Asam Basa Revisi
Asam Basa Revisi
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat-Nya, buku ajar kimia berbasis studi kasus ini dapat
terselesaikan. Buku ajar ini disusun terkait dengan pelaksanaan penelitian
pengembangan yang berjudul “Pengembangan Buku Ajar Kimia Berbasis
Studi Kasus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.
Buku ajar ini disusun dengan tujuan untuk memfasilitasi siswa
dengan materi ajar yang telah disesuaikan dengan Kompetensi Dasar,
Indikator, dan tujuan pembelajaran kimia sehingga materi kimia mudah
dipahami. Buku ini menyajikan kasus-kasus yang mudah ditemukan di
kehidupan sehari-hari dan berkaitan dengan materi kimia. Buku ini juga
dilengkapi dengan gambar-gambar dan penjelasan langkah demi langkah
secara detail sehingga diharapkan siswa lebih mengerti dan memahami mata
pelajaran kimia. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan berbagai tugas dan
evaluasi agar kemampuan siswa semakin terasah dan mengetahui sejauh
mana siswa mencapai kompetensinya.
Proses penyusunan buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung penyusunan buku ini, baik dari segi materi
ataupun dari segi motivasi yang diberikan kepada penyusun, diantaranya:
1. Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si., selaku pembimbing I, yang
telah memberikan banyak masukan yang konstruktif serta
pembelajaran yang luar biasa.
2. Dr. A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika, M.Pd., selaku pembimbing II,
yang telah memberikan masukan terkait cara penyajian materi.
Penyusun,
KIMIA Kelas XI i
TENTANG BUKU AJAR KIMIA BERBASIS STUDI KASUS
Kasus-kasus yang disajikan dapat diambil dari buku teks atau sumber lainnya
yang berkaitan dengan kasus di kehidupan nyata. Studi kasus dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran manakala siswa memiliki permasalahan pada pengetahuan awal
sehingga sangat tepat untuk mendorong penetapan masalah. Manfaat kasus apabila
diterapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Kasus dapat memberi kesempatan kepada siswa berupa pengalaman dalam
menghadapi masalah.
2. Kasus menyajikan berbagai isu nyata desain.
3. Realisme kasus melibatkan siswa untuk aktif dan meningkatkan motivasi
dalam mempelajari bahan pelajaran.
4. Metode studi kasus memberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas dan
mendapatkan pengalaman dalam mengungkapkan pendapat kepada orang lain.
5. Kasus memfasilitasi pengembangan sense of judgement, tidak hanya menerima
secara tidak kritis apa saja yang diajarkan guru.
6. Kasus memberikan pengalaman yang diterapkan pada situasi pekerjaan.
7. Kasus menyajikan ilustrasi teori.
Buku ajar ini menyajikan kasus-kasus yang berkaitan dengan materi kimia.
Kasus-kasus disajikan di awal sebelum memulai submateri, dengan tujuan untuk
memberi stimulasi dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Selanjutnya,
kasus dapat dipecahkan bersama oleh siswa secara berkelompok.
ii KIMIA Kelas XI
Petunjuk Penggunaan Buku
Petunjuk penggunaan buku ajar kimia berbasis studi kasus berguna untuk memandu
pembaca untuk mengetahui komponen-komponen dalam buku ajar ini. Penjelasan
singkat mengenai komponen tersebut akan membantu mempermudah pemahaman
kalian tentang materi yang disajikan dalam buku ini.
Peta konsep
B
Rangkuman
e
r
Memuat ringkasan dan
i
Uji kemampuan diri intisari dari materi yang
s
telah dipelajari dalam bab
Berisi latihan soal untuk i
tertentu.
menguji pemahaman siswa
tentang konsep yang disajikan. u
Glosarium
r
Konsep kimia a istilah-istilah yang
Berisi
pada buku yang iii
KIMIA Kelas XI i
terdapat
Berisi konsep penting yang a
disusun secara alfabetis.
berhubungan dengan materi. n
k
e
o
r
m
i
p
s
e
i
t
e
u
n
Penyajian
r kasus
s
a
Berisi
i uraian kasus terkait
i
dengan materi kimia.
a
Kasus
n
d disajikan di awal
a sebelum memulai
materi
s
submateri
k baru.
a
o
r
m
p
(
e
K
t
D
e
)
n
Uji kemampuan diri s
,
i
Berisi latihan soal untuk i
menguji pemahaman siswa n
d
tentang konsep yang disajikan. d
a
i
Konsep kimia s
k
a
a
Berisi konsep penting yang r
t
berhubungan dengan materi. o
(
r
K B
,
D e
) r
d
, i
Rangkuman
a
s
n
i i
Memuat ringkasan dan
n
intisari dari materi yang
t
d u
telah
u dipelajari dalam bab
i r
tertentu.
j
k a
u
i
Glosarium
a
a
t a
n
Berisi
o nistilah-istilah
yang
terdapat
r pada buku yang
p
disusun
, k secara alfabetis.
e
o
m
d m
iv - KIMIA Kelas XI
a p
n e
b
t
e
u n
a
j s
j
u i
a
a
r
n d
DAFTAR ISI a
a
n
p s
Kata Pengantar ......................................................................................................i
a
e
d
Tentang Buku Kimia Berbasis Studi Kasus.........................................................ii
m r
a
-
Petunjuk Penggunaan Buku.................................................................................iv
r
(
Bab I Asam-Basa....................................................................................................1
b
i
K
KIMIA Kelas XI a a v
j r
a a
n
. d
a
r
i
y
Bab V Koloid........................................................................................................87
a
A. Campuran..................................................................................................93
n
g
B. Jenis-jenis Koloid.......................................................................................96
C. Sifat-sifat Koloid......................................................................................102
a
D. Pembuatan Koloid...................................................................................111
k
a
n
Daftar Pustaka....................................................................................................123
d
i
p
e
l
a
j
a
r
i
.
vi KIMIA Kelas XI
BAB
1
ASAM-BASA
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran
KIMIA Kelas XI 3
KASUS 1
DISKUSIKAN
4 KIMIA Kelas XI
A. Konsep Asam-Basa
1. Teori Arrhenius
Seorang ilmuwan dari Swedia, Svante August, Konsep kimia
Arrhenius mengemukakan teori mengenai asam dan basa pada
tahun 1886. Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen Teori Arrhenius hanya
terbatas pada pelarut saja.
(H+) jika dilarutkan dalam air. Misalnya, gas hidrogen klorida.
Jika pelarutnya bukan air
Jika gas HCl dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion dan zat yang terurai tidak
hidrogen (H+) sehingga larutan HCl yang terbentuk dikatakan menghasilkan ion H+ dan
OH- maka teori ini tidak
bersifat asam. Reaksi ionisasi yang terjadi dalam larutan HCl berlaku.
sebagai berikut.
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Ion hidrogen (H ) yang dihasilkan dari reaksi HCl dengan air
+
KIMIA Kelas XI 5
proton) yaitu H+. Basa adalah molekul atau ion yang menerima
proton (akseptor proton). Jadi, dalam teori asam basa Bronsted-
Lowry, ion hidrogen (proton) dipindahkan dari asam ke basa.
Asam dan basa saling membentuk pasangan dengan kation atau
anion yang dihasilkannya dan dikatakan sebagai pasangan asam
basa konjugasi. Semakin kuat suatu asam, semakin lemah basa
konjugasinya, demikian pula sebaliknya. Jadi, asam kuat
memiliki basa konjugat yang lemah, dan sebaliknya.
CH3COOH(aq)+H2O(l) H3O+(aq)+CH3COO-(aq)
asam basa asam basa
konjugasi konjugasi
3. Teori Lewis
Seorang kimiawan dari Amerika Serikat, Gilbert N.Lewis,
pada tahun 1923 mendefinisikan asam-basa berdasarkan teori
ikatan kimia. Asam adalah senyawa yang dapat menerima
pasangan elektron. Basa adalah senyawa yang dapat
memberikan pasangan elektron.
Asam basa
6 KIMIA Kelas XI
B. Sifat Larutan Asam-Basa
b. Korosif
Korosif artinya dapat merusak berbagai benda logam
dan nonlogam. Apabila sifat korosif ini mengenai jaringan
tubuh, maka dapat mengakibatkan kerusakan. Sifat korosif ini
dimiliki oleh asam dalam bentuk larutannya karena dalam
bentuk larutan, asam akan terionisasi dan menghasilkan ion
hidrogen (H+). Semakin kuat tingkatan asamnya, semakin Sumber: fazada.co.id
mudah pula terionisasi membentuk ion hidrogen (H +) sehingga
Gambar 1.2. Jeruk yang
semakin bersifat korosif. mengandung asam.
KIMIA Kelas XI 7
Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan
air.
Contoh:
H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(l)
2. Basa
Larutan basa memiliki sifat-sifat seperti berikut ini.
a. Berasa pahit, rasa pahit pada basa seperti rasa pahit pada
sabun. Sabun dapat dibuat dengan cara mereaksikan basa
kuat NaOH atau KOH dengan minyak.
b. Terasa licin, kulit dapat larut dalam basa kuat. Hal ini Sumber:
dapat terjadi ketika tangan direndam dalam air sabun atau republika.co.id
detergen. Setelah direndam, kulit tangan akan berkerut dan Gambar 1.3.
di balik kulit ada lapisan lemak. Jika terkena larutan basa, Detergen mengandung
sifat basa
maka akan terjadi reaksi penyabunan.Sabun yang terbentuk
menyebabkan terasa licin.
c. Bersifat kaustik, senyawa basa dapat merusak kulit atau
bersifat kaustik dan mengakibatkan rasa gatal.
d. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru
dan memiliki pH > 7.
e. Terionisasi menjadi sisa basa (ion logam) dan ion
hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam air.
Contoh: ionisasi NaOH
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
f. Dapat bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air.
Contoh:
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
8 KIMIA Kelas XI
Uji Kemampuan Diri 1.2
C. Identifikasi Asam-Basa
KIMIA Kelas XI 9
b. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Indikator Alami
Taukah kalian kubis ungu? Kubis ungu atau yang Konsep kimia
sering dikenal dengan kol ungu merupakan salah satu bahan
yang termasuk indikator alami. Jadi, indikator alami Indikator asam basa
adalah suatu zat yang
merupakan salah satu jenis indikator yang dapat diperoleh memberikan warna
dari tumbuh-tumbuhan. Indikator ini dapat dibuat dengan cara tertentu pada pH
larutan tertentu.
mengekstrak umbi, buah, atau bunga. Beberapa indikator alami
dan perubahan warnanya dalam suasana asam dan basa
disajikan pada Tabel 1.1
.
10 KIMIA Kelas XI
Tabel 1.2 Beberapa Indikator Buatan
No. Indikator Trayek Warna yang dihasilkan dalam
pH Larutan Asam Larutan
Basa
1. Fenolftalein (PP) 8,3 – 10,0 Tidak berwarna Merah muda
2. Bromtimol biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning Biru
3. Metil merah (MM) 4,4 – 6,2 Merah Kuning
4. Metil jingga (MO) 3,1 – 4,4 Merah Kuning
5. Bromkresol hijau 3, 8 – 5,4 Kuning Biru
6. Bromkresol ungu 5,2 – 6,8 Kuning Ungu
7. Alizarin kuning (fenol 10,1 – Kuning Merah
merah) 12,0
(Sumber: Wulandari, dkk. 2017)
KIMIA Kelas XI 11
D. Konsep pH, pOH, pKw
1. pH
Jeruk nipis dan asam cuka sama-sama termasuk asam, Konsep kimia
tetapi tingkat keasamannya tidak sama, bukan? Bagaimana kita
menyatakan tingkat keasaman? Telah disebutkan bahwa
Jika semakin besar
pembawa sifat asam adalah ion H+. Jadi, derajat atau tingkat konsentrasi ion H+,
keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H + dalam maka semakin kecil
nilai pH. Larutan
larutan. Semakin besar konsentrasi ion H +, semakin asam pula dengan pH = 1 adalah
larutan tersebut. Seorang ahli kimia dari Denmark yang 10 kali lebih asam
bernama Sorensen (1868 – 1939), mengusulkan konsep pH daripada larutan
dengan pH = 2
untuk menyatakan konsentrasi ion H +, yaitu sama dengan
negatif logaritma konsentrasi ion H+. Berikut rumus dari
persamaan matematika: - .
pH = -log [H+]
pOH = - log[OH-]
12 KIMIA Kelas XI
hantar listrik air. Oleh karena itu, air digolongkan sebagai zat
nonelektrolit. Namun, pengujian dengan alat yang lebih teliti
menunjukkan bahwa air dapat menghantarkan listrik
meskipun sangat buruk. Hal tersebut terjadi karena sebagian
kecil dari air terionisasi menjadi ion H + dan ion OH- sesuai
dengan reaksi kesetimbangan berikut.
…………………………………. (1.1)
………………………(1.2)
KIMIA Kelas XI 13
Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa:
pKw = pH + pOH
atau
pH + pOH = pKw ………………………………. (1.3)
Pada suhu kamar, dengan harga Kw = 1 x 10-14 (pKw = 14),
sehingga pH + pOH = 14
14 KIMIA Kelas XI
E. Kekuatan Asam-Basa
1. Derajat Ionisasi
Derajat ionisasi (α) adalah perbandingan antara jumlah zat
yang terionisasi dengan jumlah zat mula-mula.
Contoh:
Contoh:
KIMIA Kelas XI 15
………………………….(1.5)
16 KIMIA Kelas XI
terionisasi dengan derajat ionisasi (α) dapat dinyatakan
sebagai berikut.
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Mula-mula : M - -
Reaksi : -Mα +Mα +Mα
Setimbang : M(1-α) Mα Mα
…………………… (1.6)
Jadi, ……………..(1.7)
Contoh:
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
KIMIA Kelas XI 17
…………… (1.9)
…………….(1.10)
HCl Cl-
HNO3 NO3-
H3O+ H2O
H3PO4 H2PO4-
H2CO3 HCO3-
NH4 +
NH3
H2O OH-
18 KIMIA Kelas XI
Asam Basa
Asam NH3 NH2-
terlemah OH- O2- Basa terkuat
a. Asam kuat
Asam kuat dapat terionisasi sempurna dalam air.
Penentuan pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasi asam
diketahui.
b. Asam lemah
Asam lemah tidak terionisasi sempurna dalam air.
Oleh karena itu, konsentrasi ion H + dalam larutan tidak dapat
dikaitkan secara stokiometris dengan konsentrasi asam.
Penentuan konsentrasi ion H+ dapat ditentukan jika derajat
ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka) asam juga ditentukan.
KIMIA Kelas XI 19
1) Jika diketahui tetapan ionisasi asam (K a)
Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam
M = konsentrasi asam
[H+] = M x α
c. Basa lemah
d. Basa kuat
[OH-] = M x α
KASUS 2
20 KIMIA Kelas XI
mengambilnya. Warga yang melihat kejadian tersebut
menjelaskan, jika ternyata kondisi Daryo cukup parah akibat
sengatan lebah itu, sehingga nyawanya tidak dapat
terselamatkan.
Jika kondisi korban masih dapat tertolong, maka jenis
senyawa yang terkandung dalam tawon dan lebah harus
diprediksi untuk mengobati tawon dan lebah. Sengatan lebah
mengandung asam, sedangkan tawon mengandung basa.
DISKUSIKAN
KASUS 3
KIMIA Kelas XI 21
Namun, cairan asam lambung ini akan menjadi masalah ketika
sudah mengalir menuju esofagus (bagian penghubung antara
kerongkongan dan lambung).
Penyakit asam lambung dapat diatasi dengan
mengonsumsi obat maag. Dalam obat maag terkandung zat
bersifat basa. Obat maag dapat mengurangi kelebihan asam
lambung karena terjadi reaksi antara asam lambung dengan
bahan aktif dalam obat maag.
DISKUSIKAN
G. Penerapan Asam-Basa
KIMIA Kelas XI 23
Rangkuman
1. Teori asam-basa terdiri atas teori asam basa Arrhenius, Lewis, dan Bronsted-
Lowry.
2. Larutan asam-basa dapat dikenali dengan menggunakan kertas lakmus dan
indikator asam-basa lainnya.
3. Berdasarkan kekuatannya, larutan asam-basa dapat digolongkan ke dalam
asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah.
4. pH larutan dapat diukur menggunakan larutan indikator, kertas pH, indikator
universal, dan pH meter.
5. Perhitungan konsentrasi asam-basa.
a. Asam kuat: [H+] = M x α
b. Asam lemah:
c. Basa kuat:
Glosarium
Glosarium
24 KIMIA Kelas XI
Asam konjugasi, spesi asam yang terbentuk karena penambahan ion H + ke
dalam larutan basa.
Asam kuat, senyawa asam yang terurai sempurna dalam air, merupakan
elektrolit kuat.
Asam lemah, senyawa asam yang hanya terurai sebagian dalam air, merupakan
elektrolit lemah
Basa konjugasi, spesi basa yang terbentuk karena pelepasan ion H+ dari asam.
Basa kuat, senyawa basa yang terurai sempurna dalam air, merupakan elektrolit
kuat.
Basa lemah, senyawa basa yang terurai sebagian jika dilarutkan dalam air,
merupakan elektrolit lemah.
Indikator, asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna tertentu pada pH
larutan tertentu.
Kertas lakmus, suatu kertas dari bahan kimia yang berubah warna jika
dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa.
pH, ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan.
KIMIA Kelas XI 25
UJI KOMPETENSI
I. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
26 KIMIA Kelas XI
Sifat larutan basa ditunjukkan oleh 12. Perhatikan larutan-larutan asam
angka …. berikut!
a. 1), 2), dan 3) 1) 100 mL HNO3 0,05 M
b. 1), 2), dan 4) 2) 50 mL H2SO4 0,01 M
c. 2), 3), dan 5) 3) 100 mL HCl 0,005 M
d. 2), 4), dan 5) 4) 200 mL HBr 0,02 M
e. 3), 4), dan 5) 5) 50 mL HClO4 0,01 M
8. Diketahui trayek pH beberapa Pasangan larutan yang mempunyai
indikator berikut. nilai pH sama besar ditunjukkan
No. Indikator Trayek pH oleh angka ….
1) Fenolftalein 8,3-10,0 a. 1) dan 2) d. 3) dan 5)
2) Bromtimol biru 6,0-7,6 b. 1) dan 4) e. 4) dan 5)
3) Alizarin kuning 10,1-12,0 c. 2) dan 4)
4) Bromkresol 3,8-5,4 13. Sebanyak 10 mL larutan H2SO4
hijau 0,01 M diencerkan dengan
5) Metil jingga 3,1-4,4 menambahkan air hingga 250 mL.
Nilai pH larutan setelah diencerkan
Indikator yang sesuai untuk adalah ….
menentukan pH air jeruk nipis a. 3 – log 4 d. 6 – log 4
ditunjukkan oleh angka …. b. 3 + log 3 e. 8 + log 4
a. 1) dan 2) d. 3) dan 5) c. 4 – log 8
b. 1) dan 3) e. 4) dan 5) 14. Nilai derajat ionisasi asam lemah
c. 2) dan 4) dengan konsentrasi 0,02 M dan pH
9. Di antara larutan berikut yang = 3 – log 5 adalah ….
mampu mengubah warna kertas a. 0,15 d. 0,40
lakmus merah menjadi biru adalah b. 0,25 e. 0,50
…. c. 0,35
a. Na2C2O3 d. H2C2O4 15. Larutan H2CO3 0,001 M
b. H3PO4 e. CH3COOH mempunyai pH = 5 – log 2. Harga
c. NH4Cl tetapan ionisasi H2CO3 sebesar ….
10. Larutan HNO3 0,01 M sebanyak a. 4 x 10-10 d. 2 x 10-5
100 mL mempunyai pH …. b. 2 x 10-7 e. 4 x 10-5
a. 1,5 d. 4,5 c. 4 x 10-7
b. 2,0 e. 5,0 16. Konsentrasi H+ yang terdapat dalam
c. 3,0 100 mL HF 0,1 M jika Ka HF = 6,4
11. Pada suhu 50oC, harga tetapan x 10-4 adalah ….
kesetimbangan air = 5,47 x 10-14. a. 6,4 x 10-4 M d. 8 x 10-3 M
Konsentrasi ion H+ pada keadaan b. 6,4 x 10-3 M e. 8 x 10-2 M
tersebut sebanyak …. c. 8 x 10-4 M
a. 2,34 x 10-7 d. 2,34 x 10-14 17. Suatu asam lemah HX mempunyai
b. 3,28 x 10-7 e. 3,28 x 10-14 pH = 3 dan nilai Ka = 2 x 10-5.
c. 5,10 x 10-7
KIMIA Kelas XI 27
Konsentrasi larutan asam lemah a. 1.000 mL d. 400 mL
tersebut adalah …. b. 750 mL e. 250 mL
a. 0,02 d. 0,20 c. 600 mL
b. 0,05 e. 0,50 20. 100 mL larutan KOH 0,01 M
c. 0,10 dicampurkan ke dalam 100 mL
18. Larutan 200 mL HCl 0,04 M larutan Ca(OH)2 0,01 M. pH
mempunyai pH …. campuran larutan tersebut adalah
a. 2 – log 2 d. 2 + log 2 ….
b. 2 – log 4 e. 2 + log 4 a. 12
c. 4 – log 2 b. 12 + log 1,5
19. Volume air yang diperlukan untuk c. 13
membuat larutan KOH dengan pH = d. 13 + log 1,5
13 dari 1,4 gram kristal KOH e. 14
adalah …. (Mr KOH = 56)
II. ESAI
28 KIMIA Kelas XI