Anda di halaman 1dari 5

1. Q : Apakah yang dimaksud dengan “BIAN”?

A : BIAN atau Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah kegiatan pemberian imunisasi
tambahan campak-rubela dan pemberian imunisasi kejar pada anak yang belum
mendapatkan imunisasi lengkap.

2. Q : Siapakah sasaran anak yang akan diimunisasi saat Bulan Imunisasi Anak Nasional?
A : Anak yang akan mendapat imunisasi tambahan campak-rubela: Daerah Khusus
Ibukota Jakarta,Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur khusus untuk usia 9
bulan s.d 59 bulan

3. Q : Siapakah sasaran anak yang akan diimunisasi saat Bulan Imunisasi Anak Nasional ,
untuk yang “Imunisasi Kejar”
A : Anak yang akan mendapat imunisasi kejar adalah anak usia 12 (dua belas) bulan
sampai dengan usia 59 (lima puluh sembilan) bulan di seluruh provinsi yang tidak atau
belum lengkap mendapatkan imunisasi OPV, imunisasi IPV, dan imunisasi DPT-HB-Hib.

4. Q : Bagaimana bila anak usia 9 bulan, 18 bulan atau kelas 1 SD sudah mendapatkan
imunisasi campak-rubela pada imunisasi rutin?
A : Apabila anak sudah mendapatkan dosis campak-rubela pada imunisasi rutin, maka
imunisasi campak-rubela tetap diberikan tanpa memandang status imunisasi campak-
rubela anak sebelumnya. Namun, jarak pemberian imunisasi adalah minimal 1 bulan dari
imunisasi sebelumnya..

5. Q : Kapankah Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan ?


A : Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan: “Mulai bulan Mei untuk wilayah di pulau
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua” dan “Mulai bulan
Agustus untuk wilayah di pulau Jawa dan provinsi Bali”.
6. Q : Apakah vaksin COVID-19 dapat diberikan bersamaan dengan vaksin campak-rubela?
A : Vaksin COVID-19 tidak dianjurkan diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin
campak-rubela dan vaksin jenis lainnya. Jarak minimal pemberian vaksin COVID-19
dengan vaksin campak-rubela atau vaksin lainnya adalah 2 minggu.

7. Q : Apakah ada efek samping, apabila anak yang telah mendapatkan vaksin COVID-19,
bulan berikutnya disuntik dengan vaksin campak-rubela atau vaksin lain?
A : Tidak ada efek samping yang berbahaya jika bulan berikutnya setelah pemberian
vaksin COVID-19, anak disuntik dengan vaksin lainnya.

8. Q : Apakah anak yang sedang demam dapat diberikan imunisasi saat BIAN?
A : Anak yang sedang demam, ditunda dulu pemberian imunisasinya sampai anak
tersebut sembuh. Setelah anak pulih, maka orang tua, kader dan guru dapat
berkoordinasi dengan Puskesmas untuk mendapatkan jadwal imunisasi yang tertunda.

9. Q : Dimanakah tempat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional?


A : Tempat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional akan dilaksanakan di Posyandu,
Sekolah atau satuan pendidikan, Puskesmas, Fasyankes lain dan Pos Imunisasi. Tanyakan
petugas imunisasi di Puskesmas terdekat untuk informasi lebih lanjut tempat pelaksanaan
Bulan Imunisasi Anak Nasional.

10. Q : Apa yang perlu diinformasikan kepada orang tua agar anaknya diberikan Bulan
Imunisasi Anak Nasional, Terkait Imunisasi juga apa info yang dapat diberikan untuk
Orang Tua terkait Halal nya pemberian Imunisasi/Vaksinasi kepada anak dari sisi
Keagamaan ?
A : 1. Imunisasi penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit menular berbahaya
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
2. Keluhan yang dirasakan anak sesudah divaksin adalah reaksi yang wajar. Laporkan
setiap keluhan tersebut kepada petugas kesehatan. Orang tua tidak perlu khawatir,
vaksin aman untuk anak.
3. Menginformasikan jadwal imunisasi berikutnya, apabila masih ada jenis imunisasi
yang akan diberikan pada anak.
4. KMS/Buku KIA, atau Rapor Kesehatanku yang berisi catatan status imunisasi anak
harus disimpan dengan baik dan dibawa setiap kali anak akan mendapatkan
pelayanan imunisasi berikutnya.
11. Q : Apakah memberikan imunisasi lebih dari 1 suntikan pada saat yang bersamaan
berbahaya??
A : Tidak. Pemberian imunisasi lebih dari satu suntikan saat bersamaan aman.

12. Q : Apakah setelah mendapatkan imunisasi, anak akan selalu menderita demam?
A : Tidak selalu. Demam merupakan reaksi yang wajar, jangan khawatir. Demam
merupakan reaksi pertahanan tubuh terhadap vaksin yang diberikan kepada anak,
tergantung kondisinya.
13. Q : Apa penanganan anak yang demam setelah diimunisasi?
A : Anak yang mengalami demam setelah diimunisasi dianjurkan untuk melakukan
kompres atau mandi air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat. Anak juga dapat
diberikan paracetamol (obat penurun demam) sesuai dosis yang dianjurkan. Anak tidak
dianjurkan minum paracetamol sebelum diimunisasi.
14. Q : Bagi anak yang pernah mengalami Riwayat alergi, apakah bisa diberikan imunisasi
BIAN??
A : Apabila anak memiliki riwayat alergi, sampaikan kepada petugas pelayanan imunisasi.
Petugas akan memeriksa kondisi anak dan memutuskan anak layak mendapatkan
imunisasi BIAN atau tidak.
15. Q : Apakah anak yang sedang menderita COVID-19 bisa mendapatkan imunisasi BIAN?
A : Anak yang sedang menderita atau sedang dalam karantina/isolasi karena positif
COVID-19, tidak dianjurkan untuk diberikan imunisasi. Anak dapat diberikan imunisasi
ketika sudah sembuh atau selesai masa karantina/isolasi.
16. Q : Apa saja yang disampaikan kader dan guru kepada orang tua??
A : 1. Datang ke tempat pelayanan imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan.
2. Pastikan anak sudah makan sebelum diberikan imunisasi.
3. Sampaikan kondisi kesehatan anak kepada petugas (riwayat penyakit, pengobatan
yang sedang dijalani, riwayat alergi, riwayat reaksi berat setelah imunisasi
sebelumnya).
4. Setelah bayi atau anak diimunisasi, tunggu selama 30 menit di tempat pelayanan
imunisasi untuk memantau kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
5. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan, dan nyeri di tempat suntikan setelah
imunisasi adalah reaksi normal, tidak perlu dikhawatirkan.
6. Laporkan ke petugas bila ada keluhan paska pemberian imunisasi. Segera bawa
anak ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila anak mengalami keluhan yang serius
seperti demam tinggi, dan kejang.
17. Q : Vaksin Campak-Rubela ?
A : Manfaat : Melindungi anak dari penyakit campak yang dapat menyebabkan
komplikasi seperti radang paru, radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, hingga berakibat kematian serta mencegah penyakit rubela.
Rubela bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal
kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi
yang dilahirkan yang dikenal sebagai Sindroma Rubela Kongenital.
Efek Samping : Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam
merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi
adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian
ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Sasaran : Daerah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur :
9 bulan s.d 59 bulan
18. Q : Vaksin DPT-HB-Hib ?
A : Manfaat : Mencegah penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus, Hepatitis B,
serta Meningitis (radang selaput otak) dan Pneumonia (radang paru) yang
disebabkan oleh kuman Haemophilus Influenzae tipe B.
Efek Samping : Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah,
bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah
reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan
pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Sasaran : Anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap mendapatkan imunisasi DPT-
HB-Hib lengkap sesuai dosis yang dianjurkan.
19. Q : Vaksin OPV ?
A : Manfaat : Melindungi anak dari penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus
polio. OPV diberikan dengan tetesan ke mulut anak.
Efek Samping : Vaksin OPV aman, reaksi pasca pemberian imunisasi OPV sangat
jarang.
Sasaran : Anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap mendapatkan imunisasi OPV
lengkap sesuai dosis yang dianjurkan. Vaksin OPV dan IPV diberikan
untuk mengoptimalkan perlindungan terhadap polio.
20. Q : Vaksin IPV ?
A : Manfaat : Melindungi anak dari penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus
polio. IPV diberikan dengan suntikan.
Efek Samping : Vaksin IPV aman, reaksi pasca pemberian imunisasi IPV sangat
jarang.
Sasaran : Anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap mendapatkan 1 dosis imunisasi
IPV. Vaksin OPV dan IPV diberikan untuk mengoptimalkan
perlindungan terhadap polio.

Anda mungkin juga menyukai