Anda di halaman 1dari 89

MENGOLAHRAGAKAN MASYARAKAT MELALUI OLAHRAGA

KONTEMPORER

Nama penulis :

Andi Muh Ridwan Anwar, Fahrul Anam, Ahmad Musyawwir, Rheza


Ghala Al Ghifari, Kasmauati, Sonyman Jaya, Andika Saputra, Azwar
Anas, Rosida Maharani Ramadhana, Fahrizal Zainal, Andi Muharrir
Misbah, Arya Pramudyta, Hardiansyah, Muh. Saifullah Akbar, Vresia
Suaratika, Resky Pangestu, Kamal B, Nurjannah N. Tenriangka,
Adrian Hidayatullah, Ahmad Maulana, Muh. Askar Maulana Hateng,
Deni Alfian Putra Suharto, Zulkifli Iskandar, Anugerah Shetiono,
Aliyah Nisa Dwi Rahma, Imam Algifari, Arga Rio Irmiga, Ramlah,
Ridwan B. Maga, Selviana Ishak, A. Zulfashar, Aldi Rifaldi, Muh.
Hafiz Sulhasim, Andrian, Ahmad Iswandi, Putri Indah Cahyani,
Riskasari, Nur Hadi Akmal Jaya.

Editor :

Nurjannah N. Tenriangka

Cover design :

Aldi Rifaldi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan modul pembelajaran yang berjudul
”Mengolahragakan Masyarakat Melalui Olahraga Kontemporer."

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah
olahraga kontemporer yang telah membantu penulis dalam mengerjakan modul pembelajaran
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam pembuatan modul pembelajaran ini.

Modul pembelajaran ini memberikan panduan dalam pembelajaran mengenai olahraga


di era kontemporer seperti sekarang ini. Saat ini, olahraga kontemporer cukup di gemari oleh
masyarakat. Bukan hanya dari perkembangan olahraganya saja, tetapi juga meliputi sarana dan
prasarana yang cukup mudah didapatkan. Selain itu, olahraga-olahraga ini mudah untuk
dimainkan di masyarakat.

Penulis menyadari ada kekurangan pada modul ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga modul
pembelajaran ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya memasyarakatkan
masyarakat melalui olahraga-olahraga kontemporer.

Makassar, 27 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
KAJIAN KONTEMPORER CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI 4
Andi Muh Ridwan Anwar………………………………...………………………...…4
Fahrul Anam………...………………………...…………………………………….…4
Ahmad Musyawwir………………………………..……………………………..……4
Rheza Ghala Al Ghifari…………………………………...…………...………………4
MENGENAL SEPAK BOLA DI ERA KONTEMPORER 13
Kasmauati…………...………………………………………………………………..13
Sonyman Jaya…………...……………….…………………………………………...13
Andika Saputra…………...…………………………………………………………..13
Azwar Anas…….....……………………………………………………………….…13
CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET SEBAGAI OLAHRAGA
KONTEMPORER 19
Rosida Maharani Ramadhana…………...……………………………………………19
Fahrizal Zainal…………...…………………………...………………………………19
Andi Muharrir Misbah…………...………………………………...…………………19
Arya Pramudyta…………...………..…………………………………...……………19

KAJIAN OLAHRAGA KONTEMPORER PANAHAN 31


Hardiansyah…………...………..…………………………………………………….31
Muh. Saifullah Akbar…………...……………………………………….…..……….31
Vresia Suaratika…………...………………………………………………………….31
Resky Pangestu…………...………………………………………………………..…31
SENAM UMUM DALAM PARADIGMA ERA KONTEMPORER 40
Kamal B…………...…………………………………………………………………40
Nurjannah N. Tenriangka…………...………………………………………………..40
Adrian Hidayatullah…………...……………………………………………………..40
Ahmad Maulana…………...…………………………………………………………40
PERKEMBANGAN OLAHRAGA TINJU MENJADI OLAHRAGA
KONTEMPORER 46

ii
Muh. Askar Maulana Hateng…………...……..……………………………………..46
Deni Alfian Putra Suharto…………...……………………………………………….46
Zulkifli Iskandar…………...…………………………………………………………46
Anugerah Shetiono…………...………………………………………………………46
KAIDAH OLAHRAGA KONTEMPORER CABANG OLAHRAGA
BULUTANGKIS 54
Aliyah Nisa Dwi Rahma…………...….……………………………………………..54
Imam Algifari…………...…………………..………………………………………..54
Arga Rio Irmiga…………...……………………..…………………………………...54
MENGKAJI OLAHRAGA TAKRAW, APAKAH
TERMASUKOLAHRAGA KONTEMPORER? 61
Ramlah…………...………………………………………………………………...…61
Ridwan B. Maga…………...…………………………………………………………61
Selviana Ishak…………...……………………………………………………………61
A. Zulfashar…………...……………………………………………………………...61
PERKEMBANGAN OLAHRAGA FUTSAL SEBAGAI PERMAINAN
YANG BANYAK DIGEMARI DI MASYARAKAT 68
Aldi Rifaldi…………...……………………………………………………………..…68
Muh. Hafiz Sulhasim…………...……………………………………………………...68
Andrian…………...………………………………………………………………....…68
Ahmad Iswandi…………...……………………………………………………………68
OLAHRAGA BELA DIRI KARATE DI MASA KONTEMPORER 75
Putri Indah Cahyani…………......……………………………………………………..75
Riskasari…………...………………………………………………………………..…75
Nur Hadi Akmal Jaya…………...……………………………………………………...75
PENUTUP 88

iii
Modul Olahraga Kontemporer

KAJIAN KONTEMPORER CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI


Andi Muh Ridwan Anwar (1933140002)
Fahrul Anam (1933141036)
Ahmad Musyawwir (1933140005)
Rheza Ghala Al Ghifari (1833141056)

email: fahrulanam298@gmail.ac.id

PENDAHULUAN
Olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang
berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah
olahraga (Khairuddin 2017).
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan.
Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi
permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang
pemain (Haifa and MIA 2020).
Bola Voli sebuah olahraga beregu atau tim dan setiap tim terdiri atas 6 pemain
aktif dan 6 pemain dibangku cadangan. Masing-masing tim belomba mengumpulkan
angka sebanyak-banyaknya untuk memenangkan pertandingan tersebut dengan cara
menjatuhkan bola ke dalam lapangan lawan, juga bisa mendapatkan angka dengan
syarat lawan melakukan kesalahan yang diselengarakan dibawah peraturan (Fadhila
2020).
Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-
benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik (Harsono and Drs 1988).
Pasca merdeka, olahraga bola voli telah banyak dimainkan oleh masyarakat
Indonesia. Oleh karenanya permainan yang sangat mudah dan murah membuat olahraga
bola voli ini begitu mudah ditemukan. Banyaknya klub-klub bola voli di pelosok tanah
air menjadikan salah satu alasan untuk dibentuknya induk organisasi bola voli nasional.
PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) kemudian dibentuk pada tahun 1955.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan Persatuan Bola Voli Seluruh

4
Modul Olahraga Kontemporer

Indonesia (PBVSI), mengetahui pengaruh politik terhadap PBVSI dan mengetahui


prestasi PBVSI dikancah internasional pada Tahun 1955-1989 (Nuryani 2017).
Bola voli termasuk olahraga kontemporer karena menjadi olahraga modern yang
aturannya diambil sesuai dengan perkembangan jaman.yang dimana olahraga
kontemporer termasuk olahraga yang bersifat kekinian atau modern.

PEMBAHASAN

Sejarah Permainan Bola Voli


Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. Dia
adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada organisasi "Young Man Christian
Association" (YMCA) di kota Massachussets, Amerika Serikat. Mula-mula permainan
bola voli diberi nama "mintonette", dimana permainannya hampir serupa dengan
permainan badminton. Jumlah permain tidak terbatas, sesuai dengan tujuan semula,
yaitu untuk mengembangkan kesegaran dan kebuagaran jasmani pada buruh di samping
bersenam umum. Kemudian permainan ini diubah menjadi Volleyball yang artinya
kurang lebih memvoli bola berganti-ganti. Pada tahun 1892 YMCA berhasil
mengadakan kejuaraan nasional bola voli di negara Amerika Serikat. Pertandingan bola
voli yang pertama tahun 1947 di Polandia. Pada tahun 1948 IVBF (International Volley
Ball Federation) didirikan dengan anggota 15 negara dan berpusat di Paris. Dalam
Perang Dunia II permainan ini tersebar di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia.
Setelah Perang Dunia II prestasi dan popularitas permainan bola voli di AS menurun,
sedangkan di negara lain terutama di Eropa Timur dan Asia berkembang sangat cepat
dan massal. Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1928, yaitu pada
zaman penjajahan Belanda. Permainan bola voli di Indonesia berkembang sangat pesat
di seluruh lapisan masyarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh
Indonesia. Dengan dasar itulah, maka pada tanggal 22 Januari 1945 PBVSI (Persatuan
Bola Voli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan denga kejuaraan di
Yogyakarta. Setleah tahun 1962 perkembangan bola voli seperti jamur tumbuh di
musim hujan (Fadhila 2020).
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan
Belanda.Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk

5
Modul Olahraga Kontemporer

mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di samping guru-guru


pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan
bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka
dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri. Permainan bola
voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub
di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari
1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan
dengan kejuaraan nasional yang pertama (Syafira 2020).

Sarana dan Prasarana


Untuk dapat memainkan permainan bola voli tidak dapat dilaksanakan dengan
asal-asalan begitu saja, tentu memerlukan sarana dan prasarana:
1) Lapangan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah
3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu,
cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola
voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter.
Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian
sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis
serang yang luasnya 9 x 3 meter.
2) Daerah Service
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah
ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis
akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah
termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang
sampai batas akhir daerah bebas.
3) Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun
internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke

6
Modul Olahraga Kontemporer

atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan
fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
4) Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang
bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau
kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola
dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus
0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa.
5) Net
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar
tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm,
tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita
putih selebar 5 cm.
6) Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu
dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi
tanda dalam score sheet.
7) Pergeseran Pemain
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka
permain bergeser satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam,
posisi enam ke posisi lima, posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya)
8) Game/Set
Permainan ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh/ mengumpulkan
angka 25 terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka
24 – 24, maka dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka
terlebih dahulu adalah pemenangnya (Danu 2020) .

7
Modul Olahraga Kontemporer

Gambar 1. Permainan Bola Voli


https://www.google.com/url
Peraturan Permaianan Bola Voli
Setiap tim terdiri dari 6 pemain aktif atau berada didalam lapangan dan 4 pemain
cadangan berada dibangku cadangan. Untuk memulai jalanya pertandingan denagan
cara service terlebih dahulu oleh salah satu tim dan bola harus melewati net, jika gagal
maka lawan mendapatkan poin. Apabila satu tim berhasil menjatuhkan bola ke daerah
lawan maka tim tersebut mendapatkan poin (Kamila 2020).

Sistem pertandingan

1. Sistem pertandingan memakai sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri
atas 4 (empat) tim.
2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain dan 6 pemain inti yang bermain di lapangan
sedangkan 4 pemain cadangan.
3. Pergantian pemain inti dan cadangan saat pertandingan berlangsung bebas tak
dibatasi.
4. Pertandingan tak akan ditunda jika salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan yaitu 4 orang.
6. Jika di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan
dianggap kalah.
7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak, kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tak perlu dilaksanakan.

8
Modul Olahraga Kontemporer

8. Sistem hitungan yang dipakai adalah 25 rally point. Bila poin sama (24-24)
maka pertandingan akan ditambah dengan 2 poin. Peserta yg pertama kali
unggul dengan selisih 2 poinlah yang akan memenangi pertandingan.
9. Kemenangan pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Jika ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan
dilihat dari kualitas angka pada tiap set yang dimainkan (Siagian 2018).

Teknik Dasar Bola Voli

Smash

Smash adalah memukul bola yang dilakukan di atas net dengan kuat dan keras
hingga bola jatuh menukik di lapangan lawan, dan sulit untuk dikembalikkan /diterima.
Smash sendiri merupakan rangkaian gerakkan yang komplek terdiri dari empat tahap
sehingga diperlukan koordinasi gerakkan yang baik untuk melakukannya. Keempat
tahapan smash tersebut adalah:

1. Langkah awalan Diawali dengan sikap berdiri agak serong, dengan jarak 2 – 4 m dari
net. Langkahkan kaki ke depan kaki kiri diikuti dengan kaki kanan dan langkah panjang
kaki kiri dengan posisi terakhir kaki hampir sejajar untuk ditekuk/ posisi badan
merendah.

2. Tolakan/ tumpuan Sambil merendahkan badan kedua lengan di belakang badan,


segera lakukan tolakan ke atas dengan kuat sambil mengayun lengan ke depan atas,
tangan kanan berada di samping atas kepala.

3. Perkenalan bola Perkenalan/pukulan bola dilakukan saat mencapai titik tertinggi dari
loncatan, jarak bola satu jangkauan tangan, posisi bola tepat di depan atas kepala.
Lakukan pukulan di bagian atas belakang bola dengan telapak tangan terbuka disertai
dengan lecutan tangan hingga menghasilkan bola top spin.

4. Pendaratan. Pendaratan dengan kedua kaki sejajar disertai gerakan ngeper pada
kedua lutut, dan tetep menjaga keseimbangan untuk segera kembali pada sikap siap
normal (Abrar 2020).

9
Modul Olahraga Kontemporer

Service

Service adalah salah satu teknik dasar dari permainan bola voli yang wajib untuk
dipelajari untuk pemain baru dalam permainan bola voli.Teknik service tersebut
dilakukan pada saat team Kamu memperoleh poin. Dan teknik service juga terbagi
menjadi beberapa cara yaitu.

a) Service Bawah
Servis ini cocok dilakukan oleh pemula

Langkah-langkah dalam melakukan servise bawah yaitu:

• Pemain berdiri tegap dengan posisi kaki kanan ke depan dan badan menghadap
lurus dengan net.
• Berat badan harus bertumpu pada kaki yang dibelakang.
• Lambungkan bola voli ke arah atas dengan rendah.
• Tangan kanan ke belakang dan ayunkan ke depan menuju ke area team lawan.
• Tangan dengan posisi mengepal dengan lalu pukul.
• Tumpuan diubah berat badan ke kaki yang ada didpen saat akan memukul bola.
• Dan yang terakhir memindahkan kaki yang di belakang ke depan.

b) Service Samping

Langkah-langkah dalam melakukan service samping yaitu:

• Pemain berdiri tegak dengan posisi kaki menghadap ke salah satu sudut pandang
yang dituju.
• Pegang bola voli setinggi kepala dengan kedua tangan.
• Lambungkan bola voli ke depan badan.
• Ayunkanlah tangan ke belakang saat akan memukul bola.
• Tumpuan berat badan ke belakang dengan posisi kedua lutut sedikit ditekuk.
• Untuk memukul bola angkatlah tangan hingga membentuk gerakan seperti
melingkar.

10
Modul Olahraga Kontemporer

• Gerakan badan memutar sehingga menghadap net, kemudian tumpuan dipindah


kek kaki yang ada didepan.

c) Service Atas
Servis ini dilakukan dengan posisi bola berada di atas

Langkah-langkah untuk melakukan service atas yaitu:

• Pemain berdiri dengan kedua lututnya menekuk dan salah satu kakinya didepan.
• Tangan yang bukan untuk memukulbola melambungkan bola ke atas dengan
tinggi 1 meter diatas kepala dalam posisi didepan bahu.
• Berikutnya tangan yang untuk memukul bola dengan cepat tariklah ke bagian
belakang kepala untuk bersiap memukul dengan posisi tangan menghadap ke
depan.
• Loncatlah tubuh ke belakang dan secepatnya pukullah bola menggunakan
telapak tangan. Pada saat memukul posisi tangan harus berada dalam posisi yang
lurus agar tidak cidera.
• Saat akan memukul bola maka tumpuan dari berat badan harus berada didepan
(Putri 2020).

SIMPULAN
Permainan Bola Voli termasuk salah satu olahraga kontemporer karena sangat
populer yang diminati oleh banyak orang,termasuk masyarakat Indonesia. Dalam
setiap permainan selalu membutuhkan teknik dasar agar manfaat dan tujuan dari
permainan tersebut dapat diperoleh. Dalam permainan bola voli, teknik dasar yang perlu
diperhatikan di antaranya: servis, passing, smash, membendung (blocking), dan posisi
pemain. Bola voli merupakan salah satu bagian dari permainan bola besar. Kita tidak
hanya dituntut untuk dapat bermain saja melainkan bermain dengan memperhatikan
teknik dan peraturan-peraturan dalam permainan tersebut.
Dalam rangkah memainkan permainan bola voli ini, permainan ini dapat
dilakukan dengan cara membuat lapangan kecil dan hendaklah dalam permainan atau
olahraga bola voli ini ditekankan penggunaan teknik yang benar dan terarah sehingga
bisa lebih meningkatkan penguasaan tekniknya dalam permainan bola voli itu sendiri.

11
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA
1. Abrar, Raihan. 2020. “Bola Voli.”
2. Danu, Arya. 2020. “Permainan Bola Voli Sarana Prasarana.”
3. Fadhila, Muhammad Farras Arif. 2020. “Makalah Bola Volley.”
4. Haifa, Najwa S., and X. MIA. 2020. “Permainan Bola Voli.” OSF Preprints. May
3.
5. Harsono, M. Sc, and M. S. Drs. 1988. “Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis
dalam Coaching.” Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: Jakarta.
6. Kamila, Azrah. 2020. “Pembelajaran Bola Voli.”
7. Khairuddin, Khairuddin. 2017. “Olahraga dalam Pandangan Islam.” Jurnal
Olahraga Indragiri 1(1):1–14.
8. Nuryani, Witri. 2017. “Perkembangan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
(PBVSI) Tahun 1955-1989.” Ilmu Sejarah-S1 2(3).
9. Putri, Addini Amira. 2020. “Makalah Permainan Bola Voli.”
10. Siagian, Ivan. 2018. “Permainan Bola Voli.”
11. Syafira, Amatul. 2020. “Voli.”

12
Modul Olahraga Kontemporer

MENGENAL SEPAK BOLA DI ERA KONTEMPORER


Kasmauati (1933141006)
Sonyman Jaya (1933141012)
Andika Saputra (1933141003)
Azwar Anas (1933141009)

email: kasmawatils956@email.ac.id

PENDAHULUAN
Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua tim, dimana setiap
tim terdiri dari sebelas orang pemain yang salah satunya adalah seorang penjaga
gawang, dengan cara menendang- nendang bola, menyundul bola kecuali penjaga
gawang yang dapat memainkan bola dengan menggunakan tangan didalam daerah
tertentu.
Diketahui bahwa teknik dasar dalam permainan sepakbola antara lain:
menendang, menghentikan bola, menyundul, menggiring, lemparan ke dalam, teknik
penjaga gawang. Untuk dapat memiliki keterampilan teknik dasar yang baik diperlukan
suatu program latihan yang sistematis, sehingga akan mendapatkan gerakan yang
otomatis di dalam bermain (Rustina, 2015).
Industri olahraga merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
perkembangan ekonomi suatau negara. Di berbagai negara industri maju dan modern
seperti di Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Korea dan China, olahraga telah
menjadi industri unggulan sebagai pemasok devisa negara. Selain itu olahraga juga
dirancang sebagai industri modern berskala global. Dalam membangun karakter bangsa,
olahraga sudah menjadi identitas industri yang memiliki nilai tambah yang signifikan.
Di Indonesia perkembangan industri olahraga masih memerlukan peran serta dari
pemerintah dalam mensosialisasikan besarnya peluang wirausaha dalam bidang
olahraga. Indonesia sudah harus melakukan industrialisasi olahraga sebagai salah satu
cara menanggulangi masalah tersebut. Sekaligus, ketertarikan negara-negara barat dan
Amerika Serikat untuk berinvestasi dalam bidang olahraga di Asia merupakan moment
tepat untuk mengembangkan industrialisasi olahraga (Wahyudi, 2018).

13
Modul Olahraga Kontemporer

Pengertian olahraga adalah melakukan kegiatan dengan menggerakkan anggota


tubuh secara teratur mulai dari kepala, kaki sampai tangan dengan maksud agar sehat
karena ada pepatah mensana in corpore sano dalam badan sehat akan membuat jiwa
yang sehat. Jenis olahraga adalah permaianan seperti sepakbola, badminton, volleyball
dan sepaktakraw serta sejenisnya. Jenis lomba misalnya lari, loncat, renang dan
sejenisnya (Kostermans, 2017).
Tanpa adanya pergerakan tubuh dari makhluk hidup akan mengakibatkan
terganggunya metabolisme dan proses kehidupan tidak berjalan (Santika, 2015).
Kata atau istilah “olahraga” di Indonesia sudah sangat akrab dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, berbangsa dan bertanah air. Dari anak-anak sampai orang tua,
dari rakyat biasa sampai para pejabat, dari desa sampai ke kota, laki-laki dan
perempuan, semua kenal olahraga. Olahraga dianggap sesuatu yang penting dalam
kehidupan. Berbagai slogan diucapkan seperti “tiada hari tanpa olahraga”, “olahraga
menjadikan orang sehat”, “olahraga membangun karakter bangsa” dan tahun 1980an
muncul gerakan “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”,
bahkan di mas media, baik cetak maupun elektronik terdapat ruang khusus berita
olahraga. Anggapan pentingnya olahraga ini ditunjukkan dengan adanya lembaga atau
instansi pemerintah yang mengurusinya dan aturan yang mengikatnya, yakni
UndangUndang Sistem Keolahragaan Nasional (2005). Di tingkat pusat ada
Kementerian Pemuda dan Olahraga, di provinsi ada Dinas Pemuda dan Olahraga atau
Dinas Olahraga ataupun urusan olahraga masuk dalam salah satu dinas, begitu juga
dengan di kabupaten/kota. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Dinas
Pendidikan di provinsi maupun kabupaten/kota memuat mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam naungan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (2003). Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan berbagai
program studi di Fakultas pada Universitas atau Sekolah Tinggi. Dengan demikian,
pada dasarnya bangsa Indonesia memang menganggap olahraga penting. Untuk
memahami apa itu “olahraga”, maka kita perlu menyepakati definisi olahraga itu sendiri
agar dalam memahaminya tidak rancu (T. Irianto, 2020).

Sepakbola adalah salah satu olahraga kontemporer menurut saya karena


menjadi olahraga modern dan kekinian yang aturannya diambil sesuai dengan

14
Modul Olahraga Kontemporer

perkembangan jaman. sesuai dengan definisi olahraga kontemporer itu sendiri yaitu
olahraga yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu dan berkembang sesuai
jaman sekarang.

PEMBAHASAN
Sejarah sepak bola
Sepak bola telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Bukti ilmiah memperlihatkan, di
Cina sejak dinasti Han ada semacam sepak bola yang disebut “Tsu Chu” untuk melatih
fisik tentaranya. Yaitu latihan menendang bola kulit dan memasukkannya kedalam
jaring kecil yang diikatkan bamboo panjang. Pemain hanya boleh menggunakan kaki,
dada, punggung serta bahu sambil menahan serangan lawan. Namun orang Inggrislah
yang mulai perkembangannya dengan sempurna sehingga menjadi permainan sepak
bola seperti sekarang ini. Tanggal 26 Oktober 1863 berdirilah Football Association yang
pertama di London. Sampai akhirnya Tahun 1904 didirikanlah Federation International
Association (FIFA). Dan pada tahun 1931 berdirilah Persatuan Sepak bola Indonesia
(PSSI) yang berkedudukan di Mataram Sepak bola merupakan cabang olahraga
permainan yang mempunyai banyak penggemar. Olahraga sepak bola berasal dari
Inggris. Dan pada tahun 1864 ditetapkanlah peraturan sepak bola yang resmi di kota
Cambridge. Beberapa peraturan sepak bola tersebut masih berlaku dengan beberapa
perubahan. Kemudian pada tahun 1904 Federation International Association (FIFA)
dengan ketentuan yang pertama Julies Rimet serta ditetapkan kejuaraan sepak bola
didunia yang diadakan empat tahun sekali (Samsudin, 2019).
Sepak bola adalah olahraga yang memiliki daya tarik global. Tidak ada bentuk
budaya populer lain yang dapat menimbulkan gairah kebersamaan dalam perjalanan
sejarah olahraga dunia kecuali sepak bola. Daya tarik lintas budaya sepak bola meluas
dari Eropa dan Amerika Selatan ke Australia, Afrika, Asia bahkan Amerika Serikat.
Penyebaran sepak bola yang melintas batas hingga ke 136 Lembaran Sejarah, Vol. 10,
No. 2, Oktober 2013 belahan penjuru dunia telah memungkinkan suatu budaya di
sebuah negara yang berbeda untuk mengkonstruksikan bentuk identitas tertentu melalui
praktik dan interpretasi atas permainan (R. N. B. Aji, 2013).

Pengertian Sepak Bola

15
Modul Olahraga Kontemporer

Sepakbola adalah permainan dengan cara menyepak, bola disepak diperebutkan


antara pemain yang bermaksud memasukan bola ke gawang lawan dan
mempertahankan gawang sendiri jangan sampai kemasukan. Sepakbola dapat dikatakan
permainan beregu yang setiap regu beranggotakan sebelas pemain, dalam proses
memainkannya memerlukan kekuatan, keuletan, kecepatan, ketangkasan, daya tahan,
keberanian, dan kerjasama tim selama dua kali 45 menit menggunakan teknik yang baik
dan benar (S. Irianto, 2011).

Sarana dan prasarana sepakbola


Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat
olahraga segala bentuk jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam
kegiatan olahraga, sedangkan prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang
terdiri dari tempat olahraga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik dan
statusnya jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program
kegiatan olahraga (Ibnu & Nusri, 2022).
Gerak Dasar dan Teknik Dasar Sepakbola
Gerakan dasar pada manusia adalah lokomosi (locomotion), yaitu gerakan siklus
atau perputaran dari kaki ke kaki yang lain secara silih berganti. Perlu kemampuan
keterampilan yang baik agar pemain dapat melakukan setiap gerak dasar yang diajarkan.
Keterampilan fisik yang baik ditandai dengan kemampuan menghasilkan sesuatu
berkualitas tinggi saat melakukan passing, control, dribbling, keeping, heading, dan
shooting keras, terarah secara berulang-ulang. Dengan bola: menendang, menerima,
menggiring, menyundul, gerak tipu, merebut bola, lemparan ke dalam dan teknik
menjaga gawang. Menurut Sucipto dkk (2001 : 17) teknik dasar dalam sepakbola
meliputi : (1) menendang (2) menghentikan bola (3) menggiring bola (4) menyundul
bola (5) merampas bola (6) lemparan ke dalam (7) menjaga gawang (S. Aji, 2016).
Perkembangan sepak bola di Indonesia
(Sepakbola, 2015) Induk organisasi tertinggi sepakbola diIndonesia adalah
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Bila ditinjau dari perkembangan
sepakbola di Indonesia, dapat dilihat bahwa antusiasme warga masyarakat Indonesia
sangat tinggi. PSSI telah menyelenggarakan berbagai macam kompetisi sepakbola di

16
Modul Olahraga Kontemporer

Indonesia. Misalnya, kompetisi Liga Indonesia, Remaja Bogasari, Piala Indonesia, Piala
Suratin masih banyak lagi kompetisi yang bersifat berkesinambungan. Sebagai sarana
meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia, sekarang banyak didirikan Sekolah
Sepakbola (SSB). SSB bertujuan untuk mencari dan menemukan serta membina bibit-
bibit unggul yang berpotensi yang nantinya mampu menghasilkan pemain sepakbola
yang berkualitas dan mampu mencapai prestasi yang bisa membanggakan daerah dan
juga nasional (S. Aji, 2016).
Dalam perkembangan selanjutnya, sepakbola semakin menunjukkan sisi
positifnya dalam mem bangun mental dan fisik masyarakat. Sepakbola juga menjadi
ajang pembuktian jatidiri serta media kompetsi yang sehat antar masyarakat. Karena
perkembangan ini, kemudian sering di selenggarakan pertandingan-pertandingan
dengan mempertemukan dua tim untuk membuktikan pihak mana yang terbaik. Tentu
saja dengan ketentuan ketentuan permainan masih terformat dalam bentuk yang
sederhana.
Familiyar di masyarakat
Sepak bola merupakan suatu kegiatan olahraga yang sangat diminati masyarakat
Indonesia. Meskipun sekarang olahraga sepak bola di Indonesia belum meraih prestasi
yang besar di dunia, akan tetapi sepak bola di Indonesia telah menjadi salah satu
hiburan yang dapat menyita jutaan mata masyarakat Indonesia. Sepak bola telah
menjadi layaknya kebudayaan, yang begitu akrab dan merakyat dalam kehidupan
masyarakat Indonesia (Rahmad Ramadhana, 2017).

SIMPULAN

Olahraga sepakbola dapat dikatakan sebagai olahraga kontemporer karena


olahraga ini sangatlah familiar di masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman
mulai dari teknik bermain hingga peraturan permainan sepakbola itu sendiri. Seiring
perkembangan zaman sarana dan prasarana dalam permaianan sepakbola juga ikut
berkembang pula. Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak
bola dalam negeri, sehingga olahraga ini sangatlah di minati oleh msyarakat dan
memiliki daya tarik tersendiri bagi penyuka olahraga ini,sehingga olahraga sepakbola
terus berkembang dalam negeri.

17
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA
1. Aji, R. N. B. (2013). Nasionalisme dalam Sepak Bola Indonesia Tahun 1950-1965.
Lembaran Sejarah, 10(2), 135–148.
2. Aji, S. (2016). Buku olahraga paling lengkap. Ilmu Cemerlang Group.
3. Ibnu, M., & Nusri, A. (2022). Analisis Sarana & Prasarana pada Klub Sepakbola
PSMS Medan. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 21(1), 74–82.
4. Irianto, S. (2011). Standardisasi Kecakapan Bermain Sepakbola untuk Siswa
Sekolah Sepakbola (SSB) Ku 14-15 Tahun Se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 7(7), 44–50.
5. Irianto, T. (2020). Olahraga.
6. Kostermans, D. (2017). Peranan Olahraga Tradisional Terhadap Pelestarian Adat
dan Budaya. LEGALITAS: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 1(1), 21–31.
7. Rahmad Ramadhana, E. (2017). Indonesische Voetbal Bond Magelang (Ivbm) :
1925-1942. Avatara, 5(3).
8. Rustina, K. N. (2015). Peran Sekolah Sepakbola (SSB) Mondoteko Putra Rembang
Terhadap Perkembangan Sepakbola. Journal of Physical Education, Sport, Health
and Recreations, 4(2), 1621–1624.
9. Samsudin, M. P. (2019). Model Pembelajaran Sepakbola.
10. Santika, I. G. P. N. A. (2015). Tingkat Kelincahan Calon Mahasiswa Baru Putra
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Ikip Pgri Bali Tahun 2015. Jurnal
Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 1(2), 2–10.
11. Sepakbola, T. P. (2015). Journal of Physical Education , Sport , Health and
Recreations. 4(2), 1621–1624.
12. Wahyudi, N. A. (2018). Peran Prkembangan Industri Olahraga dan Rekreasi dalam
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan bagi Generasi Muda. Prosiding Seminar
Nasional Ilmu Keolahragaan UNIPMA, 1(1), 34–42.

18
Modul Olahraga Kontemporer

CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET SEBAGAI OLAHRAGA


KONTEMPORER
Rosida Maharani Ramadhana (1933142012)
Fahrizal Zainal (1933141015)
Andi Muharrir Misbah (1933141027)
Arya Pramudyta (1933141024)

email: nanahamzah05@gmail.com

PENDAHULUAN
Kontemporer yang merupakan kekinian, mencerminkan bahwa adanya kebebasan
dalam menentukan sesuai apa yang berlaku saat itu. Jadi, olahraga kontemporer adalah
salah satu cabang olahraga yang bersifat kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah
olahraga yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu danberkembang sesuai jaman
sekarang.
Cabang olahraga bola basket termasuk olahraga kontemporer dikarenakan olahraga
ini sangat popular di Indonesia dan bahkan di dunia, peraturannyapun terus-menerus
diperbaharui dan direvisi, mengikuti perkembangan jaman yang ada. Olahraga ini
dianggap keren. Apalagi bagi remaja atau anak muda, bermain bola basket seringkali
mengundang rasa kagum.

19
Modul Olahraga Kontemporer

PEMBAHASAN

Gambar 1. Ilustrasi basket


(Image by Dennis Gries from Pixabay)

Pengertian Olahraga Bola Basket

Pengertian bola basket adalah olahraga yang dapat dilakukan di lapangan terbuka
(outdoor) atau ruang tertutup (indoor). Biasanya permainan bola basket dilakukan di
lapangan berukuran 28,5 x 15 meter. Standar internasional permainan bola basket adalah
empat babak, waktu setiap babaknya adalah 10 menit (4×10 menit), dengan jeda waktu
istirahat 10 menit. Sementara itu, pada kompetisi NBA menggunakan format 12 menit
per babaknya (4×12 menit). Bola basket juga merupakan permainan tim dengan
karakteristik olahraga aerobic-based anaerobic dan memerlukan intensitas gerak yang
tinggi seperti berlari, berhenti, dan melakukan gerakan berpindah sesuai dengan situasi
dalam permainan (Malik & Rubiana, 2019).

Sejarah Olahraga Bola Basket di Dunia

Dilansir dari Encyclopedia Britannica (2015), permainan bola basket pertama


kali hadir di muka bumi pada 1 Desember 1891. Sejarah permainan bola basket dimulai
dari negara Amerika Serikat, permainan ini merupakan jenis permainan beregu adapun
permainan ini diciptakan oleh James Naismith.

James Naismith adalah seorang direktur pendidikan jasmani Kanada-Amerika


sekaligus guru dari Sekolah Pelatihan Internasional Young Men's Christian Association
(YMCA) di Springfield, Massachusetts, Amerika Serikat (Edi, 2021).

20
Modul Olahraga Kontemporer

Alasan Naismith menciptakan olahraga bola basket karena ingin permainan


dalam ruangan yang bisa menggantikan olahraga di luar ruangan pada musim dingin.
Ide Naismith saat itulah yang akhirnya menciptakan permainan basket yang bisa
dimainkan hingga saat ini oleh semua kalangan.

Awalnya konsep permainan basket dimainkan oleh 9 orang di setiap tim karena
pelajar di kelas jasmani saat itu terdiri dari 18 orang. Namun akhirnya berkurang menjadi
5 pemain sampai sekarang. Selain mengenai jumlah pemain, ring bola basket awalnya
tidak seperti sekarang ini. Mulanya, ring bola basket dulu menggunakan keranjang buah
persik yang beratnya sekitar 1,5 kg sehingga diperlukan tangga untuk mengambil bola
jika terjadi gol. Seiring berjalannya waktu, keranjang buah persik digantikan oleh
lingakaran logam (ring) pada tahun 1906.

Kemudian pada 18 Juni 1932 induk olahraga bola basket dunia, Federation
Internationale de Basketball (FIBA) dibentuk. Dari situ perkembangan bola basket di
dunia olahraga semakin pesat. Pada 6 Juni 1946, National Basketball Association atau
dikenal dengan NBA dibentuk dan membuat permaianan basket semakin dikenal warga
dunia.

Sejarah Masuknya Olahraga Bola Basket Di Indonesia

Pada tahun 1920-an, gelombang perantau-perantau dari Tiongkok masuk ke


Indonesia. Mereka pun membawa permainan basket yang sudah dua dasawarsa
dikembangkan di sana. Para perantau itu membentuk komunitas sendiri termasuk
mendirikan sekolah Tionghoa. Akibatnya, basket cepat berkembang di sekolah-sekolah
Tionghoa (Edi, 2021).

Di sekolah-sekolah Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu olahraga wajib
yang harus dimainkan oleh setiap siswa. Tidak heran jika di setiap sekolah selalu ada
lapangan basket. Tidak heran juga jika pebasket-pebasket yang menonjol
penampilannya berasal dari kalangan ini.

Pada era 1930-an perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk. Kota-kota


besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan; menjadi
sentral berdirinya perkumpulan basket ini.

21
Modul Olahraga Kontemporer

Di Semarang misalnya. Pada tahun 1930 sudah ada perkumpulan seperti Chinese
English School, Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat).
Sahabat adalah klub asal Sony Hendrawan (Liem Tjien Sion), salah satu legenda basket
Indonesia.

Usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945, olahraga basket mulai dikenal


luas di kota-kota yang menjadi basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada PON
(Pekan Olahraga Nasional) I (1948) di Solo, bola basket dimainkan untuk pertama kali
di level nasional.

Peserta PON I masih terbatas pada putra terkuat dari masing-masing


‘Karesidenan’, dan juga perkumpulan-perkumpulan dengan pemain pribumi seperti
PORI Solo, PORI Yogyakarta, dan Akademi Olahraga Sarangan. Namun harus diakui
bahwa untuk teknik permainan, kemampuan regu-regu Karesidenan yang terdiri dari
para pemain Tionghoa jauh lebih tinggi daripada pemain pribumi.

Pada tahun 1951 saat pergelaran PON II, basket sudah dimainkan untuk putra
dan putri. Regu yang dikirim tidak lagi mewakili Karesidenan melainkan sudah
mewakili Provinsi. Regu-regu dari Jatim, DKI Jakarta, Jabar, dan Sumatra Utara adalah
kekuatan-kekuatan terkemuka di pentas PON.

Pada tahun 1951, Maladi -salah satu tokoh olahraga nasional- meminta Tony
Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi basket di Indonesia. Jabatan
Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1951 dibentuklah
organisasi dengan nama “Persatuan Basketball Seluruh Indonesia”. Pada tahun 1955,
diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Nama itu adalah
“Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia” disingkat dengan Perbasi. Pengurus Perbasi
yang pertama adalah Tony Wen sebagai ketua dan Wim Latumeten sebagai sekretaris.

Tidak Mau Bergabung Dengan terbentuknya Perbasi, apakah perkembangan


basket Indonesia bertambah pesat? Ternyata tidak. Tantangan pertama datang dari
perkumpulan Tionghoa yang tidak bersedia bergabung karena telah memiliki
perkumpulan tersendiri.

22
Modul Olahraga Kontemporer

Untuk memecahkan masalah tersebut, pada tahun 1955 Perbasi


menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung. Konferensi ini dihadiri utusan-
utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan Bandung.

Keputusan terpenting Konferensi ini adalah Perbasi merupakan satu- satunya


organisasi induk olahraga basket di Indonesia. Istilah-istilah untuk perkumpulan-
perkumpulan basket Tionghoa tidak diakui lagi. Konferensi ini juga mempersiapkan
penyelenggaraan Kongres I Perbasi.

Perbasi diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953. Setahun kemudian,
1954, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di Asian Games
Manila.

Organisasi Yang Menaungi Olahraga Bola Basket di Dunia

FIBA, Federasi Bola Basket Internasional, adalah badan pengelola bola basket
dunia. Didirikan oleh delapan negara pada tahun 1932, kami sekarang menyatukan 212
Federasi Bola Basket Nasional dari seluruh dunia.

Sebuah organisasi nirlaba, misi kami adalah mengembangkan dan


mempromosikan permainan bola basket, menyatukan komunitas bola basket yang lebih
luas, yang memiliki lebih dari 450 juta pemain dan penggemar.

Kami mengatur dan mengawasi kompetisi internasional termasuk Piala Dunia


Bola Basket FIBA , Piala Dunia Bola Basket Wanita FIBA dan Turnamen Bola Basket
Olimpiade.

Kami menetapkan Peraturan Bola Basket Resmi serta peraturan yang mengatur
hubungan antara berbagai anggota komunitas bola basket. FIBA adalah satu-satunya
otoritas dalam bola basket yang diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Markas besar FIBA, House of Basketball, terletak di Mies, Swiss di tepi Danau
Jenewa. FIBA memiliki lima Kantor Regional untuk memberikan layanan langsung
kepada Federasi Anggota Nasional di Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Oceania.

Organisasi Yang Menaungi Olahraga Bola Basket di Indonesia

Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) adalah satu-satunya


badan/wadah kegiatan olahraga bola basket nasional yang memiliki wewenang dalam

23
Modul Olahraga Kontemporer

mengkoordinasikan dan membina segala kegiatan olahraga bola basket di seluruh


wilayah hukum Republik Indonesia. Perbasi merupakan mitra pemerintah dalam
pembinaan dan pengembangan kegiatan olahraga bola basket. Perbasi dibentuk di tahun
1951, bergabung dengan FIBA di tahun 1953 dan mengirimkan timnas pertamanya di
Asian Games II di Manila, Filipina, pada tahun 1954 (Kaban, 2020).

Teknik Dasar Permainan Bola Basket


1. Cara memegang bola
Adapun teknik dasar memegang bola basket yang benar, adalah sebagai
berikut:
a. Pegang bola basket dengan kedua tangan.
b. Untuk memegang bola kedua telapak tangan harus dibuka lebar seperti
halnya memegang mangkok besar.
c. Kedua telapak tangan berada di sisi kanan dan kiri bola serta berada agak
di belakang.
d. Jari-jari tangan direntangkan semua dan melekat di bagian tengah sisi
kanan dan kiri bola.
e. Kedua kaki dibuka lebar, posisi salah satu kaki agak ke depan.
f. Badan sedikit condong ke depan dan lutut tidak kaku (rileks).
2. Passing dan Catching (Melempar dan Menangkap Bola)
Cara menangkap bola (catching):
a. Raih bola dengan telapak tangan yang terbuka lebar dan jari-jari
terentang.
b. Begitu bola berada di telapak tangan, genggam bola tersebut dengan
merentangkan jari tangan selebar mungkin ke sisi bola sambil ditarik ke
belakang mendekat ke badan.
Passing adalah upaya untuk mendapatkan bola atau mengusai bola
dipertahan atau memulai sebuah penyerangan (Sumatera et al., 2020).
Melempar bola (passing) terdiri dari 5 cara, antara lain:
a. Chest Pass: melempar bola dari posisi dada.
b. Overhead Pass: melempar bola dari posisi di atas kepala.
c. Bounce Pass: melempar bola dengan cara memantulkan bola ke lantai.

24
Modul Olahraga Kontemporer

d. Baseball Pass: melempar bola dari posisi diatas atau di belakang kepala.
e. Behind Back Pass: melempar bola dari belakang tubuh dengan
memantulkan ke lantai.
3. Dribbling (Menggiring Bola)
Menggiring Bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan
untuk membawa lari ke segala arah (Milia & Aziz, 2020). Langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk menggiring bola, adalah sebagai berikut:
a. Memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan.
b. Mengontrol bola dalam genggaman jari-jari tangan, menjaga agar bola
tidak bergerak tanpa arah.
c. Ketika bola dipantulkan, tangan harus mengikuti arah bola lalu sesegera
mungkin menempelkan telapak tangan pada bola.
d. Saat menggiring bola, siku tangan harus lurus sementara pergelangan
tangan dilenturkan.
e. Tubuh tidak boleh terlalu tegak melainkan harus dalam keadaan setengah
membungkuk, hal ini bertujuan agar lebih mudah menggiring bola.
f. Kepala tegak lurus menghadap ke depan, hal ini untuk melihat lawan
yang ada di depan mata.
g. Memanfaatkan kedua tangan dalam melakukan dribbling bola, agar bola
yang berada di tangan kita tak mudah direbut oleh lawan main. Dalam
menggiring bola, pemain hanya boleh memantulkan bola ke lantai setelah
melakukan tiga langkah pergerakan. Jika hal ini dilanggar maka akan
dianggap sebagai pelanggaran, dan bola berpindah ke bawah penguasaan
tim lawan.
4. Pivot
Pivot adalah gerakan penyelamatan bola dari jangkauan lawan dengan
melakukan gerakan memutar menggunakan satu kaki sementara kaki yang
lainnya sebagai poros. Biasanya gerakan pivot ini diikuti dengan melakukan
3 gerakan lainnya yakni dribble, passing dan shooting.
5. Shooting
Shooting merupakan gerakan inti dari permainan bola basket yakni gerakan
untuk mencetak angka/poin. Shooting atau menembak adalah gerakan

25
Modul Olahraga Kontemporer

memasukkan bola langsung kedalam ring/keranjang tim lawan (Caresa &


Neldi, 2018).
Gerakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan kedua tangan maupun
satu tangan saja. Selanjutnya hasil dari gerakan shooting ini dapat
menghasilkan jumlah poin yang berbeda yakni 1, 2 atau 3 angka.
6. Lay Up
Lay-up bukan merupakan satu gerakan tapi rangkaian gerakan untuk
memasukkan bola ke dalam ring lawan. Gerakan ini dilakukan dengan cara
melangkah sebanyak dua kali kemudian memasukkan bola ke dalam ring
lawan.
Lay-up dilakukan di sebelah kanan atau kiri sisi keranjang. Gerakan ini
merupakan gerakan tembakan dari jarak dekat. Lay-up disebut juga dengan
istilah tembakan melayang (Wahid, 2020).
7. Rebound
Rebound adalah gerakan mengambil bola yang gagal masuk ke dalam ring.
Gerakan rebound dilakukan dengan cara menangkap atau mendapatkan hasil
pantulan dari bola yang sebelumnya gagal masuk ring/keranjang oleh pemain
lain, baik pemain dari satu tim maupun pemain tim lawan.
Pemain dari tim manapun boleh melakukan gerakan ini, baik dari tim yang
sama dengan yang memasukkan bola sebelumnya maupun dari tim lawan.
Rebound dibagi menjadi 2 jenis, antara lain:
a. Ofensif rebound: shoot ulang bola yang gagal dimasukkan oleh rekan
satu tim.
b. Defensif rebound: merebut bola yang gagal dimasukkan oleh tim lawan.
8. Screen
Screen merupakan gerakan dari pemain yang bertindak sebagai penyerang
dalam upaya membebaskan teman satu timnya dari penjagaan tim lawan.
Gerakan screen ini dilakukan dengan cara menutup arah pergerakan pemain
tim lawan yang menjaga teman satu tim.
Kemudian membuka ruang pergerakan teman satu tim tersebut yakni dengan
memberi jalan melewati belakang pemain yang melakukan screen.

26
Modul Olahraga Kontemporer

Peraturan Permainan Bola Basket


Dilansir dari situs resmi FIBA - Internastional Basketball Federation, permainan
bola basket terdiri dari 12 pemain. Namun, hanya 5 orang yang berada di lapangan.
Posisi dipecah menjadi Point Guard, Defensive Guard, Center, Forward ofensif, dan
Forward Defensive (Rindawan et al., 2020).
Setiap pemain kemudian akan mengambil posisi dilapangan untuk bergerak
sesuai strategi. Setiap tim harus mengenakan strip yang serasi dengan beberapa pemain
yang memilih untuk mengenakan pelindung gusi.
Permainan ini dibagi menjadi empat kuartal di mana masing-masing 12 menit.
Di antara setiap babak atau kuartal terdapat waktu istirahat selama 10 menit.
Permainan bola basket memiliki beberapa peraturan, sebagai berikut:
1. Setiap tim memiliki maksimal 5 pemain di lapangan dan dapat dilakukan
pergantian sesuai keinginan.
2. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
kedua tangan. Bola hanya digerakkan dengan menggiring (memantulkan)
bola atau mengoper bola. Setelah pemain meletakkan dua tangan pada bola
(tidak termasuk menangkap bola), mereka tidak dapat menggiring bola. Bola
harus ditembakkan.
3. Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau
anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
4. Pemain tidak boleh menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain
lawan dengan berbagai cara.
5. Pelanggaran pertama akan dihitung sebagai kesalahan. Pelanggaran kedua
adalah sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar. Jika pelanggaran
dilakukan untuk mencederai lawan, maka pemaian pelanggar tidak boleh ikut
bermain sepanjang pertandingan.
6. Setiap tim memiliki 24 detik untuk menembak bola. Tembakan baik masuk
keranjang atau memukul tepi keranjang. Jika bola gagal masuk ke keranjang,
maka waktu tembakan kembali selama 24 menit.
7. Jika salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawan bermainnya.

27
Modul Olahraga Kontemporer

8. Bila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke


dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Pelempar
bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggaman. Bila
memegang lebih lama, maka kepemilikan bola berpindah.
9. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat
jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu bila terjadi
pelanggaran berturut-turut.
10. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola
dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu.
11. Mencetak gol bola basket Ada tiga angka untuk pemain basket, yaitu:
a. Keranjang manapun yang dicetak dari luar busur tiga titik akan
menghasilkan tiga poin.
b. Keranjang yang dicetak dalam busur tiga titik akan menghasilkan dua
poin.
c. Lemparan bebas yang sukses masuk keranjang akan menghasilkan satu
poin yang dicetak per lemparan bebas. Jumlah lemparan bebas akan
terhitung sesuai lokasi atau posisi lemparan dilakukan.

28
Modul Olahraga Kontemporer

SIMPULAN

Olahraga atau permainan bola basket termasuk olahraga kontemporer karena


mengikuti perkembangan zaman, baik dibidang teknologi, sarana dan prasarana, serta
dikenal di masyarakat.

Perkembangan permainan bola basket di bidang teknologi dapat dilihat dari


pertandingan bola basket yang awalnya hanya dapat disaksikan secara langsung
ditempat pertandingan, kini dapat disaksikan langsung menggunakan telepon genggam
ataupun televisi.

Perkembangan di bidang sarana dan prasarana dapat dilihat dari lapangan bola
basket yang sudah banyak dan berada dimana-mana. Selain lapangan, permainan bola
basket yang dulunya tidak diperbolehkan menggunakan pelindung lutut, sekarang sudah
bisa.

Permainan bola basket dikenal di masyarakat karna termasuk permainan yang


mudah dimainkan serta dapat dimainkan dimana-mana.

29
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA
1. Caresa, Y., & Neldi, H. (2018). Tinjauan Keterampilan Teknik Dasar Atlet
Bolabasket Putra SMAN 4 Kota Bukittinggi. Jurnal Pendidikan dan Olahraga, 1(1),
72–76.
2. Edi, S. (2021). Bola Basket. Handbook Pjok.
3. Kaban, E. S. (2020). Analisis Pengelolaan dan Pembinaan Bola Basket Perbasi Karo
Tahun 2020. Universitas Negeri Medan.
4. Malik, A. A., & Rubiana, I. (2019). Kemampuan Teknik Dasar Bola Basket: Studi
Deskriptif Pada Mahasiswa. Journal of SPORT (Sport, Physical Education,
Organization, Recreation, and Training), 3(2), 79–84.
https://doi.org/10.37058/sport.v3i2.1238
5. Milia, M. O., & Aziz, A. (2020). Tinjauan Kemampuan Teknik Passing, Dribling dan
Shooting Atlet Bola Basket Klub Nebular Siulak. Jurnal Patriot, 2(2), 380–388.
6. Rindawan, Salabi, & Fibrianti, B. S. (2020). Analisis Tingkat Pemahaman Foul
Peraturan Bola Basket Fiba Rule 2018 pada Club Bola Basket Se-Lombok Tengah
Tahun 2020. Journal Scientific of Mandalika, 1(1), 95–110.
7. Sumatera, T. G., Lesmana, H. S., Afrizal, & Mariati, S. (2020). Tinjaun Kemampuan
Teknik Dasar Atlet Bola Basket. Jurnal Patriot, 2(3), 23.
http://service.nso.go.th/nso/nsopublish/Toneminute/files/55/A3-16.pdf
8. Wahid, A. A. (2020). Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap
Kemampuan Teknik Dasar Lay Up Permainan Bola Basket Pada Siswa Kelas XI
SMA PGRI Walenrang Kab. Luwu. Universitas Mahammadiyah Palopo.

30
Modul Olahraga Kontemporer

KAJIAN OLAHRAGA KONTEMPORER PANAHAN


Hardiansyah (1933141042)
Muh. Saifullah Akbar (1933141036)
Vresia Suaratika (1933141039)
Resky Pangestu (1933141030)

Email : Hardi1796@gmail.com

PENDAHULUAN
Olahraga adalah proses sistematik yang terdiri atas setiap kegiatan dan usaha yang
dapat membantu perkembangan atau membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atupun anggota masyarakat. Olahraga dapat berupa
permainan, pertandingan serta prestasi puncak didalam pembentukan manusia yang
memiliki idiologi yang seutuhnya dan berkualitas yang didasarkan pada dasar negara dan
pancasila (Td, No, & Utara, 2022).
Olahraga yang bersifat kelompok tergabung dari banyak individu membentuk
suatu tim dan diharapkan saling bekerjasama dalam membangun suatu strategi sedangkan
olahraga yang bersifat individu tidak melibatkan kerjasama antar satu tim. Dalam
olahraga yang bersifat individu tetap memerlukan motivasi, baik dari pelatih, official
maupun orang yang terlibat dalam olahraga, karena dalam olahraga tetap semua saling
membutuhkan, saling berhubungan, saling berinteraksi dan serta saling mempengaruhi
baik dalam latihan maupun kompetisi. Banyak cabang olahraga prestasi yang melibatkan
kemampuan individu, misalnya pencak silat, golf dan panahan. (Td et al., 2022)
Panahan adalah semacam senjata yang berupa barang panjang, tajam pada
ujungnya diberi bulu pada pangkalnya yang dilepas dengan busur, sedangkan memanah
adalah melepaskan anak panah terhadap target. Olahraga panahan membutuhkan keahlian
atau skill tersendiri. Dalam pertandingan memanah, setiap pemain harus mampu
melepaskan anak panahnya tepat mengenai sasaran yang telah ditentukan. Seorang yang
gemar atau merupakan ahli dalam memanah disebut juga sebagai pemanah (Ishak, 2022).
Olahraga panahan merupakan satu gabungan dari olahraga dan juga seni. Disebut
olahraga karena menggunakan komponen bagian tubuh dari tangan, punggung, bahu dan

31
Modul Olahraga Kontemporer

ketahanan kondisi fisik. Disebut seni karena membutuhkan sentuhan, kehalusan perasaan
jiwa, kesabaran, keuletan dan juga ketahanan mental (Fahrizqi, Gumantan, & Yuliandra,
2021).

PEMBAHASAN
SEJARAH PANAHAN

Dari zaman dahulu, manusia sudah mulai menggunakan panah sebagai alat
berburu mereka .Namun,saat belum ada yang mengetahui dengan pasti sejak kapan panah
mulai di kenal. Data dari sejarah kuno menunjukkan panahan mulai digunakan 2100 SM
dibuktikan dengan ditemukannya seorang prajurit mesir kuno yang mati karena tertembus
anak panah (Yenni, Ramadi, & Agust, 2017).
Setelah itu, sekitar 1600 SM panah sudah mulai di kenal. Bukan di kenal sebagai
alat berburu, pada zaman itu alat ini juga sudah digunakan sebagai senjata perang setiap
bangsa yang ada yang hingga saat ini masih ada suku-suku primitif yang menggunakan
busur dan panah dalam mempertahankan kehidupannya seperti suku dayak, papua, suku
Veda di pedalaman Sri Lanka, suku negro di afrika dan lainnya. Dari banyaknya sumber
tentang asal mulanya panah ini, ada 2 teori yang menonjol diantaranya. Menurut yang
Pertama, panah dan busur mulai dipakai pada zaman mesolitik atau kira-kira 5000-7000
tahun lalu, sedangkan yang kedua, berkata bahwa panahan dimulai dari awal masa yaitu
pada era paleolitik atau sekitar 10.000 – 15.000 tahun lalu (Yenni et al., 2017).
Pada perkembangannya, panahan menjadi objek rekreasi dan juga untuk olahraga
prestasi dimulai sejak tahun 1676, pendapat dari Raja Charles II dari inggris yang
mengatakan bahwa panahan bisa dijadikan sebagai olahraga dan mulai di ikuti oleh
negara-negara lain. Pada tahun 1844 di Inggris diselenggarakanlah kejuaraan nasional
panahan yang diberi nama GNAS (Grand National Archery Society), lalu diikuti oleh
Amerika Serikat dengan kejuaraan nasionalnya yang pertama pada tahun 1879 di
Chicago. Sebelumnya, pada 1483 sudah terbentuk club panahan terbesar dan sekaligus
menjadi tertua sampai sekarang yang bernama Kilwin (Yenni et al., 2017).

PERKEMBANGAN OLAHRAGA PANAHAN DI INDONESIA

32
Modul Olahraga Kontemporer

Sejarah Panahan di Indonesia semulaorganisasi panahan resmi terbentuk pada


tahun 1953 atas prakarsa Sri Paku Alam VIII di Yogyakarta dengan nama PERPANI
(Persatuan Panahan Indonesia). Selang 6 tahun sejak terbentuknya organisasi panahan,
pada tahun 1959 Perpani mengadakan kejuaraan nasional yang pertama kali sebagai
perlombaan yang terorganisir. Pada tahun yangsama, Perpani diterima sebagai anggota
resmi FITA pada kongres di Oslo, Norwegia. Sejak saat itupanahan Indonesia mulai ikut
andil dalam setiap perlombaan tingkatInternasional.Khususnya di pulau Papua busur
panah selain alat untuk mata pencaharian yang digunakan untuk perburuhan hewan di
hutan, juga digunakansebagai alat peperangan antar suku.
Setelah mengalami perkembangan panahandiangkat untuk dilombakan.Sejak
PON ke dua baru dilombakan dan dijadikanolahraga tradisional yang dilakukan dengan
posisi duduk bersila. Olahraga panahan yang semula berciri kedaerahan, akhirnya
mengalami perkembanganyang demikian pesat mulai dilombakan dengan aturan
perlombaan . sejarah panahan indo
TEKNIK-TEKNIK DASAR PANAHAN
Pemanah pemula dalam latihan panahan harus mengetahui dan mencoba cara
memasang tali yang benar pada busur. Cara memasang tali yang benar penting sekali,
yaitu agar bususr tidak patah dan nocking point berada pada posisi yang benar. Ada dua
cara memasang tali pada busur:
1. Metode dorong tarik (push pull)

Metode ini dipakai pada busur yang lurus dan melengkung. Tali dipasang
secara tepat di dalam notch dari sisi busur sebelah bawah yang dibiarkan tenang.
Tangan yang satu menarik bagian tengah busur keluar, sedangkan tangan yang
lain mendorong untuk memaksa sisi busur kearah bawah. Ketika lengkungan
diperoleh, jari harus menyumbat ujung tali dalam penakik busur atas (notch). Tali
yang sudah dipasang harus diperiksa yaitu dalam keadaan lurus dengan busur .

Pemanah harus hati-hati dalam menggunakan metoda ini, karena jika saat
mendorong tidak hati-hati tangan bisa tergelincir, akibatnya busur bisa terbang ke
depan dan dapat memukul wajah. Seorang pemanah pemula, jika mempunyai
suatu tarikan busur yang berat dan atau sangat panjang, maka akan mengalami
kesulitan untuk menggunakan metoda ini (Arisman & Okilanda, 2020).

33
Modul Olahraga Kontemporer

2. Metode Tindak Langkah

Menempatkan sayap bawah di depan salah satu kaki dan tali busur berada
diantara langkah kaki lain. Pemanah menarik sayap bagian atas maju di atas paha
dan masukkan tali sampai takik pada ujung sayap. Kelemahan dari metoda ini
adalah pemanah cenderung sering menarik sayap bagian atas ke arah badan
menjadi suatu garis lurus dengan tali busur dan busur melengkung secara alami.
Hasilnya tekanan yang tidak seimbang dapat dengan mudah membengkokan
sayap. Bagi para pemanah pemula sering menggunakan metode ini, karena lebih
mudah dalam memasukan tali busur dan tingkat keamanannya lebih baik daripada
cara . pdf teknik.

Teknik memanah bagi pemula pada dasarnya ada sembilan langkah, yaitu :

1. Sikap Berdiri (stand)

Stance adalah posisi kaki pada waktu berdiri di lantai atau tanah secara
seimbang dan tubuh tetap tegak.

Cara berdiri dalam memanah ada 4 macam, yaitu:

a. Sejajar (square stance)

1) Posisi kaki pemanah terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak.
2) Pemanah pemula di sarankan untuk mempergunakan cara ini 1 sampai 2
tahun, selanjutnya baru beralih ke terbuka (open stance).
3) Cara berdiri sejajar mudah dilakukan untuk membuat garis lurus dengan
sasaran, namun dalam hal ini perlu diingat, yaitu pada waktu menarik dan
holding cenderung badan bergerak.
2. Memasang Ekor Panah (nocking)

Memasang ekor anak panah (nocking), menurut Damiri, “Gerakan menempatkan


atau memasukkan ekor panah ke tempat anak panah (nocking point) pada tali dan
menempatkan gandar (shaft) pada sandaran anak panah (arrow rest). Kemudian
diikuti dengan menempatkan jari-jari penarik pada tali dan siap menarik tali.”
Memasang ekor panah dalam olahraga panahan bisa menjadi fatal apabila salah

34
Modul Olahraga Kontemporer

penempatan baik terlalu atas ataupun terlalu bawah, maka perlu untuk memperhatikan
kembali apakah anak panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busur ataukah
belum.

3. Mengangkat Lengan Busur (extend)

Mengangkat lengan busur (extend), menurut Damiri, “Gerakan mengangkat


lengan penahan busur (bow arm) setinggi bahu dan tangan penarik tali siap untuk
menarik tali.” Hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu lengan penahan busur rileks, tali
ditarik oleh tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Tali ditempatkan
atau lebih tepatnya diletakkan pada ruas-ruas jari pertama, dan tekanan busur terhadap
telapak tangan penahan busur ditengah-tengah titik V, yang dibentuk oleh ibu jari dan
jari telunjuk (lengan penahan busur), penulis memperjelas dengan memberikan
gambar seperti dibawah ini :

4. Menarik Tali Busur (drawing)

Menarik tali busur (drawing), menurut Damiri, “Gerakan menarik tali sampai
menyentuh dagu, bibir dan atau hidung. Kemudian dilanjutkan dengan
menjangkarkan tangan penarik tali di dagu.” Ada tiga fase gerakan menarik, yaitu
pre-draw, primary draw dan secondary draw. Pre-draw adalah gerakan tarikan awal.
Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan sendi pergelangan tangan telah dikunci.
Primary-draw atau tarikan utama adalah gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai
tali menyentuh atau menempel dan sedikit menekan atau mengetat pada bagian dagu,
bibir dan hidung dan berakhir pada posisi penjangkaran. Secondary-draw atau tarikan
kedua adalah gerakan menahan tarikan pada posisi penjangkaran sampai melepas tali
(release).

5. Menjangkarkan Lengan Penarik (anchoring)

Menjangkarkan lengan penarik (anchoring), menurut Damiri, “Gerakan


menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu.” Hal yang harus diperhatikan, yaitu
tempat penjangkaran tangan penarik tali harus tetap sama dan kokoh menempel di
bawah dagu, dan harus memungkinkan terlihatnya bayangan tali pada busur (string
alignment). Ada dua jenis penjangkaran, yaitu penjangkaran di tengah dan
penjangkaran di samping. Pada penjangkaran di tengah, tali menyentuh pada bagian

35
Modul Olahraga Kontemporer

tengah dagu, bibir dan hidung serta tangan penarik menempel di bawah dagu. Pada
penjangkaran di samping, tali menyentuh pada bagian samping dagu, bibir dan
hidung, serta tangan penarik menempel di bawah dagu.

6. Menahan Sikap Panahan (tighten)

Menahan sikap panahan (tighten), menurut Damiri, adalah: Suatu keadaan


menahan sikap panahan beberapa saat, setelah penjangkaran dan sebelum anak panah
dilepas. Pada saat ini otot-otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus
berkontraksi agar sikap panahan tidak berubah. Bersamaan dengan itu pemanah
melakukan pembidikan. Jadi pada saat membidik, sikap pemanah harus tetap
dipertahankan.

7. Membidik (Aiming)

Membidik (aiming), menurut Damiri: “Gerakan mengarahkan atau menempelkan


titik alat pembidik (visir) pada tengah sasaran/titik sasaran.” Pada posisi membidik,
posisi badan dari pemanah diharapkan tidak berubah, kemudian pemanah tidak hanya
fokus kepada sasaran tetapi diutamakan pada teknik, dengan kondisi badan yang
relaks fokus akan lebih baik.

8. Melepas Tali/Panah (release)

Melepas tali/panah (release), menurut Damiri: “Gerakan melepas tali busur,


dengan cara merilekskan jari-jari penarik tali.” Ada dua cara melepaskan anak panah,
yaitu dead release dan active release. Pada dead release setelah tali lepas, tangan
penarik tali tetap menempel pada dagu seperti sebelum tali lepas. Pada active release,
setelah tali lepas tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher
pemanah.

9. Menahan Sikap Panahan (after hold)

Menahan sikap panahan (after hold), menurut Damiri, “Suatu tindakan untuk
mempertahankan sikap panahan sesaat (beberapa detik) setelah anak panah
meninggalkan busur. Tindakan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan
gerak panahan yang dilakukan (Arisman & Okilanda, 2020).

36
Modul Olahraga Kontemporer

Mengikuti Perkembangan Zaman ( Teknologi )


Dilihat dari perkembangan olahraga panahan dari zaman dahulu , panahan hanya
dijadikan sebagai alat untuk berburu, tetapi saat ini panahan menjadi olahraga yang di
pertandingkan hingga tingkat internasional. Perkembangan olahraga panahan itu sendiri
tidak lepas dari perkembangan teknologi, salah satu pemanfaatan teknologi dalam
panahan yaitu pembuatan alat-alat untuk memanah itu sendiri, seperti anak panah, alat
pembidik, busur, dan alat lainnya yang digunakan dalam olahraga panahan.
Saat ini, para atlet panahan menggunakan Ilmu Pengetahuan Teknologi dalam
proses latihannya, teknologi yang digunakan yaitu seperti alat alat fitness contohnya
seperti treatmill, barbel, dan drumbel. Alat alat tersebut digunakan para atlet untuk
melatih otot tangan atlet (Salahuddin, Saifuddin, & Jafar, 2018).
Selain itu, saat ini informasi mengenai olahraga panahan sangat mudah di akses
dengan adanya teknologi, sehingga semua orang bisa mendapatkan dan mempelajari
olahraga panahan dengan mudah.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga panahan juga semakin
berkembang, pada zaman dahulu orang-orang tidak memiliki tempat khusus untuk
memanah, mereka bisa saja melakukan kegiatan panahan dimana saja untuk mencari
makanan, saat ini aktivitas memanah juga dilengkapi dengan lapangan untuk memanah
yang dilengkapi dengan sarana pendukung lainnya yang sesuai dengan aturan yang
berlaku (Raharjo, 2014).
Sarana yang digunakan untuk memanah saat ini jauh lebih baik dari zaman dulu,
dimana sekarang alat alat yang digunakan untuk memanah sudah di desain dan dibuat
dengan ukuran, bahan, standar dari masing masing alat untuk kegiatan panahan dan juga
untuk kegiatan perlombaan.
Familiar di Masyarakat
Olahraga panahan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, apalagi saat ini
olahraga panahan juga termasuk dalam olahraga yang dipertandingkan dari tingkat
nasional hingga tingkat inernasional. Saat ini, pedagang juga membuat mainan panahan
yang dijual untuk anak-anak, dibuat dengan bahan yang aman dan sederhana, sehingga
kalangan anak-anak juga tidak asing dengan yang namanya panahan.

37
Modul Olahraga Kontemporer

Selain itu, Olahraga panahan merupakan olahraga yang dianjurkan oleh


Rosulullah SAW selain berkuda dan berenang, manfaat olahraga berpanah sendiri bagi
jasmani yaitu meningkatkan konsentrasi, melatih fokus mata, melatih otot-otot tangan
termasuk jari dan menjaga keseimbangan (Erlistiana & Andani, 2020).
Banyak masyarakat khususnya yang beragama islam ingin mempelajari
bagaimana cara berpanah. Diluar dari perintah agama , olahraga berpanah diketahui oleh
masyarakat melalu media informasi, atau melihat olahraga panahan itu secara langsung.
SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas olahraga panahan menjadi bagian dalam olahraga


kontemporer, karena perkembangannya seiring perkembangan zaman, juga olahraga
panahan memenuhi kriteria sebagai olahraga kontemporer.

38
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA

1. Arisman, A., & Okilanda, A. (2020). Pengembangan Diri Melalui Olahraga Panahan.
Jurnal MensSana, 5(1), 69. https://doi.org/10.24036/jm.v5i1.138
2. Erlistiana, D., & Andani, M. (2020). Efektivitas Olahraga 3B ( Berenang , Berkuda
, Berpanah ) sebagai Sarana Dakwah Islam. 02(01), 1–8.
3. Fahrizqi, E. B., Gumantan, A., & Yuliandra, R. (2021). Pengaruh Latihan Sirkuit
Terhadap Kekuatan Tubuh Bagian Atas Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga
Panahan. Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 20(1), 43.
https://doi.org/10.20527/multilateral.v20i1.9207
4. Ishak, M. (2022). Metode Modifikasi Alat Busur dalam Meningkatkan Hasil
Panahan. 4(1), 45–54.
5. Raharjo, S. (2014). Survey PPLP Panahan Mandiri Bojonegoro Jawa Timur. Jurnal
Sport Science, 4(3), 166–172. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/211152-none.pdf
6. Salahuddin, Saifuddin, & Jafar, M. (2018). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaan
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, 4(3), 7–13.
7. Td, J., No, P., & Utara, S. (2022). Gedung olahraga. 02(02), 10–17.
8. Yenni, F. R., Ramadi, & Agust, K. (2017). Exercise Effect Push Up Onof Distance
of 30 Meters Athlete Archery Divicion Son PPLM Bow Standard. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 1–10.
Retrieved from https://www.neliti.com/publications/202982/pengaruh-latihan-push-
up-terhadap-hasil-memanah-jarak-30-meter-atlet-panahan-put

39
Modul Olahraga Kontemporer

SENAM UMUM DALAM PARADIGMA ERA KONTEMPORER


Kamal B (1933141045)
Nurjannah N. Tenriangka (1933141048)
Adrian Hidayatullah (1933141051)
Ahmad Maulana (1933141033)

email: nurjannahntenriangka@gmail.com

PENDAHULUAN
Olahraga merupakan sebuah proses kegiatan yang sistematis untuk
mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.
Olahraga merupakan sebuah wadah bagi manusia untuk mengeksplorasi pengalaman
geraknya.
Olahraga yang teratur melatih tubuh untuk mendistribusikan darah secara lebih
baik ke otot pada saat berolahraga, sehingga dapat mengurangi beban kerja jantung
(Agus, 2012). Dengan berolahraga kita akan menjadi bugar serta kualitas hidup menjadi
lebih baik, tak terkecuali pada anak usia dini.
Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Senam merupakan salah satu jenis latihan fisik
yang digunakan sebagai sarana mencegah dan menurunkan berat badan serta sebagai
sarana rehabilitasi atau terapi yang efek (Utomo, G. T., Junaidi, S., & Rahayu, S.,
2012).
Gerakan senam juga dapat merangsang perkembangan komponen kebugaran
jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh tubuh. Orang-orang yang
terlibat senam akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya,
kelenturannya, koordinasi, kelincahan, serta keseimbangan (Arifa et al., 2018). Senam
juga mampu mengembangkan keterampilan gerak dasar anak. Senam adalah bentuk
gerakan yang mendasar untuk ditumbuh kembangkan sejak dini. Dengan kegiatan
senam motorik kasar anak, ada peningkatan dan perkembangan sesuai dengan tingkat
usianya, yaitu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi, untuk melatih kelenturan,
keseimbangan dan kelincahan (Kristiana, 2021).

40
Modul Olahraga Kontemporer

Menurut (Arifin, 2018) Pengelompokkan senam oleh FIG (Federation


Internationale de Gymnastique ) senam dapat dikelompokan menjadi 6 yaitu: Senam
Artistik (Artistic Gymnastics), Senam Ritmik Sportif (Sportive Rhytmic Gymnastics),
Senam Akrobatik (Acrobatic Gymnastics), Senam Aerobik Sports (Sports Aerobik),
Senam Trampolin (Trampolinning), Senam Umum (General Gymnastics).
Olahraga senam sangat banyak diminati, melihat olahraga senam adalah
olahraga yang dapat dilakukan oleh berbagai macam kalangan, bahkan olahraga ini
tidak memandang umur, semua dapat melakukannya. Pada kesempatan kali ini, kita
akan membahas satu dari 6 kelompok olahraga senam yaitu Senam umum (General
gymnastics). Senam Umum atau biasa disebut dengan Senam Kebugaran Jasmani
merupakan rangkaian gerakan senam yang bertujuan untuk meningkatkan atau
mempertahankan kesegaran jasmani (Armade et al., 2021).
Melihat perkembangan di era saat ini, apakah olahraga Senam umum (General
gymnastics) ini dapat dikatakan sebagai olahraga kontemporer?. Menurut Suharjana,
FIK UNY dalam (Junior Johantara & Sulistyawati, 2019) Kontemporer artinya
kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu
yang sama atau saat ini. Olahraga kontemporer adalah olahraga yang sifatnya modern
dan tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu serta mengikuti perkembangan masa
kini.
PEMBAHASAN
Senam masuk kedalam wilayah Indonesia dimulai sejak zaman jepang. Melalui
gerakan PETA jepang olahraga senam diperkenalkan dengan nama senam Taiso. Jepang
melarang semua bentuk senam yang berada disekolah maupun dilingkungan masyarakat
digantikan oleh Taiso. Jaman Taiso ini tidak berlangsung lama karena senam yang
diwajibkan oleh jepang di tentang dimana mana. Pada tahun 1912 sejarah senam
Indonesia mulai dikenal di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Dengan masuknya
olahraga senam ditetapkannya gerakan jasmani sebagai pelajaran wajib disekolah.
Senam merupakan cabang olahraga yang dikembangkan oleh induk organisasi
dengan nama Persatuan Senam Indonesia (PERSANI) dan organisani senam dunia
dengan nama Federation International De La Gymnastic (FIG) (Hanief, 2016).
Senam umum adalah segala jenis senam yang menggunakan gerak yang
dilakukan secara masal seperti senam gerakan, SKJ, poco-poco, maumere, dan gerak.

41
Modul Olahraga Kontemporer

Istilah senam gerakan sering dikatakan sebagai gerakan olahraga yang bertujuan untuk
mencapai kesegaran kardiorespiratori atau kesegaran aerobic menurut (Yasirin, Rahayu,
& Junaidi, 2014) dalam (Rubiana, Rizkia Mulyana, et al., 2020). Manfaat dengan
melakukan senam umum secara gerakan akan meningkatkan tali silaturahmi, keakraban
dan kekeluargaan antar warga. Selain itu manfaat secara kesehatan meningkatan
kebugaran dan menjaga daya tahan tubuh (Rubiana, Mulyana, et al., 2020)
Senam umum adalah segala jenis senam kecuali lima senam di atas, seperti
senam aerobic, senam pagi, dan senam SKJ. Contoh senam umum senam irama, senam
jantung sehat, senam SKJ. (Damayanti et al., 2021)

Gambar 1 Contoh Senam Umum


Sumber : (Damayanti et al., 2021)
Mengikuti Perkembangan Zaman (Teknologi)
Melihat perkembangan teknologi saat ini, apakah olahraga senam umum ini
mengikuti perkembangan teknologi?. Ditinjau dari manfaat olahraga ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat. Melalui senam umum masyarakat bisa beraktivitas secara
bersama sehingga kehangatan dan kekeluargaan pun dapat terjalin.
Perbedaan yang mencolok antara senam pada zaman dahulu dengan zaman
sekarang yaitu, pada zaman dulu jika orang-orang ingin melakukan senam harus les atau
datang ke sanggar olahraga. Sedangkan enaknya masa sekarang, orang-orang
tinggal men-download berbagai macam aplikasi seperti YouTube, TikTok, atau
Instagram. Jadi, teman-teman pun bisa langsung mendapatkan konten-konten sesuai
keinginan dan bagaimana cara berolahraga dengan benar terutama mencari tahu tentang
senam yang sesuai kebutuhannya, misalnya senam untuk mengecilkan perut.

42
Modul Olahraga Kontemporer

Selain itu, senam dulunya hanya digunakan sebagai olahraga kebugaran jasmani
untuk menjaga kesehatan tubuh saja. Lain halnya pada era globalisasi sekarang ini,
senam telah digunakan sebagai olahraga pendidikan dan olahraga prestasi.

Sarana dan Prasarana


Cabang olahraga senam boleh dikatakan baru berkembang di Indonesia, tidak
seperti cabang olahraga lainnya. Pertama kali cabang ini diperlombakan adalah pada
pelaksanaan PON VII Tahun 1969. Selain membutuhkan sarana dan prasarana khusus.
Di zaman dulu orang–orang hanya menggunakan radio selat, untuk melakukan
olahraga ini yang dimana radio ini berfungsi sebagai alat untuk memutarkan
musik/irama yang akan digunakan. Namun seiring berkembangnya teknologi, saat ini
masyarakat biasanya menggunakan spiker yang dimana alat ini tidak menggunakan
kaset seperti radio, bahkan alat ini dapat digunakan tanpa menghubungkan dengan stop
kontak karena inovasi saat ini, biasanya spiker digunakan dengan cara dihubungkan
dengan smartphone lewat bluetooth.
Tak sampai disitu saja, untuk prasarananya sendiri senam dapat dijumpai dimana
saja disetiap daerah. Orang-orang dapat mengikuti olahraga senam umum ini ketika
adanya kegiatan Car Free Day (CFD) pada saat hari libur. Selain itu, pada zaman
sekarang ini tidak sedikit dari kalangan ibu-ibu yang mengikuti kegiatan senam umum
pada ruangan yang tertutup.
Familiar di Masyarakat
Senam merupakan cabang olahraga sangat popular dalam skala nasional hingga
skala internasional, hal ini dapat dilihat dari popularitas senam yang dilakukan oleh
anak usia dini, dewasa, hingga lanjut usia (Fajar Sriwahyuniati, 2019).
Selain karena prestasi olahraganya, manfaat dari olahraga ini juga luar biasa oleh
karena itu olahraga ini sangat berkembang dimasyarakat seiring berjalan zaman, terlebih
gerakan yang saat ini makin membuat masyarakat untuk mengikuti dan melakukan
olahraga ini. Bahkan olahraga senam menjadi sangat familiar dikalangan masyarakat di
era saat ini. Banyak orang yang mengartikan senam adalah jenis olahrga yang bersifat
murah, meriah, massal, menarik dan bermanfaat, seperti senam umum.
Senam jenis ini memang sangat digemari oleh semua lapisan, mulai dari usia
remaja hingga lansia. Selain menyenangkan karena diiringi musik, juga gerakan –

43
Modul Olahraga Kontemporer

gerakannya mudah diikuti, banyak variasi gerak dan dapat disesuaikan dengan umur
pelaku

SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas olahraga senam jenis senam umum ini dapat
dikatakan sebagai olahraga kontemporer, dikarenakan olahraga ini mengcakup seluruh
kaidah olahraga kontemporer diantaranya, sangat familiar di masyarakat, bukan hanya
seiring berkembangnya teknologi alatnya, dari olahraga inipun ikut berkembang dan
mulai dipertandingankan di beberapa kejuaraan nasional maupun internasional. Selain
itu, sarana serta prasarananya pun yang cukup mudah ditemukan dimana saja.
Gerakan senam juga bisa membuat napas dan jantung berdetak lebih cepat,
sehingga dapat memperkuat otot jantung dan membuat jantung memompa darah dengan
lebih efisien. Terlebih lagi untuk anak usia dini, senam ini berfungsi untuk melatih
gerak gerak lokomotor, non-lokomotor- serta gerak manipulatif mereka. Untuk usia
lanjut sendiri, aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan sehat,
karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang ada didalam tubuh.

44
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA
1. Agus, A. (2012). Olahraga Kebugaran Jasmani: Sebagai Suatu Pengantar.
2. Arifa, M., Bakar, A., Program, N., Konseling, S. B., Keguruan, F., & Pendidikan,
D. I. (2018). Kondisi Psikologis pada Lansia Yang Depresi dan Upaya
Penanganannya Di UPTD Rumoeh Seujatera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 3.
3. Arifin, Z. (2018). Pengaruh Latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) terhadap
Tingkat Kebugaran Siswa Kelas V di MIN Donomulyo Kabupaten Malang. Al-
Mudarris: Journal Of Education, 1(1), 22-29.
4. Armade, M., Janiarli, M., Manurizal, L., & Pengaraian, U. P. (2021). Minat Peserta
Didik terhadap Senam Kebugaran Jasmani Indonesia Bersatu (Skj 2018). Jurnal
Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 5(1). https://doi.org/10.31539/jpjo.v5i1.1859
5. Damayanti, A. F., Hasibuan, A. T., Akmal, S. R., & Medan, U. I. N. S. U. (2021).
The History of Gymnastics and Types of Gymnastics In Sd/Mi (Sejarah Senam dan
Jenis-Jenis Senam di SD/Mi).
6. Fajar Sriwahyuniati, C. (2019). Senam Ritmik dalam Paradigma Era Globalisasi.
JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi), 15(2), 67–71.
7. Hanief, Y. N. (2016, December). Perbedaan Pengaruh Pengunaan Alat Bantu Tali
dan Bantuan Teman terhadap Peningkatan Keterampilan Back Handspring.
In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Jasmani Pascasarjana UM (pp. 192-
202).
8. Junior Johantara, R., & Sulistyawati, D. (2019). Konsep Tide of Exuberant pada
Furniture Hotel Morrissey, Jakarta Pusat (Vol. 1, Issue 2). Juni.
9. Kristiana, M. (2021). Implementasi Kegiatan Senam Irama dalam Menstimulasi
Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Muslimat NU 167 Abu Bakar
Bancangan Sambit Ponorogo, (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).
10. Rubiana, I., Mulyana, F. R., & Priana, A. (2020). Memasyarakatkan Olahraga dan
Mengolahragakan Masyarakat Melalui Senam Umum. Abdimas Siliwangi, 3(1),
130–137.
11. Utomo, G. T., Junaidi, S., & Rahayu, S. (2012). Latihan Senam Aerobik untuk
Menurunkan Berat Badan, Lemak, dan Kolesterol. Journal of Sport Science and
Fitness, 1(1).

45
Modul Olahraga Kontemporer

PERKEMBANGAN OLAHRAGA TINJU MENJADI OLAHRAGA


KONTEMPORER
Muh. Askar Maulana Hateng (1933141057)
Deni Alfian Putra Suharto (1933141060)
Zulkifli Iskandar (1933141063)
Anugerah Shetiono (1933141066)

email: hatengaskar0987@gmail.com

PENDAHULUAN
Olahraga adalah rangkaian gerak olah tubuh yang memberikan efek pada tubuh
secara keseluruhan. Olahraga membantu merangsang otot-otot dan bagian tubuh lainnya
untuk bergerak. Otot-otot menjadi terlatih, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh pun
menjadi lancar sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal, manfaaat berolahraga
lainnya juga dapat menguatkan struktur tulang, menyehatkan organ tubuh khususnya
organ jantung, serta mampu menurunkan tingkat stress (Pane, 2015).
Olahraga tinju merupakan olahraga yang masuk ke seni bela diri yaitu
menampilkan dua orang peserta yang memiliki berat dan postur badan yang serupa
dengan hanya menggunakan tinju (tangan) dan dalam pertandingan memainkan kisaran
waktu satu sampai tiga menit dan biasa disebut ronde (Sinurat & Putra, 2020).
Baik dalam olimpiade ataupun olahraga profesional, kedua petinju menghindari
pukulan lawan mereka sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri kepada
lawannya. Pemenang dalam olahraga tinju dinilai berdasarkan ketepatan tinju yang
diarahkan ke lawannya dan apabila lawan sudah dinilai KO atau TKO oleh wasit.
Untuk mencapai prestasi optimal dalam olahraga diperlukan proses yang panjang
dan tidak bisa dicapai secara instant. Untuk itu diperlukan perhatian khusus, salah
satunya dengan pembinaan atlet-atlet berbakat yang diterapkan di daerah-daerah
(Iqbal et al., 2020).
Salah satu olahraga yang membawa prestasi untuk Indonesia adalah tinju.
Olahraga tinju amatir di setiap negara hanya memiliki satu badan organisasi tinju amatir
yang menanganinya, sedangkan tinju profesional pada tiap-tiap negara yang ada tinju

46
Modul Olahraga Kontemporer

profesionalnya memiliki banyak organisasi seperti di Indonesia di antaranya Komisi


Tinju Indonesia (KTI), Assosiasi Tinju Indonesia (ATI) yang masing-masing dari
organisasi tersebut berafiliasi ke salah satu badan tinju profesional dunia seperti
Internasional Boxing Federation (IBF), World Boxing Association (WBA), World
Boxing Commision (WBC) dan World Boxing Organization (WBO) (Setiasih, 2017).

PEMBAHASAN
Kata Tinju ialah terjemahan dari kata Inggris "boxing" atau "Pugilism". Kata
Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus. Pinjaman dari kata yunani Pugno, Pignis,
Pugnare, yang menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam
bahasa Inggrisnya. Tinju Manusia yang mana apabila kalau terkepal akan berbentuk
seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal seperti tinju, siap untuk
pugnos, berkelahi, bertinju.
Asal mula tinju sebagai olahraga berawal dari pertarungan adu budak di
Amerika. Dua orang Negro diadu dalam lingkaran manusia hingga salah satunya
ambruk. Kadang untuk mempersangar, tangan kedua petarung diberi pecahan beling.
Otomatis darah lebih cepat mengalir dan sobekan daging terlempar kemana-mana. Jelas
kepentingan atas pertarungan ini bukanlah untuk membuat kedua budak tetsebut sehat,
tapi untuk berjudi. Kini bertinju jauh lebih beradab. Peraturan demi peraturan dibuat.
Ahli-ahli medis juga dilibatkan untuk menyumbangkan saran tentang "Bertinju Yang
Sehat". Akibatnya jumlah ronde diperkecil. Ketentuan TKO dan KO dipertajam. Wasit-
wasit diatur kesehatan psikologisnya.
Pertandingan tinju yang pertama tercatat dalam sejarah adalah Rokky melawan
Abel. Kitab mahabrata juga mencatat pertandingan-pertandingan tinju, hal mana
mendahului pencatatan cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani, Romawi, dan
Mesir. Petinju terkenal pertama berkebangsaan Yunani bernama Theagenes dari Thaos
yang menjadi juara Olympic Games 450 Masehi. Ia melakukan pertandingan sebanyak
1.406 kali dengan menggunakan cetus sarung tinju yang terbuat dari besi. Kebanyakan
dari lawan-lawan itu tewas ketika bertarung melawannya. Meskipun boxing terkenal
berabad-abad lamanya sebagai suatu bentuk hiburan, namun seorang Inggris yang
bernama James Ping adalah James Broughton, juara britania, yang juga merupakan

47
Modul Olahraga Kontemporer

orang pertama yang menggunakan sarung tinju. Peraturan dan sarung tinju ini di
perkenalkan pada tanggal 10 Agustus 1973 (Pangaribuan & Susilowati, 2018).
Perkembangan tinju di Indonesia
Tinju masuk di Indonesia dan dipopulerkan oleh negara Hindia Belanda atau
KNIL (Koninklijk Nederlands Inside Large). Pada awalnya tidak ada organisasi yang
bertanggung jawab di setiap pertandingan tinju. Didi Karta Sasmita, Komandan
Kepolisian di Jakarta, akhirnya mendirikan PERTIGU (Persatuan Tinju dan Gulat)
dengan ketua Frans Mendur pada 28 April 1955. Pada tanggal 30 Oktober 1959
PERTINA (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) didirikan 5 agar Indonesia dapat
mengikuti Olympiade Roma pada tahun 1960 karena ketentuan yang diberikan oleh
International Olympic Committee (IOC) mengharuskan ada organisasi tinju amatir yang
mandiri di Indonesia (Mutaqien, 2020).
Teknik dasar dalam olahraga tinju
Posisi dasar tinju adalah teknik menjaga dan memelihara keseimbangan badan,
baik saat bertahan, memukul atau serangan beruntun yang banyak mengganggu
keseimbangan, menjamin bahwa kaki selalu berada di bawah badan, artinya kedua kaki
diatur dengan jarak yang sedang sehingga badan selalu seimbang dan mendapat posisi
yang paling menguntngkan untuk memukul dan menyerang.
Dasar-dasar gerakan kaki atau fundamental of foot work adalah dasar kecakapan
seorang petinju menggerakkan kedua kakinya atau mengkoordinasikan gerakan kaki
dan tungkai untuk membawa badanya dengan mudah dan efisien, dengan tidak merusak
keseimbangan badannya baik pada waktu menyerang maupun bertahan selama
pertandingan.
Teknik memukul, dilakukan memukul dengan badan, sedangkan lengan hanya
sebagai jembatan bagi tenaga dari badan. Tenaga diperoleh dari hasil putaran langsung
dari pinggang dimana bahu dan pinggul mengikuti dengan berporos garis tengah badan
(Purba, 2020).
Ada empat jenis pukulan dalam tinju seperti jab, hook, uppercut dan straigh.
Pukulan Jab
Jab adalah pukulan pembuka dalam olahraga tinju. Pukulan jab merupakan
pukulan lurus kedepan, bisa mengarah ke muka lawan atau badan lawan.

48
Modul Olahraga Kontemporer

Pukulan Hook
Hook adalah pukulan yang dilontarkan dengan tenaga selagi siku dibengkokkan
searah dengan bahu. Hook dapat dilontarkan oleh kedua tangan, kanan dan kiri. Pukulan
hook dikenal sangat mematikan dalam tinju
Pukulan Uppercut
Uppercut adalah pukulan lurus dari bawah yang mengarah ke dagu (Umar,
2020).
Pukulan Straight
Straight adalah dasar dari keahlian bertinju, dan pukulan ini dalam sejarah
pertinjuan perkembangannya paling akhir. Pukulan ini merupakan hasil pemikiran yang
baik karena dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan efektif bila dibandingkan dengan
pukulan-pukulan lainnya. Pukulan ini dapat digunakan dengan jarak sepanjang lengan
segala arah, baik oleh tangan kanan maupun tangan kiri (Latuheru, 2018).

Sarana dan prasarana dalam olahraga tinju


Sarana prasarana pertandingan
Ring
Gelanggangan tempat pertandingan tinju disebut ring. Ring dikelilingi pagar dari
tali tambang. Lantai ring dibuat dari kanvas dilapisi bulu kempa yang didalamnya diisi
karet busa. Bentuk ring persegi dan untuk pertandingan tinju amatir brukukuran 3,66
sampai 4,88 meter, baik panjang maupun lebar.
Sudut ring
Kedua petinju masing-masing mempunyai tempat di sudut ring yang letaknya
berhadapan. Sudut tersebut dipakai oleh kedua petinju bersama pembantunya pada
waktu sebelum bertanding, sebentar setelah pertandingan selesai. Sudut tersebut terdiri
dari, kursi untuk petinju. Selain itu, juga disediakan ember berisis air, sebotol air
minum, dan gelas. Serta disediakan bak dengan serbuk gerjen dan serbuk damar untuk
menggosok sol sepatu petinju agar tidak licin atau terpeleset. Dua sudut lainnya disebut
sudut bebas atau sudut netral.
Dua pembantu
Dalam pertandingan, masing-masing petinju memiliki dua orang pembantu.
Tugas pembantu antara lain:

49
Modul Olahraga Kontemporer

1. Mengantar petinju masuk ring.


2. Memberikan petunjuk serta penyegaran pada petinju sebelum bertanding dan
dalam istirahat dalam dua ronde.
3. Adapun larangan bagi para pembantu, antara lain:
4. Waktu bertanding tidak boleh memberi petunjuk.
5. Petinju tidak boleh diberikan obat-obat terlarang.
6. Petinju tidak boleh di olesi pelicin.
Gong / lonceng
Bunyi gong dalam pertandingan berfungsi sebagai tanda dimulai dan
berakhirnya tiap ronde.
Perlengkapan petinju
Pakaian
Petinju memakai kaos polos yang menutup dada dan punggung, kemudian
celana pendek yang cukup longgar dan sabuk pinggang berlainan warna dengan baju
kaos. Kaki bersepatu olahraga biasa, atau sebaiknya sepatu khusus yang ringan. Kaos
kaki terbuat dari bahal wool yang tipis.
Sarung tinju
Kedua tangan memakai sarung tinju yang diikat dengan baik pada belakang oleh
tali sarung itu. Sebelumnya tangan dibalut dengan kain pembalut yang tidak sampai
menutup bagian buku jari-jari tangan.
Sarana prasarana standar
Ring
Ukuran ring 4.90 – 6.10 persegi diukur dari garis dalam tali, dalam pertandingan
internasional ukuran ring harus 6.10 m persegi. Tinggi ring 91 cm (3 feet) – 1.22 m (4
feet) di atas tanah atau lantai dasar.
Panggung ring dan bantalan sudut harus kokoh dan kuat, rata dan bebas dari
segala penghalang. Tepi panggung paling tidak harus 18 inchi (46cm) diluar garis tali
ring, dilengkapi empat batang tiang sudut yang dilapisi dengan bantalan yang tidak
membahayakan para petinju.

50
Modul Olahraga Kontemporer

Tutup lantai panggung. Ring harus ditutup dengan bahan lakan (felt), karet atau
bahan yang elastis dan tebalnya paling kurang setengah inchi (1,3 cm) dan paling tebal
tiga perempat inchi (1,9 cm) dan diatasnya ditutup terpal yang kencang dan terikat kuat.
Tali ring harus dilangkapi dengan tiga atau empat tali setebal 3 cm/ 5 cm atau
(1,18 inchi s/d 1,97 inchi) yang terikat kuat dan kencang pada sudut masing-masing
setinggi 40 cm (1 ft, 3,7 inchi) 80 cm (2 ft, 7,5 inchi) dan 130 cm (4 ft, 3 inchi).
Tangga ring. Ring harus dilengkapi dengan tiga buah tangga. Dua tangga berada
diluar sudut yang berlawanan untuk digunakan oleh para petinju dan pembantunya, dan
satu lagi di sudut netral digunakan untuk wasit dan dokter.
Kantong plastik di kedua sudut netral di luar ring, digunakan untuk wadah kapas
dan tissue yang digunakann untuk mebersihkan pendarahan.
Sarung tinju
Sarung tinju yang diijinkan
Para petinju harus menggunakan sarung tinju berwarna merah atau biru sesuai
dengan sudutnya dan yang telah diakui atau disetujui oleh Dewan Eksekutif AIBA atau
Perwakilannya.
Spesifikasi sarung tinju
Sarung tinju yang digunakan berukuran 10 onz (284 gr), terbuat dari kulit tidak
boleh melebihi dari ½ berat sarung tinjunya, sedang berat isi tidak boleh kurang dari ½
berat sarung tinjunya. Permukaan sarung tinju yang digunakan untuk memukul harus
berwarna yang mudah dilihat. Isi sarung tinju tidak boleh pecah atau bergeser.
Pembalut tangan (Bandage)
Pembalut tangan dengan jenis vulpeau dengan maksimum panjang 2.5 m dapat
digunakan oleh seorang petinju. Untuk memperkokoh ikatan pembalut dapat
menggunakan plester sepanjang 7.6 cm (3cm) dan lebar 2.5 cm ( 1 inchi ) yang
diletakkan pada pergelangan tangan bagian atas.
Pakaian petinju
Seorang petinju harus menggunakan sepatu yang ringan (tanpa paku dan tanpa
tumit), kaos kaki, dan celana pendek yang panjangnya tidak melebihi lutut.
Pelindung gigi

51
Modul Olahraga Kontemporer

Pelindung gigi atau (gumshied) wajib digunakan, seorang petinju dilarang keras
dengan sengaja melepaskan pelindung giginya pada saat pertandingan sedang
berlangsung.
Cup protektor (Pelindung kemaluan)
Seorang petinju wajib menggunakan cup protector, sebagai tambahan dia dapat
menggunakan cawat.
Pelindung kepala (Head guard)
Pelindung kepala merupakan alat perorangan, bentuk dan ukurannya harus
cocok dengan pengunanya. Petinju harus mempunyai head guard merah atau biru ynag
sesuai dengan sudutnya pada kompetisi internasional (Sukino, 2014).

SIMPULAN
Setelah mengetahui defenisi dari olahraga tinju kita dapat lebih paham tentang teknik
olahraga tinju, sarana dan prasarana serta beberapa pemahaman lainnya. Olahraga tinju juga
masuk dalam olahraga Kontemporer karena aturannya berubah seiring perubahan zaman.
Olahraga tinju juga dikenal banyak orang terutama dikalangan bapak-bapak dan
juga olahraga tinju dengan mudahnya di lakukan terutama di rumah dengan alat
seadanya apalagi dalam keadaan pandemi sekarang ini.
Olahraga tinju merupakan salah satu dari olahraga kontemporer karena mengikut
pada hakikatnya bahwa olahraga kontemporer adalah olahraga yang tidak terikat pada
aturan zaman dahulu atau berkembang sesuai zaman sekarang. Dan juga olahraga tinju
juga sudah menggunakan sarana dan prasarana yang yang sudah berubah seiring
berjalannya zaman, pada zaman dulu orang-orang hanya menggunakan pecahan kaca
sebagai senjata untuk melukai lawan, dan juga arena tinju dulunya hanya orang-orang
yang menggelilingi petinju/petarung sebagai batas dari arena tinju. Namun sekarang
sudah mengggunakan ring sebagai arena atau batas area pertarungan.

52
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA
1. Iqbal, M., Firdaus, K., & Asnaldi, A. (2020). Tinjauan Pembinaan Cabang Olahraga
Tinju Di Kota Padang. Jurnal JPDO, 3(5), 13–18.
2. Latuheru, M. E. (2018). Pengaruh Latihan Pushup dan Beban Dumbell Ditinjau
Konsentrasi Terhadap Kecepatan Pukulan Straight pada Atlet Tinju Amatir PPLP
Provinsi Maluku. Universitas Negeri Makassar.
3. Mutaqien, M. I. Z. (2020). Perancangan Persuasi Rumah Cemara Boxing Camp
Melalui Media Poster. Universitas Komputer Indonesia.
4. Pane, B. S. (2015). Peranan Olahraga dalam Meningkatkan Kesehatan. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 21(79), 1–4.
5. Pangaribuan, E. W., & Susilowati, A. D. (2018). Perancangan dan Pelatihan Tinju
Di Jakarta Utara dengan Penerapan Arsitektur Hemat Energi. MAESTRO, 1(2),
128–135.
6. Purba, P. H. (2020). Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Terhadap Olahraga
Tinju Wanita. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 3(1),
939–948.
7. Setiasih, A. (2017). Hengky Gun Atlet Tinju Profesional Sasana Sawunggaling
Surabaya Tahun 1983-1990. Journal Pendidikan Sejarah, 5(3).
8. Sinurat, R., & Putra, M. A. (2020). Persepektif Olahraga Tinju dalam Mendukung
Prestasi Olahraga Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Penjaskesrek, 7(1), 162–174.
9. Sukino, B. (2014). Studi Tentang Perkembangan Prestasi Atlit Tinju Mas Karebet
Boxing Camp Kabupaten Sragen Tahun 2006-2011.
10. Umar, U. (2020). Status Sosial Ekonomi, Status Pendidikan, Kemampuan Kondisi
Fisik, dan Kemampuan Teknik Tinju. Jurnal Patriot, 2(2), 576–589.

53
Modul Olahraga Kontemporer

KAIDAH OLAHRAGA KONTEMPORER CABANG OLAHRAGA


BULUTANGKIS
Aliyah Nisa Dwi Rahma (1933142003)
Imam Algifari (1933141069)
Arga Rio Irmiga (1933141021)

email: aliyahnisadwirahmaa@gmail.com

PENDAHULUAN
Secara umum pengertian olahraga adalah salah satu aktivitas maupun psikis
seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang
setelah olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk melatih tubuh
seseorang, baik secara jasman ataupun rohani (Ramadhan & Bulqini, 2018).
Bulutangkis merupakan olahraga yang familear di kalangan masyarakat, termasuk
di dalamnya adalah prestasi-prestasi yang mendunia sehingga membuat banyak
masyarakat terutama anakanak ikut bermain bulu tangkis walaupun tidak bermain
langsung di lapangan dan tidak mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Bulu
tangkis sendiri dapat menjadi sarana penghubung yang positif di kalangan masyarakat.
Bulu tangkis adalah permainan yang dimainkan oleh satu orang melawan satu orang
(single) atau dua orang melawan dua orang (double) dengan cara memukul kok
(shuttlecock) menggunakan raket agar melewati net, sehingga berusaha mengembalikan
kok tersebut agar tidak jatuh di area sendiri. Bulu tangkis dapat dimainkan secara ganda
maupun tunggal, dilakukan oleh pria maupun wanita, dan ganda campuran (Wahyudin &
Anto, 2019).
Bulutangkis merupakan olahraga yang cukup tua usianya, mengingat olahraga
bulutangkis setiap individu memiliki ketangkasan untuk memainkan olahraga ini.
Olahraga bulutangkis kini banyak di gemari oleh sebagian besar masyarakat dan kini
banyak masyarakat yang menganal olahraga tersebut. Perkembangan zaman berubah
menjadi modern seperti sekarang ini olahraga bulutangkis bukan lagi hanya sebagai
olahraga individual melainkan sudah menjadi bagian dari tujuan pendidikan yaitu dalam
pendidikan jasmani. Bulutangkis adalah suatu permainan yang saling berhadapan satu
orang lawan satu orang atau dua orang lawan dua orang, dengan menggunakan raket dan
shuttlecock sebagai alat permainan, bersifat perseorangan yang dimainkan pada lapangan

54
Modul Olahraga Kontemporer

tertutup maupun lapangan terbuka dengan berupa lapangan yang datar terbuat dari beton,
kayu, karpet ditandai garis sebagai batas lapangan dan dibatasi net pada tengah lapangan
permainan (Suhardianto, 2021).
Permainan bulutangkis ini, mempunyai peraturan tertentu yang harus diikuti agar
pemainan dapat dimainkan.Permainan ini dapat dimainkan satu lawan satu (single) dan
dua lawan dua (doblle). Cara memainkan permainan bulutangkis adalah dengan memukul
kok (shuttlecock) melewati atas net menggunakan raket. Sehingga, permainan ini mutlak
membutuhkan peralatan-peralatan tertentu seperti raket, kok, dan net agar dapat
dimainkan (Bimantara et al., 2022).

PEMBAHASAN
Sejarah Bulutangkis Dunia
Bulutangkis memiliki sejarah yang panjang dan mengejutkan mengingat
perkenalannya relatif cepat sebagai cabang olahraga yang tergabung dalam Olimpiade.
Bulutangkis ditemukan sejak lama, setidaknya 2000 tahun dalam permainan battledore
dan shuttlecock yang telah dimainkan di negara India, Yunani dan Cina. Bulutangkis atau
badminton mengambil namanya dari Badminton House di Gloucestershire, rumah Duke
of Beaufort, tempat olahraga itu dimainkan. Secara kebetulan, Gloucestershire sekarang
menjadi basis bagi Federasi Bulutangkis Internasional (Majid et al., 2021).

Sejarah Bulutangkis Indonesia


Sejarah mencatat bahwa olahraga bulutangkis sebenarnya sudah ada pada abad
2000 SM di Mesir kuno dan China. Dulu rakyat di China menggunakan nama Jianzi untuk
menyebut bulutangkis. Perkembangan bulutangkis mulai pesat ketika pada era modern
rakyat Inggris melakukan permainan yang diberi nama battledores, sehingga akhirnya
pada abad ke-19 para tentara Britania menyempurnakan permainan bulutangkis ini
dengan menambahkan net/jaring yang dipasangkan untuk memisahkan pemain yang
saling berlawanan dan ini terdapat di daerah sekitar wilayah Pune, India. Permainan di
India tersebut dinamakan dengan Poon. (Kholison & Defliyanto, 2018). Di Indonesia
sendiri organisasi yang menaungi bulutangkis adalah PBSI (Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia) yang didirikan pada tanggal 5 Mei 1951 di Kota Bandung (Majid et
al., 2021).

55
Modul Olahraga Kontemporer

Bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan


dengan cara satu lawan orang atau dua lawan dua orang. Permainan ini menggunakan
raket sebagai alat pemukul dan shuttlecock sebagai objek pukul, lapangan permainan
berbentuk segi empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan.
Tujuan dari permainan bulutangkis adalah berusaha untuk menjatuhkan shuttlecock di
daerah lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul shuttlecock serta
menjatuhkan di daerah sendiri (Pratama, 2021).
Servis pendek adalah merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangn lain dengan arah diagonal yang bertujuan sebagai pembuka
permainan dan merupakan pukulan yang penting dalam permainan bulutangkis. Pukulan
servis dengan mengarahkan suttlecock dengan tujuan ke dua sasaran yaitu, ke sudut titik
perpotongan antara garis tengah, garis servis, dan garis tepi sedang jalannya shutllecock
menjusur tipis melewati net, servis pendek ada dua macam yaitu servis pendek forehand
dan backhand (Setiawan, 2014).
Permainan bulutangkis mula-mula mengunakan skor 15, artinya, siapa yang lebih
dahulu mancapai angka 15 dinyatakan memang untuk set tersebut. 5 Permainan dilakukan
dalam dua set, apabila masing-masing pemain memenangkan satu dari dua set yang
dimainkan maka ada game tambahan yang dalam bulutangkis biasa disebut rubber se.
Perkembangan selanjutnya peraturan permainan bulutangkis berubah. Pernah dicoba
dengan skor 7 artinya game hanya sampai pada angka 7, kemudian pada tahun 2006
ditetapkan peraturan baru lagi ialah skor 21 artinya game selesai pada angka 21. Pada
sistem game 21 diberlakukan sistem rally point. Pada sistem rally point artinya siapa yang
bisa mematikan permainan lawan langsung mendapat nilai (Hamid, 2018).

Sarana Dan Prasarana


Permainan bulutangkis merupakan permainan yang menggunakan sarana dan
prasarana. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis, antara
lain berupa ; lapangan, net atau jaring, tiang net, shuttlecock, dan raket.

1) Lapangan permainan bulutangkis.

56
Modul Olahraga Kontemporer

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran


seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40
mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang
disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan
disarankan terbuat dari kayuu atau bahan sintetis yg lunak

Lapangan permainan bulutangkis berukuran 6.10 x 13.40 meter, yang


dibagi dalam bidang-bidang masing-masing dua sisi berlawanan. Ada garis
tunggal dan ganda, panjang lapangan 13,40 meter digunakan untuk partai
tunggal (single) dan ganda (double). Lebar lapangan 6,10 meter digunakan
untuk partai ganda dan ukuran 5,18 meter digunakan untuk partai
tunggal. Ketentuan lain bahwa garis lapangan bulu tangkis diusahakan yang
berwarna jelas dan mudah dilihat, misalnya warna putih, kuning, dan
sebagainya.
2) Net atau Jaring

PB.PBSI (1998:3), net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna
gelap dengan ketebalan 15 mm – 20 mm. Adapun panjang net : 610 cm, lebar
net: 76 cm. Net harus diberikan batasan pita putih selebar 75 mm secara
tangkap diatas tali atau kabel yang berada dalam pita tersebut. Pita tergantung
pada tali atau kabel tersebut.

3) Tiang net

Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat (misalnya besi) bentuknya
bulat dengan jari tengah berukuran 3,8 cm diletakkan diatas digaris samping
untuk ganda.

4) Tinggi Net

Puncak net dari permukaan lapangan harus 1,524 meter ditengah lapangan
dan 1,55 meter diatas garis samping untuk ganda. Tidak boleh ada jarak antara
ujung net dengan tiang. Bila diperlukan harus diikat ujungnya selebar net.

5) Shuttlecock

57
Modul Olahraga Kontemporer

Shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu. Bahan untuk membuat


shuttlecock, yaitu gabus yang berbentuk setengah bulatan yang dilapisi dengan
kulit. Pada gabus ditancapkan bulu unggas yang jumlahnya harus 16 helai.
Garis tengah gabus, yaitu 25–28 mm garis tengah diujung atas adalah 54–56
mm. Bulu-bulu itu diikat secara kokoh dengan benang atau bahan lain yang
sesuai. Ketinggian bulu dari permukaan gabus hingga permukaan atas, yaitu
62–70 mm. Shuttlecock yang standart beratnya antara 4,74–5,50 gram.

6) Raket (Pemukul)

Alat untuk memukul suttlecock dalam permainan bulu tangkis disebut


raket. Bagian-bagian raket yang utama disebut dengan pegangan (handle), area
yang disinari (stringed area), kepala (head), batang (shaft), leher (throat) dan
kerangka (frame). Panjang raket tidak boleh melewati 680 mm dan lebar
keseluruhan tidak boleh melebihi 230 mm. Raket beratnya kurang dari 150
gram. Bahan yang digunakan untuk membuat raket yaitu: kayu, aluminium,
kayu dan aluminium, fiberglas, dan arang (carbonex) (Muluki, 2016).

SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa olahraga
permainan bulutangkis dapat dikatan olahraga kontemporer, karena olahraga ini sangat
familiar dikalangan masyarakat dan mudah di mainkan. Bulu tangkis sendiri dapat
menjadi sarana penghubung yang positif di kalangan masyarakat. Bulu tangkis adalah
permainan yang dimainkan oleh satu orang melawan satu orang (single) atau dua orang
melawan dua orang (double) dengan cara memukul kok (shuttlecock) menggunakan raket
agar melewati net. Dan memiliki sarana dan prasarana.

58
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA
1. Bimantara, A. W., Permadi, A. G., & Akhmad, N. (2022). Analisis Keterampilan
Dasar Bulutangkis Pb Gemilang Mataram Tahun 2021. Gelora: Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan IKIP Mataram, 8(2), 7–19.
2. Hamid, I. (2018). Perbedaan Pengaruh Latihan Bulutangkis Menggunakan Skor 21
Reli Poin dan Skor 21 Pindah Bola terhadap Peningkatan VO2Maks pada Pemain
Tunggal Putra Angsapura Medan Tahun 2017. UNIMED.
3. Kholison, F., & Defliyanto, D. (2018). Pengaruh Latihan Drill Terhadap Kemampuan
Servis Backhand Bulutangkis Siswa Mts Tarbiyah Islamiyah Kecamatan Air Napal
Bengkulu Utara. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 2(2), 186–191.
4. Majid, R. F., Julianti, R. R., & Iqbal, R. (2021). Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang
Permainan Bulutangkis Kelas VIII di SMP Negeri 1 Telukjambe Barat Kabupaten
Karawang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(6), 217–225.
5. Muluki, M. (2016). Kontribusi Tinggi Badan, Kelentukan Pergelangan Tangan,
Koordinasi Mata Tangan terhadap Gerak Dasar Servis pada Permainan Bulutangkis
Murid SDN Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru. Pascasarjana.
6. Pratama, N. (2021). Pengaruh Latihan Shadow terhadap Kelincahan Footwork pada
Peserta Ekstrakulikuler Bulutangkis Di SD Negeri 57 Banda Aceh. Universitas Bina
Bangsa Getsempena.
7. Ramadhan, A., & Bulqini, A. (2018). Analisis Receive pada Pertandingan Final
Sepak Takraw Pomda Jatim 2017. JSES: Journal of Sport and Exercise Science, 1(1),
13–19.
8. Rusdy, M. (n.d.). Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Bahu terhadap Kekuatan
Smash Bulu Tangkis Pada Pb Putra Wahana Silva Pekanbaru.
9. Setiawan, A. (2014). Penerapan Media Audio Visual terhadap Peningkatan Teknik
Servis Pendek Backhand Ekstrakurikuler Bulutangkis Siswa Putera Smp Intan
Permata Hati Surabaya (Studi pada Siswa Putera SMP Intan Permata Hati Surabaya).
Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 2(2).
10. Suhardianto, S. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Servis Backhand dalam Permainan
Bulutangkis Melalui Metode Inquiry Pada Siswa SMP Negeri 4 Ponrang Kabupaten
Luwu. Indonesian Journal of Physical Activity, 1(1), 1–13.
11. Wahyudin, M. Y., & Anto, P. (2019). Ikon-Ikon Sejarah & Peraturan Bulu Tangkis

59
Modul Olahraga Kontemporer

untuk Infografis. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya, 1(02), 138–146.

60
Modul Olahraga Kontemporer

MENGKAJI OLAHRAGA TAKRAW, APAKAH TERMASUK


OLAHRAGA KONTEMPORER?
Ramlah (1933142021)
Ridwan B. Maga (1933142024)
Selviana Ishak (1933142018)
A. Zulfashar (1933142015)

email: ramlahbasri.rps@gmail.com

PENDAHULUAN
Permainan sepak takraw dimainkan secara beregu oleh dua regu. Setiap regu
dimainkan oleh 3 orang yang dipisahkan oleh net terbentang membelah lapangan
menjadi dua bagian. Setiap ragu terdiri dari tiga orang pemain yang masing-masing
sebagai tekong yang berdiri paling belakang yang bertugas menservis bola, menerima
bola, menerima, dan menahan serangan dari regu lawan di bagian belakang lapangan
(Susana, 2013).
Dalam permainan sepak takraw setiap regu terdiri dari tekong yang berdiri
ditengah belakang bertugas melakukan sepak mula,dan dua pemain depan yang berada
disebalah kiri tekong disebut apit kiri dan sebelah kanan disebut apit kanan. Selama
permainan berlangsung, bola boleh dimainkan dengan seluruh bagian tubuh kecuali
tangan (Faizin, 2014).
Dalam permainan sepak takraw diikuti oleh 3 pemain yang saling bekerja sama
sesuai dengan posisinya masing-masing demi mencapai nilai point yang dibutuhkan
untuk mengalahkan tim lawan. Jika didasarkan pada posisinya, pemain sepak takraw
dibedakan menjadi posisi tekong, apit kanan dan apit kiri. Pemain pada posisi tekong
yaitu posisi pemain yang bertugas menyepak/service bola pada saat awal memulai
permainan yang mana posisinya berada di lingkaran tengah lapangan. Posisi pemain
Apit Kanan/Kiri bertugas sebagai blocker atau penahan, serta mengumpankan bola
kepada tekong untuk disepak. Untuk memenangkan permainan kompetitif maka perlu
memilih pemain yang memiliki kualifikasi agar bisa bertanding semaksimal mungkin
(Permana et al., 2021).

61
Modul Olahraga Kontemporer

Sedangkan Sepak sila merupakan teknik sepakan menggunakan kaki bagian


dalam untuk melambungkan bola ke arah seperti yang diinginkan oleh penyepak. Sepak
sila merupakan teknik yang sering digunakan dalam permainan sepak takraw (Wijaya et
al., 2022).
Permainan sepak takraw adalah permainan sederhana yang membutuhkan
keterampilan lebih. Keterampilan lebih tersebut akan didapat jika seseorang mengetahui
dan mau melakukan permainan sepak takraw. Permainan sepak takraw merupakan
permainan yang menarik untuk diajarkan di sekolah dasar. Hal ini dikarenakan
permainan sepak takraw menggunakan bola yang terbuat dari rotan yang dimainkan
dengan seluruh badan kecuali tangan dan dilakukan dengan gerakan yang atraktif
seperti gerakan salto ketika smash atau ketika melakukan penyelamatan bola
(Artyhadewa, 2017).

PEMBAHASAN
Menurut catatan sejarah, permainan sepak takraw berasal dari jaman Kesultanan
Melayu (634-713) dan dikenal sebagai sepak raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat
dari anyaman rotan dari rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran. Catatan tentang
sepak raga ini terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansyur
Shah Ibni Almarhum Sutan Muzzaffar Shah (1459-1477), seorang putranya bernama
Raja Ahmad telah di buang dari kerajaan karena telah membunuh anak bendahara akibat
persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudian diangkat menjadi
Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibnu Almarhum Sulta Mansyur
Shah. Sepak takraw mulai diterima dan dimainkan di Asian Games XI tahun 1990 di
Beijing Cina, sedangkan di Sea Games mulai dipertandingkan sejak tahun 1977 dan di
Indonesia dan Philipina mengikutinya. Sebelumnya sepak takraw dipertandingkan
dalam even 2 tahunan di antara negara di semenanjung dan Indo Cina seperti Malaysia,
Myanmar, Thailand, dan Laos yang di sebut dengan SEAP Games (South East Asian
Peninsular). Pada tahun 1965 terbentuklah asosiasi sepak takraw se-Asia yang di sebut
ASTAF (Asian Sepak Takraw Federation) dan pada tahun 1987 ISTAF (International
Sepak Takraw Federation) (Matin et al., 2018).

62
Modul Olahraga Kontemporer

Menurut sejarah permainan sepak takraw dahulu bernama sepak raga telah
dimainkan ketika zaman kesultanan melayu, pada Tahun 1965 nama sepak raga berubah
menjadi sepak takraw (Jatmoko, 2015).
Sepak Takraw adalah salahsatu olahraga bola besar yang dikategorikan sebagai
olahraga tim yang berasal dari kesultanan melayu. Olahraga ini mempertandingkan dua
tim yang beranggotakan 3 orang dari setiap tim dan memperebutkan skor tertinggi yatu
21 angka dalam tiap set (Permana et al., 2021).
Sepaktakraw berasal dari kata sepak dan takraw, sepak dari bahasa melayu
sedangkan takraw dari bahasa Thailand yang berarti bola yang terbuat dari rotan.
Sebelum bernama sepaktakraw olahraga ini bernama sepakraga yaitu olahraga yang
dimainkan dalam lingkaran dengan menggunakan bola yang terbuat dari rotan yang
dianyam. Berdasarkan informasi yang kita peroleh dari pakar Budaya, bahwa permainan
ini termasuk permainan anak-anak bangsawan dan kemudian menjadi permainan rakyat,
saat itu pemuda diharuskan belajar sepaktakraw, karena bila seorang pemuda tidak
dapat bermain sepakraga maka seorang pemuda dianggap belum cakap untuk bergaul di
masarakat (Iyakrus, 2019).
Mengikuti Perkembangan Zaman (Teknologi)
Perkembangan zaman teknologi dari masa ke masa selalu mengalami perubahan
yang lebih canggih dari sebelumnya maka dari itu olahraga seperti sepak takraw
memanfaatkan teknologi untuk memudahkan mengatur sebuah pertandingan contohnya
produk pengembangan berupa sensor yang dipasang pada sisi kanan kiri garis lapangan
belakang sepak takraw.
Alat sensor yang digunakan adalah Laser Diode. Laser Diode memungkinkan
kita untuk mendeteksi adanya gerakan, digunakan untuk mendeteksi apakah manusia
atau benda telah melintasi laser, yang akan menutupi Light Dependen Resistir (LDR)
sehingga akan terdeteksi bahwa ada yang memotong jalannya laser diode. Laser diode
kecil, murah, berdaya rendah, mudah digunakan dan tidak mudah rusak. Laser diode
dihubungkan dengan speaker alarm aktif (Buzer AC) yang akan otomatis berbunyi jika
ada benda yang melintasi laser diode. Kemudian alat ini dilengkapi webcam sebagai alat
perekam dan bahan bukti atau penguat kesalahan yang terjadi. Webcam dihubungkan
pada PC/Laptop melalui softwere yang disediakan oleh peneliti. Lewat laptop inilah
atlet ataupun wasit dapat melihat rekaman dari webcam. Sehingga wasit memiliki bukti

63
Modul Olahraga Kontemporer

saat ada salah satu pihak yang ragu-ragu dengan keputusan wasit. Untuk mempermudah
wasit dalam mengontrol alat ini, maka sistem On Off pada laser dikendalikan dengan
menggunakan remot kontrol (infra red remot) yang dipedang oleh lines man. Produk
pengembangan ini digunakan dalam pertandingan sepak takraw nomor Double event
untuk membantu wasit dalam menentukan kesalahan (batal) kaki pemain yang
menyentuh atau melewati garis belakang saat melakukan servis (Dianawati et al., 2017).

Gambar 1 (Dianawati et al., 2017)

Sarana dan Prasarana


Permainan sepaktakraw adalah jenis permainan tradisional yang telah
berkembang dan banyak dikenal oleh masyarakat indonesia. Yang menarik dalam
olahraga ini adalah sarana prasarananya murah dan sangat sederhana, olahraga ini
mengandung akrobatik yang menarik dan dapat dimainkan oleh seluruh lapisan
masyarakat sehingga pemain merasa bangga jika dapat mempertontonkan kemahiran
memainkan bola, dan bagi yang menyaksikan akan terhibur dengan atraksi-atraksi yang
disuguhkan. Akan tetapi pada kenyataannya sepaktakraw belum sepopuler sepak bola
ataupun bolavoli jika dilihat dari peminatnya (Ramadhan & Bulqini, 2018).
Perkembangan prasarana sepak takraw berkembang seiring perkembangan
zaman yang awalnya lapangan sepak takraw biasa kita temukan di tempat terbuka atau
dilapangan terbuka, tetapi sekarang lapangan sepak takraw bisa kita jumpai di lapangan
indoor. Permainan sepak takraw diselenggarakan di lapangan tertutup asalkan

64
Modul Olahraga Kontemporer

memenuhi syarat. Ukuran lapangan adalah 13,40 m x 6,10 m bebas dari segala
rintangan ke atas 8 m diukur dari permukaan lantai dengan tinggi net 1,55 m (Dianawati
et al., 2017).
Olahraga sepak takraw juga mengalami perubahan dari segi sarananya, yaitu
yang dulunya bola sepak takraw hanya menggunakan rotan tetapi sekarang juga terdapat
bola fibre yang biasa digunakan pada pertandingan. Bola yang dimainkan terbuat dari
rotan atau fibre glass yang dianyam dengan lingkaran antara 41-43 cm (Putra et al.,
2020).

SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa olahraga sepak
takraw dapat dikatakan olahraga kontemporer, karena olahraga ini sangat familiar
dikalangan masyarakat dan mudah dimainkan dan ditemui di berbagai daerah. Olahraga
sepak takraw juga mengikuti perkembangan teknologi yang canggih dan perkembangan
sarana dan prasaranaya.

65
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA
1. Artyhadewa, M. S. (2017). Pengembangan Model Permainan Sepak Takraw
sebagai Pembelajaran Pendidikan Jasmani bagi Anak SD Kelas Atas. Jurnal
Keolahragaan, 5(1), 50. https://doi.org/10.21831/jk.v5i1.12804
2. Dianawati, I., Pramono, H., & Handayani, O. W. K. (2017). Pengembangan Alat
Sensor Gerak pada Garis Servis Double Event dalam Permainan Sepaktakraw.
Journal of Physical Education and Sports, 6(3), 272–278.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/view/14629
3. Faizin, M. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievment Division ( Stad ) terhadap Hasil Belajar Sepak Sila pada Sepak
Takraw. Jurnal Pendidikan Jasmani, 02, 715–721.
4. Iyakrus, I. (2019). Sejarah Sepak Takraw Sumatera Selatan. Altius : Jurnal Ilmu
Olahraga Dan Kesehatan, 6(1), 31–35. https://doi.org/10.36706/altius.v6i1.8224
5. Jatmoko, J. H. (2015). Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
- PDF Download Gratis. 9(1), 23–27.
6. Matin, A. A., Nurudin, A. A., & Maulana, F. (2018). Pada Siswa Ekstrakurikuler
Permainan Sepak Takraw. 286–287.
7. Permana, M., Kusdinar, A. B., & Pri, G. (2021). Penerapan Metode Profile
Matching Untuk Penentuan Pemain Ideal Peserta O2Sn Cabang Olahraga. Jurnal
Teknik Informatika Kaputama, 5(2), 359–369.
8. Putra, V. W., Iyakrus, I., & Syafaruddin, S. (2020). Pengembangan Model
Pembelajaran Teknik Dasar Sepak Sila Melalui Modifikasi Bola pada Permainan
Sepak Takraw Siswa SD Negeri …. https://repository.unsri.ac.id/25969/
9. Ramadhan, A., & Bulqini, A. (2018). Analisis Receive pada Pertandingan Final
Sepak Takraw Pomda Jatim 2017. JSES : Journal of Sport and Exercise Science,
1(1), 13. https://doi.org/10.26740/jses.v1n1.p13-19
10. Susana, A. (2013). Penggunaan Media Pelatihan Bola Modifikasi Terhadap Hasil
Prestasi Sepak Sila Pada Ekstrakurikuler Sepak Takraw (Studi Pada Peserta
Ekstrakurikuler Smp Negeri 3 Srengat Kabupaten Blitar). Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, 1(1), 137–143.
11. Wijaya, M. K., Agung, A., Putra, N., & Adnyana, I. W. (2022). Kemampuan Sepak

66
Modul Olahraga Kontemporer

Sila dalam Sepak Takraw pada Siswa Kelas X MIPA-4 SMA Negeri 2 Abiansemal.
8(1), 134–145.

67
Modul Olahraga Kontemporer

PERKEMBANGAN OLAHRAGA FUTSAL SEBAGAI PERMAINAN


YANG BANYAK DIGEMARI DI MASYARAKAT
Aldi Rifaldi (1933142033)
Muh. Hafiz Sulhasim (1933142030)
Andrian (1933142027)
Ahmad Iswandi (1933142026)

email: ryfaldyaldy73@gmail.com

PENDAHULUAN
Kata atau istilah “olahraga” di Indonesia sudah sangat akrab dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, berbangsa dan bertanah air. Dari anak-anak sampai orang tua, dari
rakyat biasa sampai para pejabat, dari desa sampai ke kota, laki-laki dan perempuan,
semua kenal olahraga. Olahraga dianggap sesuatu yang penting dalam kehidupan.
Berbagai slogan diucapkan seperti “tiada hari tanpa olahraga”, “olahraga menjadikan
orang sehat”, “olahraga membangun karakter bangsa” dan tahun 1980an muncul gerakan
“memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”, bahkan di mas media,
baik cetak maupun elektronik terdapat ruang khusus berita olahraga (Irianto, 2020).
Di Indonesia, futsal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSSI
(Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Futsal dulunya berada dibawah naungan BFN
(Badan Futsal Nasional), yaitu suatu badan yang sudah membangun dan mengembangkan
futsal di Indonesia.Namun pada tahun 2014, BFN tidak menjadi badan yang bertanggung
jawab lagi dalam futsal di Indonesia, melainkan dibentuk asosiasi baru bernama Asosiasi
Futsal Nasional (AFN). Tetapi AFN masih dibawah PSSI. AFN memiliki tugas yang
sama seperti BFN, yaitu membangun dan mengembangkan futsal di Indonesia. AFN pun
meneruskan liga yang sudah dibentuk oleh BFN sejak tahun 2006. Liga yang awalnya
bernama Indonesian Futsal League (IFL) berubah menjadi Futsal Super League (FSL)
(Islami, 2016).

Futsal adalah permainan sepak bola di dalam ruangan yang dimainkan oleh 2 tim
yang masing masing beranggotakan 5 orang pemain. Tujuannya adalah memasukan bola
ke gawang lawan dengan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan (Setyo
Nugroho & Nugroho, 2018).

68
Modul Olahraga Kontemporer

Olahraga futsal pertama kali dinamai futebol de salao (Portugis) atau Futbol Sala
(Spanyol) yang maknanya sama, yang maksudnya sepakbola di dalam ruangan. Dari
kedua bahasa itulah muncul kata yang lebih mendunia yaitu futsal (Wiyanto et al, 2016).

PEMBAHASAN
Futsal di Indonesia mulai dikenal pada tahun 1989-an, mulai berkembang sekitar
tahun 1998-1999, dan mulai dikenal baik keberadaannya sekitar tahun 2002. Ketika itu,
Indonesia didaulat oleh AFC (Asian Football Confederation) untuk menyelenggarakan
putaran final kejuaraan futsal tingkat Asia di Jakarta. Kejuaraan Futsal AFC pada 2002
ini merupakan penyelenggaraan ke-4 sejak kali pertama diadakan pada 1999 di Malaysia.
Seluruh pertandingan digelar di Istora Senayan Jakarta dan pada saat itu dirajai oleh Iran.
Sementara, Indonesia hanya mampu meraih satu kali kemenangan dan satu kali draw dari
empat pertandingan yang dimainkan sehingga gagal dari babak penyisihan grup.

Sejak pertama masuk ke Indonesia, futsal masih tabu untuk sebagian masyarakat
Indonesia. Banyak yang belum mengetahui teknik bermain futsal yang benar. Namun,
untuk negara yang mayoritasnya pecinta sepak bola, futsal sangat mudah dimengerti dan
cepat berkembang karena jumlah pemain yang lebih sedikit dan lapangan yang lebih
mudah ditemukan dibanding sepak bola. Hingga kini, futsal terus berkembang menjadi
salah satu olahraga yang sering dimainkan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak,
remaja, hingga orang dewasa (Rinaldi & Rohaedi, 2020).

Gambar 1. Contoh olahraga futsal


Sumber : Foto pribadi Sonyman Jaya
Perkembangan olahraga futsal

69
Modul Olahraga Kontemporer

Futsal mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama di benua Amerika


bagian Selatan. Brazil kemudian muncul sebagai negara terkuat di bidang olahraga ini
dengan memenangkan kejuaraan-kejuaraan futsal dunia serta tercatat sebagai negara
pertama yang memenangkan piala dunia futsal. Beberapa negara kemudian berinisiatif
untuk membentuk sebuah wadah organisasi futsal seperti halnya sepakbola. Pada saat itu
tepatnya di tahun 1874, bertempat di kota sau Paulo, berhasil disetujui pembentukan
organisasi futsal pertama di dunia yang bernama The federation Internazionale de Futrbol
de salao (FIFUSA) (Ramadhan, 2019).

Pada tahun 2002, futsal begitu populer di Indonesia dikarenakan lapangan


terbuka yang berukuran luas semakin sedikit, terutama di kota-kota besar. Futsal menjadi
sarana untuk mengembangkan teknik permainan, seperti menggiring, menendang,
menyundul, dan menyerang. Bagi anak-anak ataupun remaja, futsal mampu
mengembangkan skill dan insting bermain bola. Perbedaan mencolok antara futsal
dengan sepakbola ada pada ukuran lapangan yang lebih kecil dari sepakbola. Dan yang
paling signifikan adalah futsal pada umumnya dimainkan di dalam ruangan. Meski ada
yang dibuat di lapangan terbuka, tapi yang populer adalah di lapangan tertutup. Tidak
terhalang malam hari yang gelap. Tempat bermainnya pun menggunakan lapangan karet,
kayu dan akhir-akhir ini lapangan futsal menggunakan rumput sintetis. Kebanyakan
lapangan futsal indoor juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti tempat ganti,
toilet, kafe, bahkan food court (Agus Wiyanto, Nur Azis Rohmansyah, 2022).

Mengikuti Perkembangan Zaman (Teknologi)


Pada saat pertama kali futsal dimainkan , sarana yang digunakan hanyalah sarana yang
diambil dari permainan sepakbola, namun seiring dari perkembangan zaman futsal membuat
sarana dan prasarana tersendiri.

Augmented Reality merupakan sebuah terobosan dan inovasi baru bidang


multimedia dan image processing yang sedang berkembang. Teknologi ini mampu
mengangkat sebuah benda yang sebelumnya datar atau dua dimensi, seolah-olah menjadi
nyata, bersatu dengan lingkungan sekitarnya.

70
Modul Olahraga Kontemporer

Aplikasi Pembelajaran “Teknik Dasar Futsal” Berbasis Android merupakan


aplikasi pembelajaran berbasis android yang digunakan sebagai media pembelajaran
teknik dasar futsal dengan simulasi 3D yang dapat digunakan pada perangkat mobile
berbasis android tanpa perlu koneksi internet. Adapun pembuatan program menggunakan
IDE Unity yang merupakan aplikasi pemrograman yang dapat digunakan untuk
pembuatan program berbasis desktop maupun mobile, dengan memanfaatkan vuforia
sebagai asset plugin untuk membuat aplikasi augmented reality dengan objek 3D manusia
yang didapatkan dari proses pemodelan menggunakan aplikasi makehuman dan
memanfaatkan aplikasi blender untuk membuat animasi dan desain objek 3D. Aplikasi
Pembelajaran Teknik Dasar Futsal AR 3D yang dibuat berisi informasi mengenai teknik
dasar futsal dalam bentuk animasi 3D, sehingga pengguna dapat menerima informasi
dalam bentuk visualisasi digital teknik dasar futsal dan pengguna dapat berinterasi dengan
objek 3D tersebut (Sintaro et al, 2020).

Sarana dan prasarana

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat, banyak orang


yang sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai contoh adalah teknologi
komputer semakin canggih sehingga menyebabkan banyak perusahaan yang bersaing
dalam menciptakan teknologi komputer yang baru. Namun di tengah perkembangan
teknologi yang semakin cepat ada yang belum memanfaatkan teknologi canggih tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.. Contohnya Perusahaan jasa penyewaan lapang futsal yang
masih menggunakan alat manual (Nopiyanto & Raibowo, 2020).

Saat ini, lapangan futsal mengalami beberapa modifikasi dalam hal jenis bahan
lapangan yang sangat berpengaruh dalam beberapa faktor, yaitu faktor kenyamanan
bermain dan tingkat resiko cedera. Faktor kenyamanan dalam hal ini terkait dengan sarana
dan prasarana. Sedangkan tingkat resiko cedera terkait dengan kondisi jenis lapangan dan
permainan futsal itu sendiri. Lapangan futsal saat ini memiliki berbagai jenis, dibawah ini
penulis jelaskan mengenai jenis lapangan futsal :

71
Modul Olahraga Kontemporer

1) Lapangan futsal jenis vinyil : jenis lapangan yang bahannya terbuat dari sejenis
karet yang empuk. Jenis lapangan vinyil juga biasa disebut 3 rubber karena bahan
dasarnya yang menyerupai karet.
2) Lapangan futsal jenis rumput sintetis : lapangan jenis ini sejatinya
diperuntukkan untuk indoor soccer bukan futsal. Lapangan jenis ini bukanlah untuk
tujuan prestasi namun hanya untuk fun.
3) Lapangan futsal jenis semen : lapangan jenis ini mudah ditemui terutama di
daerah pinggiran kota besar. Hal ini dikarenakan nilainya yang ekonomis serta daya tahan
yang lama (Dermawan, 2022).

Familiar di masyarakat

Futsal menjadi cabang olahraga yang populer dan digemari oleh seluruh lapisan
masyarakat terutama kaum laki-laki mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Hal
tersebut terbukti dari kenyataan yang adadi masyarakat bahwa kebanyakan lebih
menyenangi permainan futsal dibandingkan dengan olahraga yang lain. Olahraga futsal
merupakan permainan beregu yang populer pada saat ini bahkan telah menjadi permainan
nasional di setiap negara. Maraknya perkembangan olahraga futsal ini disebabkan karena
cirinya yang memberikan kesempatan pada pemain untuk memperagakan
keterampilannya dengan leluasa namun dengan masih tetap berpedoman kepada aturan
permainan yang berlaku (Dewi & Pakpahan, 2018).

Salah satu penyebab cepatnya futsal perkembang atau populer di masyarakat


adalah gaya permainan olahraga ini sama seperti bermain bola pada umumnya, yang
berbeda hanya sedikit seperti jumlah pemain ukuran lapangan dan pergantian pemain.

SIMPULAN

Pada dasarnya Olahraga futsal adalah miniatur sepakbola, dan populer di


masyarakat . Perbedaan mencolok antara futsal dengan sepakbola ada pada ukuran
lapangan yang lebih kecil dari sepakbola.

72
Modul Olahraga Kontemporer

Olahraga futsal merupakan bagian dari olahraga kontemporer,dikareakan futsal


memenuhi syarat dari olahraga kontemporer, dimulai dari mengikuti perkembangan
zaman,berkembangnya sarana dan prasarana serta populer di masyarakat .

Hingga kini, futsal terus berkembang menjadi salah satu olahraga yang sering
dimainkan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa
(Rinaldi & Rohaedi, 2020).

73
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA

1. Agus Wiyanto, Nur Azis Rohmansyah, U. H. Z. (2022). Agus Wiyanto, Nur Azis
Rohmansyah, Utvi Hinda Zhannisa.
2. Dermawan, R. P. (2022). Minat Bermain Futsal di Lapangan Vinyil, Rumput Sintetis
dan Semen pada Pengguna Lapangan di Kota Jambi. Universitas Jambi.
3. Dewi, R., & Pakpahan, M. T. (2018). Pengembangan Instrumen Tes Dribbling pada
Olahraga Futsal. Jurnal Prestasi, 2(3), 1. https://doi.org/10.24114/jp.v2i3.10124
4. Irianto, T. (2020). Olahraga.
5. Islami, M. A. (2016). (2016). Solo International Futsal Academy. 1–8.
http://eprints.ums.ac.id/41614/
6. Nopiyanto, Y. E., & Raibowo, S. (2020). Pelatihan Olahraga Futsal sebagai Sarana
Mengurangi Aktivitas Game Online pada Anak-Anak di Kelurahan Mangunharjo.
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(2), 114–124.
7. Ramadhan, R.A. (2019). Komunikasi Kelompok Pelatih Futsal Pria dengan Pemain
Putri dalam Program Teknik Latihan Futsal di Teko Club (Studi Deskriptif Hambatan
Komunikasi Antara Pelatih Futsal Pria dengan Pemain Putri di Teko Club).
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
8. Rinaldi, M., & Rohaedi, M. S. (2020). Buku Jago Futsal. Ilmu Cemerlang Group.
9. Setyo Nugroho, A., & Nugroho, M. S. P. (2018). Solo Futsal Academy (Pendekatan
Arsitektur Kontemporer). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
10. Sintaro, S., Surahman, A., & Khairandi, N. (2020). Aplikasi Pembelajaran Teknik
Dasar Futsal Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android. TELEFORTECH:
Journal of Telematics and Information Technology, 1(1), 22–31.
11. Wiyanto, A., Rohmansyah, N., & Zhannisa, U. H. (2016). Analisis Perkembangan
Olahraga Futsal di Kota Semarang. Jendela Olahraga, 1(1 Juli).

74
Modul Olahraga Kontemporer

OLAHRAGA BELA DIRI KARATE DI MASA KONTEMPORER


Putri Indah Cahyani (1933140008)
Riskasari (1933142009)
Nur Hadi Akmal Jaya (1933142039)

email: ptriiindh@gmail.com

PENDAHULUAN
Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk
memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak
ketrampilan (kecabangan olahraga). Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek
sejahtera jasmani atau sehat jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang
disertai dengan kemampuan gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan
sehari-hari. Artinya setiap orang yang melakukan pendidikan jasmani melalui aktivitas
olahraga akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai. Olahraga massal
adalah bentuk kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar orang secara
bersamaan atau yang biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang hakekatnya adalah
olahraga kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut hanya satu
tujuannya yaitu memelihara atau meningkatkan derajat kesehatan dan aktivitas gerak
(Bangun, 2016).
Olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan dengan demikian merupakan
bentuk olahraga yang dapat mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan dalam berolahraga,
oleh karena pada olahraga itu tidak ada tuntutan keterampilan olahraga tertentu. Dengan
demikian maka olahraga kesehatan atau olahraga masyarakat merupakan bentuk
pendekatan ke aspek sejahtera sosial (sehat sosial = kebugaran sosial). Demikianlah maka
Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan mempunyai tujuan membina
mutu sumber daya manusia seutuhnya yaitu manusia yang sehat/ bugar seutuhnya atau
sejahtera seutuhnya yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial sesuai rumusan sehat WHO
(Bangun, 2016).
Menjawab tuntutan perkembangan zaman saat ini (abad 21) telah dikembangkan
sebuah teori pembelajaran kontemporer atau teori pembelajaran yang sedang dipakai pada
masa ini. Teori pembelajaran kontemporer adalah “pembelajran yang mengacu dan
dikembangan pada teori belajar kontruksivisme”. Dengan kata lain, teori pembelajaran

75
Modul Olahraga Kontemporer

kontruksivisme merupakan teori pembelajran kontemporer yang saat ini tengah


dipraktikkan oleh dunia Pendidikan (Mashud, 2015).
Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan
kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode penting untuk
mereduksi stress. Cara Pedia menyampaikan media on line olah raga juga merupakan
suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar
di dalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya
mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta stress. Oleh karena itu, sangat
dianjurkan kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan
tersetruktur dengan baik. Yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan
kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan
(athletic games di Amerika Serikat) (Bangun, 2016).
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan
dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980). Untuk penjelasan pengertian
olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games,
dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; (a) Terpisah dari
rutinitas, (b) Bebas, (c) Tidak produktif, (d) Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan
oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan (Bangun, 2016).
Menurut Cholik Mutohir (On Line) olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila (Bangun, 2016).
Menurut Prasetyo & Trisyanti (2018) pada era kontemporer menyiapkan diri
untuk menghadapi gejolak kemajuan jaman merupakan langkah strategis yang perlu
dipersiapkan dalam berbagai bidang sehingga dapat menjawab kebutuhan saat ini maupun
yang akan datang, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sebaiknya disiapkan secara matang dan

76
Modul Olahraga Kontemporer

terencana. Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara


manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan
mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang
teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik (Dr.
Vladimir, 1967).
Berdasarkan pendahuluan di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji olahraga
kontemporer karate.

PEMBAHASAN
Sejarah Karate
Sejarah karate berasal dari To te (beladiri berasal dari okinawa) didemonstrasikan
pertama kali diluar Okinawa pada bulan mei 1992. Tote’ (juga disebut To artinya kosong,
Te’ yang berarti tangan) adalah suatu seni beladiri yang lahir dan berkembang di Okinawa
selama berabad-abad, terjadinya perdagangan danbungan yang lainnya antara Okinawa
dan dinasti Ming di China sangat dimungkinkan bahwa Tote juga dipengaruhi oleh teknik
perkelahian China (Chuan-fa) tapi sampai saat ini tidak ada catatan tertulis yang
menerangkan asal mula dikembangkannya Tote (Hutanty, 2013).
University, Takushoku University, Wuseda University, Nikon College of
Medicine dan lain-lain. Pada tahun 1930an Mabuni dan Miyagi, guru-guru dari Okinawa
juga mendirikan Dojo di Ritsumeikan dan Kausai University.
Masa-masa emas Karate-Do pertama kali adalah tahun 1940 dimana semua
universitas-universitas besar dan berpengaruh di Jepang mempunyai Dojo Karate sendiri-
sendiri. Masa-masa setelah dunia ke II juga telah ikut andil dalam menyebarkan karate
keseluruh dunia dan berkembang pesat sampai sekarang.
Masuknya karate ke indonesia dibawa oleh para mahasiswa-mahasiswa Indonesia
yang pulang setelah menyelesaikan pendidikan di Jepang.
Organisasi yang mewadahi olahraga karate seluruh Jepang adalah JKF, adapun
organisasi yang mewadahi seluruh dunia adalah WKF (dulu lebih dikenal dengan WUKO
– World Union of Karatedo Organizations). Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah
untuk meneguhkan karate yang bersifat “tanpa kontak langsung”. Kecuali untuk aliran
Kyokhusin atau Daidojoku yang “yang kontak langsung”.

77
Modul Olahraga Kontemporer

Sedangkan di Indonesia sendiri organisasi yang mewadahi karate-do adalah


FORKI (Federasi Olahraga Karate Indonesia).

Teknik dalam Karate


Ada beberapa teknik dalam karate yaitu:
i. Teknik Tangan
a. Teknik pukulan lurus (Zuki) :
1. Seiken chokuzuki, adalah Kepalan (tinju) bagian depan
2. Oi Zuki /Gyaku Zuki, Ippon adalah pukulan lurus
3. Nukite adalah Pukulan dengan jari lurus kecuali ibu jari (tangan terbuka)
4. Tate zuki, adalah pukulan tinju keatas
5. Age zuki, adalah Hantaman (pukulan) naik keatas
6. Mawashi zuki adalah Pukulan (tinju) memutar
7. Ura zuki, adalah Pukulan (tinju) tertutup
8. Morotte zuki adalah Pukulan sejajar (paralel)
9. Yama zuki adalah Pukulan (tinju) melebar "U"
10. Kagi zuki adalah pukulan berkait

b. Teknik Sentakan (Uchi) :


1.Riken Uchi, adalah pukulan yang dilontarkan kesamping
2. Tettsui Uchi, adalah Tangkisan kepalan bawah
3. Haishu Uchi adalah Tangkisan tangan belakang
4. Shuto Uchi, adalah Tangkisan pisau tangan samping
5. Haito Uchi adalah Tangkisan punggung tangan

c. Teknik tangkisan (Uke) :


1. Age uke adalah tangkisan atas
2. Ude Uke adalah tangkisan depan
3. Shuto Uke adalah tangkisan samping
4. Gedan Barai adalah tangkisan dari atas kebawah
5. Morote Uke adalah Meningkatkan tangkisan

78
Modul Olahraga Kontemporer

6. Juji Uke adalah tangkisan bawah dengan posisi keduan telapak tangan mengepal
(menyilang)
7. Kawiwake Uke adalah Tangkisan langkah pertama dari kekalahan

ii. Teknik kaki:


a. Teknik penyerangan
1. Maegeri adalah tendangan depan
2. Yoko Geri, adalah tendagan samping
3. Ushiro Geri adalah Tendangan belakang dengan cara menghujam
4. Mawashi Geri, adalah tendangan samping dengan menggunakan punggung kaki
5. Mikazuki Geri adalah Tendangan tambahan
6. Fumikomi adalah Tendangan menempel
7. Mae Tobi Geri adalah tendangan dari bawah keatas dengan menggunakan tumit
8. Yoko Tobi Geri adalah tendangan samping diikuti dengan tangan yang mengepal
9. Hisa Geri adalah Tangkisan/tendangan lutut

b. Teknik penangkisan
1. Nami Ashi, adalah tangkisan samping, kaki dilontarkan
2. Mikazuki Geri Uke adalah tendangan depan lurus dengan telapak kaki menendang dalam
kemudian keluar.

iii. Kuda-kuda
Suatu teknik yang baik dan kuat tentu haruslah bertumpu pada kuda-kuda yang
benar-benar kokoh baik itu merupakan serangan maupun pertahanan. Sebuah teknik
menjadi bertenaga, cepat, akurat, haruslah bertumpu pada kuda-kuda yang kuat dan stabil.
Adapun jenis kuda-kuda dalam karate antara lain:
1. Shizentai adalah posisi kuda-kuda berdiri
2. Heishoku Dachi adalah Posisi (kuda-kuda) dalam keadaan formal
3. Hachi Dachi adalah Posisi (kuda-kuda) alamiah
4. Kiba Dachi adalah Posisi (kuda-kuda) menunggang kuda
5. Zenkutsu Dachi adalah posisi kuda-kuda depan
6. Kokutsu Dachi adalah Posisi (kuda-kuda) belakang

79
Modul Olahraga Kontemporer

7. Sochin Dachi adalah posisi kuda-kuda yang seperti kibadachi namun kakinya agak
lebih ditekuk daripada kaki lainnya.
8. Necho Ashi Dachi adalah posisi kaki depan ditekuk,sedangkan kaki belakang agak
miring
9. Shanchin Dachi / hangetsu dachi adalah adalah kuda- kuda berdiri, namun salah satu
telapak kakinya menghadap kedalam sedangnkan kaki lainnya menghadap kedepan.
10. Kosa Dachi adalah posisi kuda-kuda menyilang dengan mengarah kesamping
kanan atau kiri.

Sarana dan Prasarana Olahraga Karate


Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi
semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan
program kegiatan olahraga. Sarana prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang
terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan yang digunakan untuk
perlengkapan olahraga. Sarana prasarana olahraga yang baik dapat menunjang pertumbuhan
masyarakat yang baik. Prasarana olaharaga secara umum berarti segala sesuatu yang
merupakan penunjang terselengaranya suatu proses (usaha atau pembangunan).
Dari definisi tersebut dapat disebutkan beberapa contoh prasarana olaharaga ialah,
stadion sepakbola, stadion atletik dan lain-lain. Gedung olahraga merupakan prasarana
berfungsi serba guna yang secara berganti-ganti dapat diguankan untuk pertandingan
beberapa cabang olahraga. Sedangkan stadion atletik di dalamnya termasuk lapangan lompat
jauh, lapangan lempar cakram, lintasan lari dan lain-lain. Seringkali stadion atletik dipakai
sebagai prasarana pertandingan sepakbola yang memenuhi syarat pula. Contohnya stadion
utama di Senayan. Sarana olahraga adalah terjemahan dati “facilities”, yaitu sesuatu yang
dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan
jasmani. Sarana olahraga dapat di bedakan menjadi dua kelomppok, yaitu: Peralatan
(apparatus), dan Perelengkapan (device) palang tungggal, palang sejajar, gelang gelang,
kuda-kuda (Batennie, 2022).
Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan olahraga
memiliki ukuran standard. Kegiatan olahraga memerlukan ruang untuk bergerak. Kebutuhan
ruang untuk bergerak itu ditentukan dengan standar ruang perorangan. Sarana prasarana

80
Modul Olahraga Kontemporer

olahraga paling sedikit atau minimal disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang
berolahraga itu sendiri. Sehingga disini kunci dan tujuan sarana prasarana adalah sehingga
media olahraga yang diharapkan dengan adanya sarana penunjang kegiatan olahraga
berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat dapat menikmati olahraga dengan baik dan
optimal. Sarana prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan
kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik
dan memadai dalam artian harus disesuaikan dengan standar keutuhan ruang perorangan.
Standar sarana prasarana olahraga misalnya standard harga bangunan, standar mutu
bangunan, standar anggaran pemeliharaan, dan masih banyak lagi.
Dalam beladiri karate prasarana untuk Latihan karate disebut dojo. Sementara untuk
sarananya sendiri yaitu, matras, samsak dan lain sebagainya.

Cabang Pertandingan
Pada pertandingan karate dibagi menjadi dua cabang, yaitu:
1. Kata (seni/jurus)
Kata adalah bukan pertunjukan tarian atau gerakan sandiwara, kata harus
terkait dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tradisional. Kata harus realistis dalam
artian perkelahian dan menampilkan konsentrasi, tenaga dan potensi dari dampak
teknik yang dilakukan. Kata harus menunjukkan kelembutan, tenaga, dan
kecepatan seperti halnya kelembutan, ritme, dan keseimbangan. Pada pertandingan
kata ini Pertandingan dibagi menjadi dua jenis yaitu; Kata Beregu (putra dan putri)
dan Kata Perorangan (putra dan putri).
2. Kumite (fight)
Pertandingan jenis ini dibagi dalam kumite perorangan dengan pembagian
kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat
badan (khusus untuk putera). Pertandingan ini dilakukan dalam 1 (satu) babak (2
– 3 menit bersih) dan 1 (satu) babak perpanjangan kalau terjadi seri (enchosen)
tetapi dalam pertandingan beregu tidak ada babak perpanjangan waktu. Dan jika
masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan
pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

81
Modul Olahraga Kontemporer

Sistem pertandingan yang dipakai biasanya reperchance (WUKO) atau diberi


kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara dan
menggunakan system gugur.

Instrumen Pertandingan Karate


Dalam sebuah pertandingan karate baik kelas kumite maupun kata. Ada beberapa
pendukung yang wajib ada jika mengacu pada peraturan pertandingan WKF. Diantaranya
adalah;
1. Matras Pertandingan
Adalah arena yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya sebuah
pertandingan. Warna putih adalah area bebas bagi kontestan untuk bertanding
(Luas 8 x 8 meter). Warna biru merupakan batas peringatan atau garis jogai. Warna
merah merupakan garis tempat juri berada, bahkan pada peraturan yang baru (tahun
2012 ) juri harus berada diluar garis merah dan wasit pun ketika pertandingan
berjalan sebelum jatuh poin mobilitasnya berada digaris merah. Luas total Matras
adalah 10 x 10 meter.
2. Scoring Board / Papan Nilai
Sebuah alat yang menjadi acuan hasil pertandingan. Dioperaskan oleh
seorang operator yang mencatat poin, dan kesalahan dari kontestan pertandingan,
tentunya yang telah diputuskan wasit
3. Administrasi Pertandingan Petugas yang akan memanggil atau mengatur jadwal
pertandingan
4. Panel Wasit Panel wasit terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Tatami Manager
Pengawas dalam sebuah pertandingan. Yang terdiri dari para wasit senior sesuai
grade / sertifikasinya. Bertugas mengatur rotasi/menunjuk wasit/juri yang turun
dalam sebuah pertandingan
b. Wasit / Shushin Adalah orang yang memimpin dalam sebuah pertandingan
c. Juri / Fukushin Adalah orang yang membantu wasit dalam mengambil
keputusan, baik itu bernilai poin maupun pelanggaran menggunakan sarana dua
buah bendera berwarna biru dan merah.

82
Modul Olahraga Kontemporer

d. Atbitrator / Kansa Orang yang bertugas memeriksa kelengkapan


kontestan diawal pertandingan. Juga mengawasi jalannya pertandingan agar
bisa mengingatkan wasit jika terjadi kesalahan pengambilan poin / pelanggaran,
dan hal-hal teknis pada saat pertandingan.
e. Medis Orang yang bertugas memberikan pertolongan kepada kontestan jika
terjadi hal yang berhubungan dengan kondisi kesehatan / cidera dari kontestan.

Pelanggaran dalam Pertandingan


Kumite hal yang sering terjadi di lapangan adalah kita sudah merasa teknik yang kita
lancarkan masuk. Akan tetapi kenapa wasit tidak memberi poin malah kebalikannya memberi
peringatan. Pentingnya pemahaman kriteria poin. Agar tidak terjadi hal semacam itu yang
berkesan wasit tidak adil menurut kita. Padahal semua disebabkan pemahaman kita yang
masih sedikit tentang peraturan pertandingan.
Jika dilihat secara umum tidak semua pelatih memahami peraturan pertandingan.
Karena pada kenyataanya peraturan tersebut sering terjadi revisi atau penambahan. Sehingga
sering terjadi miskomunikasi. Itu menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi Perguruan masing –
masing agar hal ini tidak terjadi. Seharusnya di abad 21 ini pemahaman kita sudah lebih cepat,
dikarenakan media yang menjadi jembatan berita sudah banyak. Jadi tidak ada kendala jauh
ataupun waktu.

1. Kategori C1
a. Melakukan teknik serangan sehingga menghasilkan kontak yang kuat / keras, walaupun
serangan tersebut tertuju pada daerah yang diperbolehkan. Selain itu dilarang melakukan
serangan kearah atau mengenai tenggorokan.
b. Serangan kearah lengan atau kaki, tenggorokan, persendian, atau pangkal paha.
c. Serangan kearah muka dengan teknik serangan tangan terbuka.
d. Teknik melempar / membanting yang berbahaya / terlarang yang dapat membahayakan
atau mencederai lawan.

2. Kategori C2
a. Berpura – pura / melebih – melebihkan cidera yang dialami
b. Berulangkali keluar arena (Jogai)

83
Modul Olahraga Kontemporer

c. Membahayakan diri sendiri (Mubobi) dengan membiarkan dirinya atau tidak


memperhatikan keselamatan diri, atau tidak mampu menjaga jarak yang diperlukan untuk
melindungi diri.
d. Merangkul (memiting), bergulat, mendorong dan menangkap lawan serta mengadu dada
yang berlebihan dengan tanpa mencoba untuk melakukan teknik serangan.
e. Melakukan teknik alamiah yang tidak dapat dikontrol.
f. Melakukan serangan secara bersamaan dengan kepala, lutut, sikut.
g. Berbicara kasar / tidak pantas kepada wasit ataupun lawan, serta melanggar etika karate.

C. Jenis Hukuman
1. Chukoku Pelanggaran ringan atau pelanggaran kecil yang dilakukan pertama kali
2. Keikoku Peringatan yang diberikan setelah mendapat chukoku
3. Hanshoku Chui Peringatan yang diberikan setelah mendapat keikoku. Dapat juga
diberikan langsung manakala terjadi pelanggaran serius
4. Hanshoku Diterapkan seiring pelanggaran yang serius atau ketika hanshoku chui telah
diberikan. Hal ini menghasilkan diskualifikasi (dikeluarkan dari pertandingan) dari kontestan
5. Shikaku Suatu diskualifikasi dalam sebuah kejuaraan. Seperti kontestan yang tidak dapat
melanjutkan pertandingan karena cidera serius, mengabaikan perintah wasit, merusak
prestise Karate – Do, telat datang setelah beberapa kali dipanggil ke arena.

Poin Dalam Kumite


Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bagi teman – teman yang suka
bertanding dalam kelas kumite. Bertujuan agar tidak membuang waktu percuma. Selain
latihan teknik yang intensif, hal berikut ini juga perlu di pahami :
1. Durasi Pertandingan
Kadet & Junior selama 2 menit
Senior Putri selama 2 menit
Final Senior Putri 3 menit
Senior Putra selama 3 menit
Final Senior Putra selama 4 menit
2. Poin Skor / Nilai

84
Modul Olahraga Kontemporer

Sambon : Bernilai 3 poin


Wazari : Bernilai 2 poin
Yuko : Bernilai 1 poin
a. SAMBON diberikan untuk teknik, seperti :
1) Tendangan Jodan
2) Semua teknik bernilai skor dilancarkan setelah lawan dilempar / dibanting atau
lawan jatuh sendiri
b. WAZARI diberikan untuk teknik, seperti :
1) Tendangan chudan ( Maegeri / Mawashi)
c. YUKO diberikan untuk teknik, seperti :
1) Chudan / Jodan tsuki
2) Uchi ( untukteknik ini masih sangat jarang karna jika tidak ada kontrol hanya akan
bernilai pelanggaran C1 )

Penerapan Olahraga Kontemporer


1. Perkembangan Teknologi
1. Layar skoring Board
2. Karate saat ini sudah menggunakan video review dalam pertandingan
internasional untuk menilai kembali poin yang dianggap keliru tidak terhitung
dalam cabang kumite.
3. Untuk pertandingan kata sudah menggunakan skoring berbasis android untuk
menuliskan hasil nilai
4. Saat ini video-video edukasi dan pertandingan karate sudah dapat dilihat secara
bebas di aplikasi video online baik berbayar maupun tidak.
2. Perkembangan Sarana dan Prasarana
1. Sudah menggunakan matras
2. Latihan sudah lebih bervariasi karena sudah tersedia samsak berbagai model.
3. Sudah menggunakan pelindung badan, kaki, dan tangan.

3. Familiar di Masyarakat
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sekolah, universitas, bahkan sekolah
kedinasan yang sudah mewajibkan siswanya untuk memiliki ijazah karate.

85
Modul Olahraga Kontemporer

SIMPULAN
Olahraga bela diri karate ini merupakan olahraga yang sangat fleksibel karena
mampu dimainkan dimana saja dan kapan saja. Olahraga ini juga sudah mengikuti
perkembangan zaman, yakni penerapan teknologi pada pertandingannya yang sudah
canggih. Selain itu, olahraga ini juga sudah sangat terkenal dimasyarakat. Tentu saja
dengan alasan diatas, olahraga ini sudah mampu dikatakan olahraga kontemporer.

86
Modul Olahraga Kontemporer

DAFTAR PUSTAKA
1. Bangun, S. Y. (2016). Peran Pendidikan Jasmani dan Olahraga pada Lembaga
Pendidikandi Indonesia. Publikasi Pendidikan, 6(3).
https://doi.org/10.26858/publikan.v6i3.2270
2. Batennie, F. (2022). Survei Sarana Prasarana Kareteka Di Dojo Kodim 1004
Kotabaru. Cendekia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 10(1), 154–165.
https://doi.org/10.33659/cip.v10i1.228
3. Dr. Vladimir, V. F. (1967). 済無No Title No Title No Title. Gastronomía
Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
4. Gustiawati, R., & Rahayu, E. T. (2017). Penataran Wasit/Juri untuk Pelatih Cabang
Olahraga Beladiri Karate se-Kabupaten Karawang. Proseding Seminar Nasional
Unirow Tuban, 102–106.
5. Hutanty, P. E. (2013). Pengaruh Latihan Walking Lunges terhadap Tendangan
Mawashi Geri pada Cabang Olahraga Karate pada Anak Usia 11-14 Tahun Di Dojo
Aspol Kppp Benowo Surabaya. Jurnal Prestasi Olahraga, 1(1).
6. Mashud. (2015). Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan di Era Abad 21. Jurnal Multilateral, 14(2), 89–114.
7. Pendidikan, P. S.-, & Olahraga, K. (2012). Evaluasi Manajemen Tim Pertandingan
Dash Karate Club Taman-Sidoarjo. Jurnal Oleh : Febri Arum Setyani.
8. Purba, P. H. (2016). Meningkatkan Keterampilan Dasar Siswa dalam Melakukan
Tendangan Mae Geri Beladiri Karate melalui Teknik Fading pada Siswakelas VIII
SMP Negeri 1 Sidikalang. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 15(1), 1–11.
https://doi.org/10.26638/jfk.505.2099

87
Modul Olahraga Kontemporer

PENUTUP
Dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah olahraga kontemporer, maka
dibuatlah modul pembelajaran ini. Selain itu, modul ini diharapkan dapat menjadi
pedoman ilmu dan rujukan dalam mata kuliah olahraga kontemporer kedepannya.

Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa olahraga kontemporer


merupakan olahraga yang bersifat kekinian dan tidak terikat oleh peraturan jaman dahulu.

Selain untuk kebutuhan kesehatan dan kebugaran jasmani, olahraga kontemporer


juga banyak dipertandingkan di ajang-ajang yang bergengsi. Tidak sedikit dari jenis-jenis
olahraga kontemporer yang telah dipaparkan di atas, cukup banyak digemari oleh
masyarakat dan mudah untuk dimainkan serta familiar di mata masyarakat luas. Selain
itu, mulai dari perkembangan alatnya pun sudah mengikuti teknologi era modern saat ini.
Tak hanya itu, sarana dan prasarana yang cukup mudah ditemukan dimana saja.

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini


akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

88

Anda mungkin juga menyukai