Anda di halaman 1dari 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FANATISME SUPORTER SEPAK BOLA PSS SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Oleh:
Johanes Unaradjan
149114003

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya.

Matius 21:22

janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang karena Aku ini
Allahmu, Aku akan meneguhkan bahkan menolong engkau; Aku akan memegang
engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

Yesaya 41:10

Saya persembahkan karya ini untuk Kemuliaan Tuhan Yesus Kristus,


Ayah saya Marselinus Assan Unaradjan yang tercinta, Ibu saya Theresia Sri
Murni Asih yang tercinta, serta para saudara, sahabat, dan teman tersayang yang
selalu mendukung saya di kala senang maupun susah.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Juni 2021

Penulis,

Johanes Unaradjan

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FANATISME SUPORTER SEPAK BOLA PSS SLEMAN


Johanes Unaradjan

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk fanatisme pada suporter klub
sepak bola PSS Sleman khususnya Brigata Curva Sud (BCS). Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode
pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Proses
wawancara dilakukan terhadap 3 (tiga) informan yang merupakan suporter klub
sepak bola PSS Sleman yang khususnya Brigata Curva Sud (BCS). Analisis data
dilakukan menggunakan teknik model interactive. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa bentuk-bentuk fanatisme kelompok suporter Brigata Curva Sud dalam
mendukung klub sepak bola PSS diwujudkan dalam kecintaan terhadap PSS
Sleman, loyalitas yang tinggi seperti berdiri tegak sepanjang pertandingan,
pemakaian atribut; kreasi suporter; menghafalkan chant serta selalu berusaha
menyaksikan setiap laga PSS Sleman. Selanjutnya wujud fanatisme yang
terbentuk juga membangun hubungan relasi dan serangkaian perilaku diantara
melindungi PSS Sleman seperti memprioritaskan PSS Sleman sehingga
mengabaikan kepentingan pribadi seperti pengorbanan waktu dan berani
meninggalkan kewajiban, pengorbanan materi dan serangkaian aksi nekat.

Kata Kunci: Fanatisme, Suporter, Sepak Bola, PSS Sleman, BCS

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Fanaticism in PSS Sleman Football Club Supporters

Johanes Unaradjan

ABSTRACT

This study aims to determine the form of fanaticism in PSS Sleman football club
supporters, especially the Brigata Curva Sud (BCS). This study used a qualitative
method with a phenomenological approach. The data collection method was
conducted by semi-structured interviews. The interview process was conducted on
3 (three) informants who were supporters of the PSS Sleman soccer club,
precisely Brigata Curva Sud (BCS). Data analysis techniques that is used in this
study is interactive modeling. The results of the study showed that the forms of
fanaticism of the Brigata Curva Sud supporter group in supporting the PSS
football club were manifested in the love for PSS Sleman, high loyalty of the fans
such as standing throughout the match, using attributes created by the fans,
memorizing chants and always trying to watch every PSS Sleman matches.
Furthermore, the form of fanaticism that is formed also builds relationships and
protecting act towards PSS Sleman such as prioritizing PSS Sleman so
as ignoring personal interests such as sacrificing time and have the audacity to
leave obligations, sacrificing some materials, and a series of reckless actions.

Keywords: Fanaticism, Supporter, Football, PSS Sleman, BCS

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma: Nama : Johanes Unaradjan

NIM 149114003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:

FANATISME SUPORTER SEPAK BOLA PSS SLEMAN

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata


Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, serta
mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 4 Juni 2021

Yang menyatakan,

(Johanes Unaradjan)

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

kuasaNya yang luar biasa sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Penulisan

skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh

gelar Sarjana Psikologi (S.Psi). Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini juga

berkat adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, peneliti

ingin mengucapkan rasa terima kasih yang luar biasa kepada:

1. Ibu Dr. Titik Kristiyani M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum Ph.D. selaku Ketua Program Studi

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan dukungan selama masa studi hingga penulisan skripsi.

Terima kasih atas arahan serta waktu yang telah bapak berikan. Tuhan

Memberkati.

4. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang telah membagikan pengalaman, ilmu,

pengetahuan. Terima kasih atas segala bimbingannya.

5. Marselinus Assan Unaradjan dan Theresia Sri Murni Asih. Ayah Ibu ku

tercinta yang selalu mendoakan, memberikan dukungan, memberikan

semangat. Terima kasih atas segalanya. Tuhan Memberkati.

6. Nenek, Om, Tante, Kakak, Adik. Terima kasih atas segala doanya.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Anak-anak Kos Kubus, Ikang, Simon, Pras, Anggi, Sandro, Wawan,

Petrus, Fian, Michael, Danan, Jose. Terima kasih atas keseruan, cerita,

proses yang telah kita lalui bersama.

8. Anak-anak Kos Hammer, Kaks Vande, Kaks Vile, Kaks Sudung, Mas

Amon, Mas Charis, Mas Oki, Mas Codot, Mas Abi, Mas Saw, Mas Rama.

Terima kasih atas keseruan, cerita, proses yang telah kita lalui bersama.

9. Anak-anak Kos Mesjun, Rama, Kaks Dino, Mas Il. Terima kasih atas

keseruan, cerita, proses yang telah kita lalui bersama.

10. Leonardus Ipank yang sudah membukakan jalan serta mengenalkan saya

dengan para subjek.

11. Ketiga informan E, W, Y. Terima kasih atas waktu dan kesediaannya.

12. Gantih Sukmaraga, Ni Kadek Indri Drestiyani, Pande Ayu Sawitri Dewi,

Dewa Mas, Pristi Amelia, GM, Mank Indah, Deva, Kemara, Okta. Terima

kasih atas keseruan, cerita, proses yang telah kita lalui bersama.

13. Intan Agatha, Grace Stella, Bernadea Linawati, David Gracenda Majesty,

Ridho Yurio Kristo, Kuncung, Daniel Yosta, Stevanus Krisna, Regina

Larasaty, Deo Garcia. Terima kasih atas keseruan, cerita, proses yang telah

kita lalui bersama.

14. Teman-teman panitia AKSI 2015, AKSI 2018 yang luar biasa.

15. Anak-anak UKF Futsal Sandri Alfredo Panjaitan, Bernadus Ibnu, Yudha

Yehezkiel, Samuel Willy, Sunario Sitanggang, Jeremy Abraham, Ario

Dominic, Yoanes Rian, Pius Titah, Leonardus Ipank, Atma Cipta, Oscar

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Josefin, Krisna Primantara, Arma Lahagu, Dewa Ndaru, Antonius Setya.

Terima kasih atas keseruan, cerita, proses yang telah kita lalui bersama.

16. Yosep Christo Steikopaska, Elisabeth Vania Pratami, Ocha Sasmitha.

Terima kasih atas keseruan, cerita, proses yang telah kita lalui bersama.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penelitian skripsi

ini. Oleh karena itu peneliti meminta kritik dan saran yang membangun dalam

perkembangan penelitian ilmu Psikologi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Yogyakarta, 4 Juni 2021

Peneliti,

(Johanes Unaradjan)

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................v

ABSTRAK..............................................................................................................vi

ABSTRACT............................................................................................................vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.........................viii

KATA PENGANTAR...........................................................................................ix

DAFTAR ISI..........................................................................................................xii

DAFTAR TABEL..................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................8

C. Tujuan Penelitian.........................................................................................8

D. Manfaat Penelitian.......................................................................................8

1. Manfaat Praktis…............................................................................8

2. Manfaat Teoritis…..........................................................................8

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10

A. Kerangka Teori...........................................................................................10

1. Fanatisme..............................................................................................10

a. Pengertian Fanatisme......................................................................10

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fanatisme..............................11

c. Aspek Fanatisme.............................................................................13

d. Ciri-Ciri Fanatisme.........................................................................14

e. Jenis-Jenis Fanatisme.....................................................................15

2. Suporter Sepak Bola............................................................................17

B. Kajian Penelitian Terdahulu.......................................................................20

C. Pertanyaan Penelitian.................................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................23

A. Jenis Penelitian...........................................................................................23

B. Fokus Penelitian.........................................................................................24

C. Informan Penelitian....................................................................................24

D. Metode Penelitian.......................................................................................25

E. Metode Analisis Data.................................................................................28

1. Data Reduction (Reduksi Data).........................................................28

2. Data Display (Penyajian Data)..........................................................29

3. Conclusion Drawing / Verification (Penarikan Kesimpulan /

Verifikasi)............................................................................................29

F. Kredibilitas dan Dependabilitas Penelitian................................................29

1. Uji Kredibilitas....................................................................................30

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Uji Dependabilitas...............................................................................30

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN....................................................................................................31

A. Proses Penelitian........................................................................................31

1. Persiapan Penelitian...............................................................................31

2. Pelaksanaan Penelitian..........................................................................32

a. Proses Pengambilan Data..................................................................32

b. Profil Informan Penelitian.................................................................38

B. Analisis Data..............................................................................................38

C. Pembahasan................................................................................................48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................54

A. Kesimpulan................................................................................................54

B. Kelemahan Penelitian.................................................................................54

C. Saran….......................................................................................................55

1. Bagi Anggota Suporter Brigata Curva Sud (BCS)................................55

2. Bagi Pemerintah Kabupaten Sleman....................................................55

3. Bagi Peneliti Selanjutnya.......................................................................55

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................57

LAMPIRAN...........................................................................................................61

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Panduan Pertanyaan Wawancara...........................................................27

Tabel 4.1 Latar Belakang Informan Mengenai Ketertarikan Pada PSS Serta

Menjadi Kelompok Suporter BCS.........................................................................36

Tabel 4.2 Data Informan........................................................................................38

Tabel 4.3 Jadwal Wawancara.................................................................................38

Tabel 4.4 Bentuk Fanatisme Yang Muncul Pada Wawancara...............................47

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent E….......................................................................62

Lampiran 2. Informed Consent W.........................................................................63

Lampiran 3. Informed Consent Y….....................................................................64

Lampiran 4. Verbatim dan Coding Informan E….................................................65

Lampiran 5. Tema Informan E..............................................................................71

Lampiran 6. Verbatim dan Coding Informan W...................................................75

Lampiran 7. Tema Informan W............................................................................83

Lampiran 8. Verbatim dan Coding Informan Y….................................................86

Lampiran 9. Tema Informan Y….........................................................................96

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sepak bola adalah olahraga paling populer di dunia, hal ini dilandasi

berdasarkan riset yang dilakukan World Atlas (2020) yang mengemukakan

bahwa pengikut (fans) sepak bola di dunia menjadi 4 Miliar. Menurut

Malfaid dalam (Wirasmara, 2018) sepak bola merupakan salah satu

cabang olahraga yang digemari dari berbagai kalangan, baik dari anak-

anak, sampai orang tua. Menurut Coddington dalam (Rahmansyah, 2016)

seseorang yang menggemari sesuatu dengan sangat antusias disebut

suporter.

Secara bahasa, suporter berasal dari kata support yang artinya

dukungan, sehingga suporter merupakan dukungan dari individu /

kelompok yang diberikan kepada sesuatu dalam sebuah pertandingan.

Perilaku suporter dalam memberikan dukungan pada klub idolanya dapat

berbentuk langsung ataupun tak langsung. Dukungan langsung berarti

dukungan yang diberikan secara langsung seperti di stadion. Sedangkan

suporter yang tak langsung misalnya lewat radio, televisi, atau media

lainnya (Lucky, 2013).

Perilaku suporter menunjukkan rasa cintanya terhadap klub yang

disukai dilakukan dengan berbagai cara seperti membentangkan bendera

yang bergambar klub favoritnya, membentang syal-syal dan spanduk

bertuliskan kalimat / kata penyemangat, bahkan terkadang suporter

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengeluarkan chant yang menghina ataupun mengejek klub sepak bola

lainnya dengan tujuan untuk memeriahkan suasana (Rahmansyah, 2016).

Menurut Su’udi (2006) mengemukakan bahwa setiap klub dari level

terendah hingga tertinggi pasti memiliki penggemar fanatik karena adanya

ikatan kedaerahan, keluarga, golongan atau simpatik dengan pemainnya.

Di Indonesia semua klub sepak bola selalu diikuti dengan kehadiran

suporternya dengan masing-masing mengusung nama khas, seperti klub

pendukung PERSIJA yakni Jack Mania, Pendukung PERSIB disebut

Viking, PERSEBAYA suporternya Bonek Mania, pendukung AREMA FC

yaitu Aremania, dan PSS Sleman disebut BCS dan Slemania dan lainnya.

Pada tingkat Asia Tenggara suporter Sepak bola Indonesia sangat disegani

baik di level Tim Nasional ataupun level klub. Suporter di Indonesia

terkenal fanatik mereka tidak pernah lelah memberikan dukungan kepada

klub yang didukung (Wirasmara, 2018).

Selanjutnya, Fox Sports Asia secara resmi telah merilis daftar

suporter terbanyak di ASEAN sepanjang tahun 2019 yang diketahui

bahwa tim-tim asal Indonesia tercatat mendominasi daftar tersebut,

termasuk Persija Jakarta yang menempati posisi teratas dengan mencatat

memiliki suporter rata-rata 24.303 orang dan posisi kedua ditempati oleh

PSS Sleman dengan memiliki rata-rata penggemar 18.909 orang (Fatoni,

2021).

Kehadiran suporter tidak selalu menimbulkan kenyamanan bagi

penonton lain, hal ini disebabkan karena kecintaan suporter yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berlebihan kepada tim yang didukungnya. Bahkan suporter kerap kali

membuat huru-hara atau kerusuhan yang dilakukan sejak pertandingan

baru dimulai hingga pertandingan selesai. Menurut Boffey dalam (Strang,

et.al.,2018) diketahui bahwa pada kejuaraan Eropa (European

Championships) tahun 2016 yang diadakan di Perancis terjadi bentrokan

antara suporter Inggris dan Rusia di publikasikan di sosial media dan

menjadi berita utama yang dipicu karena kekalahan salah satu tim.

Selanjutnya terdapat aksi suporter PSS Sleman pada tanggal 23 Juli

2017 diketahui membakar sepeda motor yang melintas di Jalan Barito ke

arah Jalan Ahmad Yani Kota Magelang, dan di hari yang sama terdapat

satu korban yang meninggal akibat luka tusuk karena terlibat keributan

dengan suporter PSS Sleman sehingga Polda Jawa Tengah menetapkan

dua suporter PSS Sleman sebagai tersangka kasus pembunuhan (Parwito,

2021).

Kasus kerusuhan lainnya terjadi pada laga pembuka Shopee Liga

1 (kasta tertinggi sepak bola Indonesia) musim 2019 antara PSS Sleman vs

Arema FC yang dilaksanakan pada Rabu (15/05/19) diwarnai aksi rusuh.

Kemenangan PSS Sleman atas Arema Malang di Stadion Maguwoharjo

dengan skor 3-1 ternoda karena oknum kedua suporter yang saling lakukan

lemparan batu. Diketahui terdapat 26 korban luka dirawat di rumah sakit

setempat (Gusti A, 2021).

Tindakan kericuhan yang dilakukan para suporter disebabkan oleh

rasa frustasi atau kekecewaan karena tim yang didukung mengalami


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kekalahan dan keputusan wasit dianggap tidak tepat serta sikap saling

mengejek (wicaksono, 2010). Selain itu, Faktor-faktor yang dapat

mendorong perilaku kekerasan pada suporter klub sepak bola yaitu adanya

pengaruh alkohol, faktor psikologis (emosi dan adrenalin), faktor sosial

politik seperti adanya ketegangan etnis / bangsa, adanya faktor terkait

situasional dan atmosfer pertandingan persaingan olahraga dan ekspektasi

penggemar terhadap idolanya (Strang, et.al., 2018).

Berkaitan dengan hal ini, rasa cinta yang berlebihan bisa

memunculkan sebuah fanatisme. Sejalan dengan pernyataan Chaplin

(2008) yang mengemukakan bahwa fanatisme merupakan sikap / perilaku

penuh semangat yang berlebihan terhadap satu objek. Fanatisme

didefinisikan sebagai sebuah pengabdian yang luar biasa untuk suatu objek

yang mana individu atau kelompok yang berada pada fase fanatisme

cenderung bersikeras menganggap diri sendiri atau kelompok mereka

benar dan mengabaikan semua fakta atau argumen yang mungkin

bertentangan dengan pikiran atau keyakinan (Chung et al., 2008).

Penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2015) mengungkapkan bahwa

bentuk fanatisme suporter sepak bola terbagi menjadi dua kategori yakni

fanatisme positif dan fanatisme negatif. Fanatisme positif meliputi aksi

sosial, kreasi suporter, pemakaian atribut dan aksi yang mengindahkan

tujuan klub suporter. Sedangkan fanatisme negatif berbentuk bentrokan,

pemalakan dan aksi yang melanggar tujuan organisasi klub suporter.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perserikatan Sepak bola Sleman (PSS) memiliki basis suporter

fanatik yakni kelompok suporter Brigata Curva Sud (BCS) dan suporter

Slemania. Slemania merupakan kelompok suporter tertua di PSS Sleman

dan masih eksis (bertahan) sampai sekarang. Bentuk-bentuk dukungan

mereka seperti koreografi, nyanyian kepada tim, ataupun gerakan tangan

yang dilakukan secara bersamaan di dalam stadion (Atmaja V, 2021).

Sedangkan, Brigata Curva Sud (BCS) diketahui merupakan kelompok

suporter yang jauh lebih muda namun memiliki kekompakan yang kuat

pada kelompoknya dengan menghadirkan euforia yang tinggi, dan

diketahui BCS memiliki lebih dari 10.000 anggota dengan 335 sub

kelompok-kelompok suporter di dalamnya (Niatami, dkk, 2020). Selain

itu, Kelompok suporter Brigata Curva Sud merupakan identitas penamaan

suporter laki-laki yang dibentuk pada tahun 2011, sedangkan untuk

identitas kelompok suporter perempuan yang merupakan bagian BCS

disebut Ladies Curva Sud yang dibentuk pada tahun 2012 (Munawaroh,

2019).

Menurut sebuah situs digital pecinta bola dunia Copa90, diketahui

bahwa pada tahun 2017, BCS dinobatkan sebagai suporter ultras terbaik di

Asia. Selain itu BCS juga diketahui tidak berpolitik dan anti rasis yang

membuat kenyamanan tersendiri pada kelompoknya (Zakaria, 2021).

Komunitas ini menjadi sorotan karena mampu memberikan angin segar

terhadap komunitas suporter sepak bola di Indonesia. BCS mampu

mengarahkan anggotanya untuk mengubah karakter suporter sepak bola


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Indonesia yang mayoritas negatif kearah yang lebih positif dan kreatif.

Seperti membuat “Chant” yang tidak rasis, membuat koreo yang sangat

detail dan susah untuk ditiru bentuknya (Niatami, dkk, 2020). Bentuk

dukungannya pun beragam seperti dengan mengumandangkan nyanyian

selama 90 menit laga tanpa berhenti di Stadion Maguwoharjo (Pradana,

2021). Disebut sebagai ultras terbaik di Indonesia hal ini ditunjukkan

melalui karya-karya koreografi yang memukau, selain itu BCS selalu

menghadirkan teror bagi lawan melalui suara nyanyian lantang untuk

memompa semangat para penggawa tim Elang Jawa.

Pada masa pandemic Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia,

pemerintah Indonesia memberikan peraturan melalui Kementerian Pemuda

dan Olahraga (Kemenpora) yang menegaskan bahwa larangan kehadiran

penonton dan suporter di lapangan pada pertandingan sepak bola. Artinya,

hal ini membatasi setiap kelompok suporter untuk memberi dukungan

secara langsung. Suporter tim sepak bola PSS Sleman, Brigata Curva Sud

(BCS) menanggapi positif terkait ide federasi untuk menggelar liga tanpa

penonton (Syarifudin, 2021).

Terkait hal ini, bentuk dukungan kelompok suporter BCS juga

dilakukan melalui penggalangan dana dengan melelang jersey untuk

didonasikan demi membantu penanganan pandemi COVID-19 (Atmaja V,

2021). Selain itu, melalui laman instagram resmi BCS, bentuk dukungan

di masa pandemi yang diberikan oleh kelompok suporter BCS juga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dilakukan dengan menyaksikan setiap pertandingan PSS Sleman dari

rumah.

Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti tertarik ingin melakukan

penelitian untuk mengetahui bagaimana bentuk fanatisme pada suporter

klub sepak bola PSS Sleman khususnya pada kelompok suporter Brigata

Curva Sud (BCS). Selanjutnya pada penelitian ini peneliti memilih

informan berkriteria laki-laki. Hal ini didasari oleh penelitian yang

dilakukan oleh Rahmansyah (2016) yang mengungkapkan bahwa

permainan sepak bola identik dengan permainan laki-laki. Selain itu,

Brigata Curva Sud (BCS) merupakan identitas penamaan pada kelompok

suporter laki-laki pendukung klub sepak bola PSS Sleman (Munawaroh,

2019).

Untuk mengetahui bentuk fanatisme pada kelompok suporter,

khususnya BCS. Peneliti menggali alasan maupun pengalaman partisipan

bergabung menjadi anggota kelompok suporter. Pengalaman serta alasan

partisipan tersebut merupakan data yang digunakan untuk mencari makna

serta bentuk fanatisme kelompok suporter BCS dalam mendukung PSS

Sleman. Menurut Goddard (2001) perilaku fanatisme bisa dilihat dari

tindakan dan pengalaman seseorang seperti lamanya individu bergabung

pada satu jenis kegiatan. Selain itu Agriawan (2016) menambahkan untuk

mengetahui bentuk fanatisme seseorang dapat dilihat berdasarkan faktor-

faktor yang mempengaruhi seseorang bergabung dalam suatu kegiatan

yang dicintai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Selanjutnya, Pemilihan Brigata Curva Sud (BCS) sebagai objek

penelitian di dasari dengan pencapaian yang dicapai kelompok suporter

tersebut sebagai kelompok suporter ultras terbaik se Asia pada tahun 2017

dan terdapat kerusuhan yang terjadi pada kelompok suporter PSS Sleman,

sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Meneliti

wujud fanatisme dirasa penting karena dari wujud tersebut peneliti dapat

menggali makna yang terkandung di dalamnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk fanatisme

pada suporter klub sepak bola PSS Sleman khususnya Brigata Curva Sud

(BCS)?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu untuk

mengetahui bentuk fanatisme pada suporter klub sepak bola PSS Sleman

khususnya Brigata Curva Sud (BCS).

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengetahui mengenai bentuk-

bentuk fanatisme terwujud khususnya pada suporter sepak bola.

2. Manfaat Teoritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan bahan

kajian bagi peneliti selanjutnya mengenai fanatisme pada suporter

sepak bola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Fanatisme

a. Pengertian Fanatisme

Penelitian ini memanfaatkan konsep fanatisme yang digagas oleh

Goddard menjadi dasar teori mengenai fanatisme suporter. Menurut

Goddard (2001) fanatisme adalah suatu kepercayaan terhadap suatu

pandangan tentang sesuatu yang positif atau negatif, pandangan yang tidak

memiliki teori atau landasan kenyataan, tetapi akan tetap dipeluk secara

mendalam sehingga sulit untuk diluruskan atau diubah. Gambaran

kontemporer tentang "Fanatisme" mengacu pada unsur-unsur pemikiran

pencerahan abad ke-18 yang diyakini intoleransi agama dan kekerasan

politik adalah penyebab utama kekerasan politik, sosial destabilisasi, dan

keterbelakangan intelektual (Toscano, 2010).

Fanatisme atau fanaticism merupakan pendapat atau pandangan

ekstrim tentang sebuah pemikiran atau objek tertentu yang sering

dihubungkan dengan sebuah konsep kepercayaan, dogma atau paradigma

(Maress, 2021). Secara psikologis seseorang yang fanatik biasanya tidak

mampu memahami apa yang ada di luar dirinya dan tidak paham terhadap

masalah orang atau kelompok lain. Tanda-tanda yang jelas dari sifat

fanatik adalah ketidakmampuan dalam memahami karakteristik individu

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

atau orang lain yang berada di luar kelompoknya, baik benar ataupun salah

(Rizkita, 2012).

Menurut ahli psikologi, Santayana (1905) fanatisme adalah emosi

yang dipenuhi dengan semangat yang berlebihan dan tidak kritis, terutama

untuk tujuan agama atau politik yang ekstrim, atau dengan antusiasme

yang obsesif untuk hobi. Sedangkan menurut Robles (2013) fanatisme

merupakan suatu gambaran kepatuhan gairah tanpa syarat, antusiasme

yang berlebihan terhadap suatu hal tertentu, keras kepala, tanpa pandang

bulu atau menggunakan cara-cara dengan kekerasan. Hal senada juga

disampaikan Giulianotti (2006) yang mengemukakan bahwa fanatisme

merupakan rasa cinta manusia yang melekat dengan sebuah kasih sayang

dan semangat untuk bertahan, sebaliknya dengan cinta pula manusia

berubah menjadi sadis, ambisius, anarkis dan mematikan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fanatisme

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya fanatisme, menurut

Wolman (1973) adalah:

1) Kebodohan

Kebodohan yang dimaksud artinya secara intelektual seorang suporter

mempunyai pola pikir yang kurang, hal ini bisa dipicu oleh faktor

pendidikan seperti seorang yang memiliki pendidikan lebih tinggi

secara intelektual mempunyai pola pikir yang maju kedepan bila

dibandingkan dengan suporter yang mengenyam pendidikan rendah

atau tidak mengenyam pendidikan, selain itu mudah terpengaruh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

seperti hanya mengikuti rekan lain tanpa ada pertimbangan yang

matang dan hanya mengandalkan keyakinan belaka.

2) Cinta golongan dan daerah tertentu

Sikap fanatik ini dipengaruhi oleh rasa cinta yang sangat berlebihan

terhadap golongan yang dianutnya atau daerah yang ditempatinya,

dengan menganggap golongan atau daerah lain lebih rendah

derajatnya dibandingkan dengan yang mereka anut atau tempati.

Sehingga akan muncul beberapa perilaku yang akan merugikan antara

orang yang satu dan yang lainya. Bahkan memungkinkan juga terjadi

konflik dalam skala horizontal.

3) Figur atau Tokoh karismatik

Biasanya setiap orang mempunyai salah satu figur yang dijadikan

sebagai seorang idola atau bisa dikatakan sebagai panutan, tergantung

latar belakang dari masing-masing orang itu sendiri. Mereka

menganggap figur yang mereka anut mempunyai hal-hal yang

superior dibandingkan yang lainya dan hal tersebut menjadikan sikap

fanatis terhadap figur ataupun tokoh yang mereka anut.

Sedangkan, menurut Haryatmoko (2003) terdapat empat faktor

yang dapat menumbuhkan fanatisme yaitu:

1) Memperlakukan kelompok tertentu sebagai ideologi, hal ini terjadi

jika ada kelompok yang mempunyai pemahaman eksklusif dalam

pemaknaan hubungan-hubungan sosial tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2) Sikap standar ganda, dalam arti antara kelompok organisasi yang satu

dengan kelompok organisasi yang lain selalu memakai standar yang

berbeda untuk kelompoknya masing-masing.

3) Komunitas dijadikan legitimasi etis hubungan sosial, tetapi sikap

tersebut bukan sakralisasi hubungan sosial, tetapi pengklaiman tatanan

sosial tertentu yang mendapat dukungan dari kelompok tertentu.

4) Klaim kepemilikan organisasi oleh kelompok tertentu pada sikap

tersebut, seseorang seringkali mengidentikkan kelompok sosialnya

dengan organisasi tertentu yang berperan aktif dan hidup di

masyarakat.

Sehingga, Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi

fanatisme adalah memperlakukan kelompok tertentu sebagai ideologi,

serta saling pengertian dan mengklaim bahwa kepemilikan organisasi

oleh kelompok tertentu, maksudnya organisasi tersebut senantiasa

dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berperan aktif dan hidup di

masyarakat

c. Aspek Fanatisme

Adapun aspek-aspek fanatisme menurut Goddard (2001) diantaranya

adalah:

1) Besarnya minat dan kecintaan pada satu jenis kegiatan, fanatisme

terhadap satu jenis aktivitas tertentu merupakan hal yang wajar.

Dengan fanatisme, seseorang akan mudah memotivasi dirinya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

sendiri untuk lebih meningkatkan usahanya dalam mendukung klub

favoritnya.

2) Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut, hal ini

merupakan suatu esensi yang sangat penting mengingat ini adalah

merupakan jiwa dari memulai sesuatu yang akan dilakukan tersebut.

3) Lamanya individu menekuni satu jenis keadaan tertentu, dalam

melakukan sesuatu haruslah ada perasaan senang dan bangga

terhadap apa yang dikerjakannya, sesuatu itu lebih bermakna bila

yang berbuat mempunyai kadar kecintaan terhadap apa yang

dilakukannya.

Motivasi yang datang dari keluarga juga mempengaruhi seseorang

terhadap bidang kegiatannya. Selain hal-hal diatas, dukungan dari

keluarga juga sangat mempengaruhi munculnya fanatisme.

d. Ciri-Ciri Fanatisme

Tanda-tanda yang jelas dari sifat fanatisme adalah

ketidakmampuan memahami karakteristik individual orang lain yang

berbeda diluar kelompoknya. Hal ini dapat diartikan bahwa biasanya

seseorang yang memiliki sifat fanatisme menganggap bahwa apa yang

telah mereka lakukan adalah kebenaran meskipun dalam hal ini apa yang

dilakukan bertentangan dengan orang lain. Selanjutnya, Robles (2013)

menambahkan biasanya sifat fanatisme ditandai dengan adanya

pemikiran dogmatis, tidak memiliki toleransi terhadap perbedaan dan

keinginan untuk memaksakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Adapun ciri-ciri fanatisme yang lain menurut Wolman (1973)

meliputi:

1) Kurang rasional, seseorang dalam melakukan tindakan atau

mengambil keputusan tidak disertai dengan pemikiran-

pemikiran yang rasional dan cenderung bertindak dengan

mengedepankan emosi;

2) Pandangan yang sempit, seseorang lebih mementingkan

kelompoknya dan menganggap apapun yang ada dalam

kelompoknya sebagai sesuatu yang paling benar, sehingga

cenderung menyalahkan kelompok lain;

3) Bersemangat untuk mengejar tujuan tertentu, adanya tujuan-

tujuan yang sangat ingin diraih, sehingga bersemangat dan

menggebu-gebu untuk mencapai tujuan tersebut.

Seseorang yang fanatik jika dilihat secara psikologis, individu

tersebut tidak mampu memahami apa-apa yang ada diluar dirinya, tidak

paham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti faham

atau filsafat selain yang mereka yakini.

e. Jenis-Jenis Fanatisme.

Menurut Thorne dan Bruner (2006) berdasarkan jenisnya,

fanatisme dibagi menjadi tiga yakni:

1) Fanatisme konsumen yang merupakan tingkat keterlibatan atau

minat yang dimiliki seseorang dalam menyukai orang,

kelompok, tren, karya seni atau ide tertentu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2) Fanatisme agama yang dianggap oleh beberapa orang sebagai

bentuk fundamentalisme agama yang paling ekstrim.

3) Dan Fanatisme anti-agama, dalam hal ini berbeda dengan

fanatisme agama, fanatisme anti-agama berurusan dengan

oposisi fanatik terhadap doktrin agama. Contohnya adalah

Anti-klerikalisme.

Sedangkan menurut Santayana (1905) mengungkapkan bahwa

terdapat lima jenis fanatisme, yang meliputi:

1) Fanatisme Agama

2) Fanatisme Idola

3) Fanatisme Etnis

4) Fanatisme Nasional

5) Fanatisme Olahraga

Dalam penelitian ini, peneliti meneliti jenis fanatisme olahraga

khususnya pada Kelompok Suporter Brigata Curva Sud (BCS).

Fanatisme olahraga adalah seseorang yang memiliki sikap fanatik atau

sangat antusias terhadap suatu kegiatan, olahraga atau gaya hidup

tertentu (Collins, 2021). Dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola

sifat fanatisme dapat dilihat dari kelompok suporter.

Bentuk fanatisme pada suporter memiliki nilai positifnya sendiri

dimana dengan perasaan cinta yang luar biasa dari suporter akan

mempengaruhi semangat sebuah klub sepak bola yang didukung.

Fanatisme pada suporter juga memiliki memberikan manfaat pada roda


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

ekonomi, seperti melalui pembelian tiket pertandingan serta merchandise

(Hernandhito, 2021). Sehingga, Fanatisme dapat diukur dengan

antusiasme dukungan dan ungkapan, seperti ekspresi wajah, keragaman

atribut (kaos, syal dan celana).

2. Suporter Sepak Bola

Suporter sepak bola merupakan orang atau sekelompok orang yang

menyaksikan ataupun memberikan dukungan pada suatu tim dalam

pertandingan sepak bola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

penonton sepak bola merupakan kumpulan orang yang berada dalam suatu

situasi sosial tertentu, yaitu situasi pertandingan sepak bola yang

menyaksikan atau memberikan dukungan kepada tim yang dijagokannya.

Oleh karena suporter sepak bola merupakan suatu kumpulan orang, maka

untuk memahami perilakunya diperlukan penjelasan yang terkait dengan

konsep seperti situasi sosial dan kelompok sosial. Suporter merupakan

suatu bentuk kelompok sosial yang secara relatif tidak teratur dan

terjadi karena ingin melihat sesuatu (spectator crowds) (Soekanto, 1990).

Menurut Graham (1976) mengemukakan bahwa suporter memiliki

arti sebagai berikut:

“Suporter sebagai individu maupun kelompok yang hadir pada suatu


pertandingan olahraga dengan tujuan menunjukkan dukungannya
kepada salah satu tim yang bertanding dan merasa memiliki
keterikatan dengan klub tersebut. Suporter ini biasanya memiliki rasa
kecintaan yang lebih dibandingkan penonton biasa yang hadir
dilapangan.”
Suporter memang sangat dibutuhkan oleh klub sepak bola.

Kehadirannya bisa meningkatkan semangat dan yang tak kalah pentingnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

adalah menghasilkan pemasukan bagi tim. Keberadaan suporter

memberikan keuntungan dan juga kerugian pada klub sepak bola. Di

satu sisi bisa meningkatkan nama klub yang dibela. Di sisi lain, perilaku

buruk yang ditunjukkan suporter bisa menghancurkan reputasi dan nama

baik tim sepak bola. Keberadaan suporter atau pendukung merupakan

salah satu pilar penting yang wajib ada dalam suatu pertandingan sepak

bola agar tidak terasa hambar dan tanpa makna.

Kelompok suporter merupakan fenomena lebih lanjut dari legalisasi

komunitas pendukung suatu kesebelasan. Suporter adalah orang yang

memberikan dukungan, sehingga bersifat aktif. Di lingkungan sepak bola,

suporter erat kaitannya dengan dukungan yang dilandasi oleh perasaan

cinta dan fanatisme terhadap tim. Suporter sendiri merupakan bentuk

eksistensi dari masyarakat, yang mempunyai sebuah bentuk kebanggaan

serta kecintaan terhadap tim sepak bola. Hal ini yang membuat fanatisme

suporter timbul. Mereka akan sangat senang jika tim mereka menang

namun bisa sangat marah jika yang terjadi sebaliknya.

Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku suporter sepak bola

(dalam Prakoso, S. A. 2013), yaitu:

a. Kepemimpinan wasit, wasit dalam memimpin pertandingan sering

disoroti sebagai pemicu perilaku suporter sepak bola yang agresif yang

dapat merugikan banyak kalangan. Permasalahan tentang wasit

tidak hanya di Surabaya tetapi sudah menjadi masalah nasional.

Wasit seringkali kurang tegas dan ragu-ragu dalam mengambil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

keputusan, hal inilah yang menyebabkan suporter kesebelasan

merasa kesal dan kurang puas sebagai pelampiasan dari keputusan

wasit yang kurang tegas.

b. Permainan kasar tim lawan, pertandingan sepak bola akan dapat

dinikmati jika kedua kesebelasan menunjukkan permainan yang cantik,

semangat, dan enak ditonton. Suporter sepak bola akan marah jika

kesebelasan yang bertanding bermain kasar, sebagai rasa

ketidakpuasan maka para suporter sepak bola mulai berperilaku

aktif yakni melempari pemain yang bermain kasar (terutama pemain

lawan) dengan botol air mineral ataupun dengan berbagai cemooh.

c. Kekalahan tim yang didukung, suporter sepak bola suatu kesebelasan

sepak bola di surabaya khususnya dan di Indonesia pada umumnya

belum cukup dewasa untuk menerima kenyataan yang terjadi di

lapangan. Suporter sepak bola akan merasa puas dan senang bila

kesebelasan yang didukungnya menang. Suporter sepak bola akan

kecewa, kurang puas dan merasa terhina jika kesebelasan yang

didukung mengalami kekalahan. Inilah salah satu kelemahan suporter

sepak bola di Surabaya khususnya dan di Indonesia pada umumnya

yang masih belum dapat menerima kenyataan bila kesebelasan yang

cintainya kalah dalam pertandingan.

d. Overacting nya petugas keamanan. Petugas keamanan sebenarnya

adalah mengamankan jika ada suporter sepak bola yang melakukan

perbuatan yang merugikan kedua belah pihak kesebelasan yang sedang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

bertanding. Namun, pada kenyataannya banyak kejadian yang

diakibatkan petugas keamanan, penuh kreatif, dan kreasi yang

ditunjukkan oleh suporter sepak bola dalam mendukung kesebelasannya

yang kemudian dilarang dengan cara yang kasar serta main pukul

pakai tongkat. Petugas beranggapan bahwa suporter sepak bola itu

sebagai musuh, seandainya jika pandangan ini diubah dengan

beranggapan bahwa suporter sepak bola itu teman serta petugas dapat

mengarahkan mereka, tentu terjalin kerja sama yang baik antara

petugas keamanan.

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian serupa yang dilakukan oleh beberapa

peneliti terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan. Kajian penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan

perbandingan antara penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan

penelitian yang akan dilakukan, selain itu juga penelitian terdahulu digunakan

sebagai bahan acuan atau referensi untuk peneliti melakukan penelitiannya.

Adapun penelitian serupa yang memiliki kesamaan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Bachtiar Akbar (2015) dengan judul

“Fanatisme Kelompok Suporter Sepak Bola (Studi Kasus Panser Biru

Semarang)”. Penelitian ini membahas fenomena fanatisme suporter sepak bola

pada kelompok Panser Biru yang mendukung sepak bola PSIS Semarang. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

penelitian menunjukkan bentuk-bentuk fanatisme kelompok suporter Panser

biru berada pada dua kategori yakni fanatisme positif dan negatif.

Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian tersebut terhadap

penelitian yang akan dilakukan. penelitian yang akan dilakukan sama-sama

membahas fenomena fanatisme pada sebuah komunitas yang merujuk pada

kelompok suporter sepak bola. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek

penelitiannya, dimana peneliti berfokus melihat bentuk fanatisme yang terjadi

pada kelompok suporter Brigata Curva Sud.

Penelitian lain mengenai fanatisme juga pernah dilakukan oleh Saputra

(2018) dengan judul penelitian “Hubungan antara Fanatisme dengan Keputusan

Pembelian Merchandise pada Suporter Klub Manchester United”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fanatisme dengan keputusan

pembelian merchandise. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan

positif antara fanatisme suporter dengan keputusan pembelian.

Adapun persamaan dan perbedaan yang terdapat pada penelitian ini,

persamaan yang meliputi pada kedua penelitian memiliki fokus melihat dan

ingin mengetahui bentuk fanatisme yang terjadi pada suporter sepak bola.

Pada penelitian yang dilakukan Saputra (2018) memiliki fokus pada

pembelian merchandise. Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan

mengarah pada bentuk fanatisme baik pada bentuk positif dan negatif. Selain

itu perbedaan penelitian juga terletak pada objek penelitian dimana peneliti

berfokus pada klub Brigata Curva Sud, dan pada metode yang digunakan.

Penelitian sebelumnya menggunakan kuantitatif sedangkan penelitian yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

akan peneliti lakukan menggunakan metode kualitatif dengan pengamatan

dan wawancara langsung terhadap informan.

C. Pertanyaan Penelitian

Fanatisme merupakan perasaan antusias yang kuat terhadap suatu jenis

kegiatan, komunitas atau kelompok, figur yang dapat menimbulkan perilaku

obsesif dan adiktif terhadap sesuatu kegiatan tersebut. Berdasarkan penjelasan

di atas, maka pertanyaan penelitian yang dikemukakan adalah:

Bagaimana wujud fanatisme kelompok suporter Brigata Curva Sud

(BCS) terhadap klub sepak bola PSS?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan jenis penelitian

kualitatif. Menurut Sugiyono (2016) metode penelitian kualitatif merupakan

metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Penelitian kualitatif dapat

digunakan untuk kegiatan penelitian yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial

dan ekonomi, dimana hasil penelitian berupa uraian yang mendalam tentang

ucapan, tulisan dan atau perilaku yang diamati dari suatu individu, kelompok

dan masyarakat (Jaya, 2020).

Berdasarkan pendekatannya, peneliti menggunakan pendekatan

fenomenologi. Secara umum, penelitian psikologis fenomenologis bertujuan

untuk mengklarifikasi situasi yang dialami dalam kehidupan seseorang sehari-

hari (Giorgi, 2009). Pendekatan fenomenologi berusaha mendeskripsikan

gejala sebagaimana gejala itu menampakkan dirinya pada pengamat. Gejala

yang dimaksud yakni gejala yang secara langsung bisa diamati oleh pancaindra

(gejala eksternal) dan gejala yang hampir bisa dialami, dirasakan,

diimajinasikan atau dipikirkan oleh si pengamat tanpa perlu ada referensi

empirisnya (gejala internal) (Abidin, 2002).

Pendekatan fenomenologi dalam penelitian ini memiliki sumber data yang

dikumpulkan melalui wawancara kemudian akan ditranskripsi untuk kemudian

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

diolah menjadi bentuk deskripsi (Moleong, 2015). Sehingga dalam penelitian

ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dalam

usaha untuk memahami lebih dalam berkaitan dengan fanatisme yang terjadi

pada kelompok suporter sepak bola, khususnya Brigata Curva Sud (BCS).

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah fanatisme yang terjadi pada partisipan yang

merupakan suporter klub sepak bola khususnya kelompok Suporter Brigata

Curva Sud (BCS). Fanatisme tersebut mencakup alasan maupun pengalaman

partisipan sebagai suporter klub sepak bola PSS Sleman. Pengalaman serta

alasan partisipan tersebut merupakan data yang digunakan untuk mencari

bentuk fanatisme mereka dalam mendukung PSS Sleman.

C. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah individu yang digunakan untuk memberikan

informasi mengenai situasi dan kondisi latar belakang penelitian dan

merupakan orang yang benar-benar mengetahui serta memahami permasalahan

yang akan diteliti (Moleong, 2015). Untuk menentukan informan peneliti

menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016) teknik

purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu yakni informan adalah orang yang dianggap paling tahu

dan menguasai mengenai hal yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut

peneliti membuat kriteria untuk menentukan informan dalam penelitian ini.

Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan informan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

a. Laki-laki.

b. Suporter klub sepak bola PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS)

c. Berusia 20-25 Tahun

Kriteria di atas digunakan untuk mengetahui fanatisme pada kelompok

suporter Brigata Curva Sud dalam mendukung klub sepak bola PSS Sleman.

Pemilihan informan yang berjenis laki-laki karena sepak bola identik sebagai

permainan laki-laki (Rahmansyah, 2016). Selain itu, Brigata Curva Sud

merupakan kelompok suporter PSS Sleman yang memiliki identitas laki-laki

(Munawaroh, 2019). Pemilihan kriteria berdasarkan usia 20-25 Tahun didasari

oleh penelitian yang dilakukan oleh FIFA World Cup (2018) bahwa persentase

tertinggi fans sepak bola di dunia berada pada usia 20-25 tahun dengan

persentase 59% (Lange, 2021).

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode wawancara guna memperoleh data.

Menurut Tersiana (2018), metode wawancara dilakukan dengan cara tanya-

jawab secara langsung dengan subjek atau informan yang berkontribusi

langsung dengan objek penelitian. Objek penelitian ini menggunakan teknik

wawancara semi terstruktur yaitu peneliti mengajukan pertanyaan pokok

kepada informan yang dapat diperdalam dan dikembangkan berdasarkan

jawaban yang diperoleh, dalam hal ini peneliti menggunakan panduan atau

pedoman wawancara yang digunakan untuk menggiring informasi mengenai

pengalaman partisipan (informan). Tujuan dari wawancara jenis ini adalah

untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan

wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang

dikemukakan oleh informan (Sugiyono, 2016).

Berdasarkan metode penelitian tersebut maka peneliti merancang proses

pengumpulan data dengan langkah sebagai berikut:

1) Menentukan informan yang sesuai dengan kriteria penelitian

2) Menghubungi / menemui informan dan meminta bantuan kepada

subjek untuk menjadi informan dalam penelitian ini dengan

menjelaskan kepada informan maksud serta tujuan penelitian.

3) Menentukan waktu dan tempat wawancara berdasarkan kesepakatan.

4) Selanjutnya menyiapkan panduan wawancara yang berupa daftar acuan

pertanyaan yang akan diajukan kepada informan.

5) Dalam proses wawancara dengan informan peneliti menggunakan alat

perekam / digital recorder agar selanjutnya bisa dianalisis secara

verbatim dimana mempermudah peneliti dalam mencari tema-tema

yang muncul.

Untuk metode wawancara peneliti menggunakan panduan wawancara.

Menurut Sukmadinata (2008) panduan atau pedoman wawancara disiapkan

sebelum melaksanakan proses wawancara. Pedoman ini berisi sejumlah

pertanyaan yang mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat,

persepsi atau evaluasi responden (informan) dengan fokus masalah yang dikaji

dalam penelitian. Berikut pedoman wawancara yang menjadi acuan peneliti

pada saat akan melakukan proses wawancara:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Tabel 3.1. Panduan Pertanyaan Wawancara

Pertanyaan Tujuan Pertanyaan

Sejak kapan anda menjadi anggota

Brigata Curva Sud (BCS)?


Mengetahui latar belakang individu
Apa yang membuat anda bergabung
bergabung dalam kelompok suporter.
dengan kelompok suporter Brigata

Curva Sud (BCS)?

Berperan sebagai apa anda dalam


Mengetahui peran serta pengalaman
kepengurusan Brigata Curva Sud
Individu.
(BCS)?

Sejak kapan anda menggemari PSS

Sleman? Mengetahui hal yang melatarbelakangi

Darimana anda mengetahui PSS individu menyukai PSS Sleman.

Sleman?

Mengapa anda menggemari PSS Mengetahui ketertarikan individu pada

Sleman? klub sepak bola.

Seberapa besar anda menggemari PSS Mengetahui perasaan individu sebagai

Sleman? penggemar.

Sebagai anggota Brigata Curva Sud


Mengetahui bentuk dukungan yang
(BCS), Bagaimana cara anda
diberikan individu.
mendukung PSS Sleman?

Pengorbanan apa yang pernah anda Mengetahui bentuk pengorbanan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

lakukan saat mendukung PSS Sleman? diberikan individu.

Kegiatan apa saja yang dilakukan Mengetahui pengalaman individu

anggota Brigata Curva Sud (BCS)? selama menjadi suporter.

Sebagai Suporter PSS Sleman, atribut

dan barang apa saja yang anda miliki?

Apakah ada anggaran tersendiri dalam

mendukung dan membeli atribut PSS

Sleman?

Apakah anda pernah berbuat anarkis Mengetahui jenis fanatisme yang

saat hasil pertandingan tidak sesuai terbentuk pada individu.

dengan harapan anda?

Menurut anda apakah sifat fanatisme

dalam mendukung tim kesayangannya

selalu berkaitan dengan tindakan

anarkis?

E. Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interactive

model, yang unsur-unsurnya meliputi pengumpulan data, reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan

(verification). Teknik analisis data pada penelitian ini peneliti menggunakan

tiga prosedur perolehan data, sebagai berikut:

1) Data Reduction (Reduksi Data)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang akan direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2016).

2) Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data dilakukan setelah data direduksi. Penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan

sejenisnya. Penyajian data memudahkan peneliti untuk memahami apa yang

terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami. Penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2016).

3) Conclusion Drawing / Verification (Penarikan Kesimpulan / Verifikasi)

Penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah langkah ketiga dalam

penelitian kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum

jelas dan setelah diteliti menjadi lebih jelas. Kesimpulan ini mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang telah dibuat, tetapi mungkin juga tidak.

Hal ini dikarenakan masalah dan rumusan masalah dalam penelitian ini

masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di

lapangan (Sugiyono, 2016).

F. Kredibilitas dan Dependabilitas Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

1. Uji Kredibilitas

Kredibilitas merupakan uji validitas pada sebuah penelitian kualitatif

yang mencakup sejauh mana penelitian dapat dipercaya atau valid. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas yang dilakukan dengan

triangulasi, dalam melakukan penelitian kualitatif yang menggunakan uji

kepercayaan atau uji kredibilitas yaitu diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono.

2016).

Bentuk paling kompleks dari triangulasi data adalah dengan

menggabungkan beberapa level analisis dengan cara peneliti menarasikan

terlebih dahulu informasi yang diperoleh dari para informan, kemudian

hasil narasi dikelompokkan berdasarkan beberapa tema agar data tersebut

dapat dipahami (Sugiyono, 2016). Dalam hal ini peneliti menggunakan

berbagai perspektif atau teori untuk menafsirkan sebuah data.

2. Uji Dependabilitas

Dalam penelitian kualitatif, dependability bisa juga disebut

reliabilitas. Suatu penelitian dikatakan reliabel yaitu apabila orang lain

mengulang / mereplikasi dalam meneliti. Dalam penelitian kualitatif ini, uji

dependability bisa dilakukan dengn cara mengaudit proses-proses

penelitian. Karena sering terjadi seseorang tidak melakukan penelitian ke

lapangan tapi dia memiliki data, sehingga peneliti yang seperti ini perlu

diuji dependability (Sugiyono. 2016).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

A. Proses Penelitian

Proses pengambilan data dalam penelitian dilaksanakan pada bulan

April-Mei 2021. Informan yang terlibat dalam penelitian ini yaitu individu

yang merupakan suporter PSS Sleman pada komunitas Brigata Curva Sud

(BCS). Peneliti akan menjabarkan mengenai persiapan dan pengambilan data

dalam penelitian, sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian

Peneliti melakukan persiapan penelitian sebelum diadakannya

penelitian. Proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian

diantaranya sebagai berikut:

a. Peneliti mencari informasi informan yang merupakan anggota dari

Brigata Curva Sud (BCS) suporter sepak bola PSS Sleman. Dalam

mencari informan peneliti menghubungi dan meminta bantuan kepada

teman yang juga merupakan suporter dari PSS Sleman. Melalui relasi

dari teman tersebut peneliti diberikan kontak yang merupakan anggota

dari Brigata Curva Sud (BCS) suporter sepak bola PSS Sleman. Setelah

mendapatkan kontak peneliti melalui media sosial WhatsApp mengirimi

pesan yang berisikan permintaan persetujuan terlebih dahulu demi

kelancaran penelitian, kemudian peneliti melakukan rapport serta

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

menjelaskan maksud dari penelitian. Peneliti melanjutkan komunikasi

dengan menggunakan media sosial WhatsApp.

b. Setelah itu, pada proses komunikasi yang dilakukan peneliti melalui

media sosial Whatsapp, peneliti meminta kesediaan untuk berpartisipasi

menjadi informan dalam penelitian dan menentukan agenda untuk

melakukan proses wawancara.

c. Peneliti melakukan persiapan sebelum melakukan wawancara yaitu

menyiapkan pedoman wawancara yang berisikan daftar pertanyaan

wawancara agar wawancara tidak melebar serta tetap sesuai dengan

tujuan penelitian dan sebagai checklist pada aspek-aspek terkait dengan

penelitian agar relevan. Kemudian, peneliti juga menyiapkan alat digital

voice recorder serta memastikan kesediaan baterai untuk mengumpulkan

data yang digunakan selama proses wawancara.

d. Tahap selanjutnya adalah pertemuan dengan informan. Sebelum memulai

proses wawancara peneliti terlebih dahulu memberikan informed consent

sebagai kesediaan dan persetujuan kepada informan serta meminta

informan membaca terlebih dahulu agar menjaga kerahasiaan penelitian,

kemudian proses wawancara bersama informan dilakukan.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Proses Pengambilan Data

Peneliti melakukan proses pengambilan data setelah persiapan

penelitian dilakukan. proses pengambilan data dalam penelitian adalah

melalui proses wawancara yang dilakukan peneliti pada bulan April-Mei


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

2021. Pada penelitian ini terdapat 3 (tiga) informan yang digunakan pada

proses wawancara. Wawancara dilaksanakan pada waktu dan tempat

yang berbeda sesuai kesepakatan peneliti dengan masing-masing

informan.

Wawancara pertama dilaksanakan pada Rabu 28 April 2021

bersama informan E bertempat di sebuah Coffee Shop di Yogyakarta.

Informan merupakan seorang pegawai swasta serta mahasiswa di salah

satu universitas swasta di Yogyakarta. Informan E menggemari klub

sepak bola PSS sejak duduk dibangku TK (Taman Kanak-Kanak) yang

dilatarbelakangi dari orang tua-nya yang menjabat sebagai polisi, dimana

setiap ada pengamanan dipertandingan sepak bola informan E selalu ikut

serta. Faktor lain yang mempengaruhinya akan kegemaran sepak bola

adalah ketertarikan informan terhadap atmosfer penonton pada setiap

pertandingan.

Informan E dalam wawancaranya mengaku bahwa telah bergabung

pada klub suporter Brigata Curva Sud (BCS) sejak duduk dibangku SMA

pada tahun 2012 . Sebelumnya, Informan E juga mengemukakan bahwa

pernah bergabung pada klub suporter PSS yang lainnya yakni Slemania

pada tahun 2006. Dalam wawancaranya Informan E menceritakan

pengalaman-pengalamannya selama menjadi suporter. Untuk mendukung

pertandingan klub sepak bola PSS, informan juga mangaku ikut membeli

produk-produk dari BCS dan PSS, seperti Jersey, Kaos dan Syal. Selain

itu, mengenai anggaran / dana untuk membeli produk-produk terkait tim


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

sepak bola kesayangan, ia sampai rela berhutang untuk memenuhi

keinginannya.

Reaksi psikologi pada informan E saat wawancara yaitu informan

sangat terbuka saat menceritakan pengalaman-pengalamannya selama

mendukung PSS Sleman. Informan menceritakan dengan semangat

ketika berbicara mengenai kegiatan-kegiatan yang sering ia lakukan

selama menjadi suporter baik itu kegiatan yang positif maupun anarkis.

Dalam wawancaranya juga informan E sesekali mengingat-mengingat

chant yang merupakan lagu kebesaran Brigata Curva Sud.

Selanjutnya, Wawancara kedua dilaksanakan pada Selasa 4 Mei

2021 bersama informan W bertempat di sebuah Coffee Shop di

Yogyakarta. Informan merupakan seorang mahasiswa di salah satu

Universitas di Yogyakarta. Informan W merupakan ketua komunitas

TGYK 1976 dan merupakan anggota komunitas Middle Boys. Kedua

komunitas ini merupakan kelompok suporter yang merupakan bagian

dari Brigata Curva Sud.

Informan W mengungkapkan bahwa dirinya bergabung dengan

BCS sejak tahun 2016 setelah komunitas TGYK 1976 terbentuk.

Berdasarkan hasil wawancara informan W bergabung dengan BCS

karena dua alasan, diantaranya pertama karena telah memiliki komunitas

dan kedua, karena mendapat kemudahan dalam akses tiket. Hal yang

melatarbelakangi informan E menggemari PSS Sleman adalah faktor

lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Dalam wawancaranya, informan W menceritakan pengalaman serta

kegiatan-kegiatannya selama menjadi suporter. Reaksi psikologis pada

Informan W saat wawancara yaitu informan cukup terbuka. Informan W

dalam wawancara memiliki sikap ekspresif dimana memiliki semangat

dalam menceritakan perjalanannya selama menjadi suporter. Selain itu,

ketika menceritakan pengalaman dimasa lalunya ketika SMA, informan

W menunjukan reaksi gembira.

Dan wawancara terakhir yakni wawancara ketiga yang

dilaksanakan pada Senin 10 Mei 2021 bersama informan Y bertempat di

sebuah Coffee Shop di Yogyakarta. Informan merupakan seorang

pegawai swasta. Informan Y menggemari PSS sejak duduk di bangku

Sekolah Dasar (SD). Faktor yang mempengaruhi kegemarannya akan

PSS adalah faktor lingkungan keluarga dan tempat tinggal. Dalam

wawancara Informan Y mengaku bahwa sejak tahun 2003 telah

menyukai PSS dan bergabung menjadi kelompok suporter Brigata Curva

Sud sejak duduk dibangku kelas 1 SMA pada tahun 2011. Berdasarkan

hasil wawancara, informan E bergabung dengan komunitas BCS karena

adanya faktor lingkungan keluarga dan teman.

Reaksi psikologis pada informan Y pada saat wawancara adalah

sangat terbuka dan bersemangat. Ketika memberi jawaban mengenai rasa

cintanya terhadap PSS Sleman nada suara informan Y menjadi tegas dan

berusaha memberi keyakinan pada peneliti. Informan Y memiliki

keterbukaan dari menceritakan semua pengalamannya, berdasarkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

jawaban dalam proses wawancara pun informan Y menceritakan dengan

jelas dan tegas.

Wawancara yang dilakukan terhadap ketiga informan berjalan

dengan lancar dan tidak ada gangguan karena didukung dengan suasana

sekitar yang tidak terlalu bising serta ketiga informan mengemukakan

jawabannya dengan terbuka seperti berbicara atau mengobrol santai

kepada peneliti.

Berdasarkan hasil wawancara pada masing-masing informan,

berikut ringkasan sistematis mengenai latar belakang informan

mengalami ketertarikan dengan klub sepak bola PSS Sleman serta

menjadi anggota kelompok suporter Brigata Curva Sud (BCS).

Tabel 4.1. Latar Belakang Informan Mengenai Ketertarikan

pada PSS serta Menjadi Kelompok Suporter BCS

Informan Pertanyaan Jawaban Kesimpulan


“Saya menggemari sedari
dulu, masih duduk di Faktor
bangku TK , awalnya dari Lingkungan
Faktor yang bapak saya menjabat Keluarga dan
mempengaruhi sebagai polisi, dimana Pengaruh
ketertarikan setiap ada pengamanan ketertarikan
akan PSS. dipertandingan bola saya akan
selalu ikut serta dan mulai atmosfer
Informan I dari sana saya mengenal penonton.
(E) pss sleman”
“Saya gabung BCS sejak Faktor
Faktor yang
2012. Awalnya diajak Lingkungan
mempengaruhi
kakak kelas ketika SMA” Teman
bergabung
“Dan sebelumnya saya
dengan
Awalnya ikut kelompok Pengaruh
kelompok
suporter Slemania sejak Komunitas
suporter BCS
tahun 2006 namun tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

2012 mulai ikut BCS”

“Awalnya tau dari Kakak


Faktor
yang kuliah yang di jogja,
Lingkungan
terus kadang diajak main
Keluarga
Faktor yang kesana.”
mempengaruhi “Teman kakak saya yang
ketertarikan suka nonton bola bareng
Faktor
akan PSS. dari situ baru mulai suka.
Lingkungan
Jadi salah satu temennya
teman
kakakku itu sangat fanatik
banget dengan PSS”
“Saya bergabung
Informan II
komunitas TGYK 1976
(W)
dan Middle boys kemudian
Pengaruh
hal ini juga yang
Faktor yang Komunitas
mendasari saya bergabung
mempengaruhi
dengan BCS, karena
bergabung
adanya komunitas ini.”
dengan
Adanya
kelompok
“Dan alasan saya Pengaruh
suporter BCS
bergabung dengan BCS kemudahan
juga karena adanya akses pada akses
tiket yang mudah ya.” tiket
pertandingan
“Kalo saya dulu sejak SD Faktor
diajak bapak, sering diajak Lingkungan
orang tua nonton”. Keluarga
Faktor yang
“Kebetulan orang-orang di
mempengaruhi
Jakal wilayah saya banyak Faktor
ketertarikan
ngikutin jadi ya saya Lingkungan
akan PSS.
ketarik juga, malah sejak tempat
Informan III era PSS masih di Mandala, tinggal
(Y) Tridadi, dan maguwo”
“Awalnya dari kakak saya
Faktor yang
yang suka bermain dengan
mempengaruhi Faktor
anak-anak kampus UGM
bergabung Lingkungan
di Kedungan yang
dengan Keluarga dan
kebetulan bergabung di
kelompok Relasi
ultras PSS yang
suporter BCS
merupakan bagian BCS”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

b. Profil Informan Penelitian

Tabel 4.2. Data Informan

Keterangan Informan I Informan II Informan III


Inisial E W Y
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki
Tempat Tanggal Sleman, 6 Magelang, 12 Sleman, 16
Lahir Agustus 1996 April 1999 Oktober 1995
Umur 25 tahun 21 tahun 25 tahun
Tempat Tinggal Sleman Muntilan Sleman
Asal Kota Yogyakarta Magelang Yogyakarta
Pegawai Swasta
Pekerjaan Mahasiswa Pegawai Swasta
dan Mahasiswa

Pendidikan
SMA SMA Perguruan Tinggi
Terakhir

Tabel 4.3. Jadwal Wawancara

Keterangan Informan E Informan W Informan Y


Selasa, 22 April Jumat, 25 April
Sabtu, 12 April
2021 2021
Pendekatan 2021
17.00-18.00 17.00-18.00
dengan Informan 17.00-18.00 WIB
WIB WIB
Opak Kopi
Lor Sawah Kopi Lor Sawah Kopi
Selasa, 4 Mei Senin, 10 Mei
Rabu, 28 April
Pelaksanaan 2021 2021
2021
Proses 18.30-20.00 19.00-20.30
18.30-20.00 WIB
Wawancara WIB WIB
Opak Kopi
Lor Sawah Kopi Lor Sawah Kopi

B. Analisis Data

Analisis data pada bagian ini berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan bersama informan. Analisis pada bagian ini memunculkan tema yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

beragam dari para informan. Berdasarkan hasil analisis terhadap isi wawancara

tersebut peneliti menemukan beberapa tema besar mengenai bentuk fanatisme

dari seseorang suporter Brigata Curva Sud dalam mendukung PSS.

Faktor utama yang mendorong seseorang dapat menjadi suporter sepak

bola yakni dipengaruhi oleh rasa cinta atau kesukaan yang tinggi terhadap klub

sepak bola. Berdasarkan temuan data wawancara faktor yang mendorong

masing-masing informan menjadi klub suporter BCS diawali karena memiliki

kegemaran dengan dunia sepak bola dan kegemaran dengan klub sepak bola

PSS, serta faktor lingkungan seperti adanya pengaruh dari lingkungan

keluarga, lingkungan teman atau komunitas dan lingkungan tempat tinggal.

Selain itu, informan E mengemukakan dirinya bergabung menjadi anggota klub

suporter BCS juga dipengaruhi karena menyukai tribun penonton dimana

informan E beranggapan bahwa atmosfer penonton di tribun memiliki daya

tertarik tersendiri. Informan penelitian yang lain juga menyatakan bahwa

bergabung dengan klub suporter juga dapat memberi keuntungan seperti

mendapatkan kemudahan pada akses tiket.

“Saya menggemari sedari dulu, masih duduk di bangku TK , awalnya


dari bapak saya yang menjabat sebagai polisi, dimana setiap ada
pengamanan dipertandingan bola saya selalu ikut serta dan mulai dari
sana saya mengenal pss sleman. Yang pertama bikin saya senang itu
bukan karena sepak bolanya, tapi ke tribun penonton dimana atmosfer
penonton yang bikin saya tertarik menjadi suporter dan apalagi biasanya
banyak coreo yang diciptakan oleh para suporter dimana membuat saya
memiliki keinginan untuk bergabung. Dan Saya gabung BCS sejak 2012.
Awalnya diajak kakak kelas ketika SMA. Awalnya saya ikut Slemania
sejak tahun 2006 namun tahun 2012 mulai ikut BCS”. (Informan E).
“Saya menggemari PSS sejak tahun 2013, namun untuk memberi
dukungan intens sejak 2016. Awalnya tau dari Kakak yang kuliah yang
di jogja, jadi dulu kadang diajak nonton bola bareng dari situ baru mulai
suka. Jadi awalnya sejak 2016 saya ikut komunitas TGYK 1976 (Tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Ganyik). Yang berawal dari sering ikut nonton bareng. Dan saya juga
gabung ke komunitas Middle Boys dimana terdiri dari mahasiswa
Universitas Sanata Dharma. Dan saya mulai bergabung dengan BCS itu
sejak 2016 setelah TGYK 1976 terbentuk. Alasan saya bergabung ke
BCS itu pertama, karena kita udah memiliki komunitas dan kedua diberi
kemudahan dalam akses tiket”. (Informan W).
“saya menggemari PSS sejak dulu pas masih duduk dibangku SD.
Awalnya saya sering diajak bapak. Sedari PSS masih di Mandala krida.
Dan mengikuti PSS sejak SD sampai sekarang masih ngikutin, dimana
waktu itu kan kebetulan orang-orang di Jakal wilayah saya banyak
ngikutin jadi ya saya ketarik juga, malah sejak era pss masih di Mandala,
Tridadi, dan maguwo. Jadi kalo ditanya mulai suka kapan sama PSS ya
sejak 2003 , waktu itu pas PSS lawan persija. Dan dari dulu emang suka
bola, terus kebetulan dulu di Jogja yang paling bagus itu PSS ya dan
orang tua juga sering ngajak nonton ya dan lingkungan ku juga gitu. Dan
untuk bergabung dengan BCS itu, inget banget bergabung sejak SMA
kelas 1 tahun 2011, awalnya dari kakak saya yang suka bermain dengan
anak-anak kampus UGM di Kedungan yang kebetulan bergabung di
ultras PSS yang merupakan bagian BCS. Awalnya waktu ketemu temen-
temen kakak saya awalnya saya Cuma mau beli kaos aja, karena
kebetulan kakak saya adalah temen mereka jadi saya bisa ikut bergabung.
Dan saya juga di Ospek seperti melatih mental saya”. (Informan Y).
Bagi kelompok suporter BCS sikap fanatisme menjadi faktor utama

dalam mendukung PSS dan menjunjung tinggi atribut yang dikenakan untuk

mengungguli dan menjadi identitas dengan kelompok suporter lain.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa informan, suporter memiliki

anggaran dana tersendiri untuk membeli merchandise tim kesayangannya.

Bahkan, suporter bisa rela meminjam uang (berhutang) demi keinginannya

untuk membeli merchandise tim kebanggaanya.

“Sebenarnya kalau beli produk-produknya BCS ya saya suka meski


gapunya uang saya rela berhutang. Saya beli produk BCS sejak SMA, dan
beli jersey PSS sejak kuliah, misal seperti membeli jersey sama syal
khusus PSS Sleman” (Informan E)
“Kalo ada uang ya saya baru beli atribut, seperti syal dan jersey. Dulu
selalu beli produk-produk nya. Biasanya saya nabung untuk beli. Dan
atribut-atribut BCS juga kaos-kaos juga saya beli” (Informan W).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

“saya punya atribut Jersey, sepatu khusus, seperti ngikutin fashion anak-
anak BCS, celana panjang, baju. Namun saya ga pake jersey kalo melihat
pertandingan. Syal saya juga sering make. Dulu fanatik-fanatiknya selalu
pake syal. Hampir semua ya saya punya. Dulu selalu nyisihin uang jajan.
Namun kalo udah kerja gini ngeliat dulu kalo ada atribut baru atau jersey
baru ya baru beli. Kalo dulu waktu belum kerja saya sampai bohong ke
orang tua buat minta uang. Bahkan kalo emang lagi ga ada uang, saya
sampai ngejualin barang-barang kaya saya buat beli atribut.” (Informan
Y)
Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa informan, peneliti

menemukan bahwa suporter klub sepak bola BCS mengumpulkan atau

mengoleksi atribut terkait tim sepak bola kesayangan nya yakni PSS. Selain itu

juga dalam memberi dukungannya, suporter BCS selalu menyediakan waktu

untuk menyaksikan pertandingan laga PSS baik pertandingan home maupun

away. Home merupakan istilah bermain di kandang sendiri, sedangkan Away

yakni bermain dikandang lawan.

Menyaksikan pertandingan menjadi elemen terpenting dalam wujud

fanatisme pada suporter BCS terhadap PSS. Pertandingan yang dilakukan

dikandang lawan bagi suporter BCS merupakan sebuah pengorbanan dimana

mereka merasa bahwa saat memberi dukungan langsung di kandang lawan

mereka bisa menyisihkan uang, bahkan bisa menjual barang sendiri hanya

untuk mendapatkan dana yang cukup untuk melakukan perjalanan ke luar kota.

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui Brigata Curva Sud juga menyediakan

sarana atau wadah di sosial media Twitter bagi suporter yang ingin melakukan

away namun memiliki kendala pada dana, hal ini dikenal dengan istilah UGD

(Utang Gadai Dol). UGD merupakan wadah dimana seseorang bisa melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

pinjaman, penggadaian maupun penjualan barang pribadi dimana dananya akan

digunakan untuk uang saku atau transportasi perjalanan away.

“sejak SMA saya ikut away sama teman-teman dikampung seperti ke


Solo, Semarang, Jakarta. Sampai sekarang, terakhir itu tahun 2019
kemarin pun tetap ikut away. Apakah hanya pulau jawa saja mas? Oh
enggak, tahun 2017-2019 saya sampai away ke Sumatera, Kalimantan,
2019 kemaren juga ke Padang, terus pernah riau. Dan untuk dana
berangkat away kalo lagi ga ada saya ikut jual barang pribadi, jadi BCS
itu di twitter ada dana UGD artinya “Utang Gadai Dol”. Jadi bisa utang,
bisa pinjem, bisa jual. Jadi kita foto barang kita terus kita jual, dan bisa
dapet uang dari sana” (Informan Y)
“Kalo untuk melihat pertandingan saya ikut, biasanya BCS ada
komunitas untuk rental mobil kalo mau berangkat melihat pertandingan.
Ketika SMA, Saya selalu datang di laga home. Dan mulai tahun 2014
saya baru berani ikut ngeliat pertandingan diluar kota dimana PSS
bertanding.” (Informan E)
“ya saya selalu ikut menyaksikan pertandingan-pertandingan PSS Sleman
itu bentuk dukungan saya” (Informan Y)
Ketika menyaksikan pertandingan tersebut suporter selalu menyanyikan

lagu klub atau chant sebagai penyemangat untuk klub idolanya. Berdasarkan

temuan data BCS memiliki 30 lagu dan setiap pertandingan klub suporter BCS

bisa menyanyikan hingga 10 lagu dalam setiap laga PSS. Berdasarkan hal ini,

menghafal chant atau lagu kebesaran klub menjadi tuntutan yang harus

dilakukan oleh anggota klub suporter BCS. Selain itu, setiap menyaksikan

pertandingan langsung dalam memberi dukungannya klub suporter BCS juga

memiliki kreatifitas yang tinggi, seperti meneriakkan yel-yel, menyanyi,

membuat koreografi, hingga kreativitas lain sepanjang pertandingan. Sehingga

Perilaku suporter Brigata Curva Sud untuk menciptakan koreografi dalam

mendukung PSS Sleman mencerminkan kelompok suporter yang memiliki jiwa

dinamis kreatif serta pantang menyerah. BCS dikenal memiliki semboyan No


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Leader Just Together. Meski tidak memiliki pemimpin, BCS tetap memiliki

ada aturan. BCS menerapkan aturan ketat bagi anggotanya. Dari wajib

bersepatu, beratribut serba hitam, dilarang meniup terompet, sampai harus

berdiri sepanjang pertandingan. Suporter BCS juga wajib membeli tiket

pertandingan.

“BCS itu banyak menciptakan coreo dan ada banyak lagu untuk BCS,
ada 30 lagu. Namun biasanya kita nyanyikan setiap pertandingan itu
hanya sampai 10 lagu.” (Informan E).
“menurut saya dari cara pandang suporter baru di sleman ya, beda sama
Slemania. Ya nyanyian nya sama. Nah kaya di BCS kan ga ada ketua,
sedangkan di Slemania ada jadi kaya baku banget. Ada aturan banget.
Nah menurut saya BCS lebih positif dimana kreatifitasnya kaya koreo itu
lebih bagus. Intinya BCS lebih positif. Di BCS kan ada aturan dari cara
berpakaian, ga boleh bawa terompet itu merupakan keharusan”.
(Informan Y).
“kami sebagai suporter BCS berusaha membuat perbedaan, dari sisi
kreativitas dan atraktif, itu tujuan kami di tribun penonton. Motivasi kami
ada di situ. Termasuk aksi koreografi yang tidak pasti ada di setiap
pertandingan. Idenya dari teman-teman dan tergantung tema atau
momen-momen tertentu. Karena kita bukan sebuah organisasi, maka
semua dirembug bersama.”(Informan W).
Selanjutnya, bentuk fanatisme pada suporter BCS terhadap klub sepak

bola PSS juga dilandasi dari rasa cinta yang sangat besar. Berdasarkan temuan

data wawancara terhadap beberapa informan, diketahui rasa cinta yang mereka

berikan pada klub sepak bola PSS tidak bisa diukur, bahkan besar rasa cintanya

pada PSS terlihat dari menomor satukan PSS di dalam hidupnya, selain itu

dalam mendukung klub kesayangannya seorang suporter bisa rela untuk mati

demi PSS. Bentuk fanatisme yang seperti ini juga bisa ditelaah dari beberapa

pengorbanan yang diberikan suporter untuk PSS.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

“pengorbanan yang diberikan khusus untuk PSS banyak mas, dikatakan


berkorban kalo kita udah suka ya ga bisa dibilang pengorbanan ya karena
kita melakukan semuanya untuk tim kesukaan kita ya. Bahkan pernah
ketika keluarga saya sedang berkabung ada keluarga yang meninggal,
tetap saya menghalalkan segala cara untuk melihat pertandingan. Bahkan
saya suka meninggalkan kerjaan saya dan mengeluarkan uang yang
banyak juga. Intinya sampai menomor duakan kewajiban demi PSS
Sleman. Jadi pengorbanannya ya bisa demi nyawa dan bahkan ga takut
aturan hukum. Susah ya kalo itu dijelaskan, karena saya bahkan pernah
hampir mati untuk PSS Sleman, itu di waktu tahun 2013 atau 2014 ketika
semifinal divisi utama dimana ada kerusuhan dengan suporter jepara”
(Informan E).
“Ya kaya jatuh cinta dengan seseorang, dimana memberi kenyamanan.
Sebenernya rasa cinta ga ada ukuran, selama ini saya lebih nyaman dan
cocok dengan sepak bola daripada dengan lawan jenis. Dimana sepak
bola tidak ada penghianatan untuk saya. Ya prioritas lah. Dan jelas
terdapat pengorbanan juga yaitu material iya, waktu iya. Saya lebih
banyak mengeluarkan uang dan meluangkan waktu untuk PSS. Dan
tanpa rasa penyesalan karena cerita saya bersama teman-teman
mendukung PSS itu sangat berkesan”. (Informan W)
“Menurut saya PSS udah kaya agama kedua. Ya disetiap ada pertemuan
dengan teman-teman bahkan sama pacar sendiri ya saya pasti ngobrolin
PSS terus dan kalo perasaan cinta sampai sekarang tetap 100% ke PSS.
Dan sejak SMA saya ikut away sama teman-teman dikampung. Dulu
dijaman SMA saya wajib Away. Selalu nonton. Ya sampai kedepan, saya
akan tetap menonton di kandang. Tapi kalo suatu hari saya punya
keluarga ya saya mungkin awaynya akan jarang ya disesuaikan sama
kondisi dan waktu bisa engga nya. Tapi kalo pertandingan home ya tetap
akan saya usahakan untuk terus menonton” (Informan Y).
Berdasarkan hasil wawancara, pengorbanan yang diberikan oleh suporter

pada klub sepak bola PSS merupakan bentuk fanatisme, dimana masing-

masing suporter memiliki cara berjuang, berkorban dan memaknai rasa

cintanya kepada klub sepak bola sleman berbeda-berbeda namun memiliki satu

tujuan yaitu tetap menjaga loyalitas dalam mendukung klub kesayangannya.

Selanjutnya, berdasarkan temuan data diketahui bahwa BCS merupakan klub

suporter yang memiliki beberapa komunitas. Dalam komunitas tersebut

terdapat kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan seperti pertemuan-pertemuan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

mengenai persoalan yang ada sehingga mencapai kesepakatan bersama.

Berdasarkan temuan data juga diketahui bahwa setiap member baru BCS

dituntut agar dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik, agar mereka

dapat berperan aktif dalam komunitas, serta dapat membangun relasi dengan

baik.

“Saya sejak 2016 ikut komunitas TGYK 1976 (Tim Ganyik). Yang
berawal dari sering ikut nonton bareng. Dan saya juga gabung ke
komunitas Middle Boys dimana terdiri dari mahasiswa Universitas Sanata
Dharma. Middle Boys ga ada ketua namun ada admin sosial media serta
bendahara. Sedangkan TGYK ada kepengurusan, dan saya adalah ketua
komunitas TGYK 1976. Nah Saya bergabung BCS tahun 2016 setelah
TGYK terbentuk. Saya ikut beberapa forum-forum pertemuan juga yang
membahas persoalan-persoalan mengenai pertandingan yang akan
dilakukan misalnya”. (Informan W).
“Saya Pernah mengurusi event-event acara BCS selalu ikut menjadi
panitia. Dan saya juga mengikuti kegiatan-kegiatan Musyawarah, forum,
gathering BCS seperti pengadaan lomba, perayaan ulang tahun. Ya saya
selalu usahakan untuk ikut” (Informan Y).
“Biasanya dalam manifesto, setiap perwakilan komunitas di undang
untuk hadir, entah itu hanya mendengarkan atau memberi saran. Tapi
saya jarang datang sih, kalo jauh. Kebetulan saya udah tua ya lumayan
lama jadi suporter jadi ya saya dimaklumin kalo ga datang kepertemuan.
Namun forum ini kewajiban untuk seluruh anggota BCS. Komunitas
yang dimaksud komunitas yang membentuk BCS. Komunitas yang saya
ikuti Sleman buswakers sejak awal 2014. kalo untuk kegiatan-kegiatan
sekarang saya sudah jarang ya ikut kalo jauh dari rumah. Tapi kalo dekat
saya selalu usahakan untuk ikut. Dan saya kan merupakan sesepuh atau
orang yang udah lama tergabung dengan BCS, jadi biasanya kalo
member baru ya dituntut harus ikut biar mengakrabkan diri juga dengan
sesama anggota yang lain”. (Informan E).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh klub suporter BCS memberikan

peluang memperluas relasi. Berdasarkan hasil temuan wawancara, diketahui

bahwa peran sebagai suporter juga membuat informan mendapatkan relasi atau

teman. Sehingga bentuk fanatisme yang terbentuk dalam suporter BCS lainnya

adalah membangun relasi. Salah satu informan mengaku bahwa pertemanan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

yang terjadi di BCS sangat erat dan saling membantu, selain itu informan juga

mengaku bahwa klub suporter sepak bola BCS juga menjalin hubungan yang

baik dengan sesama suporter PSS yang lain.

“Hubungan sesama dengan suporter dalam BCS ya hubungannya ya baik,


dengan teman-temannya dan hubungan dengan komunitas lain juga baik.
Apalagi kalo kita punya masalah kan mereka bisa berkomunikasi untuk
ngasih bantuan. Jadi jangan sampai musuhan, ga baik lah ya mas. Kalo
sekarang udah temen semua” (Informan Y).
“kalau sesama suporter PSS kita ga ribut ya, jadi kita saling mendukung
karena mendukung tim yang sama. Jadi banyak banget yang berkesan
selama menjadi suporter, dimana saya mendapat banyak teman juga.”
(Informan E).
Kegiatan dalam membentuk sebuah komunitas yang bisa membuat

hubungan pertemanan menjadi kekeluargaan yang erat menjadi faktor yang

penting untuk menjaga kenyamanan sesama suporter. Namun, berdasarkan

temuan data, diketahui bahwa bentuk rasa cinta yang besar juga memicu

suporter BCS melakukan kegiatan anarkis. Berdasarkan hasil wawancara,

semua suporter BCS pernah melakukan kegiatan anarkis. Perilaku anarkis yang

dilakukan oleh anggota klub BCS terjadi karena dipicu oleh bentuk amarah dan

kekesalan terhadap suporter klub lawan. Selain itu, salah satu informan juga

mengaku perilaku anarkis juga bisa terjadi ketika mereka merasa terpancing

atau tersulut emosi karena diganggu atau dihujat oleh tim suporter lawan.

“Biasanya saya setiap pertandingan BCS bawa Benda tajam, senjata


untuk jaga-jaga. Saya pernah hampir mati di waktu tahun 2013 atau 2014
ketika semifinal divisi utama dimana ada kerusuhan dengan suporter
jepara. Seperti lempar botol, namun tidak distadion PSS sleman yaitu
maguwo. Kadang saya ngajak ribut dengan grup lawan.” (Informan E).
“Kalo kaya gitu (anarkis) sebenernya wajar, mungkin dengan rival. Dulu
sempat ikut teman-teman dengan melampiaskan ikut nyerang gitu pas
jaman kuliah. Namun fanatiknya sekarang agak beda, jadi saya ga ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

demo-demo gitu, misal ketidakpuasan ditahun 2020 saya ga ikut, namun


banyak anak-anak kampus yang ikut. Kalo sekarang saya udah mikir ke
masa depan, takut berabe kalo udah kena kepolisian. Dulu pernah ikut
pas away di Jepara ya musuh ngelempar ya saya ikut melempar. Tapi
saya ga pernah nyerang duluan, namun kalo ada yang nyerang ya saya
ikut. Harga diri soalnya. Namun sekarang yaudah ga lagi, kalo sekarang
nganggepnya rival dilapangan doang, tapi ga sampai luar lapangan. Jadi
saya masih berteman sama suporter PSIM juga. Meski rival didalam
lapangan, diluar tetep anggap teman.” (Informan Y).
Bentuk fanatisme lain yang terbentuk adalah loyalitas. Berdasarkan hasil

temuan data bahwa semua informan masih tergabung BCS dan tetap

mendukung PSS sejak kecil.

“dari awal saya suka PSS saya akan tetap ikut dengan wadah BCS,
dimana lingkungannya baik, teman banyak ya susah lah melepas mereka.
Ya selagi saya hidup sampai ga ada daya saya akan tetap mendukung
PSS. Meski ketika saya mempunyai anak saya akan tetap mendukung”.
(informan Y)
“Saya menggemari sedari dulu, masih duduk di bangku TK , awalnya
dari bapak saya menjabat sebagai polisi, dimana setiap ada pengamanan
dipertandingan bola saya selalu ikut serta dan mulai dari sana saya
mengenal PSS. Yang pertama bikin saya senang itu bukan karena sepak
bolanya, tapi ke tribun penonton dimana atmosfer penonton yang bikin
saya tertarik menjadi suporter. Jadi saya akan terus bertahan untuk terus
mencintai PSS”. (Informan E).
Tabel 4.4. Bentuk Fanatisme yang Muncul pada Wawancara
Informan Tema yang Muncul
1) Selalu menyaksikan pertandingan dilapangan
secara langsung.
2) Menyaksikan pertandingan meskipun jauh.
3) Membeli atribut atau produk dan aksesoris terkait
PSS maupun BCS.
4) Mengikuti kiprah pemain atau klub di sosial
media.
E
5) Mengikuti berita mengenai klub sepak bola PSS.
6) Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh
BCS.
7) Menghafalkan dan menyanyikan chant selama
pertandingan.
8) Rela berkorban meskipun mempertaruhkan nyawa
demi BCS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

9) Berani melakukan kegiatan anarkis ketika merasa


dikecewakan sama pihak rival.
10) Memprioritaskan PSS.
1) Selalu menyaksikan pertandingan dilapangan
secara langsung.
2) Menyaksikan pertandingan meskipun jauh.
3) Membeli atribut atau produk dan aksesoris terkait
PSS maupun BCS.
4) Menabung untuk membeli atribut.
5) Mengikuti kiprah pemain atau klub di sosial
media.
W
6) Mengikuti berita mengenai klub sepak bola PSS.
7) Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh
BCS.
8) Menghafalkan dan menyanyikan chant selama
pertandingan.
9) Mencintai PSS seperti mencintai lawan jenis.
10) Rela mengeluarkan banyak uang demi PSS.
11) Rela mengorbankan waktu demi PSS.
1) Selalu menyaksikan pertandingan dilapangan
secara langsung.
2) Menyaksikan pertandingan meskipun jauh.
3) Membeli atribut atau produk dan aksesoris terkait
PSS maupun BCS.
4) Mengikuti kiprah pemain atau klub di sosial
media.
5) Mengikuti berita mengenai klub sepak bola PSS.
6) Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh
Y
BCS.
7) Menghafalkan dan menyanyikan chant selama
pertandingan.
8) Mencintai PSS hingga tutup usia.
9) Berani melakukan kegiatan anarkis ketika merasa
terganggu oleh pihak rival.
10) Memiliki loyalitas yang tinggi untuk PSS.
11) Menabung untuk membeli atribut.
12) Membangun relasi dengan teman-teman.
(sumber: Data diolah peneliti, 2021)
C. Pembahasan

Pada bagian pembahasan ini, berdasarkan hasil analisis data wawancara

terhadap ketiga informan yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti akan

memaparkan beberapa hal mengenai wujud fanatisme yang terbentuk pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

kelompok suporter sepak bola Brigata Curva Sud dalam mendukung klub

sepak bola PSS Sleman.

Suporter sepak bola merupakan orang atau sekelompok orang yang

menyaksikan ataupun memberikan dukungan pada suatu tim dalam

pertandingan sepak bola, dengan demikian dapat dikatakan bahwa suporter

sepak bola merupakan kumpulan orang yang berada dalam suatu situasi sosial

tertentu, yaitu situasi pertandingan sepak bola yang menyaksikan atau

memberikan dukungan kepada tim yang dijagokannya. Mereka terdiri dari

berbagai macam tingkat pendidikan baik itu tingkat pendidikan tinggi ataupun

rendah, bercampur aduk menjadi satu kesatuan. Secara kognitif mereka

memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Sehingga sifat yang dimiliki

dari masing-masing personal individu suporter tersebut tidak akan nampak saat

mereka berkumpul mendukung tim kesayangan nya (Prakoso, S. A. 2013).

Ketiga informan mempunyai alasan yang berbeda-beda saat memutuskan

bergabung dengan sebuah kelompok suporter. Keinginan mencoba-coba

sesuatu yang baru pada usia remaja sangat besar, selain itu pengaruh teman dan

keluarga serta lingkungan tempat tinggal juga ikut mempengaruhi keputusan

seseorang bergabung dengan kelompok suporter. Hal ini sejalan dengan

pernyataan Prakoso, B. A (2013) yang mengemukakan bahwa seseorang dapat

bergabung dengan sebuah komunitas karena dipengaruhi oleh faktor

lingkungan keluarga, tempat tinggal dan relasi.

Selain itu, berdasarkan temuan data faktor utama yang membuat

seseorang bergabung dengan sebuah kelompok suporter adalah karena aspek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

emosi memiliki rasa kecintaan yang besar pada salah satu klub sepak bola,

yang dalam penelitian diketahui bahwa ketiga informan memiliki rasa cinta

yang besar terhadap klub sepak bola PSS serta menjadi alasan utama untuk

bergabung pada kelompok suporter Brigata Curva Sud dimana hal ini dapat

mempengaruhi fanatisme. Menurut Goddard (2001) aspek-aspek yang

mempengaruhi fanatisme yaitu karena terdapat besarnya minat dan kecintaan

pada satu jenis kegiatan. Dengan fanatisme, seseorang akan mudah memotivasi

dirinya sendiri untuk lebih meningkatkan usahanya dalam mendukung klub

favoritnya. Sehingga motivasi yang datang dari keluarga juga mempengaruhi

seseorang terhadap bidang kegiatannya. Selain hal-hal diatas, dukungan dari

keluarga sebagai aspek sosial juga sangat mempengaruhi munculnya fanatisme.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap ketiga informan,

peneliti menemukan wujud atau bentuk-bentuk fanatisme yang terdapat pada

kelompok suporter BCS terbagi menjadi dua kategori yakni fanatisme tindakan

positif dan fanatisme tindakan negatif. Fanatisme positif yang terbentuk pada

ketiga informan yakni diantaranya seperti memiliki kreatifitas yang tinggi

dimana sebagai suporter ketiga informan mengaku menghafal chant serta

melakukan choreography ketika menyaksikan pertandingan. Nyanyian yang

mereka lantunkan bergema di seluruh stadion, dan berlangsung sekitar 2x45

menit secara terus menerus tanpa henti. Lagu yang mereka nyanyikan

membakar semangat pemain di lapangan dan berharap lewat nyanyian yang

dikumandangkan dapat membuat tim menang dan meraih juara. Tidak jarang

nyanyian tersebut menjadi teror bagi tim lawan sehingga menyiutkan nyali dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

mengecilkan mental (Wirasmara, dkk, 2018). Berdasarkan temuan data

diketahui bahwa BCS memiliki 30 lagu, dan dalam setiap pertandingan

kelompok suporter BCS menyanyikan hingga 10 lagu / chant.

Selain itu juga dalam aspek sosial, ketiga informan membangun relasi

antar sesama suporter baik itu sesama Brigata Curva Sud maupun komunitas

lainnya. Tindakan kecintaan yang besar juga membuat suporter memiliki rasa

memiliki yang tinggi. pernyataan ketiga informan mengenai besar rasa cinta

terhadap informan berbeda-berbeda namun memiliki makna mencintai secara

berlebihan. Dimana Informan E beranggapan rasa cinta nya terhadap PSS

Sleman bisa seperti mempertaruhkan nyawa, sedangkan Informan W

beranggapan rasa cintanya seperti melebihi rasa cintanya terhadap lawan jenis

serta informan Y juga menyatakan bahwa rasa cinta terhadap klub sepak bola

kesayangannya sepenuhnya hingga tidak bisa diukur. Selain itu juga, informan

Y mengungkapkan bahwa loyalitasnya terhadap PSS Sleman tidak terbatas.

Rasa cinta yang berlebihan sebagai aspek emosi membentuk sebuah

fanatisme pada diri seorang suporter. Hal ini juga membuat seorang suporter

rela melakukan pengorbanan diantaranya mengabaikan kewajiban seperti

sekolah dan pekerjaan demi untuk mendukung kegiatan yang disukai.

Berdasarkan hasil temuan data wawancara, pengorbanan yang dilakukan ketiga

informan mengarah kepada pengabdian yang tinggi. Informan E

mengungkapkan bahwa rela melakukan pinjaman bahkan menjual barang

pribadinya hanya demi membeli tiket untuk pertandingan. Hal senada juga

diungkap oleh informan W yakni pengorbanan material dan waktu diberikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

untuk PSS Sleman. selain itu, Informan E menegaskan bahwa pengorbanan

yang diberikan pada PSS Sleman adalah nyawa dan harga diri dimana ia

mengungkapkan bahwa tidak takut untuk mati dan dihukum demi PSS Sleman.

Berkaitan dengan hal ini, menurut Giulianotti (2006) dengan rasa cinta

itu manusia semakin lekat dengan sebuah kasih sayang dan semangat untuk

selalu bertahan, sebaliknya dengan cinta pula manusia berubah menjadi sadis,

ambisius, anarkis, dan mematikan. Itulah yang diyakini sebagian besar suporter

pada umumnya dimana fanatisme merupakan sebuah cinta dan semangat hidup.

Rasa cinta yang berlebihan bisa memicu tindakan anarkis atau fanatisme

negatif. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa ketiga informan pernah

melakukan tindakan anarkis, seperti melempar botol dan saling menghina

dengan tim lawan. Namun diketahui bahwa Informan Y dan W hanya

melakukan tindakan anarkis ketika mengalami serangan yang dipicu oleh pihak

lawan. Sedangkan informan E mengaku bahwa disetiap pertandingan ia selalu

membawa senjata tajam dan menegaskan dirinya terkadang memicu melakukan

tindakan anarkis jika mengalami kekalahan atau merasa klub sepak bola PSS

dihina. Fanatisme yang dimiliki seseorang juga dapat mempengaruhi aspek

kognitif, sehingga menghambat kemampuan berpikir seseorang atas

konsekuensi tindakan yang telah diperbuatnya.

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati dalam

(Prihammanda, 2021) mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor yang

mempengaruhi tindakan brutal atau anarkis kelompok suporter, diantaranya

adalah faktor biologi, psikologi dan sosial. Secara biologis meleburkan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

dalam kerumunan massa untuk mendukung klub sepak bola kesayangan akan

memicu adrenalin seperti memicu emosi dan semangat yang tinggi sehingga

akan timbul perilaku anarkis ketika ada provokasi. Selain itu secara psikologis

suporter menganggap diri mereka sebagai pemain ke-12 di klub sepak bola

dimana suporter merasa dirinya sangat penting dalam pertandingan. Sedangkan

secara sosiologis suporter bukan hanya mewakili kesebelasan, tapi juga

mewakili wilayah klub sepak bola kesayangannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang telah peneliti uraikan

pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk

fanatisme kelompok suporter Brigata Curva Sud dalam mendukung klub

sepak bola PSS diwujudkan dalam kecintaan terhadap PSS Sleman, loyalitas

yang tinggi seperti berdiri tegak sepanjang pertandingan, pemakaian atribut;

kreasi suporter; menghafalkan chant serta selalu berusaha menyaksikan setiap

laga PSS Sleman. Selanjutnya wujud fanatisme yang terbentuk juga

membangun hubungan relasi dan serangkaian perilaku diantara melindungi

PSS Sleman seperti memprioritaskan PSS Sleman sehingga mengabaikan

kepentingan pribadi seperti pengorbanan waktu dan berani meninggalkan

kewajiban, pengorbanan materi dan serangkaian aksi nekat. Dalam penelitian

ini, terdapat wujud fanatisme terbagi menjadi dua kategori, yaitu fanatisme

positif seperti melakukan kreasi choreography suporter, pemakaian atribut

dan menghafal chant, membangun relasi atau pertemanan antar sesama

kelompok suporter pendukung PSS Sleman. Sedangkan fanatisme negatif

yakni perilaku anarkis yang dilakukan kelompok suporter Brigata Curva Sud

seperti terjadi bentrokan, melempar botol, berteriak serambi memaki hingga

memicu emosi suporter klub lawan.

B. Kelemahan Penelitian

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam penelitian ini dimana

terletak tidak adanya observasi dan dokumentasi pada kegiatan yang sedang

berlangsung yang dilakukan oleh kelompok suporter. Hal ini juga disebabkan

oleh pandemic Covid-19 pada tahun 2020 hingga saat ini yang menyebabkan

tidak adanya kapasitas penonton atau suporter dalam pertandingan bola.

Selain itu, peneliti juga mengalami kesulitan terhadap respon informan yang

terlalu luas sehingga sulit menggolongkan jawaban yang didapat dari

informan.

C. Saran

Dari hasil penelitian tersebut di atas, maka saran yang diajukan peneliti

dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagi Anggota Suporter Brigata Curva Sud (BCS)

Anggota suporter diharapkan agar terus lebih menunjukkan fanatisme

dengan tindakan yang positif seperti kreasi chant dan koreografi, aksi

sosial agar rasa aman untuk diri sendiri dan orang lain tetap terjaga.

2. Bagi Pemerintah Kabupaten Sleman

Pemerintah diharapkan menegaskan aturan, seperti mempertegas

sanksi denda bagi suporter maupun kesebelasan yang tak bisa mengatur

suporternya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan untuk memakai kelompok suporter

sepak bola yang lebih luas dan tidak terbatas hanya pada kelompok

Brigata Curva Sud saja, peneliti selanjutnya dapat melakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

perbandingan perilaku fanatisme antar kelompok suporter seperti

melakukan perbandingan antara perilaku fanatisme kelompok suporter

BCS dengan Slemania. Selain itu, metode pengambilan data yang dipakai

tidak hanya wawancara tetapi peneliti selanjutnya juga dapat melakukan

dengan metode survei dimana menggunakan subjek penelitian dengan

jumlah yang banyak. Sehingga disarankan agar hasil penelitian bisa

menjadi lebih kaya dan mendalam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2002). Analisis Eksistensial untuk Psikologi dan Psikiatri. Bandung :


Refika Aditama.
Akbar, B. (2015). Fanatisme Kelompok Suporter Sepak Bola (Studi Kasus Panser
Biru Semarang). Universitas Negeri Semarang: Fakultas Ilmu Sosial.
Agriawan, D. (2016). Hubungan Fanatisme Dengan Perilaku Agresi Suporter
Sepakbola. Universitas Muhammadiyah Malang: Fakultas Psikologi.
Atmaja, V. (2021, 10 Maret). BCS dan Slemania, Alasan Yevhen Bokhasvili
Jatuh Hati dengan PSS. Bola.com.
https://www.bola.com/indonesia/read/4440098/bcs-dan-slemania-alasan-
yevhen-bokhasvili-jatuh-hati-dengan-pss
Atmaja, V. (2021, 27 Mei). Brigata Curva Sud Ikut Melawan Pandemi COVID-19
Lewat Pembuatan APD untuk Tenaga Medis. Bola.com.
https://www.bola.com/indonesia/read/4254229/brigata-curva-sud-ikut-
melawan-pandemi-covid-19-lewat-pembuatan-apd-untuk-tenaga-medis
Chaplin, J.P. (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Grafindo.
Chung, E., Beverland, M. B., Farrelly, F. J. D., & Quester, P. G.
(2008). Exploring consumer fanaticism: Extraordinary devotion in the
consumption context. In A. Y. Lee, & D. Soman (Eds.), Advances in
Consumer Research (Vol. 35, pp. 333-340). (Advances in Consumer
Research). Association for Consumer Research.
Collins. (2021, 27 Mei). Definition of Fanatic. collinsdictionary.com
https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/fanatic#:~:text=If%20y
ou%20say%20that%20someone,and%20Phil%20are%20football%20fanatics
Fatoni, M. (2021, 10 Maret). Daftar 10 Kelompok Suporter Terbanyak di ASEAN
versi Fox Sports Asia, Ada Suporter PSS hingga Bonek. TribunJogja.com.
https://jogja.tribunnews.com/2019/12/31/daftar-10-kelompok-suporter-
terbanyak-di-asean-versi-fox-sports-asia-ada-suporter-pss-hingga-bonek
Giorgi, A., & Giorgi, B. (2009). Fenomenologi. In J. A. Smith, Psikologi kualitatif
panduan praktis metode riset (pp. 49-53). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Giulianotti, R. (2006). Sepak bola Pesona Sihir Permainan Global. Yogyakarta:
Apeiron Philotes.
Goddard, H. (2001). Civil Religion. New York: Cambridge University Press.
Graham. (1976) Psychology of Sport. New Jersey: Prentice Hall.
Gusti, A. (2021, 10 Maret). Laga Perdana Liga 1 PSS Sleman vs Arema Makan
Puluhan Korban, Ini Daftarnya. Indosport.com.

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

https://www.indosport.com/sepakbola/20190516/liga-1-pss-sleman-vs-arema-
makan-puluhan-korban-ini-daftarnya
Haryatmoko. (2003). Mencari Akar Fanatisme Ideology, Agama atau Pemikiran.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hernandhito, N. (2021, 27 Mei). Tentang Fanatisme Suporter Sepakbola.
Fandom.id.
https://fandom.id/artikel/analisis/opini/tentang-fanatisme-suporter-sepakbola/
Jaya, I. M. L. M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Teori,
Penerapan dan Riset Nyata). Yogyakarta: Quadrant.
Lange, D. (2021, 27 Mei). Share of FIFA World Cup Fans Worldwide in 2018, by
Age. Statista.com. https://www.statista.com./statistics/872309/world-cup-
fans-age.
Lucky, N. (2013). Fenomena Perilaku Fanatisme Suporter Sepak Bola (Studi
Kasus Komunitas Suporter Persebaya Bonek Di Surabaya). Jurnal Kajian
Moral dan Kewarganegaraan, Vol.01, No.01. Page 180.
Manuaba, I. B. & Supriyadi. (2018). Hubungan Fanatisme Kelompok dan
Perilaku Agresi pada Anggota Organisasi Kemasyarakatan. Jurnal Psikologi
Udayana. 5 (2). https://doi.org/10.24843/JPU.2018.v05.i02.p16
Maress, B. (2021, 27 Mei). Teori Fanatisme dalam Psikologi – Pengaruh –
Analisis – Cara Mengatasi. Dosenpsikologi.com
https://dosenpsikologi.com/teori-fanatisme-dalam-psikologi
Moleong, L. J. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Munawaroh, A. (2019). Fanatisme Suporter Klub Sepak Bola Indonesia (Studi
Fenomenologi Fanatisme Kelompok Suporter Perempuan Ladies Curva Sud
PSS Sleman periode April-Juni 2019). Universitas Mercu Buana Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Komunikasi.
Niatami, S. D., Luga, N., & Rachmawati, O. (2020). Analisis Program Integrated
Communication Komunitas Brigata Curva Sud (BCS) dalam Membentuk
Kesadaran Suporter Sepak Bola PSS Sleman. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Sains dan Humaniora. 4(2), 109-117.
Parwito. (2021, 10 Maret). 2 Suporter PSS Sleman jadi tersangka kasus
pembunuhan warga Magelang. Merdeka.com.
https://www.merdeka.com/peristiwa/2-suporter-pss-sleman-jadi-tersangka-
kasus-pembunuhan-warga-magelang.html
Pradana, Y. G. (2021, 10 Maret). Fanatisme Suporter PSS yang Membuat
Misbakus Solikin Berlabuh di Sleman. Bola.com.
https://www.bola.net/indonesia/fanatisme-suporter-pss-yang-membuat-
misbakus-solikin-berlabuh-di-sleman-8c5ec0.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Prakoso, B. A. (2013). Fanatisme Suporter Sepak Bola Persija Jakarta.


Universitas Diponegoro: Fakultas Psikologi.
Prakoso, S. A. (2013). Fanatisme Suporter Sepak Bola Ditinjau Dari Tingkat
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Fakultas Psikologis.
Prihammanda, A. B. (2021, 16 Mei). Pengamat: Tiga Faktor Pengaruhi Fanatisme
Berlebihan. Republika.co.id.
https://www.republika.co.id/berita/pfnl9f430/pengamat-tiga-faktor-
pengaruhi-fanatisme-berlebihan
Rahmansyah, M. A. (2016). Makna Fanatisme Pada Suporter Klub Sepak Bola
Manchester United. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Fakultas
Psikologi.
Rizkita, R. H. (2012). Bimbingan dan konseling bagi para Korean fanatik. Jurnal
Fakultas Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan
Indonesia, 01, 15-26.
Robles, M. U. (2013) Fanaticism in Psychoanalysis. London: Karnac Book, ltd.
Santayana, G. (1905). Life of Reason: Reason in Common Sense. New York:
Charles Scribner’s Sons.
Saputra, Y. G. (2018). Hubungan antara Fanatisme dengan Keputusan Pembelian
Merchandise pada Suporter Klub Manchester United (Studi pada Komunitas
Suporter United Indonesia). Universitas Sanata Dharma: Fakultas Psikologi.
Shvili, J. (2021, 10 Maret). The Most Popular Sports In The World.
Worldatlas.com. https://www.worldatlas.com/articles/what-are-the-most-
popular-sports-in-the-world.html
Soekanto, S. (1990). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Strang, L., Baker, G., Pollard, J., & Hofman, J. (2018). Violent and Antisocial
Behaviours at Football Events and Factor Associated with These Behaviours.
Cambridge, UK : RAND Europe.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Su’udi. A. (2006). Football Inspiration for Success. Jakarta: Gramedia.
Syarifudin, T. (2021, 27 Mei). Brigata Curva Sud (BCS) Siap Ikuti Aturan Liga
Indonesia 2021 Tanpa Penonton. TribunJogja.com.
https://jogja.tribunnews.com/2021/02/18/brigata-curva-sud-bcs-siap-ikuti-
aturan-liga-indonesia-2021-tanpa-penonton
Tersiana, A. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Start Up.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Thorne, S & Bruner, G. C. (2006). Qualitative Market Research. An International


Journal, 9 (1), 51-72. https://doi.org/10.1108/13522750610640558
Toscano, A. (2010). Fanaticism: On the Use of an Idea. London: Verso.
Wicaksono, V. H. (2010). Intensi Agresivitas Suporter Sepakbola Berdasarkan
Hasil Pertandingan Sepakbola Pada Saat Nonton Bareng. Universitas Sanata
Dharma: Fakultas Psikologi.
Wirasmara, I. G. B., Arjawa, I. G. P. B. S., & Kamajaya, G. (2018). Fanatisme
Kelompok Suporter Sepak Bola Bali United. Universitas Udayana: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Wolman, B.B. (1973). Dictionary of Behavioral Science, New York: Van
Nostrand Reinhold Company.
Zakaria, A (2021, 10 Maret). Mengenal BCS PSS Sleman, yang Disebut Ultras
Terbaik Asia. Bola.tempo.co. https://bola.tempo.co/read/849924/mengenal-
bcs-pss-sleman-yang-disebut-ultras-terbaik-asia/full&view=ok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INFORMED CONSENT

Pada kesempatan ini saya mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang akan
menyelesaikan tugas akhir dengan judul:

FANATISME SUPORTER SEPAK BOLA PSS SLEMAN

Memohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi informan dalam penelitian


ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk fanatisme pada suporter
klub PSS Sleman khususnya Brigata Curva Sud (BCS). Anda dipilih menjadi informan
dalam penelitian ini karena anda telah memenuhi syarat sesuai dengan kriteria peneliti.

Pengumpulan data diperoleh dengan metode wawancara. Peneliti akan meminta anda
menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan pengalaman hidup anda menjadi suporter.
Oleh karena itu jika anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut anda berhak
memutuskan mundur dari penelitian ini. Hasil wawancara akan direkam dengan
menggunakan digital recorder. Wawancara dapat dilakukan kapanpun dan di manapun saat
anda merasa nyaman untuk bercerita. Dalam prosesnya, wawancara dapat berlangsung antara
30-60 menit. Namun peneliti fleksibel terhadap kesediaan waktu anda.

Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin. Peneliti tidak akan membagikan hasil
pengumpulan data kepada siapapun kecuali dosen pembimbing peneliti. Nama anda akan
dirahasiakan dengan menggantinya menggunakan inisial. Selain itu, anda juga berhak untuk
mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini sebelum berpartisipasi. Anda
secara sukarela membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Tanda tangan
anda menyatakan bahwa anda telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
namun tidak mengikat keberadaan anda untuk tetap menjadi informan penelitian hingga
penelitian berakhir.

Partisipan Penelitian Peneliti

Agustinus Eben Evan Eriyanto Putra Johanes Unaradjan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INFORMED CONSENT

Pada kesempatan ini saya mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang akan
menyelesaikan tugas akhir dengan judul:

FANATISME SUPORTER SEPAK BOLA PSS SLEMAN

Memohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi informan dalam penelitian


ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk fanatisme pada suporter
klub PSS Sleman khususnya Brigata Curva Sud (BCS). Anda dipilih menjadi informan
dalam penelitian ini karena anda telah memenuhi syarat sesuai dengan kriteria peneliti.

Pengumpulan data diperoleh dengan metode wawancara. Peneliti akan meminta anda
menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan pengalaman hidup anda menjadi suporter.
Oleh karena itu jika anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut anda berhak
memutuskan mundur dari penelitian ini. Hasil wawancara akan direkam dengan
menggunakan digital recorder. Wawancara dapat dilakukan kapanpun dan di manapun saat
anda merasa nyaman untuk bercerita. Dalam prosesnya, wawancara dapat berlangsung antara
30-60 menit. Namun peneliti fleksibel terhadap kesediaan waktu anda.

Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin. Peneliti tidak akan membagikan hasil
pengumpulan data kepada siapapun kecuali dosen pembimbing peneliti. Nama anda akan
dirahasiakan dengan menggantinya menggunakan inisial. Selain itu, anda juga berhak untuk
mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini sebelum berpartisipasi. Anda
secara sukarela membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Tanda tangan
anda menyatakan bahwa anda telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
namun tidak mengikat keberadaan anda untuk tetap menjadi informan penelitian hingga
penelitian berakhir.

Partisipan Penelitian Peneliti

Stefanus Arswendo Abritni B D P Johanes Unaradjan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INFORMED CONSENT

Pada kesempatan ini saya mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang akan
menyelesaikan tugas akhir dengan judul:

FANATISME SUPORTER SEPAK BOLA PSS SLEMAN

Memohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi informan dalam penelitian


ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk fanatisme pada suporter
klub PSS Sleman khususnya Brigata Curva Sud (BCS). Anda dipilih menjadi informan
dalam penelitian ini karena anda telah memenuhi syarat sesuai dengan kriteria peneliti.

Pengumpulan data diperoleh dengan metode wawancara. Peneliti akan meminta anda
menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan pengalaman hidup anda menjadi suporter.
Oleh karena itu jika anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut anda berhak
memutuskan mundur dari penelitian ini. Hasil wawancara akan direkam dengan
menggunakan digital recorder. Wawancara dapat dilakukan kapanpun dan di manapun saat
anda merasa nyaman untuk bercerita. Dalam prosesnya, wawancara dapat berlangsung antara
30-60 menit. Namun peneliti fleksibel terhadap kesediaan waktu anda.

Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin. Peneliti tidak akan membagikan hasil
pengumpulan data kepada siapapun kecuali dosen pembimbing peneliti. Nama anda akan
dirahasiakan dengan menggantinya menggunakan inisial. Selain itu, anda juga berhak untuk
mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini sebelum berpartisipasi. Anda
secara sukarela membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Tanda tangan
anda menyatakan bahwa anda telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
namun tidak mengikat keberadaan anda untuk tetap menjadi informan penelitian hingga
penelitian berakhir.

Partisipan Penelitian Peneliti

Yusuf Farianto Johanes Unaradjan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN VERBATIM WAWANCARA

Verbatim dan Coding Informan E


EXPLORATORY
TEMA NO VERBATIM
COMMENT

1 Sejak kapan menggemari

2 PSS? Saya menggemari

3 sedari dulu, masih duduk di

4 bangku TK , awalnya dari

5 bapak saya menjabat sebagai

6 polisi, dimana setiap ada

7 pengamanan dipertandingan Informan mulai

8 bola saya selalu ikut serta dan menyukai PSS sejak

9 mulai dari sana saya dibangku TK dan

Latar belakang 10 mengenal PSS sleman. faktor yang

mengenai awal 11 Apa sih yang bikin mas mempengaruhinya

mula menyukai 12 tertarik dengan PSS? Yang adalah faktor

PSS Sleman 13 pertama bikin saya senang itu lingkungan

14 bukan karena sepak bolanya, keluarga.

15 tapi ke tribun penonton

16 dimana atmosfer penonton

17 yang bikin saya tertarik

19 menjadi suporter. Biasa

20 banyak coreo.

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21 Seberapa besar mas

22 menggemari PSS? Susah ya Infroman mengaku

Rasa cinta 23 kalo itu dijelaskan, karena sangat menggemari

terhadap PSS 24 saya bahkan pernah hampir PSS, bahkan ia

25 mati untuk PSS Sleman, itu di mengemukakan

26 waktu tahun 2013 atau 2014 bahwa pernah

27 ketika semifinal divisi utama hampir mati untuk

28 dimana ada kerusuhan dengan PSS.

29 suporter jepara.

30 Pengorbanan apa sih yang

31 mas pernah lakukan untuk

32 PSS? Banyak mas, dikatakan

33 berkorban kalo kita udah suka

34 ya ga bisa dibilang

35 pengorbanan ya karena kita

36 melakukan semuanya untuk Informan

37 tim kesukaan kita ya. Bahkan melakukan

38 pernah ketika keluarga saya pengorbanan seperti

39 sedang berkabung ada monomerduakan

40 keluarga yang meninggal, kewajiban demi

Bentuk 41 tetap saya menghalalkan PSS. Bahkan

pengorbanan yang 42 segala cara untuk melihat informan tidak takut

diberikan 43 pertandingan. Bahkan saya akan hukum serta

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44 suka meninggalkan kerjaan kehilangan nyawa

45 saya dan mengeluarkan uang demi PSS.

46 yang banyak juga. Intinya

47 sampai menomor duakan

49 kewajiban demi PSS Sleman.

50 Jadi pengorbanannya ya bisa

51 demi nyawa, ga takut hukum.

52 Terus gimana masnya kalo

53 misal ada away gitu? Iya

54 saya ikut , Biasanya BCS ada Informan mengaku

55 komunitas untuk rental mobil disetiap

56 kalo mau berangkat melihat pertandingan selalu

57 pertandingan. Dan Biasanya membawa senjata

58 saya setiap pertandingan BCS tajam untuk jaga-

59 bawa Benda tajam, senjata jaga akan

Kegiatan selama 60 untuk jaga-jaga. kerusuhan.

menjadi suporter 61 Untuk kegiatan di BCS

dan di BCS 62 gimana mas? Biasanya

63 dalam manifesto, setiap

64 perwakilan komunitas di Informan mengikuti

65 undang untuk hadir, entah itu away. Dan juga

66 hanya mendengarkan atau mengikuti kegiatan

67 memberi saran. Tapi saya seperti forum

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68 jarang datang sih, kalo jauh. pertemuan namun

69 Kebetulan saya udah tua ya tidak wajib.

70 lumayan lama jadi suporter

71 jadi ya saya dimaklumin kalo

72 gak datang kepertemuan.

73 Namun forum ini kewajiban

74 untuk seluruh anggota BCS.

75 Komunitas yang dimaksud

77 komunitas yang membentuk

78 BCS. Komunitas yang saya

79 ikuti Sleman buswakers sejak

80 awal 2014.

81 Ohh, mas sebelumnya

82 gabung BCS sejak kapan?

83 Saya gabung BCS sejak 2012. Informan bergabung

Latar belakang 84 Awalnya diajak kakak kelas dengan BCS sejak

bergabung dengan 85 ketika SMA. Awalnya saya tahun 2012. hal ini

BCS 86 ikut Slemania sejak tahun karena faktor

87 2006 namun tahun 2012 lingkungan teman.

88 mulai ikut BCS.

89 Gimana mas caranya

90 ngedukung PSS? Ya

91 menyaksikan pertandingan Informan

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92 secara langsung. Ketika mendukung PSS

93 SMA, Saya selalu datang di dengan cara

94 laga home. Dan mulai tahun menonton langsung

95 2014 saya baru berani ikut baik pertandingan

96 ngeliat pertandingan diluar home maupun

Cara mendukung 97 kota dimana PSS bertanding. away.

PSS Sleman 98 Apakah ada anggaran

99 sendiri untuk mendukung

100 PSS? Sebenarnya kalau beli

101 produk-produknya BCS ya informan rela

102 saya kalo suka meski gak melakukan

103 punya uang saya rela pinjaman hanya

104 berhutang. Saya beli produk untuk membeli

105 BCS sejak SMA, dan beli produk BCS dan

106 jersey PSS sejak kuliah. PSS.

107 Seperti jersey sama syal

108 khusus PSS Sleman.

109 Gimanasi perasaan mas

110 kalo PSS menang atau

111 kalah gimana? Kalo menang Informan merasakan

112 ada kelegaan, sedangkan kalo kecewa yang

113 kalah pasti merasa kecewa berlarut-larut jika

Perasaan ketika 114 yang berlarut-berlarut, apalagi PSS mengalami

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tim sepak bola 115 kalo PSS mainnya sama kekalahan dengan

kesayangan 116 rivalnya sendiri. Terkadang rivalnya sendiri.

mengalami 117 kekalahan bisa memicu sikap Sedangkan

kekalahan maupun 118 anarkis suporter juga. Pernah informan merasakan

kemenangan. 119 merasa gak puas meskipun kelegaan ketika tim

120 telah menang? Iya pernah, PSS mendapatkan

121 karena kadang ada kemenangan.

122 permainannya yang kurang Namun terkadang

123 menurut saya. Misal kaya informan juga

124 mainnya menurut kita jelek. pernah mengalami

125 jadi kadang ga sesuai harapan kecewa meskipun

126 mainnya meskipun menang. PSS mengalami

127 Seperti misal menang karena kemenangan, hal ini

128 penalti. disebabkan jika

129 Kalo selama mendukung permainan yang

130 gitu, masnya gimana diciptakan tidak

131 apakah ada ga si pelatih begitu baik seperti

132 yang menjadi favorit mas? kemenangan yang

133 Pelatih terbaik menurut saya dianggap

134 untuk PSS itu Seto, karena mengecewakan

135 beliau bisa membuat PSS di seperti kemenangan

136 posisi liga dua masuk ke liga yang dihasilkan oleh

137 satu. gol penalti.

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138 Oh iya terkait cerita mas di

139 awal tadikan yang masnya

140 pernah hampir mati demi

141 PSS itu apakah ada bentuk

142 anarkis yang pernah mas

143 lakukan apa aja? Ya selain

144 kejadian yang di Jepara itu ya

145 misal kaya seperti lempar

146 botol, namun tidak distadion

147 PSS sleman yaitu maguwo. Informan mengaku

148 Dan ya Kadang kalo emosi melakukan tindakan

149 lagi memuncak saya ngajak anarkis. Namun

Tindakan yang 150 ribut dengan grup lawan. dalam mendukung

dilakukan 151 Terus kalo chant-chant gitu pun informan

152 ada kan ya mas? Jadi ada menghafal 30 lagu

153 banyak lagu untuk BCS, ada kebesaran BCS.

154 30 lagu. Namun biasanya kita

155 nyanyikan setiap

156 pertandingan itu hanya

157 sampai 10 lagu.

Tema Informan E
Faktor yang Faktor Lingkungan Saya menggemari sedari

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mempengaruhi Keluarga dulu, masih duduk di

ketertarikan akan bangku TK, awalnya dari

sepak bola bapak saya menjabat

sebagai polisi, dimana

setiap ada pengamanan

dipertandingan bola saya

selalu ikut serta dan

mulai dari sana saya

mengenal pss sleman.

Yang pertama bikin saya

senang itu bukan karena

sepakbolanya, tapi ke

tribun penonton dimana


Faktor Lainnya
atmosfer penonton yang

bikin saya tertarik

menjadi suporter. Biasa

banyak coreo

Saya gabung BCS sejak


Faktor Lingkungan
Faktor yang 2012. Awalnya diajak
Teman
mempengaruhi kakak kelas ketika SMA

bergabung dengan Dan sebelumnya saya

kelompok suporter Pengaruh Komunitas Awalnya ikut kelompok

suporter Slemania sejak

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tahun 2006 namun tahun

2012 mulai ikut BCS

Ketika SMA, Saya selalu

datang di laga home. Dan


Menyaksikan
mulai tahun 2014 saya
Pertandingan
baru berani ikut ngeliat
secara langsung.
pertandingan diluar kota

dimana PSS bertanding

Saya beli produk BCS


Membeli serta
sejak SMA, dan beli
mengumpulkan produk
Bentuk Dukungan jersey PSS sejak kuliah.
atau merchandise
Seperti jersey sama syal
seperti jersey, syal
khusus PSS Sleman

ntuk BCS, ada 30 lagu.

Namun biasanya kita

Menghafalkan chant- nyanyikan setiap

chant klub kesayangan pertandingan itu hanya

10 lagu dalam setiap

laga.

Rela melakukan Sebenarnya kalau beli

pinjaman hanya untuk produk-produknya BCS


Pengorbanan
membeli produk atau ya saya kalo suka meski

merchandise terkait gapunya uang saya rela

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

klub sepak bola berhutang

kesayangannya

Mengutamakan Klub Bahkan pernah ketika

yang didukung dan keluarga saya sedang

menyampingkan berkabung ada keluarga

kewajiban seperti yang meninggal, tetap

pekerjaan saya menghalalkan segala

Melakukan segala cara cara untuk melihat

demi melihat pertandingan. Bahkan

pertandingan saya suka meninggalkan

Mengorbankan nyawa kerjaan saya dan

demi klub sepak bola mengeluarkan uang yang

kesayangan banyak juga. Intinya

Mengeluarkan banyak sampai menomor duakan

uang atau anggaran kewajiban demi PSS

Berani melakukan Sleman. Jadi

perilaku anarkis demi pengorbanannya ya bisa

melindungi klub sepak demi nyawa, ga takut

bola kesayangan hukum.

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Verbatim dan Coding Informan W


EXPLORATORY
TEMA NO VERBATIM
COMMENT

1 Selamat malam mas, malam

2 mas. Kita mulai dari

3 pertanyaan Sejak kapan

4 suka PSS? Sejak tahun 2013,

5 namun untuk memberi

6 dukungan yang intens sejak Pada awalnya

7 2016 baru mulai informan menyukai

Latar belakang 8 berkomunitas. PSS sejak tahun

mulai menyukai 9 Itu bisa tau PSS tu dari 2013 dimana

PSS 10 mana mas? Awalnya tau dari informan

11 Kakak yang kuliah yang di mengetahui melalui

12 jogja, terus kadang diajak lingkungan

13 main kesana, nah temennya tu pertemanan.

14 suka nonton bola bareng dari

15 situ baru mulai suka. Jadi

16 salah satu temennya kakakku

17 itu sangat fanatik banget

19 dengan PSS.

20 Tadi mas baru bilang baru

21 ikut komunitas itu kan

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22 2016, itu awalnya dari

23 komunitas mana mas? Saya

24 sejak 2016 ikut komunitas

25 TGYK 1976 (Tim Ganyik).

26 Yang berawal dari sering ikut

27 nonton bareng. Dan dirasa

28 kaya sudah memiliki cinta Informan memulai

Latar belakang 29 yang lebih jadi kita semua bergabung di

bergabung dengan 30 sepakat buat bikin komunitas. komunitas sejak

komunitas 31 saya juga gabung ke tahun 2016. dimana

suporter sepak 32 komunitas Middle Boys informan bergabung

bola 33 dimana terdiri dari mahasiswa ke TGYK dan

34 Universitas Sanata Dharma. Middle Boys

35 Dan saya tetap bergabung

36 dengan TGYK 1976. dulu

37 Middle Boys sempat vakum

38 saya lupa tahun berapa. dan

39 banyak juga anak-anak yang

40 sleman yang menyukai PSS

41 jadi ikut gabung gitu.

42 Kalo kaya tadi mas bilang

43 ada TGYK sama Middle

44 boys, apakah dua komunitas

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45 itu ada kepengurusan? Oh

46 itu kalo Middle Boys ga ada

47 ketua namun ada admin sosial

Pengalaman 49 media serta bendahara. Informan menjabat

informan sebagai 50 Sedangkan TGYK ada sebagai ketua dalam

kelompok suporter 51 kepengurusan, dan saya kepengurusan

52 adalah ketua komunitas TGYK 1976

53 TGYK 1976. dan TGYK itu

54 selektif juga cari member jadi

55 ya sampai sekarang tidak ada

56 perubahan anggotanya

57 Berarti kalo dibilang

58 bergabung dengan BCS itu

59 sejak 2016 kah? Saya

60 bergabung BCS tahun 2016

61 setelah TGYK terbentuk.

62 Alasan bergabung ke BCS? Infoman bergabung

63 Pertama karena kita udah dengan BCS sejak

Bergabung dengan 64 memiliki komunitas, dan tahun 2016 setelah

komunitas BCS 65 kedua diberi kemudahan terbentuknya

66 dalam akses tiket. komunitas TGYK

67 Kegiatan yang sering diikuti Dan selama

68 di BCS apa aja? Saya ikut mendukung

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69 beberapa forum-forum informan.

70 pertemuan, ikut menyaksikan

71 pertandingan-pertandingan

72 PSS Sleman juga.

73 Selama mendukung PSS

74 dan tergabung dengan BCS

75 apakah mas punya atribut?

77 Iya punya mas, oh itu

78 atributnya apa aja yang

Pengorbanan 79 mas punya? ya kalo yang Informan

hingga memiliki 80 saya punya itu seperti syal mengumpulkan

atribut 81 dan jersey. Dulu selalu beli atribut seperti

82 produk-produk nya. Biasanya jersey, syall dan

83 nabung untuk beli. Dan atribut kaos BCS

84 atribut-atribut BCS juga kaos-

85 kaos juga saya beli.

86 Apakah mas punya

87 anggaran tersendiri untuk Untuk membeli

Pengorbanan yang 88 beli atribut? Kalo ada uang merchandise PSS

diberikan hanya 89 ya saya baru beli atribut, hanya dilakukan

untuk menonton 90 namun kalo untuk nonton ketika memiliki

PSS 91 selalu saya usahakan. uang, namun untuk

92 Apa alasan mas suka atau tiket informan selalu

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93 cinta sama PSS? Ya kaya mengusahakan

94 jatuh cinta dengan seseorang,

95 dimana memberi

96 kenyamanan. Seberapa besar Informan mencintai

97 suka PSS? Sebenernya rasa PSS seperti rasa

Alasan mencintai 98 cinta ga ada ukuran, selama cintanya terhadap

PSS 99 ini saya lebih nyaman dan lawan jenis dan

100 cocok dengan sepak bola informan

101 daripada dengan lawan jenis. menganggap PSS

102 Dimana sepak bola tidak ada adalah prioritas

103 penghianatan untuk saya. Ya

104 prioritas lah.

105 Pengorbanan yang pernah

106 dilakukan untuk PSS? Yang

107 jelas pengorbanan itu material

108 iya, waktu iya. Saya lebih

109 banyak mengeluarkan uang

110 dan meluangkan waktu untuk Uang dan waktu

111 PSS. Dan tanpa rasa merupakan sebuah

Pengorbanan 112 penyesalan karena cerita saya pengorbanan yang

113 bersama teman-teman di berikan informan

114 mendukung PSS itu sangat untuk PSS

115 berkesan jadi ga ada sih

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116 Kalo entah home atau away

117 apakah masnya pernah

118 memulai duluan

119 penyerangan? Kalo saya

120 pribadi belum pernah sih.

121 Setau saya BCS itu anteng Informan tidak

122 dimana jarang banget mulaui pernah memancing

Pengalaman 123 duluan kalo ga diusik. Jadi ya tindakan anarkis

124 bela diri aja. Bela diri namun tindakan

125 gimana mas? Ya misal kita anarkis akan terjadi

126 dilempar nih ya kita lempar jika dipicu pihak

127 balik. Biasanya beda suporter lawan

128 sih kaya gitu.

129 Apakah kalo Home mas

130 ikut dateng? Oh kalo dulu Informan rela bolos

131 pas jaman SMA saya lagi sekolah hanya untuk

132 memiliki jiwa yang membara- menonton

133 membaranya ya mas jadi pasti pertandingan home,

134 datang, bahkan sampai suka dan informan

135 bolos sekolah. mengaku itu hanya

Pengalaman 136 Paling jauh away masnya dilakukan ketika

137 kemana? Bali mas, away masih remaja.

138 seminggu sekalian holidays Selain itu, untuk

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139 mas hehe away informan

140 Apakah dari tribun selatan pernah melakukan

141 sendiri pernah ada gesekan perjalanan hingga

142 antar sesama suporter PSS? ke bali.

143 Iya kadang ada, tapi kecil si

144 mas kadang ada pengaruh

145 alkohol aja. Jadi biasanya ga

146 melebar biasanya langsung

147 clear.

148 Masnya pernah membela

149 diri ga ? kaya yang poll tu

150 ngapain masnya? Ya kalo

151 tindakan yang saya ambil Informan

152 aman-aman aja. Jadi kaya menceritakan

153 lempar batu, atau ngejer. Tapi pengalaman-

154 ga pernah si sampai gesekan pengalamannya

155 pake benda tajam sampai mengenai tindakan

Pengalaman 156 berdarah-berdarah gitu ga anarkis yang pernah

informan 157 pernah. ia lakukan seperti

158 Apakah pernah masnya melempar batu.

159 diserang sama orang yang Namun informan

160 bawa senjata tajam? Pernah mengaku tidak

161 si mas, kadang kalo home pas pernah memulai

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162 kita pulang pernah tu ada keributan.

163 suporter lain ke bacok,

164 dirampas syalnya dan

165 jerseynya. Apakah masnya

166 terjebak disituasi kaya gitu?

167 Ya engga juga mas

168 Pandangan mas tersendiri

169 tentang BCS itu gimana?

170 Apa ya BCS itu saya suka,

171 dimana dia banyak sumbangsi

172 terhadap klub. Kaya kita dulu

173 pernah abis jepara tiga atau Informan

174 empat gitu pernah ada beranggapan bahwa

175 kejadian yang menyebabkan BCS merupakan

176 banyak mobil hancur tapi klub suporter yang

177 disana BCS melakukan baik karena BCS

178 penggalangan dana. Dan kita memiliki rutinitas

179 juga pernah dari BCS penggalangan dana

Pandangan 180 menggalang dana untuk untuk klub maupun

terhadap BCS 181 bonus pemain, klub gitu. bonus pemain.

182 Sepengetahuan saya,

183 penjualan merchandise juga

184 masuk ke klub.

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185 Hubungan sesama suporter

186 gimana mas sesama BCS Informan mengaku

187 dan suporter lawan? Kalo bahwa hubungannya

189 sama suporter lain ya kaya ga dengan teman

190 ada riwayat rival ya biasa aja meskipun dari kubu

191 mas. Kadang kalo temenan ya rival tetap

192 mau temennya pendukung berhubungan baik

Hubungan dan 193 klub lain ya kita ga pernah dan terjaga.

relasi 194 bermasalah sih, karena ya Informan

195 udah dewasa dan udah bisa menganggap dirinya

196 mikir ya perkelahian ga telah dewasa untuk

197 mungkin terjadi mas. Kalo tidak melibatkan

198 anak kecil ya mungkin bisa urusan

199 terjadi mas. dipertandingan ke

200 kehidupannya

Tema Informan W
Awalnya tau dari Kakak

Faktor Lingkungan yang kuliah yang di

Faktor yang Keluarga jogja, terus kadang diajak

mempengaruhi main kesana.

ketertarikan akan sepak Faktor Lingkungan Teman kakak saya yang

bola teman suka nonton bola bareng

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dari situ baru mulai suka.

Jadi salah satu temennya

kakakku itu sangat

fanatik banget dengan

PSS.

Saya bergabung

komunitas TGYK 1976

dan Middle boys

kemudian hal ini juga


Pengaruh Komunitas
yang mendasari saya
Faktor yang
bergabung dengan BCS,
mempengaruhi
karena adanya komunitas
bergabung dengan
ini.
kelompok suporter
dan alasan saya
Adanya Pengaruh
bergabung dengan BCS
kemudahan pada akses
juga karena adanya akses
tiket pertandingan
tingkat yang mudah ya.

Menyaksikan Dulu selalu beli produk-

Pertandingan produk nya, seperti syal

secara dan jersey.

langsung. Saya juga ikut beberapa


Mengikuti forum
forum-forum pertemuan,
Bentuk Dukungan pertemuan
ikut menyaksikan
Membeli serta

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengumpulkan produk pertandingan-

atau merchandise pertandingan PSS

seperti jersey, syal Sleman juga.

Menghafalkan chant-

chant klub kesayangan

Rela menabung hanya Dulu selalu beli produk-

untuk membeli produk produk nya. Biasanya

atau merchandise nabung untuk beli. Kalo

ada uang ya saya baru


Selalu mengusahakan
beli atribut, namun kalo
anggaran untuk
untuk nonton selalu saya
menonton
usahakan.
pertandingan

Material atau uang. Saya lebih banyak

Meluangkan banyak mengeluarkan uang dan

waktu untuk klub sepak meluangkan waktu untuk

bola kesayangan PSS. Dan tanpa rasa

Menganggap klub sepak penyesalan karena cerita

bola prioritas saya bersama teman-

teman mendukung PSS

Menganggap klub sepak itu sangat berkesan.


Pengorbanan
bola melebihi rasa cinta Sebenernya rasa cinta ga

terhadap lawan jenis. ada ukuran, selama ini

saya lebih nyaman dan

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

cocok dengan sepak bola

daripada dengan lawan

jenis. Dimana sepak bola

tidak ada penghianatan

untuk saya. Ya prioritas

lah.

Berani melakukan Misal kita dilempar nih

tindakan anarkis demi ya kita lempar balik.

melindungi klub sepak Biasanya beda suporter

bola yang didukung sih kaya gitu.

Verbatim dan Coding Informan Y


EXPLORATORY
TEMA NO VERBATIM
COMMENT

1 Sejak kapan menggemari

2 PSS? Kalo saya dulu sejak SD

3 diajak bapak, dulu masih di

4 Mandala krida, Mengikuti

5 PSS sejak SD sampai

6 sekarang masih ngikutin,

7 dimana waktu itu kan

8 kebetulan orang-orang di

9 Jakal wilayah saya banyak Informan menyukai

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Latar belakang 10 ngikutin jadi ya saya ketarik PSS karena

informan 11 juga, malah sejak era pss pengaruh

menyukai PSS 12 masih di Mandala, Tridadi, Lingkungan

13 dan maguwo. Oh jadi PSS keluarga dan tempat

14 berpindah-pindah? Iya tinggal

15 berpindah-pindah, iya karena

16 dulu kapasitas di tridadi

17 kurang jadi pindah ke

19 mandala, dulu namanya PSS

20 Yogyakarta ya bukan Sleman

21 tahun 2002 atau 2003. Jadi

22 berarti kalo mulai suka dari

23 tahun brp? 2003 , waktu itu

24 pas PSS lawan persija.

25 Dulu emang suka bola, terus

26 kebetulan dulu di jogja yang

27 paling bagus itu PSS ya dan

28 orang tua juga sering ngajak

29 nonton ya dan lingkungan ku

30 juga gitu.

31 Bagaimana cara mas Informan

Cara mendukung 32 mendukung PSS? Caranya mendukung PSS

klub sepak bola 33 menyaksikan Datang ke dengan

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PSS 34 stadion pake tiket, wajib. Dulu menyaksikan

35 kan waktu anak-anak satu pertandingan secara

36 tiket dua orang jadi sama langsung

37 bapak. Habis itu ya ikut

38 lingkung Slemania dulu,

39 karena BCS belum ada waktu

40 itu, bareng temen-temen di

41 kampung.

42 Seberapa besar kecintaan

43 mas dengan PSS? Iya kalo

44 perasaan ya sampai sekarang

45 tetap 100% ke PSS. Dan sejak

46 SMA saya ikut away sama Informan mengaku

47 teman-teman dikampung mencintai PSS

49 seperti ke Solo, Semarang, hingga 100%

Besar cinta pada 50 Jakarta. Sampai sekarang sampai sekarang.

PSS 51 2019 kemarin pun tetap ikut Dan Informan

52 away. Di pulau jawa aja? Iya bahkan rutin

53 engga 2017-2019 saya sampai melakukan Away.

54 awaay ke sumatera,

55 kalimantan, 2019 kemaren

56 juga ke padang, terus pernah

57 riau. Dan ketemunya sama-

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58 sama orang-orang di luar pun

59 hingga sekarang masih suka

60 ngobrolin PSS.

61 Emangnya masnya

62 bergabung BCS sejak

63 kapan? Inget banget

64 bergabung sejak SMA kelas 1

65 tahun 2011, awalnya dari

66 kakak saya yang suka bermain

67 dengan anak-anak kampus

68 UGM di Kedungan yang

69 kebetulan bergabung di ultras

70 PSS yang merupakan bagian Informan bergabung

71 BCS. Awalnya waktu ketemu dengan BCS sejak

72 temen-temen kakak saya 2011 dan mengaku

73 awalnya saya Cuma mau beli aktif hingga

Latar belakang 74 kaos aja, karena kebetulan sekarang. Informan

informan 75 kakak saya adalah temen bergabung dengan

bergabung 77 mereka jadi saya bisa ikut BCS dilatar

dengan BCS 78 bergabung. Dan saya juga di belakangi oleh

79 Ospek. Ospeknya gimana pengaruh

80 mas? Disuruh minum alkohol, lingkungan keluarga

81 sampai aku mabok dan ga yakni melalui

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82 kuat. Dan baru diajak tes saudara laki-lakinya.

83 mental ya kaya laki-laki lah.

84 Ya nguji mental gitu. Dulu

85 kan waktu itu saya masih

86 junior, jadi ya saya ikut-ikut

87 aja.

88 Terus gimana peran mas di

89 BCS? Pernah mengurusi

90 event-event acara BCS selalu

91 ikut menjadi panitia.

92 Musyawarah, forum,

93 gathering BCS seperti

94 pengadaan lomba, selalu ikut

95 Mas selama ini ngumpulin

96 atribut gitu ga untuk PSS?

97 Oh iya mas, itu Atribut apa

98 aja? Jersey, sepatu khusus,

99 seperti ngikutin fashion anak-

100 anak BCS, celana panjang,

101 baju. Namun saya ga pake

Pengorbanan 102 jersey kalo melihat Informan selalu

mengenai 103 pertandingan. Syal saya juga menyisihkan uang

anggaran dana 104 sering make. Dulu fanatik- jajan untuk

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk memenuhi 105 fanatiknya selalu pake syal. mendapat kan

keinginan 106 Hampir semua ya saya punya. merchandise PSS.

informan pada 107 Anggaran tersendiri? Ya Bahkkan informan

PSS 108 kalo dulu selalu nyisihin uang pernah hingga

109 jajan. Namun kalo udah kerja menjual barang

110 gini ngeliat dulu kalo ada pribadi untuk tiket

111 atribut baru atau jersey baru pertandingan dan

112 ya baru beli. Kalo dulu waktu atribut.

113 belum kerja saya sampai

114 bohong ke orang tua buat

115 minta uang. Bahkan kalo

116 emang lagi ga ada uang, saya

117 sampai ngejualin barang-

118 barang kaya saya buat beli,

119 dan di BCS itu di twitter ada

120 dana UGD artinya Utang

121 Gadai Dol. Jadi bisa utang,

122 bisa pinjem, bisa jual. Jadi

123 kita foto barang kita terus kita

124 jual, dan bisa dapet uang dari

125 sana.

126 Nah selama ini masnya

127 Apakah pernah berbuat

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128 anarkis selama menjadi

129 suporter? Kalo kaya gitu

130 sebenernya wajar, mungkin

131 dengan rival. Dulu sempat

132 ikut teman-teman dengan

133 melampiaskan ikut nyerang

134 gitu pas jaman kuliah. Namun

135 fanatiknya sekarang agak

136 beda, jadi saya ga ikut demo- Informan mengaku

137 demo gitu, misal pernah melakukan

138 ketidakpuasan ditahun 2020 tindakan anarkis

139 saya ga ikut, namun banyak seperti ikut

140 anak-anak kampus yang ikut. melempar namun

141 Kalo sekarang saya udah informan tidak

142 mikir ke masa depan, takut pernah memulai

143 berabe kalo udah kena kerusuhan. Selain

144 kepolisian. Dulu pernah ikut itu, informan

Perilaku serta 145 pas away di Jepara ya musuh menyatakan bahwa

pengalaman 146 ngelempar ya saya ikut pertemanan masih

menjadi suporter 147 melempar. Tapi saya ga terjalin diluar

148 pernah nyerang duluan, lapangan meskipun

149 namun kalo ada yang nyerang dengan rival.

150 ya saya ikut. Harga diri Informan

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151 soalnya. Namun sekarang menganggap bahwa

152 yaudah ga lagi, kalo sekarang rival hanya berlaku

153 nganggepnya rival dilapangan dilapangan, dan

154 doang, tapi ga sampai luar diluar lapangan

155 lapangan. Jadi saya masih relasi dan

156 berteman sama suporter PSIM pertemanan tetap

157 juga. Meski rival didalam harus terjaga.

158 lapangan, diluar tetep anggap

159 teman. Pernah ga masnya

160 kaya mulai duluan? Kalo

161 saya ga pernah, tapi kalo ada

162 yang ganggu ya saya baru

163 marani.

164 Pandangan mas tentang

165 BCS sendiri gimana? Ya

166 menurut saya, ya cara

167 pandang suporter baru di

168 sleman ya, beda sama

Pandangan 169 Slemania. Ya nyanyian nya Informan

terhadap BCS 170 sama. Nah kaya di BCS kan menganggap bahwa

171 ga ada ketua, sedangkan di BCS memiliki nilai

172 Slemania ada jadi kaya baku positif

173 banget. Ada aturan banget.

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174 Nah menurut saya BCS lebih

175 positif dimana kreatifitasnya

176 kaya koreo itu lebih bagus.

177 Intinya BCS lebih positif.

178 Hubungan sesama dengan

179 suporter dalam BCS?

180 Hubungannya ya baik, dengan

181 teman-temannya dan

182 hubungan dengan komunitas Informan mengaku

183 lain juga baik. Apalagi kalo bahwa hubungan

Hubungan uang 184 kita punya masalah kan nya terjalin baik

terjadi dengan 185 mereka bisa berkomunikasi antar sesama

rekan di BCS 186 untuk ngasih bantuan. Jadi suporter baik dari

187 jangan sampai musuhan, ga suporter lain

189 baik lah ya mas. Kalo maupun BCS itu

190 sekarang udah temen semua. sendiri

191 Delapan manifesto? Itu

192 untuk kebaikan sendiri bagi

193 BCS, jadi ya ga baik lah

194 gerakan non blok, dan politik

195 itu ya emang ga baik. Jadi

196 untuk BCS ga bagus

197 dipolitisasi gitu.

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198 Hal apa yang membuat mas

199 masih bertahan? Ya karena

200 dari awal saya suka PSS saya

201 akan tetap ikut dengan wadah

202 BCS, dimana lingkungannya

203 baik, teman banyak ya susah

204 lah melepas mereka. Ya selagi

205 saya hidup sampai ga ada

206 daya saya akan tetap

207 mendukung PSS. Meski ketika

Alasan bertahan 208 saya mempunyai anak saya Informan memiliki

untuk mencintai 209 akan tetap mendukung. loyalitas yang tinggi

PSS 210 Apakah mas akan tetap terhadap PSS

211 Menyediakan waktu untuk

212 menonton? Ya sampai

213 kedepan, saya akan tetap

214 menonton di kandang. Tapi

215 kalo suatu hari saya punya

216 keluarga ya saya mungkin

217 awaynya akan jarang ya

218 disesuaikan sama kondisi dan

219 waktu bisa engga nya. Tapi

220 kalo pertandingan home ya

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221 tetap akan saya usahakan

222 untuk terus menonton.

223 Dimata mas sendiri PSS?

224 Menurut saya PSS udah kaya

225 agama kedua. Ya disetiap ada Informan

Pandangan 226 pertemuan dengan teman- menganggap PSS

terhadap PSS 227 teman bahkan sama pacar Sleman adalah

228 sendiri ya saya pasti ngobrolin agama kedua.

229 PSS terus. Dulu dijaman SMA

230 saya wajib away Selalu

nonton.

Tema Informan Y
Kalo saya dulu sejak SD
diajak bapak, dulu masih
di Mandala krida,
Faktor Lingkungan
Mengikuti PSS sejak sd
Keluarga
sampai sekarang masih
Faktor yang ngikutin, orang tua juga
mempengaruhi sering ngajak nonton.
ketertarikan akan Kebetulan orang-orang
sepak bola di Jakal wilayah saya
banyak ngikutin jadi ya
Faktor Lingkungan
saya ketarik juga, malah
tempat tinggal
sejak era pss masih di
Mandala, Tridadi, dan
maguwo
Awalnya dari kakak saya
yang suka bermain
Faktor yang
dengan anak-anak
mempengaruhi Faktor Lingkungan
kampus UGM di
bergabung dengan Keluarga dan Relasi
Kedungan yang
kelompok
kebetulan bergabung di
suporter
ultras PSS yang

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan bagian BCS


Menjadi bagian
pengurus/ panitia event
atau acara yang
diselenggarakan Pernah mengurusi event-
kelompok suporter event acara BCS selalu
Aktif mengikuti forum, ikut menjadi panitia.
musyawarah atau Musyawarah, forum,
gathering mengenai klub gathering BCS seperti
sepakbola yang pengadaan lomba, selalu
didukung serta ikut
perlombaan yang
diselenggarakan.
Saya memiliki Jersey,
sepatu khusus, seperti
ngikutin fashion anak-
anak BCS, celana
Membeli serta
panjang, baju. Namun
mengumpulkan atribut
saya ga pake jersey kalo
atau merchandise terkait
melihat pertandingan.
tim sepakbola yang
Syal saya juga sering
didukung
make. Dulu fanatik-
fanatiknya selalu pake
syal. Hampir semua ya
saya punya.
Caranya menyaksikan
Bentuk Dukungan Datang ke stadion pake
tiket, wajib. sejak SMA
saya ikut away sama
teman-teman dikampung
seperti ke Solo,
Semarang, Jakarta.
Sampai sekarang 2019
Menyaksikan kemarin pun tetap ikut
pertandingan secara away. 2017-2019 saya
langsung sampai awaay ke
sumatera, kalimantan,
2019 kemaren juga ke
padang, terus pernah
riau. Dan ketemunya
sama-sama orang-orang
di luar pun hingga
sekarang masih suka
ngobrolin PSS.

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ya kalo dulu selalu


Menyisihkan uang saku nyisihin uang jajan. Kalo
demi dulu waktu belum kerja
atribut/merchandise saya sampai bohong ke
orang tua buat minta
uang. Bahkan kalo
emang lagi ga ada uang,
saya sampai ngejualin
Rela menjual barang barang-barang kaya saya
pribadi hanya untuk buat beli, dan di BCS itu
menyaksikan di twitter ada dana UGD
pertandingan klub sepak artinya Utang Gadai Dol.
bola yang didukung Jadi bisa utang, bisa
pinjem, bisa jual. Jadi
kita foto barang kita
terus kita jual, dan bisa
dapet uang dari sana.
2017-2019 saya sampai
Rutin melakukan away awaay ke sumatera,
demi klub sepak bola kalimantan, 2019
yang didukung. kemaren juga ke padang,
terus pernah riau
Pengorbanan yang Dulu sempat ikut teman-
diberikan teman dengan
melampiaskan ikut
Melakukan tindakan
nyerang gitu pas jaman
anarkis demi klub sepak
kuliah. Dulu pernah ikut
bola yang didukung
pas away di Jepara ya
musuh ngelempar ya
saya ikut melempar
Menganggap tim sepak
Melindungi PSS itu ya
bola yang didukung
Harga diri soalnya.
harga dirinya.
Selagi saya hidup
Mengungkapkan
sampai ga ada daya saya
kesetiaannya untuk
akan tetap mendukung
mencintai klub sepak
PSS. Meski ketika saya
bola yang didukung
mempunyai anak saya
hingga tutup usia.
akan tetap mendukung.
Sampai kedepan, saya
Berjanji untuk terus akan tetap menonton di
menyaksikan kandang. Tapi kalo suatu
pertandingan home dari hari saya punya keluarga
klub sepak bola yang ya saya mungkin
didukung awaynya akan jarang ya
disesuaikan sama

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kondisi dan waktu bisa


engga nya. Tapi kalo
pertandingan home ya
tetap akan saya usahakan
untuk terus menonton.
Menurut saya PSS udah
kaya agama kedua. Ya
Menganggap klub sepak disetiap ada pertemuan
bola yang didukung dengan teman-teman
seperti Agama kedua. bahkan sama pacar
sendiri ya saya pasti
ngobrolin PSS terus.

99

Anda mungkin juga menyukai