Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Mengurus Jenazah,Takziah,dan Ziarah Kubur

Disusun Oleh Kelompok:

Ahmad Sanusi

Saopiah

Mayani

Misyuniatun

Ismalaeni

SMA ISLAM DARUSSALAM AL-FALAH

TAHUN PELAJARAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada mata pelajaran PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI dengan judul Mengurus jenazah,takziah,dan ziarah kubur tepat
pada waktunya. Terima kasih juga kami haturkan kepada Ibu guru pengasuh mata pelajaran
pendidikan agama islam dan budi pekerti yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini
sehingga pengetahuan kami dalam penulisan Makalah ini semakin bertambah.

Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu kami menyadari masih terdapat
banyak kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah
ini . Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiiin

Penyusun

Bukit tinggi,19 September 2022


DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................i

Kata Pengantar...............................................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pengurusan jenazah...............................................................................3
B. Takziah..................................................................................................7
C. Ziarah kubur......................................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................12

A. Kesimpulan...........................................................................................12
B.Saran...................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Merawat jenazah adalah hukumnya wajib kifayah,namun setiap orang


tentunya wajib mengetahui tata cara bagaimana merawat jenazah yang sesuai
dengan tuntunan agama islam.Karena kewajiban merawat jenazah yang
pertama adalah keluarga terdekat,apabila kalau yang meninggal adalah orang
tua atau anak kita.kalau kita tidak bisa merawatnya sampai menguburkannya
berarti kita tidak [birrul walidaini] berbakti kepada kedua orang tua kita.

Rasulullah SAW telah bersabda:Apabila telah mati anak adam,maka


terputuslah amalnya.kecuali tiga perkara,shodaqoh jariyah,ilmu yang
bermanfaat dan anak yang sholeh yang mau mendoakan kedua orang
tuanya.Disinilah kita harus menunjukkan bakti kita yang terakhir apabila
orangtua kita meninggal,yaitu dengan merawat sampai menguburkan serta
mendoakannya.

Permasalahan yang lain dan mungkin bisa saja terjadi adalah,karena ajal
bila sudah tiba saatnya, pastilah tidak bisa ditunda kapanpun dan
dimanapun.Bagaimana kalau kita seandainya sementara kita ditengah hutan
belantara jauh dari permukiman dan kita punya teman Cuma beberapa orang
saja, sementara kita tidak tahu mayat ini harus di apakan,pastilah kita akan
berdosa. Fenomena lain yang banyak terjadi sekarang, terutama di kota-kota
besar. Pengurusan jenazah kebanyakan tidak di lakukan oleh keluarga
dekat,bahkan keluarga tinggal terima bersih karna sudah membayar orang
untuk merawatnya, bahkan sampai mendoakannya juga minta orang lain
yang mendoakan.

Inilah yang peru kita pikirkan sepertinya di millist ini belum pernah ada
yang memberikan pencerahan.Mungkin diantara kita masih banyak yang
belum tahu tentang tatacara merawat jenazah dan walaupun kalaupun sudah
tahu,semoga bisa mengingatkannya kembali.Dan ini harus kita tanamkan
kepada diri kita masing-masing dan juga anak-anak kita untuk jadi yang
sholeh dan sholehah,bila kita menghendaki kalau kita mati nanti anak kita dan
keluarga dekat kita yang merawatnya.

Jadi yang jelas pengurusan jenazah adalah menjadi kewajiban keluarga


terdekat si mayit,kalau keluarga yang terdekat tidak ada,barulah orang
muslim yang lainnya berkewajiban untuk merawatnya.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana ketentuan pengurusan jenazah?

2.Bagaimana ketentuan takziyah?

3.Bagaimana ketentuan ziarah kubur?

C.Tujuan

1.Mengetahui ketentuan pengurusan jenazah

2.Mengetahui ketentuan takziyah

3.Mengetahui ketentuan ziarah kubur


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengurusan jenazah

1.Memandikan jenazah

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikandalam memandikan jenazah adalah:

a.syarat memandikan jenazah

1)mayat adalah seorang muslim

2)Didapati tubuhnya walaupun hanya sebagian

3)Mayat bukan mati syahid,karena menurut imam syafi’i,orang yang mati


syahid akan menemui Allah dengan segala luka dan darahnya sebagai bukti.

b.Orang yang berhak memandikan jenazah

para ahli fikih sepakat bahwa yang akan memandikan jenazah alaki-laki
adalah laki-laki,dang yang memandikan jenazah perempuan adalah
perempuan pula.

Jika jenazah itu seorang laki-laki maka yang lebih utama adalah laki-laki
yang tergolong ‘asabahnya,yaitu bapak,nenek,anak,cucu,saudara
kandung,anak saudara,paman,dan anak paman.

Dan yang lebih utama memandikan jenazah perempuan adalah kerabatnya


yang mahramah seperti ibu,putri,saudara kandung,putri dari saudara,putri
saudara laki-laki,tante,dan bibi.

c.Cara memandikan jenazah

Sebelum mulai memandikan jenazah,lebih dahulu membersihkan tubuhnya


dari najis dan kotoran dengan cara sebagai berikut:

1) Menutupi sekujur tubuhnya dengan kain basahan atau kain panjang.


2) Memasang kain sarung tangan bagi yang memandikan,kemudian mulai
membersihkan tubuh jenazah dari semua kotoran dan najis.
3) Selama membersihkan tubuhnya,sebaiknya air terus dialirkan mulai
dari bagian kepala kebagian kaki.
4) Jika sudah di anggap bersih semua,lalu jenazah diwudhukan.
5) Selanjutkan memandikannya dengan cara sebagai berikut:
6) Mengalirkan air kesekujur tubuhnya dari bagian kepala kebagian kaki.
7) Membersihkannya dengan air bersih yang dicampur dengan
wewangian.
8) Sebaiknya dilakukan tiga kali atau lebih dengan cara yang sama
sehingga diyakini kebersihannya.
9) Setelah itu lalu mengeringkan tubuhnya dengan handuk lalu kemudian
menutupinya dengan kain.

2.Mengkafani jenazah

a.Cara mengkafani jenazah laki-laki

1)Menyiapkam 2 lembar kain kafan

2)Lalu membentangkan kain kafan yang telah di sediakan sebelumnya


sehelai demi sehelai,kemudian menaburinya dengan wewangian

3)Setelah itu,secara perlahan-lahan mayat diletakkan diatas kain-kain


tersebut dalam posisi membujur

4)Selanjutnya melimbutkan kain kafan dari kanan ke kiri

5)Jika semua kain telah membalut jasad jenazah,baru diikatan tali-tali


yang sudah disiapkan

b.Cara mengkafani jenazah perempuan

1)Menyediakan 5 lembar kain kafan

2)Sebelumnya tali-tali pengikat sudah disediakan dibawah


jasadnya.Jenazah yang sudah di letakkan di atas kain-kain tersebut mulai di
bungkus dengan cara:

a.pertama,terletak di bagian pinggul di bagian rok

b.kedua,sebagai kain sarung


c.ketiga,sebagai baju kurung

d.keempat,sebagai kerudung

e.kelima,membungkuskan kain paling bawah keseluruh tubuhnya


dengan cara mempertemukan kedua tepi kain yang selah kan dan sebelah
kiri.kemudian menggulungkan ke arah kanan dan kebagian dalam.

3)Setelah semua kain dipakaikan menurut fungsinya.Baru mengingatkan


tali-tali yang telah disediakan di bawahnya.

3.Menshalatkan jenazah

a.Syarat-syarat shalat jenazah

1)seperti pada shalat wajib yaitu menutup aurat,suci badan,tempat,dan


pakaian dari najis,suci dari hadas besar dan hadas kecil,serta menghadap
kiblat.

2)Jenazah telah dimandikan dan dikafani

3)Meletakkan jenazah di sebelah kiblat yang mengshalatkan

b.Rukun shalat jenazah

1)Niat

2)Berdiriselama shalat

3)Takbir sebanyak 4 kali

4)Membaca surah al-fatihah

5)Membaca sholawat atas Nabi SAW setelah takbir kedua

6)Membaca doa bagi mayit pada takbir ketiga

‫الهمااغفرله وارحمه وعافه واعفع عنه‬


7)Membaca doa bagi mayat pada takbir ke empat

‫الهماالتجرمنااجره والتفتنابعده واغفر لناوله‬


8)Salam

4.Menguburkan mayat

a.Mula-mula dibuatkan liang lahat kira-kira tidak bisa dibongkar oleh


binatang buas atau dapat menimbulkan bau busuk.

b.Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring kekanan dan
menghadap kiblat.Saat meletakkan jenazah membaca:

(L‫بسم اللهو على ملةرسوهللا )رواه اترمذىوابوداود‬

Artinya;”dengan menyebut asma Allah dan agama rasulullah”.(HR.Tirmidzi dan


abu daud)

c.Tali-tali kain kapan dilepas ,pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan pada
‫ج‬tanah.

d.Setelah ditutup dengan bambu atau papan atau kayu diatasnya ditimbun
dengan tanah sampai rata.

e.Mendoakan dan memohonkan ampunan pada jenazah .Rasulullah SAW


bersabda:

(‫ له التثبيت فإنه االن يسأل )متفق عليه‬L‫استغفروا الخيكم وسألوا‬

Artinya:”mohonkan ampun untuk saudaramu dan mintakanlah keteguhan iman


baginya,karena ia sekarang sedang diperiksa”.(HR.Bukhori dan muslim)

(‫أن النبي صلى هللا عليه وسلم إذا فرغ من دفن الميت وقف عليه فقل يسأل)رواه أبو داود‬

Artinya:”Bahwa nabi saw,apabila telah selesai menguburkan jenazah,beliau


berdiri diatasnya dan bersabda:mohonkanlah ampun untuk saudaramu dan
mintakanlah untuknya supaya diberi ketabahan karena sesungguhnya ia
sekarang sedang ditanya”.(HR.Abu daud)

B.Takziyah

1.Pengertian takziyah
Takziyah berasal dari kata ‘azza-yu’azzi yang artinya beduka cita atau
berbela sungkawa atas musibah yang menipa.Dalam konteks muamalah
islam,takziyah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia
dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapang yang dapat
menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan.

Orang yang melakukan takziyah adalah mereka yang mampu merasakan


kesedihan atau duka yang dialami saudaranya.Hal ini jelas termasuk dalam
katagori amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah satu fudamen ajaran
islam.Lebih dari itu,takziyah adalah aplikasi sikap saling menolong dan
bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.Allah SWT berfirman,”Dan
saling menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketakwaan.”(QS.Al-
Maidah:2).

Dalam pandangan rasulullah SAW,takziyah mempunyai nilai dan


keutamaan tinggi bagi yang melakukannya.Beliau bersabda, “Tidaklah
seorang mukmin yang melalukan takziyah atas musibah yang menimpa
saudaranya,kecuali Allah akan memakaikan utuknya permata kemulian pada
hari kiamat. “(HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).

Tak da satupun manusia yang bisa menolak kematian singkatmya selain


sebagai wujud hubungan baik antar manusia.Takziah juga merupakan media
untuk mengingatkan manusia terhadap suatunyang pasti,yakni kematian.

Dengan sering melalukan takziyah,seseoran terdorong untuk ber-


muhasabah (introspeksi) atas semua aktivitas yang telah
dilakukannya.Semakin sering takziyah dilakukan,semakin kuat pula
keyakinan akan datangnya kematian.Jika demikian,akan semakin tumbuh
semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh.Pendek
kata,takziyah adalah sumber inisiatif positif yang mengarahkan manusia
menjadi hamba Allah yang shaleh dan bertakwa.

Sebagai manusia,kita diperintahkan untuk selalu sadar bahwa kematian


adalah sebuah kepastian.Apapun yang kita cari dan usahakan hendaknya
tidak melupakan kita dari kematian.Rasulullah SAW telah menunjukkan
kepada kita bahwa takziyah adalah media efektif dalam meringankan beban
sesama dan mengingat kematian.Kita tidak boleh segan meluangkan waktu
sejenak untuk bertakziyah kepada saudara kita.

2.Adab bertkaziyah

Penetapan tarjih mengenai hal takziyah dan pelawatan kematian


seseorang diawali dengan pernyataan “innalillahi wa inna ilaihi
raji’un.”Sebagaimana hal ini dapat dipahami dari firman surat Al-Baqarah ayat
156 sebagai berikut:

‫الذين أصا بتهم مصيبة قال لوا إنا هلل وإنا إليه راجعون‬
“Bilamana mereka mendapatkan mala petaka,berkatalah:”Innalillahi wa inna
ilaihiraji’un.”.”(Q.S al-Baqarah:156)

a.Memberikan anjuran sabar

b.Tidak meratapi jenazah

Setiap orang yang ditinggalkan oleh orang dikasihi pasti


bersedih.Dianataranya mereka ada yang kesedihannya menyebabkan
meratapi kematian tersebut,sehingga menimbulkan penyesalan yang
berlebihan.Mengenai ini tarjih menyatakan”Janganlah kamu meratapi
mayat,menampar pipi,merobek pakaian,dan meretap ratapan jahiliyah,tetapi
tidak mengapa menangisinya”.

c.Membuatkan makanan kerabat jenazah

Bagi keluarga yang ditimpa musibah karena salah satu diantara anggota
keluarganya meninggal,kaum muslimin lain dianjurkan untuk membuatkan
makanan bagi mereka.

C.Ziarah kubur

1).Pengertian ziarah kubur

Ziarah kubur ialah mengunjungi makam seseorang untuk memanjatkan


doa dan memintakan ampun dari Allah SWT.Disyari’atkan ziarah kubur
dengan maksud untuk mengambil pelajaran (‘ibrah) dan ingat akan akan
kehidupan akhirat,dengan syarat tidak mengucapkan kata-kata yang
mendtangkan murka Allah SWT.Sebagai misal,meminta sesutu kepada
penghuni kubur (orang mati) dan memohon pertolongan kepada selain Allah
dan semisalnya.Hal tersebut merupakan perbuatan syirik.

Tujuannya adalah agar orang yang berziarah itu mengingat


mati,mengingat akhirat sehingga tidak hanya mengejar duniawi saja tetapi
seimbang antara dunia dan akhirat.Ziarah kubur pernah di contohkan oleh
rasulullah SAW; Sebagaimana sabdanya:

‫قد كنت نهيتكم عن زيارة القبر فقد أذن‬،‫ق ل رسول هللا صلى هللا عليه و سلم‬
‫لمحمد فى زيا رة القبر أمه فزوزوها فإنها تذكر األخرة‬
‫ة‬.

( L‫داود والتر مذوى‬،‫)رواه مسلم‬

Artinya: “Bersabda rasulullah SAW,telah melarang kamu berziarah


kubur,sekarang muhammad telah mendapatkan izin untuk berziarah ke kubur
ibunya,maka ziarahlah kamu,karna sesungguhnya ziarah itu mengingat
akhirat. “(HR.Muslim,abu daud dan tirmidzi)

2).Hukum ziarah kubur

Para ahli telah sepakat menetapkan bolehnya kaum laki-laki ziarah


kubur.Namun untuk kaum perempuan terdapat perbedaan pendapat para ahli
piqih.Ahli fiqih dari hanafiyah,ziarah kubur disunnatkan bagi kaum laki-laki
dan perempuan. Akan tetapi bagi kaum perempuan yang benar-benar ingin
memperoleh ridho Allah dan untuk mempertebal iman kepada Allah dan hari
akhir.Namun jika untuk membangkit-bngkitkan emosi sebagaimana yang
dilakukan kaum jahiliyah,tidak dibolehkan bahkan haram.

Menurut jumhur ulama’ mengatakan bahwa ziarah kubur disunnahkan


bagi kaum laki-laki dan perempuan hukumnya makaruh karena ada dugaan
kuat mereka akan bersedih hati yang menyebabkan mereka akan menangis
dan meratap.

3).Hal-hal yang dianjurkan dalam ziarah kubur


Orang yang berziarah kubur dianjurkan membaca salam setelah sampai
disana,dan doa yang dianjurkan,yaituu doa untuk semua penghuni
kubur,meskipun yang diziarahi itu hanya satu ada dua kubur saja.Karena doa
kepada semua umat islam tidsak mengurangi manfaat terhadap arwah orang
yang kita utamakan.

Adab dalam berziarah kubur yang baik dan benar menurut islam:

a.Berperilaku sopan dan ramah ketika mendatangi areal pemakaman.

b.Niat dengan tulus dan ikhlas karena ingin mendapatkan ridho dari Allah
SWT,bukan untuk meminta sesuatu pada orang yang sudah meninggal.

c.Tidak duduk,menginjak-nginjak,tidur-tiduran,dll di atas makam orang

mati.

d.Tidak melakukan tindakan tidak senonoh seperti buang air


besar,kencing,meludah,buang sampah sembarangan,dan lain-lain.

e.Mengucapkan salam kepada penghuni alam kubur.

Rasulullah SAW bersabda:

‫عن‬
‫سليمان بن بريد ة عن أبيه ق ل ر سو ل هللا صلى هللا عليه‬
‫وسلم يقول السالم عليكم اهل الد يارمن المو منين والمسلمين‬
‫وإنا إنشاء هللا الباحثون أسأل هللا لنا ولكم العا فيق‬

( ‫احمد‬،‫)رواه مسلم‬

Artinya: “dari sulaiman ibn buraidah dari ayahnya,Rasulullah saw,


bersabda:selamat sehjahtra pada mukminin dan muslimin yang ada di
sini.Kami insya Allah akan menyusul kamu. Aku mohon kepada allah semoga
kami dan kamu mendapat keselamatan.”(HR.Muslin dan Ahmad)

f.mendoaakan arwah orang yang telah meninggal agar bahagia dan tenang
di alam kubur sana dengan ikhlas.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

1.Kewajiban-kewajiban terhadap jenazah

a.memandikan jenazah

b.mengkapani jenazah
c. mensholatkan jenazah

d.mengubur jenazah

2.takziyah

Takjiyah artinya melawat atau menjenguk orang yang meninggal dunia


untuk turut menyatakan berbela sungkawa kepa keluarganya. Penetapan
tarjih mengenai hal takziyah dan pelawatan kematian seseorang di awali
dengan seseorang di awali dengan penyataan “Innalillahi Wa Inna Ilaihi
Raaji’un”.

Adab takziyah

1.Memberikan anjuran sabar

2.Tidak meratapi jenazah

3.Membuatkan makanan kerabat jenazah

3.Ziarah kubur

Menurut jumhur ulama mengatakan bahwa ziarah kubur di sunahkan bagi


kaum laki-laki dan bagi perempuan hukumnya makruh makruh karena ada
dugaan kuat mereka akan bersedih hati yang menyebabkan mereka
menangis dan meratap.

Adab dalam berziarah kubur yang baik dan benar menurut islam :

a. Berperilaku sopan dan ramah ketika mendatangi area pemakaman


b. Niat dengan tulus dan ikhlas karena ingin mendapatkan Ridho dari
Allah SWT,bukan untuk meminta suatu pada orang yang sudah
meninggal.
c. Tidak duduk,menginjak-injak,tidur-tiduran,dll diatas makam orang
mati
d. Tidak melakukan tindakan tidak senonoh seperti buang air
besar,kencing,meludah,membuang sampah,dan lain-lain.
e. Mengucap salam pada penghuni alam kubur.
f. Mendoakan arwah orang yang telah meninggal agar bahagia dan
tenang di alam kubur sana dengan ikhlas

DAFTAR PUSTAKA

Buku fikih kurikulum 2013 madrasah aliyah x.2014.

Jakarta:kementerian agama repuklik indonesia.


Syeh muhammad bin qosim bin muhammad al-ghozi.

Fathul qorib al-mujid ala at-taqrib.

Anda mungkin juga menyukai