خطبة البحث
مقدّمة لتأدية الشروط الالزمة المق ّررة
فى قسم تعليم اللغة العربية كلية التربية
بجامعة الفالح االسالمية السنية
إعداد :
محمد بحر االولى
رئيس هيئة الطلبة الجامعة للغة العربية
في
جامعة الفالح االسالمية السنية
كنشونج – جمبر-جاوي الشرقي
1
MOTTO UTAMA
Telpon : (0354)772147
Website :www.hmjinaifas.com
Penyusun
Motto…………………………………………………………………………………………………………………2
Perkenalan…………………………………………………………………………………………………………...3
Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………..4
Muqoddimah…..……………………………………………………………………………………………………5
Pembukaan……...…………………………………………………………………………………………………...7
Bab V perkara yang diharamkan untuk wanita ketika haid dan nifas…...……………………...46
Bab Vl seputar istihadhoh……...…………………………………………………………………….57
Bab Vll istihadhah dalam haid…………..……………………………………………………………61
Bab Vlll istihadhah dalam nifas……..………………………………………………………………...84
Penutu......………………………………………….
……………………………………………………………….91daftar
pustaka……………………………………………………………………………………………………..93
Muqoddimah
Segala puji bagi Allah (yang telah mejadi) tuhan semesta alam, puji
syukur atas limpahan rahmatnya, sholawat serta salam tetap terhaturkan
kepada jung-jungan kita, Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para
tabi’in.
Hadist ini memberikan faedah kepada kita (pencari ilmu) atas kewajiban
untuk belajar dan mencari ilmu, salah satu dari ilmu yang wajib bagi seorang
wanita, ialah mempelajari sesuatu yang dibutuhkannya semisal hokum-hukum
haid, nifas, dan istihadhoh. Akan tetapi apabila ia mempunyai suami yang
sangat ‘Alim. Maka wajib bagi sang suami untuk mengajarinya, apabila sang
suami bukan dari orang yang ‘Alim, maka ia diperbolehkan keluar untuk
bertanya kepada ulama, bahkan wajib baginya untuk bertanya kepada ulama,
dan haram bagi sang suami untuk mencegahnya, kecuali ia sendiri rela keluar
untuk bertanya kepada ulama dan mengajari istrinya.
ِ ِ
ْ َم ْن يُِريْد اهللُ بِه َخْيًرا يُ َفق
ِّههُ يِف الدِّيْ ِن
“Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah dengan kebaikan, maka Allah akan
memahamkannya tentang urusan agama”
Dalam kitab kami ini, kami akan bagi menjadi delapan bab
Dan akhirnya kami meminta kepada Allah SWT untuk menjadikan amal ini
menjadi amal yang ikhlash karena-nya, dan kami mohon bagi siapa saja yang
menemukan kesalahan dalam kitab ini, berkenan membenarkannya. Semoga
dibalas oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan.
PEMBUKAAN
Bagi masyarakat India, wanita dituntut untuk setia kepada suaminya, hanya
kesetiaan tersebut harus dibuktikan dengan cara yang amat kejam. Kesetiaan seorang
perempuan pada suaminya ditunjukkan dengan membakar diri atau dikubur hidup-
hidup demi mengikuti suami yang telah meninggal.
Sementara itu, bangsa Arab sebelum masuknya agama islam, mereka tidak
jauh berbeda dengan orang-orang Yahudi, Nashroni dan India. Umumnya,
Semua perlakuan ini, menindas kaum wanita terus berjalan sampai abad
pertengahan. Dalam undang undang Inggris, misalnya, ditetapkan bahwa wanita
tidak termasuk dari warga negara. Wanita juga tidak memiliki hak-hak pribadi dan
hak milik atas sesuatu, bahkan terhadap pakaian yang ia kenakan.Parlemen Inggris
tepatnya pada masa pemerintahan Henri VIII, mengeluarkan undang-undang yang
melarang wanita untuk membaca kitab Injil, karena menganggap mereka sebagai
makhluk najis.
Dalam sebuah hadist riwayat Ummu Salamah RA. Dikisahkan: aku bertanya
kepada Rosulullah SAW: “mengapa kami, kaum perempuan, tidak disebutkan
(keutamaannya) dalam Al-Qur’an sebagai mana kaum laki-laki.?” Rasulullah tidak
segera menjawab. Tetapi, pada kesempatan yang lain, aku melihat beliau berdiri
diatas mimbar. Ketika itu, aku sedang menyemir rambut, begitu selesai menggulung
rambut, aku masuk disalah satu kamar dirumahku kemudian kupasang pendengaran
ku diatas atap masjid. Aku mendengarRosulullah SAW bersabda: wahai manusia….
:Sesungguhnya Allah SWT berfirman dalam kitabnya
اش َع ِ َاش ِعينَوَ ا ْلخ ِ َصا ِد َقاتِوَ الصَّ ِاب ِرينَوَ الصَّ ِابرَ اتِوَ ا ْلخ َّ صا ِد ِقينَوَ الَّ س ِلمَاتِوَ ا ْل ُمْؤ ِم ِني َنوَ ا ْل ُمْؤ ِمنَاتِوَ ا ْلقَا ِن ِتينَوَ ا ْلقَا ِنتَاتِوَ ال
ْ س ِل ِمي َنوَ ا ْل ُم
ْ ِإنَّا ْل ُم
ْاِئمَاتِوَ ا ْلحَ ا ِف ِظينَ ُف ُروجَ ُهمْ وَ ا ْلحَ ا ِفظَاتِوَ ال َّذا ِك ِرينَاللَّ َه َكثِيرً اوَ ال َّذاكِرَ ا ِتَأعَ دَّاللَّ ُهلَ ُهمْ َمغq الص َّ َاتِوَ ا ْل ُمتَصَ ِ ّد ِقينَوَ ا ْل ُمتَصَ ِ ّد َقاتِوَ الصَّ اِئ ِمينَو
(35 : ظيمًا)األحزاب ِ َفِرَ ًةوَ َأ ْجرً اع
Melalui hadist ini, kita dapat menangkap adanya kegelisahan dan kekawatiran
kaum perempuan yang hidup pada zaman Rosulullah SAW, karena di dalam Al-
Qur’an keutamaan mereka tidak disebutkan sebagaimana kaum laki-laki, dengan
tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an, perempuan pada masa itu menilai bahwa
menunjukkan kedudukan mereka tidak seperti kedudukan laki-laki, meski mereka
telah menunaikan segala kewajiban.
الصاحِلَامِتِْن َذ َك ٍر َْأوُأْنثَ َىو ُه َو ُمْؤ ِمٌن َفُأولَِئ َكيَ ْد ُخلُونَاجْلَنَّةَ َواَل يُظْلَ ُمو َننَ ِق ًريا
َّ ََو َمْنَي ْع َم ْل ِمن
“Barang siapa yang m,engerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan,
sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikitpun ”
Dalam ayat ini dengan sangat jelas Allah SWT telah menegaskan bahwa
dalam mengerjakan amal-amal saleh, kedudukan laki-laki dan perempuan adalah
setara, tidak ada diskriminasi. Artinya laki-laki dan perempuan yang beramal saleh
dalam keadaan beriman kepada Allah SWT sama-sama berhak mendapatkan
surgayang telah disiapkan oleh Allah SWT, baik laki-laki maupun perempuan.
10
1
Ahmad Shiddiq. Bunga Rampai Fiqih Muslimah. Pustaka Sidogiri. 15-29
11
Darah yang keluar dari farji (vegina) seorang wanita dibagi menjadi 3:
1) Darah haid/menstruasi
2) Darah nifas
3) Darah istihadhoh
Setiap macam pembagian darah tersebut mempunyai devinisi dan pembagian yang
tersendiri yang berbeda dengan lainnya. Dan akan kami jelaskan IansyaAllah ta’ala.
DARAH WANITA
Secara Bahasa etimologi darah haid adalah mengalir, sedang kan menurut
syara’ terminologidarah haid adalah darah yang keluar sebab perwatakan (tabi’at) dari
12
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah
suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidhdan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka
telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.
Dalam ayat ini Allah Ta’ala menjelaskan hukum haid, dan pertama kali
mengajarkan kita tentang kenajisan darah haid, dengan firman ( ُقْل ُهـ َـوَأ ًذىKatakanlah:
"Haidh itu adalah suatu kotoran"). Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada para
suami untuk menjauhi istri di antara anggota pusar dan lutut. Yang dimaksud dengan
2
Mughni Muhtaj. 1/108, Nihayatul Muhtaj. 1/223
13
Dari Anas rodiallahu anhu: bahwasanya orang yahudi ketika istri mereka haid,
maka mereka tidak makan bersama mereka dan tidak mau mengumpuli mereka di
dalam satu atap, lalu para sahabat bertanya, lalu allah menurunkan ayat: Mereka
bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran".
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidhdan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.Lalu Nabi bersabda
lalukanlah segala sesuatu3 kecuali nikah (Wati)4
2.
ِ ِ ِ َعْنعاِئشةَر ِضياللَّهعْنهاقَالَْت ُكْنتَأ ْشربوَأنَاحاِئضوُأنَا ِوهُل النَّبِيَّصلَّىاللَّهعلَي ِهوسلَّم َفيضع َفاهعل
ٌ احاِئ
ض َو َ َىم ْوضعفَّي َفيَ ْشَربُ َوَأَت َعَّرقُالْ َع ْر َق َوَأن
َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ ٌ َ َُ َ ُ َ َُ َ َ َ َ َ
ىم ْو ِضعِ ِف َّي
َ َاه َعل َ َصلَّىاللَّ ُه َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َفي
ُ ضعُ َف َ َُّأنَا ِوهُلُالنَّبِي
Dari ‘Aisyah rodiyallahu anha. Aku sedang minum dan aku dalam keadaan
haid, lalu aku berikan kepada Nabi SAW, lalu nabi meletakkan mulutnya di tempat
mulutku, kemudiania meminumnya. Dan aku menggigit daging, sedangkan aku
dalam keadaan haid,kemudian aku berikan kepada Nabi, lalu Nabi meletakkan
ُ َوَأَت َع َّـر
mulutnya di tempat mulutku5, adapun yang dimaksud ucapan Sayyidah ‘Aisyah ق
ٌ احاِئ ِ ِِ ِئ
3. ضثُ َّمَي ْقَرُأالْ ُق ْرآ َن ْ ََعْن َعا َشةََر ِضيَاللَّ ُه َعْن َهاقَال
َ َ َكا َنيَتَّكُئفيح ْج ِر َيوَأن:ت
3
Diriwayatkan Oleh Imam Muslim Dalam Shohehnya, Kital Haidli.
4
Syarhu Shohihi Muslim Li An-Nawawi.
5
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohehnya, kital haidli.
6
Ibid.
14
Dari ‘Aisyah rodiyallahu anha. Nabi bersabda kepada Fatimah Binti Abi
Hubaisy RA. Apabila telah sampai waktu haid, maka tinggalkanlah sholat, apabila
darah haid telah hilang (suci), maka basuhlah darah haid dari-mu, dan laksanakanlah
sholat8.
Hikmah Haid
KACAMATA KHUSUS.
15
Setiap wanita yang memasuki usia productive akan melalui sekurangnya 3fase
untuk mencapai pendarahanmenstruasi. Pertama.Pra-ovulasi, yaitu priode
pembentukan dan pematangan ovum di dalam ovarium (Red.Indung telur) yang
dipicu oleh peningkatan kadarestrogen dalam tubuh.Hal ini terjadi secara bertahap
pada hari ketujuh sampai hari ke-13.
Kedua, ovulasi, yaitu periode keluarnya ovum yang telah matang dari
ovarium.Priode ini dikenal dengan masa subur atau productive.Pada periode kedua
ini, terjadi pergerakan ovum dari ovarium menuju tuba fallopi (dua saluran halus yang
menyambungkan antara ovarium dengan Rahim, dalam segi bentuknya tuba fallopi
lebih mirip dengan tanduk hewan.Itulah sebabnya maka wajar di dalam istilah orang-
orang Arab dua alat penghubung tersebut disebut qorn yang berartikan tanduk)
karena pengaruh hormone yang dilepaskan dari dalam otak dalam jumlah yang
sangat besar. Selanjutnya, ovum yang mencapai tuba fallopi akan terus bergerak
disepanjang tuba dengan bantuan silia (Red: rumbai getar) dan otot pada dinding
tuba hingga ovum tersebut dengan terbenam didalam Rahim.
Ketiga, pasca ovulasi, yaitu periode dimana dimana ovum terbenam didalam
Rahim. Dalam fase ini akan terjadi peningkatan progesterone yang menyebabkan
endometrium (red: selaput rahim) lebih menjadi tebal dan siap menerima embrio
untuk berkembang. Pada tahap ini pula, ovum yang terbenam didalam rahim siap
untuk dibuahi oleh sperma.
Jikalau pada tahap ini seperma dapat membuahi sel telur, maka ini akan
menjadi awal dari sebuah kehamilan bagi perempuan. Namun apabila dalam tahap
ini tidak terjadi pembuahan, maka hormone seks di dalam tubuh akan berkurang
yang pada gilirannya memicu pelepasan endometrium
16
2. Gejala Haid.
3. Monopause
17
Mengingat darah yang keluar dari wanita tidak semuanya darah bisa
dihukumi haid, akan tetapi juga bisa berupa darah nifas dan istihadloh. Dan keduanya
memiliki konsekuensi hukum tersendiri, maka penting bagi wanita untuk
mempelajarinya. Syekh Ibrohim Al-Bajuri berkata dalam kitabnya Al-Bajuri: “wajib
bagi setiap wanita untuk mempelajari sesuatu yang dibutuhkannya mulai dari haid,
nifas, dan isthadloh. Apabila suaminya pintar, maka wajib baginya untuk mengajari
sang istri, dan apabila suaminya bikan dari orang yang pintar, maka boleh, dan
bahkan wajib bagi sang istri keluar dari rumah untuk bertanya kepada para ulama.
Dan diharamkan bagi sang suami melarang sang istri keluar dari rumah untuk
bertanya, kecuali suaminya rela bertanya kepada ulama, kemudian mengajarkan
hukum-hukum itu kepada istrinya, sehingga istrinya tidak perlu lagi keluar rumah”.
Kewajiban belajar di atas pada dasarnya untuk kepentingan wanita itu sendiri,
seorang yang bisa memahami haid, ia tidak akan bimbang apakah darah itu haid atau
bukan, sehingga ia akan bisa menentukan apa yang harus dilakukan, oleh karena itu
tidak berlebihan bagi suami jika dituntut mendukung istrinya untuk belajar tentang
hukum haid nifas dan istihadhoh.
Bukan saatnya lagi untuk mempertanyakan, apakah suami atau istri lulusan
pondok pesantren ataupun bukan, yang terpenting adalah kesadaran bersama,
bahwa masalah-masalah haid harus diketahui dan menjadi tanggungan jawab
bersama. Bahkan, putra putri kita juga harus didorong untuk mengetahui hal
tersebut, karena mereka akan mengalaminya.10
Haid merupakan kejadian yang lumrah bagi setiap wanita, siklus haid
walaupun dianggap sedikit bermasalah, namun tetap merupakan salah satu dari
tanda sempurnanya seorang wanita.
10
Ahmad Shiddiq. Bunga Rampai Fiqih Muslimah. Pustaka Sidogiri. 30-36
18
Sedangkan hukum yang berkaitan dengan haid dan suci mengikuti terhadap
faktanya, bukan kebiasaan yang sudah dialaminya.Artinya, ketika sedang
mengeluarkan darah yang berkemungkinan dihukumi darah haid, maka wajib untuk
menjauhi semua hal-hal yang dilarang bagi wanita yang sedang haid.Terlepas apakah
pada akhirnya darah tersebut merupakan darah haid atau istihadloh.
1. apabila seorang wanita mempunyai kebiasaan haid 10 hari dan suci selama 20 hari,
setelah mengkonsumsi obat, formasi darah yang keluar berbeda, darah yang keluar
berubah menjadi hitam selama 10 hari, dan 5 hari darah berwarna merah. Maka
semua darah dengan total jumlah darah 15 hari dihukumi haid.
tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
keterangan semua darah dengan total jumlah darah 15 hari dihukumi haid.
tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2. apabila seorang wanita mempunyai kebiasaan haid 10 hari dan suci selama 20 hari,
setelah mengkonsumsi obat formasi darah yang keluar berbeda, darah yang keluar
berubah menjadi darah merah selama 5 hari lalu 5 hari darah terputus dan 15 hari
darah hitam. Maka 5 hari istihadloh, 5 hari suci dan 15 hari haid. 11
tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
11
Kupas Tuntas. 75-76
19
a. Devinisi Nifas
b. Penjelasan Devinisi
Nifas adalah darah yang keluar setelah kosongnya rahim dari anak, walaupun
anak yang dilahirkan berupa segumpal darah (mudghoh) atau segumpal daging
(alaqoh) yang telah menunjukkan guratan-guratan manusia. Yang olehbidan berkata
“segumpal darah dan daging merupakan awal penciptaan anak adam”, maka cukup
seorang bidan yang mengabarkan darah tersebut adalah darah yang keluar setelah
prosesi melahirkan dan belum melewati 15 hari dari melahirkan. Apabila darah keluar
setelah 15 hari setelah melahirkan maka darah tidak dihukumi nifas akan tetapi
dihukumi haid. Disebut darah nifas karena darah keluar setelah melahirkan atau
keluarnya janin (anak)13
Keluarnya darah
setelah melahirkan
Contoh tabel 1:
12
Mughni muhtaj. 1/108
13
Nuhayatu Al-Muhtaj Ma’a Hasyia As-Sibromalisi. 2/356
20
tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Darah keluar
Contoh tabel 2:
tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Dalil Nifas.
14
Diriwakatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Daroquthni, Dan Al-Hakim.
Talhish Al-Habir. 1/203.
21
PEMBAGIAN NIFAS
Meninjau masa dan hukumnya, nifas terbagi menjadi dua, pertama adadan
wa hukman yaitu wanita yang langsung mengeluarkan darah pasca melahirkan,
perempuan yang langsung mengeluarkan darah pasca melahirkan, dihukumi nifas
sejak kali pertama mengeluarkan darah. Dan sejak saat itu pula ia wajib menjauhi hal-
hal yang dilarang bagi perempuan yang sedang nifas.
Dalam kasus ini masa nifas wanita tersebut adalah 30 hari, yaitu dimulai
tanggal 1 sampai 30, akan tetapi, meski nifasnya selama 30 hari, perempuan tersebut
hanya dihukumi nifas selama 20 hari, yaitu sejak mengeluarkan darah sampai darah
berhenti, sehingga ia berkewajiban menjalani hukum-hukum perempuan yang nifas
sejak masa tersebut, sedangkan pada waktu tidak keluarnya darah, ia tetap
berkewajiban melakukan kewajibannya sebagaimana lumrahnya. Demikian ini karena
masa tidak keluarnya darah dianggap sebagai nifas hanya dari hitungannya saja,
bukan dari segi hukumnya.15
3. Istihadhoh.
15
Ahmad Shiddiq. Bunga Rampai Fiqih Muslimah. Pustaka Sidogiri. 53-54
22
Istihadhoh secara terminology adalah darah yang keluar dari lubang bagian
bawah rahim perempuan diselain hari keluar darah haid dan nifas16
b. Penjelasan Devinisi.
Darah yang ketiga dan yang terakhir dari pembagian darah yang keluar dari
farji (vagina) rahim perempuan adalah istihadhoh atau disebut juga darah
fasad(rusak) yaitu darah yang keluar dari lubang bagian bawah rahim diselain waktu
keluar darah haid dan nifas, berbeda dengan darah haid yaitu darah yang keluar dari
pangkal rahim. Kesimpulan: bahwa setiap darah yang tidak kita hukumi sebagai darah
haid dan nifas maka darah tersebut dihukumi istihadhoh. baginya Hukum hukum
mustahadhoh (wanita yang istihadhoh) akan disebutkan di depan.
c. Dalil Istihadhoh.
1.
َأس َو ُديُ ْعَر ُف َفِإذَا َكانَ َذلِ َك َف َْأم ِس ِك َيعْنال ِ اطمةَبِْنتَِأبِيحبي ٍشَأنَّها َكانَْتتُستَحاض َف َقالَلَهاالنَّبِيُّصلَّىاللَّهعلَي ِهوسلَّمِإذَا َكانَ َدماحْل ي
ْ ضةفَِإن َُّه
َ َْ ُ َ َ َ ْ َُ َ َ ُ َ ْ َ َُْ
ِ
َ َعْن َف
اه َو ِع ْر ٌق صَّاَل ِةفَِإذَا َكانَاآْل خر َفَتو َِّئ
ُ َصلِّي َفِإمَّن
َ ض َيو َ َُ
Dari Fatimah Binti Abi Hubaisy Rodiyallahu anha bahwa ia sedang istihadhoh,
lalu Nabi SAW bersabda “apabila darah itu adalah darah haid, maka ia berwarna
hitam yang dihukumi. Maka apabila itu darah haid.Tinggalkanlah sholat dan apabila
darah yang lain maka wudlu dan sholatlah.Sesungguhnya darah itu adalah darah dari
otot”17
16
Ta’liq Al-Yaqutu An-Nafis. 29
17
Sunan An-Nasai, Kitabu At-Thoharoh, Babu Al-Farqu Baina Dami Al-Haidi Wa Al-Istihadhoti
23
Dar’Aisyah Rodiyallahu anha, ia berkata. Pada suatu hari datang fatimah binti
AbiHubaisyRodiyallahu anha, mendatangi Rasulullah SAW lalu berkata: “ wahai
rosulullah bahwasanya aku adalah wanita yang istihadhoh maka dari itu aku tidak
bersesuci, haruskah aku meninggalkan sholat..?” kemudian nabi manjawab: “tidak, itu
adalah darah yang keluar dari otot, bukan darah haid. Akan tetapi apabila telah
datang waktu haid, tinggalkanlah sholat, kemudian apabila darah telah suci, maka
basuhlah darah dari badanmu dan sholatlah.”18
KACAMATA KHUSUS
Warna darah yang diprioritaskan adalah darah hitam, kemudian merah, lalu
blonde (merah kekuning kuningan), kuning dan keruh (antara kuning dan putih).
18
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori Dan Muslim.Kitabi Al Haidi
24
2 Merah Kental
Dengan demikian darah hitam kental berbau lebih kuat dibandingkan dengan
darah hitam kental tidak berbau atau dengan hitam berbau yang tidak kental dan
seterusnya. Dan apabila darah yang keluar ada dua macam yang sama kuat seperti
darah hitam encer dengan merah kental maka darah yang terlebih dahulu keluar
dianggap lebih kuat. 19
PENUTUP
Dari hal-hal yang keluar dari rahim seorang wanita tidak berupa darah
dinamakan basahnya rahim (lendir rahim) yaitu cairan putih yang masih diragukan
statusnya antara madzi dan karingat. Keputihan bisa dikelompokkan menjadi 2
macam.Yaitu keputihan fisiologis (normal) biasanya keluar saat menjelang haid,
setelah haid, saat masa subur, kehamilan, dan saat terangsang seksual.Dan patologis,
yaitu disebabkan inveksi bakteri, virus, jamur dan parasite.Kemudian kuputihan ini
menjadi persoalan apakah ia dihukumi suci atau bahkan dihukumi najis..? dan apakah
keluarnya cairan ini dapat membatalkan wudlu atau tidak..?
Ringkasan hukum cairan tersebut adalah apabila cairan itu keluar dari rahim
bagian luar maka tidak najis dan tidak batal wudlunya.Jika keluar dari rahim bagian
dalam maka batal wudlunya dan cairan itu najis dan jika ragu apakah keluar dari
rahim bagian luar atau dalam, maka tidak najis dan tidak batal wudlunya. Adapun
19
Kupas Tuntas. 16-17
25
Apabila yang keluar bukan berupa cairan putih, tapi berwarna keruh atau kuning dan
keluar dari bagian dalam rahim maka hukumnya sebagai berikut.
Menurut pendapat yang shohih: hukum haid, jika keluar pada waktu yang
dimungkinkan untuk keluarnya haid
Pendapat yang kedua: hukumnya bukan haid, kecuali keluar pada hari
kebiasaan (adat) maka hukumnya haid
Qil (sebuah pendapat): jika didahului darah kuat (darah hitam atau merah)
maka dihukumi haid
Jika cairan keputihan terus menerus keluar, maka metode bersesuci dan sholatnya
adalah seperti wanita istihadloh atau wanita yang mengalami istihadloh.
Secara umum keputihan dapat disebabkan oleh beberapa factor sebagai berikut:
26
1. Tahun haid.
2. Masa haid.
27
UMUR HAID
Jawab:
Ya, dihukumi sebagai darah haid, karena darah tersebut keluar pada saat 9
tahun kurang 16 hari.Karena 10 hari itu tidak memenuhi masa minimalnya haid dan
suci, karena waktu minimal haid adalah satu hari satu malam dan waktu minimalnya
suci adalah 15 hari sehingga totalnya 9 tahun kurang 16 hari
28
Tangga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
l
KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL
D D D D D D D D D D
Tangga 16 1 1 1 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
l 7 8 9 0
Su
9
*Keterangan:
Tangg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
al
KLD KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL
D D D D D D D D D D D D D D
Tangg 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
al
KLD KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL KL
D D D D D D D D D D D D D D
Tangg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
al
kld/ KL KL KL KL
su9 D D D D
29
Tangg 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
al
*Keterangan:
Su9: sempurnanya umur 9 tahun.
KLD: keluarnya darah.
TANBIHUN
Tidak ada batas akhir untuk tahun haid karena haid itu mungkin terjadi
selama wanita itu hidup. Pada umumnya, keumuman tahun berhenti dari haid (mono
pause) yaitu 62 tahun.22
KACAMATA KHUSUS
2. Tanda-tanda Baligh
Yang dimaksud dengan baligh yaitu suatu masa (Tahun) seorang anak laki-
laki dan perempuan akan terkena khitob (dibebani hukum) Syari’at mulai dari sholat,
puasa, haji dan yang lainnya.
Tanda-tanda Baligh.
1. Bagi anak perempuan keluarnya darah haid pada umur 9 tahun Qomariyyah
secara kira-kira (taqribiyyah) dan telah lewat pembahasan tentangnya.
2. Bagi anak laki-laki adalah keluarnya mani dan pada perempuan pada umur 9
tahun Qomariyyah secara kurang lebih(taqribiyyah), menurut Ibnu Hajar al-
Haitami dan secara pasti (tahdidiyyah) menurut imam ramli.
22
Tuhfatul Muhtaj (1/384)
30
3.Masa Haid
Dan sering di redaksikan dengan sebutan minimmal haid (lumrahnya haid) dan batas
maksimal haid.
1) Waktu Dunya
Paling minimal waktu haid yaitu satu hari satu malam dengan perkiraan 24
jam.Sedangkan batasan darah dihukumi keluar jika memang tampaknya darah di
atas rahim, sekiranya apabila kapas dimasukkan kedalam rahim maka kapas tersebut
bersimbah darah.dua penggambaran waktu minimalhaid yaitu:
A. Seorang wanita melihad darah terus menerus dengan perkiraan 24 jam.
B. Seorang wanita melihat darah secaraterputus lalu dia mendapati rahimnya,
selang beberapa saat melihat darah lagi, di suatu waktu ia melihat bersih
dari darah dan disuatu waktu ia melihat darah lagibahkan totalnyasampai 24
jam,seiring berjalannya 15 hari.Dengan demikian semuanya dihukumi darah
haid seperi hadis yang akan disebutkan, Insya Allah.
2) Waktu Quswah
Iyalah waktu maksimal haid, yaitu 15 hari 15 malam.
3) Waktu gholib
Yaitu keumuman waktu haid, bagi seorang wanita yakni enam sampai tujuh
hari.
31
24
Tuhfatul Muhtaj (1/402)
25
Kitab Al Haid Bab iqbalul Haidli Wa Idbaruhu
26
()الدرجةdengan dal yang diharokati dhommah yang sepi dari titik, rok yang seppi dari titik
yang diharokati sukun setelah rok yaitu jim : potongan kain atau semacamnya yang oleh
wanita dimasukkan kedalam farji, lalu ia mengeluarkannya supaya ia mengetahui apakah
masih tersisa darah haid atau tidak ? (صـ ـ ـ ـ ـ ـه
ّ )القdengan difathah qofnya berma’na اجلص
(gamping)yaitu potongan putih yang di gunakan oleh perempuan untuk mengecek darah
haid. Cairan yang bersih di serupakan dengan gamping dalam bersihnya. الكرسفberma’na
sepotong kain. Dan muqobilul ashoh hal tersebut tidak dihukumi haid karena tidak berwarna
seperti hal nya darah dan karena perkataan Ummi Athiah “kita sama sekali tidak menghukumi
terhadap darah yang berwarna kuning dan keruh”dan dijawabi darinya bahwa perkataan
sayyidah aisyah lebih kuat karena sering bersama nabi Muhammad SAW. Nihayatu Al-Muhtaj
Syarhil Minhaj. 1/340
32
Bagi wanita yang sedang mengalami masa hamil dan mengeluarkan darah, maka
darah bisa dihukumi haid dengan diperinci seperti halnya wanita yang sedang haid:
1. Jika warna dan sifatnya sesuai dengan darah haid dan jumlahnya mencapai 24
jam maka hukumnya adalah haidl
2. Jika warna dan sifatnya berbeda denfan darah haid atau sesuai dengan darah
haid namun jumlahnya kurang dari 24 jam maka hukumnya adalah istihadloh
Sedangkan darah yang keluar saat terasa akan melahirkan, atau darah yang keluar
bersamaan dengan lahirnya bayi hukumnya adalah:
Contoh.
Seorang wanita hamil yang belum terasa akan melahirkan mengeluarkan
darah sebagai berikut:
Saat belum terasa akan melahirkan keluar darah selama 3 hari, kemudian saat
sudah terasa akan melahirkan keluar darah selama 1 hari, lalu setelah melahirkan
27
Fathul Muhtaj ( 1/411)
28
Muqobilqoul adzhar (lawan dari qoul dzohir), darah tersebut tidak dihukumi haid akan tetapi
da’imul hadas seperti orang yang besar, karena orang yang hamil menutup tempat keluarnya
darah haid dan menunjukkan terbebasnya rahim lalu menujukkan bahwa orang yang hamil itu
tidak haid dihukumi dengan terbebasnya rahimkarena melakukan yang gholib (umum) .
[Nihaytul Muhtaj. 1/353]
29
telah disebutkan di depan.
33
keterangan Tanggal 1-3 darah keluar saat tidak terasa akan melahirkan, kemudian
pada tanggal 4 darah keluar saat akan melahirkan. Semua darah mulai
tanggal 1-4 dihukumi haid.
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
keterangan Tanggal 5-24 darah keluar setelah melahirkan. Semua darah dihukumi
nifas
Tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
b. Jika tidak bersambung dengan darah sebelumnya, baik mencapai 24 jam atau
tidak, atau bersambung dengan darah sebelumnya yang lamanya tidak
mencapai 24 jam, maka hukumnya darah istihadloh.
Contoh.
Seorang wanita hamil yang belum terasa akan melahirkan mengeluarkan
darah sebagai berikut:
Saat belum terasa akan melahirkan keluar darah selama 5 hari, lalu saat sudah
terasa akan melahirkan keluar darah selama 1 hari dan setelah melahirkan
keluar darah selama 40 hari, maka hukumnya : 5 hari adalah haidl, 1 hari suci,
1 hari istihadloh, dan 40 hari dihukumi nifas.
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(bln ke2)
Tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
(bln ke2)
34
Ulama’ berbeda pendapat dalam status bersih diantara darah haid adapun
menurut qoul Adhar30 darah tersebut adalah haid dengan syarat sebagai berikut.
1. Total keluar darah dan bersih tidak melebihi 15 hari (dimulai dari
permulaan darah keluar). Apabila melebihi 15 hari dan sambungdengan
darah sebelumnya, maka wanita ini dihukumi istihadhoh,yaitu yang
haidnya campur dengan masa sucinya. Maka dikembalikan kesalah satu
penggambaran istihadhoh dalam haid.
Perhatikan contoh berikut:
Semisal seorang wanita mengeluaarkan darah selama 7 hari, kemudian
darah kembali keluar pada tanggal 17 sampai 19.Maka darang yang kedua
dihukumi istihadloh, karena darah ini keluar melebihi 15 hari 15 malam.
Cermati table berikut:
30
Adapun pendapat yang kedua: waktu tidak keluarnya darah (bersih) diantara dua haid
dihukumi suci, karena apabila darah menunjukkan terhadap haid. Maka wajib menunjukkan
suci.Dan disebut dengan qoul laqith dan qoul talfeq.Penggunaan dua qoul ini hanya berlaku
pada didalam sholat, puasa dan semacamnya.Maka masa suci tersebut tidak untuk wanita
iddah.Sesuai dengan kesepakatan ulama. Nihayatul Muhtaj. 1/130.
35
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Apabila darah yang kedua tidak sambung dengan darah yang pertama
(keluarnya darah yang kedua melebihi 15 hari). Maka ia menyempurnakan masa
sucinya, adapun hari yang lebih dihukumi haid.
2. jumlah darah tidak kurang dari waktu minimalnya haid (satu hari satu malam),
apabila keluarnya darah kurang dari satu hari satu malam maka darah tersebut
dihukumi fasad atau istihadhoh.
Contoh praktek diatas
a. apabila seorang wanita melihad darah selama 3 hari, lalu terputus, kemudian
kembali keluar dihari yang ke-10 lallu terputus kembali. Maka 3hari yang pertama
dan hari yang ke-10 dihukumi haid dan waktu terputusnya darah diantara dua darah
dihukumi haid juga, karena mengikuti qoul adhar (mengikuti tiga hari pertama dan
hari yang ke sepuluh), terpenuhinya syarat yaitu jumlah darah yang keluar melebihi
aqollu al haidi (satu hari satu malam)dan keluarnya darah yang kedua didalam waktu
aqollu at tuhri (minimalnya suci) 15 hari.
cermati tabel berikut ini
tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
b. apabila seorang wanita melihat darah selama 6 jam, lalu terputus dan kembali
keluar pada tanggal 5 selama 10 jam kemudian terputus kembali (dengan jumlah
keluarnya 16 jam selama 15 hari). Maka semua darah dihukumi istihadhoh,
karena keluarnya darah kurang dari satu hari satu malam(24 jam)
cermati tabel berikut ini
36
tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Darah pertama keluar *kedua darah tidak dihukumi haid, karena tidak
salama 6 jam memenuhi syarat(kurang dari waktu aqollu
haidi)
c. apabila seorang wanita melihat darah selama 7 hari, lalu darah terputus,
kemudian darah keluar kembali pada hari ke-16 dan 17 lalu terputus kembali.
Maka darah yang pertama dihukumi haid, waktu bersihnya darah diantara dua
darah dihukumi suci(tetap dihukumi suci). Dan darah yang keluar dihari 16
sampai 17 dihukumi darah fasad karena waktu suci tidak berada diantara 2 darah
haid, yang mana waktu suci harus mencapai 15 hari saat berada diantara dua
darah haid. Sedangkan masalah ini tidak mencukupi 15 hari.
Ceramti tabel berikut.
tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Darah kedua keluar. Pada tanggal 16-17. Tidak dihukumi haidm akan tetapi
dihukumi darah fasad, karena keluarnya darah yang kedua diluar aqollu tuhri.
d. Apabila seorang wanita melihat darah selama 10 hari, dan terputus lalu keluar
kembali 8 hari setelah terputusnya darah selama 12 hari dan terputus kembali.
Maka 10 hari yang pertama dihukumi haid, dan darah yang kedua, yang keluar
selama 12 hari tidak mungkin dihukumi haid. karena wanita ini masih mempunya
waktu suci yang kurang, yang mana ia harus menyempurnakannya. Maka ia
harus menyempurnakan sisa waktu suci yang kurang dengan menghitung darah
yang kedua dan darah yang melebihi penyempurna waktu suci yang kurang
dihukumi haid yang baru. Dengan penggambaran waktu selama 7 hari dihukumi
darah fasad atau istihadhoh untuk menyempurnakan masa minimal suci yang
kurang diantara 2 haid, adapun hari yang tersisa yaitu 5 hari yang terakhir
dihukumi haid yang baru.
Cermati tabel berikut.
37
tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
BAB KETIGA
MASA SUCI HAID DAN NIFAS.
38
tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Apabila ia adalah wanita yang pernah berstatus haid (juga disebut dengan
wanita mu’tadah) dan suci. Maka darah dihukumi haid jika datang setelah masa suci
15 hari atau lebih.Dan apabila darah keluar sebelum 15 hari, maka darah tersebut
dihukumi fasad atau istihadhoh. Maka ia harus menyempurnakan masa suci yang
kurang dan darah yang selebihnya dihukumi haid yang baru.
Kemudian jika kita menghukumi wanita berstatus haid, maka wanita tadi
harus diperintah untuk menjauhi hal-hal yang dilarang sepertipuasa, sholat dan
senggama. Dan wanita tersebut tidak perlu menunggu datangnya darah selama satu
hari satu malamkarena mengikuti yang dhohir, bahwa darah tersebut adalah haid.
Dan ketika kita menghukumi dengan haid, sebab melihat darah kurang dari
satu hari satu malam, maka ia harus mengqodloi ibadah-ibadah yang ia tinggalkan
39
31
Fathu Al-jawad Bi Syarhi Al-Irsyad. 1/55
32
Ibid. 1/56.
33
Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/400 dan Risalah Syaikhina Al-Allamah Muhammad Bin Ali Al-Khotib. 41
34
Fathu Al-Bari Syarhi Shohihi Al Bukhori. 1/420. Syarhi Shohihi Muslim Li An Nawawi. 3/22
40
ص
ُّ َ(اجلgamping).
4. Suci Diantara Dua Haid.
1. waktu minimalnya suci diantara dua haid adalah 15 hari, karena ketika waktu haid
15 hari maka wajib waktu minimalnya suci diantara 2 haid adalah 15 hari karena
umumnya dalam satubulan pasti mengalami haid dan suci.
2. umumnya masa suci diantara 2 haid yaitu sisa satu bulan setelah waktu umumnya
haid.
3. tidak ada batas untuk waktu maksimalnya haid, terkadang seorang wanita tidak
haid dalam semasa hidupnya kecuali hanya satu kali, dan terkadang tidak merasakan
haid samasekali.35
5. Suci Diantara Haid Dan Nifas.
Telah kita bahas didepan, bahwasanya menurut qoul adhar dari fatwa Imam
kitaImam Syafi’I bahwa wanita yang sedang hamil juga merasakan haid karena itulah
tidak di temukan waktu minimal suci diantara haid dan nifas. Bahkan diantara
keduanya tidak diselai dengan masa suci seperti wanita yang hamil melihat kebiasaan
5 hari lalu melahirkan diakhir hari kelima, maka darah yang keluar sebelum
melahirkan dihukumi haid dan setelahnya dihukumi nifas.36
6. Dan Suci Diantara Nifas Dan Haid.
Masa suci diantara nifas dan haid itu ada dua:
1. masa suci datang sebelum sampai masa maksimalnya nifas, yaitu 60 hari. Maka
disyaratkanmasa suci mencapai 15 hari 15 malam.
Contoh:
Apabila seorang wanita melihat darah nifas selama 10 hari lalu berhenti
selama 15 hari lalu darah keluar kembali.Maka darah yang akhir dihukumi haid.
2. masa suci datang melebihi 60 hari, maka dalam hal ini tidak disyaratkan sampai 15
hari 15 malam.
Contoh:
Apabila darah nifas terputus setelah keluar selama 50 hari, kemudian darah
kembali keluar pada hari ke 61.Maka darah tersebut dihukumi haid serta adanya
pemisah itu kurang dari 15 hari.37
35
Tuhfatu Al-muhtah .1/386. Nihayatu Al-muhtaj. 1/327.
36
Hasyiah As-Sibromslisi Ala An Nihaya. 1/327.
37
Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/385. Nihaya Al-Muhtaj. 326
41
BAB KEEMPAT
Devinisi, Masa Dan Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Hukum-
Hukum Nifas
42
38
Risalah Syaikhina Al-Allamah Muhammad Bin Ali Al-Khotib. 1
39
ibid
43
40
ibid
44
45
BAB KELIMA
Hal-Hal Yang Diharamkan Bagi Seorang Wanita Yang Menyandang
Haid Dan Nifas
Bagi wanita yang menyandang status haid dan nifas diharamkan baginya
untuk melakukan hal-hal yang diharamkan bagi orang yang hadast kecil dan besar
yaitu:
1) Sholat
2) Thowaf
3) Menyentuh mushaf
4) Membawa mushaf
5) Berdiam diri didalam masjid
6) Membaca Al-Qur’an dengan niatan membaca ayat al-Qur’an (berdeda halnya
jika dengan niatan dzikir, maka diperbolehkan).
7) Puasa
8) Tholaq
9) lewat didalam masjid, jika takut mengotorinya.
10) Bersenang-senang dengan anggota badan diantara pusar dan lutut
11) Bersesuci dengan niatan ibadah
Dan kami akan menjelaskan nya secara terperinci dibawah ini.
1. Sholat.
Diharamkan bagi seorang wanita yang menyandang status haid dan nifas
untuk mengerjakan sholat, walaupun berupa sholat sunnah, sholat jenazah, sujud
tilawah dan sujud syukur. Karena sholat adalah suatu ibadah penting kepada allah
yang harus dilakukan dalam keadaan suci, sedangkan wanita yang sedang berstatus
haid dalam kondisi hadast besar sehingga mereka dilarang untuk melakukan
kegiatan ibadah sholat. Dalam hadist shohih telah disebutkan.
ص ْم ِ اَلَي
ُ َص ِّل َومَلْ ت
َ ُت اَلْ َمراءَةُ لَ ْمت
ْ اض
َ س اذَا َح
َ ْ
Artinya; “bukankah ketika wanita sedang haid tidak diperbolehkan untuk sholat dan
berpuasa”(Shohih Ibnu Hibban nomor 5744).
Hadist ini secara tegas melarang bagi seorang wanita yang haid untuk
melakukan ritual ibadah sholat dan puasa. Pertanyaannya, bagaimana dengan sholat
yang telah ia tinggalkan? Apakah wajib untuk di-qodlo’ (diganti) atau tidak..?
46
47
2. diriwayatkan oleh imam bukhori dan imam muslim dari aisyah rodliallahu anha.
Bahwasanya nabi bersabda: kepada sayyidah ‘Aisyah ketika haid diwaktu hajji:
lakukanlah semual yang dilakukan oleh orang yang melakukan hajji kecuali engkau
melakukan thowaf dibaitullah (ka’bah).”44
para ulama sepakat dalam keharaman thowaf bagi orang yang haid dan nifas
dan ulama telah sepakat tidak sah bagi wanita haid dan nifasuntuk melakukan thowaf
fardlu dan sunnah. Dan ulama juga sepakat bahwa wanita haid dan nifas
diperbolehkan melakukan ibadah hajji selain thowaf dan 2 rokaat sholat thowaf. 45
43
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzial-Hakim, dan Ad-Daroquthni dari hadist Ibnu Abbas dan telah di
shohih kan oleh Ibnu Sakni, Ibnu Huzaimah, dan Ibnu Hibban. At-Talkhish Al-Habir Li Ibnihaar.1/225.
44
Diriwayatkan oleh Imam Bukhori, kitabu Al Haidi,bab bagaimana permulaan haid.
45
Majmu’ Syarah Muhadzab. 2/386
48
Yang dimaksud dengan mushaf ialah setiap tulisan yang ditulis untuk
mempelajari Al-Qur’an walaupun sebagian ayat yang bisa difaham. Dan haram
memegang mushaf walaupun dengan kain, dan diperboleh kan wanita yang
berstatus haid dan nifas membawa mushaf yang disertai dengan harta, jika ia berniat
membawa harta saja, akan tetapi haram baginya jika berniat membawa Al-Qur’an
saja, dan apabila ia berniat untuk membawa keduanya (Al-Qur’an dan harta) maka
diperbolehkan menurut imam romli, berbeda dengan imam ibnu hajar yang
mengharamkannya.47
Bagi seorang wanita yang menyandang status haid dan nifas diharamkan
untuk berdiam diri didalam masjid, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“sungguh aku tidak menghalalkan masjid bagi wanita yang berstatus haid dan orang
yang jubnub”.
46
Diriwayatkan oleh Ad-Daroquthn Dan Al- Hakim, Fi Al-Ma’rifati Min Mustadrikihi dan Imam Al-
Baihaqi Fi Al-Khilafiyat Dan At-Thobroni. At-Talkhish Al-Habir.1/227.
47
Diriwayat kan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Dan At-Tobaroni dari Ummu Salamah dan hadist At-
Tobaroni. At-Talkhish Al-Habir.1/243.
49
1. menyengaja membaca Al-Qur’an saja atau ditambah niatan lainnya, apabila tidak
berniat membaca Al-Qur’an semisal ber-dzikir, mauidzoh, cerita atau menjaga Al-
Qur’an dengan tanpa niatan membaca Al-Qur’an, maka ia diperbolehkan membaca
Al-Qur’an, dan juga ketia ia memuthlakkan yakni ia tidak berniat apa-apa. Maka ia
diperbolehkan membaca Al-Qur’an.
7. Puasa.
Para ulama sepakat atas keharaman puasa bagi seorang wanita yang
menyandang status haid dan nifas dan puasanya tidak sah.
8. Talaq.
48
Al-Majmu’.2/386.
49
Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi Ibni Majah, Al-Baihaqi, dan Ad-Daroquthni.At-Talkhish Al-
Habir.1/240.
50
Busyro Al- Karim. 130.
51
Al-Majmu’.2/387.
52
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Kitabu Al-Haidi. Wajib mengqodloi puasa bukan sholat
50
Artinya: Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu
ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan
hitunglah waktu iddah itu.QS. At-Tholaq ayat: 1
Yang dimaksud dengan ayat ini adalah ketika kalian menginginkan talaq
kepada istri-istri kalian, maka lakukanlah diwaktu sucinya (tidak haid)karena
penjelasan nabi dalam katerangan ini dalam firman Allah SWT QS. At-Tholaq ayat: 1
َصواالْعِ َّدة
ُ َأح
ْ َو
Yaitu jagalah istri-istri kalian supaya kalian bisa meruju’ (kembali) sebelum
habisnya waktu iddah
Ketika ibnu umar mentalaq istrinya, yang sedang berstatus haid, maka nabi
memerintahkan untuk meruju’nya dan menjaganya sehingga ia suci dari haid, alasan
nabi melarangnya untuk mentalak sang istri, karena ia akan merasakan keberatan
sebab penantian yang lama (atau bisa disebut iddah. Dan juga haram bagi suami
mentalaq istrinya ketika ia telah suci dan telah disetubuhi.
Keharaman mentalaq istri itu ketika ia tidak memberi harta kepada suami
sebagai pengganti talak. Maka apabila ia memberi harta sebagai muqobil
(pembanding) talaq. Maka talaq tidak diharamkan. 53
Diharamkan bagi seorang wanita yang menyandang status haid dan nifas
lewat didalam masjid ketika takut mengotorinya, walaupun iaragu karena untuk
berhati-hati.
53
Busyro Al-Karim. 164.
51
Ulama ahli fiqh sepakat atas keharaman bersenggama dengan istri yang
sedang berstatus haid.Allah berfirman dalam QS. Al-Baqoroh Ayat. 222
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah
suatu yang sakit ". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di
waktu haidhdan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila
mereka telah suci, maka datangilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.
Dan hadist shohih dalam keharamannya. Imam syafi’I berkata”barang siapa yang
menggauli istrinya dan ia sdang haid, sungguh ia telah melakukan dosa besar”55
Dan juga dan juga diharamkan bertemunya kulit diantara pusar dan lutut bagi
pasangan suami istri, karena hadist Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh ibnu majah
dan al-baihaqi. Ia berkata: “aku bertanya kepada nabi Muhammad SAW, apa yang
diharamkan bagi seorang suami atas istrinya yang berstatus haid, lalu nabi menjawab:
anggota badan yang berada diatas sarung(red. sewek)”56
Dan diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah Rodiyallahu anhaia berkata: salah satu
dari kita dalam keadaan haid, lalu nabi ingin menyentuhnya lalu nabi memerinyahkan
memakai izar (red.sewek) lalu mengumpulinya, sayyidah ‘Aisyah Rodiyallahu
anhaberkata “siapa saja diantara kalian menguasai hajad kalian semua seperti nabi
Muhammad SAW manahan hajadnya.”57
54
ibid
55
Majmu’ Syarhi Al-Muhadzzab. 1/291
56
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Al-Baihaqi, dan At-Tobroni.At-Talkhish Al-Habir.1/293.
57
Diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Kitabu Al-Haidi Mubasyarotu Al-Haidi.
52
Keterangan yang telah kita jelaskan bahwa tidak sah bersesucinya wanita
yang berstatus haid untuk menghilangkan hadast, baik berupa wudlu ataupun
mandi.Adapun yang disunnahkan untuk kebersihan seperti mandi junub, wuquf, dan
lempar jumrah. Maka sunnah baginya dengan tanpa khilaf. 59Dan nabi bersabda yang
diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah rodiallahu anha ketia ia sedang haid: “lakukanlah
hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang sedang hajji kecuali thowaf”.
Diriwayatkan oleh imam bukhori dan muslim.60
Penyempurna.
Ketika darah haid dan nifas terputus, maka tidak diperbolehkan sebelum
mandi atau tayamum kecuali puasa dan talaq.61
KACAMATA KHUSUS
58
Busrol Karim. 164 imam isnawi berkata redaksi dengan istimta’ dan mubasyaroh terdapat
keumuman dan kehususan dalam satu sisi, ya’ni adanya mubasyaroh pasti dengan lamsi (memegang)
baik dengan sahwat ataupun tidak, sedangkan istimta’ dengan melihat pasti dengan syahwat. Nihaya
Al-Muhtaj. 1/331.
59
Majmu’ Syarah Muhadzzab.2/382.
60
Ibid
61
Busyro Al-Karim. 164
53
ِ ِ
َ صَنعُ ْوا ُك َّل َشْيٍئ ااَّل النِّ َك
اح ْا
Hadist ini sangat jelas telah menegaskan, bahwa selama wanita menyandang
status haid dan nifas diperbolehkan bermesra-mesraan kecuali senggama. Hal ini
sangat berbeda dengan ajaran Yahudi,selama wanita dalam kondisi haid atau nifas, ia
dilarang berinteraksi dengan orang lain seperti makan bersama dan berkumpul
dalam satu rumah.
Tidak bisa dibayangkan betapa tersiksanya seorang wanita haid dan nifas,
karena ia harus terpisah dengan keluarganya, padahal haid dan nifas adalah satu
kodrat wanita. Sedangkan islam sangat toleran dan menempatkan wanita pada posisi
yang mulia, sebagaimana hadits.
ِ َاِ َّن ه َذا اَمر َكتَبه اهلل عَّز وج َّل علَى بن
ات اََد َم َ َ َ َ َ ُ َُ ٌْ َ
Artinya: sesungguhnya haid adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah atas anak-
anak putri Nabi Adam.
Larangan berhubungan badan antar suami-istri ketika haid atau nifas merupakan
larangan yang serius dan termasuk dosa besar.
Selain itu, menurut para ahli di bidang kedokteran, saat terjadinya penetrasi
dikhawatirkan akan ada udara yang masuk kedalam Rahim sehingga mengakibatkan
gangguan kesehatan bahkan bisa mengantar kepada kematian.
Lalu, apakah larangan itu sampai darah benar-benar tidak keluar atau sampai
seorang wanita telah mandi bersuci dari hadast besar?Pada dasarnya larangan
berhubungan badan selama masa haid dan nifas merupakan bentuk ta’abbudi
54
ِ
ُ َواَل َت ْقَربُ ْو ُه َّن َحىَّت يَطْ َه ْر َن فَاذَا تَطَ َّه ْر َن فَْأُت ْو ُه َّن ِم ْن َحْي
ث اََمَر ُك ُم اهلل
Artinya: janganlah engkau dekati mereka (wanita haid) sehingga mereka suci, apabila
telah suci maka campurilah mereka di tempat yang telah Allah perintahkan
kepadamu.
Dengan demikian, walaupun darah sudah berhenti keluar namun bila wanita yang
bersangkutan belum mandi bersuci, maka ia tidak boleh melakukan hubungan
suami-istri.62
62
Kupas Tuntas. 65-67
55
BAB KEENAM
Seputar Istihadhoh
Kita ketahui dipelajaran yang telah lalu darah yang keluar dari rahim itu tidak
dibagi menjagi 4 akan tetapi dibagi menjadi 3 saja, yaitu:
1. Adakalanya haid
2. Adakalanya nifas dan
56
Kita menghukumi darah istihadhoh (disebut juga darah fasad) bahwa hal itu
merupakan hadas yang terus menerus, yang dapat membatalkan wudlu dan tidak
mencegah untuk puasa dan sholat, wanita yang istihadhoh harus membasuh darah,
mengikat tempat keluarnya darah, dan wudlu dilakukan disetiap fardlu dan sholat.
63
Ibit
57
Jawab : iya, mencukupi. Hanya mengikat saja, jika memang perban tersebut
mencegah keluarnya darah dan qoul ini menjadi pegangan Imam Romli (qoul
i’timad)64
4. Wudlu disetiap masuknya waktu sholat dan tidak boleh wudu sebelum masuknya
waktu sholat karana wudlu adalah sesuci dlorurot.
5.Wajib segera menyumbat rahim setelah membasuhnya lalu memasang tali dengan
perban lalu wudlu dan melakukan sholat dengan segera (tidak ada jeda waktu sama
sekali).
58
Menurut Ibnu Hajar Al-Makki darah istihadhoh dima’fu, baik banyak atau
sedikit dan menurut Imam Romli Al-Mishri, darah istihadhoh dima’fu jika sedikit saja 68
Apakah wajib bagi seorang wanita yang istihadhoh setelah terputusnya darah
untuk melakukan sholat ketika ia telah terbiasa dengan terputusnya darah dan
kembalinya..?
Jawab: diwajibkan baginya untuk mempercepat sholat ketika telah terbiasa dengan
kembalinya darah atau orang yang bisa dipercaya (dokter) mengabari dengan akan
kembalinya darah, lalu apabila darah tidak kembali, maka jelas wudlu dan sholatnya
batal, apabila ia tidak terbiasa dengan kembalinya darah setelah terputusnya darah
diwaktu yang cukup untuk wudlu dan sholat atau tidak ada yang dipercaya atau
mengabarinya, maka ia tidak diwajibnya sholat dengan wudlu ini. 69
68
Tuhfatu Al-Muhtajma’a Hasyiah Abd Al-Hamid.1/395.
69
Ibid.
59
BAB KETUJU
Istihadhoh Dalam Haid.
Apabila darah telah melewati waktu maksimal haid(15 hari), maka dalam
keadaan seperti ini wanita tersebut adalah wanita yang istihadhoh bercampur dengan
haid
a) Mumyyizah
b) Ghoirumumayyizah dan
c) Mutahayyirah
60
Darah
pertamakeluar
dihukumi haid
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
70
Tuhfatu Al-Muhtaj Bi Hawasyiha. 1/399.Fata Bin Yahya. 24.
61
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 hari dari
darah kedua
keluar,
dihukumi
istihadhoh,
karena sebagai
penyempurna
waktu minimal
suci(15 hari)
yang kurang.
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
62
71
Ibid
63
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4. terus menerunya darah dhoif. Yang dimaksud dengan terus menerunya darah yang
dhoif adalah tidak disela selai darah qowi.
Contoh:
Apabila seorang wanita melihat darah dalam satu hari berwarna hitam, lalu
pada hari berikutnya berwarna merah, dan dihari ketiga berupa darah hitam kembali
lalu dihari yang ke empat berwarna merah dan terus menerus seperti ini sampai
melebihi 15 hari, wanita tersebut tidak dinamakan mumayyizah, karena darah yang
dhoif tidak sambung.72
Cermati table berikut:
Tg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
l
d. d. d. d. d. d. d. d. d. d. d. d. d. d.M d.H
H M H M H M H M H M H M H * *
Tg 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
l
d.
d.H
M
72
Tuhfatu Al-Muhtaj.1/104.
64
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Apabila seorang wanita melihat darah hitam selama 16 hari lalu disusul
dengan darah merah.Maka syarat kedua tidak terpenuhi.
Cermati table berikut
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Apabila seorang wanita melihat darah hitam selama satu hari satu malam lalu
14 hari darah merah, lalu disusul dengan darah hitam sampai melebihi 15 hari.Maka
syarat yang ketiga tidak terpenuhi.73
Cermati table berikut
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
73
Tuhfatul muhtaj ma hawasyiha 1.104
65
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Darah hitam
Disyaratkannya semua ini supaya darah yang hitam bisa dihukumi haid dan
yang merah suci74
Contoh
74
Majmu’ Syarah Muhadzzab . 2/420 Ketika kita mengetahui alasan disyatkannya syarat
ini pasti pasti bagi pelajar, ada tandatanya besar dalam syarat yang ketiga, karena
darah dhoif tidak kurang dari 15 hari , ini semua disyratkan ketika memang darah
terus menerus keluar. Berbeda dengan darah yang terputus.Dan kita menambah
contoh sebagai penjelasan disyaratkannya syarat ini ketika dibutuhkan dalam
penggambaran ketika darah qowi datang setelah darah dhoif sebagai contoh yang
pertama.
Contoh:
Apabila seorang wanita melihat darah berwarna hitam selama 10 hari,
kemudian 14 harberwarna merah, dan darah hitam keluar kembali tidak kurang dari
15 hari. Maka ia tidak dihukumi mumayyizah karena tidak memenuhi syarat yang
ketiga.
Cermati tabel berikut:
tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
tgl 1 2 3 4 5
Berbeda jika darah hitam yangkedua kurang dari 15 hari contoh: apabila
seorang wanita mengeluarkan darah hitam selama 7 hari, lalu disusul dengan darah
merah selama 7 hari dan disambung dengan darah hitam selama 7 hari.Maka wanita
66
Darah hitam
tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tanggal 2-11 darah merah keluar. semua darah dihukumi (hitam dan merah)
darah haid, karena terputus sebelum tercapai 15 hari
tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Apabila darah yang berwarna merah melebihi 15 hari, maka kita ketahui
bahwasanya ia adalah istihadhoh mumayyizah, dan darah yang berwarna hitam
dihukumi haid dan darah yang merah dihukumi sucidengan ketentuan-ketentuan
diatas. Maka bisa disimpulkan ia diharuskan mandi setelah lewatnya 15 hari , sholat,
puasa dan meng-qodloi sholat dihari darah merah keluar.
tersebut dihukumi mumayyizah, karena syarat yang ketiga itu tidak disyaratkan lagi,
dan juga karena darah yang hitam kurang dari 15 hari.
Cermati tabel berikut ini:
tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
67
Darah
hitam
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Darah hitam dan darah merah itu murupakan contoh saja, apabila warna
hitam dan merah bukan sebagai contoh, maka untuk menjadi acuan yang lain adalah
dengan darah qowi (darah hitam) dan darah dhoif (darah merah).
Ketentuan ketentuan ini hanya untuk bulan yang pertama, adapun ketentuan-
ketentuan dibulan yang kedua dan bulan setelahnya. Maka apabila darah qowi
langsung berubah kedarah dhoif, ia diwajibkan mandi disetiap perubahan darah dari
hitam ke darah merah, puasa, sholat, dan diperbolehkan bagi sang suami untuk
menggauli istrinya dan ia tidak diharuskan menunggu 15 hari, karena ketika
mengetahui dibulan yang pertama ia istihadhoh, secara dhzohir ia mengikuti bulan
yang pertama.
Darah qowi dan dhoif.
a. darah qowi dan dhoif diketahui dengan warna, adapun paling kuat-kuatnya darah
adalah hitam, garis-garis hitam, merah, merah kekuning-kuningan, kuning, dan keruh.
b. kuat dan lemahnya darah bisa diketahui dengan kentalnya darah dan bau busuk.
c. darah yang mempunyai 3 sifat, warna, kental dan bau busuk. Maka darah tersebut
dihukumi lebih kuat dibandingkan darah yang mempunya 2 sifat seperti hitam,
kental, dan bau yang menyengat lebih kuat dari pada hitam kental saja, dan darah
yang mempunyai 2 sifat itu lebih kuat dari pada darah yang mempunya satu sifat
saja. Dan apabila seimbang seperti darah hitam yang kental dan hitam yang
menyengat, maka yang dihukumi haid adalah yang pertama.75 (hitam yang kental)
Ketika Seorang Wanita Melihat Darah
Qowi Setelah Dua Darah Dhoif
75
ibid
68
Tg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Darah berwarna
merrah. Tidak
dihukumi haid, karena
tidak mungkin
menjadikan darah
yang berwarna hitam
dan merah dihukumi
haid, karena jumlah
darah qowi dhoif
melebihi 15 hari
Tg 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
76
Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/113-114.
69
Tg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
70
Tg 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Darah berwarna
kuning. Menurut ibnu
hajar al haitami juga
dihukumi haid
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
77
Tambahan-tambahan masalah tamyiz dan jawaban keisykalan. Risalatu Syaikhina Al-Allamam
Muhammad Bin Ali Al-Khotib, dalam bab haid, 28 dan 5.
71
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2. apabila seorang wanita mengeluarkan darah hitam selama 7 hari, kemudian 7 hari
berwarna merah, lalu disusul dengan darah yang berwarna hitam selama 7 hari.
Ulama berbeda pendapat, sebagian ulama betrpendapat: masa haid bagi wanita
tersebut adalah darah yang berwarna hitam yang pertama dan yang kedua (dengak
kalkulasi selama 14 hari), dan pendapat ini juga fatwa yang dikeluarkan oleh Imam
Ibnu Hajar Al-Haitami. Dan ulama yang lain berpendapat: masa haid wanita tersebut
adalah darah hitam yang pertama dan darah yang berwarna merah. Ibnu Suraij juga
berpendapat demikian dan pendapat ini juga fatwa yang dikeluarkan oleh Al-Alim Al-
Allamah Imam Romli Al-Mishrirodiallahu anhu.
72
Tg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tg 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
73
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tgl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
74
contoh:
Praktek contoh:
78
Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/404.
79
ibid.
80
Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/406.
75
Adat atau kebisaan haid dan suci ini bisa ditetapkan dengan satu kali saja.
Contoh:
81
Majmu’ Syarhi Al-Muhadzzab. 2/440
76
Contoh:
Ibnu Qosim Al-Abbadi yang disebut dalam kitab Al-Ubabdan yang lainnya,
sekiranya apabila putaran tidak terulang-ulang, maka dikembalikan ke putaran yang
akhir dan iatidak wajib hati-hati secara mutlaq. 83
2. adat atau kebiasaan bisa tetap dengan tamyiz seperti tetapnya adad sebab
terputusnya darah .
82
Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/405
83
Hasyiah Syibromalisi Ala Nihayah.1/345.
77
apabila seorang wanita mubtadaah melihat darah hitam selama 5 hari, lalu
darah terus keluar dengan berwarna kuning, lalu ia melihat darah samar dibulan yang
kedua melebihi 15 hari, maka kebiasaan haidnya adalah hari yang mana darah hitam
keluar.84
Contoh:
Apabila seorang wanita mempunyai kebiasaan 6 hari yang terus menerus dan
sucinya dari haid selama 16 hari maka putaran (daur) ini adalah 22 hari dengan
perincian 6 hari haid, 16 hari suci. Apabila darah dalam satu bulan melebihi 15 hari
dan terus sampai 40 hari dan ia merupakan wanita mu’tadah ghoirumumayyizah,
maka kita menghukumi dalam contoh ini dengan adat (kebiasaan haid dan suci)
maka haid nya 6 hari, 16 hari suci, lalu kita hukuminya 6 hari haid dan 16 hari suci.
4. bolehadat (kebiasaan) itu pindah-pindah yang dulu atau yang akhir, bertambah
atau berkuang.Dan sekarang dikembalikan pada terakhir dia melihat darah. Karena
itu dekat dengan bulan istihadloh
Contoh:
78
79
Dan wanita yang berstatus mutahayyiroh (bingung) sama dengan wanita yang suci
dalam 5 hal. Yaitu:
1. Sholat.
2. Thowaf.
3. Puasa.
4. Tholaq.
5. Mandi.90
90
Hasyiatu Abdi Al-Hamidi Ala Tuhfati.1/407.
91
Al-Majmu’ Syarhi Al-Muhadzzab.2/463.At-Tuhfah Ma’a Hasyiati Abdi Al-Hamid.1/408.
92
Al-Majmu’ Syarhi Al-Muhadzzab.1/469.At-Tuhfah. 1/408
80
93
Ibid.
94
Al-Majmu’.2/510-511. Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/410.
81
Salah satu contoh wanita mutahayyiroh yang lupa tehadap waktu haid dan ingat
terhadap hitungan nya:
Apabila wanita mutahayyiroh yang lupa tehadap waktu haid dan ingat
terhadap hitungan nya berkata “haidku selama 6 hari dari 10 hari yang pertama
disetiap bulannya” maka hari yang ke-5 dan ke-6 itu haid dengan yakin dan mulai
dari hari ke 7 -10 itu dimungkinkan terputusnya darah, maka ia wajib mandi disetiap
95
Majmu’.2/510-511. Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/410
82
Kita telah ketahui waktu maksimal nifas adalah 60 hari. Maka apabila darah
nifas melebihi 60 hari (batas maksimal nifas), maka wanita tersebut dihukumi
istihadhoh yang tercampur dengan nifas dan ia dihukumi seperti hukumnya wanita
yang haid, yang darahnya melewati 15 hari. Maka ia dikembalikan terhadap salah
satu penggambaran istihadhoh yang ada 7. Yaitu:
1. Mubtadaah mumayyizah.
96
Tuhfa Al-Muhtaj. 1/411.
83
Darah qowi adalah darah nifas, dan darah dloif walaupun dengan kadar waktu
yang lama dihukumi suci, baik sedikit maupun banyak dengan syarat darah qowi
tidak melebihi60 hari.Masalah-masalah didalam mumayyizahberstatus haid berlaku
disini dan disyarat kan diantara 2 darah tidak didahului dengan masa suci yang
melebihi 15 hari atau lebih. Apabila didahului oleh waktu suci selama 15 hari atau
lebih. Maka darah yang dahulu dihukumi haid dan kami akan menjelaskan beberapa
contoh pemeraktekan keterangan diatas:
Contoh 1
Contoh 2
84
Contoh 3
Contoh 4
Contoh 5
Apabila seorang wanita telah melahirkan melihat darah yang berwarna hitam,
lalu darah berwarna merah, kemudian disusul dengan darah yang berwarna kuning
dan terus keluar sampai melebihi 60 hari. Maka wanita yang istihadhoh dalam contoh
ini ia dihukumi seperti seorang wanita yang melihat darah qowi dan dhoif kemudian
disusul dengan darah ad’af (yang lebih lemah). Adapun hukum darah qowi dan yang
menyamainya dari dhoif ini adalah nifas dengan syarat jumlah darah qowi dan dhoif
tidak melebihi waktu maksimalnya nifas dan yang lain dihukumi suci. Darah nifas
dalam contoh ini adalah darah yang berwarna hitam dan merah ketika memang
jumlah darah qowi dan dhoif tidak melebihi 60 hari dan yang lain dihukumi suci. 97
Contoh 6
97
Lihat risalah ba-qusyairy fi al-haidi al-matbu’ah dengan Fatawa Ibni Hajar Al-Fiqhiyyah Wa Hasyiyah
Ibnu Hajar Ala Ar-Risalah Al-Madzkuroh. 1/96. Syaikhina Al-Allmah Muhammad Bin Ali Al-Khotib. 86.
85
Nifas wanita ini adalah waktu minimal nifas yaitu satu majjah (satu tetes)
kemudian dilihat apakah mu’tadah dalam haid atau mubtadaan.
1. apabilamu’tadah dalam haid, maka ia suci setelah keluarnya darah satu tetes
seperti kebiasaan sucinya dari haid, lalu ia haid sesuai kebiasaan haidnya.
2. dan apabila ia adalah wanita mubtadaah dalam haid. Maka ia suci selama 29 hari
setelah keluarnya darah satu majjah (tetes), kemudian ia haid satu hari satu malam,
lalu ia suci kembali selama 29 hari dan seterusnya seperti ini.
Contoh 1.
Contoh 2.
98
Perbedaan diantara masalah ini dengan masalah yang no 3 dan 4 bahwa darah merah dalam contoh
ini kerang dari 15 hari.Maka mustahil menghukumi setelahnya dengan nifas.Berbeda dengan contoh
yang no 3 dan 4 darah hitam selain yang lainnya.Risalatu Syaikhina Al-Allamah Al-Khotib. 91
86
3. Mu’tadah Mumayyizah.
Dihukumi nifas untuk darah qowi sedangkan darah dhoif dihukumi sebagai
istihadhoh dan semua masala-masalah mu’tadah mumayyizahjuga dibawa dalam
permasalahan ini (mu’tadah mumayyizah) salahnya adalah syarat tamyiz, darah qowi
tidak melebihi 60 hari.99
99
Risalah Ba-Qusyairi. 47. Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/414
87
5. Mutahayyiroh Muthlaqoh.
100
Risalah Ba Qusyairi. 97. Tuhfatu Al-Muhtaj. 1/414.
88
Seperti halnya ia berkata: “nifasku adalah 10 hari akan tetapi aku tidak
mengerti apakah darahku keluar setelah melahirkan atau baru nifas sebelum 15 hari ”.
hukum 10 hari setelah melahirkan adalah nifas yang diragukan (masykuk feh) setelah
10 hari sampai 24 hari merupakan suci yang diragukan, dan 25 adalah suci yang
diyaqini.Setelah 25 hari merupakan haid yang diragukan dengan kadar satu hari satu
malam, jika memang ia mubtadaah dan disesuaikan kebisaan nya jika memang ia
mu’tadah dalam haid dan setelah itu adalah suci yang diragukan. Maka ia wajib
mandi disetiap melakukan kefardluan. 103
101
Hasyiah As-Syirbini Ala Syarhi Bahjah.
102
Ibid
103
Ibid.
89
PENUTUP
90
Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai tata cara
bersuci bagi wanita haid dan nifas. Tata cara yang dimaksud seperti niat, tidak adanya
penghalang antara air dengan anggota badan, dan menggunakan air yang
mensucikan.
Begitu juga dengan tatacara bagi yang sedang berstatus yang hendak
melakukan sholat.Pertama, membersihkan kemaluan, karena darah yang keluar
dihukumi najis.Kedua, menggunakan pembalut.Ketiga, berwudlu ketika masuk waktu
sholat.Dan keempat bergegas melakukan sholat. Mengetahui semua ini merupakan
sebagai bentuk kepatuhan kita kepada Alllah SWT, yang manfaatnya kembali kepada
pribadi masing-masing, itu semua dengan harapan mendapat ridlo Allah SWT.
91
92