Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat-Nya, buku ajar kimia berbasis studi kasus ini dapat
terselesaikan. Buku ajar ini disusun terkait dengan pelaksanaan penelitian
pengembangan yang berjudul “Pengembangan Buku Ajar Kimia Berbasis
Studi Kasus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.
Buku ajar ini disusun dengan tujuan untuk memfasilitasi siswa
dengan materi ajar yang telah disesuaikan dengan Kompetensi Dasar,
Indikator, dan tujuan pembelajaran kimia sehingga materi kimia mudah
dipahami. Buku ini menyajikan kasus-kasus yang mudah ditemukan di
kehidupan sehari-hari dan berkaitan dengan materi kimia. Buku ini juga
dilengkapi dengan gambar-gambar dan penjelasan langkah demi langkah
secara detail sehingga diharapkan siswa lebih mengerti dan memahami mata
pelajaran kimia. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan berbagai tugas dan
evaluasi agar kemampuan siswa semakin terasah dan mengetahui sejauh
mana siswa mencapai kompetensinya.
Proses penyusunan buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung penyusunan buku ini, baik dari segi materi
ataupun dari segi motivasi yang diberikan kepada penyusun, diantaranya:
1. Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si., selaku pembimbing I, yang
telah memberikan banyak masukan yang konstruktif serta
pembelajaran yang luar biasa.
2. Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika, M.Pd., selaku pembimbing II,
yang telah memberikan masukan terkait cara penyajian materi.

Penyusun menyadari bahwa karya ini masih banyak perlu dibenahi


dan dikoreksi lebih lanjut. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penyusun
harapkan guna perbaikan selanjutnya. Semoga buku ajar ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca.

Denpasar, April 2019

Penyusun,

KIMIA Kelas XI i
TENTANG BUKU AJAR KIMIA BERBASIS STUDI KASUS

Studi kasus merupakan pembelajaran berbasis tingkat satuan pendidikan yang


membahas suatu masalah atau kejadian tertentu, kemudian masalah tersebut harus
dipecahkan bersama untuk menemukan solusi baru yang melibatkan kemampuan
berpikir. Handoko (dalam Khairudin, 2014) menyatakan bahwa kasus yang baik harus
memiliki karakteristik seperti berikut.
1. Berorientasi keputusan, kasus harus menggambarkan situasi manajerial yang
mana keputusan tersebut harus segera dibuat, namun hasil tidak diungkapkan.
2. Partisipasi, penyajian kasus ditulis dengan mendorong partisipasi siswa secara
aktif dalam menganalisis situasi.
3. Pengembangan diskusi, bahan kajian ditulis untuk memunculkan berbagai
pendapat dan analisis yang dikembangkan siswa.

Kasus-kasus yang disajikan dapat diambil dari buku teks atau sumber lainnya
yang berkaitan dengan kasus di kehidupan nyata. Studi kasus dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran manakala siswa memiliki permasalahan pada pengetahuan awal
sehingga sangat tepat untuk mendorong penetapan masalah. Manfaat kasus apabila
diterapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Kasus dapat memberi kesempatan kepada siswa berupa pengalaman dalam
menghadapi masalah.
2. Kasus menyajikan berbagai isu nyata desain.
3. Realisme kasus melibatkan siswa untuk aktif dan meningkatkan motivasi
dalam mempelajari bahan pelajaran.
4. Metode studi kasus memberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas dan
mendapatkan pengalaman dalam mengungkapkan pendapat kepada orang lain.
5. Kasus memfasilitasi pengembangan sense of judgement, tidak hanya menerima
secara tidak kritis apa saja yang diajarkan guru.
6. Kasus memberikan pengalaman yang diterapkan pada situasi pekerjaan.
7. Kasus menyajikan ilustrasi teori.

Buku ajar ini menyajikan kasus-kasus yang berkaitan dengan materi kimia.
Kasus-kasus disajikan di awal sebelum memulai submateri, dengan tujuan untuk
memberi stimulasi dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Selanjutnya,
kasus dapat dipecahkan bersama oleh siswa secara berkelompok.

ii KIMIA Kelas XI
Petunjuk Penggunaan Buku

Petunjuk penggunaan buku ajar kimia berbasis studi kasus berguna untuk memandu
pembaca untuk mengetahui komponen-komponen dalam buku ajar ini. Penjelasan
singkat mengenai komponen tersebut akan membantu mempermudah pemahaman
kalian tentang materi yang disajikan dalam buku ini.

Halaman awal bab

Berisi uraian kompetensi


dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari.

Peta konsep

Merupakan garis besar


hubungan antar konsep di
dalam bab yang telah
dibahas.

B
Rangkuman
e
r
Memuat ringkasan dan
i
Uji kemampuan diri intisari dari materi yang
s
telah dipelajari dalam bab
Berisi latihan soal untuk i
tertentu.
menguji pemahaman siswa
tentang konsep yang disajikan. u
Glosarium
r
Konsep kimia a istilah-istilah yang
Berisi
pada buku yang iii
KIMIA Kelas XI i
terdapat
Berisi konsep penting yang a
disusun secara alfabetis.
berhubungan dengan materi. n
k
e
o
r
m
i
p
s
e
i
t
e
u
n
Penyajian
r kasus
s
a
Berisi
i uraian kasus terkait
i
dengan materi kimia.
a
Kasus
n
d disajikan di awal
a sebelum memulai
materi
s
submateri
k baru.
a
o
r
m
p
(
e
K
t
D
e
)
n
Uji kemampuan diri s
,

i
Berisi latihan soal untuk i
menguji pemahaman siswa n
d
tentang konsep yang disajikan. d
a
i
Konsep kimia s
k
a
a
Berisi konsep penting yang r
t
berhubungan dengan materi. o
(
r
K B
,
D e
) r
d
, i
Rangkuman
a
s
n
i i
Memuat ringkasan dan
n
intisari dari materi yang
t
d u
telah
u dipelajari dalam bab
i r
tertentu.
j
k a
u
i
Glosarium
a
a
t a
n
Berisi
o nistilah-istilah
yang
terdapat
r pada buku yang
p
disusun
, k secara alfabetis.
e
o
m
d m
iv - KIMIA Kelas XI
a p
n e
b
t
e
u n
a
j s
j
u i
a
a
r
n d
DAFTAR ISI a
a
n
p s
Kata Pengantar ......................................................................................................i
a
e
d
Tentang Buku Kimia Berbasis Studi Kasus.........................................................ii
m r
a
-
Petunjuk Penggunaan Buku.................................................................................iv
r
(
Bab I Asam-Basa....................................................................................................1
b
i
K

A. Konsep Asam-Basa .....................................................................................4


e D
m
l )
B. Sifat Asam-Basa..........................................................................................6
a
a ,
t
C. Identifikasi Asam-Basa................................................................................8
j
e
i
D. Konsep pH, pOH, dan pKw.......................................................................11
a
r
r n
E. Kekuatan Asam-Basa ................................................................................14
i
d a
F. Penentuan Nilai pH dengan Perhitungan ...................................................18
n i
y
k
G. Penerapan Asam-Basa...............................................................................21
a
d a
n
a t
g
Bab II Kesetimbangan Ion dalam Larutan........................................................28
r o
i r
A. Kelarutan dan Faktor yang Memengaruhi Kelarutan.................................32
a
,
k
B. Hasil Kali Kelarutan (Ksp).........................................................................33
m
a
d
C. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan..........................................34
a
n
t a
D. Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan.......................................................35
n e
d
E. Ksp dan Reaksi Pengendapan.....................................................................36
r
i
i t
F. Hubungan Ksp dengan pH..........................................................................38
p
u
G. Aplikasi Prinsip Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.................................39
y
e
j
l
H. Hidrolisis...................................................................................................42
a u
a
n a
I. Sifat-sifat Garam........................................................................................43
j
g n
a
J. Reaksi Hidrolisis........................................................................................43
r
p
K. Kegunaan Hidrolisis..................................................................................50
a
i
k e
.
a m
Bab III Larutan Penyangga.................................................................................56
n -

A. Pengertian Larutan Penyangga................................................................59


d b
B. Sifat Larutan Penyangga..........................................................................60
e
i
C. Perhitungan pH Larutan Penyangga........................................................62
p l
e a
D. Peran Larutan Penyangga........................................................................69
l j

KIMIA Kelas XI a a v
j r
a a
n
. d
a
r
i

Bab IV Titrasi Asam-Basa...................................................................................75


m
A. Pengertian Titrasi Asam Basa....................................................................78
a
B. Menentukan Kadar Larutan yang Dititrasi.................................................79
t
e
C. Kurva Titrasi..............................................................................................80
r
D. Penerapan Titrasi Asam-Basa....................................................................82
i

y
Bab V Koloid........................................................................................................87
a
A. Campuran..................................................................................................93
n
g
B. Jenis-jenis Koloid.......................................................................................96
C. Sifat-sifat Koloid......................................................................................102
a
D. Pembuatan Koloid...................................................................................111
k
a
n
Daftar Pustaka....................................................................................................123

d
i
p
e
l
a
j
a
r
i
.

vi KIMIA Kelas XI
BAB

1
ASAM-BASA
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

3.10 Menjelaskan konsep asam dan Setelah mengikuti proses


basa serta kekuatannya dan pembelajaran, diharapkan:
kesetimbangan pengionannya
dalam larutan. 1. Siswa mampu menjelaskan
berbagai konsep asam dan basa.
4.10 Menganalisis trayek perubahan
2. Siswa mampu membedakan sifat
pH beberapa indikator yang larutan asam dan basa.
diekstrak dari bahan alam melalui 3. Siswa mampu mengidentifikasi
percobaan perubahan warna indikator dalam
berbagai larutan.
4. Siswa mampu menentukan pH
Indikator Pencapaian Kompetensi larutan asam dan basa.
5. Siswa mampu melakukan
percobaan membuat indikator
1. Menjelaskan berbagai konsep
asam basa dari bahan alam dan
asam dan basa. melaporkannya.
2. Membedakan sifat larutan asam 6. Siswa mampu menganalisis
dan basa. trayek perubahan pH beberapa
3. Mengidentifikasi perubahan indikator yang diekstrak dari
warna indikator dalam berbagai bahan alam melalui percobaan.
larutan. 7. Siswa mampu menyimpulkan
perbedaan asam kuat dengan
4. Menentukan pH larutan asam dan
asam lemah serta basa kuat
basa. dengan basa lemah.
5. Melakukan percobaan membuat
indikator asam basa dari bahan
alam dan melaporkannya.
6. Menganalisis trayek perubahan
pH beberapa indikator yang
diekstrak dari bahan alam melalui
percobaan.
7. Menyimpulkan perbedaan asam
kuat dengan asam lemah serta
basaXIkuat dengan basa lemah.
KIMIA Kelas 1
2 KIMIA Kelas XI
PETA KONSEP

KIMIA Kelas XI 3
KASUS 1

Hujan Asam Merusak Patung Tembaga di Bandung

Coba kalian perhatikan Gambar 1.1. Gambar tersebut


menunjukkan kondisi geografis Bandung yang berada di daerah
cekungan terparah tingkat polusi. Celakanya hal tersebut
memicu potensi terjadinya hujan asam. Parahnya hujan asam,
bisa dilihat dari rusaknya patung-patung tembaga di Bandung.
Pada patung yang terbuat dari tembaga tersebut, terdapat
bercak-bercak berwarna kehijauan. Adanya bercak pada patung
diakibatkan oleh zat asam.
Hujan asam dikaitkan dengan adanya asam-asam dalam
air hujan yang merupakan hasil reaksi oksida belerang dan
nitrogen yang terdapat di udara dengan air hujan. Air hujan
bersifat asam karena di dalamnya terdapat asam sulfat dan asam
nitrat yang terbentuk dari reaksi oksida belerang (SO 3) dan
oksida nitrogen (NOx) di udara dengan air hujan. Pada kondisi Sumber: wordpress.com
normal, pH air hujan sekitar 5,6 karena mengandung asam
karbonat yang berasal dari reaksi karbon dioksida di atmosfer Gambar 1.1 Terkikisnya
dengan air hujan. Keasaman yang tinggi pada air hujan dapat patung akibat hujan asam.
mengakibatkan kematian makhluk hidup yang terkena air hujan
tersebut.

(Sumber: dimodifikasi dari detiknews.com)

Untuk memecahkan kasus di atas, kalian dapat menggunakan


buku pelajaran kimia maupun media internet untuk memeroleh
informasi.

DISKUSIKAN

Apakah kandungan kimia hujan asam?


Apakah akibatnya jika air hujan mengandung tingkat
keasaman tinggi?
Bagaimanakah proses terjadi hujan asam?
Bagaimanakah cara menanggulangi terjadinya hujan
asam?

4 KIMIA Kelas XI
A. Konsep Asam-Basa

Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentu sering


menjumpai zat-zat yang mengandung asam maupun basa.
Ketika kalian makan buah jeruk, apel, acar mentimun atau
tablet vitamin C, kalian pasti merasakan masam, bukan?
Sebaliknya, ketika kalian tidak sengaja menelan busa sabun
atau soda kue, lidah kalian tentunya berasa pahit. Apakah yang
menyebabkan rasa masam dan pahit tersebut? Apakah yang
membedakan asam dengan basa? Apa jadinya jika asam
bertemu dengan basa? Bagaimanakah jika asam atau basa
bereaksi dengan air? Untuk dapat memahaminya, mari pelajari
materi berikut ini.

1. Teori Arrhenius
Seorang ilmuwan dari Swedia, Svante August, Konsep kimia
Arrhenius mengemukakan teori mengenai asam dan basa pada
tahun 1886. Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen Teori Arrhenius hanya
terbatas pada pelarut saja.
(H+) jika dilarutkan dalam air. Misalnya, gas hidrogen klorida.
Jika pelarutnya bukan air
Jika gas HCl dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion dan zat yang terurai tidak
hidrogen (H+) sehingga larutan HCl yang terbentuk dikatakan menghasilkan ion H+ dan
OH- maka teori ini tidak
bersifat asam. Reaksi ionisasi yang terjadi dalam larutan HCl berlaku.
sebagai berikut.
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Ion hidrogen (H ) yang dihasilkan dari reaksi HCl dengan air
+

sebenarnya dalam bentuk terhidrasi, yaitu terikat pada molekul-


molekul air (H2O). Ion ini disebut sebagai ion hidronium
(H3O+). Perlu kalian ingat bahwa istilah ion hidrogen atau ion
hidronium sama saja, jadi kalian cukup menyingkatnya sebagai
ion hidrogen.
Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida
(OH ) jika dilarutkan dalam air. Misalnya, magnesium
-

hidroksida, Mg(OH)2 yang terdapat dalam obat maag. Jika


Mg(OH)2 dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH -,
seperti rumus berikut.
Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
2. Teori Bronsted-Lowry
Seorang kimiawan dari Denmark, Johannes Nicolaus
Bronsted, dan kimiawan dari Amerika Serikat, Thomas Martin
Lowry, mendefinisikan teori asam basa pada tahun 1923. Asam
adalah molekul atau ion yang memberikan proton (donor

KIMIA Kelas XI 5
proton) yaitu H+. Basa adalah molekul atau ion yang menerima
proton (akseptor proton). Jadi, dalam teori asam basa Bronsted-
Lowry, ion hidrogen (proton) dipindahkan dari asam ke basa.
Asam dan basa saling membentuk pasangan dengan kation atau
anion yang dihasilkannya dan dikatakan sebagai pasangan asam
basa konjugasi. Semakin kuat suatu asam, semakin lemah basa
konjugasinya, demikian pula sebaliknya. Jadi, asam kuat
memiliki basa konjugat yang lemah, dan sebaliknya.

CH3COOH(aq)+H2O(l) H3O+(aq)+CH3COO-(aq)
asam basa asam basa
konjugasi konjugasi

Berdasarkan reaksi tersebut, CH3COOH adalah asam karena


mendonorkan proton (H+) pada H2O. Sementara itu, H2O
termasuk basa karena menerima proton (H +) dari
CH3COOH. Oleh karena itu, H 3O+ termasuk asam
konjugasi dari H2O dan CH3COO- termasuk basa
konjugasi dari CH3COOH.

3. Teori Lewis
Seorang kimiawan dari Amerika Serikat, Gilbert N.Lewis,
pada tahun 1923 mendefinisikan asam-basa berdasarkan teori
ikatan kimia. Asam adalah senyawa yang dapat menerima
pasangan elektron. Basa adalah senyawa yang dapat
memberikan pasangan elektron.

Asam basa

Uji Kemampuan Diri 1.1

Apakah keunggulan teori asam basa Arrhenius, Bronsted- Lowry dan


Lewis?
Tuliskan reaksi asam-basa berikut menurut Bronsted-Lowry, lalu
tentukan pasangan asam-basa konjugasinya!
HCl(g) + H2O(l)
H2SO3(aq) + H2O(aq)

6 KIMIA Kelas XI
B. Sifat Larutan Asam-Basa

Larutan asam dan basa merupakan larutan elektrolit karena


kedua larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Selain
bersifat elektrolit, larutan asam dan basa memiliki sifat-sifat
lain. Berikut penjelasan mengenai sifat-sifat larutan asam dan
basa.
1. Asam
Larutan asam memiliki sifat-sifat seperti berikut ini.
a. Berasa masam
Rasa masam pada makanan dapat diketahui melalui uji
organoleptik (dicicipi). Uji ini hanya berlaku pada makanan
yang memiliki rasa masam. Kelemahan dari uji ini yaitu tidak
bisa diterapkan pada bahan-bahan kimia yang terdapat di
laboratorium.

b. Korosif
Korosif artinya dapat merusak berbagai benda logam
dan nonlogam. Apabila sifat korosif ini mengenai jaringan
tubuh, maka dapat mengakibatkan kerusakan. Sifat korosif ini
dimiliki oleh asam dalam bentuk larutannya karena dalam
bentuk larutan, asam akan terionisasi dan menghasilkan ion
hidrogen (H+). Semakin kuat tingkatan asamnya, semakin Sumber: fazada.co.id
mudah pula terionisasi membentuk ion hidrogen (H +) sehingga
Gambar 1.2. Jeruk yang
semakin bersifat korosif. mengandung asam.

c. Terurai menjadi hidrogen (H+) dan sisa asam (ion


negatif) jika dilarutkan dalam air.
Contoh: ionisasi HBr
HBr(aq) H+(aq) + Br-(aq)

d. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi


merah dan memiliki pH < 7

e. Dapat bereaksi dengan garam karbonat


Reaksi antara asam dengan garam karbonat menghasilkan
garam, air, dan gas CO2.
Contoh:
CaCO3(s) + 2 HCl(aq) CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

f. Dapat bereaksi dengan basa

KIMIA Kelas XI 7
Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan
air.
Contoh:
H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

2. Basa
Larutan basa memiliki sifat-sifat seperti berikut ini.

a. Berasa pahit, rasa pahit pada basa seperti rasa pahit pada
sabun. Sabun dapat dibuat dengan cara mereaksikan basa
kuat NaOH atau KOH dengan minyak.
b. Terasa licin, kulit dapat larut dalam basa kuat. Hal ini Sumber:
dapat terjadi ketika tangan direndam dalam air sabun atau republika.co.id
detergen. Setelah direndam, kulit tangan akan berkerut dan Gambar 1.3.
di balik kulit ada lapisan lemak. Jika terkena larutan basa, Detergen mengandung
sifat basa
maka akan terjadi reaksi penyabunan.Sabun yang terbentuk
menyebabkan terasa licin.
c. Bersifat kaustik, senyawa basa dapat merusak kulit atau
bersifat kaustik dan mengakibatkan rasa gatal.
d. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru
dan memiliki pH > 7.
e. Terionisasi menjadi sisa basa (ion logam) dan ion
hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam air.
Contoh: ionisasi NaOH
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
f. Dapat bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air.
Contoh:
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

8 KIMIA Kelas XI
Uji Kemampuan Diri 1.2

Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indikator kertas


lakmus merah (LM) dan lakmus biru (LB). Tentukanlah sifat larutan,
apakah asam atau basa. Tentukan pula pH-nya.
Larutan yang DiujiLMLBSifat LarutanpHAMerahBiru….
….BMerahMerah….….Cbirubiru….….Bagaimanakah cara aman untuk
mengetahui sifat asam-basa suatu larutan?

C. Identifikasi Asam-Basa

Jika kalian ingin menentukan harga pH dari suatu


larutan tertentu, maka kalian dapat menggunakan
indikator asam basa maupun pH meter.

a. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Kertas Lakmus


Indikator asam basa yang biasa digunakan di
laboratorium adalah kertas lakmus. Kalian tentu sudah biasa
berurusan dengan kertas lakmus untuk mengetahui keasaman
atau kebasaan larutan, bukan? Identifikasi asam-basa
menggunakan kertas lakmus dapat dilakukan dengan cara
mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi
dengan larutan. Kertas lakmus dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.

1) Kertas lakmus merah


Coba kalian perhatikan Gambar 1.4. Kertas lakmus
Sumber: republika.co.id
tersebut jika dicelupkan ke dalam larutan asam maka kertas
lakmus tidak akan berubah warna. Sebaliknya, jika dicelupkan Gambar 1.4. Kertas
lakmus sebagai indikator
ke dalam larutan basa, maka kertas lakmus akan berubah asam-basa
warna menjadi biru.

2) Kertas lakmus biru


Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan
asam, maka kertas lakmus berubah menjadi warna merah.
Sebaliknya, jika dicelupkan ke dalam larutan basa, maka tidak
mengubah warna kertas lakmus.

KIMIA Kelas XI 9
b. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Indikator Alami

Taukah kalian kubis ungu? Kubis ungu atau yang Konsep kimia
sering dikenal dengan kol ungu merupakan salah satu bahan
yang termasuk indikator alami. Jadi, indikator alami Indikator asam basa
adalah suatu zat yang
merupakan salah satu jenis indikator yang dapat diperoleh memberikan warna
dari tumbuh-tumbuhan. Indikator ini dapat dibuat dengan cara tertentu pada pH
larutan tertentu.
mengekstrak umbi, buah, atau bunga. Beberapa indikator alami
dan perubahan warnanya dalam suasana asam dan basa
disajikan pada Tabel 1.1
.

Tabel 1.1 Beberapa Indikator Alami dan Perubahan Warnanya


No Zat Indikator Warna
Asam Basa
1. Kunyit Kuning Jingga
2. Bunga sepatu Merah Kuning
3. Daun pacar air Merah Kuning
4. Bunga nusa indah Merah Kuning
5. Kubis ungu Merah muda Hijau kebiruan
6. Umbi bit Biru Merah
7. Bunga bugenvil Ungu Kuning
8. Bunga mawar merah Merah muda Hijau
9. Bunga kana Merah Kuning
10. Kulit manggis Cokelat kemerahan Biru kehitaman
11. Bunga anggrek Merah muda Hijau kemerahan
12. Bunga kamboja Cokelat muda Cokelat tua
(Sumber: Wulandari, dkk. 2017)

c. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Indikator Buatan

Indikator buatan merupakan indikator yang dibuat oleh


pabrik dan biasanya dapat ditemukan di laboratorium.
Kelebihan dari indikator buatan yaitu mampu menunjukkan
kisaran pH sehingga data yang dihasilkan lebih akurat.
Berbagai indikator buatan dan trayek pH serta perubahan
warnanya disajikan pada Tabel 1.2.

10 KIMIA Kelas XI
Tabel 1.2 Beberapa Indikator Buatan
No. Indikator Trayek Warna yang dihasilkan dalam
pH Larutan Asam Larutan
Basa
1. Fenolftalein (PP) 8,3 – 10,0 Tidak berwarna Merah muda
2. Bromtimol biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning Biru
3. Metil merah (MM) 4,4 – 6,2 Merah Kuning
4. Metil jingga (MO) 3,1 – 4,4 Merah Kuning
5. Bromkresol hijau 3, 8 – 5,4 Kuning Biru
6. Bromkresol ungu 5,2 – 6,8 Kuning Ungu
7. Alizarin kuning (fenol 10,1 – Kuning Merah
merah) 12,0
(Sumber: Wulandari, dkk. 2017)

d. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Alat Indikator

Contoh alat indikator asam basa adalah pH-meter dan


kertas indikator universal. Coba kalian perhatikan Gambar 1.5
mengenai pH-meter. pH-meter merupakan alat digital untuk
mengukur pH secara tepat. Penggunaan alat ini dilakukan
dengan mencelupkan elektrode pH-meter ke dalam larutan
yang diuji. Pada layar pH-meter akan diketahui harga pH
larutan. Oleh karena itu, penggunaan pH meter dikatakan
sangat praktis.
Kertas indikator universal yang dapat digunakan
dengan cara mencelupkan ke dalam larutan yang akan diuji. Sumber: omega.com
Setelah dicelupkan, kertas indikator menunjukkan perubahan
Gambar 1.5. pH meter
warna. Perubahan warna tersebut digunakan untuk menentukan sebagai indikator asam-
nilai pH. Selanjutnya, perubahan warna pada kertas indikator basa
setelah pencelupan dicocokkan dengan warna yang tertera
pada kemasan. Kemasan indikator universal mencantumkan
nilai pH 0-14 pada kedua sisinya. Warna yang sesuai dengan
kemasan menunjukkan harga pH larutan yang diuji.

Uji Kemampuan Diri 1.3

Suatu larutan tidak mengubah warna indikator kertas lakmus


merah. Apakah dapat disimpulkan bahwa larutan itu bersifat asam?
Jelaskan!
Suatu larutan memberi warna jingga dengan indikator metil jingga.
Apakah larutan itu bersifat asam, basa, atau netral? Jelaskan!
(trayek pH indikator metil jingga dapat dilihat dalam Tabel 1.2)

KIMIA Kelas XI 11
D. Konsep pH, pOH, pKw

1. pH
Jeruk nipis dan asam cuka sama-sama termasuk asam, Konsep kimia
tetapi tingkat keasamannya tidak sama, bukan? Bagaimana kita
menyatakan tingkat keasaman? Telah disebutkan bahwa
Jika semakin besar
pembawa sifat asam adalah ion H+. Jadi, derajat atau tingkat konsentrasi ion H+,
keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H + dalam maka semakin kecil
nilai pH. Larutan
larutan. Semakin besar konsentrasi ion H +, semakin asam pula dengan pH = 1 adalah
larutan tersebut. Seorang ahli kimia dari Denmark yang 10 kali lebih asam
bernama Sorensen (1868 – 1939), mengusulkan konsep pH daripada larutan
dengan pH = 2
untuk menyatakan konsentrasi ion H +, yaitu sama dengan
negatif logaritma konsentrasi ion H+. Berikut rumus dari
persamaan matematika: - .

pH = -log [H+]

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan beberapa rumus


sebagai berikut.
Jika [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n
Jika [H+] = x x 10-n, maka pH = n – log x
Sebaliknya, jika pH = n, maka [H+] = 10-n
2. pOH

Konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara


yang sama, yaitu pOH.

pOH = - log[OH-]

3. Tetapan Kesetimbangan Air (Kw)

Di kelas X kalian sudah mempelajari cara


membedakan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, yaitu
dengan menguji daya hantar listriknya. Hantaran listrik
melalui larutan ditunjukkan oleh lampu yang dipasang pada
rangkaian alat penguji elektrolit atau dari perubahan yang
dapat diamati pada elektrodenya. Selain itu, kalian juga telah
mempelajari bahwa penyebab larutan elektrolit dapat
menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat
bergerak bebas. Alat penguji elektrolit sederhana, dengan
beda potensial beberapa volt, tidak dapat menunjukkan daya

12 KIMIA Kelas XI
hantar listrik air. Oleh karena itu, air digolongkan sebagai zat
nonelektrolit. Namun, pengujian dengan alat yang lebih teliti
menunjukkan bahwa air dapat menghantarkan listrik
meskipun sangat buruk. Hal tersebut terjadi karena sebagian
kecil dari air terionisasi menjadi ion H + dan ion OH- sesuai
dengan reaksi kesetimbangan berikut.

H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)

Tetapan kesetimbangan untuk kesetimbangan ionisasi air


adalah:

…………………………………. (1.1)

Oleh karena [H2O] dapat dianggap konstan, hasil perkalian K c


dengan [H2O] merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan
kesetimbangan air (Kw).

………………………(1.2)

Harga Kw pada berbagai suhu adalah 1 x 10-14

4. Hubungan [H+] dengan [OH-]

Dalam air murni, konsentrasi ion H + sama besar dengan


konsentrasi OH- , sehingga diperoleh rumus:

Pada suhu kamar, yaitu sekitar 250C, Kw =1 x 10-14 sehingga

= 1 x 10-7 mol L-1

Jika ke dalam air ditambahkan suatu asam, maka nilai [H +]


akan bertambah, tetapi hasil perkalian [H+] x [OH-] tidak akan
berubah, tetap sama dengan Kw. Hal ini dapat terjadi karena
kesetimbangan bergeser ke kiri yang menyebabkan
pengurangan [OH-]. Kesetimbangan juga akan bergeser jika ke
dalam air ditambahkan suatu basa.

KIMIA Kelas XI 13
Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa:

Dalam larutan berair: [H+] x [OH-] = Kw

Dalam air murni : [H+] = [OH-]

Dalam larutan asam : [H+] > [OH-]

Dalam larutan basa : [H+] < [OH-]

5. Hubungan pH dengan pOH

Hubungan antara pH dengan pOH dapat diturunkan


dari persamaan tetapan kesetimbangan air (Kw).
Kw = [H+] x [OH-]
Jika kedua ruas persamaan ini diambil harga negatif
logaritmanya, diperoleh:
-log Kw = -log ([H+] x [OH-])

-log Kw = (-log [H+]) + (-log [OH-])

dengan, p = -log, maka:

pKw = pH + pOH

atau
pH + pOH = pKw ………………………………. (1.3)
Pada suhu kamar, dengan harga Kw = 1 x 10-14 (pKw = 14),
sehingga pH + pOH = 14

Uji Kemampuan Diri 1.4

Tentukanlah pH larutan jika diketahui konsentrasi ion H+ sebagai


berikut.
6 x 10-4 M (diketahui log 2 = 0,301; log 3 = 0,48)
Tentukanlah pH larutan jika diketahui konsentrasi ion OH- sebagai
berikut.
2 x 10-3 M (diketahui log 2 = 0,301)

14 KIMIA Kelas XI
E. Kekuatan Asam-Basa

Kekuatan asam dan basa dinyatakan dalam besaran derajat


ionisasi dan tetapan kesetimbangan ionisasinya.

1. Derajat Ionisasi
Derajat ionisasi (α) adalah perbandingan antara jumlah zat
yang terionisasi dengan jumlah zat mula-mula.

Jika zat terionisasi sempurna, maka derajat ionisasi = 1,


sehingga disebut elektrolit kuat. Jika zat tidak mengalami
ionisasi, maka derajat ionisasinya = 0, sehingga disebut
nonelektrolit. Jadi, batas-batas nilai derajat ionisasi adalah 0
< α < 1 sehingga disebut elektrolit lemah.

2. Tetapan Ionisasi Asam (Ka)


Telah disebutkan bahwa asam kuat terionisasi sempurna.
Reaksi ionisasinya merupakan reaksi berkesudahan.

Contoh:

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

Di lain pihak, asam lemah terionisasi sebagian. Reaksi


ionisasinya merupakan reaksi kesetimbangan.

Contoh:

CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)

Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat


dirumuskan sebagai berikut.

HA(aq) H+(aq) + A-(aq) ……………. (1.4)

Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam lemah disebut


tetapan ionisasi asam dan diberi lambang Ka. Untuk asam
lemah HA (Persamaan 1.4) di atas, persamaan tetapan
ionisasinya adalah sebagai berikut.

KIMIA Kelas XI 15
………………………….(1.5)

Hubungan antara kekuatan asam dengan tetapan


kesetimbangan asam (Ka), yaitu semakin kuat suatu asam,
reaksi kesetimbangan asam semakin condong ke kanan.
Akibatnya, harga Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga
Ka mencerminkan kekuatan asam. Semakin besar K a, semakin
kuat asamnya.

Nilai Ka dari beberapa asam disajikan pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3 Daftar Tetapan Ionisasi (Ka) Beberapa Asam

No. Nama Asam Rumus Ka


Kimia
1. Asam asetat CH3COOH 1,8 x 10-5
2. Asam benzoate C6H5COOH 6,5 x 10-5
3. Asam format HCOOH 1,8 x 10-4
4. Fenol C6H5OH 1,3 x 10-10
5. Asam sianida HCN 4,9 x 10-10
6. Asam flourida HF 6,8 x 10-4
(Sumber: Wulandari, dkk. 2017)

3. Hubungan Tetapan Ionisasi Asam (Ka) dengan


Derajat Ionisasi (α)

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa derajat ionisasi (α)


merupakan jumlah zat yang terionisasi dibagi dengan jumlah
zat mula-mula.

Jika konsentrasi elektrolit (zat mula-mula) adalah M molar,


maka persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut.

Dengan menata ulang persamaan terakhir ini, jumlah zat yang


terionisasi adalah Mα.
Selanjutnya, komposisi kesetimbangan dari suatu asam
lemah (HA) yang mempunyai konsentrasi M molar dan

16 KIMIA Kelas XI
terionisasi dengan derajat ionisasi (α) dapat dinyatakan
sebagai berikut.
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Mula-mula : M - -
Reaksi : -Mα +Mα +Mα
Setimbang : M(1-α) Mα Mα

Jika komposisi kesetimbangan ini dimasukkan ke dalam


persamaan tetapan kesetimbangan asam (Persamaan 1.5)
diperoleh:

…………………… (1.6)

Dengan menganggap (1-α) = 1, maka persamaan di atas menjadi:

Jadi, ……………..(1.7)

Ka merupakan suatu tetapan, persamaan (1.7) menyatakan


bahwa jika kemolaran (M) semakin kecil, maka derajat ionisasi
(α) semakin besar.

4. Tetapan Ionisasi Basa (Kb)

Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.

Contoh:
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)

Di lain pihak, reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi


kesetimbangan. Secara umum, reaksi ionisasi basa lemah
bervalensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.

LOH(aq) L+(aq) + OH-(aq) ………….(1.8)

Tetapan kesetimbangan persamaan (1.8) disebut tetapan


ionisasi basa (Kb).

KIMIA Kelas XI 17
…………… (1.9)

5. Hubungan Tetapan Ionisasi Basa (Kb) dengan Derajat


Ionisasi (α)

Hubungan tetapan ionisasi basa dengan derajat ionisasi


basa adalah sebagai berikut.

…………….(1.10)

6. Kekuatan Relatif Asam dan Basa (Teori Bronsted-


Lowry)

Di bagian awal telah dijelaskan bahwa dalam konsep


asam-basa Bronsted Lowry, asam kuat merupakan spesi yang
mudah melepas proton, sedangkan basa kuat merupakan spesi
yang mempunyai kecenderungan kuat menarik proton.
Sebaliknya, asam lemah merupakan spesi yang sukar melepas
proton, sedangkan basa lemah merupakan spesi yang lemah
menarik proton. Kekuatan asam dan basa Bronsted Lowry
bersifat relatif. HCl dalam air bersifat sebagai asam kuat,
sedangkan CH3COOH dalam air bersifat asam lemah. Jadi,
dapat dikatakan bahwa HCl merupakan asam yang lebih kuat
daripada CH3COOH. Walaupun CH3COOH bersifat asam
lemah dalam air, ia bersifat asam kuat dalam NH 3. Hal itu
menunjukkan bahwa NH3 merupakan basa yang lebih kuat
daripada air. Kekuatan relatif dari berbagai asam dan basa
disajikan pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Kekuatan Relatif Berbagai Asam dan Basa
Asam Basa
Asam HClO4 ClO4- Basa terlemah
terkuat H2SO4 HSO4 -

HCl Cl-
HNO3 NO3-
H3O+ H2O
H3PO4 H2PO4-
H2CO3 HCO3-
NH4 +
NH3
H2O OH-

18 KIMIA Kelas XI
Asam Basa
Asam NH3 NH2-
terlemah OH- O2- Basa terkuat

Hubungan kekuatan asam dengan basa konjugasi dapat


dicontohkan dengan larutan HCl dalam air. HCl bersifat asam
kuat dalam air. Di dalam larutan, HCl tidak lagi dalam bentuk
molekul, melainkan berubah menjadi ion, yaitu membentuk
Cl-. Molekul HCl mengalami ionisasi secara sempurna dalam
air karena ion Cl- merupakan basa lemah. Jadi, dapat
disimpulkan asam kuat mempunyai basa konjugasi yang
lemah. Semakin kuat asam, semakin lemah basa konjugasinya.

Uji Kemampuan Diri 1.5

Basa LOH dan MOH mempunyai tetapan ionisasi (Kb) berturut-


turut 2 x 10-5 dan 1 x 10-7. Basa manakah yang lebih kuat?
Larutan basa LOH 0,1 M terionisasi 2%. Tentukan nilai tetapan
ionisasi (Kb) basa tersebut.

F. Penentuan Nilai pH dengan Perhitungan

1. Menghitung pH Larutan Asam

a. Asam kuat
Asam kuat dapat terionisasi sempurna dalam air.
Penentuan pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasi asam
diketahui.

[H+] = M x valensi asam

b. Asam lemah
Asam lemah tidak terionisasi sempurna dalam air.
Oleh karena itu, konsentrasi ion H + dalam larutan tidak dapat
dikaitkan secara stokiometris dengan konsentrasi asam.
Penentuan konsentrasi ion H+ dapat ditentukan jika derajat
ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka) asam juga ditentukan.

KIMIA Kelas XI 19
1) Jika diketahui tetapan ionisasi asam (K a)

Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam
M = konsentrasi asam

2) Jika diketahui derajat ionisasi (α)

[H+] = M x α

c. Basa lemah

d. Basa kuat
[OH-] = M x α

KASUS 2

Tersengat Tawon Menyebabkan Seseorang Mengalami


Kematian

Serangan tawon jenis Vespa Affinis menyebabkan


sebanyak tujuh warga Klaten meninggal dunia. Bahkan, kini
jumlah antrean untuk pemusnahan sarang tawon yang oleh
penduduk lokal dikenal sebagai tawon endhas itu telah
mencapai 22 antrean. Kepala Dinas Pemadam dan Kebakaran
(Damkar) Klaten, Nur Khodik, menyebutkan bahwa jumlah
warga yang meninggal karena tersengat tawon endhas itu
mencapai tujuh orang selama dua tahun terakhir. Proses
penanganan atau pemusnahan sarang tawon endhas itu
ditangani oleh petugas Dinas Damka.
Hal yang sama juga terjadi pada Darya yang berumur Sumber: beritagar.id
34 tahun tewas usai disengat ribuan lebah madu. Korban tewas
Gambar 1.6. Sengatan lebah
diserang ribuan lebah madu saat mencari sarang lebah di sebuah mengandung senyawa asam
kebun. Dari info yang diperoleh, mula-mula korban berangkat
mencari larva lebah untuk dikonsumsi. Saat tiba diperkebunan,
mereka menemukan sarang lebah dan bermaksud untuk

20 KIMIA Kelas XI
mengambilnya. Warga yang melihat kejadian tersebut
menjelaskan, jika ternyata kondisi Daryo cukup parah akibat
sengatan lebah itu, sehingga nyawanya tidak dapat
terselamatkan.
Jika kondisi korban masih dapat tertolong, maka jenis
senyawa yang terkandung dalam tawon dan lebah harus
diprediksi untuk mengobati tawon dan lebah. Sengatan lebah
mengandung asam, sedangkan tawon mengandung basa.

(Sumber: dimodifikasi dari liputan6.com)

Untuk memecahkan kasus di atas, kalian dapat menggunakan


buku pelajaran kimia maupun media internet untuk memeroleh
informasi.

DISKUSIKAN

Berdasarkan sifat asam atau basa, termasuk ke dalam


sifat apakah tawon dan lebah?
Apakah yang terjadi jika tubuh tersengat tawon atau
lebah?
Bagaimanakah cara untuk mengatasi sengatan tawon
atau lebah?

KASUS 3

Penyakit Asam Lambung Merenggut Nyawa Seseorang

Dunia hiburan sempat digemparkan dengan


meninggalnya beberapa aktor serta publik figure ternama di
Indonesia, seperti Didi Petet dan Ade Juwita. Kejadian ini Sumber: healthdetik.com
terjadi pada tahun 2015 silam. Kedua seniman senior ini Gambar 1.7. Lambung
menghembuskan nafas terakhirnya akibat satu penyakit kronis manghasilkan asam kuat
yang mematikan, yaitu asam lambung. HCl

Asam lambung merupakan senyawa asam pada tubuh


manusia yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme
atau bakteri pada makanan. Banyak tidaknya produksi asam
lambung bergantung pada jenis makanan apa yang dikonsumsi.

KIMIA Kelas XI 21
Namun, cairan asam lambung ini akan menjadi masalah ketika
sudah mengalir menuju esofagus (bagian penghubung antara
kerongkongan dan lambung).
Penyakit asam lambung dapat diatasi dengan
mengonsumsi obat maag. Dalam obat maag terkandung zat
bersifat basa. Obat maag dapat mengurangi kelebihan asam
lambung karena terjadi reaksi antara asam lambung dengan
bahan aktif dalam obat maag.

(Sumber: dimodifikasi dari gril.ID)

Untuk memecahkan kasus di atas, kalian dapat menggunakan


buku pelajaran kimia maupun media internet untuk memeroleh
informasi.

DISKUSIKAN

Apakah kandungan yang terdapat dalam obat


maag ?
Bersifat apakah kandungan yang terdapat dalam
obat maag?
Apa akibatnya jika tubuh mengandung asam
lambung berlebih?
Bagaimanakah cara mencegah timbulnya penyakit
maag akibat asam lambung berlebih?
Bagaimanakah cara mengatasi penyakit maag ?

G. Penerapan Asam-Basa

1. Dalam Bidang Kedokteran


a. Obat Maag
Asam lambung bermanfaat untuk membantu proses
pencernaan makanan dan mengaktifkan beberap enzim
pencernaan. Dalam lambung inilah proses pencernaan
makanan terjadi dan selanjutnya makanan diteruskan ke
usus halus. Asam lambung yang produksinya berlebihan
dapat merusak dinding lambung karena sifat korosif asam
tersebut. Penyakit asam lambung dapat diatasi dengan
mengonsumsi obat maag.
22 KIMIA Kelas XI
b. Obat Sengatan Lebah dan Tawon
Prinsip reaksi asam dan basa dapat dimanfaatkan
untuk mengobati sengatan lebah dan tawon. Sengatan
lebah mengandung senyawa asam, sedangkan sengatan
tawon mengandung senyawa basa. Dengan mengetahui
jenis senyawa yang terkandung dalam sengatan tawon dan
lebah, kita dapat memprediksi cara mengobati sengatan
lebah dan tawon.

2. Dalam Bidang Ekologi dan Arkeologi


Air hujan bersifat asam karena di dalamnya terdapat
asam sulfat dan asam nitrat. Pada kondisi normal, air
hujan mengandung asam karbonat yang berasal dari reaksi
antara air hujan dengan gas karbondioksida di udara.
Adanya asam karbonat bermanfaat bagi tanah karena
dapat membantu melarutkan mineral-mineral di
permukaan bumi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
hewan.

KIMIA Kelas XI 23
Rangkuman

1. Teori asam-basa terdiri atas teori asam basa Arrhenius, Lewis, dan Bronsted-
Lowry.
2. Larutan asam-basa dapat dikenali dengan menggunakan kertas lakmus dan
indikator asam-basa lainnya.
3. Berdasarkan kekuatannya, larutan asam-basa dapat digolongkan ke dalam
asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah.
4. pH larutan dapat diukur menggunakan larutan indikator, kertas pH, indikator
universal, dan pH meter.
5. Perhitungan konsentrasi asam-basa.
a. Asam kuat: [H+] = M x α

b. Asam lemah:

c. Basa kuat:

d. Basa lemah: [OH-] = M x α

Glosarium

Glosarium
24 KIMIA Kelas XI
Asam konjugasi, spesi asam yang terbentuk karena penambahan ion H + ke
dalam larutan basa.
Asam kuat, senyawa asam yang terurai sempurna dalam air, merupakan
elektrolit kuat.
Asam lemah, senyawa asam yang hanya terurai sebagian dalam air, merupakan
elektrolit lemah
Basa konjugasi, spesi basa yang terbentuk karena pelepasan ion H+ dari asam.
Basa kuat, senyawa basa yang terurai sempurna dalam air, merupakan elektrolit
kuat.
Basa lemah, senyawa basa yang terurai sebagian jika dilarutkan dalam air,
merupakan elektrolit lemah.
Indikator, asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna tertentu pada pH
larutan tertentu.
Kertas lakmus, suatu kertas dari bahan kimia yang berubah warna jika
dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa.
pH, ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan.

KIMIA Kelas XI 25
UJI KOMPETENSI

I. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Di antara senyawa kimia berikut d. H3PO4(aq) 3H+(aq) +


yang bersifat asam menurut PO4 (aq)
3-

Arrhenius adalah .... e. H3PO4(aq) 2H+(aq) +


a. NH3 d. BaSO4 HPO42-(aq)
b. NH4Cl e. Ba(OH)2 4. Di antara molekul berikut, yang
c. H2CO3 dapat berperan sebagai basa Lewis
2. Diketahui persamaan reaksi berikut. adalah ….
CH3COOH(aq) + H2O(l) a. BCl3 d. SO2
CH3COO-(aq) + H3O+(aq) b. PCl5 e. H2O
Pernyataan yang tepat mengenai c. AlF3
reaksi tersebut menurut konsep 5. Pasangan asam-basa konjugasi
Bronsted-Lowry adalah …. dalam reaksi H2O(l) + CN-(aq)
a. CH3COOH bersifat asam HCN(aq) + OH-(aq) adalah ….
karena melepaskan H+ a. H2O dan CN-
dalam air. b. H2O dan HCN
b. H2O bersifat asam karena c. CN- dan HCN
mendonorkan proton. d. CN- dan OH-
c. H3O+ bersifat basa karena e. HCN dan OH-
menerima proton. 6. Pasangan ion-ion berikut ini yang
d. CH3COO- berperan sebagai merupakan pasangan asam-basa
basa karena menerima konjugasi adalah….
proton. a. CH3COOH dan OH-
e. H2O bersifat asam karena b. CH3COOH dan H+
mendonorkan pasangan c. H2CO3 dan HCO3-
elektron bebas. d. H3PO4 dan PO43-
3. Di antara reaksi-reaksi berikut yang e. OH- dan H3O+
merupakan reaksi yang tepat 7. Cermati beberapa sifat larutan
menggambarkan ionisasi total asam berikut.
fosfat adalah …. 1) Bersifat korosif.
a. H3PO4(aq) H3+(aq) + 2) Menghasilkan ion OH- dalam air.
PO4 (aq)
-
3) Tidak dapat mengubah warna
b. H3PO4(aq) 3H3+(aq) + kertas lakmus biru menjadi
PO43-(aq) merah.
c. H3PO4(aq) H3+(aq) + 4) Berasa masam.
3PO3-(aq) 5) Bersifat kaustik.

26 KIMIA Kelas XI
Sifat larutan basa ditunjukkan oleh 12. Perhatikan larutan-larutan asam
angka …. berikut!
a. 1), 2), dan 3) 1) 100 mL HNO3 0,05 M
b. 1), 2), dan 4) 2) 50 mL H2SO4 0,01 M
c. 2), 3), dan 5) 3) 100 mL HCl 0,005 M
d. 2), 4), dan 5) 4) 200 mL HBr 0,02 M
e. 3), 4), dan 5) 5) 50 mL HClO4 0,01 M
8. Diketahui trayek pH beberapa Pasangan larutan yang mempunyai
indikator berikut. nilai pH sama besar ditunjukkan
No. Indikator Trayek pH oleh angka ….
1) Fenolftalein 8,3-10,0 a. 1) dan 2) d. 3) dan 5)
2) Bromtimol biru 6,0-7,6 b. 1) dan 4) e. 4) dan 5)
3) Alizarin kuning 10,1-12,0 c. 2) dan 4)
4) Bromkresol 3,8-5,4 13. Sebanyak 10 mL larutan H2SO4
hijau 0,01 M diencerkan dengan
5) Metil jingga 3,1-4,4 menambahkan air hingga 250 mL.
Nilai pH larutan setelah diencerkan
Indikator yang sesuai untuk adalah ….
menentukan pH air jeruk nipis a. 3 – log 4 d. 6 – log 4
ditunjukkan oleh angka …. b. 3 + log 3 e. 8 + log 4
a. 1) dan 2) d. 3) dan 5) c. 4 – log 8
b. 1) dan 3) e. 4) dan 5) 14. Nilai derajat ionisasi asam lemah
c. 2) dan 4) dengan konsentrasi 0,02 M dan pH
9. Di antara larutan berikut yang = 3 – log 5 adalah ….
mampu mengubah warna kertas a. 0,15 d. 0,40
lakmus merah menjadi biru adalah b. 0,25 e. 0,50
…. c. 0,35
a. Na2C2O3 d. H2C2O4 15. Larutan H2CO3 0,001 M
b. H3PO4 e. CH3COOH mempunyai pH = 5 – log 2. Harga
c. NH4Cl tetapan ionisasi H2CO3 sebesar ….
10. Larutan HNO3 0,01 M sebanyak a. 4 x 10-10 d. 2 x 10-5
100 mL mempunyai pH …. b. 2 x 10-7 e. 4 x 10-5
a. 1,5 d. 4,5 c. 4 x 10-7
b. 2,0 e. 5,0 16. Konsentrasi H+ yang terdapat dalam
c. 3,0 100 mL HF 0,1 M jika Ka HF = 6,4
11. Pada suhu 50oC, harga tetapan x 10-4 adalah ….
kesetimbangan air = 5,47 x 10-14. a. 6,4 x 10-4 M d. 8 x 10-3 M
Konsentrasi ion H+ pada keadaan b. 6,4 x 10-3 M e. 8 x 10-2 M
tersebut sebanyak …. c. 8 x 10-4 M
a. 2,34 x 10-7 d. 2,34 x 10-14 17. Suatu asam lemah HX mempunyai
b. 3,28 x 10-7 e. 3,28 x 10-14 pH = 3 dan nilai Ka = 2 x 10-5.
c. 5,10 x 10-7
KIMIA Kelas XI 27
Konsentrasi larutan asam lemah a. 1.000 mL d. 400 mL
tersebut adalah …. b. 750 mL e. 250 mL
a. 0,02 d. 0,20 c. 600 mL
b. 0,05 e. 0,50 20. 100 mL larutan KOH 0,01 M
c. 0,10 dicampurkan ke dalam 100 mL
18. Larutan 200 mL HCl 0,04 M larutan Ca(OH)2 0,01 M. pH
mempunyai pH …. campuran larutan tersebut adalah
a. 2 – log 2 d. 2 + log 2 ….
b. 2 – log 4 e. 2 + log 4 a. 12
c. 4 – log 2 b. 12 + log 1,5
19. Volume air yang diperlukan untuk c. 13
membuat larutan KOH dengan pH = d. 13 + log 1,5
13 dari 1,4 gram kristal KOH e. 14
adalah …. (Mr KOH = 56)

II. ESAI

1. Tuliskan reaksi asam-basa berikut menurut Bronsted-Lowry, lalu tentukan


pasangan asam-basa konjugasinya!
a. HCl(g) + H2O(l)
b. HC2O4-(aq) + NH3(aq)
c. CH3COOH(aq) + HCl(aq)
d. H2SO3(aq) + H2O(aq)
e. NH4+(aq) + CO32-(aq)
2. Hitunglah konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan H2SO4 0,01 M serta nilai pH-
nya pada suhu 30oC! (Kw=1,47 x 10-14)
3. Jika diketahui pH larutan Ba(OH) 2 adalah 11,6 dan log 4 = 0,6, tentukan
konsentrasi larutan tersebut!
4. Hitunglah pH larutan berikut!
a. H2SO4 0,02 M
b. Ca(OH)2 0,005 M
c. HNO3 0,005 M
5. Asam lemah HCN mempunyai nilai Ka = 7,2 x 10-10. Hitunglah pH larutan HCN
yang mempunyai konsentrasi 0,2 M! (log 1,2 = 0,08)

28 KIMIA Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai