Kontemporer Ikor B 2019
Kontemporer Ikor B 2019
KONTEMPORER
Nama penulis :
Editor :
Nurjannah N. Tenriangka
Cover design :
Aldi Rifaldi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan modul pembelajaran yang berjudul
”Mengolahragakan Masyarakat Melalui Olahraga Kontemporer."
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah
olahraga kontemporer yang telah membantu penulis dalam mengerjakan modul pembelajaran
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam pembuatan modul pembelajaran ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada modul ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga modul
pembelajaran ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya memasyarakatkan
masyarakat melalui olahraga-olahraga kontemporer.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
KAJIAN KONTEMPORER CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI 4
Andi Muh Ridwan Anwar………………………………...………………………...…4
Fahrul Anam………...………………………...…………………………………….…4
Ahmad Musyawwir………………………………..……………………………..……4
Rheza Ghala Al Ghifari…………………………………...…………...………………4
MENGENAL SEPAK BOLA DI ERA KONTEMPORER 13
Kasmauati…………...………………………………………………………………..13
Sonyman Jaya…………...……………….…………………………………………...13
Andika Saputra…………...…………………………………………………………..13
Azwar Anas…….....……………………………………………………………….…13
CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET SEBAGAI OLAHRAGA
KONTEMPORER 19
Rosida Maharani Ramadhana…………...……………………………………………19
Fahrizal Zainal…………...…………………………...………………………………19
Andi Muharrir Misbah…………...………………………………...…………………19
Arya Pramudyta…………...………..…………………………………...……………19
ii
Muh. Askar Maulana Hateng…………...……..……………………………………..46
Deni Alfian Putra Suharto…………...……………………………………………….46
Zulkifli Iskandar…………...…………………………………………………………46
Anugerah Shetiono…………...………………………………………………………46
KAIDAH OLAHRAGA KONTEMPORER CABANG OLAHRAGA
BULUTANGKIS 54
Aliyah Nisa Dwi Rahma…………...….……………………………………………..54
Imam Algifari…………...…………………..………………………………………..54
Arga Rio Irmiga…………...……………………..…………………………………...54
MENGKAJI OLAHRAGA TAKRAW, APAKAH
TERMASUKOLAHRAGA KONTEMPORER? 61
Ramlah…………...………………………………………………………………...…61
Ridwan B. Maga…………...…………………………………………………………61
Selviana Ishak…………...……………………………………………………………61
A. Zulfashar…………...……………………………………………………………...61
PERKEMBANGAN OLAHRAGA FUTSAL SEBAGAI PERMAINAN
YANG BANYAK DIGEMARI DI MASYARAKAT 68
Aldi Rifaldi…………...……………………………………………………………..…68
Muh. Hafiz Sulhasim…………...……………………………………………………...68
Andrian…………...………………………………………………………………....…68
Ahmad Iswandi…………...……………………………………………………………68
OLAHRAGA BELA DIRI KARATE DI MASA KONTEMPORER 75
Putri Indah Cahyani…………......……………………………………………………..75
Riskasari…………...………………………………………………………………..…75
Nur Hadi Akmal Jaya…………...……………………………………………………...75
PENUTUP 88
iii
Modul Olahraga Kontemporer
email: fahrulanam298@gmail.ac.id
PENDAHULUAN
Olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang
berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah
olahraga (Khairuddin 2017).
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan.
Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi
permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang
pemain (Haifa and MIA 2020).
Bola Voli sebuah olahraga beregu atau tim dan setiap tim terdiri atas 6 pemain
aktif dan 6 pemain dibangku cadangan. Masing-masing tim belomba mengumpulkan
angka sebanyak-banyaknya untuk memenangkan pertandingan tersebut dengan cara
menjatuhkan bola ke dalam lapangan lawan, juga bisa mendapatkan angka dengan
syarat lawan melakukan kesalahan yang diselengarakan dibawah peraturan (Fadhila
2020).
Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-
benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik (Harsono and Drs 1988).
Pasca merdeka, olahraga bola voli telah banyak dimainkan oleh masyarakat
Indonesia. Oleh karenanya permainan yang sangat mudah dan murah membuat olahraga
bola voli ini begitu mudah ditemukan. Banyaknya klub-klub bola voli di pelosok tanah
air menjadikan salah satu alasan untuk dibentuknya induk organisasi bola voli nasional.
PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) kemudian dibentuk pada tahun 1955.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan Persatuan Bola Voli Seluruh
4
Modul Olahraga Kontemporer
PEMBAHASAN
5
Modul Olahraga Kontemporer
6
Modul Olahraga Kontemporer
atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan
fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
4) Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang
bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau
kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola
dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus
0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa.
5) Net
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar
tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm,
tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita
putih selebar 5 cm.
6) Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu
dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi
tanda dalam score sheet.
7) Pergeseran Pemain
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka
permain bergeser satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam,
posisi enam ke posisi lima, posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya)
8) Game/Set
Permainan ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh/ mengumpulkan
angka 25 terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka
24 – 24, maka dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka
terlebih dahulu adalah pemenangnya (Danu 2020) .
7
Modul Olahraga Kontemporer
Sistem pertandingan
1. Sistem pertandingan memakai sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri
atas 4 (empat) tim.
2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain dan 6 pemain inti yang bermain di lapangan
sedangkan 4 pemain cadangan.
3. Pergantian pemain inti dan cadangan saat pertandingan berlangsung bebas tak
dibatasi.
4. Pertandingan tak akan ditunda jika salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan yaitu 4 orang.
6. Jika di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan
dianggap kalah.
7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak, kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tak perlu dilaksanakan.
8
Modul Olahraga Kontemporer
8. Sistem hitungan yang dipakai adalah 25 rally point. Bila poin sama (24-24)
maka pertandingan akan ditambah dengan 2 poin. Peserta yg pertama kali
unggul dengan selisih 2 poinlah yang akan memenangi pertandingan.
9. Kemenangan pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Jika ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan
dilihat dari kualitas angka pada tiap set yang dimainkan (Siagian 2018).
Smash
Smash adalah memukul bola yang dilakukan di atas net dengan kuat dan keras
hingga bola jatuh menukik di lapangan lawan, dan sulit untuk dikembalikkan /diterima.
Smash sendiri merupakan rangkaian gerakkan yang komplek terdiri dari empat tahap
sehingga diperlukan koordinasi gerakkan yang baik untuk melakukannya. Keempat
tahapan smash tersebut adalah:
1. Langkah awalan Diawali dengan sikap berdiri agak serong, dengan jarak 2 – 4 m dari
net. Langkahkan kaki ke depan kaki kiri diikuti dengan kaki kanan dan langkah panjang
kaki kiri dengan posisi terakhir kaki hampir sejajar untuk ditekuk/ posisi badan
merendah.
3. Perkenalan bola Perkenalan/pukulan bola dilakukan saat mencapai titik tertinggi dari
loncatan, jarak bola satu jangkauan tangan, posisi bola tepat di depan atas kepala.
Lakukan pukulan di bagian atas belakang bola dengan telapak tangan terbuka disertai
dengan lecutan tangan hingga menghasilkan bola top spin.
4. Pendaratan. Pendaratan dengan kedua kaki sejajar disertai gerakan ngeper pada
kedua lutut, dan tetep menjaga keseimbangan untuk segera kembali pada sikap siap
normal (Abrar 2020).
9
Modul Olahraga Kontemporer
Service
Service adalah salah satu teknik dasar dari permainan bola voli yang wajib untuk
dipelajari untuk pemain baru dalam permainan bola voli.Teknik service tersebut
dilakukan pada saat team Kamu memperoleh poin. Dan teknik service juga terbagi
menjadi beberapa cara yaitu.
a) Service Bawah
Servis ini cocok dilakukan oleh pemula
• Pemain berdiri tegap dengan posisi kaki kanan ke depan dan badan menghadap
lurus dengan net.
• Berat badan harus bertumpu pada kaki yang dibelakang.
• Lambungkan bola voli ke arah atas dengan rendah.
• Tangan kanan ke belakang dan ayunkan ke depan menuju ke area team lawan.
• Tangan dengan posisi mengepal dengan lalu pukul.
• Tumpuan diubah berat badan ke kaki yang ada didpen saat akan memukul bola.
• Dan yang terakhir memindahkan kaki yang di belakang ke depan.
b) Service Samping
• Pemain berdiri tegak dengan posisi kaki menghadap ke salah satu sudut pandang
yang dituju.
• Pegang bola voli setinggi kepala dengan kedua tangan.
• Lambungkan bola voli ke depan badan.
• Ayunkanlah tangan ke belakang saat akan memukul bola.
• Tumpuan berat badan ke belakang dengan posisi kedua lutut sedikit ditekuk.
• Untuk memukul bola angkatlah tangan hingga membentuk gerakan seperti
melingkar.
10
Modul Olahraga Kontemporer
c) Service Atas
Servis ini dilakukan dengan posisi bola berada di atas
• Pemain berdiri dengan kedua lututnya menekuk dan salah satu kakinya didepan.
• Tangan yang bukan untuk memukulbola melambungkan bola ke atas dengan
tinggi 1 meter diatas kepala dalam posisi didepan bahu.
• Berikutnya tangan yang untuk memukul bola dengan cepat tariklah ke bagian
belakang kepala untuk bersiap memukul dengan posisi tangan menghadap ke
depan.
• Loncatlah tubuh ke belakang dan secepatnya pukullah bola menggunakan
telapak tangan. Pada saat memukul posisi tangan harus berada dalam posisi yang
lurus agar tidak cidera.
• Saat akan memukul bola maka tumpuan dari berat badan harus berada didepan
(Putri 2020).
SIMPULAN
Permainan Bola Voli termasuk salah satu olahraga kontemporer karena sangat
populer yang diminati oleh banyak orang,termasuk masyarakat Indonesia. Dalam
setiap permainan selalu membutuhkan teknik dasar agar manfaat dan tujuan dari
permainan tersebut dapat diperoleh. Dalam permainan bola voli, teknik dasar yang perlu
diperhatikan di antaranya: servis, passing, smash, membendung (blocking), dan posisi
pemain. Bola voli merupakan salah satu bagian dari permainan bola besar. Kita tidak
hanya dituntut untuk dapat bermain saja melainkan bermain dengan memperhatikan
teknik dan peraturan-peraturan dalam permainan tersebut.
Dalam rangkah memainkan permainan bola voli ini, permainan ini dapat
dilakukan dengan cara membuat lapangan kecil dan hendaklah dalam permainan atau
olahraga bola voli ini ditekankan penggunaan teknik yang benar dan terarah sehingga
bisa lebih meningkatkan penguasaan tekniknya dalam permainan bola voli itu sendiri.
11
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Abrar, Raihan. 2020. “Bola Voli.”
2. Danu, Arya. 2020. “Permainan Bola Voli Sarana Prasarana.”
3. Fadhila, Muhammad Farras Arif. 2020. “Makalah Bola Volley.”
4. Haifa, Najwa S., and X. MIA. 2020. “Permainan Bola Voli.” OSF Preprints. May
3.
5. Harsono, M. Sc, and M. S. Drs. 1988. “Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis
dalam Coaching.” Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: Jakarta.
6. Kamila, Azrah. 2020. “Pembelajaran Bola Voli.”
7. Khairuddin, Khairuddin. 2017. “Olahraga dalam Pandangan Islam.” Jurnal
Olahraga Indragiri 1(1):1–14.
8. Nuryani, Witri. 2017. “Perkembangan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
(PBVSI) Tahun 1955-1989.” Ilmu Sejarah-S1 2(3).
9. Putri, Addini Amira. 2020. “Makalah Permainan Bola Voli.”
10. Siagian, Ivan. 2018. “Permainan Bola Voli.”
11. Syafira, Amatul. 2020. “Voli.”
12
Modul Olahraga Kontemporer
email: kasmawatils956@email.ac.id
PENDAHULUAN
Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua tim, dimana setiap
tim terdiri dari sebelas orang pemain yang salah satunya adalah seorang penjaga
gawang, dengan cara menendang- nendang bola, menyundul bola kecuali penjaga
gawang yang dapat memainkan bola dengan menggunakan tangan didalam daerah
tertentu.
Diketahui bahwa teknik dasar dalam permainan sepakbola antara lain:
menendang, menghentikan bola, menyundul, menggiring, lemparan ke dalam, teknik
penjaga gawang. Untuk dapat memiliki keterampilan teknik dasar yang baik diperlukan
suatu program latihan yang sistematis, sehingga akan mendapatkan gerakan yang
otomatis di dalam bermain (Rustina, 2015).
Industri olahraga merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
perkembangan ekonomi suatau negara. Di berbagai negara industri maju dan modern
seperti di Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Korea dan China, olahraga telah
menjadi industri unggulan sebagai pemasok devisa negara. Selain itu olahraga juga
dirancang sebagai industri modern berskala global. Dalam membangun karakter bangsa,
olahraga sudah menjadi identitas industri yang memiliki nilai tambah yang signifikan.
Di Indonesia perkembangan industri olahraga masih memerlukan peran serta dari
pemerintah dalam mensosialisasikan besarnya peluang wirausaha dalam bidang
olahraga. Indonesia sudah harus melakukan industrialisasi olahraga sebagai salah satu
cara menanggulangi masalah tersebut. Sekaligus, ketertarikan negara-negara barat dan
Amerika Serikat untuk berinvestasi dalam bidang olahraga di Asia merupakan moment
tepat untuk mengembangkan industrialisasi olahraga (Wahyudi, 2018).
13
Modul Olahraga Kontemporer
14
Modul Olahraga Kontemporer
perkembangan jaman. sesuai dengan definisi olahraga kontemporer itu sendiri yaitu
olahraga yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu dan berkembang sesuai
jaman sekarang.
PEMBAHASAN
Sejarah sepak bola
Sepak bola telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Bukti ilmiah memperlihatkan, di
Cina sejak dinasti Han ada semacam sepak bola yang disebut “Tsu Chu” untuk melatih
fisik tentaranya. Yaitu latihan menendang bola kulit dan memasukkannya kedalam
jaring kecil yang diikatkan bamboo panjang. Pemain hanya boleh menggunakan kaki,
dada, punggung serta bahu sambil menahan serangan lawan. Namun orang Inggrislah
yang mulai perkembangannya dengan sempurna sehingga menjadi permainan sepak
bola seperti sekarang ini. Tanggal 26 Oktober 1863 berdirilah Football Association yang
pertama di London. Sampai akhirnya Tahun 1904 didirikanlah Federation International
Association (FIFA). Dan pada tahun 1931 berdirilah Persatuan Sepak bola Indonesia
(PSSI) yang berkedudukan di Mataram Sepak bola merupakan cabang olahraga
permainan yang mempunyai banyak penggemar. Olahraga sepak bola berasal dari
Inggris. Dan pada tahun 1864 ditetapkanlah peraturan sepak bola yang resmi di kota
Cambridge. Beberapa peraturan sepak bola tersebut masih berlaku dengan beberapa
perubahan. Kemudian pada tahun 1904 Federation International Association (FIFA)
dengan ketentuan yang pertama Julies Rimet serta ditetapkan kejuaraan sepak bola
didunia yang diadakan empat tahun sekali (Samsudin, 2019).
Sepak bola adalah olahraga yang memiliki daya tarik global. Tidak ada bentuk
budaya populer lain yang dapat menimbulkan gairah kebersamaan dalam perjalanan
sejarah olahraga dunia kecuali sepak bola. Daya tarik lintas budaya sepak bola meluas
dari Eropa dan Amerika Selatan ke Australia, Afrika, Asia bahkan Amerika Serikat.
Penyebaran sepak bola yang melintas batas hingga ke 136 Lembaran Sejarah, Vol. 10,
No. 2, Oktober 2013 belahan penjuru dunia telah memungkinkan suatu budaya di
sebuah negara yang berbeda untuk mengkonstruksikan bentuk identitas tertentu melalui
praktik dan interpretasi atas permainan (R. N. B. Aji, 2013).
15
Modul Olahraga Kontemporer
16
Modul Olahraga Kontemporer
Indonesia. Misalnya, kompetisi Liga Indonesia, Remaja Bogasari, Piala Indonesia, Piala
Suratin masih banyak lagi kompetisi yang bersifat berkesinambungan. Sebagai sarana
meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia, sekarang banyak didirikan Sekolah
Sepakbola (SSB). SSB bertujuan untuk mencari dan menemukan serta membina bibit-
bibit unggul yang berpotensi yang nantinya mampu menghasilkan pemain sepakbola
yang berkualitas dan mampu mencapai prestasi yang bisa membanggakan daerah dan
juga nasional (S. Aji, 2016).
Dalam perkembangan selanjutnya, sepakbola semakin menunjukkan sisi
positifnya dalam mem bangun mental dan fisik masyarakat. Sepakbola juga menjadi
ajang pembuktian jatidiri serta media kompetsi yang sehat antar masyarakat. Karena
perkembangan ini, kemudian sering di selenggarakan pertandingan-pertandingan
dengan mempertemukan dua tim untuk membuktikan pihak mana yang terbaik. Tentu
saja dengan ketentuan ketentuan permainan masih terformat dalam bentuk yang
sederhana.
Familiyar di masyarakat
Sepak bola merupakan suatu kegiatan olahraga yang sangat diminati masyarakat
Indonesia. Meskipun sekarang olahraga sepak bola di Indonesia belum meraih prestasi
yang besar di dunia, akan tetapi sepak bola di Indonesia telah menjadi salah satu
hiburan yang dapat menyita jutaan mata masyarakat Indonesia. Sepak bola telah
menjadi layaknya kebudayaan, yang begitu akrab dan merakyat dalam kehidupan
masyarakat Indonesia (Rahmad Ramadhana, 2017).
SIMPULAN
17
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Aji, R. N. B. (2013). Nasionalisme dalam Sepak Bola Indonesia Tahun 1950-1965.
Lembaran Sejarah, 10(2), 135–148.
2. Aji, S. (2016). Buku olahraga paling lengkap. Ilmu Cemerlang Group.
3. Ibnu, M., & Nusri, A. (2022). Analisis Sarana & Prasarana pada Klub Sepakbola
PSMS Medan. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 21(1), 74–82.
4. Irianto, S. (2011). Standardisasi Kecakapan Bermain Sepakbola untuk Siswa
Sekolah Sepakbola (SSB) Ku 14-15 Tahun Se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 7(7), 44–50.
5. Irianto, T. (2020). Olahraga.
6. Kostermans, D. (2017). Peranan Olahraga Tradisional Terhadap Pelestarian Adat
dan Budaya. LEGALITAS: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 1(1), 21–31.
7. Rahmad Ramadhana, E. (2017). Indonesische Voetbal Bond Magelang (Ivbm) :
1925-1942. Avatara, 5(3).
8. Rustina, K. N. (2015). Peran Sekolah Sepakbola (SSB) Mondoteko Putra Rembang
Terhadap Perkembangan Sepakbola. Journal of Physical Education, Sport, Health
and Recreations, 4(2), 1621–1624.
9. Samsudin, M. P. (2019). Model Pembelajaran Sepakbola.
10. Santika, I. G. P. N. A. (2015). Tingkat Kelincahan Calon Mahasiswa Baru Putra
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Ikip Pgri Bali Tahun 2015. Jurnal
Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 1(2), 2–10.
11. Sepakbola, T. P. (2015). Journal of Physical Education , Sport , Health and
Recreations. 4(2), 1621–1624.
12. Wahyudi, N. A. (2018). Peran Prkembangan Industri Olahraga dan Rekreasi dalam
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan bagi Generasi Muda. Prosiding Seminar
Nasional Ilmu Keolahragaan UNIPMA, 1(1), 34–42.
18
Modul Olahraga Kontemporer
email: nanahamzah05@gmail.com
PENDAHULUAN
Kontemporer yang merupakan kekinian, mencerminkan bahwa adanya kebebasan
dalam menentukan sesuai apa yang berlaku saat itu. Jadi, olahraga kontemporer adalah
salah satu cabang olahraga yang bersifat kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah
olahraga yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu danberkembang sesuai jaman
sekarang.
Cabang olahraga bola basket termasuk olahraga kontemporer dikarenakan olahraga
ini sangat popular di Indonesia dan bahkan di dunia, peraturannyapun terus-menerus
diperbaharui dan direvisi, mengikuti perkembangan jaman yang ada. Olahraga ini
dianggap keren. Apalagi bagi remaja atau anak muda, bermain bola basket seringkali
mengundang rasa kagum.
19
Modul Olahraga Kontemporer
PEMBAHASAN
Pengertian bola basket adalah olahraga yang dapat dilakukan di lapangan terbuka
(outdoor) atau ruang tertutup (indoor). Biasanya permainan bola basket dilakukan di
lapangan berukuran 28,5 x 15 meter. Standar internasional permainan bola basket adalah
empat babak, waktu setiap babaknya adalah 10 menit (4×10 menit), dengan jeda waktu
istirahat 10 menit. Sementara itu, pada kompetisi NBA menggunakan format 12 menit
per babaknya (4×12 menit). Bola basket juga merupakan permainan tim dengan
karakteristik olahraga aerobic-based anaerobic dan memerlukan intensitas gerak yang
tinggi seperti berlari, berhenti, dan melakukan gerakan berpindah sesuai dengan situasi
dalam permainan (Malik & Rubiana, 2019).
20
Modul Olahraga Kontemporer
Awalnya konsep permainan basket dimainkan oleh 9 orang di setiap tim karena
pelajar di kelas jasmani saat itu terdiri dari 18 orang. Namun akhirnya berkurang menjadi
5 pemain sampai sekarang. Selain mengenai jumlah pemain, ring bola basket awalnya
tidak seperti sekarang ini. Mulanya, ring bola basket dulu menggunakan keranjang buah
persik yang beratnya sekitar 1,5 kg sehingga diperlukan tangga untuk mengambil bola
jika terjadi gol. Seiring berjalannya waktu, keranjang buah persik digantikan oleh
lingakaran logam (ring) pada tahun 1906.
Kemudian pada 18 Juni 1932 induk olahraga bola basket dunia, Federation
Internationale de Basketball (FIBA) dibentuk. Dari situ perkembangan bola basket di
dunia olahraga semakin pesat. Pada 6 Juni 1946, National Basketball Association atau
dikenal dengan NBA dibentuk dan membuat permaianan basket semakin dikenal warga
dunia.
Di sekolah-sekolah Tionghoa itu, bola basket menjadi salah satu olahraga wajib
yang harus dimainkan oleh setiap siswa. Tidak heran jika di setiap sekolah selalu ada
lapangan basket. Tidak heran juga jika pebasket-pebasket yang menonjol
penampilannya berasal dari kalangan ini.
21
Modul Olahraga Kontemporer
Di Semarang misalnya. Pada tahun 1930 sudah ada perkumpulan seperti Chinese
English School, Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat).
Sahabat adalah klub asal Sony Hendrawan (Liem Tjien Sion), salah satu legenda basket
Indonesia.
Pada tahun 1951 saat pergelaran PON II, basket sudah dimainkan untuk putra
dan putri. Regu yang dikirim tidak lagi mewakili Karesidenan melainkan sudah
mewakili Provinsi. Regu-regu dari Jatim, DKI Jakarta, Jabar, dan Sumatra Utara adalah
kekuatan-kekuatan terkemuka di pentas PON.
Pada tahun 1951, Maladi -salah satu tokoh olahraga nasional- meminta Tony
Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi basket di Indonesia. Jabatan
Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1951 dibentuklah
organisasi dengan nama “Persatuan Basketball Seluruh Indonesia”. Pada tahun 1955,
diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Nama itu adalah
“Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia” disingkat dengan Perbasi. Pengurus Perbasi
yang pertama adalah Tony Wen sebagai ketua dan Wim Latumeten sebagai sekretaris.
22
Modul Olahraga Kontemporer
Perbasi diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953. Setahun kemudian,
1954, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di Asian Games
Manila.
FIBA, Federasi Bola Basket Internasional, adalah badan pengelola bola basket
dunia. Didirikan oleh delapan negara pada tahun 1932, kami sekarang menyatukan 212
Federasi Bola Basket Nasional dari seluruh dunia.
Kami menetapkan Peraturan Bola Basket Resmi serta peraturan yang mengatur
hubungan antara berbagai anggota komunitas bola basket. FIBA adalah satu-satunya
otoritas dalam bola basket yang diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Markas besar FIBA, House of Basketball, terletak di Mies, Swiss di tepi Danau
Jenewa. FIBA memiliki lima Kantor Regional untuk memberikan layanan langsung
kepada Federasi Anggota Nasional di Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Oceania.
23
Modul Olahraga Kontemporer
24
Modul Olahraga Kontemporer
d. Baseball Pass: melempar bola dari posisi diatas atau di belakang kepala.
e. Behind Back Pass: melempar bola dari belakang tubuh dengan
memantulkan ke lantai.
3. Dribbling (Menggiring Bola)
Menggiring Bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan
untuk membawa lari ke segala arah (Milia & Aziz, 2020). Langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk menggiring bola, adalah sebagai berikut:
a. Memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan.
b. Mengontrol bola dalam genggaman jari-jari tangan, menjaga agar bola
tidak bergerak tanpa arah.
c. Ketika bola dipantulkan, tangan harus mengikuti arah bola lalu sesegera
mungkin menempelkan telapak tangan pada bola.
d. Saat menggiring bola, siku tangan harus lurus sementara pergelangan
tangan dilenturkan.
e. Tubuh tidak boleh terlalu tegak melainkan harus dalam keadaan setengah
membungkuk, hal ini bertujuan agar lebih mudah menggiring bola.
f. Kepala tegak lurus menghadap ke depan, hal ini untuk melihat lawan
yang ada di depan mata.
g. Memanfaatkan kedua tangan dalam melakukan dribbling bola, agar bola
yang berada di tangan kita tak mudah direbut oleh lawan main. Dalam
menggiring bola, pemain hanya boleh memantulkan bola ke lantai setelah
melakukan tiga langkah pergerakan. Jika hal ini dilanggar maka akan
dianggap sebagai pelanggaran, dan bola berpindah ke bawah penguasaan
tim lawan.
4. Pivot
Pivot adalah gerakan penyelamatan bola dari jangkauan lawan dengan
melakukan gerakan memutar menggunakan satu kaki sementara kaki yang
lainnya sebagai poros. Biasanya gerakan pivot ini diikuti dengan melakukan
3 gerakan lainnya yakni dribble, passing dan shooting.
5. Shooting
Shooting merupakan gerakan inti dari permainan bola basket yakni gerakan
untuk mencetak angka/poin. Shooting atau menembak adalah gerakan
25
Modul Olahraga Kontemporer
26
Modul Olahraga Kontemporer
27
Modul Olahraga Kontemporer
28
Modul Olahraga Kontemporer
SIMPULAN
Perkembangan di bidang sarana dan prasarana dapat dilihat dari lapangan bola
basket yang sudah banyak dan berada dimana-mana. Selain lapangan, permainan bola
basket yang dulunya tidak diperbolehkan menggunakan pelindung lutut, sekarang sudah
bisa.
29
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Caresa, Y., & Neldi, H. (2018). Tinjauan Keterampilan Teknik Dasar Atlet
Bolabasket Putra SMAN 4 Kota Bukittinggi. Jurnal Pendidikan dan Olahraga, 1(1),
72–76.
2. Edi, S. (2021). Bola Basket. Handbook Pjok.
3. Kaban, E. S. (2020). Analisis Pengelolaan dan Pembinaan Bola Basket Perbasi Karo
Tahun 2020. Universitas Negeri Medan.
4. Malik, A. A., & Rubiana, I. (2019). Kemampuan Teknik Dasar Bola Basket: Studi
Deskriptif Pada Mahasiswa. Journal of SPORT (Sport, Physical Education,
Organization, Recreation, and Training), 3(2), 79–84.
https://doi.org/10.37058/sport.v3i2.1238
5. Milia, M. O., & Aziz, A. (2020). Tinjauan Kemampuan Teknik Passing, Dribling dan
Shooting Atlet Bola Basket Klub Nebular Siulak. Jurnal Patriot, 2(2), 380–388.
6. Rindawan, Salabi, & Fibrianti, B. S. (2020). Analisis Tingkat Pemahaman Foul
Peraturan Bola Basket Fiba Rule 2018 pada Club Bola Basket Se-Lombok Tengah
Tahun 2020. Journal Scientific of Mandalika, 1(1), 95–110.
7. Sumatera, T. G., Lesmana, H. S., Afrizal, & Mariati, S. (2020). Tinjaun Kemampuan
Teknik Dasar Atlet Bola Basket. Jurnal Patriot, 2(3), 23.
http://service.nso.go.th/nso/nsopublish/Toneminute/files/55/A3-16.pdf
8. Wahid, A. A. (2020). Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap
Kemampuan Teknik Dasar Lay Up Permainan Bola Basket Pada Siswa Kelas XI
SMA PGRI Walenrang Kab. Luwu. Universitas Mahammadiyah Palopo.
30
Modul Olahraga Kontemporer
Email : Hardi1796@gmail.com
PENDAHULUAN
Olahraga adalah proses sistematik yang terdiri atas setiap kegiatan dan usaha yang
dapat membantu perkembangan atau membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atupun anggota masyarakat. Olahraga dapat berupa
permainan, pertandingan serta prestasi puncak didalam pembentukan manusia yang
memiliki idiologi yang seutuhnya dan berkualitas yang didasarkan pada dasar negara dan
pancasila (Td, No, & Utara, 2022).
Olahraga yang bersifat kelompok tergabung dari banyak individu membentuk
suatu tim dan diharapkan saling bekerjasama dalam membangun suatu strategi sedangkan
olahraga yang bersifat individu tidak melibatkan kerjasama antar satu tim. Dalam
olahraga yang bersifat individu tetap memerlukan motivasi, baik dari pelatih, official
maupun orang yang terlibat dalam olahraga, karena dalam olahraga tetap semua saling
membutuhkan, saling berhubungan, saling berinteraksi dan serta saling mempengaruhi
baik dalam latihan maupun kompetisi. Banyak cabang olahraga prestasi yang melibatkan
kemampuan individu, misalnya pencak silat, golf dan panahan. (Td et al., 2022)
Panahan adalah semacam senjata yang berupa barang panjang, tajam pada
ujungnya diberi bulu pada pangkalnya yang dilepas dengan busur, sedangkan memanah
adalah melepaskan anak panah terhadap target. Olahraga panahan membutuhkan keahlian
atau skill tersendiri. Dalam pertandingan memanah, setiap pemain harus mampu
melepaskan anak panahnya tepat mengenai sasaran yang telah ditentukan. Seorang yang
gemar atau merupakan ahli dalam memanah disebut juga sebagai pemanah (Ishak, 2022).
Olahraga panahan merupakan satu gabungan dari olahraga dan juga seni. Disebut
olahraga karena menggunakan komponen bagian tubuh dari tangan, punggung, bahu dan
31
Modul Olahraga Kontemporer
ketahanan kondisi fisik. Disebut seni karena membutuhkan sentuhan, kehalusan perasaan
jiwa, kesabaran, keuletan dan juga ketahanan mental (Fahrizqi, Gumantan, & Yuliandra,
2021).
PEMBAHASAN
SEJARAH PANAHAN
Dari zaman dahulu, manusia sudah mulai menggunakan panah sebagai alat
berburu mereka .Namun,saat belum ada yang mengetahui dengan pasti sejak kapan panah
mulai di kenal. Data dari sejarah kuno menunjukkan panahan mulai digunakan 2100 SM
dibuktikan dengan ditemukannya seorang prajurit mesir kuno yang mati karena tertembus
anak panah (Yenni, Ramadi, & Agust, 2017).
Setelah itu, sekitar 1600 SM panah sudah mulai di kenal. Bukan di kenal sebagai
alat berburu, pada zaman itu alat ini juga sudah digunakan sebagai senjata perang setiap
bangsa yang ada yang hingga saat ini masih ada suku-suku primitif yang menggunakan
busur dan panah dalam mempertahankan kehidupannya seperti suku dayak, papua, suku
Veda di pedalaman Sri Lanka, suku negro di afrika dan lainnya. Dari banyaknya sumber
tentang asal mulanya panah ini, ada 2 teori yang menonjol diantaranya. Menurut yang
Pertama, panah dan busur mulai dipakai pada zaman mesolitik atau kira-kira 5000-7000
tahun lalu, sedangkan yang kedua, berkata bahwa panahan dimulai dari awal masa yaitu
pada era paleolitik atau sekitar 10.000 – 15.000 tahun lalu (Yenni et al., 2017).
Pada perkembangannya, panahan menjadi objek rekreasi dan juga untuk olahraga
prestasi dimulai sejak tahun 1676, pendapat dari Raja Charles II dari inggris yang
mengatakan bahwa panahan bisa dijadikan sebagai olahraga dan mulai di ikuti oleh
negara-negara lain. Pada tahun 1844 di Inggris diselenggarakanlah kejuaraan nasional
panahan yang diberi nama GNAS (Grand National Archery Society), lalu diikuti oleh
Amerika Serikat dengan kejuaraan nasionalnya yang pertama pada tahun 1879 di
Chicago. Sebelumnya, pada 1483 sudah terbentuk club panahan terbesar dan sekaligus
menjadi tertua sampai sekarang yang bernama Kilwin (Yenni et al., 2017).
32
Modul Olahraga Kontemporer
Metode ini dipakai pada busur yang lurus dan melengkung. Tali dipasang
secara tepat di dalam notch dari sisi busur sebelah bawah yang dibiarkan tenang.
Tangan yang satu menarik bagian tengah busur keluar, sedangkan tangan yang
lain mendorong untuk memaksa sisi busur kearah bawah. Ketika lengkungan
diperoleh, jari harus menyumbat ujung tali dalam penakik busur atas (notch). Tali
yang sudah dipasang harus diperiksa yaitu dalam keadaan lurus dengan busur .
Pemanah harus hati-hati dalam menggunakan metoda ini, karena jika saat
mendorong tidak hati-hati tangan bisa tergelincir, akibatnya busur bisa terbang ke
depan dan dapat memukul wajah. Seorang pemanah pemula, jika mempunyai
suatu tarikan busur yang berat dan atau sangat panjang, maka akan mengalami
kesulitan untuk menggunakan metoda ini (Arisman & Okilanda, 2020).
33
Modul Olahraga Kontemporer
Menempatkan sayap bawah di depan salah satu kaki dan tali busur berada
diantara langkah kaki lain. Pemanah menarik sayap bagian atas maju di atas paha
dan masukkan tali sampai takik pada ujung sayap. Kelemahan dari metoda ini
adalah pemanah cenderung sering menarik sayap bagian atas ke arah badan
menjadi suatu garis lurus dengan tali busur dan busur melengkung secara alami.
Hasilnya tekanan yang tidak seimbang dapat dengan mudah membengkokan
sayap. Bagi para pemanah pemula sering menggunakan metode ini, karena lebih
mudah dalam memasukan tali busur dan tingkat keamanannya lebih baik daripada
cara . pdf teknik.
Teknik memanah bagi pemula pada dasarnya ada sembilan langkah, yaitu :
Stance adalah posisi kaki pada waktu berdiri di lantai atau tanah secara
seimbang dan tubuh tetap tegak.
1) Posisi kaki pemanah terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak.
2) Pemanah pemula di sarankan untuk mempergunakan cara ini 1 sampai 2
tahun, selanjutnya baru beralih ke terbuka (open stance).
3) Cara berdiri sejajar mudah dilakukan untuk membuat garis lurus dengan
sasaran, namun dalam hal ini perlu diingat, yaitu pada waktu menarik dan
holding cenderung badan bergerak.
2. Memasang Ekor Panah (nocking)
34
Modul Olahraga Kontemporer
penempatan baik terlalu atas ataupun terlalu bawah, maka perlu untuk memperhatikan
kembali apakah anak panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busur ataukah
belum.
Menarik tali busur (drawing), menurut Damiri, “Gerakan menarik tali sampai
menyentuh dagu, bibir dan atau hidung. Kemudian dilanjutkan dengan
menjangkarkan tangan penarik tali di dagu.” Ada tiga fase gerakan menarik, yaitu
pre-draw, primary draw dan secondary draw. Pre-draw adalah gerakan tarikan awal.
Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan sendi pergelangan tangan telah dikunci.
Primary-draw atau tarikan utama adalah gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai
tali menyentuh atau menempel dan sedikit menekan atau mengetat pada bagian dagu,
bibir dan hidung dan berakhir pada posisi penjangkaran. Secondary-draw atau tarikan
kedua adalah gerakan menahan tarikan pada posisi penjangkaran sampai melepas tali
(release).
35
Modul Olahraga Kontemporer
tengah dagu, bibir dan hidung serta tangan penarik menempel di bawah dagu. Pada
penjangkaran di samping, tali menyentuh pada bagian samping dagu, bibir dan
hidung, serta tangan penarik menempel di bawah dagu.
7. Membidik (Aiming)
Menahan sikap panahan (after hold), menurut Damiri, “Suatu tindakan untuk
mempertahankan sikap panahan sesaat (beberapa detik) setelah anak panah
meninggalkan busur. Tindakan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan
gerak panahan yang dilakukan (Arisman & Okilanda, 2020).
36
Modul Olahraga Kontemporer
37
Modul Olahraga Kontemporer
38
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Arisman, A., & Okilanda, A. (2020). Pengembangan Diri Melalui Olahraga Panahan.
Jurnal MensSana, 5(1), 69. https://doi.org/10.24036/jm.v5i1.138
2. Erlistiana, D., & Andani, M. (2020). Efektivitas Olahraga 3B ( Berenang , Berkuda
, Berpanah ) sebagai Sarana Dakwah Islam. 02(01), 1–8.
3. Fahrizqi, E. B., Gumantan, A., & Yuliandra, R. (2021). Pengaruh Latihan Sirkuit
Terhadap Kekuatan Tubuh Bagian Atas Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga
Panahan. Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 20(1), 43.
https://doi.org/10.20527/multilateral.v20i1.9207
4. Ishak, M. (2022). Metode Modifikasi Alat Busur dalam Meningkatkan Hasil
Panahan. 4(1), 45–54.
5. Raharjo, S. (2014). Survey PPLP Panahan Mandiri Bojonegoro Jawa Timur. Jurnal
Sport Science, 4(3), 166–172. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/211152-none.pdf
6. Salahuddin, Saifuddin, & Jafar, M. (2018). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaan
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, 4(3), 7–13.
7. Td, J., No, P., & Utara, S. (2022). Gedung olahraga. 02(02), 10–17.
8. Yenni, F. R., Ramadi, & Agust, K. (2017). Exercise Effect Push Up Onof Distance
of 30 Meters Athlete Archery Divicion Son PPLM Bow Standard. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 1–10.
Retrieved from https://www.neliti.com/publications/202982/pengaruh-latihan-push-
up-terhadap-hasil-memanah-jarak-30-meter-atlet-panahan-put
39
Modul Olahraga Kontemporer
email: nurjannahntenriangka@gmail.com
PENDAHULUAN
Olahraga merupakan sebuah proses kegiatan yang sistematis untuk
mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.
Olahraga merupakan sebuah wadah bagi manusia untuk mengeksplorasi pengalaman
geraknya.
Olahraga yang teratur melatih tubuh untuk mendistribusikan darah secara lebih
baik ke otot pada saat berolahraga, sehingga dapat mengurangi beban kerja jantung
(Agus, 2012). Dengan berolahraga kita akan menjadi bugar serta kualitas hidup menjadi
lebih baik, tak terkecuali pada anak usia dini.
Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Senam merupakan salah satu jenis latihan fisik
yang digunakan sebagai sarana mencegah dan menurunkan berat badan serta sebagai
sarana rehabilitasi atau terapi yang efek (Utomo, G. T., Junaidi, S., & Rahayu, S.,
2012).
Gerakan senam juga dapat merangsang perkembangan komponen kebugaran
jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh tubuh. Orang-orang yang
terlibat senam akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya,
kelenturannya, koordinasi, kelincahan, serta keseimbangan (Arifa et al., 2018). Senam
juga mampu mengembangkan keterampilan gerak dasar anak. Senam adalah bentuk
gerakan yang mendasar untuk ditumbuh kembangkan sejak dini. Dengan kegiatan
senam motorik kasar anak, ada peningkatan dan perkembangan sesuai dengan tingkat
usianya, yaitu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi, untuk melatih kelenturan,
keseimbangan dan kelincahan (Kristiana, 2021).
40
Modul Olahraga Kontemporer
41
Modul Olahraga Kontemporer
Istilah senam gerakan sering dikatakan sebagai gerakan olahraga yang bertujuan untuk
mencapai kesegaran kardiorespiratori atau kesegaran aerobic menurut (Yasirin, Rahayu,
& Junaidi, 2014) dalam (Rubiana, Rizkia Mulyana, et al., 2020). Manfaat dengan
melakukan senam umum secara gerakan akan meningkatkan tali silaturahmi, keakraban
dan kekeluargaan antar warga. Selain itu manfaat secara kesehatan meningkatan
kebugaran dan menjaga daya tahan tubuh (Rubiana, Mulyana, et al., 2020)
Senam umum adalah segala jenis senam kecuali lima senam di atas, seperti
senam aerobic, senam pagi, dan senam SKJ. Contoh senam umum senam irama, senam
jantung sehat, senam SKJ. (Damayanti et al., 2021)
42
Modul Olahraga Kontemporer
Selain itu, senam dulunya hanya digunakan sebagai olahraga kebugaran jasmani
untuk menjaga kesehatan tubuh saja. Lain halnya pada era globalisasi sekarang ini,
senam telah digunakan sebagai olahraga pendidikan dan olahraga prestasi.
43
Modul Olahraga Kontemporer
gerakannya mudah diikuti, banyak variasi gerak dan dapat disesuaikan dengan umur
pelaku
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas olahraga senam jenis senam umum ini dapat
dikatakan sebagai olahraga kontemporer, dikarenakan olahraga ini mengcakup seluruh
kaidah olahraga kontemporer diantaranya, sangat familiar di masyarakat, bukan hanya
seiring berkembangnya teknologi alatnya, dari olahraga inipun ikut berkembang dan
mulai dipertandingankan di beberapa kejuaraan nasional maupun internasional. Selain
itu, sarana serta prasarananya pun yang cukup mudah ditemukan dimana saja.
Gerakan senam juga bisa membuat napas dan jantung berdetak lebih cepat,
sehingga dapat memperkuat otot jantung dan membuat jantung memompa darah dengan
lebih efisien. Terlebih lagi untuk anak usia dini, senam ini berfungsi untuk melatih
gerak gerak lokomotor, non-lokomotor- serta gerak manipulatif mereka. Untuk usia
lanjut sendiri, aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan sehat,
karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang ada didalam tubuh.
44
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus, A. (2012). Olahraga Kebugaran Jasmani: Sebagai Suatu Pengantar.
2. Arifa, M., Bakar, A., Program, N., Konseling, S. B., Keguruan, F., & Pendidikan,
D. I. (2018). Kondisi Psikologis pada Lansia Yang Depresi dan Upaya
Penanganannya Di UPTD Rumoeh Seujatera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 3.
3. Arifin, Z. (2018). Pengaruh Latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) terhadap
Tingkat Kebugaran Siswa Kelas V di MIN Donomulyo Kabupaten Malang. Al-
Mudarris: Journal Of Education, 1(1), 22-29.
4. Armade, M., Janiarli, M., Manurizal, L., & Pengaraian, U. P. (2021). Minat Peserta
Didik terhadap Senam Kebugaran Jasmani Indonesia Bersatu (Skj 2018). Jurnal
Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 5(1). https://doi.org/10.31539/jpjo.v5i1.1859
5. Damayanti, A. F., Hasibuan, A. T., Akmal, S. R., & Medan, U. I. N. S. U. (2021).
The History of Gymnastics and Types of Gymnastics In Sd/Mi (Sejarah Senam dan
Jenis-Jenis Senam di SD/Mi).
6. Fajar Sriwahyuniati, C. (2019). Senam Ritmik dalam Paradigma Era Globalisasi.
JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi), 15(2), 67–71.
7. Hanief, Y. N. (2016, December). Perbedaan Pengaruh Pengunaan Alat Bantu Tali
dan Bantuan Teman terhadap Peningkatan Keterampilan Back Handspring.
In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Jasmani Pascasarjana UM (pp. 192-
202).
8. Junior Johantara, R., & Sulistyawati, D. (2019). Konsep Tide of Exuberant pada
Furniture Hotel Morrissey, Jakarta Pusat (Vol. 1, Issue 2). Juni.
9. Kristiana, M. (2021). Implementasi Kegiatan Senam Irama dalam Menstimulasi
Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Muslimat NU 167 Abu Bakar
Bancangan Sambit Ponorogo, (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).
10. Rubiana, I., Mulyana, F. R., & Priana, A. (2020). Memasyarakatkan Olahraga dan
Mengolahragakan Masyarakat Melalui Senam Umum. Abdimas Siliwangi, 3(1),
130–137.
11. Utomo, G. T., Junaidi, S., & Rahayu, S. (2012). Latihan Senam Aerobik untuk
Menurunkan Berat Badan, Lemak, dan Kolesterol. Journal of Sport Science and
Fitness, 1(1).
45
Modul Olahraga Kontemporer
email: hatengaskar0987@gmail.com
PENDAHULUAN
Olahraga adalah rangkaian gerak olah tubuh yang memberikan efek pada tubuh
secara keseluruhan. Olahraga membantu merangsang otot-otot dan bagian tubuh lainnya
untuk bergerak. Otot-otot menjadi terlatih, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh pun
menjadi lancar sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal, manfaaat berolahraga
lainnya juga dapat menguatkan struktur tulang, menyehatkan organ tubuh khususnya
organ jantung, serta mampu menurunkan tingkat stress (Pane, 2015).
Olahraga tinju merupakan olahraga yang masuk ke seni bela diri yaitu
menampilkan dua orang peserta yang memiliki berat dan postur badan yang serupa
dengan hanya menggunakan tinju (tangan) dan dalam pertandingan memainkan kisaran
waktu satu sampai tiga menit dan biasa disebut ronde (Sinurat & Putra, 2020).
Baik dalam olimpiade ataupun olahraga profesional, kedua petinju menghindari
pukulan lawan mereka sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri kepada
lawannya. Pemenang dalam olahraga tinju dinilai berdasarkan ketepatan tinju yang
diarahkan ke lawannya dan apabila lawan sudah dinilai KO atau TKO oleh wasit.
Untuk mencapai prestasi optimal dalam olahraga diperlukan proses yang panjang
dan tidak bisa dicapai secara instant. Untuk itu diperlukan perhatian khusus, salah
satunya dengan pembinaan atlet-atlet berbakat yang diterapkan di daerah-daerah
(Iqbal et al., 2020).
Salah satu olahraga yang membawa prestasi untuk Indonesia adalah tinju.
Olahraga tinju amatir di setiap negara hanya memiliki satu badan organisasi tinju amatir
yang menanganinya, sedangkan tinju profesional pada tiap-tiap negara yang ada tinju
46
Modul Olahraga Kontemporer
PEMBAHASAN
Kata Tinju ialah terjemahan dari kata Inggris "boxing" atau "Pugilism". Kata
Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus. Pinjaman dari kata yunani Pugno, Pignis,
Pugnare, yang menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam
bahasa Inggrisnya. Tinju Manusia yang mana apabila kalau terkepal akan berbentuk
seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal seperti tinju, siap untuk
pugnos, berkelahi, bertinju.
Asal mula tinju sebagai olahraga berawal dari pertarungan adu budak di
Amerika. Dua orang Negro diadu dalam lingkaran manusia hingga salah satunya
ambruk. Kadang untuk mempersangar, tangan kedua petarung diberi pecahan beling.
Otomatis darah lebih cepat mengalir dan sobekan daging terlempar kemana-mana. Jelas
kepentingan atas pertarungan ini bukanlah untuk membuat kedua budak tetsebut sehat,
tapi untuk berjudi. Kini bertinju jauh lebih beradab. Peraturan demi peraturan dibuat.
Ahli-ahli medis juga dilibatkan untuk menyumbangkan saran tentang "Bertinju Yang
Sehat". Akibatnya jumlah ronde diperkecil. Ketentuan TKO dan KO dipertajam. Wasit-
wasit diatur kesehatan psikologisnya.
Pertandingan tinju yang pertama tercatat dalam sejarah adalah Rokky melawan
Abel. Kitab mahabrata juga mencatat pertandingan-pertandingan tinju, hal mana
mendahului pencatatan cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani, Romawi, dan
Mesir. Petinju terkenal pertama berkebangsaan Yunani bernama Theagenes dari Thaos
yang menjadi juara Olympic Games 450 Masehi. Ia melakukan pertandingan sebanyak
1.406 kali dengan menggunakan cetus sarung tinju yang terbuat dari besi. Kebanyakan
dari lawan-lawan itu tewas ketika bertarung melawannya. Meskipun boxing terkenal
berabad-abad lamanya sebagai suatu bentuk hiburan, namun seorang Inggris yang
bernama James Ping adalah James Broughton, juara britania, yang juga merupakan
47
Modul Olahraga Kontemporer
orang pertama yang menggunakan sarung tinju. Peraturan dan sarung tinju ini di
perkenalkan pada tanggal 10 Agustus 1973 (Pangaribuan & Susilowati, 2018).
Perkembangan tinju di Indonesia
Tinju masuk di Indonesia dan dipopulerkan oleh negara Hindia Belanda atau
KNIL (Koninklijk Nederlands Inside Large). Pada awalnya tidak ada organisasi yang
bertanggung jawab di setiap pertandingan tinju. Didi Karta Sasmita, Komandan
Kepolisian di Jakarta, akhirnya mendirikan PERTIGU (Persatuan Tinju dan Gulat)
dengan ketua Frans Mendur pada 28 April 1955. Pada tanggal 30 Oktober 1959
PERTINA (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) didirikan 5 agar Indonesia dapat
mengikuti Olympiade Roma pada tahun 1960 karena ketentuan yang diberikan oleh
International Olympic Committee (IOC) mengharuskan ada organisasi tinju amatir yang
mandiri di Indonesia (Mutaqien, 2020).
Teknik dasar dalam olahraga tinju
Posisi dasar tinju adalah teknik menjaga dan memelihara keseimbangan badan,
baik saat bertahan, memukul atau serangan beruntun yang banyak mengganggu
keseimbangan, menjamin bahwa kaki selalu berada di bawah badan, artinya kedua kaki
diatur dengan jarak yang sedang sehingga badan selalu seimbang dan mendapat posisi
yang paling menguntngkan untuk memukul dan menyerang.
Dasar-dasar gerakan kaki atau fundamental of foot work adalah dasar kecakapan
seorang petinju menggerakkan kedua kakinya atau mengkoordinasikan gerakan kaki
dan tungkai untuk membawa badanya dengan mudah dan efisien, dengan tidak merusak
keseimbangan badannya baik pada waktu menyerang maupun bertahan selama
pertandingan.
Teknik memukul, dilakukan memukul dengan badan, sedangkan lengan hanya
sebagai jembatan bagi tenaga dari badan. Tenaga diperoleh dari hasil putaran langsung
dari pinggang dimana bahu dan pinggul mengikuti dengan berporos garis tengah badan
(Purba, 2020).
Ada empat jenis pukulan dalam tinju seperti jab, hook, uppercut dan straigh.
Pukulan Jab
Jab adalah pukulan pembuka dalam olahraga tinju. Pukulan jab merupakan
pukulan lurus kedepan, bisa mengarah ke muka lawan atau badan lawan.
48
Modul Olahraga Kontemporer
Pukulan Hook
Hook adalah pukulan yang dilontarkan dengan tenaga selagi siku dibengkokkan
searah dengan bahu. Hook dapat dilontarkan oleh kedua tangan, kanan dan kiri. Pukulan
hook dikenal sangat mematikan dalam tinju
Pukulan Uppercut
Uppercut adalah pukulan lurus dari bawah yang mengarah ke dagu (Umar,
2020).
Pukulan Straight
Straight adalah dasar dari keahlian bertinju, dan pukulan ini dalam sejarah
pertinjuan perkembangannya paling akhir. Pukulan ini merupakan hasil pemikiran yang
baik karena dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan efektif bila dibandingkan dengan
pukulan-pukulan lainnya. Pukulan ini dapat digunakan dengan jarak sepanjang lengan
segala arah, baik oleh tangan kanan maupun tangan kiri (Latuheru, 2018).
49
Modul Olahraga Kontemporer
50
Modul Olahraga Kontemporer
Tutup lantai panggung. Ring harus ditutup dengan bahan lakan (felt), karet atau
bahan yang elastis dan tebalnya paling kurang setengah inchi (1,3 cm) dan paling tebal
tiga perempat inchi (1,9 cm) dan diatasnya ditutup terpal yang kencang dan terikat kuat.
Tali ring harus dilangkapi dengan tiga atau empat tali setebal 3 cm/ 5 cm atau
(1,18 inchi s/d 1,97 inchi) yang terikat kuat dan kencang pada sudut masing-masing
setinggi 40 cm (1 ft, 3,7 inchi) 80 cm (2 ft, 7,5 inchi) dan 130 cm (4 ft, 3 inchi).
Tangga ring. Ring harus dilengkapi dengan tiga buah tangga. Dua tangga berada
diluar sudut yang berlawanan untuk digunakan oleh para petinju dan pembantunya, dan
satu lagi di sudut netral digunakan untuk wasit dan dokter.
Kantong plastik di kedua sudut netral di luar ring, digunakan untuk wadah kapas
dan tissue yang digunakann untuk mebersihkan pendarahan.
Sarung tinju
Sarung tinju yang diijinkan
Para petinju harus menggunakan sarung tinju berwarna merah atau biru sesuai
dengan sudutnya dan yang telah diakui atau disetujui oleh Dewan Eksekutif AIBA atau
Perwakilannya.
Spesifikasi sarung tinju
Sarung tinju yang digunakan berukuran 10 onz (284 gr), terbuat dari kulit tidak
boleh melebihi dari ½ berat sarung tinjunya, sedang berat isi tidak boleh kurang dari ½
berat sarung tinjunya. Permukaan sarung tinju yang digunakan untuk memukul harus
berwarna yang mudah dilihat. Isi sarung tinju tidak boleh pecah atau bergeser.
Pembalut tangan (Bandage)
Pembalut tangan dengan jenis vulpeau dengan maksimum panjang 2.5 m dapat
digunakan oleh seorang petinju. Untuk memperkokoh ikatan pembalut dapat
menggunakan plester sepanjang 7.6 cm (3cm) dan lebar 2.5 cm ( 1 inchi ) yang
diletakkan pada pergelangan tangan bagian atas.
Pakaian petinju
Seorang petinju harus menggunakan sepatu yang ringan (tanpa paku dan tanpa
tumit), kaos kaki, dan celana pendek yang panjangnya tidak melebihi lutut.
Pelindung gigi
51
Modul Olahraga Kontemporer
Pelindung gigi atau (gumshied) wajib digunakan, seorang petinju dilarang keras
dengan sengaja melepaskan pelindung giginya pada saat pertandingan sedang
berlangsung.
Cup protektor (Pelindung kemaluan)
Seorang petinju wajib menggunakan cup protector, sebagai tambahan dia dapat
menggunakan cawat.
Pelindung kepala (Head guard)
Pelindung kepala merupakan alat perorangan, bentuk dan ukurannya harus
cocok dengan pengunanya. Petinju harus mempunyai head guard merah atau biru ynag
sesuai dengan sudutnya pada kompetisi internasional (Sukino, 2014).
SIMPULAN
Setelah mengetahui defenisi dari olahraga tinju kita dapat lebih paham tentang teknik
olahraga tinju, sarana dan prasarana serta beberapa pemahaman lainnya. Olahraga tinju juga
masuk dalam olahraga Kontemporer karena aturannya berubah seiring perubahan zaman.
Olahraga tinju juga dikenal banyak orang terutama dikalangan bapak-bapak dan
juga olahraga tinju dengan mudahnya di lakukan terutama di rumah dengan alat
seadanya apalagi dalam keadaan pandemi sekarang ini.
Olahraga tinju merupakan salah satu dari olahraga kontemporer karena mengikut
pada hakikatnya bahwa olahraga kontemporer adalah olahraga yang tidak terikat pada
aturan zaman dahulu atau berkembang sesuai zaman sekarang. Dan juga olahraga tinju
juga sudah menggunakan sarana dan prasarana yang yang sudah berubah seiring
berjalannya zaman, pada zaman dulu orang-orang hanya menggunakan pecahan kaca
sebagai senjata untuk melukai lawan, dan juga arena tinju dulunya hanya orang-orang
yang menggelilingi petinju/petarung sebagai batas dari arena tinju. Namun sekarang
sudah mengggunakan ring sebagai arena atau batas area pertarungan.
52
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Iqbal, M., Firdaus, K., & Asnaldi, A. (2020). Tinjauan Pembinaan Cabang Olahraga
Tinju Di Kota Padang. Jurnal JPDO, 3(5), 13–18.
2. Latuheru, M. E. (2018). Pengaruh Latihan Pushup dan Beban Dumbell Ditinjau
Konsentrasi Terhadap Kecepatan Pukulan Straight pada Atlet Tinju Amatir PPLP
Provinsi Maluku. Universitas Negeri Makassar.
3. Mutaqien, M. I. Z. (2020). Perancangan Persuasi Rumah Cemara Boxing Camp
Melalui Media Poster. Universitas Komputer Indonesia.
4. Pane, B. S. (2015). Peranan Olahraga dalam Meningkatkan Kesehatan. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 21(79), 1–4.
5. Pangaribuan, E. W., & Susilowati, A. D. (2018). Perancangan dan Pelatihan Tinju
Di Jakarta Utara dengan Penerapan Arsitektur Hemat Energi. MAESTRO, 1(2),
128–135.
6. Purba, P. H. (2020). Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Terhadap Olahraga
Tinju Wanita. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 3(1),
939–948.
7. Setiasih, A. (2017). Hengky Gun Atlet Tinju Profesional Sasana Sawunggaling
Surabaya Tahun 1983-1990. Journal Pendidikan Sejarah, 5(3).
8. Sinurat, R., & Putra, M. A. (2020). Persepektif Olahraga Tinju dalam Mendukung
Prestasi Olahraga Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Penjaskesrek, 7(1), 162–174.
9. Sukino, B. (2014). Studi Tentang Perkembangan Prestasi Atlit Tinju Mas Karebet
Boxing Camp Kabupaten Sragen Tahun 2006-2011.
10. Umar, U. (2020). Status Sosial Ekonomi, Status Pendidikan, Kemampuan Kondisi
Fisik, dan Kemampuan Teknik Tinju. Jurnal Patriot, 2(2), 576–589.
53
Modul Olahraga Kontemporer
email: aliyahnisadwirahmaa@gmail.com
PENDAHULUAN
Secara umum pengertian olahraga adalah salah satu aktivitas maupun psikis
seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang
setelah olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk melatih tubuh
seseorang, baik secara jasman ataupun rohani (Ramadhan & Bulqini, 2018).
Bulutangkis merupakan olahraga yang familear di kalangan masyarakat, termasuk
di dalamnya adalah prestasi-prestasi yang mendunia sehingga membuat banyak
masyarakat terutama anakanak ikut bermain bulu tangkis walaupun tidak bermain
langsung di lapangan dan tidak mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Bulu
tangkis sendiri dapat menjadi sarana penghubung yang positif di kalangan masyarakat.
Bulu tangkis adalah permainan yang dimainkan oleh satu orang melawan satu orang
(single) atau dua orang melawan dua orang (double) dengan cara memukul kok
(shuttlecock) menggunakan raket agar melewati net, sehingga berusaha mengembalikan
kok tersebut agar tidak jatuh di area sendiri. Bulu tangkis dapat dimainkan secara ganda
maupun tunggal, dilakukan oleh pria maupun wanita, dan ganda campuran (Wahyudin &
Anto, 2019).
Bulutangkis merupakan olahraga yang cukup tua usianya, mengingat olahraga
bulutangkis setiap individu memiliki ketangkasan untuk memainkan olahraga ini.
Olahraga bulutangkis kini banyak di gemari oleh sebagian besar masyarakat dan kini
banyak masyarakat yang menganal olahraga tersebut. Perkembangan zaman berubah
menjadi modern seperti sekarang ini olahraga bulutangkis bukan lagi hanya sebagai
olahraga individual melainkan sudah menjadi bagian dari tujuan pendidikan yaitu dalam
pendidikan jasmani. Bulutangkis adalah suatu permainan yang saling berhadapan satu
orang lawan satu orang atau dua orang lawan dua orang, dengan menggunakan raket dan
shuttlecock sebagai alat permainan, bersifat perseorangan yang dimainkan pada lapangan
54
Modul Olahraga Kontemporer
tertutup maupun lapangan terbuka dengan berupa lapangan yang datar terbuat dari beton,
kayu, karpet ditandai garis sebagai batas lapangan dan dibatasi net pada tengah lapangan
permainan (Suhardianto, 2021).
Permainan bulutangkis ini, mempunyai peraturan tertentu yang harus diikuti agar
pemainan dapat dimainkan.Permainan ini dapat dimainkan satu lawan satu (single) dan
dua lawan dua (doblle). Cara memainkan permainan bulutangkis adalah dengan memukul
kok (shuttlecock) melewati atas net menggunakan raket. Sehingga, permainan ini mutlak
membutuhkan peralatan-peralatan tertentu seperti raket, kok, dan net agar dapat
dimainkan (Bimantara et al., 2022).
PEMBAHASAN
Sejarah Bulutangkis Dunia
Bulutangkis memiliki sejarah yang panjang dan mengejutkan mengingat
perkenalannya relatif cepat sebagai cabang olahraga yang tergabung dalam Olimpiade.
Bulutangkis ditemukan sejak lama, setidaknya 2000 tahun dalam permainan battledore
dan shuttlecock yang telah dimainkan di negara India, Yunani dan Cina. Bulutangkis atau
badminton mengambil namanya dari Badminton House di Gloucestershire, rumah Duke
of Beaufort, tempat olahraga itu dimainkan. Secara kebetulan, Gloucestershire sekarang
menjadi basis bagi Federasi Bulutangkis Internasional (Majid et al., 2021).
55
Modul Olahraga Kontemporer
56
Modul Olahraga Kontemporer
PB.PBSI (1998:3), net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna
gelap dengan ketebalan 15 mm – 20 mm. Adapun panjang net : 610 cm, lebar
net: 76 cm. Net harus diberikan batasan pita putih selebar 75 mm secara
tangkap diatas tali atau kabel yang berada dalam pita tersebut. Pita tergantung
pada tali atau kabel tersebut.
3) Tiang net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat (misalnya besi) bentuknya
bulat dengan jari tengah berukuran 3,8 cm diletakkan diatas digaris samping
untuk ganda.
4) Tinggi Net
Puncak net dari permukaan lapangan harus 1,524 meter ditengah lapangan
dan 1,55 meter diatas garis samping untuk ganda. Tidak boleh ada jarak antara
ujung net dengan tiang. Bila diperlukan harus diikat ujungnya selebar net.
5) Shuttlecock
57
Modul Olahraga Kontemporer
6) Raket (Pemukul)
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa olahraga
permainan bulutangkis dapat dikatan olahraga kontemporer, karena olahraga ini sangat
familiar dikalangan masyarakat dan mudah di mainkan. Bulu tangkis sendiri dapat
menjadi sarana penghubung yang positif di kalangan masyarakat. Bulu tangkis adalah
permainan yang dimainkan oleh satu orang melawan satu orang (single) atau dua orang
melawan dua orang (double) dengan cara memukul kok (shuttlecock) menggunakan raket
agar melewati net. Dan memiliki sarana dan prasarana.
58
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Bimantara, A. W., Permadi, A. G., & Akhmad, N. (2022). Analisis Keterampilan
Dasar Bulutangkis Pb Gemilang Mataram Tahun 2021. Gelora: Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan IKIP Mataram, 8(2), 7–19.
2. Hamid, I. (2018). Perbedaan Pengaruh Latihan Bulutangkis Menggunakan Skor 21
Reli Poin dan Skor 21 Pindah Bola terhadap Peningkatan VO2Maks pada Pemain
Tunggal Putra Angsapura Medan Tahun 2017. UNIMED.
3. Kholison, F., & Defliyanto, D. (2018). Pengaruh Latihan Drill Terhadap Kemampuan
Servis Backhand Bulutangkis Siswa Mts Tarbiyah Islamiyah Kecamatan Air Napal
Bengkulu Utara. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 2(2), 186–191.
4. Majid, R. F., Julianti, R. R., & Iqbal, R. (2021). Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang
Permainan Bulutangkis Kelas VIII di SMP Negeri 1 Telukjambe Barat Kabupaten
Karawang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(6), 217–225.
5. Muluki, M. (2016). Kontribusi Tinggi Badan, Kelentukan Pergelangan Tangan,
Koordinasi Mata Tangan terhadap Gerak Dasar Servis pada Permainan Bulutangkis
Murid SDN Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru. Pascasarjana.
6. Pratama, N. (2021). Pengaruh Latihan Shadow terhadap Kelincahan Footwork pada
Peserta Ekstrakulikuler Bulutangkis Di SD Negeri 57 Banda Aceh. Universitas Bina
Bangsa Getsempena.
7. Ramadhan, A., & Bulqini, A. (2018). Analisis Receive pada Pertandingan Final
Sepak Takraw Pomda Jatim 2017. JSES: Journal of Sport and Exercise Science, 1(1),
13–19.
8. Rusdy, M. (n.d.). Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Bahu terhadap Kekuatan
Smash Bulu Tangkis Pada Pb Putra Wahana Silva Pekanbaru.
9. Setiawan, A. (2014). Penerapan Media Audio Visual terhadap Peningkatan Teknik
Servis Pendek Backhand Ekstrakurikuler Bulutangkis Siswa Putera Smp Intan
Permata Hati Surabaya (Studi pada Siswa Putera SMP Intan Permata Hati Surabaya).
Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 2(2).
10. Suhardianto, S. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Servis Backhand dalam Permainan
Bulutangkis Melalui Metode Inquiry Pada Siswa SMP Negeri 4 Ponrang Kabupaten
Luwu. Indonesian Journal of Physical Activity, 1(1), 1–13.
11. Wahyudin, M. Y., & Anto, P. (2019). Ikon-Ikon Sejarah & Peraturan Bulu Tangkis
59
Modul Olahraga Kontemporer
untuk Infografis. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya, 1(02), 138–146.
60
Modul Olahraga Kontemporer
email: ramlahbasri.rps@gmail.com
PENDAHULUAN
Permainan sepak takraw dimainkan secara beregu oleh dua regu. Setiap regu
dimainkan oleh 3 orang yang dipisahkan oleh net terbentang membelah lapangan
menjadi dua bagian. Setiap ragu terdiri dari tiga orang pemain yang masing-masing
sebagai tekong yang berdiri paling belakang yang bertugas menservis bola, menerima
bola, menerima, dan menahan serangan dari regu lawan di bagian belakang lapangan
(Susana, 2013).
Dalam permainan sepak takraw setiap regu terdiri dari tekong yang berdiri
ditengah belakang bertugas melakukan sepak mula,dan dua pemain depan yang berada
disebalah kiri tekong disebut apit kiri dan sebelah kanan disebut apit kanan. Selama
permainan berlangsung, bola boleh dimainkan dengan seluruh bagian tubuh kecuali
tangan (Faizin, 2014).
Dalam permainan sepak takraw diikuti oleh 3 pemain yang saling bekerja sama
sesuai dengan posisinya masing-masing demi mencapai nilai point yang dibutuhkan
untuk mengalahkan tim lawan. Jika didasarkan pada posisinya, pemain sepak takraw
dibedakan menjadi posisi tekong, apit kanan dan apit kiri. Pemain pada posisi tekong
yaitu posisi pemain yang bertugas menyepak/service bola pada saat awal memulai
permainan yang mana posisinya berada di lingkaran tengah lapangan. Posisi pemain
Apit Kanan/Kiri bertugas sebagai blocker atau penahan, serta mengumpankan bola
kepada tekong untuk disepak. Untuk memenangkan permainan kompetitif maka perlu
memilih pemain yang memiliki kualifikasi agar bisa bertanding semaksimal mungkin
(Permana et al., 2021).
61
Modul Olahraga Kontemporer
PEMBAHASAN
Menurut catatan sejarah, permainan sepak takraw berasal dari jaman Kesultanan
Melayu (634-713) dan dikenal sebagai sepak raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat
dari anyaman rotan dari rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran. Catatan tentang
sepak raga ini terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansyur
Shah Ibni Almarhum Sutan Muzzaffar Shah (1459-1477), seorang putranya bernama
Raja Ahmad telah di buang dari kerajaan karena telah membunuh anak bendahara akibat
persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudian diangkat menjadi
Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibnu Almarhum Sulta Mansyur
Shah. Sepak takraw mulai diterima dan dimainkan di Asian Games XI tahun 1990 di
Beijing Cina, sedangkan di Sea Games mulai dipertandingkan sejak tahun 1977 dan di
Indonesia dan Philipina mengikutinya. Sebelumnya sepak takraw dipertandingkan
dalam even 2 tahunan di antara negara di semenanjung dan Indo Cina seperti Malaysia,
Myanmar, Thailand, dan Laos yang di sebut dengan SEAP Games (South East Asian
Peninsular). Pada tahun 1965 terbentuklah asosiasi sepak takraw se-Asia yang di sebut
ASTAF (Asian Sepak Takraw Federation) dan pada tahun 1987 ISTAF (International
Sepak Takraw Federation) (Matin et al., 2018).
62
Modul Olahraga Kontemporer
Menurut sejarah permainan sepak takraw dahulu bernama sepak raga telah
dimainkan ketika zaman kesultanan melayu, pada Tahun 1965 nama sepak raga berubah
menjadi sepak takraw (Jatmoko, 2015).
Sepak Takraw adalah salahsatu olahraga bola besar yang dikategorikan sebagai
olahraga tim yang berasal dari kesultanan melayu. Olahraga ini mempertandingkan dua
tim yang beranggotakan 3 orang dari setiap tim dan memperebutkan skor tertinggi yatu
21 angka dalam tiap set (Permana et al., 2021).
Sepaktakraw berasal dari kata sepak dan takraw, sepak dari bahasa melayu
sedangkan takraw dari bahasa Thailand yang berarti bola yang terbuat dari rotan.
Sebelum bernama sepaktakraw olahraga ini bernama sepakraga yaitu olahraga yang
dimainkan dalam lingkaran dengan menggunakan bola yang terbuat dari rotan yang
dianyam. Berdasarkan informasi yang kita peroleh dari pakar Budaya, bahwa permainan
ini termasuk permainan anak-anak bangsawan dan kemudian menjadi permainan rakyat,
saat itu pemuda diharuskan belajar sepaktakraw, karena bila seorang pemuda tidak
dapat bermain sepakraga maka seorang pemuda dianggap belum cakap untuk bergaul di
masarakat (Iyakrus, 2019).
Mengikuti Perkembangan Zaman (Teknologi)
Perkembangan zaman teknologi dari masa ke masa selalu mengalami perubahan
yang lebih canggih dari sebelumnya maka dari itu olahraga seperti sepak takraw
memanfaatkan teknologi untuk memudahkan mengatur sebuah pertandingan contohnya
produk pengembangan berupa sensor yang dipasang pada sisi kanan kiri garis lapangan
belakang sepak takraw.
Alat sensor yang digunakan adalah Laser Diode. Laser Diode memungkinkan
kita untuk mendeteksi adanya gerakan, digunakan untuk mendeteksi apakah manusia
atau benda telah melintasi laser, yang akan menutupi Light Dependen Resistir (LDR)
sehingga akan terdeteksi bahwa ada yang memotong jalannya laser diode. Laser diode
kecil, murah, berdaya rendah, mudah digunakan dan tidak mudah rusak. Laser diode
dihubungkan dengan speaker alarm aktif (Buzer AC) yang akan otomatis berbunyi jika
ada benda yang melintasi laser diode. Kemudian alat ini dilengkapi webcam sebagai alat
perekam dan bahan bukti atau penguat kesalahan yang terjadi. Webcam dihubungkan
pada PC/Laptop melalui softwere yang disediakan oleh peneliti. Lewat laptop inilah
atlet ataupun wasit dapat melihat rekaman dari webcam. Sehingga wasit memiliki bukti
63
Modul Olahraga Kontemporer
saat ada salah satu pihak yang ragu-ragu dengan keputusan wasit. Untuk mempermudah
wasit dalam mengontrol alat ini, maka sistem On Off pada laser dikendalikan dengan
menggunakan remot kontrol (infra red remot) yang dipedang oleh lines man. Produk
pengembangan ini digunakan dalam pertandingan sepak takraw nomor Double event
untuk membantu wasit dalam menentukan kesalahan (batal) kaki pemain yang
menyentuh atau melewati garis belakang saat melakukan servis (Dianawati et al., 2017).
64
Modul Olahraga Kontemporer
memenuhi syarat. Ukuran lapangan adalah 13,40 m x 6,10 m bebas dari segala
rintangan ke atas 8 m diukur dari permukaan lantai dengan tinggi net 1,55 m (Dianawati
et al., 2017).
Olahraga sepak takraw juga mengalami perubahan dari segi sarananya, yaitu
yang dulunya bola sepak takraw hanya menggunakan rotan tetapi sekarang juga terdapat
bola fibre yang biasa digunakan pada pertandingan. Bola yang dimainkan terbuat dari
rotan atau fibre glass yang dianyam dengan lingkaran antara 41-43 cm (Putra et al.,
2020).
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa olahraga sepak
takraw dapat dikatakan olahraga kontemporer, karena olahraga ini sangat familiar
dikalangan masyarakat dan mudah dimainkan dan ditemui di berbagai daerah. Olahraga
sepak takraw juga mengikuti perkembangan teknologi yang canggih dan perkembangan
sarana dan prasaranaya.
65
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Artyhadewa, M. S. (2017). Pengembangan Model Permainan Sepak Takraw
sebagai Pembelajaran Pendidikan Jasmani bagi Anak SD Kelas Atas. Jurnal
Keolahragaan, 5(1), 50. https://doi.org/10.21831/jk.v5i1.12804
2. Dianawati, I., Pramono, H., & Handayani, O. W. K. (2017). Pengembangan Alat
Sensor Gerak pada Garis Servis Double Event dalam Permainan Sepaktakraw.
Journal of Physical Education and Sports, 6(3), 272–278.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/view/14629
3. Faizin, M. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievment Division ( Stad ) terhadap Hasil Belajar Sepak Sila pada Sepak
Takraw. Jurnal Pendidikan Jasmani, 02, 715–721.
4. Iyakrus, I. (2019). Sejarah Sepak Takraw Sumatera Selatan. Altius : Jurnal Ilmu
Olahraga Dan Kesehatan, 6(1), 31–35. https://doi.org/10.36706/altius.v6i1.8224
5. Jatmoko, J. H. (2015). Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
- PDF Download Gratis. 9(1), 23–27.
6. Matin, A. A., Nurudin, A. A., & Maulana, F. (2018). Pada Siswa Ekstrakurikuler
Permainan Sepak Takraw. 286–287.
7. Permana, M., Kusdinar, A. B., & Pri, G. (2021). Penerapan Metode Profile
Matching Untuk Penentuan Pemain Ideal Peserta O2Sn Cabang Olahraga. Jurnal
Teknik Informatika Kaputama, 5(2), 359–369.
8. Putra, V. W., Iyakrus, I., & Syafaruddin, S. (2020). Pengembangan Model
Pembelajaran Teknik Dasar Sepak Sila Melalui Modifikasi Bola pada Permainan
Sepak Takraw Siswa SD Negeri …. https://repository.unsri.ac.id/25969/
9. Ramadhan, A., & Bulqini, A. (2018). Analisis Receive pada Pertandingan Final
Sepak Takraw Pomda Jatim 2017. JSES : Journal of Sport and Exercise Science,
1(1), 13. https://doi.org/10.26740/jses.v1n1.p13-19
10. Susana, A. (2013). Penggunaan Media Pelatihan Bola Modifikasi Terhadap Hasil
Prestasi Sepak Sila Pada Ekstrakurikuler Sepak Takraw (Studi Pada Peserta
Ekstrakurikuler Smp Negeri 3 Srengat Kabupaten Blitar). Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, 1(1), 137–143.
11. Wijaya, M. K., Agung, A., Putra, N., & Adnyana, I. W. (2022). Kemampuan Sepak
66
Modul Olahraga Kontemporer
Sila dalam Sepak Takraw pada Siswa Kelas X MIPA-4 SMA Negeri 2 Abiansemal.
8(1), 134–145.
67
Modul Olahraga Kontemporer
email: ryfaldyaldy73@gmail.com
PENDAHULUAN
Kata atau istilah “olahraga” di Indonesia sudah sangat akrab dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, berbangsa dan bertanah air. Dari anak-anak sampai orang tua, dari
rakyat biasa sampai para pejabat, dari desa sampai ke kota, laki-laki dan perempuan,
semua kenal olahraga. Olahraga dianggap sesuatu yang penting dalam kehidupan.
Berbagai slogan diucapkan seperti “tiada hari tanpa olahraga”, “olahraga menjadikan
orang sehat”, “olahraga membangun karakter bangsa” dan tahun 1980an muncul gerakan
“memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”, bahkan di mas media,
baik cetak maupun elektronik terdapat ruang khusus berita olahraga (Irianto, 2020).
Di Indonesia, futsal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSSI
(Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Futsal dulunya berada dibawah naungan BFN
(Badan Futsal Nasional), yaitu suatu badan yang sudah membangun dan mengembangkan
futsal di Indonesia.Namun pada tahun 2014, BFN tidak menjadi badan yang bertanggung
jawab lagi dalam futsal di Indonesia, melainkan dibentuk asosiasi baru bernama Asosiasi
Futsal Nasional (AFN). Tetapi AFN masih dibawah PSSI. AFN memiliki tugas yang
sama seperti BFN, yaitu membangun dan mengembangkan futsal di Indonesia. AFN pun
meneruskan liga yang sudah dibentuk oleh BFN sejak tahun 2006. Liga yang awalnya
bernama Indonesian Futsal League (IFL) berubah menjadi Futsal Super League (FSL)
(Islami, 2016).
Futsal adalah permainan sepak bola di dalam ruangan yang dimainkan oleh 2 tim
yang masing masing beranggotakan 5 orang pemain. Tujuannya adalah memasukan bola
ke gawang lawan dengan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan (Setyo
Nugroho & Nugroho, 2018).
68
Modul Olahraga Kontemporer
Olahraga futsal pertama kali dinamai futebol de salao (Portugis) atau Futbol Sala
(Spanyol) yang maknanya sama, yang maksudnya sepakbola di dalam ruangan. Dari
kedua bahasa itulah muncul kata yang lebih mendunia yaitu futsal (Wiyanto et al, 2016).
PEMBAHASAN
Futsal di Indonesia mulai dikenal pada tahun 1989-an, mulai berkembang sekitar
tahun 1998-1999, dan mulai dikenal baik keberadaannya sekitar tahun 2002. Ketika itu,
Indonesia didaulat oleh AFC (Asian Football Confederation) untuk menyelenggarakan
putaran final kejuaraan futsal tingkat Asia di Jakarta. Kejuaraan Futsal AFC pada 2002
ini merupakan penyelenggaraan ke-4 sejak kali pertama diadakan pada 1999 di Malaysia.
Seluruh pertandingan digelar di Istora Senayan Jakarta dan pada saat itu dirajai oleh Iran.
Sementara, Indonesia hanya mampu meraih satu kali kemenangan dan satu kali draw dari
empat pertandingan yang dimainkan sehingga gagal dari babak penyisihan grup.
Sejak pertama masuk ke Indonesia, futsal masih tabu untuk sebagian masyarakat
Indonesia. Banyak yang belum mengetahui teknik bermain futsal yang benar. Namun,
untuk negara yang mayoritasnya pecinta sepak bola, futsal sangat mudah dimengerti dan
cepat berkembang karena jumlah pemain yang lebih sedikit dan lapangan yang lebih
mudah ditemukan dibanding sepak bola. Hingga kini, futsal terus berkembang menjadi
salah satu olahraga yang sering dimainkan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak,
remaja, hingga orang dewasa (Rinaldi & Rohaedi, 2020).
69
Modul Olahraga Kontemporer
70
Modul Olahraga Kontemporer
Saat ini, lapangan futsal mengalami beberapa modifikasi dalam hal jenis bahan
lapangan yang sangat berpengaruh dalam beberapa faktor, yaitu faktor kenyamanan
bermain dan tingkat resiko cedera. Faktor kenyamanan dalam hal ini terkait dengan sarana
dan prasarana. Sedangkan tingkat resiko cedera terkait dengan kondisi jenis lapangan dan
permainan futsal itu sendiri. Lapangan futsal saat ini memiliki berbagai jenis, dibawah ini
penulis jelaskan mengenai jenis lapangan futsal :
71
Modul Olahraga Kontemporer
1) Lapangan futsal jenis vinyil : jenis lapangan yang bahannya terbuat dari sejenis
karet yang empuk. Jenis lapangan vinyil juga biasa disebut 3 rubber karena bahan
dasarnya yang menyerupai karet.
2) Lapangan futsal jenis rumput sintetis : lapangan jenis ini sejatinya
diperuntukkan untuk indoor soccer bukan futsal. Lapangan jenis ini bukanlah untuk
tujuan prestasi namun hanya untuk fun.
3) Lapangan futsal jenis semen : lapangan jenis ini mudah ditemui terutama di
daerah pinggiran kota besar. Hal ini dikarenakan nilainya yang ekonomis serta daya tahan
yang lama (Dermawan, 2022).
Familiar di masyarakat
Futsal menjadi cabang olahraga yang populer dan digemari oleh seluruh lapisan
masyarakat terutama kaum laki-laki mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Hal
tersebut terbukti dari kenyataan yang adadi masyarakat bahwa kebanyakan lebih
menyenangi permainan futsal dibandingkan dengan olahraga yang lain. Olahraga futsal
merupakan permainan beregu yang populer pada saat ini bahkan telah menjadi permainan
nasional di setiap negara. Maraknya perkembangan olahraga futsal ini disebabkan karena
cirinya yang memberikan kesempatan pada pemain untuk memperagakan
keterampilannya dengan leluasa namun dengan masih tetap berpedoman kepada aturan
permainan yang berlaku (Dewi & Pakpahan, 2018).
SIMPULAN
72
Modul Olahraga Kontemporer
Hingga kini, futsal terus berkembang menjadi salah satu olahraga yang sering
dimainkan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa
(Rinaldi & Rohaedi, 2020).
73
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Wiyanto, Nur Azis Rohmansyah, U. H. Z. (2022). Agus Wiyanto, Nur Azis
Rohmansyah, Utvi Hinda Zhannisa.
2. Dermawan, R. P. (2022). Minat Bermain Futsal di Lapangan Vinyil, Rumput Sintetis
dan Semen pada Pengguna Lapangan di Kota Jambi. Universitas Jambi.
3. Dewi, R., & Pakpahan, M. T. (2018). Pengembangan Instrumen Tes Dribbling pada
Olahraga Futsal. Jurnal Prestasi, 2(3), 1. https://doi.org/10.24114/jp.v2i3.10124
4. Irianto, T. (2020). Olahraga.
5. Islami, M. A. (2016). (2016). Solo International Futsal Academy. 1–8.
http://eprints.ums.ac.id/41614/
6. Nopiyanto, Y. E., & Raibowo, S. (2020). Pelatihan Olahraga Futsal sebagai Sarana
Mengurangi Aktivitas Game Online pada Anak-Anak di Kelurahan Mangunharjo.
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(2), 114–124.
7. Ramadhan, R.A. (2019). Komunikasi Kelompok Pelatih Futsal Pria dengan Pemain
Putri dalam Program Teknik Latihan Futsal di Teko Club (Studi Deskriptif Hambatan
Komunikasi Antara Pelatih Futsal Pria dengan Pemain Putri di Teko Club).
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
8. Rinaldi, M., & Rohaedi, M. S. (2020). Buku Jago Futsal. Ilmu Cemerlang Group.
9. Setyo Nugroho, A., & Nugroho, M. S. P. (2018). Solo Futsal Academy (Pendekatan
Arsitektur Kontemporer). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
10. Sintaro, S., Surahman, A., & Khairandi, N. (2020). Aplikasi Pembelajaran Teknik
Dasar Futsal Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android. TELEFORTECH:
Journal of Telematics and Information Technology, 1(1), 22–31.
11. Wiyanto, A., Rohmansyah, N., & Zhannisa, U. H. (2016). Analisis Perkembangan
Olahraga Futsal di Kota Semarang. Jendela Olahraga, 1(1 Juli).
74
Modul Olahraga Kontemporer
email: ptriiindh@gmail.com
PENDAHULUAN
Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk
memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak
ketrampilan (kecabangan olahraga). Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek
sejahtera jasmani atau sehat jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang
disertai dengan kemampuan gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan
sehari-hari. Artinya setiap orang yang melakukan pendidikan jasmani melalui aktivitas
olahraga akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai. Olahraga massal
adalah bentuk kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar orang secara
bersamaan atau yang biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang hakekatnya adalah
olahraga kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut hanya satu
tujuannya yaitu memelihara atau meningkatkan derajat kesehatan dan aktivitas gerak
(Bangun, 2016).
Olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan dengan demikian merupakan
bentuk olahraga yang dapat mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan dalam berolahraga,
oleh karena pada olahraga itu tidak ada tuntutan keterampilan olahraga tertentu. Dengan
demikian maka olahraga kesehatan atau olahraga masyarakat merupakan bentuk
pendekatan ke aspek sejahtera sosial (sehat sosial = kebugaran sosial). Demikianlah maka
Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan mempunyai tujuan membina
mutu sumber daya manusia seutuhnya yaitu manusia yang sehat/ bugar seutuhnya atau
sejahtera seutuhnya yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial sesuai rumusan sehat WHO
(Bangun, 2016).
Menjawab tuntutan perkembangan zaman saat ini (abad 21) telah dikembangkan
sebuah teori pembelajaran kontemporer atau teori pembelajaran yang sedang dipakai pada
masa ini. Teori pembelajaran kontemporer adalah “pembelajran yang mengacu dan
dikembangan pada teori belajar kontruksivisme”. Dengan kata lain, teori pembelajaran
75
Modul Olahraga Kontemporer
76
Modul Olahraga Kontemporer
PEMBAHASAN
Sejarah Karate
Sejarah karate berasal dari To te (beladiri berasal dari okinawa) didemonstrasikan
pertama kali diluar Okinawa pada bulan mei 1992. Tote’ (juga disebut To artinya kosong,
Te’ yang berarti tangan) adalah suatu seni beladiri yang lahir dan berkembang di Okinawa
selama berabad-abad, terjadinya perdagangan danbungan yang lainnya antara Okinawa
dan dinasti Ming di China sangat dimungkinkan bahwa Tote juga dipengaruhi oleh teknik
perkelahian China (Chuan-fa) tapi sampai saat ini tidak ada catatan tertulis yang
menerangkan asal mula dikembangkannya Tote (Hutanty, 2013).
University, Takushoku University, Wuseda University, Nikon College of
Medicine dan lain-lain. Pada tahun 1930an Mabuni dan Miyagi, guru-guru dari Okinawa
juga mendirikan Dojo di Ritsumeikan dan Kausai University.
Masa-masa emas Karate-Do pertama kali adalah tahun 1940 dimana semua
universitas-universitas besar dan berpengaruh di Jepang mempunyai Dojo Karate sendiri-
sendiri. Masa-masa setelah dunia ke II juga telah ikut andil dalam menyebarkan karate
keseluruh dunia dan berkembang pesat sampai sekarang.
Masuknya karate ke indonesia dibawa oleh para mahasiswa-mahasiswa Indonesia
yang pulang setelah menyelesaikan pendidikan di Jepang.
Organisasi yang mewadahi olahraga karate seluruh Jepang adalah JKF, adapun
organisasi yang mewadahi seluruh dunia adalah WKF (dulu lebih dikenal dengan WUKO
– World Union of Karatedo Organizations). Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah
untuk meneguhkan karate yang bersifat “tanpa kontak langsung”. Kecuali untuk aliran
Kyokhusin atau Daidojoku yang “yang kontak langsung”.
77
Modul Olahraga Kontemporer
78
Modul Olahraga Kontemporer
6. Juji Uke adalah tangkisan bawah dengan posisi keduan telapak tangan mengepal
(menyilang)
7. Kawiwake Uke adalah Tangkisan langkah pertama dari kekalahan
b. Teknik penangkisan
1. Nami Ashi, adalah tangkisan samping, kaki dilontarkan
2. Mikazuki Geri Uke adalah tendangan depan lurus dengan telapak kaki menendang dalam
kemudian keluar.
iii. Kuda-kuda
Suatu teknik yang baik dan kuat tentu haruslah bertumpu pada kuda-kuda yang
benar-benar kokoh baik itu merupakan serangan maupun pertahanan. Sebuah teknik
menjadi bertenaga, cepat, akurat, haruslah bertumpu pada kuda-kuda yang kuat dan stabil.
Adapun jenis kuda-kuda dalam karate antara lain:
1. Shizentai adalah posisi kuda-kuda berdiri
2. Heishoku Dachi adalah Posisi (kuda-kuda) dalam keadaan formal
3. Hachi Dachi adalah Posisi (kuda-kuda) alamiah
4. Kiba Dachi adalah Posisi (kuda-kuda) menunggang kuda
5. Zenkutsu Dachi adalah posisi kuda-kuda depan
6. Kokutsu Dachi adalah Posisi (kuda-kuda) belakang
79
Modul Olahraga Kontemporer
7. Sochin Dachi adalah posisi kuda-kuda yang seperti kibadachi namun kakinya agak
lebih ditekuk daripada kaki lainnya.
8. Necho Ashi Dachi adalah posisi kaki depan ditekuk,sedangkan kaki belakang agak
miring
9. Shanchin Dachi / hangetsu dachi adalah adalah kuda- kuda berdiri, namun salah satu
telapak kakinya menghadap kedalam sedangnkan kaki lainnya menghadap kedepan.
10. Kosa Dachi adalah posisi kuda-kuda menyilang dengan mengarah kesamping
kanan atau kiri.
80
Modul Olahraga Kontemporer
olahraga paling sedikit atau minimal disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang
berolahraga itu sendiri. Sehingga disini kunci dan tujuan sarana prasarana adalah sehingga
media olahraga yang diharapkan dengan adanya sarana penunjang kegiatan olahraga
berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat dapat menikmati olahraga dengan baik dan
optimal. Sarana prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan
kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik
dan memadai dalam artian harus disesuaikan dengan standar keutuhan ruang perorangan.
Standar sarana prasarana olahraga misalnya standard harga bangunan, standar mutu
bangunan, standar anggaran pemeliharaan, dan masih banyak lagi.
Dalam beladiri karate prasarana untuk Latihan karate disebut dojo. Sementara untuk
sarananya sendiri yaitu, matras, samsak dan lain sebagainya.
Cabang Pertandingan
Pada pertandingan karate dibagi menjadi dua cabang, yaitu:
1. Kata (seni/jurus)
Kata adalah bukan pertunjukan tarian atau gerakan sandiwara, kata harus
terkait dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tradisional. Kata harus realistis dalam
artian perkelahian dan menampilkan konsentrasi, tenaga dan potensi dari dampak
teknik yang dilakukan. Kata harus menunjukkan kelembutan, tenaga, dan
kecepatan seperti halnya kelembutan, ritme, dan keseimbangan. Pada pertandingan
kata ini Pertandingan dibagi menjadi dua jenis yaitu; Kata Beregu (putra dan putri)
dan Kata Perorangan (putra dan putri).
2. Kumite (fight)
Pertandingan jenis ini dibagi dalam kumite perorangan dengan pembagian
kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat
badan (khusus untuk putera). Pertandingan ini dilakukan dalam 1 (satu) babak (2
– 3 menit bersih) dan 1 (satu) babak perpanjangan kalau terjadi seri (enchosen)
tetapi dalam pertandingan beregu tidak ada babak perpanjangan waktu. Dan jika
masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan
pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.
81
Modul Olahraga Kontemporer
82
Modul Olahraga Kontemporer
1. Kategori C1
a. Melakukan teknik serangan sehingga menghasilkan kontak yang kuat / keras, walaupun
serangan tersebut tertuju pada daerah yang diperbolehkan. Selain itu dilarang melakukan
serangan kearah atau mengenai tenggorokan.
b. Serangan kearah lengan atau kaki, tenggorokan, persendian, atau pangkal paha.
c. Serangan kearah muka dengan teknik serangan tangan terbuka.
d. Teknik melempar / membanting yang berbahaya / terlarang yang dapat membahayakan
atau mencederai lawan.
2. Kategori C2
a. Berpura – pura / melebih – melebihkan cidera yang dialami
b. Berulangkali keluar arena (Jogai)
83
Modul Olahraga Kontemporer
C. Jenis Hukuman
1. Chukoku Pelanggaran ringan atau pelanggaran kecil yang dilakukan pertama kali
2. Keikoku Peringatan yang diberikan setelah mendapat chukoku
3. Hanshoku Chui Peringatan yang diberikan setelah mendapat keikoku. Dapat juga
diberikan langsung manakala terjadi pelanggaran serius
4. Hanshoku Diterapkan seiring pelanggaran yang serius atau ketika hanshoku chui telah
diberikan. Hal ini menghasilkan diskualifikasi (dikeluarkan dari pertandingan) dari kontestan
5. Shikaku Suatu diskualifikasi dalam sebuah kejuaraan. Seperti kontestan yang tidak dapat
melanjutkan pertandingan karena cidera serius, mengabaikan perintah wasit, merusak
prestise Karate – Do, telat datang setelah beberapa kali dipanggil ke arena.
84
Modul Olahraga Kontemporer
3. Familiar di Masyarakat
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sekolah, universitas, bahkan sekolah
kedinasan yang sudah mewajibkan siswanya untuk memiliki ijazah karate.
85
Modul Olahraga Kontemporer
SIMPULAN
Olahraga bela diri karate ini merupakan olahraga yang sangat fleksibel karena
mampu dimainkan dimana saja dan kapan saja. Olahraga ini juga sudah mengikuti
perkembangan zaman, yakni penerapan teknologi pada pertandingannya yang sudah
canggih. Selain itu, olahraga ini juga sudah sangat terkenal dimasyarakat. Tentu saja
dengan alasan diatas, olahraga ini sudah mampu dikatakan olahraga kontemporer.
86
Modul Olahraga Kontemporer
DAFTAR PUSTAKA
1. Bangun, S. Y. (2016). Peran Pendidikan Jasmani dan Olahraga pada Lembaga
Pendidikandi Indonesia. Publikasi Pendidikan, 6(3).
https://doi.org/10.26858/publikan.v6i3.2270
2. Batennie, F. (2022). Survei Sarana Prasarana Kareteka Di Dojo Kodim 1004
Kotabaru. Cendekia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 10(1), 154–165.
https://doi.org/10.33659/cip.v10i1.228
3. Dr. Vladimir, V. F. (1967). 済無No Title No Title No Title. Gastronomía
Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
4. Gustiawati, R., & Rahayu, E. T. (2017). Penataran Wasit/Juri untuk Pelatih Cabang
Olahraga Beladiri Karate se-Kabupaten Karawang. Proseding Seminar Nasional
Unirow Tuban, 102–106.
5. Hutanty, P. E. (2013). Pengaruh Latihan Walking Lunges terhadap Tendangan
Mawashi Geri pada Cabang Olahraga Karate pada Anak Usia 11-14 Tahun Di Dojo
Aspol Kppp Benowo Surabaya. Jurnal Prestasi Olahraga, 1(1).
6. Mashud. (2015). Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan di Era Abad 21. Jurnal Multilateral, 14(2), 89–114.
7. Pendidikan, P. S.-, & Olahraga, K. (2012). Evaluasi Manajemen Tim Pertandingan
Dash Karate Club Taman-Sidoarjo. Jurnal Oleh : Febri Arum Setyani.
8. Purba, P. H. (2016). Meningkatkan Keterampilan Dasar Siswa dalam Melakukan
Tendangan Mae Geri Beladiri Karate melalui Teknik Fading pada Siswakelas VIII
SMP Negeri 1 Sidikalang. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 15(1), 1–11.
https://doi.org/10.26638/jfk.505.2099
87
Modul Olahraga Kontemporer
PENUTUP
Dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah olahraga kontemporer, maka
dibuatlah modul pembelajaran ini. Selain itu, modul ini diharapkan dapat menjadi
pedoman ilmu dan rujukan dalam mata kuliah olahraga kontemporer kedepannya.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
88