Anda di halaman 1dari 3

A.

Konsep mengkafani jenazah dalam ilmu fiqih


1. Definisi mengkafani jenazah
Mengkafani jenazah adalah membungkus seluruh tubuh jenazah dengan kain berlapis
sehingga tidak ada bagian tubuh yang terbuka, termasuk bagian muka, kain yang
digunakan untuk membungkus jenazah adalah kain yang berwarna putih, tidak terlalu
mahal harganya, bukan berbentuk pakaian jadi.
2. Dalil-dalil mengkafani jenazah
 Sabda rasulullah saw :
“ Pakailah olehmu kain putihmu, karena sesungguhnya kain kafan itu sebaik-baik
kainmu, dan kafanilah mayatmu dengan kain putih itu” (Riwayat Tirmidzi dan
lainnya)
 Sabda rasulullah saw :
“ Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah saw bersabda “Janganlah kamu berlebih-
lebihan (memilih kain yang mahal-mahal) untuk kafan karena sesungguhnya kafan
itu akan hancur dengan segera” (Riwayat Abu Dawud)

3. Hukum mengkafani jenazah


Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah atas orang yang hidup. Kafan diambil
dari harta si mayat sendiri jika ia meninggalkan harta. Kalau dia tidak meninggalkan
harta, maka kafannya menjadi kewajiban orang yang wajib memberi belanjanya ketika ia
hidup. Kalua yang wajib memberi belanjanya mampu, hendaklah diambilkan dari Baitul
mal yang diatur menurut hukum agama islam. Jika Baitul mal tidak ada atau tidak
teratur, maka hal itu menjadi kewajiban muslim yang mampu. Demikian pula keperluan
lainnya yang bersangkutan dengan mayat

4. Persiapan mengkafani jenazah


Ada beberapa alat atau bahan yang harus disiapkan dalam mengkafani jenazah adalah
sebagai berikut :
a. Kain putih 3 helai
b. Gunting
c. Kapas
d. Cendana
e. Minyak wangi ( minyak attar )
f. Tikar jemari jika diperlukan sebagai alas jenazah

5. Ukuran-ukuran kain kafan


a. Ukuran kain kafan yang digunakan jenazah
Ukuran lebar tubuh jenazah. Jika lebar tubuhnya 30 cm, maka lebar kain yang
disediakan adalah 90 cm. 1:3
b. Ukurlah tinggi tubuh jenazah
1) Jika tinggi tubuhnya 180 cm, maka Panjang kain kafannya ditambah 60 cm.
2) Jika tinggi tubuhnya 150 cm, maka Panjang kain kafannya ditambah 50 cm
3) Jika tinggi tubuhnya 120 cm, maka Panjang kain kafannya ditambah 40 cm
4) Jika tinggi tubuhnya 90 cm, maka Panjang kain kafannya ditambah 30 cm
5) Tambahan Panjang kain kafan dimasukkan agar mudah mengikat bagian atas
kepalanya dan bagian bawahnya.
B. Cara Supaya Konsep Mengkafani Jenazah dalam Ilmu Fiqih benar-benar dilaksanakan oleh
masyarakat
Adapun cara agar konsep mengkafani jenazah benar-benar terlaksana di dalam masyarakat,
yaitu sebagai berikut :
1. Sosialisasi cara mengkafani jenazah
Agar masyarakat lebih mudah untuk melaksanakan prakter mengkafani dengan mudah
yaitu dengan cara melaksanakan sosialisasi Bersama dengan masyarakat lain agar dapat
benar-benar terlaksana dengan baik dan benar, masyarakat juga harus saling
mengantisipasi dari masyarakat yang kurang minat, agar timbul rasa ingin tahu cara
mengkafani jenazah
2. Memobilisasi masyarakat untuk melihat langsung proses mengkafani jenazah
Agar masyarakat semakin semangat untuk melakukan praktek mengkafani jenazah
dengan cara memobilisasi atau mengajak masyarakat untuk melihat langsung praktek
dari proses mengkafani jenazah tersebut, agar dapat timbul rasa ingin tahu dalam suatu
ilmu yang bersifat wajib, fardhu kifayah
3. Praktek mengkafani jenazah
Terakhir agar semakin yakin praktek langsung sangat dibutuhkan agar apa yang kita
pelajari dapat selalu terprakter dalam benak hati seseorangf, dengan prakter juga dapat
menimbulkan rasa kebiasaan atau adanya kebiasaan dalam diri seseorang.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mengkafani jenazah adalah membungkus seluruh tubuh jenazah dengan kain
berlapis sehingga tidak ada bagian tubuh yang terbuka, termasuk bagian muka.
Kain yang digunakan untuk membungkus jenazah adalah kain yang berwarna
putih, tidak terlalu mahal harganya, dan bukan berbentuk pakaian jadi. Hukum
mengkafani jenazah adalah fardhu kifayah atas orang yang hidup.
2. Adapaun cara agar konsep mengkafani jenazah benar-benar terlaksana di dalam
masyarakat yaitu sebagai berikut :
a. Sosialisasi cara mengkafani jenazah
b. Memobilisasi masyarakat untuk melihat langsung proses mengkafani
jenazah
c. Praktek mengkafani jenazah
B. Saran
Adapun saran dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Masyarakat, anak-anak kecil, dan para santri yang kurang paham harus
memahami tentang mengkafani jenazah dengan baik dan benar dengan cara
memahami konsep-konsepnya sampai tata cara mengkafani jenazahnya
2. Bagi anak-anak muda, pelajar, orang tua dan juga para santri-santri yang belum
sama sekali memahami dalam konsep mengkafani jenazah. Anak muda, para
santri dan orang tua dapat lebih semangat untuk belajar, mencari buku masalah
menfkafani jenazah, atau hadir di acara majelis yang membahas tentang
mengkafani jenazah

Anda mungkin juga menyukai