MATA KULIAH
AGAMA
Disusun oleh :
Gusti Randa
Yani Agustina
Yuhana Sopianti
LOMBOK TIMUR
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Syarifuddin, S.Sy., MH
selaku dosen pengampu mata kuliah Agama yang telah memberikan saya tugas makalah ini,
dengan itu saya bisa lebih mempelajari tentang materi mata kuliah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan yang belum
saya ketahui. Maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari dosen dan para pembaca lainnya.
Demi tercapainya makalah yang sempurna.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN...............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang....................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................................18
B. Saran……………………………………………………………………………19
3
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
اْلَبُسوا ِم ْن ِثَياِبُك ُم اْلَبَياَض َفِإَّنَها َخْيُر ِثَياِبُك ْم َو َك ِّفُنوا ِفيَها َم ْو َتاُك ْم
Artinya: “Pakailah pakaian putih karena pakaian seperti itu adalah sebaik-baik pakaian kalian
dan kafanilah mayit dengan kain putih pula” (HR. Abu Daud no. 4061, Ibnu Majah no. 3566
dan An Nasai no. 5325. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
“janganlah kamu berlebih-lebihan memilih kain yang mahal-mahal untuk kafan, karena
5
Ukurlah lebar tubuh jenazah. Jika lebar tubuhnya 30 cm, maka lebar kain kafanyang
disediakan adalah 90 cm. 1 : 3.
2. Jika tinggi tubuhnya 150 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 50 cm.
3. Jika tinggi tubuhnya 120 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 40 cm.
4. Jika tinggi tubuhnya 90 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 30 cm.
Jenazah laki-laki dibalut dengan tiga lapis kain kafan. Berdasar dengan
hadits.“Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dikafani dengan 3 helai kain sahuliyah
yang putih bersih dari kapas, tanpa ada baju dan serban padanya, beliau dibalut dengan 3
kain tersebut.
a. Persiapan dan perlengkapan yang akan dilakukan untuk mengkafani jenazah adalah :
Kain untuk mengkafani secukupnya dan diutamakan yang berwarna putih.
Kain kafan untuk jenazah laki- laki terdiri dari tiga lembar, sedangkan kain
kafanuntuk jenazah perempuan terdiri dari lima lembar kain, yaitu : kain
basahan, bajukurung, kerudung dan dua lembar kain penutup.
Sebaiknya disediakan perlengkapan sebagai berikut:
a) Tali sejumlah 3, 5, 7, atau 9 antara lain untuk ujung kepala, leher,
pinggang/ padalengan tangan, perut, lutut, pergelangan kaki dan
ujungkaki.
b) Kapas secukupnya.
c) Kapur barus atau pewangi secukupnya.
d) Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya di atas tali-tali yang telah
disediakan.
e) Untuk jenazah perempuan, aturlah kerudung/ mukena, baju dan kain
basahan sesuaidengan letaknya.
Pada waktu hendak mengkafani dipasang lebih dahulu tirai (pendinding) supaya
jenazah itu tidak sampai dilihat orang lain/ selain orang yang mengkafani.
Kain kafan telah dihamparkan dengan letak sebagai berikut:
Kain kafan diletakkan pada urutan yang paling bawah yang telah ditaburi
denganwangi-wangian seperti kapur barus. Dibawah kain kafan diletakkan tiga/
6
lima buahtali yang di ambil dari pinggir kain kafan. Cara meletakkannya, satu
helai di ujungkepala, satu helai di pinggang dan satu helai lagi di ujung kaki.
Kedua tangannyadiletakkan di dadanya seperti ketika melaksanakan solat.
Jenazah diletakkan membujur di atas kain kafan dalam keadaan tertutup
selubungkain.
Lepaskan kain selubung dalam keadaan aurat tetap tertutup.
Jika diperlukan, tutuplah dengan kapas lubang- lubang yang mengeluarkan cairan.
Bagi jenazah laki-laki di tutup dengan tiga lapis kain secara rapi dan di ikatdengan
simpul disebelah kiri.
Bagi jenazah yang berrambut panjang (permpuan) hendaklah rambutnya dikepang
jika memungkinkan.
Bagi jenazah perempuan, kenakan(pakaian) lima lapis kain yaitu: kerudung,untuk
kepala, baju kurung , kain basahan penutup aurat dan dua lembar kainpenutup
secara rapi serta di ikat dengan simpul disebelah
Setelah tutup kepala, baju( bagi wanita) kain dan kapas dipakaikan, maka kain
kapandigulung dengan cara mempertemukan ujung kain sebelah kanan dan kiri
satu persatu,sejak dari leher sampai ke kaki kemudian di ikat dengan tali yang
telah diletakkanterlebih dahulu di bawah kain kafan yaitu di ujung sebelah kaki
dan pinggang,sedangkan yang sebelah atas masih terbuka sambil menanti
kerabatnya ziarah terakhir.Setelah kerabat dan familinya selesai berziarah, maka
disempurnakan gulungannyadan
Kemudian di ikat di ujung sebelah atas dan pertemuan ikatan itu sebaiknya dibuat
sebelah kiri jenazah
7
ikatannya terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah
dibaringkan kesisi sebelah kanan dalam kubur.
Jenazah wanita dibalut dengan lima helai kain kafan. Terdiri atas : Dua helaikain, sebuah
baju kurung dan selembar sarung beserta kerudungnya. Jika ukuran lebartubuhnya 50 cm dan
tingginya 150 cm, maka lebar kain kafannya 150 cm danpanjangnya 150 ditambah 50 cm.
Adapun panjang tali pengikatnya adalah 150 cm, disediakan sebanyak tujuh utastali,
kemudian dipintal dan diletakkan sama rata di atas usungan jenazah. Kemudiandua kain kafan
tersebut diletakkan sama rata diatas tali tersebut dengan menyisakanlebih panjang dibagian
kepala.
2. Lalu buatlah potongan kerah tepat ditengah-tengah kain itu agar mudah
dimasukikepalanya.
3. Setelah dilipat dua, biarkanlah lembaran baju kurung bagian bawah terbentang,
danlipatlah lebih dulu lembaran atasnya (sebelum dikenakan pada mayyit, dan
letakkanbaju kurung ini di atas kedua helai kain kafannya ).lebar baju kurung
tersebut 90 cm.
8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Jadi , tata cara mengafani jenazah harus dilakukan dengan benar dan tepat sesuai anjuran agama
islam.dari penjelasan diatas berbeda dengan anak yang masihberusia dibawah tujuh tahun baik
untuk laki-laki maupun perempuan.
B.Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masihterdapat banyak
kekurangan maupun kesalahan. Karena, kami hanya manusia biasayang tidak luput dari khilaf /
kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata.Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak atau pembaca demiperbaikan di masa mendatang.
9
DAFTAR PUSTAKA
“http://www.lebaran.com/khazanah/item/474-ziarah-kubur-serta-hukumnya-bagi-yang-
melakukan.html”
Abd. Halim al-Mahady, Hamzah.2010, Fenomena Kematian. Jakarta Timur: Bania Publishing.
Sukiyanto¹, R. N., Maulidah, T., & Mufidah⁴, E. (2020). Pendampingan Pelatihan Perawatan
Jenazah Sesuai dengan Syariat Islam.
Nurlaela, S. (2021). Pembinaan Keagamaan Masyarakat Melalui Tata cara Mengkafani Jenazah
Di Majlis Ta’lim Al-Hidayah Malingping (Doctoral dissertation, UIN SMH BANTEN).
“http://yahdianiahmad.blogspot.com/2012/02/memahami-ketentuan-hukum-islam-
tentang.htmly” Syamsuri. 2006. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA JILID 2 Untuk
Kelas XI.Jakarta: Penerbit Erlangga.
10