Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENGKAFANI JENAZAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata pelajaran: agama islam

Disusun oleh kelompok 2 :

1. Febi Ika Melani


2. Evitasari

3. Fahza yuniar rafli


4. Dwi aman
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’alayang sudah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya Alam ciptaan-Nya. Sholawat
serta salam kita haturkan kepada teladan kita semua Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa
Sallam yang telah memberitahu kepada kita jalan yang benar berupa ajaran agama yang
sempurna sertamenjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena dapat merampugkan makalah yang menjadi tugas
dalam mata pelajaran Agama Islam dengan judul “Mengkafani jenazah”. Selain itu, penyusun
mengucapkan bacak terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah membantu sampai
makalah ini dapat terselesaikan.

Arga mulya, 13 September 2023

Penyusun

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 2
A. Pengertian Mengafani Jenazah ...................................................................................................... 2
B. Pengertian Perawatan Jenazah ...................................................................................................... 2
C. Cara Mengkafani Jenazah ............................................................................................................. 3
D. Cara mengkafani jenazah laki-laki ................................................................................................ 3
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hal yang menyebabkan Mengkafani Jenazah menjadi bidang kajian Agama yang
penting tidak lain karena Perawatan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang
muslim/muslimat dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan dan
menguburannya. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat
dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam yang masih hidup.
Artinya, berdosa jika tidak ada seorangpun yang mengerjakannya.
Karena itu setiap muslim/muslimat hendaknya mempelajari serta memahami tata
Cara pengurusan jenazah dengan sebaik-baiknya.

B. Tujuan
1. Dapat mengetahui tata cara dalam perawatan jenazah Dapat mengetahui tata cara
mengkafani jenazah
2. 3. Dapat mengetahui perbedaan tata cara mengkafani jenazah laki-laki dan wanita
3. 5. Dapat mengetahui tata cara mengkafani jenazah dengan benar Dapat
mengetahui Hal-Hal yang Perlu Dilakukan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mengafani Jenazah


Mengkafani jenazah maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan.Hukum
mengkafani jenazah ialah Fardu kifayah Bagi orang-orang islam yang masihhidup. Kain
kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari hartapeninggalan jenazah,
jika ia meninggalkan harta.Kalau jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib
menyediakan kainkafan adalah keluarga terdekatnya (orang yang wajibmemberi nafkah
jenazah dimasahidupnya). Kalau keluarga terdekatnya tidak ada/tidak mampu, maka untuk
membelikain kafan itu diambilkan dari Baitul mal.

Jika Baitul mal Tidak ada, yang wajibmenyediakan kain kafan itu adalah orang
Islam yang mampu. Kain kafan hendaknyakain yang bersih, berwarna putih dan sederhana
yakni tidak mahal harganya dan tidakpula terlalu murah. Dalam hal ini Rasulullah SAW
bersabda “Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna putih, karena pakaian
putih Itu merupakan pakaian terbaikmu, dan kafanilah mayat kamuDengan kain putih itu.”
(HR. Tirmizi) Juga Rasulullah SAW bersabda,“janganlah kamu berlebih -lebihan memilih
kain yang mahal-mahal untuk kafan, karena Sesungguhnya kain kafan itu akan segera
hancur”

B. Pengertian Perawatan Jenazah


Perawatan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan
cara memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburannya. Hukum melaksanakan
pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara-cara tersebut adalah fardu
kifayah bagi orang-orang islam yang masih hidup. Artinya, berdosa jika tidak ada
seorangpun yang mengerjakan.

2
3

C. Cara Mengkafani Jenazah


a. ukuran kain kafan yang digunakan. Ukurlah lebar tubuh jenazah. Jika lebar tubuhnya
30 cm, maka lebarkain Kafan yang disediakan adalah 90 cm. 1:3.
b. Ukurlah tinggi tubuh jenazah.

1. Jika tinggi tubuhnya 180 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 60 cm.
2. Jika tinggi tubuhnya 150 cm, maka panjangkain kafannya ditambah 50 cm.
2. Jika tinggi tubuhnya 120 cm, maka panjang kain kafannyaditambah 40 Cm.
3. Jika tinggi tubuhnya 90 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 30 cm.
Tambahan panjang kain kafan dimaksudkanagar mudah mengikat bagian atas
Kepalanya dan bagian bawahnya.
D. Cara mengkafani jenazah laki-laki
Jenazah laki-laki dibalut dengan tiga lapis kain kafan. Berdasar dengan hadits.
“Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dikafani dengan 3 helai kain sahuliyah yang
putih bersih dari kapas. Tanpa ada baju dan serbanpadanya, beliau
Dibalut dengan 3 kain tersebut.
A. Cara mempersiapkan tali pengikatkain kafan.
1. Panjang tali pengikat disesuaikan dengan lebar tubuh dan ukuran kain
kafan.Misalnya lebarnya 60 cm maka panjangnya 180 cm. 2. Persiapkan sebanyak
7 tali pengikat. (jumlah tali usahakan ganjil). Kemudian Dipintal dan diletakkan
dengan jarakyang sama diatas usungan jenazah.
B. Cara mempersiapkan kain kafan.
Helai kain diletakkan sama rata diatas tali pengikat yang sudah lebih dahulu.
Diletakkan diatas usungan jenazah, dengan menyisakan lebih panjang di bagian
kepala.
4

C. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.

1. Sediakan kain dengan panjang 100 cm dan lebar 25 cm ( untuk mayyit yangberukuran
lebar 60 cm dan tinggi 180 cm), potonglah dari atas dan dari bawah sehingga
bentuknya seperti popok bayi.

2. Kemudian letakkan diatas ketiga helai kain kafan tepat dibawah tempatduduk
Mayyit, letakkan pula potongan kapas diatasnya.

3. Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain penutup aurat dankain Kafan
yang langsung melekat pada tubuh mayyit.

D. Cara memakaikan kain penutup auratnya.

1. Jenazah kemudian bubuhi tubuh mayyit dengan wewangian atau Sejenisnya. Bubuhi
anggota-anggota sujud.

2. Sediakan kapas yang diberi wewangian dan letakkan di lipatan-lipatantubuh Seperti


ketiak dan yang lainnya.

3. Letakkan kedua tangan sejajar dengan sisi tubuh, lalu ikatlah kain penutupSebagaimana
memopok bayi dimulai dari sebelah kanan dan ikatlah denganBaik.

E. Cara membalut kain kafan

1. Mulailah dengan melipat lembaran pertama kain kafan sebelah kanan, balutlah dari
kepala sampai kaki.

2. Demikian lakukan dengan lembaran kain kafan yang kedua dan yangketiga.

F. Cara mengikat tali-tali pengikat.

1. Mulailah dengan mengikat tali bagian atas kepala mayyit dan sisa kain bagian atas yang
lebih itu dilipat kewajahnya lalu diikat dengan sisa tali itusendiri

2. Kemudian ikatlah tali bagian bawah kaki dan sisa kain kafan bagian bawah yang lebih
itu dilipat kekakinya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
3. Setelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. Perludiperhatikan,
mengikat tali tersebut jangan terlalu kencang dan usahakan
5

ikatannya terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah
dibaringkan kesisi sebelah kanan dalam kubur.

2 . Tata Cara Mengkafani jenazah wanita.


Jenazan wanita dibalut dengan lima helai kain kafan. Terdiri atas: Dua helaikain,
sebuah baju kurung dan selembar sarung beserta kerudungnya. Jika ukuran lebar tubuhnya
50 cm dan tingginya 150 cm, maka lebar kain kafannya 150 cm dan panjangnya 150
ditambah 50 cm. Adapun panjang talipengikatnya adalah 150 cm, disediakan sebanyak tujuh
utas tali, kemudian dipintal dan diletakkan sama rata di atas usungan jenazah. Kemudian dua
kain kafan tersebut diletakkan sama rata diatas tali tersebut dengan Menyisakan lebih
panjang dibagian kepala.

A. Cara mempersiapkan baju kurungnya.


1. Ukurlah mulai dari pundak sampai kebetisnya, lalu ukuran tersebut dikalikan Dua,
kemudian persiapkanlah kain baju kurungnya sesuai dengan ukurar Tersebut.
2. Lalu buatlah potongan kerah tepat ditengah-tengah kain itu agar mudah Dimasuki
kepalanya.
3. Setelah dilipat dua, biarkanlah lembaran baju kurung bagian bawah terbentang, dan
lipatlah lebih dulu lembaran atasnya (sebelum dikenakan pada mayyit, dan letakkan
baju kurung ini di atas kedua helai kain kafannya)lebar baju kurung tersebut 90 cm.
B. Cara mempersiapkan kain sarung.
Ukuran kain sarung adalah: lebar 90 cm dan panjang 150 cm. Kemudian kain sarung
tersebut dibentangkan diatas bagian atas baju kurungnya.
C. Cara mempersiapkan kerudung.
Ukuran kerudungnya adalah 90 cm x90 cm. Kemudian kerudungDibentangkan diatas
bagian atas baju kurung
D. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.
1. Sediakan kain dengan panjang 90 cm dan lebar 25 cm.
2. Potonglah dari atas dan dari bawah seperti popok
3. Kemudian letakkanlah diatas kain sarungnya tepat dibawah tempatduduknya,Letakkan
juga potongan kapas diatasnya, Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain
penutup aurat dan kain sarung serta baju kurungnya.
6

Cara melipat kain kafan.

Sama seperti membungkus mayat laki-laki


E. Cara mengikat tali.
Sama sepert membungkus mayat laki-laki.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi. Tata cara mengkafani jenazah harus dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
anjuran agama islam dari penjelasan diatas berbeda dengan anak yang masih berusia
dibawah tujuh tahun baik untuk laki-laki maupun perempuan.
1. Cara mengkafani anak laki-laki yang berusia dibawah tujuh tahun adalah
Membalutnya dengan sepotong baju yang dapat menutup seluruh tubuhnya atau
membalutnya dengan tiga helai kainnya

2. Cara mengkafani anak perempuan yang berusia dibawah tujuh tahun adalah
dengan membalutnya dengan sepotong baju kurung dan dua helaikain.

B. Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih terdapat
banyak kekurangan maupun kesalahan. Karena, kami hanya manusia biasa yang tidak
luput dari khilaf/kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran darisemua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa
mendatang.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.lebaran.com/khazanah/item/474-ziarah-kubur-serta- hukumnya-bagi-
yang-melakukan.html

http://yahdianiahmad.blogspot.com/2012/02/memahami-ketentuan- hukum-islam-
tentang.html Syamsuri. 2006.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA

Anda mungkin juga menyukai