Anda di halaman 1dari 4

2.

Pembelajaran di RA
Strategi Pembelajaran di Raudhatul Athfal (RA), mempedomani SK Ditjen Pendis
Nomor 2765 Tahun 2019
a. Strategi Pembelajaran di RA
Merupakan serangkaian pengelolaan pembelajaran yang berisi serangkaian kegiatan
yang dilakukan pendidik dan anak termasuk di dalamnya penggunaan metode dan
pemanfaatan sumber media belajar untuk mencapai tujuan
 Strategi pembeljaran langsung yaitu materi pembelajaran secara langsung
diberikan pada anak dan langsung mengolahnya misalnya bermain balok, pazle,
melukis diharapkan anak bekerja secara menyuluruh dan pendidik hanya
sebagaifsilitator
 Strategi belajar Individu : anak-anak diajarkan untuk mandiri, ketepatan dan
kecepatan belajar ditentukan oleh individu masing masin
 Strategi belajar Kelompok : dapat dilakukan dalam kelompok besar atau kecil
diharapkan anak bisa bersosialisasi dan bekerjasama dengan temannya

b. Metode Pembelajaran
Cara yang ditempuh untuk mengimplementasikan rencana yang di susun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis dalam mencapai tujuan pembelajaran
Metode pembelajaran di RA An-Najah disesuaikan dengan metode belajar yang
diisyaratkan dalam Al-Quran dan Hadis yaitu :
 Metode bercakap cakap
 Metode kisah
 Metode perumpamaan (amtsal)
 Metode latihan pengalaman
 Metode praktis untuk menghapal
 Metode Hikmah dan nasihat
 Metode Tarhghib dan tarhib
c. Model Pembelajaran
Yaitu suatu disain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam
pembelajaran sehingga terjadi perubahan dalam diri anak
Model yang dipilih di RA An-Najah
 Model Klasikal
 Model Kelompok dengan Pengaman
 Model Area
 Model Sentra
d. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran.
Anak usia taman kanak-kanak adalah pribadi yang unik, yang memiliki rasa
ingin tahu yang sangat besar serta memiliki keinginan yang kuat untuk meniru dan
mencoba segala stimulus atau rangsangan yang mereka indra di lingkungannya.
Keberadaan media pengajaran sebagai penunjang dalam proses
pembelajaran diharapkan dapat menjadi stimulus yang dibutuhkan oleh anak,
karena pada usia tersebut mereka akan lebih tertarik serta lebih cepat dalam hal
mempelajari sesuatu yang dapat di indranya , baik dengan cara dilihat, didengar,
diraba, dicium dan dirasakan secara langsung.
Atas dasar alasan tersebut di atas, keberadaan media pengajaran diharapkan
dapat mempertinggi proses belajar anak, yang pada gilirannya dapat mempertinggi
hasil belajar anak.
Berikut ini ialah macam-macam media pembelajaran untuk anak usia dini
1. Media Audio
Media audio ialah sebuah media pembelajrana yang mengandung pesan-pesang
dalam bentuk auditif, juga hanya mengandalkan kemampuna suara saja, seprti
radio dan juga kaset
2. Media Visual
Media visual ialah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Bentuk
dari media visual ini ialah media grafis dan uga media proyeksi. Media grafis
merupakan media visual yang mengkomunikasikan antara fakta dan juga datta
yang berupa gagasan atau kata-kata berbal dengan gambar misalnya seperti
poster, komik dan juga kartun. Sedangkan media proyekksi ialah media
proyektor yang memiliki unsur cahara dan juga lensa atau cermin, misalnya ialah
OHP, slide, dan jgua film strip
3. Media Audio Visual
Media audio visual merupakan yang mempunyai unsur suara dan juga unsur
gambar. Jenis media ini dibedakan mendadi dua, diantaranya yaitu audi visual
diam dan audio visual gerak,
 Audi visual diam merupakan media yang menampilkan suara dan juga
gambar diam seperti film bingkai, film rangkai suara dan dan cetak suara.
 Audio visual gerak merpakan media yang bisa menampilkan suara dan jgua
gambar yang bergerak seperti film suara dan juga vidio cassette.
4. Media Lingkungan
Media lingkungan ini merupakan suatu tempat atau suasana yang bisa
mempengaruhi pertumbuhan dan juga perkembangan seseorang. Artinya, media
lingkungan ialah dalam proses pembelajaran anak dikenalkan atau dibawa ke
suatu tempat yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dan juga perkembangannya.
5. Media Permainan
Media permainan ini merupakan media sangat disukai oleh anak-anak.
Permainan merupakan suatu benda yang bisa digunakan perserta didik sebagai
sarana bermain dalam rangka mengembagkan kreativias dan juga segala potensi
yang dimiliki oleh anak.
Media pengajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan belajar
mengajar kami pilih untuk memenuhi beberapa persyaratan yang telah
ditentukan. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media
pengajaran di RA yang mencakup hal sebagai berikut :
a Media pengajaran yang dipersiapkan sesuai dengan tujuan dan fungsi
penggunaan media tersebut.
b Dapat memberi pengertian atau menjelaskan suatu konsep tertentu.
c Dapat mendorong kreatifitas anak, memberi kesempatan kepada anak untuk
bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri).
1. Media pengajaran harus memenuhi unsur kebenaran ukuran, ketelitian dan
kejelasan.Hal tersebut perlu diperhatikan untuk menghindari kesalahan
konsep atau pengertian tentang sesuatu yang akan digambarkan atau
dijelaskan. Misalnya pendidik memilih menggunakan gambar-gambar
binatang untuk menjelaskan bahwa binatang itu bermacam-macam. Hal
yang perlu diperhatikan adalah bentuk proporsi gambar binatang tersebut
memiliki proporsi atau perbandingan ukuran antara bentuk muka, badan
dan anggota badan lainnya menggambarkan binatang-binatang yang
dimaksud.
2. Media yang tersedia harus aman, tidak membahayakan bagi anak.
Misalnya menggunakan zat pewarna yang aman bagi kesehatan, bahan
yang tidak tajam dan rapi sehingga tidak akan melukai dan membahayakan
anak.
3. Dapat dipergunakan secara individual, kelompok atau klasikal.
4. Media pengajaran tersebut hendaknya menarik, menyenangkan dan tidak
membosankan, serta memenuhi keindahan dalam bentuk maupun warna,
serta rapi dalam pembuatannya.
Mudah digunakan oleh pendidik maupun anak

Anda mungkin juga menyukai