SISTEM
PERKEMIHAN
Zat-zat
yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
FUNGSI SISTEM
PERKEMIHAN
Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali
sebagian besar dari glikosa, sodium,
klorida, fospat dan beberapa ion
bikarbonat.
Prosesnya terjadi secara pasif (obligator
reabsorbsi) di tubulus proximal.
Sedangkan pada tubulus distal terjadi
kembali penyerapan sodium dan ion
bikarbonat bila diperlukan tubuh.
Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi
fakultatif) dan sisanya dialirkan pada
papilla renalis.
TAHAP PEMBENTUKAN URIN
Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali
yang terjadi di tubulus distal
dialirkan ke papilla renalis
selanjutnya diteruskan ke luar.
URIN (AIR KEMIH)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari
pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi
keruh.
3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan
sebagainya.
4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat jenis 1,015-1,020.
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari
pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi
reaksi asam).
KOMPOSISI AIR KEMIH,
TERDIRI DARI:
1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein,
asam urea, amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat
dan sulfat.
4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
5. Toksin.
6. Hormon.
HORMON DAN NUTRIEN DI GINJAL
2. Ureter
3. Vesika urinaria
4. Uretra
PENGKAJIAN
Manifestasi klinik disfungsi renal dan urinarius :
Rasa nyeri
Gejala gastrointestinal
Nyeri ginjal
Nyeri kolik
Nyeri vesika
Nyeri prostat
Nyeri testis/epididimis
Nyeri penis
Perubahan pada eliminasi urin :
Sering berkemih
Urgensi
Rasa panas pada saat berkemih
Hesitancy
Nocturia
Inkontinensia
Enuresis
Polyuri
Hematuri
Proteinuri
Pneumaturia
Hematospermia
Cloudy urin
Riwayat kesehatan
Anamnesis yang meliputi : Keluhan utama, riwayat penyakit lain
yang pernah dideritanya maupun pernah diderita oleh keluarganya
dan riwayat penyakit yang diderita saat ini
Nyeri
Riwayat infeksi traktus urinarius mencakup terapi atau perawatan
yang dialami, gejala panas, riwayat pengunaan kateter
Gejala kelainan urinasi : disuri, hesitancy, inkontinensia
Adakah riwayat : hematuri, nokturi, renal kalkuli, kelainan yang
mempengaruhi fungsi ginjal
Riwayat merokok
Pemeriksaan ginjal
Pemeriksaan buli-buli
Rectal toucher
Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan laboratorium
Urinalisis
Faal ginjal
Elektrolit
Tumor marker
Analisis semen
Analisis batu
Kultur urin
Sitologi urin
PA
Pemeriksaan radiologi
Foto polos abdomen
PIV
Uretrografi
RPG
APG
USG
Ct Scan
Sintigrafi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan filtrasi glomerulus dan
retensi cairan
2. Resiko infeksi b.d gangguan sistem imun dan pertahanan tubuh
3. Cemas b.d diagnosis keganasan dan kemungkinan metastase
4. Nyeri b.d inflamasi, sumbatan dan abrasi saluran kemih oleh
pindahnya batu
5. Gangguan eliminasi urin b.d sumbatan aliran urin oleh batu
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
7. Ketidakefektifan perfusi ginjal berhubungan dengan trauma
8. Resiko kerusakan integritas kulit
9. Kurang pengetahuan
ADA BERAPA WAJAH
PADA GAMBAR INI
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN
INFEKSI SALURAN KEMIH
Pengertian
ISK adalah berkembangbiaknya mokroorganisme di dalam saluran
kemih, yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus
atau mokroorganisme lain.
Insidensi
Hampir 10juta yang datang ke dokter untuk memeriksakan
kesehatannya adalah pasien infeksi saluran kemih. Wanita 50 kali lebih
banyakdaripada laki-laki. 1 dari 5 wanita mengalami ISK
Etiologi
ISK disebabkan oleh mikroorganisme patogenik misalnya bakteri E.
Coli, streptokokus, stafilokokus, pseudomonas, dan lain-lain
INFEKSI SALURAN KEMIH
Faktor Resiko
Ketidakmampuan atau kegagalan kandung kemih untuk
mengosongkan isinya secara sempurna
Penurunan daya tahan tubuh
Peralatan yang dipasang pada saluran perkemihan seperti kateter dan
prosedur sitoskopi
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang berhubungan dengan ISK bervariasi. Separuh
dari klien yang ditemukan adanya bakteri dalam urin tidak menunjukan
gejala.
INFEKSI SALURAN KEMIH
Tanda dan gejala ISK bagian bawah :
• nyeri dan rasa panas ketika berkemih
• spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
• hematuria
• nyeri punggung dapat terjadi
Patofisiologi
Infeksi tractus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada
faeces naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih
menempel pada permukaan mukosa melekat
dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari
pembilasan melalui berkemih mekanisme pertahan penjamu
cetusan inflamasi.
INFEKSI SALURAN KEMIH
Etiologi
Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medulla spinalis
Vesikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang
Intravesikal berupa pembesaran prostat, kekakuan leher vesika, batu
kecil dan tumor
Dapat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat, kelainan
patologi uretra, trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih
RETENSI URINE
Tanda dan gejala
Urine mengalir lambat
Terjad poliuria yang makin lama makin parah karena pengosongan
akndung kemih tidak efisien
Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih
Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BAK
Penatalaksanaan
Kateterisasi uretra
Dilatasi ureta dengan boudy
Drainage suprapubik
RETENSI URINE
Patofisiologi
Sisitem saraf simpatis bladder bertekanan rendah peningkatan
resistensi saluran kemih peningkatan tekanan otot dileher kandung
kemih dan proksimal uretra
Etiologi
Perubahan anatomi dan fungsi organ kemih : melemahnya otot dasar
panggul, kebiasaan mengejan yang salah, batuk kronis
Adanya kontraksi abnormal dari dinding kandung kemih
Gangguan saluran kemih bagian bawah
Produksi urine meningkat
Gagal jantung kongestif
INKONTINENSIA URINE
Tipe – tipe inkontinensia urine
Inkontinensia akibat stress : merupakan eliminasi urine di luar
keinginan melalui uretra sebagai akibat dari peningkatan mendadak pada
tekanan intra abdomen
Urge incontinence : terjadi bila pasien merasakan dorongan atau
keinginan untuk urinasi tetapi tidak mampu menahannya cukup lama
sebelum mencapai toilet
Overflow incontinence : ditandai oleh eliminasi urin yang sering dan
kadang-kadang terjadi hampir terusmenerus dari kandung kemih
Inkontinensia fungsional : merupakan inkontinensia dengan fungsi
saluran kamih bagian bawah yang ututh tetapi ada faktor lain
Inkontinensia urine campuran : yang mencakup ciri-ciri
inkontinensia yang baru disebutkan.
INKONTINENSIA URINE
Penatalaksanaan
obat-obatan antikolinergik dan antispamodik (bladder relaxant) atau
agonis kolinergik.
Pembedahan :
•perbaikan vagina
•Suspensi kandung kemih pada abdomen dan elevasi kolum
vesika urinaria
•Sfingter artifisial yang dimodifikasi dengan menggunakan balon
karet silikon
Untuk mengontrol inkontinensia stres : aplikasi stimulasi
elektronik pada dasar panggul dengan bantuan pulsa generator
miniatur yang dilengkapi elektrode yang dipasang pada sumbat
intra-anal
UROLITIASIS
Pengertian
Adanya batu pada saluran kemih yang bersifat diopatk, dapat
menimbulkan statis dan infeksi, mengacu pada adanya batu pada
traktus rinarius
Epidemiologi
Ljunghell dan Hedstrand dalam laporannya yang dilakukan dengan
kuesioner retrospektif di swedia mendapatkan angka prevalensi
13,7%.
Penderita batu ginjal yang berobat ke RS setiap 10.000 penduduk
oSwedia : 1,9
oFinlandia : 3,0
Suwito dari semarang mendapatkan angka prevalensi batu saluran
kemih 51,9 per 10.000 penduduk
UROLITIASIS
Etiologi
Masih belum dapat dipastikan, secara umum disebabkan :
Faktor infeksi, penyeba tersering bakteri E. Coli
Peningkatan vitamin D
Diet yang salah
Kekurangan minum atau dehidrasi
Hiperparathiroidisme, penyakit metabolik bawaan
Tirah baring yang lama
Faktor lingkungan, terutama faktor perolehan air minum
UROLITIASIS
Manifestasi klinis
Tergantung dari : Biasanya terjadi :
Ukuran batu Nyeri
Lokasi batu Demam
Obstruksi aliran urine Menggigil
Pergerakan batu Disuria
infeksi Mual dan muntah
UROLITIASIS
Pemeriksaan diagnostik
Radiografi ginjal, ureter dan kandung kemih
IVP untuk mengetahui sumbatan dan keparahannya
Kultur urine : adanya bakteri dan sel darah putih meningkat
BUN serum dan kreatinin : meningkat bila terjadi kerusakan ginjal
Urinalisa : hematuria mikroskopik, sel darah putih, perubahan pH,
kristal kalsium, asam urat atau sistin yang menunjukan batu
UROLITIASIS
Penatalaksanaan
Tujuan dasar penatalaksanaan :
Menghilangkan batu
Menentukan jenis batu
Mencegah kerusakan nefron
Mengendalikan infeksi
Mengurangi obstruksi yang terjadi
1.Pengurangan nyeri
2.Pengangkatan batu
3.Terapi nutrisi
UROLITIASIS
Patofisiologi
PERAWAT HARUS
1. Memiliki nilai Advokasi, Akuntabilitas, Loyalitas,Tanggung jawab
2
2
DUA JENIS KOMUNIKASI YANG
DIMANIFESTASIKAN
SECARA TERAPEUTIK :
66
67
EKSPRESI WAJAH
69
2
9
Sikap empati:
Secara verbal perawat dapat mengatakan kalimat
seperti berikut:
✗ “Saya sengaja datang dan duduk di samping ibu
untuk mendengarkan keluhan ibu.”
✗ “Saya hadir disini untuk membantu ibu.”
✗ “Budi, suster mengerti Budi sedang sedih karena
berpisah dengan teman-teman di rumah.”
✗ “Anita sayang, suster duduk disini untuk
menemanimu dan mendengarkan”
7
1
Perilaku empati yang dapat ditunjukan perawat
secara nonverbal:
✗ Duduk disamping klien, mendengarkan
keluhannya sambil tetap menjaga kontak mata.
✗ Duduk disamping klien yang sedang menangis sambil
mengelus halus punggung klien tersebut.
✗ Duduk di depan klien yang sedang menangis
sambil menggenggam kedua tangan klien.
✗ Menghargai
7
2
34
7
4
7
5
7
6
Fase orientasi
Fase kerja
Inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik
Fase terminasi
Dapat terjadi pada saat perawat mengakhiri tugas
pada unit tertentu atau saat klien akan pulang
7
7
1. MENDEKAT DAN
MEMBUNGKUK KE
ARAH
KLIEN
7
8
2. Sikap terbuka tidak
melipat tangan atau
kaki saat interaksi terjadi
3. Tetap rileks
7
9
4. EKSPRESI WAJAH
MENYENANGKAN,
TAMPAK IKHLAS
5. Mempertahankan kontak
mata yang menunjukkan
kesungguhan
untuk membantu
8
0
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
8
1
Cara untuk menjadi pendengar yang
aktif
Membuat kontak mata dengan pasien dan
berusaha menatap wajah pasien ketika pasien
berbicara
ANTARA LAIN
8
2
Berikan jawaban setiap pasien bertanya,
misalnya dengan langsung berbicara atau hanya sekedar
menggerakkan kepala pertanda kamu mendengarkan pasien .
8
3
2. MENUNJUKKAN
PENERIMAAN MENERIMA
TIDAK BERARTI
MENYETUJUI,
menerima berarti bersedia
untuk mendengarkan orang lain
tanpa menunjukkan keraguan
atau ketidak setujuan
Menerima informasi
bertujuan untuk mendukung
segala informasi yang di terima
dari pasien
8
4
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.
8
5
4. Mengulangi ucapan klien dengan menggunakan kata-kata
sendiri.
Melalui pengulangan kembali kata-kata klien, perawat
memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti pesan
klien dan berharap komunikasi dilanjutkan.
Mis :
Klien : “ Saya tidak bisa tidur....sepanjang
malam..”
Perawat : “ ibu/bpk ..mengalami kesulitan tidur?
8
6
5. Mengklasifikasi menyamakan pengertian
Klasifikasi terjadi saat perawat berusaha
untuk menjelaskan dalam kata-kata ide atau
pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien.
8
7
6.
MEMFOKUSKAN
untuk membatasi
bahan pembicaraan
sehingga percakapan
menjadi lebih spesifik
dan dimengerti.
8
8
7. MENYATAKAN HASIL OBSERVASI.
8
9
8. Menawarkan informasi
Memberikan tambahan
informasi merupakan
tindakan penyuluhan
kesehatan untuk klien yang
bertujuan memfasilitasi
klien untuk mengambil
keputusan
9
0
9. Diam 10. Meringkas
akan memberikan Meringkas pengulangan ide
kesempatan kepada utama
perawat dan klien
untuk mengorganisir.
yang telah dikomunikasikan
secara singkat.
memungkinkan klien
untuk berkomunikasi
dengan dirinya sendiri, 11. Memberikan penghargaan
mengorganisir pikiran Misalnya : ibu tampak
dan memproses inform cocok sekali dengan
baju warna itu…
12. Memberi kesempatan kepada
klien untuk memulai pembicaraan
Memberi kesempatan kepada
klien untuk berinisiatif dalam memilih
topik pembicaraan.
9
2
13.MENGANJURKAN UNTUK 14.Menempatkan kejadian secara
MENERUSKAN PEMBICARAAN. berurutan.
“……..dan kemudian……….
15. MENAWARKAN
DIRI
“ Saya akan menemani ibu …
5 menit…. “
9
4