Anda di halaman 1dari 22

Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat :


 Merinci organ-organ sistem eksresi
 Menjelaskan fungsi sistem eskresi pada manusia
 Menunjukkan bagian-bagian ginjal
 Menganalisa sifat fisik dan komposisi urine
 Mengaitkan fungsi hati dalam sistem eksresi
 Memberikan contoh teknologi sitem ekskresi
 Menguji kandungan urine (Praktikum)

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


GINJAL

KULIT

HATI

PARU-PARU

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


Panjang 11,5 cm
Lebar 6 cm
Ketebalan 2,3 – 3,5 cm
Berat 125 – 175 gram (Pria) dan 115 – 155 gram (wanita)

FUNGSI :
 Pengeluaran zat sisa organik
 Pengeluaran racun (obat-obatan, zat kimia, zat aditif makanan)
 Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion-ion (Na, Ca, K, Mg, SO4)
 Pengaturan keseimbangan asam-basa (ekskresi ion hidrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), amonium (NH4+)
 Penjaga tekanan darah (mengatur garam dan air)
 Menghasilkan renin (pemicu pembentukan angiotensin untuk memicu pelepasan aldosteron)
 Mengubah vitamin D inaktif menjadi vitamin D aktif
 Pengaturan produksi eritrosit di susmsum tulang (dengan mengatur pelepasan eritropoietin)
 Pengendali konsentrasi nutrisi darah (glukosa & asam amino)

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


Dari 180 liter plasma yang difiltrasi, 178,5 liter direabsorbsi dan 1,5 liter menjadi urine/hari
Mikturisi terjadi jika Vesikula Urinaria terisi 170 – 230 ml

GLOMEROLUS FILTRASI Menyaring plasma darah bebas protein

KAPSUL BOWMAN Mengumpulkan filtrat glomerolus

T. PROXIMAL REABSORBSI Reabsorbsi Urine Primer

LENGKUNG HENLE Mengatur tekanan osmotik darah dan urine

T. DISTAL AUGMENTASI Urine Sekunder

T. KOLEKTIVUS Urine

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


SIFAT URIN :

Berbau amoniak, pada penderita diabetes berbau manis (mengandung aseon)


Berwarna kuning pucat sampai kuning tua
Bersifat agak asam, rata-rata 6 (pH 4,7 – 8)
Berat jenis 1,003 – 1,035 g/cm3
Dihasilkan rata-rata 1,5 liter/hari (800 – 2.500 liter/hari )

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


KOMPOSISI URIN :

95% Air
5% Zat terlarut :
Buangan Nitrogen : Urea (hasil penguraian protein)
Asam (hasil katabolisme asam nukleat)
Kreatin (hasil penguraian kreatin fosfat)
Keton (hasil metabolisme karbohidrat)
Asam Hipurat (hasil pencernaan sayur dan buah)
Toksin, pigmen, enzim, vitamin, hormon
Elektrolit (Natrium, klorin, kalium, amonium, sulfat, kalsium, magnesium

Albumin, glukosa, erItrosit, zat kapur, kalkuli (batu ginjal, keton (buangan yang tidak normal)

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


GANGGUAN SISTEM URINARIA :

GLUKOSURIA : ekskresi glukosa ke dalam urine


ALBUMINURIA : kerusakan glomerolus sehingga tidak
dapat menyaring protein albumin
BATU GINJAL : pengendapan kalsium atau asam urat pada rongga pelvis dan vesikula
urinaria
DIABETES MELITUS TIPE 1 : kurangnya sekresi insulin karena sel β Pankreas sedikit/tidak
memproduksi insulin
DIABETES MELITUS TIPE 2 : penurunan kepekaan sel sasaran insulin (sel otot/sel hati) karena faktor
genetik/pola hidup
DIABETES INSIPIDUS : Pengeluaran urine 20 liter/hari (30x orang normal) krn kekurangan ADH
POLIURIA : Peningkatan buang air kecil karena mengkonsumsi kafein, alkohol &
obat2an
ANURIA (GAGAL GINJAL) : Kegagalan ginjal dalam memproduksi urine karena kerusakan glomerolus
UREMIA : banyaknya kandungan urea dalam darah
NEFRITIS : radang pada nefron karena Streptococcus sp
Herlina Puspa Dewi, S.Pd
FUNGSI

EPIDERMIS

STRUKTUR DERMIS

HIPODERMIS

KELENJAR

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


FUNGSI

Mengekskresikan lemak dan keringat yang mengandung air, garam, urea, ion Na+
Menyimpan lemak
Melindungi tubuh dari mikroorganisme, gesekan, panas, zat kimia
Mengatur suhu badan
Metabolisme (mensintesis vitamin D dan menyimpan lemak)
Menerima stimulus dari lingkungan

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


STRUKTUR KULIT :

EPIDERMIS : tersusun atas squamos (sel epitel pipih) berlapis banyak, rapat dan mengalami
keratinasi (protein keras anti air)
STRATUM KORNEUM
terdiri atas 25 – 30 sel sisik yang diganti tiap 15-30 hari
STRATUM LUSIDUM
terdiri 4 – 7 lapis sel pipih yang hampir mati dan tidak berinti, jernih serta transparan
STRATUM GRANULOSUM
Terdiri atas 3-5 lapisan sel bergranula keratohialin (pembentuk kreatin)
STRATUM SPINOSUM
lapisan sel-sel spina
STRATUM GERMINATIVUM (BASALIS)
lapisan sel yang melekat pada jraingan ikat dermis dan mengandung melanosit yang
menghasilkan pigmen melanin
Herlina Puspa Dewi, S.Pd
DERMIS : mengandung akar rambut, pembuluh darah, saraf, kelenjar keringat (glandula
sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea)

terdiri atas 2 lapisan jaringan ikat yang dipisahkan membran dasar (lamina)
LAPISAN PAPILAR
Jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast dan magrofage, banyak
mengandung pembuluh darah dan reseptor sensor taktil (sentuhan)
LAPISAN RETIKULER
Terdiri dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen dan serat elastik

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


Korpuskula Pacini : reseptor tekanan kuat
Korpuskula Ruffini : ujung saraf peraba dan reseptor panas
Korpuskula Meissner : reseptor sentuhan
Ujung saraf Krause : reseptor dingin
Lempeng Merkel : reseptor sentuhan dan tekanan ringan
Ujung saraf tanpa selaput : reseptor nyeri

Kerja kelima sel saraf tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe reseptor, yaitu
Termoreseptor (Ruffini dan Krause), Mekanoreseptor (Meisner dan Paccini) dan Ujung
saraf bebas

Mekanoreseptor banyak terdapat di ujung jari, bibir, telapak kaki, dan alat kelamin.
Ujung- ujung reseptor rabaan juga terdapat pada folikel rambut di dalam lapisan dermis.

Reseptor rasa sakit dapat dikatakan sebagai reseptor kimia yang berada di luar hidung dan
lidah. Reaksi kerja yang terjadi akibat sensasi rasa sakit di kulit diciptakan oleh pelepasan
enzim dari jaringan yang rusak atau terluka sehingga akan mengubah protein tertentu di
dalam darah menjadi suatu zat kimia, yaitu bradikinin, yang mengaktifkan reseptor rasa
sakit.
HIPODERMIS (SUBKUTANEUS) : Lapisan kulit paling bawah yang terdiri atas ;
SEL LEMAK
VENA
ARTERI
PEMBULUH KIL

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


KELENJAR KERINGAT TUBULER SEDERHANA YANG
TERPILIN.
EKRIN BANYAK MENGANDUNG AIR YANG MEMBANTU
PENDINGINAN UNTUK MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH
KELENJAR KERINGAT TERDAPAT DI DAHI, TELAPAK TANGAN DAN KAKI

(SUDORIFERA)

KELENJAR KERINGAT YANG BESAR, TERDAPAT DI


APOKRIN
KETIAK/AKSILA, AREOLA PAYUDARA, AREA GENITAL

SEBUM ADALAH CAMPURAN LEMAK, ZAT LILIN, MINYAK DAN PECAHAN SEL.
KELENJAR SEBASEUS BERFUNGSI SEBAGAI PELEMBUT KULIT, BAKTERISIDA DAN PERTAHANAN
TERHADAP EVAPORASI

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


Mekanisme Pengeluaran Keringat

UDARA UDARA DINGIN


PANAS
HIPOTALAMUS

ENZIM BRADIKININ ENZIM

PUSAT PENDINGIN PUSAT PEMANAS


HIPOTALAMUS AKTIF HIPOTALAMUS AKTIF

PEMBULUH KEL. KERINGAT KEL. KERINGAT PEMBULUH DARAH


DARAH MELEBAR AKTIF TIDAK AKTIF MENYEMPIT

SUHU TUBUH TURUN SUHU TUBUH NAIK

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


GANGGUNAN / KELAINAN PADA KULIT

XEROSIS Keadaan kulit yang tampak kering dan kasar


LENTIGO Bercak hiperpigmentasi pada kulit yang berwarna cokelat hitam
KANKER KULIT Pertumbuhan sel kulit yang bersifat ganas karena terpapar zat karsinogenik,
radiasi, menurunnya daya tahan kulit dan berkurangnya melanosit
EKSIM/DERMATITIS Radang dan iritasi pada kulit dan menimbulkkan rasa gatal
SCABIES Reaksi alergi terhadap tungau. Kulit tersa gatal dan tampak lepuh-lepuh
kecil
KUSTA/LEPRA infeksi kronis pada kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae
JERAWAT penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori akibat debu produksi
kelenjar minyak yang berlebih
MILIARIA Biang keringat, karena pori2 tersumbat sel mati atau bakteri

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


JERAWAT

KADAS/KURAP (INFEKSI JAMUR) VITILIGO/LENTIGO

ATHELETE’S FOOT

KALVUS

EKSEM/DERMATITIS KUDIS (KARENA TUNGAU)


FUNGSI

MENYIMPAN GLIKOGEN, LEMAK, ZAT BESI, TEMBAGA


SERTA
VITAMIN A, B, D, E, K DAN B12 SELAMA 2 – 4 TAHUN

SEBAGAI PEMBERSIH/DETOKSIFIKASI

FAGOSIT BAKTERI OLEH SEL KUPFFLER


Berat 1,5 – 2,0 kg (3-5% dari berat badan)
Tersusun atas : DEGRADASI AMONIA MENJADI UREA
Sel Parenkimal (hepatosit) 80%
Sel Nonparenkim 6,5% DEGRADASI INSULIN DAN BEBERAPA HORMON
Sel Intrahepatik LAINNYA
Sel Hepatosit Duktular
Sel Imun Herlina Puspa Dewi, S.Pd
MENGEKSKRESIKAN :

 CAIRAN EMPEDU 0,5 LITER/HARI


UNTUK MENGEMULSIKAN LEMAK, MENGAKTIFKAN LIPASE, MEMBANTU ABSORBSI LEMAK DI USUS,
MENGUBAH ZAT YANG TIDAK LARUT DI AIR MENJADI LARUT
 TROMBOPOIETIN
HORMON YANG MENGENDALIKAN PRODUKSI TROMBOSIT OLEH SUMSUM TULANG BELAKANG
 ALBUMIN, MERUPAKAN KOMPONEN PLASMA DARAH
 ANGIOTENSINOGEN, HORMON YANG BERPERAN DALAM MENINGKATKAN TEKANAN DARAH
 ENZIM ARGINASE, MENGUBAH ARGININ MENJADI ORNITIN DAN UREA

Herlina Puspa Dewi, S.Pd


GANGGUNAN / KELAINAN PADA HATI

LIVER Infeksi virus, Amoeba, cacing, plasmodium dan Toxoplasma


SIROSIS HATI Berubahnya sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa karena minuman keras,
hepatitis B dan C
HEMOKROMATOSIS Kelainan genetik sehingga hati, jantung dan pankreas banyak menyimpan Fe
HEPATITIS Radang pada hati
A karena virus tipe A
B muncul karena kekebalan tubuh yang menurun, menular melalui kontak
darah,keringat &air ludah
C menular melalui darah, jarum suntik, ibu hamil dan janinnya
JAUNDICE/ Gangguan metabolisme bilirubin sehingga mata dan kulit menjadi berwarna
PENYAKIT KUNING kuning

Herlina Puspa Dewi, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai