Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PARIWISATA

KELOMPOK 5

NAMA:
1. Putri Shabila
2. Aulia Khairunnisa S
3. Noor Maghfiroh
4. Nurul Adzkiya

KELAS:
X PERHOTELAN 1

SMKN 4 BANJARMASIN
 PRIORITAS PEMBERSIHAN KAMAR
House Keeping bertanggung jawab dalam penyediaan dan
membersihkan semua kamar, termasuk kamar kosong yang
kotor (vacant dirty) dan kamar yang ada tamunya (occupaid).
Kecepatan dalam menyediakan dan membersihkan semua
kamar memberikan pesan bahwa housekeeping sudah
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik (well
organized).

Sungguh masuk akal bila room attendant melakukan proses


pembersihan kamar secara berurut atau beraturan, misalnya
mulai dari kamar 1101,1102,1103,……dan seterusnya. Namun
perlu diketahui bahwa hotel berarti “menyediakan dan
melayani” sebagai tujuan utamamnya, artinya tindakan-
tindakan yang dibuat selalu berorientasi pada kepuasan
pelanggan, baik bagi tamu yang masih berada di hotel (in
house) maupun bagi tamu yang akan datang (arrival).

Langkah-langkah dibawah ini dapat digunakan room attendant


dalam menetapkan skala prioritas untuk membersihkan kamar
tamu dengan mengakomodasi semua kepentingan terutama
pihak hotel yang berarti departement housekeeping, Skala
prioritas di buat guna membantu housekeeping dapat
mengutamakan yang utama dalam menyelesaikan kamar,
antara lain :
 Mulai dari permintaan tamu (request early cleaning)
 Kamar-kamar dengan code VIP
 Kamar dengan tanda “Service” atau “Please make up
my room“
 Kamar kosong dengan status kotor (vacant dirty)
 Kamar yang masih ada tamunya (occupaid / stayovers)
 Kamar dengan status expected departure (ED)
Namun kondisi hotel dengan occupancy tinggi, biasanya
housekeeping akan menguamakan kamar yang status vacant
dirty menjadi prioritas utama untuk dibersihkan agar kamar
tersebut dapat dijual ke tamu yang lain.

Tata urutan prioritas kamar yang wajib diketahui oleh Room


Division saat membuat rencana “make up room” atau
membersihkan kamar adalah sebagai berikut :
1. Direct Request
Permintaan langsung dari tamu kamar.
Biasanya kamar ini adalah kamar extend yang
di terlebih dahulu di prioritaskan untuk di
“make up room”.

2. VD (Vacant Dirty) by Expected Arrival


Adalah kamar VD yang sudah check out/kotor,
tetapi kamar ini di request akan segera di
tempati oleh tamu lain.

3. Please Make Up Room


Kamar yang memasang tanda “Please Make Up
Room” pada Door Knob.

4. Occupied Room (OC)


Walaupun tamu tidak memasang tanda atau
tidak meminta langsung untuk make up room,
tetapi reception wajib memberikan penawaran
make up room kepada tamu untuk di tindak
lanjuti HK.

5. VC (Vacant Clean)
Kamar Vacant Clean tetapi wajib juga di Re-
Check.

6. OS (Out of Service)
Kamar Out of Service walaupun mengalami
kerusakan kecil tetapi wajib di Re-Check dan di
bersihkan.

7. OO (Out of Order)
Kamar Out of Order yang mengalami
kerusakan sedang/berat di jadwalkan untuk
Re-Check dan di bersihkan.

 CARA MENGGUNAKAN TROLLEY (TROLI) DAN


PERLENGKAPANNYA
Hal yang harus diingat saat menggunakan troli atau mengisi
ulang perlengkapan ke dalamnya:
1. Lakukan pemeriksaan berkala
2. Doronglah troli, bukan menariknya
3. Susun barang sesuai tempatnya
4. Posisikan troli di dekat tembok
5.

Beberapa aspek penting yang berhubungan dengan proses


pembersihan kamar tamu, yaitu menata perlengkapan
trolley,memasuki/akses ke kamar untuk pelayanan,
membereskan tempat tidur,membersihkan dan merapikan
kamar serta membersihkan dan menyimpan trolley.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
1. Menata Perlengkapan dan Trolley
Tugas dari seorang pramugraha sangat rumit dan luas.
Waktu yang tersedia cukup terbatas. Oleh karena itu,
berusahalah menepati waktu dan menggunakannya dengan
efektif dan efisien. Dengan memanfaatkan waktu yang
efektif dan efisien maka hasil yang dicapai akan maksimal.

a. Persiapan diri (Penampilan)


Yang dimaksud dengan penampilan room attendant
adalah penampilan dari segi fisik maupun mental
yang dapat dipertanggung jawabkan
perwujudannya, baik kepada tamu, atasan, maupun
sesama karyawan dan sikap yang sopan selalu siap
melaksanakan tugas dengan penuh keramahan dan
rasa tanggung jawab. Dalam melaksanakan tugas ini
Room Attendant berhubungan langsung dengan
tamu. Untuk itu menjaga kebersihan dan kerapian
dari ujung rambut sampai ke ujung kaki merupakan
hal yang wajib dilaksanakan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai


berikut.
1) Berpenampilan rapi dan bersih serta sopan.
2) Rambut pendek di atas kerah.
3) Bagi wanita bila rambut panjang harus
diikat/digelung.
4) Tidak mengenakan assesories yang berlebihan.
5) Tidak menggunakan make-up yang berlebihan.
6) Tidak berkumis/berjenggot bagi laki-laki.
7) Kebersihan tangan, kaki, badan tidak berbau,
kuku tidak diperbolehkan panjang.
8) Kebersihan gigi gunakan uniform yang sesuai
(right size, good quality,clean and good condition,)
dan digunakan hanya untuk kerja.

b. Persiapan Peralatan
Sebelum menjalankan tugasnya masing-masing,
seperti mengambil kunci kamar di Housekeeping
Office dan mengambil room attendant sheet dengan
wajah yang ceria, maka Room Attendant harus
mempersiapkan peralatan kerja yang meliputi :
formulir pramugraha (roomboy sheet), kunci kamar,
pulpenatau pensil, buku catatan (block note)
termasuk linen dan guest supplies, dan
menempatkannya dengan rapi ke dalam room
attendant trolley.

Khusus untuk penempatan linen di dalam room


attendant trolley cukup untuk setengah hari kerja
saja, dan sisanya akan disiapkan kembali setelah jam
istirahat. Di samping itu juga perlu juga disiapkan
guest supplies, untuk mengganti guest supplies yang
dipakai tamu dalam kamar.

Tempatkan guest supplies di dalam room attendant


trolley, dan jangan membawa guest supplies terlalu
banyak. Bawalah guest supplies secukupnya saja.
Sebelum room attendant mempersiapkan linen,
guest supllies atau peralatan kerja, mereka harus
memeriksa kondisi dari trolley (andai kata ada
kerusakan, cepat segera dilaporkan kepada
supervisor) dan membersihkan trolley tersebut.

Susunlah penempatan linen dan guest supplies di


dalam room attendant trolley sesuai dengan
standard dan prosedur yang telah ditetapkan.
Dengan kesiapan tersebut, seorang pramugraha
dapat mulai bekerja dan memeriksa semua kamar
yang akan dikerjakan. Kondisi atau status kamar itu
ditulis dalam formulir pramugraha. Kemudian,
dilaporkan atau dicatat oleh atasan atau penyelia
(floor supervisor).

c. Menata Perlengkapan
Berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi atau
status kamar, seorang pramugraha dapat
menghitung jumlah kamar yang akan
dibersihkan. Ini berarti bahwa jumlah lena
yang diperlukan dapat diketahui. Berdasarkan
jumlah lena yang diperlukan, seorang
pramugraha melengkapi lena dan
perlengkapan lainnya pada kereta pramugraha
sesuai dengan kebutuhannya. Kereta kerja
pramugraha atau disebut ”Room Attendant
Trolley” adalah kereta kerja yang digunakan
oleh pramugraha untuk membawa lena dan
perlengkapan lainya dalam melaksanakan
pekerjaannya.

Di dalam kereta ini seluruh keperluan untuk


membersihkan dan melengkapi kamar tamu
disimpan sesuai dengan kebutuhan. Dengan
demikian Room attendant Trolley digunakan
untuk memperoleh cara kerja yang efektif dan
efisien. Oleh karenanya Room
attendant/roomboy/maid dapat membawa
sekaligus seluruh peralatannya sesuai dengan
yang dibutuhkan.

Persiapan untuk seluruh perlengkapan yang


harus dibawa dengan menggunakan Room
Attendant Trolley tersebut diatur sedemikian
rupa sehingga dapat memudahkan
pramugraha di dalam mendapatkan alat yang
diperlukan.

Pekerjaan untuk menyiapkan kelengkapan


room attendant trolley harus dilakukan oleh
pramu graha sebelum dan sesudah waktu kerja
mereka.

Barang-barang keperluan kamar yang dipersiapkan dalam


trolley cart adalah:

 Linen Supplies
1) Double sheet (sprei untuk double bed)
2) Single sheet (sprei untuk single bed)
3) Pillow case (sarung bantal)
4) Bath towel (handuk mandi)
5) Hand towel (handuk tangan)
6) Face towel (handuk muka)
7) Bath mat/Bath Rug (keset untuk di kamar
mandi)
Perlengkapan tamu (Guest Supplies)
1) Bath soap
2) Hair shampoo
3) Bath foam
4) Tooth brush & paste
5) Tissue
6) Toilet paper
7) Shower cap
8) Sanitary napkin
9) Sanitary bag/disposal bag
10) Sewing kit
11) Matches
12) Candle
13) Stationary kit : envelope, writing paper,
postcard, cable gram, memo pad,
guestcomment slip, ball point brosur, stiker,
dan lain-lain.
 Others supplies:
Laundry bag, laundry cleaning list, room
service menu, door knob menu,Do Not
Disturb sign, telephone tend card,
folder/hotel promotion, TV/video
programme, sewing kit, formulir lain
yang diperlukan.

 Room Supplies
1) Asbak
2) Gelas minum
3) Bola lampu, dan sebagainya

Semua peralatan dan bahan pembersih di atas


dimasukkan pada carry cady pada saat room
attendant membersihkan kamar tamu, kecuali
vacuum cleaner diletakkan di samping pintu
kamar yang sedang dibersihkan. Semua
peralatan dan perlengkapan untuk
membersihkan kamar tamu ditempatkan pada
trolley itu diatur dengan rapi serta
dikelompokkan pada masing-masing rack
trolley. Dengan teraturnya isi trolley itu,
berarti seorang pramugraha dapat dengan
cepat dan tepat mengambil barang yang
diinginkan.

Di beberapa hotel, kereta pramugraha


dilengkapi dengan sejumlah lena oleh
pramugraha yang bertugas evening/petang
atau yang bertugas night/malam hari. Jenis
serta jumlah lena, perlengkapan tamu (guest
supplies),alat, serta bahan pembersih mungkin
tidak sama antara hotel yang satu dengan yang
lain.

Yang perlu perhatikan oleh seorang pramugraha pada


saat menata trolley adalah:
1) Sebelum penempatan lena dan setelah selesai
membersihkan kamar (pada saat storing) dusting-lah
trolley terlebih dahulu sehingga trolley benar-benar
terjaga kebersihannya.
2) Penempatan lena, guest supplies, alat serta bahan
pembersih, dalam kereta harus seragam dan konsisten.
3) Secara berkala roda trolley harus diberi pelumas agar
lancar pada saat didorong, dan tidak menimbulkan suara
yang tidak enak.

Sebagai seorang room attendant, dituntut dapat


mempersiapkan perlengkapan peralatan dan bahan untuk
pembersihan kamar. Hal ini diperlukan karena sangat
menentukan kelancaran pada pelaksanaan pekerjaan
pembersihan kamar itu sendiri. Di samping kemampuan di
atas juga kemampuan-kemampuan lain, seperti :
memeriksa keadaan trolley, set up trolley sesuai dengan
penempatan yang benar.

 UKURAN DAN BAGIAN-BAGIAN TEMPAT TIDUR


TAMU

Sebelum melaksanakan proses making up the bed maka


lakukan terlebih dahulu Stripping Bed dengan cara menarik
atau membuka satu persatu sheet/sprai yang telah
digunakan tamu yang berada di atas bed sambil mengecek :
a. Apakah ada barang tamu seperti giwang, kalung, gelang,
hand pone dan lain-lain yang tertinggal di tempat tidur.
b. Apakah ada sheet atau linen yang rusak atau sobek, bila
ada harus dipisahkan dari linen yang lain.
c. Apakah ada noda berat seperti darah, tinta, getah, saos
yang akan dipisahkan dengan linen yang lain.
Selanjutnya semua sheet atau linen yang kotor dikeluarkan
dan dimasukkan ke dalam linen humper yang ada pada Room
Attendant Trolley. Ketika berada di trolley ambilkan sheet atau
linen yang bersih lalu di bawa ke tempat tidur untuk keperluan
melakukan making up the bed.
Making up the bed adalah merapikan/menata tempat tidur
menggunakan sheet atau linen satu per satu dimulai dari yang
paling bawah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Making up the bed ada yang dilakukan dengan satu sheet, dua
sheet dan tiga sheet, serta dengan kemajuan teknologi ada juga
hotel menggunakan Duvet. Making up the bed ada juga yang
menyebutnya dengan Making bed.
Sebelum mengetahui lebih jelas tentang making up the bed
maka harus diketahui terlebih dahulu mengenai komponen
tempat tidur dimulai dari yang paling bawah yakni sebagai berikut:
1. Bed leg : kaki tempat tidur
2. Bed wheel : Roda tempat tidur
3. Spring box : Papan/kotak /dipan tempat tidur sebagai alas
Mattress (kasur)
4. Mattress : Kasur
5. Head board : Papan kepala tempat tidur

Jenis Tempat Tidur


Jenis-jenis tempat tidur yang akan ditata adalah sebagai
berikut:
1. Double bed : Tempat tidur ukuran besar untuk dua orang
berukuran dua macam yakni:
King size : 200 cm x 200 cm atau 200 x 180 cm
Queen size : 200 cm x 160 cm
2. Double-Double : Tempat tidur ukuran 2 buah double bed
untuk empat orang berukuran yakni : 2 buah king size atau 2
buah queen size
3. Single bed : Tempat tidur ukuran kecil untuk satu orang
berukuran 200 cm x 100 cm
4. Twin bed : Tempat tidur ukuran 2 buah single bed berukuran
2 bh (200 cm x 100 cm)
5. Triple bed : 1 buah tempat tidur ukuran double berukuran
king size atau queen size dan 1 buah tempat tidur ukuran
single. Atau dapat juga berupa 3 buah tempat tidur ukuran
single.
6. Extra bed : Tempat tidur single bed sebagai tambahan bila
tamu satu kamar berjumlah tiga orang dan dikenakan charge
(biaya) tersendiri. Ukurannya sama dengan single bed.
7. Baby Cot /Crib : Tempat tidur khusus untuk bayi
8. Studio Bed : Tempat tidur yang dapat digunakan untuk sopa
atau sebaliknya (dwi fungsi).

Jenis Kamar Hotel


Jenis kamar hotel terbagi menjadi tiga macam yakni :
1. Jenis kamar berdasarkan jumlah tempat tidur :
Jenis kamar berdasarkan jumlah tempat tidur umumnya
terdiri dari :
1) Single Room adalah kamar dengan tempat tidur
ukuran single
2) Double Room adalah kamar dengan tempat tidur
ukuran double
3) Twin Room adalah kamar dengan tempat tidur ukuran
2 buah single
4) Triple Room/Family Room adalah kamar dengan
tempat tidur 1 buah ukuran double dan 1 buah ukuran
single. Atau dengan 3 buah tempat tidur ukuran single.
2. Jenis kamar menurut tingkat fasilitas :
Jenis kamar juga dapat dibedakan menurut tingkat
fasilitas yang ada di dalamnya. Makin mewah
kelengkapan fasilitas yang tersedia, maka makin baik pula
kelas kamar tersebut, dan makin tinggi pula tarifnya. Jenis
kamar tersebut adalah :
1) Standard Room
2) Superior Room
3) Deluxe Room
4) Suite Room.
3. Jenis kamar berdasarkan letaknya :
1) Connecting Room : Dua kamar yang bersebelahan satu
sama yang lain, dihubungkan dengan pintu penghubung
(connecting door), kamar seperti ini biasanya digunakan
oleh tamu yang datang bersama keluarga. Pintu
penghubung ini dapat dibuka untuk mempermudah
komunikasi antar anggota keluarga tanpa harus keluar
kamar.
2) Adjoining Room : Dua kamar yang
bersebelahan/berdekatan satu sama lain tanpa ada pintu
penghubung.
3) Adjacent Room : Dua kamar terletak pada lantai yang sama,
berhadapan satu sama lain.
4) Duplex Room : Dua kamar yang terletak di atas dan dibawah
dihubungkan dengan tangga penghubung (Stair case)
5) Cabana Room : Kamar yang menghadap ke pantai atau
menghadap ke kolam renang.

Urutan Making Up The Bed :


Making up the bed dengan satu sheet
 Making up the bed dengan satu sheet sama seperti making bed
yang dilakukan dirumah-rumah, urutannya dari yang paling bawah
biasanya :
 1. Spring box : Papan/kotak /dipan tempat tidur sebagai
alas Mattress (kasur)
 2. Bed skirt/skirting : Rempel Spring box
 3. Mattress : Kasur
 4. Bed protector/Bed pad : Pelapis mattress agar tidak mudah
terkena cairan seperti darah, urine, tumpahan kuah, saos dsb.
 5. Sheet : Sprai untuk menutupi seluruh Mattress
 6. Blanket : Selimut yang dilipat dan ditata rapi diatas tempat
tidur
 7. Pillows & pillow cases : Bantal dan sarung bantal yang diletakan
pada bagian kepala tempat tidur
 v Making up the bed dengan dua sheet
 Making up the bed dengan dua sheet dilakukan dari yang paling
bawah dengan urutan sebagai berikut :
 1. Spring box : Papan/kotak /dipan tempat tidur sebagai
alas Mattress (kasur)
 2. Bed skirt/skirting : Rempel Spring box
 3. Mattress : Kasur
 4. Bed protector/Bed pad : Pelapis mattress agar tidak mudah
terkena cairan seperti darah, air kencing dsb.
 5. Sheet I : Sprai yang pertama untuk menutupi seluruh Mattress.
 6. Sheet II : Sprai yang kedua sama dengan sheet I untuk menutupi
blanket dari bawah dengan posisi terbalik.
 7. Blanket : Selimut untuk melapisi sheet yang kedua.
 8. Pillows & Pillow cases : Bantal dan sarung bantal yang diletakan
pada bagian kepala tempat tidur.
 9. Bed Cover/Bed spread :Untuk menutupi seluruh tempat tidur
yang telah ditata rapi.

 v Making up the bed dengan tiga sheet
 Making up the bed dengan tiga sheet dilakukan dari yang paling
bawah dengan urutan sebagai berikut :
 1. Spring box : Papan/kotak /dipan tempat tidur sebagai
alas Mattress (kasur)
 2. Bed skirt/skirting : Rempel Spring box
 3. Mattress : Kasur
 4. Bed protector/Bed pad : Pelapis mattress agar tidak mudah
terkena cairan seperti darah, air kencing dsb.
 5. Sheet I : Sprai yang pertama untuk menutupi seluruh Mattress
 6. Sheet II : Sprai yang kedua sama dengan sheet I untuk menutupi
blanket dari bawah dengan posisi terbalik.
 7. Blanket : Selimut untuk melapisi sheet yang kedua
 8. Sheet III : Sprai yang ketiga sama dengan sheet I & II untuk
menutupi blanket dari atas
 9. Pillows & Pillow cases : Bantal dan sarung bantal yang diletakan
pada bagian kepala tempat tidur
 10. Bed Cover/Bed spread : Untuk menutupi seluruh tempat tidur
yang telah ditata rapi.

 v Making up the bed dengan Duvet
 Making up the bed dengan Duvet pada prinsipnya sama dengan
making up the bed dengan tiga sheet hanya terdapat perbedaan
pada sheet II, sheet III dan blanket. Pada making up the bed
menggunakan duvet tidak menggunakan sheet II, sheet III dan
blanket, tetapi menggunakan pengganti sebagai berikut :
 a. Inner yang terbuat dari Dacron berbahan bulu Angsa atau
jenis lainnya sebagai perngganti blanket.
 b. Cover yang terbuat dari sheet seperti sarung bantal untuk
menutupi Inner sebagai pengganti sheet I dan sheet II.
 Sedangkan bed cover/bed spread ada hotel yang
menggunakannya dan ada pula yang tidak. Bagi yang tidak
menggunakannya dengan alasan Duvet bila telah terpasang dan
tertata rapi nampak indah meskipun tidak ditutup dengan bed
cover. Disamping itu juga mengingat efisiensi dari penggunaan
linen.
 Urutan making up the bed dengan Duvet adalah sebagai berikut :
 1. Spring box : Papan/kotak /dipan tempat tidur sebagai alas
Mattress (kasur)
 2. Bed skirt/skirting : Rempel Spring box
 3. Mattress : Kasur
 4. Bed protector/Bed pad : Pelapis mattress agar tidak mudah
terkena cairan seperti darah, air kencing dsb.
 5. Sheet I : Sprai yang pertama untuk menutupi seluruh
Mattress
 6. Duvet Cover : Sarung Inner sebagai pengganti Sheet II dan
Sheet III
 7. Inner : Pengganti blanket
 8. Pillows & Pillow cases : Bantal dan sarung bantal yang diletakan
pada bagian kepala tempat tidur

 Catatan :
 1. Making bed dengan dua sheet, untuk sheet ketiga ditiadakan
dan tidak ditebar. Sedangkan yang lainnya baik cara menebarkan,
lipatan maupun cara merapikannya sama seperti pada making up
the bed dengan 3 sheet.
 2. Making bed dengan duvet setelah sheet I dipasang dengan
rapi, lalu duvet inner ditebarkan di atas permukaan mattress,
kemudian ambil duvet cover dan masukan dengan rapi duvet
inner kedalam duvet cover seperti memasukan Pillow kedalam
pillow case. Rapikan seluruh permukaan duvet dengan
memperhatikan sisi simetris, kemudian buat lipatan sejengkal
seperti melipat ujung sheet II, blanket dan sheet III pada making
bed dengan tiga sheet sama seperti uraian di atas. Tetapi sisi kiri,
kanan dan ujung kaki yang menjurai tidak dimasukan ke bagian
bawah mattress. Sedangkan sudut-sudut bawah yang menjurai
pada sisi kiri dan kanan pada tempat tidur dibuat lipatan segi tiga
sama seperti melipat sudut bed cover. Pillows setelah dimasukan
ke dalam pillow cases lalu ditempatkan dengan rapi seperti
meletakkan Pillows & pillow cases pada nomor 14 uraian di atas.
 3. Tujuan sheet II ditebarkan dalam posisi terbalik adalah agar sisi
sheet yang kasar tidak langsung menyentuh tubuh tamu atau sisi
yang halus saja yang menyentuh tubuh tamu.
 4. Tujuan dipasangnya sheet II dan Sheet III adalah sama dengan
duvet cover yakni untuk melindungi blanket dari keringat tamu
dan menghindari blanket langsung menyentuh tubuh tamu karena
ada tamu yang merasa alergi bila tubuhnya bersentuhan langsung
dengan blanket, serta untuk melindungi blanket agar tidak cepat
kotor sehingga blanket tidak sering untuk dicuci.

Anda mungkin juga menyukai