Anda di halaman 1dari 86

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN

KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA SWALAYAN GARUDA
MITRA PONTIANAK

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

PRATIWI YUNILUTANTI
NIM. B31109008

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN
KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA SWALAYAN GARUDA
MITRA PONTIANAK

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

PRATIWI YUNILUTANTI
NIM. B31109008

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI
NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
SWALAYAN GARUDA MITRA PONTIANAK
Penganggung Jawab Yuridis :

PRATIWI YUNILUTANTI
NIM. B31109008

Jurusan : Manajemen

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat dan Lulus


Dalam Ujian Skripsi/Komprehensif
Pada Tanggal : 11 Desember 2014

Majelis Penguji :

Pembimbing Utama, Penguji Utama,

Dr. Risky Fauzan, SE, M.Si H.S. Sianipar, SE, MM


NIP. 19740202 199803 1 001 NIP. 19541110 197902 1 001

Pembimbing Pembantu, Penguji Pembantu,

Dr. Endang Dhamayantie, SE, M.Si Ilzar Daud, SE, M.Si


NIP. 19760729 200012 2 001 NIP. 19720819 200012 1 001

Pontianak, 11 Desember 2014

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS EKONOMI
Ketua Jurusan

Rudi Mardiansyah, SE, MM


NIP. 19690907 199403 1 002
PERNYATAAN KARYA ILMIAH SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kompensasi Non Finansial Terhadap


Kinerja Karyawan Pada Swalayan Garuda Mitra Pontianak

yang duji pada tanggal 11 Desember 2014 adalah hasil karya saya bukan

plagiarism, baik sebagaian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain

terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan atau

meniru dari karya tulis orang lain, maka gelar dan ijazah kesarjanaan saya

dibatalkan.

Pontianak, 11 Desember 2014

Pembuat pernyataan,

Pratiwi Yunilutanti
NIM. B31109008
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON
FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SWALAYAN
GARUDA MITRA PONTIANAK

Oleh
Pratiwi Yunilutanti

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh


kompensasi yang terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi non finansial
terhadap kinerja karyawan pada swalayan Garuda Mitra Pontianak. Penelitian ini
merupakan tipe penelitian penjelasan, karena penelitian ini bermaksud
menjelaskan variabel-variabel melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya. Populasi penelitian ini adalah semua karyawan yang berjumlah 181
orang, dengan sampel yang digunakan sebanyak 59 orang. Data di analisis dengan
menggunakan analisa regresi linear berganda.
Hasil penelitian membuktikan hasil uji secara parsial antara variabel-variabel
faktor Kompensasi Finansial (X1), Kompensasi Non Finansial (X2) terhadap
Kinerja (Y) adalah sebagai berikut : Secara parsial nilai t hitung variabel
Kompensasi Finansial (X1) sebesar 5,424 dan t tabel sebesar 1,684 sehingga t hitung
lebih besar dari t tabel yaitu 5,424 > 1,684. Maka dapat disimpulkan bahwa pada
penelitian ini variabel Kompensasi Finansial (X1) secara parsial merupakan faktor
yang berpengaruh terhadap Kinerja (Y). Secara parsial nilai t hitung variabel
Kompensasi Non Finansial (X2) sebesar 1,489 dan t tabel sebesar 1,684 sehingga t
hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 1,489 < 1,684. Maka dapat disimpulkan bahwa
pada penelitian ini Kompensasi Non Finansial (X2) secara parsial merupakan
faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap Kinerja (Y).

Kata Kunci : Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial Dan Kinerja


Karyawan

i
The Effect Of Financial Compensation And Non Financial Compensation To
Employee Performance In Supermarkets Garuda Mitra Pontianak

By
Pratiwi Yunilutanti

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze whether there is influence of


compensation consisting of financial compensation and non - finansial
compensation to employee performance in supermarkets Garuda partner
Pontianak. The research is type research explanation, because this recearch mean
to explain the variables throurgh the testing of hypotheses that has been
formulated previously. The population if this research is all employess a total of
181 people, with the sample used as many as 59 people. Analysis by the use of
data in linear regression analysis.

The research proves test results between variables financial compensation


factor (X1), compensation nonfinancial (X2) on performance (Y) are as follows :
Partially t value financial compensation variale (X1) of 5,424 and t table 1,684 so
that t is greather than t table is 5,424 > 1,684. It can be concluded that in this
study variables financial compensation (X1) partially a factor that affects the
performance (Y). Partially t value nonfinancial compensation (X2) of 1,489 and
1,684 t table so that t is smaller than t table is 1,489 < 1,684. It can be concluded
that in this study nonfinancial compensation (X2) partially a factor that does not
signifiacantly affect performance (Y).

Keyword : Financial Compensation, Non Financial Compensation And Employee


Performance

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmad dan

Hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”

Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kompensasi Non Finansial Terhadap

Kinerja Karyawan pada Swalayan Garuda Mitra Pontianak”.

Dalam penulisan, banyak pihak yang telah mendukung dan memberikan

dorongan, untuk itu ucapan terima kasih diberikan kepada antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. H. Eddy Suratman, SE, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Tanjungpura Pontianak.

2. Ibu Dr. Hj. Juniwati, SE, MP selaku ketua Program Reguler B Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak.

3. Bapak Dr. Rizky Fauzan, S.E., M.Si selaku Pembimbing Utama dan Ibu Dr.

Endang Dhamayantie, S.E, M.Si selaku Pembimbing Pembantu yang telah

mengarahkan dan membimbing penulisan skripsi.

4. Bapak H. S. Sianipar, S.E, M.M dan Bapak Ilzar Daud, S.E., M.Si., selaku

Penguji yang telah bersedia memberikan kritik dan saran demi perbaikan

penulisan.

5. Pengajar dan staf Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan bantuan

ilmu pengetahuan dan menambah wawasan sejak awal perkuliahan hingga

akhir perkuliahan.

iii
6. Ibunda, Ayahandaku dan adik-adik tercinta dan tersayang yang selalu setia

mendampingi serta selalu memberikan do’a, dukungan, dorongan selama

menyelesaikan studi.

7. Teman-teman pada Program Magister Manajemen dan teman-teman pada

Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak yang selalu

memberikan dukungan padaku.

Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata

penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.

Pontianak, 11 Desember 2014

Penulis,

PRATIWI YUNILUTANTI

B31109008

iv
DAFTAR ISI

Abstrak…………………………………………………………….. i

Abstract …………………………………………………................ ii

Kata Pengantar……………………………………………………. iii

Daftar Isi………………………………………………………….. v

Daftar Tabel……………………………………………………….. vii

Daftar Gambar…………………………………………………….. viii

Daftar Lampiran…………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian ............................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................ 7
1.3. Tujuan Penelitian ......................................... 8
1.4. Kegunaan Penelitian….................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori Dan Kajian Empiris.............. 10
2.1.1. Penelitian Terdahulu .............................. 17
2.1.2. Hubungan Variabel Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan………....... 18
2.2. Kerangka Pemikiran....................................... 19
2.3. Hipotesis……………..................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ................................................. 23
3.1.2. Populasi dan Sampel…………………….. 23
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .. 24
3.3. Sumber Data ...................................................... 25
3.3.1. Teknik Pengumpulan Data ........................ 26
3.3.2. Skala Pengukuran ...................................... 26

v
3.4. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas...................... 27
3.5. Tahapan Penelitian……...................................... 28
3.5.1. Uji Asumsi Klasik………………….……. 28
3.5.2. Uji Kelayakan Model……...…………….. 31
3.5.3. Uji Hipotesis…………………………….. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian .................................................. 34
4.1.1. Gambaran Umum Swalayan Garuda Mitra
Pontianak ..................................................... 34
4.1.2. Karakteristik Responden ............................. 35
A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin ................................................ 35
B. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 35
C. Karakteristik Responden Bersasarkan
Masa Kerja.............................................. 36
4.1.3. Hasil Analisis Validitas ................................ 37
4.1.4. Hasil Analisis Reliabilitas ........................... 39
4.1.5. Analisis Indeks Tanggapan Responden ..... 40
4.1.6. Hasil Analisis Asumsi Klasik ..................... 46
4.1.7. Hasil Uji Kelayakan Model…….................. 50
4.1.8. Hasil Pengujian Hipotesis………………… 51
4.1.9. Pembahasan……………………………….. 54
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ......................................................... 56
5.2. Keterbatasan Penelitian ....................................... 57
5.3. Rekomendasi ....................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak


Berdasarkan Struktur Jabatan Tahun 2014........................ 5
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Indikator Penilaiannya………… 24
Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 35
Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia .............................. 36
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja ....................... 36
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas .................................................. 38
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas .............................................. 39
Tabel 4.6 Penentuan Kategori Skor Berdasarkan Kategori Jawaban
Responden ........................................................................ 41
Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Kompensasi Finansial (X1) ............................................... 41
Tabel 4.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Kompensasi Non Finansial (X2) ........................................ 43
Tabel 4.9 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Kinerja (Y) ........................................................................ 44
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Linearitas ................................................. 47
Tabel 4.11 Pengujian Multikolinearitas .............................................. 48
Tabel 4.12 Hasil Uji F ......................................................................... 50
Tabel 4.13 Hasil Uji Determinasi........................................................ 51
Tabel 4.14 Regresi Linear Berganda.................................................... 52
Tabel 4.15 Hasil Uji T……………………………………………….. 53

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ....................................................... 21


Gambar 4.1 Pengujian Normalitas ........................................................ 46
Gambar 4.2 Pengujian Heteroskedastisitas............................................ 49

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kuesioner
Lampiran Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran Uji Asumsi Klasik
Lampiran Uji F
Lampiran Koefisien Determinasi
Lampiran Uji Regresi Linear Berganda
Lampiran Uji T

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi

untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan

meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya

manusia. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama atas kelancaran

jalannya perusahaan. Sumber daya manusia ini merupakan faktor yang tidak dapat

dipisahkan dengan faktor-faktor yang lain.

Setiap perusahaan berusaha mengembangkan program-program yang

berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia untuk dapat menciptakan

karyawan yang berkualitas. Program-program tersebut diterapkan selain agar

karyawan mampu beradaptasi dengan perubahan juga diharapkan memiliki

dampak dalam peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab serta loyalitas

karyawan terhadap perusahaan.

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi

perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia

mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung

dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan tetapi tanpa

dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan

terselesaikan dengan baik. Hal ini rnenunjukkan bahwa sumber daya manusia

1
2

merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala

kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan

keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk

memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang

berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu

berubah.

Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang sangat penting dan

membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja. Sumber daya manusia penting

karena mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi. Untuk itu salah satu

cara yang dapat dilakukan perusahaan agar karyawannya termotivasi untuk terus

bekerja sesuai dengan uraian tugasnya adalah dengan melalui pemberian

kompensasi. Pemberian kompensasi dalam organisasi merupakan sesuatu yang

esensial karena terkait dengan perilaku, kinerja dan efektivitas tujuan organisasi.

Penerapan kompensasi mempunyai tujuan untuk memikat, merekrut,

mempertahankan dan memotivasi karyawan potensial agar lebih bersemangat

dalam bekerja. Desain sistem kompensasi yang tepat juga akan memunculkan

interest individu karyawan dan mengintegrasikannya kedalam strategi-strategi

organisasi, sehingga menumbuhkan kinerja organisasi yang tinggi.

Kompensasi merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan

mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan memperoleh imbalan prestasi

kerja yang lebih besar dari karyawan. Artinya nilai prestasi kerja karyawan harus

lebih besar dari kompensasi yang dibayar perusahaan, agar perusahaan

mendapatkan laba dan kontinuitas perusahaan terjamin.


3

Program kompensasi dalam organisasi menurut Mathis & Jackson (2002:118)

memiliki empat tujuan, yaitu:

a. Terpenuhinya sisi legal, dengan segala peraturan dan hukum yang sesuai.

b. Efektivitas biaya untuk organisasi.

c. Keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan.

d. Peningkatan keberhasilan kinerja organisasi.

Kompensasi dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk baik itu besifat

finansial maupun non finansial. Kompensasi finansial dapat berupa gaji, upah,

bayaran prestasi (merit pay), bonus, insentif, kepemilikan saham, asuransi

kesehatan, dana pensiun, asuransi tenaga kerja dan bayaran diluar jam kerja.

Sedangkan kompensasi non finansial diberikan dengan maksud untuk

mempertahankan karyawan dalam jangka panjang, seperti penyelenggaraan

program-program pelayanan bagi karyawan yang berupaya untuk menciptakan

kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan, pemberian tugas-tugas yang

menarik, pekerjaan yang menantang, jam kerja yang lebih luwes, tanggung jawab

yang menarik, adanya pengakuan, rekan kerja yang menyenangkan dan

lingkungan kerja yang nyaman.

Kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang ada di perusahaan yang

satu berbeda dengan karyawan yang ada di perusahaan yang lain. Sebuah

perusahaan hendaknya memberikan kompensasi terhadap karyawannya secara

tepat, artinya kompensasi yang diberikan dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan dasar karyawannya. Dengan demikian jelas bahwa perasaan


4

mempengaruhi perilaku kerjanya seperti rajin, produktif, malas, tidak bersemangat

dan sebagainya.

Hasil kerja karyawan tercerminkan dari tinggi rendahnya kinerja karyawan

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Tinggi rendahnya kinerja karyawan berkaitan erat dengan sistem pemberian

kompensasi yang diterapkan oleh lembaga atau organisasi tempat mereka bekerja.

Pemberian kompensasi yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan

kinerja seseorang. Hasil penelitian Santoso (2006), Aryasa (2011), Wijaya (2010),

Suwati (2013) dan Pratiwi (2013) menunjukkan bahwa variabel kompensasi

finansial dan non finansial memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Swalayan Garuda Mitra Pontianak merupakan salah satu pasar swalayan

yang keberadaannya di Jalan HR. A. Rahman. Didirikan dengan maksud untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini hanya belanja di toko-toko atau

warung-warung kecil. Oleh karena itu, dengan melihat peluang yang ada maka

didirikanlah Swalayan Garuda Mitra. Saat ini, jumlah karyawan Swalayan Garuda

Mitra Pontianak dapat digambarkan sebagai berikut:


5

Tabel. 1.1.
Jumlah Karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak
Berdasarkan Struktur Jabatan Tahun 2014
No Struktur Jabatan Jumlah
1 Direktur 1
2 Wakil Direktur 1
3 Manajemen Information System 1
4 Marketing 1
5 Operasional 146
6 Administrasi 5
7 Umum 21
8 Personalia 5
Total 181
Sumber Data : Personalia Swalayan Garuda Mitra Pontianak

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah karyawan di Swalayan

Garuda Mitra Pontianak sebanyak 181 orang dimana jumlah bagian terbesar

berada pada bagian Operasional sebanyak 146 orang, diasumsikan bahwa bagian

yang mempunyai tugas dan pelaksanaan pelayanan yang sibuk sehingga

membutuhkan karyawan dalam jumlah yang besar. Pembagian jumlah karyawan

tersebut proporsional berdasarkan pelaksanaan pelayanan pekerjaan, bagian yang

pekerjaannya sedikit kesibukannya membutuhkan jumlah karyawan yang kecil

pula. Pihak perusahaan berupaya untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat

sebaik-baiknya dan terus menjaga harga, kualitas produk dan jasa pelayanan

karyawan terutama bagian pramuniaga yang bertemu dan melayani konsumen.

Dalam era globalisasi saat ini, perusahaan ini dituntut untuk memberikan

pelayanan yang baik dan memuaskan kepada masyarakat. Kemampuan melayani

tersebut dapat terwujud apabila karyawannya memiliki kemampuan dan

profesionalisme yang tinggi terhadap pekerjaanya.

Untuk itu perusahaan perlu mendorong para karyawannya untuk dapat

bekerja dengan baik, karyawan akan bekerja dengan baik bila perusahaan dapat
6

memenuhi kebutuhan karyawannya. Salah satu cara perusahaan memenuhi

kebutuhan karyawan adalah dengan memberikan kompensasi yang adil dan wajar

bagi para karyawannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja para

karyawannya.

Karyawan akan merasa dihargai apabila mereka mendapatkan kompensasi

yang sesuai dengan hasil kerja mereka, sehingga mereka akan termotivasi untuk

melaksanakan tugas-tugas mereka dengan baik dan bertanggung jawab. Hal ini

tentunya akan menguntungkan bagi perusahaan karena dengan begitu maka

produktivitas yang tinggi dapat dicapai. Oleh karena itu maka perusahaan

diharapkan mampu menyusun suatu sistem kompensasi yang baik, dimana sistem

ini harus menggambarkan pemberian kompensasi yang adil dan wajar bagi setiap

jenis pekerjaan yang ada diperusahaan.

Menurut Mondy (2008:4) Kompensasi adalah total seluruh imbalan yang

diterima para karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan.

Kompensasi finansial merupakan bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk

upah, gaji, komisi dan bonus.

Menurut Marwansyah (2009:276) Kompensasi non finansial juga dapat

menciptakan kepuasan kerja. Kompensasi non finansial mencakup berbagai

bentuk kepuasan yang diterima oleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau

yang berupa lingkungan psikologis atau lingkungan fisik tempat seseorang

bekerja. Berupa tugas-tugas menarik, tantangan, tanggung jawab dan peluang

untuk mengembangkan diri. Seperti rekan kerja yang menyenangkan, atasan yang
7

kompeten, kondisi kerja yang nyaman dan penyediaan fasilitas yang disediakan

oleh perusahaan memadai, seperti tempat ibadah, toilet, kantin dan lain-lain.

Penyusunan sistem kompensasi ini tidaklah mudah, perusahaan harus

memperhatikan peraturan yang berlaku dan juga memperhatikan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi besar kecilnya kompensasi yang akan diberikan.

Dengan begitu perusahaan baru akan mampu memberikan kompensasi yang adil

dan layak pula kepada karyawannya.

Bila karyawan merasa telah mendapatkan kompensasi yang sesuai, maka

karyawan akan bekerja dengan penuh semangat dan semaksimal mungkin, hal

itulah yang akan mendorong kinerja karyawan. Untuk melihat hubungan antara

kompensasi dengan kinerja karyawan maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kompensasi Non

Finansial Terhadap Kinerja Karyawan pada Swalayan Garuda Mitra Pontianak”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang penelitian, maka permasalahan yang

akan dianalisis dalam kegiatan ini adalah:

1. Apakah kompensasi finansial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Swalayan Garuda Mitra Pontianak?

2. Apakah kompensasi non finansial berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak?


8

3. Bagaimana gambaran deskriptif responden terhadap variabel kompensasi

finansial, kompensasi non finansial dan kinerja karyawan pada Swalayan

Garuda Mitra Pontianak?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan permasalahan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kompensasi finansial terhadap

kinerja karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kompensasi non finansial terhadap

kinerja karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran deskriptif responden terhadap

variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial dan kinerja karyawan

pada Swalayan Garuda Mitra Pontianak.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kontribusi dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Penulis, penelitian ini dapat sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu

dan pengetahuan yang didapatkan selama mengikuti perkuliahan yaitu

bagaimana melakukan suatu analisis khususnya dipandang dari sudut

Manajamen Sumber Daya Manusia.


9

b. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

ilmiah, pemikiran dan pertimbangan dalam pemberian kompensasi terhadap

karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak.

c. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan informasi dan masukkan bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian lebih lanjut tentang topik penelitian ini.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori dan Kajian Empiris

A. Definisi Kompensasi

Salah satu tujuan manajemen sumber daya manusia yaitu memastikan bahwa

organisasi memiliki tenaga kerja yang berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan

sarana untuk menghadapi perubahan yang dapat memenuhi kebutuhan pekerjanya.

Menurut Marwansyah (2012:297) Kompensasi adalah penghargaan atau

imbalan langsung maupun tidak langsung, finansial maupun non finansial yang

adil dan layak kepada karyawan, sebagai balasan atas kontribusi atau jasanya

terhadap pencapaian tujuan organisasi. Tujuan spesifik manajemen kompensasi

adalah mendapatkan karyawan yang kompeten, mempertahankan karyawan yang

sudah ada, menjamin terciptanya keadilan, memberikan penghargaan atas perilaku

yang diharapkan, mengendalikan biaya, mengikuti peraturan atau hukum yang

berlaku, menumbuhkan saling pengertian dan membantu menciptakan efisiensi

administrasi.

Hasibuan (2009:118) menyatakan bahwa kompensasi adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang

diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Kompensasi berbentuk uang artinya kompensasi itu dibayar dengan sejumlah

uang kartal kepada karyawan. Sebaliknya kompensasi berbentuk barang artinya

10
11

kompensasi itu dibayar dengan barang, misalnya kompensasi itu dibayar 20%

dari produk yang dihasilkan.

Mondy (2008:7) menyatakan bahwa kebijakan kompensasi adalah kebijakan

yang memberikan panduan umum untuk mengambil keputusan mengenai

kompensasi. Jenis - jenis kompensasi menurut Mathis & Jackson (2009:420) :

1. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan kompensasi dasar yang diterima seorang karyawan,

biasanya berupa upah / gaji.

2. Upah

Upah merupakan imbalan kerja yang dihitung secara langsung berdasarkan

pada jumlah waktu kerja.

3. Gaji

Gaji merupakan imbalan kerja yang tetap untuk setiap periode tanpa

menghiraukan jumlah jam kerja.

4. Penghasilan tidak tetap

Penghasilan tidak tetap yaitu jenis kompensasi yang dihubungkan dengan

kinerja individual, tim / organisasional.

5. Tunjangan

Tunjangan yaitu sebuah penghargaan tidak langsung yang diberikan untuk

seorang karyawan / sekelompok karyawan sebagai dari keanggotaan

organisasi.

Menurut Hasibuan (2011:121) tujuan pemberian kompensasi (balas jasa)

antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif,
12

motivasi, stabilitas karyawan, disiplin serta pengaruh serikat buruh dan

pemerintah. Adapun komponen-komponen kompensasi menurut Rivai (2011:744)

antara lain:

a. Gaji

Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai

konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan

sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan.

b. Upah

Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada

karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau

banyaknya pelayanan yang diberikan.

c. Intensif

Intensif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada

karyawankarena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Intensif

merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar upah dan gaji yang

merupakan kompensasi tetap, yang biasa disebut kompensasi berdasarkan

kinerja (pay for performance plan).

d. Kompensasi Tidak Langsung (Fringe Benefit)

Fringe Benefit merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan

kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya meningkatkan

kesejahteraan para karyawan. Contohnya, berupa fasilitas-fasilitas, seperti :

asuransi, tunjangan, uang pensiun dan lain-lain.


13

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa kompensasi adalah

segala sesuatu yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, baik dalam

bentuk uang maupun barang sebagai ganti kontribusi yang telah diberikan oleh

karyawan dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Program kompensasi umumnya bertujuan untuk kepentingan perusahaan,

karyawan, pemerintah dan masyarakat. Agar tujuan tercapai dan memberikan

kepuasan bagi semua pihak, maka hendaknya program kompensasi ditetapkan

berdasarkan prinsip adil dan wajar, serta memperhatikan internal eksternal

konsistensi.

B. Definisi Kinerja

Manajemen kinerja adalah proses menyeluruh untuk mengamati kinerja

seorang karyawan dalam hubungannya dengan persyaratan jabatan selama jangka

waktu tertentu (yakni, menjelaskan apa yang diharapkan dari karyawan,

menetapkan tujuan, memberikan bimbingan langsung tentang bagaimana

melakukan pekerjaan, menyimpan dan mengakses informasi tentang kinerja) dan

kemudian membuat penilaian tentang kinerja itu Marwansyah (2012:229).

Selanjutnya Marwansyah menyatakan kinerja atau unjuk kerja adalah pencapaian

atau prestasi seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya.

Mangkunegara (2005:9) menyatakan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab diberikan

kepadanya.
14

Adapun indikator kinerja karyawan menurut Guritno dan Waridin (2005),

adalah sebagai berikut :

1. Mampu meningkatkan target pekerjaan

2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan

4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan

5. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi untuk menilai kinerja

pegawainya. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik kepada karyawan

dalam upaya memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan produktifitas organisasi,

khususnya yang berkaitan dengan kebijaksaan terhadap karyawan seperti untuk

tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan.

Sistem manajemen kinerja merupakan proses untuk mengidentifikasi,

mendorong, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan kinerja

karyawan. Menurut Mathis & Jackson (2009:377) kinerja (performance) pada

dasarnya yaitu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Adapun

tujuan dilakukannya penilaian kinerja menurut Rivai (2011:562) antara lain :

1. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini.


2. Mendorong pertanggungjawaban dari karyawan.
3. Untuk pembeda antar karyawan yang satu dengan karyawan yang lain.
4. Meningkatkan motivasi kerja.
5. Meningkatkan etos kerja.
6. Memperkuat hubungan antara karyawan dengan supervisor melalui diskusi
tentang kemajuan kerja mereka.
7. Riset seleksi sebagai kriteria keberhasilan / efektivitas.
8. Sebagai alat untuk menjaga tingkat kinerja.
9. Mengembangkan dan menetapkan kompensasi pekerjaan.
10. Pemutusan hubungan kerja, pemberian sangsi ataupun hadiah.
15

Penilaian kinerja (performance appraisal) merupakan proses mengawasi

seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan

seperangkat standar dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada

karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan karyawan, evaluasi

karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja dan penilaian hasil. Mathis & Jackson

(2009:382).

Siagian (2002:168) menyatakan penilaian kinerja merupakan proses dimana

organisasi berupaya memperoleh informasi seakurat mungkin tentang kinerja para

anggotanya. Penilaian kinerja harus dilakukan dengan baik karena akan sangat

bermanfaat bagi organisasi secara keseluruhan, bagi para karyawan, bagi atasan

langsung dan bagi karyawan yang bersangkutan.

Selanjutnya Siagian menjelaskan bahwa bagi para pegawai, penilaian tersebut

berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan,

kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk tujuan, jalur,

rencana dan pengembangan karirnya. Sedangkan bagi organisasi, hasil penilaian

prestasi kerja para pegawai sangat penting arti dan peranannya dalam

pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan

program pendidikan dan latihan, rekrutmen, seleksi, program pengenalan,

penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari keseluruhan

proses manajemen sumber daya manusia secara efektif. Menurut Siagian, ada

enam hal yang harus dipahami dalam penilaian kinerja, yaitu :

a. Kepuasan hasil penilaian kinerja

b. Unsur penilaian kinerja


16

c. Teknik penilaian kinerja masa lalu

d. Kita melaksanakan penilaian kinerja yang berorientasi pada masa depan

e. Implikasi proses penilaian

f. Umpan balik bagi satuan kerja yang mengolah sumber daya manusia

Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses evaluasi seberapa

baik karyawan mengerjakan, ketika dibandingkan dengan satu set standar dan

kemudian mengkomunikasikannya dengan para karyawan (Mathis dan Jackson,

2002). Penilaian kinerja disebut juga sebagai penilaian karyawan, evaluasi

karyawan, tinjauan kerja, evaluasi kerja dan penilaian hasil pedoman.

Penilaian kinerja dapat terjadi dalam dua cara, secara informal dan secara

sistimatis (Mathis & Jackson, 2002). Penilaian informal dapat dilaksanakan setiap

waktu dimana pihak atasan merasa perlu. Hubungan sehari-hari antara manajer

dan karyawan memberikan kesempatan bagi kinerja pegawai untuk dinilai.

Penilaian sistimatis digunakan ketika kontak antara manajer dan karyawan bersifat

formal dan sistemnya digunakan secara benar dengan melaporkan kesan dan

observasi manajerial terhadap kinerja pegawai.

Adapun kegunaan penilaian kinerja adalah sebagai berikut :

1. Mendorong orang ataupun karyawan agar berperilaku positif atau

memperbaiki tindakan mereka yang dibawah standar

2. Sebagai bahan penilaian bagi manajemen apakah karyawan tersebut telah

bekerja dengan baik.

3. Memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan peningkatan

organisasi.
17

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah proses

suatu organisasi mengevaluasi atau menilai kerja karyawan. Apabila penilaian

prestasi kerja dilaksanakan dengan baik, tertib dan benar, akan dapat membantu

meningkatkan motivasi berprestasi sekaligus dapat meningkatkan loyalitas para

anggota organisasi yang ada di dalamnya, dan apabila ini terjadi maka akan

menguntungkan organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, penilaian kinerja perlu

dilakukan secara formal dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh

organisasi secara objektif.

2.1.1. Penelitian Terdahulu

1. Suwati (2013) melakukan penelitian yang berjudul ‘Pengaruh Kompensasi

Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tunas Hijau

Samarinda.’ Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi

dan motivasi terhadap kinerja pada PT. Tunas Hijau Samarinda. Populasinya

seluruh karyawan PT. Tunas Hijau Samarinda sejumlah 130 orang dengan

sampel 57 orang. Teknik analisis data dengan regresi linier berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja karyawan sedangkan motivasi kerja tidak mempunyai

pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Tunas Hijau Samarinda.

2. Santoso (2006) melakukan penelitian yang berjudul ‘Pengaruh

Kepemimpinan, Motivasi, Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Di Bank Central Asia Kudus’. Tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui pengaruh kepemimpinan, motivasi, kompensasi dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan pada Bank Central Asia Kudus. Populasinya adalah
18

seluruh karyawan Bank Central Asia Kudus sejumlah 64 orang dengan sampel

61 orang. Teknik analisis data dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan,

motivasi, kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank

Central Asia Kudus.

3. Pratiwi (2013) melakukan penelitian yang berjudul ‘Pengaruh Kompensasi

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang

Bangkalan’. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi

finansial langsung, kompensasi finansial tidak langsung dan kompensasi non

finansial terhadap kinerja karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor

Cabang Bangkalan. Populasi dan sampel adalah seluruh karyawan PT. Pos

Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bangkalan sejumlah 50 orang. Teknik

analisis data dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada pengaruh signifikan variabel kompensasi finansial langsung,

kompensasi finansial tidak langsung dan kompensasi non finansial secara

simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor

Cabang Bangkalan.

2.1.2. Hubungan Variabel Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi

dan meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui kompensasi

(Mathis & Jackson, 2000:98). Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu

yang diterima karyawan untuk balas jasa kerja mereka. Simamora (2004:510)

mengatakan bahwa kompensasi dalam bentuk finansial adalah penting bagi


19

karyawan, sebab dengan kompensasi ini mereka dapat memenuhi kebutuhannya

secara langsung, terutama kebutuhan fisiologisnya.

Namun demikian, tentunya karyawan juga berharap agar kompensasi yang

diterimanya sesuain dengan pengorbanan yang telah diberikan dalam bentuk non

finansial juga sangat penting bagi karyawan terutama untuk pengembangan karir

mereka.

2.2. Kerangka Pemikiran

Berbicara tentang kebijakan pemberian kompensasi, umumnya hanya tertuju

pada jumlah yang dibayarkan kepada karyawan. Apabila jumlah kompensasi telah

cukup memadai, berarti sudah cukup layak dan baik. Permasalahannya sebenarnya

tidak sesederhana itu, sebab cukup memadai menurut kaca mata perusahaan,

belum tentu dirasakan cukup oleh karyawan yang bersangkutan. Menurut

Hariandja (2007:244) Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima

pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk

uang atau lainnya yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan

lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti

dan lain-lain.

Menurut Mathis & Jackson (2009:419) menyebutkan bahwa kompensasi

merupakan faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang -

orang memilih untuk bekerja di sebuah organisasi daripada organisasi yang lain.

Dessler (2007:85) menyatakan bahwa kompensasi mencakup kompensasi

finansial yang terdiri dari gaji dan tunjangan, juga kompensasi non finansial atau

penghargaan yang dapat berupa kenaikan pangkat atau promosi jabatan.


20

Kenyataan ini menunjukkan kepada kita bahwa penyelenggaraan pemberian

kompensasi secara benar, adil dan layak bagi karyawan perlu mendapatkan

perhatian dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Sedangkan menurut Rivai (2011:741) menyatakan kompensasi merupakan

sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada

perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi

MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual

sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Kompensasi finansial

terdiri dari kompensasi tidak langsung dan langsung. Kompensasi langsung terdiri

dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus atau komisi.

Kompensasi tidak langsung atau benefit, terdiri dari semua pembayaran yang

tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung yang meliputi liburan,

berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau kepedulian keagamaan

dan sebagainya.

Hariandja (2007:195) berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang

dihasilkan oleh karyawan atas perilaku nyata yang ditampilkan sesuai peranannya

dalam organisasi. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas

maupun kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Selain itu, kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif,

pengalaman kerja dan motivasi karyawan. Hasil kerja seseorang akan memberikan

umpan balik bagi orang itu sendiri untuk melakukan pekerjaannya secara baik dan

diharapkan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pula.


21

Namun pada kenyataannya, sebagian besar perusahaan yang ada disini masih

kurang menghargai keterampilan dan kemampuan seseorang, sehingga sering

dijumpai pemberian kompensasi didasarkan pada senioritas bukan pada

kemampuan seorang karyawan untuk mengembangkan keterampilan yang

dimilikinya. Kondisi ini dapat mengakibatkan karyawan menjadi apatis dan tidak

termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya, sebab peningkatan keterampilan tidak

diimbangi dengan peningkatan kompensasi. Sebaliknya, kompensasi akan naik

dengan sendirinya tanpa perlu meningkatkan keterampilan. Hanya waktu yang

dapat meningkatkan besarnya kompensasi, sehingga apabila kompensasi

ditingkatkan, karyawan hanya termotivasi untuk sementara waktu, setelah itu

kinerjanya akan kembali seperti semula.

Berdasarkan pandangan tersebut, maka dapat digambarkan kerangka

pemikiran yang merupakan alur pikir dalam penelitian ini :

Gambar 2.2.
Kerangka Konseptual

Kompensasi Finansial (X1)

Kinerja Karyawan (Y)

Kompensasi Non Finansial (X2)

Kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa kompensasi sumber daya

manusia yang terdiri dan kompensasi finansial dan kompensasi non finansial

secara analitis dapat mempengaruhi kinerja, Tingkat kompensasi dalam penelitian

ini dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas
22

jasa untuk kerja mereka. Bila kompensasi diberikan secara benar maka para

karyawan akan terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran organisasi.

Kompensasi yang diberikan kepada karyawan terdiri dari kompensasi finansial

dan kompensasi non finansial.

2.3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada dan untuk menjawab

permasalahan tentang sampai sejauh mana pengaruh pemberian kompensasi

terhadap kinerja karyawan pada Swalayan Garuda Mitra Pontianak, maka

hipotesis yang digunakan adalah :

1. Kompensasi finansial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak.

2. Kompensasi non finansial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak.


23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal.

Menurut Sugiyono (2007:30) Desain kausal adalah penelitian yang bertujuan

menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel independen (variabel yang

mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).

3.1.2. Populasi dan Sampel

Menurut Sigit (2009:62) yang dimaksud dengan populasi adalah kelompok

apa yang diminati dalam penelitian itu, yakni kelompok yang akan dikenakan atau

diterapi hasil dari penelitian. Populasi pada penelitian ini karyawan bagian

operasional sebanyak 146 orang.

Menurut Sugiyono (2005:57) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Berdasarkan pengertian yang

dikemukakan diatas, maka untuk menentukan jumlah sampel yang diteliti dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin atau Taro Yamane

(Riduwan 2005:65) sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi (146 orang diambil dari karyawan operasional)

D² = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%) 

23
24

Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diperoleh jumlah sampel 59

orang yang diambil menggunakan teknik sampling aksidental merupakan cara

penentuan sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2005:5) variabel penelitian merupakan gejala yang

menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini

dibedakan menjadi variabel dependen (variabel terikat/Y) dan variabel

independen (variabel bebas/X). Kompensasi finansial (X1), kompensasi non

finansial (X2) dan kinerja (Y) dalam penelitian ini dikutip menurut Mathis &

Jackson (2009:378-420). Variabel penelitian ini dikembangkan lebih lanjut

dengan merinci masing-masing variabel sebagaimana yang dapat dilihat pada

tabel 3.1.

Tabel 3.1.
Variabel Penelitian dan Indikator Penilaiannya

Variabel
Sub Variabel Indikator
Penelitian
Kompensasi Gaji
• Gaji sudah sesuai beban kerja
Finansial (X1)

• Pembayaran gaji tepat waktu


Menurut Mondy
(2008:4)
menyatakan
kompensasi
finansial adalah
bayaran yang
25

diterima Tunjangan • Pemberian tunjangan khusus bagi


seseorang dalam
karyawan (asuransi, cuti berbayar,
bentuk upah, gaji,
komisi dan bonus. dana pensiun dan lain-lain)

Kompensasi Non Tugas yang menarik • Tugas yang diberikan bersifat

• Setiap tugas yang diberikan


Finansial (X2) monoton
Menurut Mondy
(2008:5)
• Perusahaan memberi tanggung
memberikan wawasan baru
menyatakan Tanggung jawab
kompensasi non jawab penuh atas pekerjaan yang
finansial adalah
• Pekerjaan yang diberikan dapat
ditangani
kepuasan yang Tantangan pekerjaan
diterima dari
• Sering menemui hambatan dalam
mengasah kemampuan
pekerjaan itu
sendiri atau
• Memberikan pujian atas pekerjaan
menyelesaikan pekerjaan
lingkungan Pengakuan atas
psikologis dan
• Promosi bagi karyawan yang
pekerjaan yang diselesaikan dengan baik
atau fisik tempat
orang tersebut
berprestasi
• Kuantitas yang dihasilkan karyawan
bekerja.
Kuantitas

• Terampil dalam menyelesaikan


Kinerja (Y) ini melebihi rata-rata karyawan lain
Mathis & Jackson Kualitas
(2009:377) kinerja
• Melaksanakan pekerjaan secara
tugas
(performance) Timeliness
pada dasarnya
• Kehadiran ketempat kerja
tepat waktu
yaitu apa yang Dependability
• Bekerjasama dengan rekan kerja
dilakukan atau
tidak dilakukan Interpersonal impact
oleh karyawan. dalam membahas dan mencari
solusi suatu masalah

3.3. Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif dan

kualitatif serta terdiri dari data primer dan data sekunder. Data kuantitatif adalah

data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring)

Sugiyono (2007:23). Data primer bersumber langsung dari organisasi itu sendiri

sedangkan data sekunder diambil dari membaca buku dan literatur lainnya. Data
26

primer merupakan hasil dari kuesioner yang diisi secara langsung oleh responden

(self enumeration).

3.3.1. Teknik Pengumpulan Data

Metode utama yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Kuesioner

Kuesioner yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan secara tertulis kepada

karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak, untuk mendapatkan informasi

yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

b. Wawancara langsung

Wawancara langsung yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mewawancarai langsung responden sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

untuk mendapatkan penjelasan terhadap data yang diperoleh.

3.3.2. Skala Pengukuran

Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala

Likert. Menurut Sugiyono (2007:87), skala Likert adalah skala yang berisi 5

tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :

Alternatif Jawaban Skor


Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Ragu-Ragu 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5

3.4. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas


27

Uji instrumen dilakukan terhadap indikator dari masing-masing variabel agar

dapat diketahui tingkat kevalidan dan keandalan indikator sebagai alat ukur

variabel. Uji instrumen ini terdiri dari :

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

(Azwar, 2010 : 5). Pengujian validitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16.00 Windows. Menurut Azwar, validitas item

dapat dilihat dari nilai korelasi (corrected item total correlation). Sebuah item

dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi (corrected item total

correlation) ≥ 0,3, sebaliknya apabila koefisien korelasi (corrected item total

correlation) ≤ 0,3 maka dikatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur (kuesioner) dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Artinya bahwa

instrumen dikatakan reliabel jika digunakan beberapa kali dalam waktu yang

berbeda untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2002). Dalam penelitian ini digunakan Teknik Cronbach Alpha (α),

dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien

keandalan (α) > 0,6 (Ghozali, 2005:92).

Formulasi untuk menghitung α adalah sebagai berikut :


28

Dimana : α : reliabilitas instrumen (Cronbach Alpha)

k : banyaknya butir pertanyaan

∑σb² : jumlah varians butir

σt² : varians total

3.5. Tahapan Penelitian

Teknik analisis data yan digunakan adalah regresi linier berganda. Sebelum

melakukan pengolahan data, terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi, antara

lain :

3.5.1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel dependen,

independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.

Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal.

Distribusi normal merupakan suatu kurva yang berbentuk simetris disekitar rerata

variabel dan nilai-nilainya diukur pada sumbu mendatar (Umar, 2008:181).

Pengujian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Z yang dilakukan dengan

program SPSS 16.00 for Windows.

b. Uji Linieritas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat linieritas data yang digunakan.

Korelasinya dinyatakan linier atau tidak dapat diketahui dengan mencari nilai

deviation from linierity dari uji F liniernya (Sudarmanto, 2005:124). Uji ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows.


29

c. Uji Multikolinieritas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui korelasi yang mempengaruhi satu

variabel dengan variabel lainnya. Bila pada regresi berganda terjadi

multikolinieritas diantara variabel bebasnya, maka variabel yang berkolinier tidak

memberikan tambahan apa-apa kepada variabel Y. Menurut Gujarati (2003:359),

ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinieritas,

antara lain :

1. Koefisien determinasi (R²) tinggi dan signifikasi nilai t dari estimasi regresi

dari seluruh variabel. Apabila R² sangat tinggi (lebih dari 0,8) dan tidak

satupun koefisien regresi yang signifikan secara statistik berarti terjadi gejala

multikolinieritas.

2. Melihat dari VIF (variance inflation factor), dimana jika VIF dibawah 10

berarti tidak terjadi gejala multikolinieritas.

Pada penelitian ini untuk melihat ada atau tidaknya korelasi antar variabel

bebas pada model regresi, dilakukan dengan melihat VIF (variance inflation

factor), dimana jika VIF < 10 berarti tidak terjadi gejala multikolinieritas.

Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus : VIF = 1 / (1 - R²)

Sementara besaran Tol (tolerance) dapat dihitung dengan rumus : Tol = (1 - R²)

Uji multikolinieritas dapat juga diketahui dari matriks interkorelasi dengan

korelasi pearson maupun mengregres prediktor tidak melebihi nilai 10

(Sudarmanto, 2005:136). Uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for

Windows.

d. Uji Heteroskedastisitas
30

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Jika variance dari residual satu ke pengamatan lainnya tetap, maka

disebut Homokedastisitas, namun jika terdapat perbedaan variance maka dijumpai

gejala heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi gejala ini antara lain dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y.

Heteroskedastisitas terjadi bila variasinya tidak konstan, sehingga seakan-akan

ada beberapa kelompok data yang mempunyai besaran error yang berbeda-beda,

sehingga akan membentuk suatu pola tertentu.

e. Analisis Regresi Linier Berganda

Gujarati mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan

satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained

variable) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory).

Variabel pertama disebut juga sebagai variabel terikat, sedangkan variabel kedua

disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka

analisis regresi disebut analisis regresi berganda. Disebut berganda karena

pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel terikat.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel bebas,

dengan demikian digunakan analisis linear berganda dimana yang menjadi

variabel bebas adalah kompensasi (X) dan sebagai variabel terikat adalah kinerja

(Y). Persamaan regresi linier berganda dapat dinyatakan dengan rumus :

Y = a + b1X1 + b2X2
31

Dimana : Y : Tingkat kinerja karyawan

a : Nilai Konstanta

X1 : Kompensasi finansial

X2 : Kompensasi non finansial

b1 : Koefisien regresi kompensasi (X1)

b2 : Koefisien regresi kompensasi (X2)

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara kompensasi finansial dan

kompensasi non finansial terhadap kinerja digunakan koefisien korelasi (r),

dengan rumus :

3.5.2. Uji Kelayakan Model

a. Uji F (annova)

Untuk menguji koefisien regresi berganda dengan menggunakan uji-F

(Fisher Test). Uji F (annova) ini merupakan uji kelayakan model, apakah model

regresi linier berganda yang diajukan adalah model yang layak untuk menguji

apakah variabel independen yang terdiri dari kompensasi finansial dan

kompensasi non finansial terhadap variabel dependen (kinerja). Bila nilai

signifikasi annova < 0,05 maka model ini layak atau fit. Uji F dapat diketahui

dengan kriteria sebagai berikut :

- Ho : β = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat)

- Ha : βi ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat)

- Level of significant = 5%

Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai Fhitung adalah :


32

Dimana : Fhitung : Hasil F perhitungan

R2 : Koefisien regresi berganda

k : Jumlah variabel independen

n : Jumlah sampel

b. Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengukur seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen, maka digunakan koefisien determinasi (R2). Koefisien ini

menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel dependen yang dijelaskan

oleh model regresi. Nilai R2 berada pada interval 0 ≤ R2 ≤ 1.

Secara logika dapat diketahui bahwa semakin baik estimasi model dalam

menggambarkan data, maka semakin dekat nilai R ke nilai 1. Nilai R dapat

diperoleh dengan rumus : , sehingga nilai R dapat dihitung

dengan rumus :

Dimana : R2 : Koefisien determinasi

R : Koefisien korelasi

3.5.3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen memiliki pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui faktor atau variabel X yang paling dominan mempengaruhi

variabel Y dapat dilihat dari nilai thitung yang paling besar. Uji t dapat diketahui

dengan kriteria sebagai berikut :


33

- H0 : β = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat)

- Ha : βi ≠ 0 (ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat)

- Level of significant = 5%

Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai thitung :

Dimana : β i : Koefisien regresi

SE : Standar Error

Setelah didapatkan nilai thitung melalui rumus tersebut, maka akan

menginterprestasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut :

- Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti secara parsial

ada pengaruh secara signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

- Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti secara parsial

tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel bebas dengan variabel

terikat.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah

melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi

tentang variabel-variabel yang diteliti baik variabel bebas maupun variabel terikat.

4.1.1. Gambaran Umum Swalayan Garuda Mitra Pontianak

Perusahaan Garuda Mitra berdiri sejak tanggal 7 Juni 1979 dalam bentuk

Firma. Pada saat itu, perusahaan Garuda Mitra memfokuskan pada bidang usaha

jasa hiburan atau perfilman yang dikenal dengan nama Garuda Theater yang

berlokasi di jalan H.R.A. Rahman No.1 Pontianak dengan jumlah karyawan

sebanyak 32 orang.

Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Willy Soegianto yang sekaligus sebagai

direktur utama perusahaan tersebut. Usaha dibidang jasa hiburan atau perfilman

ini ternyata tidak mudah, selain harus menghadapi persaingan yang ketat,

perusahaan juga kekurangan pasokan film yang memadai dan ditambah lagi

semakin berkurangnya minat menonton masyarakat di bioskop. Untuk itu, pada

tanggal 15 Mei 1991, Bapak Willy Soegianto memulai usaha di bidang yang baru,

yaitu Garuda Mitra Mini Swalayan yang bergerak di bidang usaha penjualan

barang-barang eceran dengan cakupan yang cukup luas yaitu sebesar ± 30 % dari

area bioskop.

34
35

4.1.2. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, karakteristik responden diidentifikasi berdasarkan jenis

kelamin, status, usia dan masa kerja.

A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sampel penelitian ini adalah 59 orang karyawan Swalayan Garuda Mitra

Pontianak. Komposisi responden menurut jenis kelamin disajikan pada tabel 4.1

berikut ini :

Tabel 4.1.
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden
Jenis Kelamin Persentase (%)
(Orang)

Pria 16 27,12 %

Wanita 43 72,88 %

Jumlah 59 100 %

Sumber: Data hasil olahan penelitian (2014)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang paling dominan

dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin wanita sebanyak 43 orang atau

72,88%. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, bahwa responden yang berjenis

kelamin wanita lebih banyak dikarenakan pekerjaan di Swalayan Garuda Mitra

Pontianak lebih kepada pekerjaan didalam ruangan yang langsung melayani

konsumen.

B. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


36

Variatifnya responden Swalayan Garuda Mitra Pontianak, maka akan

memungkinkan responden juga bervariasi berdasarkan usia. Data responden

berdasarkan umur dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2.
Jumlah Responden Berdasarkan Usia

Jumlah Responden
Klasifikasi Umur Persentase (%)
(Orang)

19 – 25 Tahun 18 30,51 %

26 - 32 Tahun 6 10,17 %

33 – 39 Tahun 18 30,51 %

40 Tahun Keatas 17 28,81 %

Jumlah 59 100 %

Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian (2014)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini

paling banyak berusia antara 19-25 dan 33-39 tahun sebanyak masing-masing 18

orang atau 61,02%. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut punya pemikiran yang

mencapai kematangan sehingga jawaban responden dapat lebih rasional.

C. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini

berdasarkan masa kerjanya ditunjukkan pada Tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3.
Data Responden Berdasarkan Masa Kerja

Jumlah Responden
Masa Kerja Persentase (%)
(Orang)

0 - 5 Tahun 18 30,51 %
37

6 – 10 Tahun 10 16,95 %

11 – 15 Tahun 8 13,56 %

16 - 20 Tahun 9 15,25 %

21 Tahun Keatas 14 23,73 %

Jumlah 59 100 %

Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian (2014)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini paling banyak

dalam rentang masa kerja 0-5 tahun sebanyak 18 orang atau 30,51%. Hal ini

dikarenakan perusahaan membutuhkan karyawan baru untuk menggantikan

karyawan lama mereka yang sudah tidak bekerja lagi.

4.1.3. Hasil Analisis Validitas

Kuesioner yang baik harus diuji terlebih dahulu validitasnya sehingga hasil

penelitian yang diperoleh dapat dipercaya. Sugiyono (2002:124) menyatakan

bahwa: “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Pengujian validitas instrumen selanjutnya dihitung dengan menggunakan

program SPSS (Statistical Packed for Social Science). Menurut Sugiyono

(2002:124) “apabila validitas setiap jawaban yang diperoleh ketika daftar

pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”.

Uji validitas sebagai instrumen penelitian untuk variabel-variabel yang

mempengaruhi kinerja karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak dihitung

dengan menggunakan program SPSS.16.0 yang dilihat dari kolom Corrected

Item-Total Correlation dari variabel kompensasi finansial, kompensasi non


38

finansial dan kinerja menunjukkan rata-rata di atas 0,3. Dengan demikian

menunjukkan bahwa instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini

dinyatakan valid. Responden yang digunakan dalam uji validitas dan reliabilitas

ini adalah sejumlah 59 orang karyawan pada Swalayan Garuda Mitra Pontianak.

Untuk mengetahui validitas variabel dependen dan independen dari penelitian

ini, dapat dilihat pada tabel 4.4 di berikut ini:

Tabel 4.4.
Hasil Pengujian Validitas

No Indikator Questioner Corrected Keterangan


Item-Total
Correlation

1 Kompensasi Finansial (X1)

1. Gaji yang Anda terima sudah sesuai dengan 0,721 Valid


beban kerja.
2. Perusahaan memberikan pembayaran gaji 0,462 Valid
dengan tepat waktu.
3. Perusahaan memberikan tunjangan khusus 0,542 Valid
bagi karyawan (seperti, asuransi, cuti
berbayar, dana pensiun dll).
2 Kompensasi Non Finansial (X2)

1. Tugas yang diberikan perusahaan bersifat 0,303 Valid


monoton.
2. Setiap tugas yang Anda kerjakan 0,385 Valid
memberikan wawasan baru.
3. Perusahaan memberi tanggung jawab 0,545 Valid
penuh atas pekerjaan yang Anda tangani.
4. Pekerjaan yang diberikan perusahaan dapat 0,513 Valid
mengasah kemampuan Anda.
5. Anda sering menemui hambatan dalam 0,487 Valid
menyelesaikan pekerjaan.
6. Supervisor memberikan pujian kepada 0,305 Valid
Anda atas pekerjaan yang diselesaikan
dengan baik.
7. Perusahaan memberikan promosi bagi 0,414 Valid
karyawan yang berprestasi.
39

3 Kinerja (Y)

1. Kuantitas yang dihasilkan karyawan ini 0,605 Valid


melebihi rata-rata karyawan lain.
2. Karyawan ini terampil dalam 0,614 Valid
menyelesaikan tugas.
3. Karyawan ini melaksanakan pekerjaan 0,681 Valid
secara tepat waktu.
4. Kehadiran karyawan ini datang/pulang ke 0,515 Valid
tempat kerja dengan tepat waktu.
5. Karyawan ini dapat bekerja sama dengan 0,496 Valid
rekan kerja dalam membahas dan mencari
solusi lain suatu masalah.
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian (2014)

Berdasarkan hasil uji validitas seperti diperlihatkan Tabel 4.4 di atas dapat

dilihat bahwa semua indikator lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan yang

diajukan dalam penelitian ini dinyatakan sudah valid.

4.1.4. Hasil Analisis Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas dilakukan dengan Internal Consistency atau derajat

ketepatan jawaban. Untuk pengujian ini dilakukan Stastical Packaged for Social

Sciensces (SPSS) 16.0. Setelah melakukan pengujian reliabilitas untuk

mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban tentang tanggapan responden. Untuk

melakukan analisis reliabilitas penulis menggunakan program SPSS versi 16.0.

Dalam penelitian ini digunakan Teknik Cronbach Alpha (α), dimana suatu

instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien keandalan (α) > 0,6

(Ghozali, 2005:92).

Hasil uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 59

responden dari karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak, diperlihatkan

sebagaimana Tabel 4.5 berikut ini:


40

Tabel 4.5.
Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan


Kompensasi Finansial 0,783 Reliabel
Kompensasi Non Finansial 0,740 Reliabel
Kinerja 0,833 Reliabel
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian 2014

Sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 4.5 di atas, hasil Uji Reliabilitas dapat

dilihat dari nilai Cronbach Alpha, nilai Cronbach Alpha Reliabilitas yang baik

mendekati 1. Dari hasil pengujian reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa

reliabilitas variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial dan kinerja

berdasarkan pengujian reliabilitas dari instrumen, diketahui bahwa hasilnya

melebihi angka 0,6. Dengan demikian hasil uji reliabilitas terhadap instrumen

penelitian ini dinyatakan reliabel.

4.1.5. Analisis Indeks Tanggapan Responden

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai

responden penelitian ini, khususnya variabel-variabel penelitian yang digunakan.

Dalam penelitian ini, kuesioner yang dibagikan menggunakan skala Likert. Maka

perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Nilai Indeks = (F1 x 1) + (F2 x 2) + (F3 x 3) + (F4 x 4) + (F5 x 5) / 5

Dimana :
F1 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 1.
F2 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 2.
F3 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 3.
F4 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 4.
F5 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 5.
41

Untuk mengkuantitatifkan data yang diperoleh dari responden yang bersifat

kualitatif, maka diperlukan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.

Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan item untuk menyusun item-item

instrumen yang berbentuk pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2005). Teknik

yang digunakan, jawaban yang diperoleh dengan menggunakan instrumen

penelitian diberi skor. Pemberian skor pada skala Likert bergradasi dari yang

sangat positif sampai sangat negatif. Skor ini berdasarkan konstruk yang dinilai.

Skala Likert tersebut menunjukkan interpretasi : sangat setuju diberi skor 5, setuju

diberi skor 4, netral/ ragu-ragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, sangat

tidak setuju diberi skor 1 (Sugiyono, 2005).

Kemudian untuk mengkategorikan rata-rata jawaban respoden dibuat skala

interval yang dihitung dari skor tertinggi yang dikurangi skor terendah dibagi

lima, diperoleh interval untuk kategori sebesar 0,80, dengan demikian kategori

jawaban respoden ditentukan berdasarkan skala pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6.
Penentuan Kategori Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Responden

No. Skala Kategori Jawaban Kategori Skor


1 1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik
2 1,81 – 2,60 Tidak Baik
3 2,61 – 3,40 Cukup
4 3,41 – 4,20 Baik
5 4,21 – 5,00 Sangat Baik
Sumber : Sugiyono (2005)

a. Indeks Tanggapan Responden Mengenai Kompensasi Finansial


42

Kompensasi finansial adalah bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk

upah, gaji, komisi dan bonus. Hasil tanggapan responden terhadap kompensasi

finansial dapat dijelaskan pada tabel 4.7. berikut ini :

Tabel 4.7.
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompensasi Finansial (X1)

Kategori
Mean Kriteria
Item No. SS S RR TS STS Total %

1. 14 40 5 0 0 59 100% 4,15 Baik

2. 14 38 7 0 0 59 100% 4,12 Baik

3. 13 37 9 0 0 59 100% 4,07 Baik

Jumlah 41 115 21 0 0 177

Persentase 23,16 64,97 11,86 0 0


% % %

Total Mean 4,11 Baik

Sumber: Data Olahan, 2014

Perhitungan indeks tanggapan responden mengenai kompensasi finansial

adalah sebagai berikut :

1. Indikator 1

Nilai indeks = [(0x1) + (0x2) + (5x3) + (40x4) + (14x5)] / 59 = 4,15

2. Indikator 2

Nilai indeks = [(0x1) + (0x2) + (7x3) + (38x4) + (14x5)] / 59 = 4,12

3. Indikator 3

Nilai indeks = [(0x1) + (0x2) + (9x3) + (37x4) + (13x5)] / 59 = 4,07

4. Kompensasi Finansial (X1)


43

Nilai indeks = ( 4,15 + 4,12 + 4,07 ) / 3 = 4,11

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan adanya penilaian setuju

terhadap kompensasi finansial yang ada di Swalayan Garuda Mitra Pontianak,

dengan nilai indeks sebesar 4,11 (kriteria baik). Berdasarkan data di atas, sebagian

besar responden setuju dan sangat setuju bahwa gaji yang diterima sudah sesuai

dengan beban kerja dan tepat waktu. Artinya tanggapan responden menunjukkan

anggapan yang baik terhadap kompensasi finansial yang terjadi di dalam

perusahaan.

b. Indeks Tanggapan Responden Mengenai Kompensasi Non Finansial

Kompensasi non finansial adalah kepuasan yang diterima dari pekerjaan itu

sendiri atau lingkungan psikologis dan atau fisik tempat orang tersebut bekerja.

Hasil tanggapan responden mengenai kompensasi non finansial dapat dijelaskan

pada tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8.
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompensasi Non Finansial
(X2)

Kategori

Item SS S RR TS STS Total % Mean Kriteria


No.

1. 12 31 13 3 0 59 100% 3,88 Baik

2. 11 34 10 4 0 59 100% 3,88 Baik

3. 13 29 12 5 0 59 100% 3,85 Baik

4. 5 20 26 8 0 59 100% 3,37 Cukup


44

5. 11 26 19 3 0 59 100% 3,76 Baik

6. 23 34 2 0 0 59 100% 4,36 Sangat


Baik

7. 12 24 18 5 0 59 100% 3,73 Baik

Jumlah 87 198 100 28 0 413

Persenta 21,07% 47,94 24,21 6,78% 0


se % %

Total Mean 3,83 Baik

Sumber : Data Olahan, 2014

Perhitungan indeks tanggapan responden mengenai kompensasi non finansial

adalah sebagai berikut :

1. Indikator 1

Nilai indeks = [(0x1) + (3x2) + (13x3) + (31x4) + (12x5)] / 59 = 3,88

2. Indikator 2

Nilai indeks = [(0x1) + (4x2) + (10x3) + (34x4) + (11x5)] / 59 = 3,88

3. Indikator 3

Nilai indeks = [(0x1) + (5x2) + (12x3) + (29x4) + (13x5)] / 59 = 3,85

4. Indikator 4

Nilai indeks = [(0x1) + (8x2) + (26x3) + (20x4) + (5x5)] / 59 = 3,37

5. Indikator 5

Nilai indeks = [(0x1) + (3x2) + (19x3) + (26x4) + (11x5)] / 59 = 3,76

6. Indikator 6

Nilai indeks = [(0x1) + (0x2) + (2x3) + (34x4) + (23x5)] / 59 = 4,36

7. Indikator 7
45

Nilai indeks = [(0x1) + (5x2) + (18x3) + (24x4) + (12x5)] / 59 = 3,73

8. Kompensasi Non Finansial (X2)

Nilai Indeks = (3,88+ 3,88 + 3,85 + 3,37 + 3,76 + 4,36 + 3,73) / 7 = 3,83

Tanggapan responden pada tabel 4.8 menunjukkan sebagian besar responden

memberikan tanggapan setuju pada indikator-indikator kompensasi non finansial

dengan nilai indeks sebesar 3,83 (kriteria baik). Artinya responden menilai

kompensasi non finansial yang telah ada sudah baik, namun kondisi demikian

perlu ditingkatkan agar hasilnya menjadi sangat baik.

c. Indeks Tanggapan Responden Mengenai Kinerja

Kinerja (performance) pada dasarnya yaitu apa yang dilakukan atau tidak

dilakukan oleh karyawan. Hasil tanggapan responden mengenai kinerja dapat

dijelaskan pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9.
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja (Y)

Kategori

Item SS S RR TS STS Total % Mean Kriteria


No.

1. 12 17 21 9 0 59 100% 3,54 Baik

2. 16 17 21 5 0 59 100% 3,75 Baik

3. 10 26 19 4 0 59 100% 3,71 Baik

4. 11 29 14 5 0 59 100% 3,78 Baik

5. 15 27 13 4 0 59 100% 3,90 Baik

Jumlah 64 116 88 27 295

Persenta 21,69% 39,32 29,83% 9,15% 0


se
46

Total Mean 3,74 Baik

Sumber : Data Olahan, 2014

Perhitungan indeks tanggapan responden mengenai kinerja adalah sebagai

berikut :

1. Indikator 1

Nilai indeks = [(0x1) + (9x2) + (21x3) + (17x4) + (12x5)] / 59 = 3,54

2. Indikator 2

Nilai indeks = [(0x1) + (5x2) + (21x3) + (17x4) + (16x5)] / 59 = 3,75

3. Indikator 3

Nilai indeks = [(0x1) + (4x2) + (19x3) + (26x4) + (10x5)] / 59 = 3,71

4. Indikator 4

Nilai indeks = [(0x1) + (5x2) + (14x3) + (29x4) + (11x5)] / 59 = 3,78

5. Indikator 5

Nilai indeks = [(0x1) + (4x2) + (13x3) + (27x4) + (15x5)] / 59 = 3,90

6. Kinerja (Y)

Nilai indeks = (3,54 + 3,75 + 3,71 + 3,78 + 3,90) / 5 = 3,74

Tanggapan responden pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden

memberikan tanggapan setuju pada aspek-aspek kinerja, dengan nilai indeks 3,74

(kriteria baik). Artinya perusahaan merasa aspek kinerja yang dimiliki oleh

karyawannya sudah dirasakan baik, namun ada beberapa aspek yang perlu

ditingkatkan oleh karyawan untuk menunjang kemajuan perusahaan yang lebih

baik.
47

4.1.6. Hasil Analisis Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Untuk menganalisis normalitas data, dalam penelitian ini hanya akan

mendeteksi melalui analisis grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi

dengan SPSS. 16.0. Data yang normal ditandai dengan sebaran titik-titik data

seputar garis diagonal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada gambar

4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa data yang

digunakan menunjukkan indikasi normal. Analisis dari grafik di atas terlihat titik-

titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal. Menurut Santoso (2001) “jika data menyebar disekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas, dan sebaliknya apabila data menyebar jauh dari garis diagonal

dan/atau tidak mengikuti diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi-
48

asumsi normalitas”. Dengan demikian model regresi layak dipakai untuk

memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Uji Linearitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat linearitas data yang digunakan.

Korelasinya dinyatakan linear atau tidak dapat diketahui dengan mencari nilai

deviation from linierity dari uji F linearnya (Sudarmanto, 2005:124). Menurut

Sudarmanto (2005:135) apabila harga koefisien F, yang merupakan koefisien F

pada baris Deviation from linearity (DFL) atau harga F tuna cocok (Fhitung) <

(Ftabel) yang berkesesuaian dengan Alpha sebesar 5%, maka regresi tersebut

dikatakan linear. Uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for

Windows, diperlihatkan sebagaimana Tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10.

Hasil Pengujian Linearitas


ANOVAb

Keterangan Fhitung Ftabel Kondisi Kesimpulan


Kinerja*Kompensasi Finansial 0,101 1,958 Fh < Ft Linear
Kinerja*Kompensasi Non Finansial 0,616 0,848 Fh < Ft Linear
Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian 2014

c. Uji Multikolinearitas

Analisis Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,

maka terdapat masalah multikolinearitas. Pada model regresi yang baik tidak

terjadi korelasi diantara variabel indipenden. Untuk uji multikolinearitas pada

penelitian ini adalah melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Uji ini
49

dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows, diperlihatkan

sebagaimana Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11.
Pengujian Multikolinearitas
Coefficientsa

Variabel VIF Keterangan

Kompensasi Finansial 1,216 Tidak multikolonier

Kompensasi Non Finansial 1,216 Tidak multikolonier

Sumber : Data Hasil Olahan Penelitian 2014

Menurut Gujarati (2003:359) “Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah Tolerance <0,10 atau sama dengan

nilai VIF >10”. Sebagaimana terlihat pada tabel 4.11 di atas dapat menunjukkan

bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang

dari 0,10. Berarti tidak ada korelasi antara variabel independen. Hasil perhitungan

nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada

satu variabel independen memiliki nilai VIF lebih dari 10. Disimpulkan bahwa

tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam regresi pada

penelitian ini.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Jika variance dari residual satu ke pengamatan lainnya tetap, maka

disebut Homokedastisitas, namun jika terdapat perbedaan variance maka dijumpai

gejala heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak terjadi gejala


50

heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi gejala ini antara lain dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y.

Heteroskedastisitas terjadi bila variasinya tidak konstan, sehingga seakan-akan

ada beberapa kelompok data yang mempunyai besaran error yang berbeda-beda,

sehingga akan membentuk suatu pola tertentu. Untuk melihat ada tidaknya

heterokedastisitas pada model regresi, dilakukan pengujian dengan dibantu

program SPSS 16.0. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar

4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2

Dari Gambar Scatterplot di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola-pola tertentu yang jelas, serta penyebarannya di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi

Heteroskedastisitas pada model regresi yang diujikan. Sehingga model regresi ini

layak dipakai untuk memprediksi pengaruh variabel-variabel independen terhadap

variabel dependen pada penelitian ini.


51

4.1.7. Hasil Uji Kelayakan Model

a. Hasil Uji F (annova)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen

terdiri dari variabel kompensasi finansial dan kompensasi non finansial secara

serempak terhadap kinerja karyawan di lingkungan Swalayan Garuda Mitra

Pontianak digunakan uji statistik F (uji F). Apabila nilai Fhitung > nilai F tabel, maka

H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai Fhitung < nilai Ftabel, maka H0

diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian secara serempak dapat dilihat pada tabel

4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12.
Hasil Uji F

ANOVAb

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 336.075 2 168.037 23.375 .000a
Residual 402.569 56 7.189
Total 738.644 58
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sebagaimana diperlihatkan Tabel 4.12 di atas, dapat dijelaskan bahwa: Nilai

Fhitung sebesar 23,375 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel pada tingkat

kepercayaan (confidence interval) 95% atau = 0,05 adalah 3,20. Selanjutnya

membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, hasilnya diperolah Fhitung (10,688) lebih

besar dari Ftabel (3,20). Keputusannya H0 ditolak dan Ha diterima. artinya secara

simultan Kompensasi Finansial dan Kompensasi Non Finansial berpengaruh nyata

(high significant) terhadap Kinerja.


52

Makna high significant menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri

dari kompensasi finansial dan kompensasi non finansial berpengaruh nyata

terhadap kinerja karyawan di lingkungan Swalayan Garuda Mitra Pontianak.

b. Nilai Koefisien Determinasi

Untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, yang dilihat dari nilai

besarnya koefisien determinasi atau R2 yang dihasilkan melalui perhitungan

regresi dengan SPSS 16.0. Nilai besarnya koefisien determinasi atau R2 yang

diperoleh dari hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai

berikut:

Tabel 4.13.
Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .675a .455 .436 2.68118
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sebagaimana diperlihatkan Tabel 4.13 di atas, maka diketahui nilai koefisien

determinasi atau R2 sebesar 0,455. Artinya bahwa variabel Kinerja dapat

dipengaruhi oleh variabel Kompensasi Finansial dan Kompensasi Non Finansial

sebesar 45,50%, sedangkan sisanya sebesar 54,50% merupakan kontribusi

variabel independen lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.1.8. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji Regresi Linear Berganda


53

Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan

asumsi klasik, antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari

gejala multikolinieritas dan terbebas dari linieritas. Dari analisis sebelumnya telah

terbukti bahwa model persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah

memenuhi persyaratan asumsi klasik sehingga model persamaan dalam penelitian

ini sudah dianggap baik. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis

tentang pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan program SPSS 16.0 diperoleh hasil

seperti Tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14.
Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.243 3.363
X1 1.402 .258 .590
X2 .167 .112 .162
a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa persamaan regresi

yang terbentuk adalah: Y = -3,243 + 1,402 X1 + 0,167 X2

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar -3,243 menunjukkan bahwa jika tanpa dukungan

variabel kompensasi finansial dan kompensasi non finansial, maka kinerja

karyawan negatif sebesar -3,243.


54

2. b1 (nilai koefisien regresi X1) 1,402 mempunyai arti bahwa kinerja karyawan

di lingkungan Swalayan Garuda Mitra Pontianak dipengaruhi oleh variabel

kompensasi finansial sebesar 1,402. Kemudian nilai Koefisien Kompensasi

Finansial bernilai positif yang berarti bahwa jika kompensasi finansial

semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap, maka kinerja karyawan akan

mengalami peningkatan.

3. b2 (nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,167 yang berarti bahwa kinerja

karyawan di lingkungan Swalayan Garuda Mitra Pontianak dipengaruhi oleh

variabel kompensasi non finansial sebesar 0,167. Kemudian nilai Koefisien

Kompensasi Non Finansial bernilai positif yang berarti bahwa jika

Kompensasi Non Finansial semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap

maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan.

b. Hasil Uji Parsial (Uji T)

Untuk mengetahui hasil uji t dilakukan perbandingan antara nilai thitung

dengan nilai ttabel. Jika diketahui di dalam perbandingan nilai thitung > ttabel,

keputusannya H0 ditolak dan Ha diterima, sebaliknya jika thitung < ttabel,

keputusannya H0 diterima dan Ha ditolak. Selanjutnya untuk melihat hasil

pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel. 4.15.
Hasil Uji T
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -3.243 3.363 -.967 .339
55

Kompensasi 1.402 .258 .590 5.424 .000


Finansial (X1)
Kompensasi Non .167 .112 .162 1.489 .142
Finansial (X2)
a.Dependen Variable : Y

Sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 4.15 di atas, maka dapat diketahui

besaran nilai thitung pada setiap variabel independen. Untuk variabel Kompensasi

Finansial (X1) nilai thitung diperoleh sebesar 5,424 dengan tingkat signifikansi

(0,000) sedangkan untuk variabel Kompensasi Non Finansial (X2) nilai thitung

diperoleh sebesar 1,489 dengan tingkat signifikansi sebesar (0,142). Selanjutnya

dilakukan perbandingan antara nilai hitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan

(Confidence Interval) 95% atau = 0,05. Untuk jumlah responden sebanyak 59

orang maka hasilnya diperoleh nilai ttabel sebesar (1,684). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa :

1. Secara parsial dapat dilihat dengan perbandingan nilai thitung (X1) sebesar

(5,424) > ttabel (1,684), keputusannya H0 ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulannya bahwa kompensasi finansial berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja.

2. Secara parsial variabel X2 sebesar (1,489) < ttabel (1,684), keputusannya H0

diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya kompensasi non finansial tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

4.1.9. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian statistik tentang pengaruh variabel

independen yaitu kompensasi finansial (X1) dan kompensasi non finansial (X2)
56

terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y) pada Swalayan Garuda

Mitra Pontianak dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada variabel kompensasi finansial (X1) mempunyai thitung (X1) sebesar

(5,424) > ttabel (1,684), kesimpulannya bahwa kompensasi finansial

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini didukung

oleh pendapat Santoso (2006), Aryasa (2011), Wijaya (2010), Suwati (2013)

dan Pratiwi (2013) yang menyatakan bahwa kompensasi finansial berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja.

2. Untuk variabel kompensasi non finansial (X2) mempunyai thitung (1,489) < ttabel

(1,684), yang kesimpulannya kompensasi non finansial tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan

Swalayan Garuda Mitra Pontianak adalah berpengaruh signifikan. Hal ini

ditunjukkan dari hasil thitung (X1) sebesar (5,424) > ttabel (1,684),

kesimpulannya bahwa kompensasi finansial berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja.

2. Secara parsial kompensasi non finansial terhadap kinerja karyawan pada

Swalayan Garuda Mitra Pontianak adalah tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja. Hal ini ditunjukkan dari hasil thitung (1,489) < ttabel (1,684),

yang kesimpulannya kompensasi non finansial tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja.

3. Meskipun terjadi signifikan terhadap pengaruh kompensasi finansial (X1)

terhadap kinerja karyawan pada Swalayan Garuda Mitra Pontianak, namun

diduga masih terdapat variabel lain yang ikut menentukan pencapaian kinerja

karyawan pada Swalayan Garuda Mitra Pontianak.

57
58

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dalam

melakukan penelitian masih terdapat kelemahan dan kekurangan, walaupun

penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai usaha untuk

membuat hasil penelitian ini bisa menjadi sempurna. Penulis menyadari bahwa

keterbatasn penelitian ini antara lain :

1. Variabel bebas yang diteliti hanya dua variabel, untuk penelitian selanjutnya,

disarankan untuk menambah variabel bebas yang lain (seperti : budaya

organisasi, kompetensi, gaya kepemimpinan, motivasi dll).

2. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner sehingga

kurang tajam dalam menggali harapan dan apa yang diinginkan responden

sebenarnya. Oleh karena itu, kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan

pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan intrumen secara tertulis

tersebut.

3. Mengingat kompensasi finansial memiliki pengaruh yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kompensasi non finansial, maka perusahaan hendaknya

memberikan kompensasi finansial seperti gaji dan tunjangan sesuai dengan

harapan karyawan agar karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerja

mereka dengan kemampuan maksimal.

4. Karyawan juga diharapkan mampu untuk menunjukkan kinerja yang

memuaskan bagi perusahaan dengan bekerja sesuai dengan standar yang

ditetapkan perusahaan.
59

Dengan keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk

penelitian yang akan datang.

5.3. Rekomendasi

Dari analisis data dan hasil kesimpulan di atas, maka dapat disarankan

sebagai berikut:

1. Variabel kompensasi finansial dan kompensasi non finansial dalam beberapa

indikator telah menunjukkan kategori yang baik, namun masih perlu

ditingkatkan agar berada pada indeks kategori yang sangat baik. Hal tersebut

perlu diperhatikan dan ditingkatkan sehingga dapat menjadi peningkatan

kualitas perusahaan setiap tahunnya.

2. Pimpinan Perusahaan Swalayan Garuda Mitra Pontianak perlu

memperhatikan kompesansi finansial terhadap para karyawannya karena hal

tersebut dapat menunjang kinerja seseorang untuk dapat bertahan dan

semangat dalam bekerja, karena kompensasi finansial memberi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawannya.

3. Meskipun dalam beberapa indikator telah menunjukkan kategori yang baik,

namun kompesansi finansial masih perlu ditingkatkan agar mendapat

kategori yang sangat baik. Kompensasi finansial lebih berpengaruh dominan

terhadap kinerja karyawan Swalayan Garuda Mitra Pontianak. Untuk itu,

diharapkan manajemen dapat mempertimbangkan kenaikan gaji ataupun

dengan memberikan tunjangan bagi karyawan guna meminimalisasi keluar

masuknya karyawan (turn over).


60

4. Sikap/perilaku karyawan terhadap hasil kerja harus terus ditingkatkan

sehingga keyakinan atau kepercayaan terhadap arti pentingnya data/informasi

yang dihasilkan akan semakin besar guna mendukung kinerja individu.

5. Pihak Swalayan Garuda Mitra Pontianak hendaknya lebih meningkatkan

kinerja karyawan dengan melakukan upaya perbaikan dalam hal-hal seperti

memberi kesempatan kepada karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya

sendiri sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki sehingga hasil kerja

karyawan menjadi maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Agustin Pratiwi. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.


Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bangkalan. Fakultas Ekonomi,
Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Jurnal Pengaruh Kompensasi
Terhadap Kinerja, 2013.

Anwar Prabu Mangkunegara, 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.


Penerbit : Refina Aditama, Bandung.

Azwar, Saifuddin, 2010. Reliabilitas & Validitas. Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Berry Maknamara, 2008. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja


Pegawai Di Lingkungan Sekretariat Daerah Kab. Melawi. Untan Pontianak.

Damodar, N. Gujarati, 2003. Basics Econometrics Fourth Edition. Singapore :


McGraw Hill.

Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1. Penerbit : PT.
Prenhalindo. Jakarta.

Eko Santoso B11.2006.01208. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kompensasi


Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Central Asia
Kudus. Jurnal Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Guritno, Bambang & Waridin, 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai


Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja.
JRBI, Vol.1 No.1, PP.6374.

Hariandja Marihot Tua, Efendi, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia.


Penerbit : Grasindo, Jakarta.

Hasibuan, 2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Penerbit : Rinika Cipta,


Jakarta.

-----------, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit : PT.
Bumi Aksara. Jakarta.

-----------, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Edisi Revisi. Penerbit : PT.
Bumi Aksara, Jakarta.

61
62

Hence Made Aryasa, 2011. Hubungan Kompensasi Dengan Kinerja Karyawan


Studi Kasus Pada 4 Perusahaan Tour & Travel Pontianak. Tesis MM Untan
Pontianak.

Husein Umar, 2008. Desain Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia &
Perilaku Karyawan. Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Marwansyah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta. Bandung.

---------------- 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Alfabeta.


Bandung.

Mathis, Robert L., Jhon H. Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta : Salemba Empat.

----------. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.

----------. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.

R. Wayne Mondy, SPHR. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 2 Edisi
10. Penerbit : Erlangga. Jakarta.

Riduwan, 2005. Dasar-Dasar Statistika, CV. Alfabeta. Bandung.

Robbins, P. Stephen, 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prentice


Hall International Inc : Tenth Edition.

Santoso Singgih, 2000, Statistik Parametik dengan SPSS, Penerbit : PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.

Siagian,S.P, 2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Penerbit : Rinika


Cipta, Jakarta.

Sigit, Soerhardi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit : PBFE,


Yogyakarta.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. SIE YKPN.


Yogyakarta.

Sudarmanto, R Gunawan, 2005. Analisis Regresi Linier Ganda Dengan SPSS,


Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sudjana, 1989. Metode Statistika, Penerbit : Tarsito Bandung.

Sugiyono, 2005. Staistika Untuk Penelitian, Cetakan keenam, Penerbit Alfabeta,


Bandung.
63

------------, 2007. Statistika Untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung.

Veithzal Rivai, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.


Edisi kedua. Penerbit : PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Wijaya, 2010. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan


Pada PT. Perkebunan Nusantara XIII Pontianak. Tesis MM Untan Pontianak.

Yuli Suwati. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan


Pada PT. Tunas Hijau Samarinda. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2013
Vol.1, No.1
Dalam melengkapi persyaratan skripsi, maka diperlukan data-data (kuesioner)
yang diambil dari lingkungan kerja Anda. Jawaban yang Anda berikan tidak
akan dipublikasikan. Keperluan ilmiah ini dalam pengumpulan informasi
berkaitan dengan penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Finansial
dan Kompensasi Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada Swalayan
Garuda Mitra Pontianak”. Terima kasih Anda telah memberikan jawaban yang
jujur dan sesuai dengan kenyataan yang dirasakan dalam proses kerja Anda
selama ini. Anda cukup mencheklist (√) tiap jawaban yang Anda pilih.
 

Alternatif Jawaban Skor


Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Ragu-Ragu 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
 

Identitas Responden
Nama Responden :
Jenis Kelamin : (L / P)
Umur : Tahun
Pendidikan terakhir :
Status Kawin : Blm Kawin/Kawin/Janda/Duda
Lama Bekerja : Tahun
Bagian :
 
Pengukuran Kompensasi Finansial (X1)

No. Daftar Pertanyaan SS S RR TS STS

1 Gaji yang Anda terima sudah sesuai


dengan beban kerja.

2 Perusahaan memberikan pembayaran


gaji dengan tepat waktu.

3 Perusahaan memberikan tunjangan


khusus bagi karyawan (seperti, asuransi,
cuti berbayar, dana pensiun dll).

Pengukuran Kompensasi Non Finansial (X2)

No. Daftar Pertanyaan SS S RR TS STS

1 Tugas yang diberikan perusahaan


bersifat monoton.

2 Setiap tugas yang Anda kerjakan


memberikan wawasan baru.

3 Perusahaan memberi tanggung jawab


penuh atas pekerjaan yang Anda
tangani.
4 Pekerjaan yang diberikan perusahaan
dapat mengasah kemampuan Anda.

5 Anda sering menemui hambatan dalam


menyelesaikan pekerjaan.

6 Supervisor memberikan pujian kepada


Anda atas pekerjaan yang diselesaikan
dengan baik.
7 Perusahaan memberikan promosi bagi
karyawan yang berprestasi.

Pengukuran Kinerja (Y)

No. Daftar Pertanyaan SS S RR TS STS

1 Kuantitas yang dihasilkan karyawan ini


melebihi rata-rata karyawan lain.

2 Karyawan ini terampil dalam


menyelesaikan tugas.

3 Karyawan ini melaksanakan pekerjaan


secara tepat waktu.

4 Kehadiran karyawan ini datang/pulang


ke tempat kerja dengan tepat waktu.

5 Karyawan ini dapat bekerja sama


dengan rekan kerja dalam membahas
dan mencari solusi lain suatu masalah.

 
Tabulasi Data Jawaban Responden
No Kompensasi Kompensasi Non Finansial (X2) Kinerja (Y)
Finansial
(X1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 4 10 4 5 4 3 3 5 3 27 2 2 2 2 2 10
2 4 4 4 12 4 4 4 4 3 4 4 27 3 4 4 3 3 17
3 4 4 4 12 4 4 2 2 2 4 2 20 3 3 3 4 3 16
4 4 4 4 12 4 4 4 2 4 4 2 24 3 3 3 3 4 16
5 3 4 3 10 4 4 4 3 3 4 3 25 2 2 2 2 3 11
6 4 4 3 11 4 4 2 4 2 4 2 22 2 4 4 4 2 16
7 4 4 4 12 3 3 3 3 3 4 4 23 3 3 3 3 4 16
8 3 4 3 10 3 4 2 2 4 4 2 21 2 2 2 4 4 14
9 4 3 4 11 5 5 4 3 3 5 3 28 3 3 3 3 4 16
10 4 4 4 12 5 4 4 4 4 5 5 31 3 3 3 4 4 17
11 4 4 4 12 4 5 4 3 4 5 4 29 4 4 4 4 4 20
12 4 4 4 12 4 5 5 4 5 5 5 33 3 3 3 3 4 16
13 5 5 5 15 5 5 5 4 5 5 5 34 5 5 5 5 5 25
14 4 4 4 12 2 2 2 4 4 4 4 22 3 3 3 4 4 17
15 5 5 5 15 3 4 4 3 4 4 4 26 4 4 4 5 5 22
16 5 5 4 14 4 5 5 4 4 5 3 30 4 5 4 4 5 22
17 4 4 3 11 4 4 4 3 3 4 4 26 3 3 3 3 3 15
18 4 4 4 12 5 5 3 3 3 5 4 28 4 3 3 3 3 16
19 3 3 3 9 2 2 2 2 2 4 2 16 2 2 2 4 2 12
20 4 4 4 12 4 3 4 3 3 4 3 24 5 5 3 3 3 19
21 4 4 4 12 4 4 4 2 4 4 4 26 3 3 3 4 4 17
22 4 4 4 12 5 3 3 3 4 4 4 26 3 3 3 2 2 13
23 4 4 3 11 3 4 3 3 4 4 4 25 5 5 5 2 3 20
24 3 3 3 9 4 4 3 3 4 4 3 25 3 3 3 3 4 16
25 5 4 5 14 5 4 3 3 3 5 5 28 4 3 3 4 3 17
26 4 4 4 12 5 5 5 3 5 5 5 33 4 5 5 5 5 24
27 5 5 5 15 5 4 5 5 5 4 4 32 5 4 4 4 4 21
28 5 3 5 13 4 4 4 4 3 5 3 27 5 5 5 5 4 24
29 5 5 5 15 4 4 3 3 4 4 3 25 5 5 4 4 5 23
30 5 5 5 15 5 4 4 5 4 4 4 30 3 3 5 4 4 19
31 4 4 4 12 3 4 3 3 3 4 4 24 2 3 3 3 4 15
32 4 3 4 11 4 4 3 4 4 4 5 28 3 5 5 5 4 22
33 4 4 4 12 5 4 5 3 4 4 3 28 3 3 3 2 3 14
34 4 4 4 12 4 3 4 3 4 4 4 26 4 4 4 4 3 19
35 5 4 5 14 5 4 5 4 5 4 4 31 5 5 5 5 2 22
36 4 5 4 13 5 4 4 4 5 4 5 31 5 4 4 4 3 20
37 4 4 4 12 3 3 3 2 4 4 3 22 3 3 4 3 4 17
38 4 3 4 11 4 5 5 4 5 5 4 32 3 3 4 5 4 19
39 5 5 5 15 4 4 4 4 5 5 3 29 5 5 5 5 5 25
40 3 3 4 10 4 5 4 3 4 3 5 28 2 2 3 3 3 13
41 4 4 5 13 3 4 4 4 4 5 3 27 2 4 4 4 4 18
42 4 4 4 12 4 3 3 3 3 5 3 24 2 2 4 4 4 16
43 4 4 4 12 3 3 4 3 3 4 3 23 5 5 4 4 4 22
44 4 4 4 12 4 3 4 4 3 4 3 25 4 4 4 4 5 21
45 5 4 4 13 4 5 4 5 3 5 4 30 5 5 4 4 5 23
46 4 4 3 11 4 4 5 4 4 5 4 30 4 4 4 4 4 20
47 4 4 5 13 5 4 4 5 4 3 3 28 3 4 4 4 4 19
48 4 4 4 12 3 3 5 3 5 5 3 27 2 2 5 3 5 17
49 4 4 4 12 4 3 4 3 4 4 4 26 4 4 3 4 4 19
50 4 5 5 14 3 4 4 4 4 5 4 28 3 3 4 4 4 18
51 5 5 4 14 4 4 5 3 5 5 5 31 3 3 4 4 4 18
52 4 4 4 12 5 4 4 4 5 4 3 29 3 5 4 5 5 22
53 4 5 3 12 5 4 5 4 3 5 4 30 4 4 3 3 3 17
54 4 5 5 14 4 2 5 3 3 4 5 26 5 3 5 5 5 23
55 5 5 4 14 3 4 3 3 5 4 3 25 5 5 5 5 5 25
56 4 4 4 12 4 4 4 4 4 5 5 30 4 4 4 4 5 21
57 4 4 4 12 3 4 4 4 3 4 4 26 4 4 4 4 4 20
58 5 5 5 15 4 5 4 4 3 5 4 29 4 5 4 4 5 22
59 4 4 4 12 3 4 5 5 4 5 5 31 4 4 4 4 5 21
24 24 24 727 23 23 22 20 22 25 21 159 20 21 22 22 22 109
4 2 1 4 2 8 3 3 8 9 7 8 6 0 3 8 5
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
f1 53.8333 42.684 .721 .741 .841
f2 53.8667 44.253 .465 .469 .851
f3 53.8833 43.529 .542 .518 .847
f4 54.0000 44.576 .303 .408 .858
f5 54.0333 44.880 .385 .435 .859
f6 54.1000 41.447 .545 .515 .846
f7 54.5500 42.286 .513 .385 .848
f8 54.1833 42.423 .487 .405 .849
f9 53.5833 45.739 .305 .348 .857
f10 54.2500 42.767 .414 .332 .853
f11 54.4333 39.572 .605 .708 .842
f12 54.3000 39.739 .614 .755 .842
f13 54.2333 40.351 .681 .626 .838
f14 54.1833 41.983 .515 .496 .848
f15 54.1000 41.820 .496 .479 .849

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.779 .783 3

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.743 .740 7

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.832 .833 5
ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Y * X1 Between Groups (Combined) 386.208 6 64.368 9.393 .000
Linearity 319.131 1 319.131 46.571 .000
Deviation from
67.077 5 13.415 1.958 .101
Linearity
Within Groups 356.334 52 6.853
Total 742.542 58
a. Dependent Variable: Kinerja

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Y * X2 Between Groups (Combined) 262.584 15 17.506 1.568 .124
Linearity 130.010 1 130.010 11.648 .001
Deviation from
132.574 14 9.470 .848 .616
Linearity
Within Groups 479.958 43 11.162
Total 742.542 58
a. Dependent Variable: Kinerja
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

Kompensasi Finansial .822 1.216


Kompensasi Non Finansial .822 1.216
a. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 336.075 2 168.037 23.375 .000a
Residual 402.569 56 7.189
Total 738.644 58
a. Predictors: (Constant), Kompensasi Non Finansial, Kompensasi Finansial
b. Dependent Variable: Kinerja
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
1 .675a .455 .436 2.68118
a. Predictors: (Constant), Kompensasi Non Finansial, Kompensasi
Finansial
b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -3.243 3.363 -.964 .339


Kompensasi Finansial 1.402 .258 .590 5.424 .000
Kompensasi Non Finansial .167 .112 .162 1.489 .142
a. Dependent Variable: Kinerja
BIODATA PENULIS

Nama : Pratiwi Yunilutanti

NIM : B 31109008

Jurusan : Manajemen Sumber Daya Manusia, Reguler B

Angakatan : 2009

IPK : 3.06

TTL : Pontianak, 20 Juli 1988


Alamat : Jl. Nawawi Hasan Gg. Matan 7 No. 369 Pontianak

No. Hp : 085750332998

Dosen PA : H. S. Sianipar, S.E, M.M

Judul : “Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kompensasi Non

Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada Swalayan

Garuda Mitra Pontianak”

Anda mungkin juga menyukai