongan kehadiran Hitung Gaji
44

Kumpulan field pada Tabel 4.1, akan disajikan dalam bentuk notasi dalam

relasi pendaftaran sebagai berikut :

Penggajian : (idefgaji,gapok, ,tunjfungsi, {nik, nmkar, jk, Tmplhr, Tgllhr, almt,

nocon, norek},{iddep,nmdep},{idkerja,tglmulai, nik,iddep},{periode, nik,

idefgaji, Jhnormal, jhmasuk, jhabsen, tunjkeg,tjrajin, ptngkhdrn}).

2 Normalisasi Ke-1 (1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang

agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada

suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang tidak memiliki

sifat induknya. Untuk menyederhanakan relasi tersebut dibentuk relasi-relasi

dengan memisahkan kelompok berulang dengan kelompok tak berulang. Untuk

masing-masing kelompok berulang disertakan kunci utama dalam relasi yang

terbentuk. Relasi-relasi yang terbentuk yakni :

Kelompok tak berulang

Gaji (idefgaji,gapok ,tunjfungsi)

Honorer (nik, nmkar, jk, Tmplhr, Tgllhr, almt, nocon, norek)

Departemen (iddep,nmdep)

Kelompok berulang

Gajian (periode, nik, idefgaji, Jhnormal, jhmasuk, jhabsen, tunjkeg, tjrajin,

ptngkhdrn)

Penempatan (idkerja,tglmulai,tglstop,nik,iddep)

2. Normalisasi Ke-2 (2NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep ketergantungan fungsional


45

sepenuhnya. Dari hasil normalisasi diatas menghasilkan Tabel, yaitu:

1. Gaji (idefgaji,gapok,tunjfungsi)

2. Honorer (nik, nmkar, jk, Tmplhr, Tgllhr, almt, nocon, norek)

3. Departemen (iddep,nmdep)

4. Gajian (periode, nik, idefgaji, Jhnormal, jhmasuk, jhabsen, tunjkeg, tjrajin,

ptngkhdrn)

5. Penempatan (idkerja,tglmulai,nik,iddep)

4.2.8 Struktur Tabel DataBase

Melalui proses diatas maka dapat dirancang database dari sistem. Database

yang dirancang berisi tabel-tabel dari masing-masing relasi yang diperoleh dari

proses normalisasi di atas. Struktur tabel-tabel database tersebut yakni:

1. Tabel Gaji

Tabel gaji merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang berkaitan dengan

default gaji ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Tabel Gaji

Nama Field Type Data Size Keterangan


iddefgaji Varchar 9 Primary Key
Gapok Int 12 Atribut Penyerta
Tunfungsi Int 12 Atribut Penyerta

2. Tabel Honorer

Tabel honorer merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang berkaitan

dengan honorer ditunjukkan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Tabel Honorer

Nama Field Type Data Size Keterangan


46

nik Int 9 Primary Key


nmkar Varchar 30 Atribut Penyerta
jk Char 1 Atribut Penyerta
Tmplhr Varchar 20 Atribut Penyerta
Tgllhr Date Atribut Penyerta
almt Varchar 100 Atribut Penyerta
nocon Varchar 12 Atribut Penyerta
norek Varchar 25 Atribut Penyerta

3. Tabel Departemen

Tabel departemen merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang berkaitan

dengan departemen ditunjukkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Tabel Departemen

Nama Field Type Data Size Keterangan


Idep Varchar 9 Primary Key
Nmdep Varchar 30 Atribut Penyerta

4. Tabel Gajian

Tabel Gajian merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang berkaitan

dengan data penggajian tenaga honorer yang ada di Dinas Tenaga Kerja

ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Tabel Gajian

Nama Field Type Data Size Keterangan


periode Varchar 10 Primary Key
nik Int 9 Foreign Key
iddefgaji Varchar 9 Foreign Key
Jhnormal Int 2 Atribut Penyerta
jhmasuk Int 2 Atribut Penyerta
jhabsen Int 2 Atribut Penyerta
Tunkeg Int 12 Atribut Penyerta
tjrajin Int 12 Atribut Penyerta
ptngkhdrn Int 12 Atribut Penyerta
47

5. Tabel Penempatan

Tabel penempatan merupakan Tabel yang menyimpan data-data yang berkaitan

dengan data penempatan tenaga honorer yang ada di Dinas Tenaga Kerja

ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Tabel Penempatan

Nama Field Type Data Size Keterangan


Idkerja Varchar 8 Primary Key
tglmulai Date Atribut Penyerta
Nik Varchar 9 Foreign Key
Iddep Varchar 9 Foreign Key

4.2.9 Relasi Antar Tabel

Relasi antar tabel merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan

tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi pada suatu database.

Dalam suatu tabel terdapat satu primary key (kunci utama) dan jika tabel tersebut

berelasi maka diantara tabel tersebut harus memiliki foreign key (kunci tamu).

Primary key (kunci utama) diberi tanda * sedangkan foreign key (kunci tamu)

diberi tanda **. Relasi antar tabel daeri database yang dirancang dapat dilihat

pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Relasi Antar Tabel


48

4.3 Implementasi

4.3.1 Tampilan Menu Utama

Halaman utama merupakan form halaman utama antar muka dengan

pengguna. Halaman ini merupakan halaman yang tampil pertama kali saat

pengguna mengakses sistem informasi Penggajian tenaga honorer Dinas Tenaga

Kerja Kepulauan Meranti. Pada halaman utama ini akan menampilkan beberapa

menu yang dapat diakses oleh pengguna dalam pengoperasiaannya diantaranya

melihat koleksi produk yang dijual, melakukan login, melakukan order barang dan

lain-lain. Adapun tampilan dari halaman utama dapat dilihat pada gambar 4.6

berikut.

Gambar 4.6 Tampilan Menu Utama

4.3.2 Tampilan Input Data Tenaga honorer

Tampilan Input data tenaga honorer ini dilakukan oleh admin sistem.

Tampilan ini memperlihatkan data tenaga honorer yang ada pada Dinas Tenaga

Kerja Kepulauan Meranti. Tampilan input data tenaga honorer dapat dilihat pada

gambar 4.7.
49

Gambar 4.7 Tampilan Input Data Tenaga Honorer

4.3.3 Tampilan Form Penggajian tenaga honorer

Tampilan Penggajian tenaga honorer ini dilakukan oleh admin sistem.

Tampilan ini memperlihatkan form Penggajian tenaga honorer yang mengisi

Penggajian tenaga honorer. Tampilan Penggajian tenaga honorer dapat dilihat

pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Tampilan Penggajian tenaga Honorer


50

4.3.4 Tampilan Form Default Gaji

Tampilan default gaji ini dilakukan oleh admin sistem. Tampilan ini

memperlihatkan form default gaji, dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Tampilan default gaji

4.3.5 Tampilan Form Default Gaji

Tampilan default gaji ini dilakukan oleh admin sistem. Tampilan ini

memperlihatkan form default gaji, dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Tampilan default gaji

4.3.6 Tampilan Form Penempatan


51

Tampilan penempatan ini dilakukan oleh admin sistem. Tampilan ini

memperlihatkan form penempatan, dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Tampilan penempatan

4.3.7 Tampilan Form Departemen

Tampilan departemen ini dilakukan oleh admin sistem. Tampilan ini

memperlihatkan form departemen, dapat dilihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Tampilan Departemen

4.3.8 Tampilan Laporan Data Tenaga honorer

Tampilan laporan data tenaga honorer ini dilakukan oleh admin sistem.

Tampilan ini memperlihatkan data tenaga honorer dapat dilihat pada gambar 4.13.
52

Gambar 4.13 Tampilan laporan Data Tenaga Honorer

4.3.9 Tampilan Laporan Penggajian tenaga honorer

Tampilan laporan Penggajian tenaga honorer ini dilakukan oleh bagian

keuangan. Tampilan ini memperlihatkan data penggajian tenaga honorer dapat

dilihat pada gambar 4.14.

Gambar 4.14 Tampilan laporan Penggajian Tenaga Honorer


53

4.4 Rencana Sistem yang diusulkan

Pada pembuatan sistem informasi ini memerlukan beberapa perangkat yaitu

perangkat keras atau hardware dan perangkat lunak atau software.

1. Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras untuk pembuatan sistem informasi adalah sebuah

personal computer atau pc dengan spesifikasi sebagi berikut :

a. Intel Core 2 Duo

b. DDR 1Gb

2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak untuk pembuatan dan uji coba sistem informasi

Penggajian tenaga honorer pada Dinas Tenaga Kerja Kepulauan Meranti ini

adalah sebuah PC dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Operating Sistem Windows 7

b. Sistem Informasi Penggajian Tenaga Honorer Dinas Tenga Kerja Kepulauan

Meranti (SIPTH-DisnakerMeranti V.1)

c. DBMS MySQL.

Diharapkan dengan adanya sistem informasi yang baru ini tidak diperlukan

waktu yang lama untuk input, edit, hapus dan penyimpanan data serta penyajian

data, karena semua sudah terdapat dalam suatu sistem. Hanya dengan login atau

masuk ke sistem dan memasukkan data dan informasi maka sistem tersebut sudah

dapat di pergunakan.

4.4.1 Perkiraan Biaya Implementasi


54

Perubahan sistem lama ke sistem yang baru berfokus pada manajemen

database dengan menggunakan visual basic 2010. Adapun Rancangan Biaya

Implementasi dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini

Tabel 4.7 Tabel Biaya Implementasi

No Keterangan Biaya
1 Biaya Pembangunan Sistem Perangkat Rp 8.000.000,00
Lunak
2 Biaya Instalasi Perangkat Lunak Rp 500.000,00
3 Biaya Perawatan Perangkat Lunak Rp 1.000.000,00
(maintenance system) perbulan
TOTAL Rp 9.500.000,00

4.4.2 Perbandingan Sistem

Setelah penulis melakukan pengamatan dan penelitian mengenai

Perancangan Sistem Informasi Penggajian tenaga honorer pada Dinas Tenaga

Kerja Kepulauan Meranti, penulis menemukan beberapa perbedaan yang nantinya

menjadi perbandingan sistem. Perbandingan sistem yang lama dengan sistem yang

baru dapat dilihat dari tabel di bawah :

Tabel 4.8 Perbandingan Sistem Lama Dan Sistem Baru

Sistem Lama Sistem Baru

1. Sering terjadi kehilangan data 1. Penyimpanan data berupa database,

karena penyimpanan beberapa file sehingga mengurangi resiko

terpisah. kehilangan data.

2. Sering terjadi kesalahan 2. Pengulangan dan kesalahan input

penginputan data dan pengolahan data dan penghitungan gaji bisa


55

data penggajian karyawan karena dihindari karena telah menggunakan

terjadi Human Error. sistem yang terkomputerisasi.

3. Sering terjadi kesalahan dalam 3. Dapat mengatasi kesalahan dalam

penyimpanan dan pengolahan data penyimpanan dan pengolahan data,

disebabkan terdiri dari banyak file kemudaian dengan sistem ini

dan sulit untuk melakukan pencarian memudahkan untuk pencarian data

data. secara cepat dan tepat.

4. Pembuatan laporan tidak tepat 4. Laporan bisa disajikan cepat, tepat

waktu dan terkadang data ada yang dan akurat.

salah.

4.4.3 Analisa Produktifitas

Analisa produktifitas merupakan tahapan lanjut dari analisa sistem, dimana

bertujuan memeriksa sejauh mana sistem yang berjalan ini dapat mengakomodir

kebutuhan bagian keuangan, sekaligus kemampuannya dalam mengatasi masalah

yang timbul sebelum pemakaian sistem, serta mengetahui permasalahan apa saja

yang timbul selama sistem ini dijalankan. Dengan menggunakan sistem aplikasi

yang baru maka produktifitas kegiatan Penggajian tenaga honorer Dinas Tenaga

Kerja Kepulauan Meranti semakin meningkat, hal ini karena sistem pengolahan

data dan penyajian data menggunakan aplikasi dengan pemrograman Visual basic

2010 yang menarik serta user friendly (mudah digunakan).

4.4.3.1 Segi Efisiensi

1. Dari segi efisiensi sistem tidak ditemukan lagi adanya berkas-berkas laporan

yang tidak diarsipkan bertumpuk dan kesibukan pencarian data dalam


56

penyajian data yang dibutuhkan semua pihak setiap saat. Dengan demikian

secara nyata akan menghasilkan keuntungan dalam penghematan waktu dan

biaya.

2. Solusi dari segi efisiennya dengan menggunakan sistem yang baru ini, maka

dapat dilihat bahwa bagian adminimtrasi hanya menggunakan satu aplikasi

dengan pemrograman Visual basic 2010 dengan menggunakan database

microsoft access sehingga bagian adminimtrasi tidak perlu repot mencari

lembaran atau file-file data satu persatu.

4.4.3.2 Segi Efektifitas

1. Melihat keefektifan sistem dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu sehingga

bagian marketing tidak perlu lagi bekerja keras dalam melakukan pegolahan

data dan penyajian laporan yang membutuhkan konsentrasi dan ketelitian yang

cukup tinggi, sehingga dengan sistem baru ini dapat mengurangi kesalahan dan

beban kerja bagian adminimtrasi.

2. Solusi dari segi efektifitasnya dengan digunakannya sistem yang baru ini, dapat

dilihat bahwa bagian adminimtrasi hanya menggunakan satu aplikasi dengan

pemrograman Visual basic 2010 dengan menggunakan database Mysql yang

didalam pengolahan data maupun laporan-laporan data pelanggan yang

dibutuhkan terstruktur dengan baik dan up to date untuk kebutuhan info data

terbaru.

Berdasarkan pemantauan maka disimpulkan bahwa sistem yang

diimplementasikan terbukti efektif dalam hal kecepatan proses kerja, keakuratan

pencarian data tenaga honorer, data penjualan dan pelanggan, serta keamanan data
57

dari perubahan fisik yang terjadi yang dapat membahayakan kelangsungan dari

arsip data itu sendiri.


BAB V
PENUTUP

Setelah mengadakan penelitian, menganalisa permasalahan dan merancang

sistem informasi, yang telah dituangkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dalam

bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat

membantudalam kemajuan sistem informasi Penggajian Tenaga Honorer Pada

Dinas TenagaKerja Kabupaten Kepulauan Meranti.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan sistem informasi penggajian

Tenaga Honorer di Dinas Tenaga Kerja Kepulauan Meranti, maka dapat

dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Program sistem informasi penggajian Tenaga Honorer yang telah dibuat

dapat memberikan kemudahan dalam proses pengolahan baik data tenaga

honorer, penggajian Tenaga Honorer dan pengolahan data penempatan tenaga

honorer pada Dinas Tenaga Kerja Kepulauan Meranti.

2. Media penyimpanan data yang tadinya masih berupa arsip kini menjadi

terkomputerisasi dan tersimpan dalam database, sehingga mempermudah

pencarian data.

55
56

5.2. Saran

1. Dalam proses perancangan sistem informasi penggajian Tenaga Honorer di

Dinas Tenaga Kerja Kepulauan Meranti masih banyak terdapat kekurangan

yang nantinya diharapkan adanya perkembangan lebih lanjut pada penelitian

selanjutnya sehingga diperoleh suatu informasi penggajian Tenaga Honorer di

Dinas Tenaga Kerja Kepulauan Meranti yang lebih baik dengan cepat, tepat

dan akurat.

2. Agar bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dengan membuat

sistem penggajian yang lebih interaktif lagi contohnya menggunakan sistem

berbasis web, ataupun berbasis android.


DAFTAR PUSTAKA

Nilasari, Senja. 2016. Panduan Praktis Menyusun Sistem penggajian Dan Benefit.
Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish,


Agustus 2014 ISBN 978-602-280-672-1.

Yanto, Roby. 2016 Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta:


Deepublish, Februari 2016 ISBN 978-602-401-204-5.

Lubis, Adynata;. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish, Maret 2016
ISBN 978-602-401-243-4..

Wulandari, D. 2017. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan


Berbasis Web Pada PT Kalibesar Raya Utama.

Muniarsih, E. 2014. Sistem Informasi Penggajian Honorer Untuk Meningkatkan


Kinerja Pegawai Pada Smp Negeri 1 Tengah Tani Jurnal Penggajian
Honorer 1-7.

Fadiel Muhammad, Asri Mulyani. 2014. Pengembangan Sistem Informasi


Penggajian Di Pesantren Persis 99 Racabango. Jurnal Sistem Informasi
Penggajian. 4(I) 1-8.

Jayanti Dwi, Siska Iriani 2014. Sistem Informasi PenggajianPada CV Blumbung


Sejati Pacitan. Jurnal Sentra Penelitian Engineering dan Edukits. Volume
6 No 3.

Irwandri, 2009. Sistem Informasi Cuti karyawan Pada Disnakertrans Jawa Barat.
Jurnal SI. (I) I-2.

Septian, 2011. penyusunan sistem informasi penggajian. www.Unikom.co.id,


Diakses Maret 2017.

Abdullah, D 2015. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Siswa SMP Islam


Swasta Darul Yatama Berbasis Web. Jurnal. Indonesian Journal on
Networking and Security - Volume 4 No 1.

Anda mungkin juga menyukai