Biodiversitas
Biodiversitas
BIODIVERITAS
Oleh:
ELSA AZHAR BR LINGGA
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berjudul
“BIODIVERSITAS” pada mata kuliah Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga saya dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.
Untuk itu saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca akan biodiversitas dan isu yang terjadi
mengenai biodiversitas serta penanganan untuk mengatasinya. Terlepas dari
semua itu, saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasannya. Oleh
sebab itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii.
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PARAGRAF..............................................................................................3
BAB IV PENUTUP..............................................................................................12
4.1. Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Bagaimana rencana penyelesaian untuk mengatasi isu mengenai
biodiversitas?
1.3. Tujuan
Tujuan saya membuat makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar kita dapat mengetahui isu yang terjadi mengenai biodiversitas;
dan
2. Dapat mempaparkan rencana penyelesaian untuk mengatasi isu
mengenai biodiversitas.
Jadi dengan penulisan makalah ini dapat menyadarkan kita akan
pentingnya biodiversitas dalam kehidupan.
2
BAB II
ISI
3
mengandung satu tema. Bila terdapat dua tema, maka paragraf itu
harus dipecahkan menjadi dua paragraf.
2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal,
untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian
pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lebih lama ini konsentrasi
terhadap tema alinea lebih terarah. (Keraf, 1936: 68)
4
BAB III
5
3.2. Jenis Paragraf
6
2. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat Isinya
b. Paragraf ekspositoris
Yaitu paragraf yang memaparkan suatu fakta atau kejadian
tertentu. Ekspositoris juga dapat diartikan sebagai tulisan yang
tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau
mengevaluasi sebuah persoalan. Gaya ini biasanya lebih memberi
informasi atau petujuk.
c. Pargaraf argumentatif
Yaitu paragraf yang membahas suatu masalah dengan
bukti-bukti atau alasan yang mendukung. Paragraf ini biasanya
bertujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap pendapat, gagasan,
atau sikap.
7
d. Paragraf naratif
Yaitu paragraf yang menuturkan peristiwa atau keadaan
dalam bentuk cerita.Biasanya gaya naratif ini ditemukan pada
cerita atau dongeng, karena bentuknya yang menceritakan
peristiwa dalam bentuk cerita. Paragraf naratif dibagi menjadi dua,
yaitu:
Sugestif yaitu suatu rangkaian peristiwa yang
disajikan sedemikian rupa hingga merangsang
daya khayal pembaca.
Ekspositoris yaitu suatu rangkaian peristiwa
yang disajikan dengan dengan paparan rasional.
e. Paragraf persuatif
Yaitu paragraf yang mempromosikan sesuatu dengan cara
memengaruhi atau mengajak pembaca agar tertarik terhadap suatu
produk.
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu pokok
pembicaraan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan,
paragraf pembuka berfungsi:
Menghantar pokok pembicaraan;
Menarik minat dan perhatian pembaca;
Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui
isi seluruh karangan.
8
Paragraf pembuka harus tampil dalam bentuk yang menarik
dan menawan. Untuk itu, unsur berikut ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan, yaitu:
Kutipan, peribahasa, anekdot;
Uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan;
Suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang;
Uraian tentang pengalaman pribadi;
Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan;
Sebuah pertanyaan;
Sebuah pernyataan yang mengejutkan.
b. Paragraf Pengembang
Paragraf ini bertujuan mengembangkan topik atau pokok
pembicaraan yang tertera dalam paragraf pembuka. Ilustrasi dan
contoh, inti permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi
paragraf pengembang. Paragraf pengembang di dalam karangan
dapat difungsikan untuk:
Mengemukakan inti persoalan;
Memberi ilustrasi atau contoh;
Menyampaikan analisis atau pembahasan (khusus untuk
karangan ilmiah dan semiilmiah);
Menjelaskan hal yang akan digunakan pada alinea berikutnya;
Meringkas paragraf sebelumnya;
Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab,
bab) atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering
merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas.
Penyajian paragraf penutup harus memperhatikan hal berikut ini.
9
Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu
panjang.
Isi paragraf harus berupa simpulan sementara simpulan akhir
sebagai cerminan inti seluruh uraian.
Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf
ini dapat meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembaca.
1. Repetisi
Kepaduan sebuah paragraf dapat diamankan dengan mengulang
kata-kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting dalam sebuah
paragraf.
2. Kata Ganti
Adalah suatu gejala universal, bahwa dalam berbahasa, sebuah kata
yang mengacu kepada manusia, benda atau hal tidak akan
dipergunakan berulang-kali dalam sebuah konteks yang sama.
Pengulangan kata yang sama tanpa suatu tujuan yang jelas akan
menimbulkan rasa yang kurang enak. Pengulangan hanya
diperkenankan kalau kata itu dipentingkan atau mendapat penekanan.
Kata ganti dapat pula berfungsi untuk menjadi kepaduan yang baik dan
teratur antara kalimat-kalimat yang membina sebuah paragraph (Keraf,
1936: 87)
3. Transisi
Kata-kata transisi fungsinya terletak antara kata ganti dan repetisi.
Bila repetisi menghendaki pengulangan kata-kata kunci, serta kata
ganti tidak menghendaki pengulangan sebuah kata benda, maka dalam
masalah kata transisi ditempuh jalan tengah.
10
3.4. Pengembangan Paragraf
2. Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi
paragraf menguraikan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap-tahap
kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus
menyusunnya secara runtut (kronologis).
11
3. Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah contoh dan ilustrasi selalu
ditampilkan.Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan
penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
4. Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat dan akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau
sebaliknya. Faktor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah
kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dari penyebabnya
harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran
manusia. Metode kausalitas umumnya tampil di tengah karangan yang
berisi pembahasan atau analisis.
5. Metode Umum-Khusus
Metode umum-khusus dan khusus-umum paling banyak dipakai
untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi
penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah
yang paling disarankan. Umum-khusus relatif lebih mudah karena
mode inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan
tulisan ekpositoris sepeti artikel dalam media masa.
6. Metode Klasifikasi
Bila kita akan mengelompokkan benda-benda atau nonbenda yang
memiliki persamaan ciri seperti sifat, bentuk, dan ukuran, cara yang
paling tepat adalah memakai metode klasifikasi. Klasifikasi
sebenarnya bukan khusus untuk persamaan faktor-faktor tersebut di
atas, tetapi dapat juga untuk perbedaan. Namun pengelompokan tidak
berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah
dikelompokkan, biasanya dianalisis untuk mendapatkan generalisasi,
atau untuk diperbandingkan satu sama lain.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Paragraf adalah kesatuan dari beberapa kalimat yang memiliki kepaduan
dan kesatuan. Dalam satu paragraf terdapat kalimat pokok dan kalimat penjelas
yang bertugas menjelaskan kalimat pokok yang mengandung tema tertentu.
Jenis paragraf juga bermacam macam dan dapat dilihat dari beberapa sisi,
yang pertama dilihat dari sifat isinya, yang kedua dari letak kalimat topiknya dan
yant terakhir dilihat dari fungsinya dalam karangan.
Definisi
Proses
Contoh
Sebab-Akibat
Umum-Khusus
Klasifikasi
13
DAFTAR PUSTAKA
14