Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Dziban

NIM : 2103374
Kelas : DKV B
Critical Review Film Abstract: The Art of Design

Film yang berjudul Abstract: The Art of Design merupakan fim seri
dokumenter produksi Netflix. Seri film yang terdiri dari delapan episode pada season
pertama ini mendokumentasikan berbagai seniman dalam bermacam-macam bidang
desain seperti arsitek, ilustrator, fotografer, desainer sepatu, desainer grafis, desainer
interior, dan desainer panggung. Seri film ini dibuat oleh Scott Dadich dengan
episode pertama rilis di netflix pada 10 Februari tahun 2017. Pada kali ini saya akan
mereview episode ke-enam yang mendokumentasikan tentang Paula Scher, seorang
desainer grafis asal Amerika yang melukis dengan kata dan mengembangkan bahasa
visual dari brand ikonik dan institusi di dunia. Episode ini diproduksi oleh Marcella
Steingart dan Billy Sorrentino.
Film dibuka dengan Paula yang mengatakan New York City is a city of sign
karena adanya tipografi papan penanda dimana-mana, baik tipografi penanda yang
ditulis tangan hingga penanda yang ditaruh dengan cara posisi yang aneh dan
membuat kita ingin membetulkan posisinya. Semua penanda ini memiliki pesan yang
berbeda dan ada dimana-mana dan menunjukkan bahwa tipografi adalah melukis
dengan kata. Berikutnya, terdapat sebuah opening sequence yang menunjukkan hasil
karya tipografi dan grafis ciptaan Paula, sequence ini diedit secara continous dan
diiringi dengan musik yang upbeat sehingga saat melihatnya terasa fluid.
Paula bekerja di Pentagram, sebuah perusahaan design cooperative, yaitu
sebuah perusahaan dimana para pekerjanya mendapat benefit seperti bekerja di
perusahaan besar tapi setiap orang bisa bebas bekerja secara individual sesuai
kreativitasnya, tidak ada boss, hanya ada pertemanan. Pentagram berisikan grup
desainer paling terkenal yang memiliki style individu dan cara bekerja mereka masing
masing. Di dalam grup ini, Paula bagaikan pemain yang tak bisa digantikan di
Pentagram. Paula sebelumnya bekerja sebagai desainer di theater publik pada 1994
dengan proyek pertamanya menciptakan identitas untuk theater. Theater ini pada
awalnya memiliki banyak identitas, dan saat itu direktur theater, George C. Wolfe
menginginkan identitas yang terasa menyatukan identitas-identitas yang ada dan
menjadikan theater ini sebuah institusi yang membanggakan. Akhirnya Paula
memutuskan untuk menggunakan berbagai macam ketebalan huruf untuk nama
theater “The Public”. Hal ini dilakukan untuk menyimbolkan seluruh New York dan
perbedaanya. Hal ini menjadi identitas theater yang membuat orang-orang langsung
mengenali identitas theater. Dari sinilah Paula mengatakan tipografi bisa menciptakan
kekuatan yang besar.
Saat masih menjadi desainer muda, Paula melukis font dengan tangan. Sejak
zaman komputerisasi dimulai pada akhir tahun 90-an, Paula tidak lagi menyentuh
apapun dan ia juga tidak mengguankan tangannya. Dulu Paula menciptakan font
dengan memotong, merobek, dan menempel dan menggunakan art supply. Akibat dari
hilangnya hal-hal tersebut, Paula merasa kehilagan, maka dari itu ia memulai melukis
peta dengan tangan, hal ini dijadikan sebagai pengisi kekosongan Paula. Paula
melukis banyak peta mulai dari peta kota hingga peta demografis yang berisikan
umur, ras, dan etnis orang-orang pada suatu tempat.
Paula mengatakan dalam mendesain kita harus berada dalam kondisi bermain,
jika tidak kita tidak bia menciptakan apa apa. Paula biasanya mencoba untuk
mendorong sesuatu sejauh yang bisa ia dorong, ia merasa disitulah keseruan berada.
Saat berada di sekolah seni, Paula bertemu Seymour Chwast, beliau merupakan
superhero desain bagi Paula. Seymour adalah seorang ilustrator dan juga desainer
sensasional. Paula merasa karya seymour mengundang tawa, beberapa karyanya juga
terasa sangat political. Di akhir 50-an Seymour mendirikan Push Pin Studio bersama
Milton Glaser dan Ed Sorel. Mereka mengembangkan sebuah style desain dan
illustrasi yang menggabungkan warna pop, humor, dan pemikiran intelektual. Dari
situlah Paula meulai memahami bahwa sebuah huruf memiliki “spirit” dan tidak harus
selalu terlihat rapi seperti buatan mesin. Eksistensi desain ada di luar layar dan
memiliki impact di dunia nyata. Desain juga harus mempertimbangkan perilaku
manusia.
Paula telah menciptakan suatu bahasa typhographic yang populer dan sangat
melambangkan Amerika dan New York. Bahasa ini menjadi bahasa yang masuk akal
bagi masyarakat dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Karya Paula tidak
menjadi suatu bentuk seni yang ada di tempat lain. Hal ini menjadikan Paula sebagai
desainer grafis wanita dengan influensi paling besar di dunia.
Menurut saya, pacing penceritaan dalam film ini terkesan santai dan mudah
didengar karena Paula juga menceritakan bagaimana kehidupan sehari-harinya dan ia
juga menjelaskan cara berpikirnya dalam mendesain dan bernegosiasi. Hal ini
membuat kita sebagai penonton merasa sedang “mengobrol”. Lalu juga pada beberapa
bagian terdapat scene yang terkesan wholesome contohnya saat scene yang
menunjukkan kehidupan sehari-hari Paula dengan anjingnya dan saat Paula makan
bersama Seymour. Scene ini menimbulkan kesan bahwa ini seri film dokumenter
yang lighthearted dan tidak seserius film dokumenter pada umumnya. Iringan musik
yang tidak terlalu keras juga membuat memahami film ini menjadi lebih mudah dan
juga colour grading yang digunakan menggunakan warna natural dan tidak terdapat
saturasi yang berlebih sehingga nyaman ditonton.
Sebagai desainer, saya juga merasa relate dengan perkataan Paula mengenai
pentingnya mendesain saat anda dalam keadaan siap “bermain”, karena pada saat
itulah anda bisa mengeluarkan imajinasi paling kreatif yang anda miliki. Begitu juga
dengan perkataan ide datang dari mana saja. Ucapan melukis dengan kata mungkin
awalnya terdengar aneh, tetapi setelah kita menyadari bahwa setiap type memiliki
spirit, dari situlah kita bisa memulai menciptakan desain yang tidak terbatas dalam
layar saja dan memiliki impact di kehidupan. Penjelasan Paula mengenai bagaimana
caranya berpikir dalam mendesain, bagaimana ia mendapat idenya, bagaimana cara
untuk meyakinkan orang-orang untuk menggunakan desainnya, hal-hal ini menjadi
suatu pelajaran berharga yang bisa diambil dari menonton film dokumenter ini.

Anda mungkin juga menyukai