Anda di halaman 1dari 13

SEKSUALITAS DALAM KEPERAWATAN

1. Pengertian Seksualitas
 Seksual dalam arti sempit yang berarti kelamin
 Seksualitas dalam arti luas adalah segala hal yang terjadi sebagai akibat dari
adanya perbedaan jenis kelamin dan lain-lain.
 Seksualitas dalam arti luas adalah segala hal yang terjadi sebagai akibat dari
adanya perbedaan jenis kelamin dan lain-lain.
 Seks secara etimologis berasal dari bahasa latin “sexus” yang diturunkan menjadi
bahasa perancis “sexe”

2. Pengertian Kebutuhan Seksualitas


a. Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan
dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan dan
menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik antara dua individu
tersebut.
b. Kesehatan Seksual didefinisikan sebagai pengitegrasian aspek somatik,
emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan sosial, dengan cara yang
positif yang memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta
(WHO, 1975)

3. Lingkup Seksualitas

Makna sesksual dapat ditinjau dari:

a. Aspek Biologis
b. Aspek Psikologis
c. Aspek Sosial Budaya

Dimemsi seksual adalah sebagai berikut.

a. Dimensi Biologis
b. Dimensi Psikologis
c. Dimensi Sosial
d. Dimensi Perilaku
e. Dimensi Kultural

1
4. Sikap terhadap Kesehatan Seksual

Kesehatan Seksual adalah kemampuan seseorang mencapai kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial yang terkait dengan seksualitas, kondisi ini bisa dicapai bila hak seksual individu
perempuan dan laki-laki diakui dan dihormati (BKKBN, 2006)

5. Perkembangan Seksualitas
a. Masa Pranatal dan Bayi
b. Masa Kanak-Kanak
c. Masa Pubertas
d. Masa Dewasa Muda dan Pertengahan Umur
e. Masa Dewasa Tua

6. Pola Fungsi Seksual


a. Seksual yang Sehat
b. Karakteristik Kesehatan Seks
c. Komponen Kesehatan Seksual
d. Tubuh Manusia Memiliki Zona Erotik (Alat Genital, Kulit, Paha, Bibir, Telinga,
Payudara)
e. Ekspresi Seksual diperngaruhi oleh sentuhan, bau-bauan, penglihatan, suara,
perasaan, pikiran, dan fantasi.
f. Organ Seksual Wanita (Internal: Vagina, Uterus, Tubulus Falopii, Ovarium;
Eksternal (Vulva): Mons Pubis, Labia Mayora, Labia Minora, Klitoris, dan
Ostium Vaginalis (Introitus)
g. Organ Seksual Laki-Laki (Internal: Testis, Epididimis, Duktus Deferen, Kelenjar
Prostat, Vesikula Seminalis, dan Kelenjar Cowper; Eksternal: Penis dan
Skrotum)

7. Siklus Respon Seksual


a. Fase kegembiraan adalah tahap pertama yang dapat berlangsung dari beberapa menit
sampai beberapa jam
Beberapa karakteristik meliputi dari fase kegembiraan meliputi:
 Peningkatan ketegangan otot
 Peningkatan denyut jantung
 Perubahan warna kulit
 Aliran darah ke daerah genital
 Mulai pelumasan vagina
 Testis membengkak dan skrotum mengencang
b. Fase plateau adalah fase yang meluas ke ambang orgasme.

2
Beberapa perubahan yang terjadi dalam fase ini meliputi:
 Fase kegembiraan meningkat
 Peningkatan pembekakan dan perubahan warna vagina
 Klitoris menjadi sangat sensitive
 Testis naik ke dalam skrotum
 Adanya peningkatan dalam tingkat pernapasan,denyut jatung,dan tekanan
darah
 Meningkatnya ketegangan otot dan terjadi kejang otot
c. Fase orgasme adalah puncak dari siklus respons seksual,daan merupakan faseter
pendek, hanya berlangsung beberapa detik
Fase ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Kontraksi otot tak sadar
 Memuncaknya denyut jantung,tekanan darah,dan tingkat pernapasan
 Pada wanita,kontraksi otot vagina menguat dan kontraksi rahim berirama
 Pada pria, kontraksi otot panggul berirama dengan bantuan kekuatan ejakulasi
 Perubahan warna kulit ekstrem dapat terjadi di seluruh tubuh
d. Tahap terakhir yang disebut fase resolusi, adalah ketika tubuh secara perlahan
kembali ke tingkat fisiologis normal.
Fase resolusi ditandai dengan relaksasi, keintiman dan seringkali kelelahan.

8. Faktor yang Mempengaruhi Masalah Seksualitas


Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi gangguan dalam fungsi seksual di
antaranya:
a. Tidak adanya panutan(role model)
b. Gangguan struktur dan fungsi tubuh,seperti adanya trauma, obat,kehamilan, atau
abnormaitas anatomi genitalia
c. Penganiayaan secara fisik
d. Adanya penyimpangan psikoseksual
e. Kehilanagan pasangan karena perpisahan atau kematian
f. Kesepian, tidak lagi memiki privasi, merasa tidak berguna
g. Beberapa pasien di rumah sakit mungkin dapar berprilaku secara seksual melalui
pengucapan kata-kata kotor , mencubit ,DLL
h. Klien yang mengalami pembedahan merasa kehilanagan harga diri dan perasaan
kehilangan mencakup maskuinitas dan ferminitas.
i. Kurang pengetahuan atau informasi yang salah mengenai masalah seksual
j. Kelelahan:Rasa leleah adalah momok yang paling menghantui pasangan pada jam
ini dalam melakukan hubungan seks.
k. Konflik:menjadi kendala hubungan emosional mereka.bahkan ini bisa menggeser
proses roleplay
l. Kebosanan:hubungan seks yang rutin sebelum tidur sering menjadi berlebihan
sampai kesuatu titik yang membosankan.

3
4
9. Beberapa Masalah yang Berhubungan dengan Seksualitas
a. Penganiayaan seksual
 Mencakup tindakan kekerasan pada wanita, pelecehan seksual,
perkosaan, pedofilia, maupun pornografi anak.
 Efek traumatik pada fisik dan psikologis menyebabkan disfungsi seksual.
 Anak-anak yang mengalami penganiayaan dapat beresiko terhadap
masalah kesehatan, emosional, kinerja di sekolah,dll.
 Dukungan perlu diberikan kepada korban dan keluarga dan pelaku
penganiayaan harus dilaporkan kepada yang berwenang.
b. Abosrsi
 Dilakukan oleh wanita yang telah menikah dengan alasan
kesehatan/kondisi medis maupun wanita sebelum menikah.
 Kontroversi terkait dengan agama.
 Klien mungkin dapat mengalami rasa bersalah dan berduka.
c. Penyakit menular seksual (PMS)
 Individu terlibat dalam melakukan hubungan seksual
 PMS ditularkan dari individu terinfeksi kepada pasangannya selama
kontak seksual yang intim.
 Penyakit gonorrhea, klamidia, siflis disebabkan oleh bakteri
 Penyakit herpes genital dan HIV/AIDS oleh virus

10. Penyakit/Stress yang Akan Mempengaruhi Kemampuan Seksual Seseorang


a. Nyeri kronis
b. DM
c. Penyakit kardiovaskuler
d. Penyakit penyakit sendi
e. Pembedahan
f. Gangguan mental
g. Penyakit menular seksual
h. Obat obatan

11. Penyimpangan Seksual pada Orang Dewasa


Berikut ini adlah beberpa jenis penyimpangan seksual yaitu:
a. Eksibisionisme
Jenis kelainan seksual dimana penderitanaya merasa puas ketika menunjukan alat
reproduksinya kepada orang asing dan cenderung dilakukan diam diam di tempat
umum. Pecandu eksibisionisme adalah laki laki gejalanya mulai dirasakan sebelum
usia 18 tahun
b. Fetitisme
Jenis orientasi seksual yang melibatkan objek objek buatan atau bagian tubuh
tertentu untuk meningkatkan gairah seksual
c. Frotteurism

5
Kelainan seksual dimana seseorang cenderung bergairah untuk menggosokan bagian
intimnya pada orang asing dengan bertujuan memenuhi kepuasaan
d. Pedofilia
Orientasi seksual yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak anak, remaja
atau anak dibawaah umur.

e. masokisme dan Sadisme


hubungan seksual yg berfokus pada penderitaan secara fisik dan
psikologi,penghinaan,atau bentuk kekerasan yang dianggap dapat membangkitkan
gairah seksual.
f. Transvestisme
Penyimpangan dimana seorang pria cenderung ingin berpakaian wanita dalam
aktivitas seksual atau aktivitas roleplay.
g. Voyeurisme
Perilaku dimana seseorang mendapat gairah saaat mengintip lawan jenis ketika
korban sedang mandi atau tidak berbusana
h. Autogynephilia
Jenis penyimpangan seksual transvetisme dimana seorang pria memiliki fantasi
seksual dimana dirinya berperan sebagai wanita
i. Necrophilia
(Ketertarikan pada mayat)
j. Zoofilia
Dimana seseorang memiliki kesenangan melakukan hubungan seksual dengan
binatang
k. Frottage
Yaitu kepuasaan seksual dicapai dengan cara meraba
l. Goronto
Hubungan dengan lansia
m. Felashio
Menggunakan mulut pada kelamin laki laki
n. Kunilingus
Menggunakan mulut pada kelamin wanita

12. Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat Dorongan Seksual Abnormal


a. Prostitusi
b. Perzinahan
c. Frigiditas
berkurangnya/ketidaktertarikan sama sekali pada hubungan seksual
d. Impotensi
Ketidakmampuan pria untuk melakukan relasi seks/ketidakmampuan pria
dalam mencapai atau mempertahankan ereksi.
e. Ejakulasi premature
f. Vaginismus

6
Berupa penegangan atau pengerasahan pada vagina yan sangat kuat sehingga
penis terjepit
g. Dyspareunia
Kesulitan dalam melakukan senggama atau perasaan sakit pada saat koitus.
h. Anorgasme
Kondisi kegagalan dalam mencapai klimaks.
i. Kesukaan koitus pertama
Terjadi kesulitan dalam melakukan koitus pertama oleh kurangnya
pengetahuan diantara pasangan.

13. Masalah Keperawatan pada Seksualitas


Masalah keperawatan yang terjadi pada kebutuhan seksual dibedakan menjadi 2
masalah, yaitu:
a. Pola seksual
b. Disfungsi seksual

7
KONSEP KESEHATAN SPRITUALITAS DALAM KEPERAWATAN

1. Pengertian spritual dan kesehatan spritual


a. Ellison, 2002 (Spiritual adalah suatu usaha dalam mencari arti
kehidupan, tujuan dan panduan dalam menjalani kehidupan bahkan
pada orang-orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan)
b. Achir Yani, 1993 (Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya
dengan Sang Pencipta)
c. Burkhard, 1993. Aspek Spiritual adalah sebagai berikut.
 Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui dalam
kehidupan
 Cara menemukan tujuan hidup
 Memiliki kekuatan dalam dan mengetahui cara menggunakannya
 Mempunyai rasa terikat dengan diri sendiri dan Sang Pencipta
d. Carson, 1989 (Kebutuhan Spiritual adalah kebutuhan untuk
mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi
kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau
pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya
dengan Tuhan)
e. Dyson, Cobb, Forman, 1997 (Berdasarkan konsep keperawatan, makna
spiritual dapat dihubungkan dengan kata-kata: makna, harapan,
kerukunan, dan sistem kepercayaan)

2. Karakteristik spiritual
a. Hubungan dengan diri sendiri
b. Hubungan dengan alam
c. Hubungan dengan orang lain
d. Hubungan dengan ketuhanan

Kebutuhan spiritual terpenuhi apabila:

a. Merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di


dunia/kehidupan
b. Mengembangkan arti penderitaan dan meyakini hikmah dari suatu
kejadian atau penderitaan
c. Menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya,
dan cinta
d. Membina integritas personal dan merasa diri berharga
e. Merasakan kehidupan yang terarah yang terlihat melalui harapan
f. Mengembangkan hubungan antar manusia yang positif

8
3. Hubungan spiritual, sehat dan sakit
 Menuntun kebiasaan hidup
 Sumber dukungan
 Sumber kekuatan dan penyembuhan
 Sumber konflik

4. Hubungan Keyakinan dengan Pelayanan Kesehatan


Perawat sebagai petugas kesehatan harus memilki peran utama dalam
memenuhi kebutuhan spriritual. Kebutuhan dasar manusia yang diberikan
melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga
aspek spiritual.
5. Konsep yang Berhubungan dengan Spiritual
Konsep keperawatan adalah kesulitan dalam membedakan antara spiritual
dengan aspek-aspek yang lain dalam diri manusia, khususnya membedakan
spiritual dari religi.
a. Religi
 Religi berarti suatu sistem kepercayaan dan praktek yang
berhubungan dengan yang maha kuasa (smith, 1995)
 Mendefinisikan religi sebagai suatu pencarian kebenaran tentang
cara-cara yang berhubungan dengan korban atau persembahan
(pargamet,1997)
 Mengingat spiritual lebih mengacau kepada suatu bagian dalam diri
manusia, yang berfungsi untuk mencari makna hidup melalui
hubungan intra, inter, dan transpersonal (Reed, 1992)
b. Dimensi Psikologi
Spilka, Spangler, dan Nelson (1983) membedakan dua dimensi yaitu
dimensi psikologi seperti : berduka, kehilangan, dan permasalahan
emosional. Sedangkan dimensi spiritual berhubungan dengan
pencarian makna, nilai-nilai, dan hubungan dengan yang maha kuasa.
c. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan kumpulan cara hidup dan berpikir yang
dibangun oleh sekeompok orang dalam suatu daerah tertentu (Martsolf,
1997).
6. Perkembangan Spiritual
Beberapa aspek perkembangan spiritual menurut Westerhoff (1976) dalam
hidayat (2009) yaitu :
a. Usia anak-anak (merupakan tahap perkembangan kepercayaan)
b. Usia remaja akhir (merupakan tahap perkumpulan kepercayaan)
c. Usia awal dewasa (merupakan masa pencarian kepercayaan diri)
d. Usia pertengahan dewasa (merupakan tingkatan kepercayaan dari diri
sendiri)

9
James fowler (1993,2000) mengemukan bahwa antara kebutuhan kognitif dan
emosional tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan spiritual. Fowler
melihat ada 6 fase, yaitu:
a. Intiuitive-projective faith (setelah usia 4 tahun, disini konsep tuhan
direflesikan sebagai sesuatu yang gaib)
b. Mythical-literal faith (usia min 5-6 tahun, di fase ini mengarah pada
sesuatu yang konkrit dan tergantung dari kredibilitas orang yang
bercerita.
c. Poetic-conventional faith (usia min 12-13 tahun, fase ini kepercayaan
tergantung pada konsensus dari opini orang lain, orang lebih ahi.
d. Individuating-reflective faith (usia min 18-19 tahun, di fase ini mulai
mengambil tanggung jawab atas kepercayaannya
e. Paradoxical-concolidation faith (usia min 30 tahun, fase ini individu
mulai bisa memahami dan mengintegrasikan elemen spritual seperti
simbolisasi, ritual, dan kepercayaan.
f. Universalizing faith (usia min 40 tahun, Flower menggap bahwa sangat
sedikit orang yang mampu mencapai fase ini, sama seperti fase terakhir
dari perkembangan moral kohlberg.

Kohlberg mengemukakan tahapan perkembangan moral individu, sebgaimana


tampak yang di jelaskan, yaitu:
a. Pre conventional (0-9)
- Tahap 1 (orientasi terhadap kepatuhan dan hukuman)
- Tahap 2 (relativistik hedonism)
Sadar bahwa setiap kejadian mempunyai beberapa segi.
Relativisme, artinya bergantung pada kebutuhan dan
kesanggupan seseorang (hedonistik).
b. Conventional (9-15)
- Tahap 3 (orientasi mengenai anak yang baik)
- Tahap 4 (mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas)
c. Post conventional (>15)
- Tahap 5 (orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan
lingkungan sosial)
- Tahap 6 (prinsip etis universal)
Dalam hal ini, unsur etika akan menentukan apa yang boleh
dan baik dilakukan atau sebaliknya.

7. Manifestasi Spiritual
a. Manifestasi spiritual dapat dilihat melalui bagaimana cara seseorang
berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dengan yang maha
kuasa, serta bagaimana sekeompok orang berhubungan dengan anggota
kelompok tersebut (koenig & pritchett, 1998)

10
b. Kebutuhan spiritual sekelompok orang meliputi keinginan kelompok
tersebut untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap
lingkungannya (nolan & crawford, 1997)
c. Kesejahteraan spritiual, keharmonisan, adanya kedekatan dengan tuhan,
diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan sehingga menunjukkan adanya
suatu kesatuan (greer & moberg, 1998)

8. Faktor yang Mempengaruhi Spiritual (Taylor et al, 1997)


a. Tahap Perkembangan
b. Keluarga
c. Latar Belakang Etnik Budaya
d. Pengalaman Hidup Selamanya
e. Krisis dan Perubahan
f. Terpisah dari Ikatan Spiritual

9. Karakteristik Pasien yang Membutuhkan Bantuan Spiritual


a. Pasien Kesepian
b. Pasien Ketakutan dan Cemas
c. Pasien Menghadapi Pembedahan
d. Pasien yang Harus Mengubah Gaya Hidup

10. Cara Pemenuhan Kebutuhan Spiritual


a. Beribadah dalam suatu komunitas
b. Berdoa
c. Meditasi
d. Pembenaran yang positif
e. Menulis pengalaman spiritual
f. Mencari dukungan spiritual

11. Masalah Spiritual


a. Spiritual yang sakit yaitu kesulitan menerima kehilangan dari orang yang
dicintai atau dari penderitaan yang berat
b. Spiritual yang khawatir yaitu terjadi pertentangan kepercayaan dan sistem
nilai seperti adanya aborsi
c. Spiritual yang hilang yaitu adanya kesulitan menemukan ketenangan dalam
kegiatan keagamaan

11
Transkultural (umidle range)

Secara etimologis :

- trans (alur perpindahan, jalan lintas, penghubung)

- culture (budaya)

Secara harfiah, lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu akan
mempengaruhi budaya yang lain atau merupakan pertemuan kedua nilai-nilai budaya
yang berbeda melalui proses interaksi.

•• Manusia berasal dari kata "munu" (Sansekerta), "mens" (Latin) yang berarti
berakal dan berbudi.

Secara istilah, konsep/fakta, gagasan/realitas, kelompok (genus) /individu. Hubungan


dengan lingkungan karna manusia merupakan suatu organisme hidup (living
organism).

•• pengaruh lingkungan thd manusia

~ lingkungan vertikal (genetika, tradisi)

~ lingkungan horizontal (geografik, fisik, sosial)

~ kesejarahan.

•• hub manusia dengan lingkungan

-lingkungan, manusia, ..., feedback

Siklus ini dapat di artikan menjadi 3 :

+Lingkungan alam yang berfungi sebagai sda

+Lingkungan manusia yang berfungsi sebagai sdm

+ lingkungan buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan

Nilai material, segala sesuatu yang berguna dan bernilai

Nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia dan menunjang aktivitas

Nilai kerohanian, nilai ketuhanan

12
Foot note :

Kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk


hidup

13

Anda mungkin juga menyukai