Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN 6

ANALISIS SPEKTROMETRI LARUTAN TEMBAGA

1. Tujuan Percobaan
1) Menentukan panjang gelombang maksimum serapan larutan
induk 0,2 M.
2) Membuat kurva kalibrasi larutan CuSO4.
3) Menentukan konsentrasi tembaga dalam sampel larutan
menggunakan sprektofotometer.

2. Bahan
NO NAMA BAHAN SIFAT FUNGSI
1. Larutan CuSO4 Warna biru muda. Bahan utama yang
Sensitif terhadap air. digunakan untuk
Bentuk Kristal. Titik menganalisis
didih 1500C. spektrometri.
Berbahaya jika
tertelan. Dapat
menyebabkan iritasi
mata dan kulit dan
luka bakar.
2. Aquades Berwarna bening. Digunakan sebagai
Tidak berwarna. blanko atau
Berupa cairan. Rumus referens.
molekul H2O. Ttitik
didih 1000C. Tidak
berbau. Fase padatan.
Titik lebur 00C.
3. Kertas grafik - Media untuk meng-
atau Program gambarkan kurva
Excel kalibrasi hubungan
antara konsentrasi
dengan absorbansi.
3. Alat
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI FUNGSI
1. Spektrofotometer Terdiri dari kom- Mengukur trans-
UV/VIS ponen yaitu sumber mitansi, refletansi,
sinar, monkromator, dan absorbsi dari
kuvet, detektor, cuplikan sebagai
amplifier, dan fungsi dari panjang
indikator. gelombang.
2. Labu Takar Terbuat dari bahan Membuat larutan
kaca (namun ada dengan volume
juga plastik sin- tertentu dan untuk
tesis), tersedia ber- pengenceran.
bagai ukuran, ada
yang tahan panas
dan ada juga yang
tidak.
3. Pipet Volume Tersedia berbagai Mengukur dan me-
(pipet gondok) macam ukuran, mindahkan larutan
memiliki bagian yg dengan volume
menggelembung tertentu secara tepat.
pada bagian tengah
pipet.
4. Erlenmeyer Bentuknya bulat dan Meracik dan meng-
berbentuk kerucut di homogenkan bahan-
bagian atasnya. bahan komposisi
Leher dan mulut media.
botol sempit. Dasar
permukaan rata.
Terbuat dari kaca
borosilikat.
5. Karet Pengisap Terdiri atas satu Mengisap cairan
(bulb filler pipet) bola dengan ujung dari bejana ke dalam
pendek diatas dan pipet.
dibawah (berupa
pipa sempit).
6. Pipet Tetes Terbuat dari kaca Untuk mereaksikan
(umumnya kaca zat dalam jumlah
borosilikat atau dari kecil.
plastik), dan atau
karet.
4. Hubungan Konsentrasi dengan Absorbansi
Pembuatan larutan standar CuSO4 Dik : M1 = 0,2
- Untuk larutan CuSO4 0,04 M M2 = 0,04; 0,06; 0,1
V1 . M1 = V2. M2 V2 = 50 ml
V1 . 0,2 = 50. 0,04
0,2 V1 = 2
V1 = 2 = 10 ml
0,2

- Untuk larutan CuSO4 0,06 M


V1 . M1 = V2. M2
V1 . 0,2 = 50. 0,06
0,2 V1 = 3
V1 = 3 = 15 ml
0,2

- Untuk larutan CuSO4 0,1 M


V1 . M1 = V2. M2
V1 . 0,2 = 50. 0,1
0,2 V1 = 5
V1 = 5 = 25 ml
0,2

Tabel Hubungan antara Konsentrasi dengan Absorbansi


Konsentrasi (M) Absorbansi (A)
0,04 0,624
0,06 0,823
0,1 1,082
X 0,485
5. Tabel Perhitungan
X (M) Y (A) XY X2 Y2
0,04 0,624 0,02496 0,0016 0,389376
0,06 0,823 0,4938 0,0036 0,677329
0,1 1,082 1,082 0,01 1,170724
0,2 2,529 0,18254 0,0152 2,237429

Perhitungan :
6. Kurva Kalibrasi Hubungan Antara Konsentrasi dengan
Absorbansi

Hubungan M dan A
1.2
1 f(x) = 7.46785714285713 x + 0.345142857142858
R² = 0.986916521979377
0.8
Absorbansi (A)

Absorbansi (A)
0.6 Linear (Absorbansi (A))
0.4
0.2
0
0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.11
Konsentrasi (M)

7. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan analisis penentuan kadar
CuSO4 dalam suatu sampel secara spektrofotometri. Pada
percobaan pertama, terlebih dahulu dibuat larutan CuSO 4 dengan
konsentrasi 0,04 M; 0,06 M, dan 0,1 M, dari larutan induk CuSO 4
0,2 M. Kemudian dilakukan absorbansi pada ketiga larutan dengan
deretan panjang gelombang 400-700 nm. Dan didapat hasil
absorbansinya berturut-turut 0,624; 0,823; dan 1,082. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi larutan
standar, maka semakin besar pula absorbansinya.
Penentuan panjang gelombang maksimum dengan
menggunakan larutan CuSO4 0,2 M yang diukur dengan deret
panjang gelombang 400-700 nm dan diukur absorbansinya. Hasil
yang didapatkan berturut-turut yaitu 0,624; 0,823; dan 1;082.
Dengan melihat data yang ada dapat disimpulkan bahwa panjang
gelombang maksimum yaitu 700 nm karena memiliki nilai
absorbansi tertinggi.
Dari data yang telah didapatkan, selanjutnya dibuat kurva
hubungan antara konsentrasi (M) dan absorbansi (A). Dari kurva
tersebut didapatkan persamaan linear y = 7,467x + 0,345.
Persamaan ini digunakan untuk menghitung kadar tembaga yang
ada didalam sampel. Dimana (y) menyatakan nilai pengukuran
absorbansi dan (x) menyatakan kadar CuSO4 dalam sampel.
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh konsentrasi (X) CuSO 4
yang terdapat dalam sampel adalah sebesar 0,485.
Selain itu, pada percobaan ini pengenceran yang dilakukan
pada larutan standar 0,04;0,06; dan 0,1 M adalah untuk membuat
larutan CuSO4 menjadi parameter absorbansi terhadap konsentrasi
CuSO4. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan
absorbansi yang sangat rendah atau sangat tinggi. Hal ini dapat
diatur dengan pengaturan konsentrasi sesuai dengan kisaran
sensitivitas dari alat yang digunakan yang dilakukan melalui
proses pengenceran. Pengenceran yang dilakukan dengan cara
yang tidak tepat akan mengakibatkan nilai absorbansi yang
didapatkan menjadi kurang tepat.

8. Kesimpulan
- Panjang gelombang maksimum adalah 700 nm karena memiliki
nilai absorbansi tertinggi.
- Semakin besar konsentrasi larutan standar, maka semakin besar
pula absorbansinya.
- Konsentrasi (X) CuSO4 yang terdapat dalam sampel adalah
sebesar 0,485.
- Pengenceran yang dilakukan dengan cara yang tidak tepat akan
mengakibatkan nilai absorbansi yang didapatkan menjadi
kurang tepat.

Makassar, 09 Oktober 2015

ASISTEN PRAKTIKAN

AGUSTAN YUSNITA SUNI

Anda mungkin juga menyukai