Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PELAKSANAAN KEGIATAN LATIHAN MINGGUAN


KEPRAMUKAAN GUDEP SD NGAWEN II NGAWEN
PANGKALAN SD NEGERI NGAWEN II

Disusun Oleh:
PEMBINA GUGUS DEPAN

KWARTIR RANTING NGAWEN


KWARTIR CABANG GUNUNGKIDUL
MASA BAKTI 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN LATIHAN MINGGUAN PRAMUKA
SDN NGAWEN II NGAWEN
MASA BAKTI 2019/2020

Telah Disahkan Oleh:

Pembina Gudep Beji, 20 Juni 2020


Kepala Sekolah Pembina Latihan

Sri Basuki, S.Pd.SD


NIP. 196302171983032005 Giyadi, S.Pd.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
pertolongannya kami dapat menyelesaikan laporan tertulis ini dengan sebagaimana mestinya.
Laporan tertulis ini dapat diselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Subandi, S.Pd. selaku Ketua Majelis Bimbingan Gugus Depan SD Ngawen II Ngawen.
2. Ibu Sri Basuki, S.Pd.SD selaku Ketua Harian Gugus Depan SD Ngawen II Ngawen
4. Bapak-Ibu Dewan Guru selaku orang dewasa sebagai pembina jati diri peserta didik
pada Gugus Depan SDN Ngawen II Ngawen
5. Pembina Gudep putra/i dan Pembina Damping putra/i yang telah banyak membantu
dalam penulisan laporan ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan tertulis ini jauh dari sempurna, harapan kami
semoga laporan tertulis ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk pelaksanaan pelaporan
kegiatan untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
yang konstruktif demi kesempurnaan laporan tertulis ini.

Ngawen, 20 Juni 2020


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Gerakan Pramuka sebagai wadah pengembangan diri dari peserta didik telah
mendapat tempat dalam menjalankan aktivitasnya untuk menunjang Program Pemerintah
khususnya Pendidikan Luar Sekolah dan sekaligus merupakan pendidikan non formal,
Gerakan Pramuka dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip Dasar Metodik
Kepramukaan.
Gugus Depan sebagai ujung tombak tempat pembinaan jatidiri peserta didik
merupakan kegiatan yang dapat dipertanggung jawabkan dan bernilai pendidikan sehingga
kegiatannya harus berencana, dipersiapkan, dilaksanakan dan dapat dinilai dari segi
pendidikan maupun kejiwaan.
Berdasarkan penjabaran rasional di atas, maka evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program kerja Gugus Depan SDN Ngawen II dibuat dalam bentuk laporan tertulis.

B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan Gugus Depan SD Ngawen II Ngawen secara
tertulis adalah untuk mengetahui hasil yang telah dicapai pada pelaksanaan kegiatan latihan
mingguan masa bakti 2019/2020.

C. Sasaran
Sasaran evaluasi pelaksanaan kegiatan latihan mingguan adalah peserta didik yang
tergabung dalam Gugus Depan SD Ngawen II Ngawen baik siaga III dan penggalang kelas
IV dan V.

D. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya evaluasi semesteran yang dijabarkan ke dalam bentuk laporan
tertulis adalah untuk mengukur kemajuan Kepramukaan dilingkungan Gugus Depan SD
Ngawen II Ngawen.

E. Pembiayaan
Pelaksanaan Kegiatan Latihan Mingguan dibiayai oleh dana sharing dari SD Ngawen II
Ngawen melalui alokasi dana Batuan Operasional Sekolah (BOS).
BAB II
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI KEPRAMUKAAN
GUGUS DEPAN SD NGAWEN II NGAWEN
MASA BAKTI 2019/2020

A. Materi, Waktu, Tempat, dan Kegiatan Latihan


1. Materi
Materi latihan yang diberikan pada peserta didik adalah materi yang tercantum dalam
program kerja tahunan Gugus Depan SD Ngawen II Ngawen.

2. Waktu
Waktu pelaksanaan latihan disesuaikan dengan keadaan, namun untuk kepastian latihan,
hari efektif yang digunakan adalah hari Jum’at sore pada pukul 13.30 WIB.

3. Tempat
Tempat pelaksanaan latihan mingguan berada di Pangkalan SD Ngawen II Ngawen,
dengan seting lokasi dilapangan dan ruang kelas.

4. Kegiatan Latihan
Pelaksanaan kegiatan diimbangi, artinya 30 % teori, 40 % praktik, 20 % permainan, dan
10 % kegiatan di luar lingkungan Gugus Depan.

B. Hasil yang Dicapai


Hasil yang dicapai pada pelaksanaan latihan mingguan adalah 65% perserta didik
menerima dengan baik materi yang diberikan oleh pembina dan dapat direfleksikan dalam
kehidupan sosial baik dilingkungan keluarga dan masyarakat maupun dilingkungan
sekolah dengan tidak mengesampingkan pendidikan moral yang telah diberikan oleh orang
tua. Sedangkan 35% nya lagi kurang dapat diterima dengan baik, karena mengingat
keterbatasan prasarana pendukung yang berkaitan dengan kegiatan latihan kepramukaan.

C. Hambatan dan Saran


1. Hambatan
Banyak sekali hambatan yang ditemui pada pelaksanaan latihan mingguan diantaranya:
a. Motivasi peserta didik akan pentingnya pramuka itu sangat kurang.
b. Masih banyak peserta didik belum memahami betapa pentingnya kegiata
kepramukaan dalam dunia pendidikan saat ini.
c. Kurangnya dukungan dari orang tua, mengingat masih terekam dalam benak mereka
bahwa pramuka itu merupakan kegiatan berbahaya, seperti materi menjelajah dialam
terbuka.

2. Saran
Adapun saran yang dapat kami ajukan adalah sebagai berikut :
a. Meminta kepada seluruh wali kelas, agar memotivasi anak bimbingannya agar mau
mengikuti kegiatan kepramukaan dan menjelaskan kepada mereka betapa pentingnya
kegiatan tersebut dalam pembentukan jati diri yang sebenarnya.
b. Mengharapkan dukungan dari orang tua dalam pengembangan kegiatan kepramukaan
khususnya kepramukaan di Kabupaten Gunungkidul.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari semua kegiatan latihan kepramukaan yang dijabarkan dalam bentuk laporan tertulis
ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
1. Memandang perlu membentuk kepengurusan Gugus Depan untuk masa bakti tertentu
agar kinerja tenaga pendidik maupun kependidikan yang terlibat dalam kepengurusan
Gugus Depan lebih terorganisir keberadaannya.
2. Masih kurangnya sarana pendukung dalam kegiatan kepramukaan.
3. Siswa masih enggan untuk mengikuti kegiatan latihan kepramukaan mingguan karena
masih belum memahami arti pentingnya kepramukaan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Saran
Mengharapkan semua pihak agar dapat membantu terlaksanannya kegiatan latihan
mingguan, baik pihak sekolah yang terlibat langsung maupun pihak orang tua melalui
wadah komite sekolah.
DOKUMENTASI KEGIATAN
LAPORAN

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER


BACA TULIS AL-QURAN (BTA)
SD NGAWEN II NGAWEN

Disusun Oleh:
Kepala Sekolah SD Ngawen II Ngawen

KORWIL BIDIK KAPANEWON NGAWEN


KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BTA
SD NGAWEN II NGAWEN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Telah Disahkan Oleh:

Ngawen, 20 Juni 2020


Kepala Sekolah Pembina Ekstrakurikuler

Sri Basuki, S.Pd.SD \Sri Indarti, S.Pd.I.


NIP. 196302171983032005
I. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan manusia. Agama menjadi
pemandu dalam upaya mewujudkan kehidupan yang bermakna, dan bermartabat.
Menyadari
betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai
agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keharusan, yang ditempuh melalui
pendidikan.
Pendidikan agama ini harus dilalui anak baik di rumah maupun sekolah dan
masyarakat. Dimana sekolah merupakan pihak yang mendapat mandat orang tua untuk
membantu mendidik putra-putrinya demikian juga pendidikan masyarakat.
Pendidikan agama yang bisa dikembangkan pada anak – anak remaja antara lain Baca
Tulis Al-Qur’an dan Tahfizd. Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an dan Tahfizd sesuai dengan
tingkat perkembangan mereka. Banyak metode BTQ yang dikembang oleh para ustad dan
kyai di Indonesia. Salah satunya adalah metode Iqra’. Metode ini punya kelebihan sangat
fleksibel. Bisa digunakan untuk siswa yang kemampuan belajarnya cepat maupun kecepatan
rata-rata. Siswa yang cepat akan memgunakan buku pegangan “Klasikal” sedang yang
sedang menggunakan buku Iqra’ standar. Dimana buku pendukung dan alat peraganya juga
banyak.
Kelebihan kedua dari metode ini adalah hampir semua isi dalam buku pegangan
bermakna. Kata-kata yang digunakan semua mempunyai arti. Sedang kalimat-kalimat
pendek yang digunakan diambil dari Al-Qur’an.
Bukan berarti metode lain tidak baik. Masing-masing metode punya kekurangan dan
kelebihan sendiri. Namun dalam belajar, faktor guru lebih menentukan keberhasilan siswa
dari pada metode. Penggunaan metode Iqra’ diputuskan karena sesuai dengan kondisi di
SD SD Ngawen II Ngawen, tanpa adanya koordinasi yang ketat.Dalam pelaksanaannya
hampir 12 tahun, perlahan lahan peningkatan tingkat kelulusan siswa per jilid. Diawali
dengan tingkat keberhasilan 30%-40% sampai tahun 2022 mencapai 60%-70%. Semoga
pembelajaran di SD Ngawen II Ngawen ini selalu diberkahi Allah.

II. MAKSUD dan TUJUAN


1. Menciptakan generasi muslim/muslimah SD SD Ngawen II Ngawen yang cerdas serta
memiliki jiwa yang unggul dalam IPTEK dan IMTAQ
2. Memotivasi peningkatan kemampuan dan keberhasilan siswa dalam memahami islam
serta menumbuhkembangkan semangat hidup beragama dilingkungan sekolah umum.
3. Adanya peningkatan pemahaman para pelajar sekolah umum dalam wawasan agama
islam sehingga mampu mempraktekannya dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.
4. Memperkokoh ukhuwah islamiyah antar siswa muslim SD SD Ngawen II Ngawen
5. Memberikan bimbingan dan pembinaan baik moril maupun materil
6. Mengembangkan kreatifitas dan mentalitas para siswa dalam memahami ajaran islam
syi’ar islam.
III. KEGIATAN
Kegiatan utama BTQ adalah melakukan pelatihan membaca dan menulis ayat – ayat
Al-Quran. Ekstrakulikuler BTQ berfokus memlatih siswa dalam mengasah kepandaian
membaca Al-Quran. Kegiatan BTQ dilaksanakan setiap hari selasa di Ruang Perpustakaan
SD SD Ngawen II Ngawen.

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Nama : kegiatan ekstrakulikuler pengembangan diri BTQ
2. Peserta Kegiatan : Seluruh anggota ekstra BTQ SD SD Ngawen II Ngawen
3. Tempat Kegiatan : Perpustakaan
4. Waktu Kegiatan : Selasa

V. EVALUASI
Pelaksanaan program BTQ di SD SD Ngawen II Ngawen menjadi hal yang vital
mengingat banyak anak–anak yang masih kesulitan dalam membaca Al-Quran dan
mengembangkan cara membaca yang dan benar. Selain itu BTQ juga diperuntukkan untuk
anak – anak yang ingin menjadi tahfidz Quran. Pada tahun pelajaran 2019/2020 kegiatan
BTQ berfokus pada pengembangan cara membaca siswa dalam melagukan bacaan Al-Quran.
Secara keseluruhan semua program terlaksanan dengan lancar. Kegiatan rutin yang
diselenggarkan juga berjalan dengan baik.

Pembina Ekstrakurikuler
DOKUMENTASI KEGIATAN
LAPORAN

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER


SENI TARI
SD NGAWEN II NGAWEN

Disusun Oleh:
Kepala Sekolah SD Ngawen II Ngawen

KORWIL BIDIK KAPANEWON NGAWEN


KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TARI
SD NGAWEN II NGAWEN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Telah Disahkan Oleh:

Ngawen, 20 Juni 2020


Kepala Sekolah Pembina Ekstrakurikuler

Sri Basuki, S.Pd.SD Sri Indarti, S.Pd.I.


NIP. 196302171983032005
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Pendidikan seni tari sebagai bagian dari bidang studi kesenian memiliki peran dalam
membina peserta didik untuk mengembangkan logika, etika, dan estetika melalui
pengenalan materi seni baik tradisi maupun non tradisi. Realitas yang sering terjadi dalam
pola pengajaran seni tari di sekolah cenderung kurang mampu menumbuhkan kecerdasan
kreatif.
Hasil proses belajar seni tari pada peserta didik tidak diarahkan sebagai proses
pembentukan perilaku, tetapi lebih pada aspek pencapaiaan hasil secara motorik saja.
Padahal tujuan pembelajaran seni tari di sekolah bukan mencetak siswa untuk menjadi
seorang yang ahli atau pandai menari tetapi, melalui pembelajaran seni diharapkan
terjadinya perubahan pada siswa baik dilihat dari aspek kognitif, afektif maupun
psikomotornya.
Dalam kreaktifitas, hal yang penting bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah
diketahui orang sebelumnya, melainkan produk kreaktifitas itu merupakan sesuatu yang
baru bagi orang lain. Semua anak memiliki kapasitas kreaktivitas, akan tetapi tingkatan dan
kualitas pencapaiannya tidak sama. Kreaktifitas tidak dibentuk oleh kemampuan
intelektual
yang didukung logika dan rasio yang prima, tetapi lebih banyak ditentukan oleh ketajaman
intuisi dan kecemerlangan daya imajinasi yang dipicu kecerdasan yang lainnya.
Pengajaran seni tari di sekolah pada dasarnya berusaha memberikan peluang untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan dasar berkreaktivitas dan kepekaan cita rasa.
Pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber gagasan bagi pengajaran seni tari merupakan
faktor perangsang untuk menumbuhkembangkan imajinasi-imajinasi kreatif dan aktifitas
yang akan mempermudah menerima dan menangkap jenis materi yang disampaikan.
Kemampuan dan potensi anak yang telah ada pada dirinya tidak mungkin dapat
berkembang dengan baik apabila tidak mendapatkan kesempatan dan tidak mendapat
perangsang dari lingkungannya.

B. Dasar Kegiatan
1. UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional)
2. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Kepmen No. 34 tahun 2006 tentang pembinaan prestasi siswa
4. Kepmen No. 39 tahun 2008 tentang Pembinaan siswa
5. Program Kerja Sekolah
C. Maksud
Diera Globalisasi ini Seni Tari (tari Tradisional) kurang begitu diminati oleh anak anak
remaja, yang salah satu penyebabnya adalah masuknya budaya-budaya asing Oleh karena
itu perlu sekali untuk diadakan kegiatan ekstra kurikuler Seni Tari, sehingga Budaya Lokal
tetap terjaga.

D. Tujuan.
1. Jangka Pendek
Mengajak anak untuk mengenal lebih dekat tentang tari tradisional, untuk bersama-sama
dikembangkan sesuai dengan jamannya tanpa meninggalkan kaidah aslinya.

2. Jangka Panjang
Dengan mereka mengenal lebih dalam tentang tari tradisional dan mengembangkanya
tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisinya, Secara tidak langsung budaya bangsa dalam
bentuk tari tidak terancam punah.

E. Sasaran
Kegiatan ini sasaranya adalah siswa SD SD Ngawen II Ngawen kelas III-V yang memiliki
minat seni tari. Sedang target sasaran yang ingin dicapai adalah bisa menjaga tradisi dan
melatih siswa dalam bidang seni tari.
BAB II
EVALUASI

Ekstra Seni Tari tahun 2019/2020 mengalami penurunan karena berkurangnya pentas
seni. Pembina mulai mencari anggota baru dan mendapat tanggapan positif, yang berminat
bergabung dengan ekstra Seni Tari. Pentas seni menjadi salah satu target pementasan yang
dipakai sebagai ajang unjuk hasil ekstra. Sayangnya kegiatan pentas seni yang sering
dilakukan terhalang adanya Covid 19.
BAB III
PENUTUP

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. bahwa pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan program kerja ekstra kurikuler Seni Tari. Program ini disusun mengacu
kepada petunjuk pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler, dan pelaksanaan baris berbaris di
sekolah untuk dijadikan pedoman bagi pembina kegiatan Kesenian dan juga dalam upaya
untuk menjaga tradisi.
Dengan adanya program kerja ini diharapkan kegiatan ekstrakurikuler Seni Tari di SD
SD Ngawen II Ngawen dapat berjalan dengan baik, sehingga memberi pengaruh kepada
hasil yang dicapai yaitu tetap terjaganya budaya lokal.
Pembina
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai