Anda di halaman 1dari 10

1.

Anemia

Perawatan Sirkulasi
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisian kapiler, wama, suhu, ankle brachial
index)
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (mis. diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi)
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Terapeutik

- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi


- Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan perawatan kaki dan kuku
- Lakukan hidrasi
Edukasi

- Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar


- Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolestera, jika perlu
- perawatan kulit yang tepat (mis. melembabkan kulit kering pada kaki)
- Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
- Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. rasa sakit yang tidak hilarng saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)

2. Head injuri
Manajemen peningkatan tekanan intracranial

Observasi
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK (Edema Serebral, Lesi)
- Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK (TD, HR, RR, Kesadaran menurun)
- Monitor status pernafasan
- Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh normal
- Minimalkan stimulus
- Berikan posisi semifowler
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
- Kolaborasi pmeberian pelunak tinja, jika perlu

3. ALL (AKUT LIMFOBLASTIK LEUKIMIA)


leukemia limfoblastik akut terjadi ketika sumsum tulang terlalu banyak memproduksi
sel darah putih jenis limfosit yang belum matang atau limfoblas.
gejala:
1. Anemia: mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada
2. Anoreksia, kehilangan berat badan, malaise
3. Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel leukemia),
biasanya terjadi pada anak
4. Demam, banyak berkeringat pada malam hari(hipermetabolisme)
5. Infeksi mulut, saluran napas, selulitis, atau sepsis. Penyebab tersering adalah
gramnegatif usus
6. Stafilokokus, streptokokus, serta jamur 
7. Perdarahan kulit, gusi, otak, saluran cerna, hematuria
8. Hepatomegali, splenomegali, limfadenopati
9. Massa di mediastinum (T-ALL)
10. Leukemia SSP (Leukemia cerebral); nyeri kepala, tekanan intrakranial naik,
muntah,kelumpuhan saraf otak (VI dan VII), kelainan neurologik fokal, dan
perubahan status mental.

Komplikasi
1. Perdarahan
Akibat defisiensi trombosit (trombositopenia). Angka trombosit yang rendah
ditandai  dengan :
a. Memar (ekimosis)
b. Petchekie (bintik perdarahan kemerahan atau keabuan sebesar ujung jarum
dipermukaan kulit)
c. Perdarahan berat jika angka trombosit < 20.000 mm 3 darah. Demam dan
infeksi dapat memperberat perdarahan
2. Infeksi
Akibat kekurangan granulosit matur dan normal. Meningkat sesuai derajat
netropenia dan disfungsi imun.
3. Pembentukan batu ginjal dan kolik ginjal.
Akibat penghancuran sel besar-besaran saat kemoterapi meningkatkan kadar asam
urat sehingga perlu asupan cairan yang tinggi.
4. Anemia
5. Masalah gastrointestinal.
a. Mual
b. Muntah
c. Anoreksia
d. Diare
e. Lesi mukosa mulut
Terjadi akibat infiltrasi lekosit abnormal ke organ abdominal, selain akibat
kemoterapi.

Dx: Resiko infeksi

PENCEGAHAN INFEKSI
Observasi
- Identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi
- Identifikasi kontraindikasi pemberian imunisasi
- Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan ke pelayanan kesehatan
Terapeutik
- Berikan suntikan pada pada bayi dibagian paha anterolateral
- Dokumentasikan informasi vaksinasi
- Jadwalkan imunisasi pada interval waktu yang tepat
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, resiko yang terjadi, jadwal dan efek samping
- Informasikan imunisasi yang diwajibkan pemerintah
- Informasikan imunisasi yang melindungiterhadap penyakit namun saat ini tidak diwajibkan
pemerintah
- Informasikan vaksinasi untuk kejadian khusus
- Informasikan penundaan pemberian imunisasi tidak berarti mengulang jadwal imunisasi
kembali
- Informasikan penyedia layanan pekan imunisasi nasional yang menyediakan vaksin gratis

4. SINDROM NEFROTIK (GINJAL BOCOR)

Sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam
urine meningkat. Tingginya kadar protein tersebut disebabkan oleh kebocoran pada bagian ginjal
yang berfungsi menyaring darah (glomerulus).

gejala: edema, urin berbusa karena ada protein, mual, letih lesu kehialngan nafsu makan

dx: hypervolemia
Manajemen Hipervolemia
Observasi

- Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. Ortopnea, dyspnea, edema, JVP/CVP meningkat, suara
napas tambahan)
- Identifikasi penyebab hipervolemia
- Monitor status hemodinamik (frekuensi jantung, TD, MAP)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (kadar natrium, BUN, hematokrit)
- Monitor kecepatan infus secara ketat
Terapeutik

- Batasi asupan cairan dan garam


- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40o
Edukasi
- Anjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan
- Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik

5. cerebral palsy
Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi
tubuh. 

6. DEMAM TYPOID
Demam tifoid merupakan infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella
typhi dengan tanda gejala utama demam (lebih dari 1 minggu), gangguan saluran
pencernaan, serta gangguan susunan saraf pusat atau kesadaran (Daud, 2013).
Manajemen energi dan dukungan ambulasi
Observasi
-Monitor kelelahan fisik dan emosional
-Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
-Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
-Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
-Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
-Lakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif
-Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpidah atau berjalan
-Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
-Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
-Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
-Anjurkan melakukan ambulasi dini
-Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi)
Kolaborasi
-Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan

7. CEPHALGIA
merupakan penyakit yang sering dikeluhkan pasien. Keluhan sakit kepala dapat berupa rasa sakit
pada kepala, leher, atau bagian atas bahu yang menjalar ke kepala.

Apa penyebab cephalgia?

Jenis cephalgia ini juga bisa dipicu oleh stres, depresi, atau kecemasan. Anda berisiko terkena
Tension headache jika terlalu banyak bekerja, kurang tidur, telat makan, atau mengonsumsi alkohol.

DX: nyeri

8. KD KAWASAKI DIASESE
Penyakit Kawasaki

Berikutnya ada penyakit autoimun pada anak yang cukup langka, yaitu penyakit Kawasaki. Penyakit
ini terjadi ketika otot mengalami peradangan dan bisa mengganggu fungsi pembuluh darah koroner
jantung.

Penyakit Kawasaki merupakan penyebab utama kelainan jantung dapatan yang sering ditemukan
pada anak

gejala: luka dibibir, edema

dx: hypervolemia

9. CHF
Gagal jantung kongestif terjadi karena masalah otot jantung yang disebabkan oleh
beragam faktor. Di antaranya: Penyakit arteri koroner: aliran darah yang
mengandung oksigen ke jantung tersumbat karena tumpukan plak dalam pembuluh
darah arteri, pengerasan arteri, atau lapisan dalam arteri robek.
10. GIZI BURUK

Dx: Ggn tumbang

Perawatan Perkembangan (L.10339)


Observasi
- Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
- Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologi yang ditunjukkan bayi ( misal : lapar, tidak nyaman)
Terapeutik
- Minimalkan nyeri
- Minimalkan kebisingan ruangan
- Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
- Motivasi anak untuk berinteraksi dengan anak lain
- Sediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dengan anak lainnya
- Dukung anak mengekspresikan diri melalui penghargaan positif
- Pertahankan kenyamanan anak
- Fasilitasi anak melatih keterampulan pemenuhan kebutuhan secara mandiri
( misal : minum sendiri)
- Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai
- Bacakan cerita atau dongeng
Edukasi
- Jelaskan pada orang tua dan atau pengasuh tentang mllestone perkembangan anak dan
perilaku anak
- Anjurkan orang tua untuk menyentuh dan menggendong anak
- Anjurkan orang tua untuk berinteraksi dengan anaknya
- Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
- Ajarkan anak teknik asertif
Kolaborasi
- rujuk untuk konseling jika perlu
11. APCD (ACQUIRED PROTHROMBIN COMPLEX DEFICIENCY)
APCD atau kepanjangannya Acquired prothrombin complex deficiency merupakan kelainan dimana
terdapat kegagalan didalam sistem pembekuan darah anak. APCD peyakit yang terjadi pada periode
awal kelahiran karena penururnan aktivitas factor koagulasi yang bergantung dengan vitamin K.
Biasanya pasien yang mengalami ini kemungkinan diakibatkan oleh tidak diberikannaya vitamin K
pada saat lahir. Umumnya bayi akan diberikan vitamin K untuk mencegah hal ini agar terjadi atau
untuk mengobati bayi dengan keadaan ini.

Dx: hipertermi/kejang

12. TETRALOGI OF FALLOT


Tetralogy of Fallot adalah kombinasi dari empat kelainan jantung bawaan yang terjadi pada bayi
baru lahir. Tetralogy of Fallot memengaruhi struktur jantung, menyebabkan darah yang dialirkan ke
seluruh tubuh tidak mengandung cukup oksigen.

 Ventricular septal defect (VSD), yaitu terbentuknya lubang abnormal di


dinding yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri
 Pulmonary valve stenosis, yaitu kondisi katup pulmonal yang menyempit,
sehingga darah yang menuju paru-paru berkurang
 Posisi aorta tidak normal, yaitu bergeser ke kanan mengikuti VSD yang
terbentuk
 Right ventricular hypertrophy atau penebalan pada otot ventrikel kanan, yaitu
kondisi yang terjadi akibat kerja jantung terlalu berat, sehingga dapat
menyebabkan jantung melemah dan gagal jantung

Gejala tetralogy of Fallot tergantung pada tingkat keparahannya. Umumnya, gejala


yang dialami penderita ToF meliputi:

 Sesak napas, terutama saat sedang beraktivitas atau menyusu


 Kulit dan bibir membiru (sindrom bayi biru), yang bisa memburuk saat bayi
menangis
 Kuku tangan dan kaki berbentuk bulat dan cembung (clubbing fingers)
 Mudah lelah
 Rewel
 Gangguan tumbuh kembang, termasuk berat badan yang tidak sesuai usia
13. VASKULITIS IMMUNOGLOBULIN
vaskulitis imunoglobulin A (IgAV) adalah peradangan pembuluh darah kecil di
kulit, sendi, usus, dan ginjal. Gangguan ini dapat menyebabkan munculnya gejala
ruam merah atau ungu (purpura) pada kulit di area tungkai bawah atau bokong.
dx: Nyeri

Anda mungkin juga menyukai