SMK XX PADANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Dalam
Memperoleh Derajat Sarjana Fakultas Psikologi
Universitas Putra Indonesia YPTK
Padang
Oleh :
RIFA JUNIARTIKA
10101157510038
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK
PADANG
2014
LEMBAR PERNYATAAN
Menyatakan bahwa :
1. Sesungguhnya skripsi/tugas akhir yang saya susun ini merupakan karya
tulis saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam skripsi/tugas akhir
yang saya peroleh dari hasil karya tulis orang lain, telah saya tuliskan
sumbernya dengan jelas, sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.
2. Jika dalam pembuatan skripsi/tugas akhir baik pembuatan program/alat
maupun skripsi/tugas akhir secara keseluruhan ternyata terbukti dibuatkan
oleh orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan
akademik, berupa pembatalan skripsi/tugas akhir dan mengulang
penelitian serta mengajukan judul baru.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun.
Rifa Juniartika
10101157510038
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
RIFA JUNIARTIKA
10101157510038
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh
RIFA JUNIARTIKA
10101157510038
iv
KATA PENGANTAR
Allah SWT, shalawat dan salam disampaikan kepada Rasulullah SAW atas
dan ketelitian dalam bekerja. Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak
akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya serta
Komputer Padang.
2. Bapak DR. H. Sarjon Defit, S.Kom, M.Sc selaku Rektor Universitas Putra
4. Ibu Rina Mariana, S.Psi, MM selaku pembimbing utama yang telah banyak
v
5. Ibu Krisnova Nastasia, S.Psi, MM selaku dosen pembimbing pendamping
peneliti.
8. Seluruh staff pengajar di SMK Adzkia Padang yang telah bersedia untuk
9. Kepada kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga besar peneliti yang
10. Kepada subjek penelitian yang telah bersedia menjadi responden dalam
Tak ada gading yang tak retak sehingga peneliti menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demin kesempurnaan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa psikologi khususnya dan
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi
ABSTRAK ................................................................................................. xii
ABSTRACT ............................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 9
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 9
1. Manfaat Teoritis .................................................................. 9
2. Manfaat Praktis .................................................................... 10
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 10
1. Kepatuhan (Obedience) ....................................................... 10
a. Pengertian Kepatuhan (Obedience) ................................ 10
b. Aspek-aspek Kepatuhan (Obedience)............................. 13
c. Unsur-unsur Kepatuhan (Obedience) ............................. 13
d. Faktor-faktor Kepatuhan (Obedience) ............................ 14
2. Peraturan Sekolah ................................................................ 15
3. Siswa SMA .......................................................................... 16
a. Pengertian Siswa ............................................................. 16
b. Rentang Usia dan Tanggung Jawab Siswa ..................... 17
vii
BAB II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Strategi Penelitian .......................................... 19
B. Pendekatan dalam Analisis Data ............................................. 20
C. Subjek Penelitian ...................................................................... 22
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 23
E. Desain Penelitian ...................................................................... 25
F. Keterpercayaan Penelitian ........................................................ 26
a. Kredibilitas .......................................................................... 26
b. Dependabilitas ..................................................................... 27
viii
b. Hasil Observasi............................................................. 49
c. Gambaran Umum Subjek FJ ........................................ 50
d. Hasil Wawancara dengan Subjek FJ ............................ 50
5. Subjek V .............................................................................. 55
a. Identitas Diri ................................................................. 55
b. Hasil Observasi............................................................. 55
c. Gambaran Umum Subjek TG ....................................... 55
d. Hasil Wawancara dengan Subjek TG ........................... 56
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 65
B. Saran ................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Pedoman Wawancara Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Subjek . 24
2. Pedoman Wawancara Berdasarkan Aspek-aspek Kepatuhan ................... 24
3. Waktu Pertemuan dengan Subjek.............................................................. 30
4. Waktu Pertemuan dengan Key Person ...................................................... 31
5. Hasil dari Aspek-aspek Kepatuhan yang Mempengaruhi Siswa untuk
Berperilaku Patuh ...................................................................................... 60
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
ABSTRACT
xiii
ABSTRAK
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan
kepatuhan adalah perubahan sikap dan tingkah laku seseorang untuk mengikuti
permintaan atau perintah orang lain. Seseorang dikatakan patuh terhadap orang
sesuatu permintaan atau perintah orang lain. McKendry (dalam Krisnatuti dkk,
seseorang untuk memenuhi dan menerima permintaan, baik yang berasal dari
seseorang pemimpin atau yang bersifat mutlak sebagai sebuah tata tertib atau
perintah.
terhadap peraturan kerap terjadi di masyarakat akibat dari kurang puasnya salah
1
2
satu pihak dengan peraturan tersebut. Pelanggaran yang terjadi dapat dilakukan
oleh siapa saja termasuk oleh remaja. Ali dan Asrori (dalam Kusumadewi dkk,
mencolok pada dirinya, baik aspek fisik maupun psikis sehingga menimbulkan
laku seseorang untuk mengikuti permintaan atau perintah orang lain (Feldman
kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya di bidang psikologis dan
Suharni dkk, 2013) terdapat dua perspektif dalam literatur sosiologi mengenai
apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi
mereka.
secara sosial dalam suatu analisis normatif perilaku patuh (Chen dkk dalam
3
Pardede, 2009). Menurut Green dan Kreuters (dalam Pardede, 2009) kepatuhan
dapat berupa perilaku patuh dan perilaku tidak patuh. Kepatuhan pada dasarnya
dan pengaruh interpersonal (Lamm dkk dalam Pardede, 2009). Dua pengaruh
yang dengan demikian pengaruh sosial memainkan peran yang penting dalam
menyatakan bahwa kunci untuk patuh tidak bergantung pada perilaku atau gaya
otoritas. Akan tetapi, seseorang mau patuh terhadap perintah otoritas dikarenakan
efek yang dikenakan pada subjek. Penelitian ini menggunakan 3 orang, yaitu
oleh Learner. Bila salah, harus dihukum oleh subjek dengan sengatan listrik.
4
berlangsung, alat ini dicobakan pada subjek agar dapat merasakan bagaimana
rasanya sengatan listrik. Bila sengatan mencapai tegangan tinggi, biasanya subjek
semuanya sudah direkayasa. Yang ingin diteliti dalam eksperimen ini adalah
hanya 12,5% Subjek yang berhenti sesudah memberikan hukuman pada batas 300
volt sehingga sampai pada akhir eksperimen, lebih dari 60% mematuhi perintah
memperdengarkan jeritan atau keluhan dari learner, ternyata hasilnya 37,5% tidak
dalam satu ruangan (dekat sekali), 60% tidak mematuhi perintah, 75% subjek
tidak mematuhi perintah bila dia harus memegangi alat eksperimennya. Dalam
keadaan demikian, hanya 5% subjek yang mau memberikan hukuman di atas 150
untuk menaati suatu aturan dan norma-norma yang telah dibuat dengan tujuan
adalah suatu landasan yang digunakan untuk mengembangkan kontrol diri dan
pilar nilai, moral, dan karakter yang perlu diajarkan kepada anak-anak salah
Kepatuhan juga menjadi landasan pengembangan kontrol diri dan respek serta
menjadi indikator karakter warga suatu negara, termasuk siswa sekolah di negara
kita.
proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar apabila tata tertib
yang telah ditetapkan dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Guna menunjang
yang lebih dikenal tata tertib, namun dalam pelaksanaannya peraturan tersebut
tidak berarti tanpa adanya kepatuhan dari berbagai pihak yang terkait di dalamnya
serangkaian perilaku siswa dalam melaksanakan atau mentaati tata tertib yang
berlaku di sekolah atas dasar rasa hormat dan kesadaran sendiri demi tercapainya
tujuan pendidikan.
kepatuhan siswa SMK yang ada di kota Padang memang sangat rendah. Pada
tahun 2012, tercatat lebih dari 15 peristiwa tawuran antar pelajar di kota Padang
yang didominasi oleh siswa SMK. Penyebab terjadinya tawuran antar siswa SMK
di kota Padang dinilai sepele dan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Pada
akhir tahun 2011, Wali Kota Padang Fauzi Bahar, berjanji mengeluarkan siswa
yang terlibat tawuran dari sekolah. Namun, ancaman tersebut tidak mampu
internet bahwa siswa SMK XX Padang kerap terlibat tawuran dengan siswa
sekolah lain di kota Padang. Pada bulan September tahun 2012, siswa SMK XX
Kalo tawuran, eeemm, terus terang kalo sekarang, kita yang mulai,
nggak. Tapi, kalau dari luarnya, mereka yang mancing-mancing, eee,
7
dalam tiga bulan ini sering. Kadang, suka hari sabtu tu, mereka suka
ngelempar batu, jadi kaca-kaca suka pecah, kadang, pokoknya itu
salah satu cara mereka untuk mancing anak-anak keluar.
siswa SMK XX kurang tertib dalam belajar. Hal ini dapat dilihat ketika siswa
terganggu. Beberapa pelanggaran yang sering dilanggar oleh sebagian besar siswa
seragam sesuai peraturan sekolah, siswa juga tidak disiplin datang ke sekolah.
Namun tidak semua siswa yang melakukan pelanggaran seperti yang disebutkan
di atas, perilaku patuh terhadap peraturan juga masih terlihat di SMK XX Padang.
Hal ini sesuai dengan pendapat Green dan Kreuter (dalam Pardede, 2009) bahwa
perilaku kepatuhan dapat berupa perilaku patuh dan perilaku tidak patuh.
8
Padang.
siswa dan Guru. Selain itu, penelitian dengan variabel kepatuhan juga pernah
dilakukan oleh Septi Kusuma Dewi, Tuti Hardjajani, Aditya Nanda Priyatama,
Dukungan Sosial Peer Group dan Kontrol Diri dengan Kepatuhan Pada Remaja
terdahulu ialah subjek penelitian, waktu penelitian, tempat penelitian, dan hasil
Desember 2013 sampai bulan Januari 2014 dengan melihat gambaran obedience
B. Pertanyaan Penelitian
SMK XX Padang?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Pendidikan.
10
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Subjek
b. Bagi Guru
peraturan sekolah.
mengenai teori kepatuhan dan bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk
E. Tinjauan Pustaka
1. Kepatuhan (Obedience)
berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan dan
berdisiplin.
telah diatur dengan jelas yang biasanya diterbitkan oleh lembaga atau
pemimpin atau yang bersifat mutlak sebagai sebuah tata tertib atau
perintah.
yang terjadi dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk oleh remaja.
melaksanakan atau mentaati tata tertib yang berlaku atas dasar rasa
penentu secara sosial dalam suatu analisis normatif perilaku patuh (Chen
perilaku atau gaya otoritas. Akan tetapi, seseorang mau patuh terhadap
aturan dan norma-norma yang telah dibuat dengan tujuan tertentu oleh
1) Pemegang otoritas
menuntut kepatuhan.
melaksanakan atau mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah atas dasar
bentuk, yaitu:
peraturan itu.
basa-basi.
2. Peraturan Sekolah
tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima. Setiap warga
adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
tertentu dengan tujuan untuk memberi batasan dan mengatur sikap anak muda
adalah peraturan yang mengatur segenap tingkah laku siswa selama mereka
(Anoninumus, 2004).
mutlak dan harus dilaksanakan untuk mengatur sikap dan segenap tingkah
baik.
3. Siswa SMA
a. Pengertian Siswa
2011).
peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua
sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu dan menjadi
sampai 12 tahun dan siswa SMP, yaitu antara 12 atau 13 tahun sampai 15
1. Belajar
Setiap sekolah memiliki tata tertib yang harus ditaati oleh para siswa
Setiap siswa di sekolah harus patuh dan hormat kepada guru dengan
4. Disiplin
Setiap siswa wajib menjaga nama baik sekolah dengan menjadi siswa
jawab siswa di sekolah adalah untuk belajar, menghormati guru dan taat
pada peraturan yang berlaku di sekolah serta menjaga nama baik sekolah.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
mana data deskriptif yang diperoleh berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati, Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
atau analisis statistik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif semata-
lebih memfokuskan diri pada konsep suatu fenomena tertentu dan bentuk dari
studinya untuk melihat dan memahami dari suatu pengalaman individual yang
19
20
sebagai sebuah studi untuk memberikan gambaran tentang arti dari pengalaman-
konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh individu yang bersangkutan
(Herdiansyah, 2010).
interpretasi yang sama dengan orang yang diamati, sehingga peneliti bisa masuk
data dilakukan untuk membantu menggali asumsi atau fenomena yang ingin
menyatakan bahwa analisis isi (content analysis) adalah teknik apa pun yang
1. Organisasi data
meliputi:
peneliti)
mengenai fenomena penelitian. Secara praktis dan efektif, langkah awal koding
tersebut. Dasar analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis isi (content
analysis).
C. Subjek Penelitian
penelitian ini adalah siswa SMK XX Padang yang pernah masuk ke dalam daftar
ada sampel acak tetapi sampel bertujuan (purposive sample), yaitu cara penentuan
informan yang ditetapkan secara sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan
terkesan kurang terstruktur dan tidak mengikuti pedoman baku. Hal ini
secara acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan konteks subjek
siswa SMK XX Padang yang paling sering melanggar peraturan sekolah dan
mendapatkan data-data yang valid dalam penelitian. Menurut Lofland dan Lofland
(dalam Moleong, 2005), sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, foto
dan lain-lain. Data dalam suatu penelitian merupakan hal yang penting, maka
yang serius dan telah ditetapkan sebelumnya yang dirancang untuk bertukar
dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara data yang
menuliskan kata-kata yang sesuai dengan apa yang ada dalam rekaman tersebut.
membuat reduksi data dengan cara abstrasksi, yaitu mengambil data yang sesuai
pertanyaan dengan jawaban terbuka dan dapat dijawab oleh subjek dengan
caranya sendiri, namun ada batasan tema dan aluran pembicaraan (Herdiansyah,
2010).
Tabel 1
Pedoman Pertanyaan Wawancara (Guide Interview)
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Subjek
No
Aspek Indikator
.
Latar belakang keluarga a. Usia subjek
b. Jumlah saudara
c. Hubungan subjek dengan orang tua dan
saudara
1. d. Jumlah anggota keluarga dan keurutan
dalam keluarga
e. Riwayat pendidikan dan pekerjaan
anggota keluarga
f. Latar belakang budaya (suku bangsa)
Latar belakang a. Jenjang pendidikan yang pernah diikuti
pendidikan subjek b. Masa penyelesaian tingkat pendidikan
2. c. Kondisi pergaulan subjek dengan teman-
teman di sekolah
d. Pendidikan khusus yang pernah diikuti
Riwayat kepatuhan a. Peraturan sekolah yang selalu dipatuhi
3.
subjek b. Peraturan sekolah yang sering dilanggar
Tabel 2
Pedoman Pertanyaan Wawancara (Guide Interview)
Berdasarkan Aspek-aspek Kepatuhan
Hal Yang Diungkap Aspek
Aspek-aspek Kepatuhan 1. Pemegang otoritas
2. Kondisi yang terjadi
3. Orang yang mematuhi
25
E. Desain Penelitian
1. Lokasi penelitian
Jumlah subjek pada penelitian ini adalah lima orang. Subjek tercatat sebagai
siswa yang masuk ke dalam buku hitam sekolah karena sering melakukan
3. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Januari
peneliti.
F. Keterpercayaan Penelitian
a. Kredibilitas
macam teknik dalam triangulasi data yaitu melalui sumber data, peneliti,
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton (dalam
Moleong, 2010).
metodologis dipakai beberapa metode yang berbeda untuk meneliti suatu hal
yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang
dengan data hasil wawancara yang telah peneliti dapatkan dari subjek
lapangan dengan teori yang ada sehingga peneliti menemukan satu pengertian
b. Dependabilitas
diteliti, juga perubahan dengan desain sebagai hasil dari pemahaman yang
dalam material data atau laporan hasil penelitian benar-benar terjadi dalam
melakukan analisis data dan interpretasi data yang dijadikan sebagai bahan
penuhi dengan baik maka, dapat dikatakan bahwa hasil penelitian memiliki
diinginkan.
bukan hanya dari segi relialibitas itu sendiri namun dari segi faktor-faktor lain
yang mempengaruhinya.
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada siswa SMK XX Padang yang pernah masuk
ke dalam daftar buku kasus lebih dari satu kali dalam satu semester terakhir.
lebih dalam, maka peneliti melibatkan lima orang siswa SMK XX Padang yang
tahun, dan TG usia 16 tahun yang telah memenuhi karakteristik sampel untuk
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2013 hingga bulan Januari
teori. Hal ini dilakukan agar sampel sungguh-sungguh mewakili fenomena yang
dipelajari.
2. Meminta surat izin penelitian ke Dinas Pendidikan Kota Padang untuk SMK
XX Padang.
29
30
5. Mengolah data.
6. Menganalisis data.
Adapun waktu pertemuan dengan subjek dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 3
Waktu Pertemuan dengan Subjek
No. Subjek Tanggal Keterangan
6 Januari 2014 Di SMK XX Padang
1. Subjek I
10 Januari 2014 Di SMK XX Padang
6 Januari 2014 Di SMK XX Padang
2. Subjek II
9 Januari 2014 Di SMK XX Padang
6 Januari 2014 Di SMK XX Padang
3. Subjek III
10 Januari 2014 Di SMK XX Padang
6 Januari 2014 Di SMK XX Padang
4. Subjek IV
13 Januari 2014 Di SMK XX Padang
6 Januari 2014 Di SMK XX Padang
5. Subjek V
13 Januari 2014 Di SMK XX Padang
sama dan wawancara terhadap key person dilakukan beberapa hari setelah
wawancara subjek. Wawancara terhadap key person subjek I, subjek IV, dan
terhadap key person subjek II dan subjek III dilakukan kepada guru bimbingan
Tabel 4
Waktu Pertemuan dengan Key Person
No. Subjek Tanggal Keterangan
1. Key Person Subjek I 17 Januari 2014 Di SMK XX Padang
2. Key Person Subjek II 17 Januari 2014 Di SMK XX Padang
3. Key Person Subjek III 17 Januari 2014 Di SMK XX Padang
4. Key Person Subjek IV 17 Januari 2014 Di SMK XX Padang
5. Key Person Subjek V 17 Januari 2014 Di SMK XX Padang
C. Temuan Penelitian
(Sarbaini, 2012).
32
1. Subjek I
a. Identitas Diri
Nama Subjek (inisial) : PW
Usia : 16 Tahun
b. Hasil Observasi
badan 47 kg, warna kulit PW sawo matang dengan tubuh kecil dan
bentuk wajah yang oval dengan pipi yang kurus. PW memiliki lesung
sedikit ribut karena ada beberapa siswa lain yang masuk untuk menemui
bersaudara.
Katigo.
(Ketiga) (W1.S1.RHS.LBK. Line 65)
2) Aspek-aspek kepatuhan
a) Pemegang otoritas
menjelaskan.
rumah.
2. Subjek II
a. Identitas Diri
Nama Subjek (inisial) : RN
Usia : 19 Tahun
b. Hasil Observasi
putih abu-abu dan dilapisi dengan jaket berwarna coklat gelap di luarnya.
di ruang Guru saat itu kurang kondusif karena ada beberapa siswa lain
dalam sakunya.
terlihat bulat dengan pipi yang gemuk. RN merupakan anak keempat dari
dilakukan.
Balimo.
(Berlima) (W1.S2.RHS.LBK. Line 19)
Ka ampek.
(Keempat) (W1.S2.RHS.LBK. Line 58)
Alah maningga.
(Sudah meninggal) (W1.S2.RHS.LBK. Line 37)
dekat di sekolah.
datang ke sekolah.
41
2) Aspek-aspek kepatuhan
a) Pemegang otoritas
mengakui kesalahannya.
3. Subjek III
a. Identitas Diri
Nama (inisial) : RR
Usia : 17 Tahun
b. Hasil Observasi
dengan baju yang tidak dimasukkan ke dalam dan celana dengan ujung
tetap menjawab pertanyaan yang peneliti berikan dengan baik dan lancar.
sekolah.
Duo.
(Dua) (W1.S3.RHS.LBK. Line 13)
di sekolah.
SD, tu SMP.
(SD, terus SMP) (W1.S3.RHS.LBPS. Line 89)
2) Aspek-aspek kepatuhan
a) Pemegang otoritas
Ndak amuah tau se nyo kak, nyo awak yang salah ntu
iyoo.
(Nggak mau tahu aja kak, kan saya yang salah, tentu
iya) (W1.S3.AAK.KYT. Line 212-215)
4. Subjek IV
a. Identitas Diri
Usia : 16 Tahun
b. Hasil Observasi
yang panjang di dekat telinga FJ. Tinggi badan FJ 170 cm dengan berat
badan 70 kg.
Anam baleh.
(Enam belas) (W1.S4.RHS.LBK. Line 9)
Batigo.
(Bertiga) (W1.S4.RHS.LBK. Line 12)
Pertamo.
(Pertama) (W1.S4.RHS.LBK. Line 61)
Lai indak kak, wak patuah di rumah kak.
(Nggak ada kak, saya patuh di rumah kak)
(W1.S4.RHS.LBK. Line 49-51)
51
sekolah.
2) Aspek-aspek kepatuhan
a) Pemegang otoritas
kesalahannya.
Manyapo.
(Menyapa) (W1.S4.AAK.PO. Line 187)
Diam mandanga se.
(Diam mendengar aja) (W1.S4.AAK.PO. Line 198)
53
oleh gurunya.
berada di kelas.
sekolah.
juga tetap hadir di sekolah saat hari hujan jika pergi ke sekolah
dengan teman-temannya.
5. Subjek V
a. Identitas Diri
Usia : 16 Tahun
b. Hasil Observasi
Saat ini usia TG ialah 16 tahun. TG adalah anak kedua dari tiga
baik saja. Kedua orang tua TG sudah bercerai sejak tahun 2004.
Tigo urang.
(Tiga orang) (W1.S5.RHS.LBK. Line 10)
Kaduo.
(Kedua) (W1.S5.RHS.LBK. Line 13)
kegiatan sekolah.
57
MTs tu SMK.
(MTs terus SMK) (W1.S5.RHS.LBPS. Line 103)
Kawan-kawan dakek, I, F.
(Kawan-kawan dekat, I, F) (W1.S5.RHS.LBPS. Line
137-138)
2) Aspek-aspek kepatuhan
a) Pemegang otoritas
pelajaran di kelas.
Kadang lai.
(Kadang ikut) (W1.S5.AAK.KYT. Line 282)
teman-temannya.
Kurang tau juga sih kak, tapi biasanya sih sendiri aja
kak. (W1.KP5.AAK.KYT. Line 44-47)
dimulai.
Tabel 5
Hasil dari Aspek-aspek Kepatuhan yang Mempengaruhi Siswa Untuk
Berperilaku Patuh
Aspek-aspek Pemegang Kondisi yang Orang yang
Kepatuhan Otoritas Terjadi Mematuhi
Subjek I -
Subjek II
Subjek III - - -
Subjek IV -
Subjek V -
BAB IV
PEMBAHASAN
Padang
depan kelas. Empat subjek dari kelima subjek yang peneliti wawancarai
mengaku lebih mematuhi peraturan yang diberikan oleh guru di kelas. Hal ini
sesuai dengan teori Green dan Kreuters (dalam Pardede, 2009) yang
dilakukan bahwa aspek kondisi yang terjadi juga mempengaruhi siswa untuk
yang diberikan oleh guru ketika subjek melakukan kesalahan disebabkan rasa
hormat terhadap guru. Hal ini sesuai dengan pendapat McKendry (dalam
61
62
permintaan, baik yang berasal dari seseorang pemimpin atau yang bersifat
dengan adanya kesadaran subjek untuk tetap hadir di sekolah ketika cuaca
yang tidak mendukung untuk berangkat ke sekolah. Hal ini sejalan dengan
pendapat Yunita dan Erna (dalam Sanderi dkk, 2013) yang menjelaskan
melaksanakan atau mentaati tata tertib yang berlaku atas dasar rasa hormat
1. Pemegang otoritas
kepatuhan, empat dari lima subjek yang peneliti wawancarai. Hal ini
peraturan yang berlaku di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan teori Green
perilaku kepatuhan dapat berupa perilaku patuh dan perilaku tidak patuh.
IV, dan V mengaku bolos sekolah saat diajak oleh temannya karena
patuh tidak bergantung pada perilaku atau gaya otoritas. Akan tetapi,
terhadap lima subjek, hanya subjek I, II, dan IV yang memiliki kesadaran
untuk mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah. Hal ini terlihat ketika
tidak pernah hadir ke sekolah jika cuaca sedang hujan. Hal ini sejalan
dengan pendapat Yunita dan Erna (dalam Sanderi dkk, 2013) yang
seseorang dalam melaksanakan atau mentaati tata tertib yang berlaku atas
B. Kelemahan penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
siswa SMK XX Padang, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepatuhan siswa
pemegang otoritas, kondisi yang terjadi, dan orang yang mematuhi. Kepatuhan
yang dilakukan oleh subjek terhadap peraturan disebabkan salah satunya oleh
adanya guru yang mengajar di depan kelas. Empat subjek dari kelima subjek yang
diwawancarai oleh peneliti, mengaku patuh kepada guru ketika berada di kelas.
terhadap kepatuhan pada subjek yang peneliti wawancarai. Hal ini terlihat pada
subjek I, III, IV, dan V yang mengaku bolos sekolah saat diajak oleh temannya
karena malas belajar di dalam kelas. Subjek II sering terlambat datang ke sekolah
Tiga dari lima subjek memiliki kesadaran dalam diri untuk mematuhi
peraturan, hal ini dibuktikan dengan pernyataan subjek yang mengatakan bahwa
65
66
B. Saran
1. Bagi Subjek
hadir di sekolah tepat waktu dan selalu hadir ke sekolah sesuai jadwal
b. Subjek II
Disarankan agar subjek dapat hadir tepat waktu ke sekolah dengan bangun
c. Subjek III
mengajar berlangsung.
2. Bagi Instansi
Disarankan agar pihak sekolah dapat melakukan kontrol terhadap siswa yang
siswa untuk melanggar peraturan lebih sedikit. Hal ini dapat dilakukan
kepatuhan ini agar meneliti tentang jenis-jenis kepatuhan yang terdapat pada
siswa di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. 2003. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Serta Kombinasi Dalam
Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kusumadewi, dkk. 2012. Hubungan antara Dukungan Sosial Peer Group dan
Kontrol Diri dengan Kepatuhan terhadap Peraturan pada Remaja Putri di
Pondok Pesantren Modern Islma Assalam Sukoharjo. Jurnal. Surakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Myers, David G. 2012. Psikologi Sosial. Edisi 10 Buku 1. Alih bahasa: Aliya
Tusyani, Lala Septiani Sembiring, Petty Gina Gayatri, Putri Nurdina
Sofyan. Jakarta: Salemba Humanika.
Sanderi, dkk. 2013. Kepatuhan Siswa Terhadap Disiplin dan Upaya Guru BK
dalam Meningkatkannya Melalui Layanan Informasi. Jurnal. Padang:
Jurusan Bimbingan Konseling FIP UNP.
Sarbaini, 2012. Pembinaan Nilai, Moral dan Karakter Kepatuhan Peserta Didik
Dalam melaksanakan peraturan sekolah di Sekolah. Banjarmasin: FKIP
UNLAM.