Anemia
Perawatan Sirkulasi
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisian kapiler, wama, suhu, ankle brachial
index)
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (mis. diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi)
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Terapeutik
2. Head injuri
Manajemen peningkatan tekanan intracranial
Observasi
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK (Edema Serebral, Lesi)
- Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK (TD, HR, RR, Kesadaran menurun)
- Monitor status pernafasan
- Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh normal
- Minimalkan stimulus
- Berikan posisi semifowler
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
- Kolaborasi pmeberian pelunak tinja, jika perlu
Komplikasi
1. Perdarahan
Akibat defisiensi trombosit (trombositopenia). Angka trombosit yang rendah
ditandai dengan :
a. Memar (ekimosis)
b. Petchekie (bintik perdarahan kemerahan atau keabuan sebesar ujung jarum
dipermukaan kulit)
c. Perdarahan berat jika angka trombosit < 20.000 mm 3 darah. Demam dan
infeksi dapat memperberat perdarahan
2. Infeksi
Akibat kekurangan granulosit matur dan normal. Meningkat sesuai derajat
netropenia dan disfungsi imun.
3. Pembentukan batu ginjal dan kolik ginjal.
Akibat penghancuran sel besar-besaran saat kemoterapi meningkatkan kadar asam
urat sehingga perlu asupan cairan yang tinggi.
4. Anemia
5. Masalah gastrointestinal.
a. Mual
b. Muntah
c. Anoreksia
d. Diare
e. Lesi mukosa mulut
Terjadi akibat infiltrasi lekosit abnormal ke organ abdominal, selain akibat
kemoterapi.
PENCEGAHAN INFEKSI
Observasi
- Identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi
- Identifikasi kontraindikasi pemberian imunisasi
- Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan ke pelayanan kesehatan
Terapeutik
- Berikan suntikan pada pada bayi dibagian paha anterolateral
- Dokumentasikan informasi vaksinasi
- Jadwalkan imunisasi pada interval waktu yang tepat
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, resiko yang terjadi, jadwal dan efek samping
- Informasikan imunisasi yang diwajibkan pemerintah
- Informasikan imunisasi yang melindungiterhadap penyakit namun saat ini tidak diwajibkan
pemerintah
- Informasikan vaksinasi untuk kejadian khusus
- Informasikan penundaan pemberian imunisasi tidak berarti mengulang jadwal imunisasi
kembali
- Informasikan penyedia layanan pekan imunisasi nasional yang menyediakan vaksin gratis
Sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam
urine meningkat. Tingginya kadar protein tersebut disebabkan oleh kebocoran pada bagian ginjal
yang berfungsi menyaring darah (glomerulus).
gejala: edema, urin berbusa karena ada protein, mual, letih lesu kehialngan nafsu makan
dx: hypervolemia
Manajemen Hipervolemia
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. Ortopnea, dyspnea, edema, JVP/CVP meningkat, suara
napas tambahan)
- Identifikasi penyebab hipervolemia
- Monitor status hemodinamik (frekuensi jantung, TD, MAP)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (kadar natrium, BUN, hematokrit)
- Monitor kecepatan infus secara ketat
Terapeutik
5. cerebral palsy
Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi
tubuh.
6. DEMAM TYPOID
Demam tifoid merupakan infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella
typhi dengan tanda gejala utama demam (lebih dari 1 minggu), gangguan saluran
pencernaan, serta gangguan susunan saraf pusat atau kesadaran (Daud, 2013).
Manajemen energi dan dukungan ambulasi
Observasi
-Monitor kelelahan fisik dan emosional
-Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
-Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
-Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
-Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
-Lakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif
-Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpidah atau berjalan
-Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
-Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
-Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
-Anjurkan melakukan ambulasi dini
-Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi)
Kolaborasi
-Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
7. CEPHALGIA
merupakan penyakit yang sering dikeluhkan pasien. Keluhan sakit kepala dapat berupa rasa sakit
pada kepala, leher, atau bagian atas bahu yang menjalar ke kepala.
Jenis cephalgia ini juga bisa dipicu oleh stres, depresi, atau kecemasan. Anda berisiko terkena
Tension headache jika terlalu banyak bekerja, kurang tidur, telat makan, atau mengonsumsi alkohol.
DX: nyeri
8. KD KAWASAKI DIASESE
Penyakit Kawasaki
Berikutnya ada penyakit autoimun pada anak yang cukup langka, yaitu penyakit Kawasaki. Penyakit
ini terjadi ketika otot mengalami peradangan dan bisa mengganggu fungsi pembuluh darah koroner
jantung.
Penyakit Kawasaki merupakan penyebab utama kelainan jantung dapatan yang sering ditemukan
pada anak
dx: hypervolemia
9. CHF
Gagal jantung kongestif terjadi karena masalah otot jantung yang disebabkan oleh
beragam faktor. Di antaranya: Penyakit arteri koroner: aliran darah yang
mengandung oksigen ke jantung tersumbat karena tumpukan plak dalam pembuluh
darah arteri, pengerasan arteri, atau lapisan dalam arteri robek.
10. GIZI BURUK
Dx: hipertermi/kejang