oleh : kelompok 3
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas setiap kenikmatan yang Dia berikan tanpa terkecuali bagi
setiap mahluk di muka bumi ini baik bagi mereka yang dengan teguh menjalankan perintah-
Nya ataupun yang masih nyaman dengan kemaksiaatan yang dijalankannya karena sifat Allah
yang Maha Rahman. Dan dengan hidayah serta kasih sayang-Nya juga tidak lupa dibarengi
dengan usaha dan doa, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang kini telah hadir di
hadapan pembaca semua. Shalawat dan salam kami sampaikan untuk Rasulullah Muhammad
SAW, sang pembawa kebenaran serta suri tauladan bagi seluruh umat manusia untuk
berhijrah dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Selanjutnya, kepada Ibu Mutakhirani Mustafa, M.hum yang kami hormati dan Saudara/i
seperjuangan yang kami sayangi. Kami mengucapkan terima kasih karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah yang kini telah hadir di hadapan
Saudara/i semua. Selain untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan Dosen,
penyusunan makalah ini juga adalah sebagai bentuk kerja sama kami dengan Saudara/i semua
khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam dalam usaha mempelajari mata kuliah
Bahasa Indonesia agar lebih mudah difahami sehingga kita semua nantinya mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian kata pengantar dari kami, namun dalam penyusunan makalah ini kami sadar
bahwa kami hanyalah mahluk Allah yang penuh dengan kekurangan. Untuk itu apabila dalam
penulisan makalah ini apabila terdapat kata-kata baik dari segi isinya, bahasa, analisis dan
lain sebagainya terdapat banyak kekurangan kami mohon maaf serta mengharap saran dan
kritik dari pembaca semua diiringi ucapan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ............................................................................................................................
PUSTA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sintaksis?
2. Apa saja struktur sintaksis?
3. Apa saja yang termasuk dalam sintaksis bahasa Indonesia?
4. Apakah yang dimaksud dengan frasa, klausa, dan kalimat?
1
5. Apa saja ciri-ciri dari frasa, klausa, dan kalimat?
6. Bagaimana hubungan antara frasa, klausa, dan kalimat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti "dengan" dan kata
tattein yang berarti "menempatkan". Jadi, secara etimologi berarti: menempatkan
bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Manaf (2009:3)
menjelaskan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal
kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat.
Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek
(O), dan keterangan (K) yang berkenaan dengan fungsi sintaksis. Nomina, verba, adjektifa,
dan numeralia berkenaan dengan kategori sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan
penerima berkenaan dengan peran sintaksis.
3
Eksistensi struktur sintaksis terkecil ditopang oleh urutan kata, bentuk kata, dan
intonasi; bisa juga ditambah dengan konektor yang biasanya disebut konjungsi. Peran ketiga
alat sintaksis itu tidak sama antara bahasa yang satu dengan yang lain.
Dari link
Cakupan Sintaksis menurut Ramlan (1987:21) meliputi frasa, klausa, kalimat, dan
wacana. Menurut Chaer (1994: 219) satuan terkecil adalah kata, yang secara hierarkial
menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar yaitu frasa, klausa dan
kalimat. Sedangkan unsur pembentuk wacana adalah kalimat.
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga
disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer,
2003:222). Perhatikan contoh-contoh berikut:
a. bayi sehat
b. baju lama
c. tempat duduk
d. pisang goreng
e. baru datang
f. sedang membaca
Satuan bahasa bayi sehat, pisang goreng, baru datang, dan sedang membaca adalah frasa
karena satuan bahasa itu tidak membentuk hubungan subjek dan predikat. Widjono
(2007:140) membedakan frasa berdasarkan kelas katanya yaitu frasa verbal, frasa adjektiva,
4
frasa pronominal, frasa adverbia, frasa numeralia, frasa interogativa koordinatif, frasa
demonstrativa koordinatif, dan frasa preposisional koordinatif.
2. Klausa
Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang
mengandung unsur predikatif (Keraf, 1984:138). Klausa berpotensi menjadi kalimat. (Manaf,
2009:13) menjelaskan bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di
akhir satuan bahasa itu. Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak
diakhiri intonasi final. Intonasi final itu dapat berupa intonasi berita, tanya, perintah, dan
kagum.
3. Kalimat
5
- Unsur klausa berupa S dan P,
- Unsur utama klausa adalah P karena S dapat dilesapkan,
- Mempunyai rumus (S) P, (O) (Pel).
3. Ciri-ciri Kalimat
Berdasarkan definisi atau pengertian kalimat yang disampaikan para ahli, kita dapat
merumuskan ciri-ciri kalimat, yaitu sebagai berikut:
1) Sebagai satuan bahasa atau satuan gramatikal;
2) Terdiri atas satu kata atau lebih (tidak terbatas)/terdiri atas klausa;
3) Secara relatif dapat berdiri sendiri 4) Memiliki atau mengandung pikiran yang
lengkap;
5) Mempunyai pola intonasi akhir;
6) Dalam konvensi tulis, ditandai oleh awal huruf capital dan diakhiri tanda baca
(tanda titik untuk kalimat deklaratif, tanda tanya untuk kalimat interogatif, dan tanda
seru untuk kalimat interjektif).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan sebelumnya, kita bisa mengetahui bahwa sintaksis adalah cabang
yang membicarakan kalimat dengan segala bentuk dan unsur-unsur pembentuknya. Tiga
kajian sintaksis yakni frase, klausa, dan kalimat.
Salah satu definisi sintaksis menurut para ahli yaitu ilmu yang mempelajari hubungan
antara kata atau frase atau klausa atau kalimat yang satu dengan kata atau frase (clause atau
kalimat yang lain atau tegasnya mempelajari seluk-beluk frase, klause, kalimat dan wacana
(Ramlan.1985:21) Salah satu kajian sintaksis yaitu kalimat yang merupakan alat interaksi dan
kelengkapan pesan atau isi yang akan disampaikan, didefinisikan sebagai susunan kata-kata
yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Sedangkan dalam kaitannya dengan satuan-
satuan sintaksis yang lebih kecil (kata, frase, dan klausa), kalimat adalah satuan sintaksis
yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan
konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final.
Kalimat juga merupakan satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang
mengandung satu pengertian dan mempunyai pola intonasi akhir serta bagian ujaran yang
didahului dan diikuti oleh kesenyapan, serta memiliki fungsi-fungsi gramatikal.
1.1 Saran
Demikianlah makalah yang telah kelompok kami susun. Kami berharap makalah ini
berguna sebagaimana mestinya dan dapat diterima dengan baik. Tapi, sebagai manusia biasa
yang tidak luput dari kekurangan, kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga kami sebagai pemakalah dapat memperbaiki kekurangan dan
mempertahankan kelebihan yang ada pada makalah kami. Terima kasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadsyailan.blogspot.com/2019/10/makalah-lengkap-
sintaksis-bahasa.html?m=0
https://www.academia.edu/23164193/MAKALAH_SINTAKSIS_Disusun
_sebagai_Syarat_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia
https://osf.io/a2juk/download#:~:text=Secara%20umum%20struktur%20si
ntaksis%20terdiri,penerima%20berkenaan%20dengan%20peran%20sintak
sis