Modul Ekskresi Pada Manusia 2022
Modul Ekskresi Pada Manusia 2022
KULIT
HATI
PARU-PARU
FUNGSI :
Pengeluaran zat sisa organik
Pengeluaran racun (obat-obatan, zat kimia, zat aditif makanan)
Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion-ion (Na, Ca, K, Mg, SO4)
Pengaturan keseimbangan asam-basa (ekskresi ion hidrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), amonium (NH4+)
Penjaga tekanan darah (mengatur garam dan air)
Menghasilkan renin (pemicu pembentukan angiotensin untuk memicu pelepasan aldosteron)
Mengubah vitamin D inaktif menjadi vitamin D aktif
Pengaturan produksi eritrosit di susmsum tulang (dengan mengatur pelepasan eritropoietin)
Pengendali konsentrasi nutrisi darah (glukosa & asam amino)
T. KOLEKTIVUS Urine
95% Air
5% Zat terlarut :
Buangan Nitrogen : Urea (hasil penguraian protein)
Asam (hasil katabolisme asam nukleat)
Kreatin (hasil penguraian kreatin fosfat)
Keton (hasil metabolisme karbohidrat)
Asam Hipurat (hasil pencernaan sayur dan buah)
Toksin, pigmen, enzim, vitamin, hormon
Elektrolit (Natrium, klorin, kalium, amonium, sulfat, kalsium, magnesium
Albumin, glukosa, erItrosit, zat kapur, kalkuli (batu ginjal, keton (buangan yang tidak normal)
EPIDERMIS
STRUKTUR DERMIS
HIPODERMIS
KELENJAR
Mengekskresikan lemak dan keringat yang mengandung air, garam, urea, ion Na+
Menyimpan lemak
Melindungi tubuh dari mikroorganisme, gesekan, panas, zat kimia
Mengatur suhu badan
Metabolisme (mensintesis vitamin D dan menyimpan lemak)
Menerima stimulus dari lingkungan
EPIDERMIS : tersusun atas squamos (sel epitel pipih) berlapis banyak, rapat dan mengalami
keratinasi (protein keras anti air)
STRATUM KORNEUM
terdiri atas 25 – 30 sel sisik yang diganti tiap 15-30 hari
STRATUM LUSIDUM
terdiri 4 – 7 lapis sel pipih yang hampir mati dan tidak berinti, jernih serta transparan
STRATUM GRANULOSUM
Terdiri atas 3-5 lapisan sel bergranula keratohialin (pembentuk kreatin)
STRATUM SPINOSUM
lapisan sel-sel spina
STRATUM GERMINATIVUM (BASALIS)
lapisan sel yang melekat pada jraingan ikat dermis dan mengandung melanosit yang
menghasilkan pigmen melanin
Herlina Puspa Dewi, S.Pd
DERMIS : mengandung akar rambut, pembuluh darah, saraf, kelenjar keringat (glandula
sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea)
terdiri atas 2 lapisan jaringan ikat yang dipisahkan membran dasar (lamina)
LAPISAN PAPILAR
Jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast dan magrofage, banyak
mengandung pembuluh darah dan reseptor sensor taktil (sentuhan)
LAPISAN RETIKULER
Terdiri dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen dan serat elastik
Kerja kelima sel saraf tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe reseptor, yaitu
Termoreseptor (Ruffini dan Krause), Mekanoreseptor (Meisner dan Paccini) dan Ujung
saraf bebas
Mekanoreseptor banyak terdapat di ujung jari, bibir, telapak kaki, dan alat kelamin.
Ujung- ujung reseptor rabaan juga terdapat pada folikel rambut di dalam lapisan dermis.
Reseptor rasa sakit dapat dikatakan sebagai reseptor kimia yang berada di luar hidung dan
lidah. Reaksi kerja yang terjadi akibat sensasi rasa sakit di kulit diciptakan oleh pelepasan
enzim dari jaringan yang rusak atau terluka sehingga akan mengubah protein tertentu di
dalam darah menjadi suatu zat kimia, yaitu bradikinin, yang mengaktifkan reseptor rasa
sakit.
HIPODERMIS (SUBKUTANEUS) : Lapisan kulit paling bawah yang terdiri atas ;
SEL LEMAK
VENA
ARTERI
PEMBULUH KIL
(SUDORIFERA)
SEBUM ADALAH CAMPURAN LEMAK, ZAT LILIN, MINYAK DAN PECAHAN SEL.
KELENJAR SEBASEUS BERFUNGSI SEBAGAI PELEMBUT KULIT, BAKTERISIDA DAN PERTAHANAN
TERHADAP EVAPORASI
ATHELETE’S FOOT
KALVUS
SEBAGAI PEMBERSIH/DETOKSIFIKASI