Anda di halaman 1dari 22

Asuhan keperawatan pada pasien halusinasi

juni 2023
SKIZOFRENIA ???
No. RM : 99XXXX Nama Pasien : Ny. sTanggal
Lahir: 13 Jan 1968
Umur : 55 Perempuan
1 bln marah-marah,bicara sendiiri,tertawa
sendiri,apabila saat bulan purnama tiba klien
marah marah,bicara tidak
nyambung,FAKTOR PRESIPITASI faktor
ekonomiFAKTOR PREDISPOSISI
keluhan utama: Marah marah
Halusinasi adalah kejadian
melihat, mendengar,
menyentuh, mencium, atau
merasakan sesuatu tanpa
adanya rangsangan
eksternal terhadap organ
sensori (Fontaine, 2009).
Halusinasi merupakan sensasi pengalaman yang
tidak nyata dari stimulus eksternal dimana
mempengaruhi satu atau lebih panca indera seperti
pendengaran, penglihatan, perabaan, penghiduan,
dan pengecapan (Price, 2016). Sama halnya
menurut Townsend, (2015), halusinasi suatu
bentuk persepsi sensori yang salah dan tiak nyata
yang dipengaruhi stimulus eksternal dengan
melibatkan kelima panca indera.
Kemudian, menurut Suryani (2013) halusinasi
merupakan pengalaman sensori menyimpang atau
salah dipersepsikan sebagai sesuatu yang nyata.
Sedangkan penuturan Pardede, (2019), halusinasi
adalah suatu bentuk pengalaman seseorang dengan
adanya perubahan pola dan stimulasi yang berasal
dari internal dan eksternal sehingga terjadi
pengurangan, berlebihan, distorsi, atau kelainan
respon terhadap setiap stimulus.
Pengkajian Pasien Halusinasi

Data penting yang perlu didapat:


1.Jenis halusinasi
2.Isi halusinasi
3.Waktu, frekuensi dan situasi yang
menyebabkan munculnya halusinasi
4. Respon pasien terhadap hal
Merumuskan Diagnosa
Keperawatan

Gangguan sensori
persepsi: halusinasi :
(dengar
/lihat/kecap/hiduan/
raba)
Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi
Tujuan :

Pasien mengenali halusinasi yang


dialaminya

Pasien dapat mengontrol


halusinasinya

pasien mengikuti program


pengobatan secara optimal
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga

Tujuan:
Keluarga dapat terlibat dalam
perawatan pasien baik di di rumah
sakit maupun di rumah
Keluarga dapat menjadi sistem
pendukung yang efektif untuk
pasien.

Berikan kesempatan kepada keluarga


untuk memperagakan cara merawat
pasien dengan halusinasi langsung
dihadapan pasien.
Buat perencanaan pulang bersama
keluarga
RUFA HALUSINASI

Domain Intensif I Intensif II Intensif III


1 - 10 11 - 20 21 - 30
Pikiran Sangat dikendalikan oleh isi Lebih dikendalikan oleh Masih bisa
halusinasi halusinasi, kadang-kadang mengendalikan diri
masih bisa mengendalikan
diri

Perasaan Takut, marah, “lucu” (tergantung isi Takut, marah, “lucu” Takut, marah, “lucu”
halusinasi) (tergantung isi halusinasi) (tergantung isi halusinasi)
RUFA
Domain
HALUSINASI
Intensif I
1 - 10
Intensif II
11 - 20
Intensif III
21 - 30
Tindakan •Perilaku terteror •Perilaku lebih •Meningkatnya tanda-
semacam panik. dikendalikan oleh isi tanda sistem syaraf
•Risiko tinggi bunuh diri halusinasi. terhadap ansietas:
atau membunuh orang •Kesulitan berhubungan meningkatnya denyut
lain. dengan orang lain. jantung, pernafasan,
•Aktivitas fisik •Rentang perhatian dan tekanan darah).
merefleksikan hanya beberapa detik •Perhatian mulai sedikit
halusinasi (kekerasan, atau menit. menyempit.
agitasi, menarik diri, •Gejala fisik seperti •Asyik dengan
katatonia) ansietas berat (keringat pengalaman sensori
•Tak mampu berespon dingin, tremor, tak dan belum mampu
thd perintah yang mampu mengikuti membedakan
kompleks perintah). halusinasi dan
•Tak mampu berespon kenyataan
terhadap lebih dari satu
orang
TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA HALUSINASI
Intensif I Intensif II Intensif III

• Dengarkan • Dengarkan keluhan • Dengarkan keluhan


ungkapan pasien pasien tanpa pasien
tanpa membantah menghakimi • Latih cara
atau mendukung • Latih cara mengontrol
• Yakinkan pasien mengontrol halusinasi dengan
dalam keadaan halusinasi dengan bercakap dengan
aman menghardik orang lain, dan
• Berikan • Beri psikofarmaka: melakukan aktivitas
psikofarmaka antipsikotik oral terjadwal.
parenteral: anti • Pertahankan
psikotik pemberian
psikofarmaka oral:
anti psikotik
Kolaborasi Psikofarmaka dengan
dokter Dpjp
Latihan

MELATIH PATUH OBAT


LATIHAN

Melatih pasien menghardik


Melatih Pasien bercakap cakap
Evaluasi pada pasien:

• Pasien mengenal halusinasi


• Pasien mampu menggunakan cara mengontrol halusinasi:
• Menghardik
• Bercakap-cakap
• Membuat jadwal kegiatan
• Melakukan kegiatan sesuai jadwal
• Menggunakan obat secara teratur
Latihan kasus

• Pada tanggal 23 oktober 2020 jam 13.00 wib


ruang merak menerima pasien pindahan dari
ruang akut, pasien tampak masih bingung, saat
ditanya pasien selalu bilang tidak tahu, pasien
tampak bicara sendiri, penampilan kurang rapih,
kontak mata kur ang, saat diajak berkenalan
dengan pasien lain pasien menolak dan memilih
sendiri, terapi yang diberikan haloperidol 5 mg
3x1, dan lorazepam 2mg 1x1
THANK YOU
MERAK BERSINERGI

Anda mungkin juga menyukai