Anda di halaman 1dari 2

Bagian-bagian SSA

Sumber sinar
Ada 2 jenis sumber sinar :
lampu katoda berongga (holokatoda) terdiri dari anoda (tungsten, wallfram (bohlam)) tabung
ditutup diisi dengan gas inert jendela kuarsa,sputtering, dan line sprektum pada katoda
dan lampu tanpa elektroda
beisi gas inert seperti logam atau garamnya
Sumber sinar untuk menghasilkan sinar dengan energi tertentu
Katoda berbentuk cekung dilapisi oleh logam murni yang ditemukan oleh walls, dan anoda
terbuat dari wolfram
Kedua elektroda tersebut berada dalam tabung gelas tertutup yang diisi gas mulia (He,Ne,Ar)
pada tekanan rendah (2-3mml hg)
Sistem pengatoman
Untuk menghasilkan atom-atom bebas sehingga media absorbs
jenis pengatoman dalam :
1. Sistem pengatoman dengan nyala api
2. Sistem pengatoman dengan tungku grafit
3. Sistem pengatoman dengan pembentukan hidrida
4. Sistem pengatoman dengan pembentukan uap dingin
Sistem pengatoman
Dengan nyala paling banyak
Elektrotermal
Hidrida (As, Sb, Sn, Se, Bi, Pb)
Pembentukan uap dingin khusus Hg satu2nya logam memiliki titik uap rendah
Sistem pengatoman dengan nyala api
Menggunakan nyala api untuk mengubah ion dalam larutan menjadi atom bebas,
Terdiri dari dua bagian utama yaitu:
1. Sistem pengabut, mengubah larutan menjadi aerosol halus yang siap untuk dimasukkan
ke dalam nyala untuk atomisasi
2. Sistem pembakar, menghasilkan nyala dari pembakaran gas bakar dengan oksidan
Reaksi yang terjadi dalam nyala
1. Perubahan larutan menjadi aerosol (pada nebulizer)
2. Penguapan pelarut, sehingga terjadi partikel garam yang halus dan padat
3. Partikel garam pada suhu tinggi menjadi uap garam (sublimasi)
4. Disosiasi molekul-molekul uap garam menjadi atom-atom netral
Perbandingan campuran gas pembakar
Nyala udara-asetilen
 Temperature nyala lebih rendah---- mendorong terbentuknya atom netral
 Kaya bahan bakar (asetilen)--- meminimalkan terbentuknya oksida
Nyala nitrous oksida-asetilen
 Temperature nyala lebih tinggi
Untuk unsur yang rendah membentuk oksida dan sukar terlarut example : Al,B, Mo,Si,Sn,
Tl,V,W
Monokromator
Detector
Sistem pembacaan

Bagian dari UV Vis


Sumber cahaya.
Monokromator.
Kompartemen sampel.
Detektor dan pengukur intensitas cahaya.
Skema konstruksi spektrofotometer
Kegunaan dari spektrofotometer UV/VIS adalah untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan
absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Prinsip kerja
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di
teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada
fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya
monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan
dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu,
terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang
dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya
yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding
dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat
dalam sampel secara kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai