atau material dalam mempengaruhi penilaian pada tahap selanjutnya prinsip dasar akuntansi di atas
dikembangkan untuk akuntansi pajak akuntansi pajak berawal dari prinsip dasar akuntansi lalu
berlanjut dengan prinsip dasar akuntansi yang sesuai dengan undang-undang perpajakan paling
tidak ada dua ketentuan untuk dapat memahami prinsip kesatuan akuntansi perusahaan sebagai
kesatuan ekonomi yang terpisah dengan pihak-pihak yang berkepentingan atau stakeholder dengan
sumber-sumber perusahaan antara perusahaan dengan pemilik Persero dan pemegang saham harus
dipisahkan tentang kekayaan utang piutang penerimaan dan pengeluaran uang hal ini merujuk pada
undang-undang kup pasal 28 ayat 7 yang mengharuskan suatu pembukuan untuk memisahkan
antara harta wajib dari wajib pajak yang pertama prinsip kesinambungan prinsip ini memiliki
pengertian bahwa suatu entitas ekonomi diasumsikan akan terus-menerus melanjutkan usahanya
dan tidak akan dibubarkan diketahui bahwa neraca di satu tahun merupakan perubahan dari neraca
tahun sebelumnya akibat adanya laporan laba rugi secara terus-menerus perubahan Raja suatu
tahun ke tahun berikutnya merupakan dasar dari kesinambungan itu prinsip ini didasari undang-
undang KUHP pasal 28 ayat 11 yang berbunyi data-data yang berkaitan dengan pembukuan wajib
pajak harus disimpan di Indonesia paling tidak dalam jangka waktu 10 tahun yang ke-2 prinsip
konsistensi pengertian prinsip konsisten ini sama seperti yang dijelaskan sebelumnya dalam prinsip
akuntansi hanya saja prinsip konsistensi dalam akuntansi pajak berangkat dari ketentuan undang-
undang kup pasal 28 ayat 5 dan 8 di ayat 5 disebutkan bahwa pembukuan diselenggarakan dengan
prinsip atau asas konsisten Jadi kalau wajib pajak telah memilih satu metode pembukuan maka
metode tersebut harus dijalankan setiap tahunnya secara konsisten di ayat 8 mewajibkan setiap
adanya perubahan dalam prinsip maupun metode perhitungan dalam pembukuan harus mendapat
persetujuan direktur jenderal pajak atau fiskus selanjutnya diadakan pemeriksaan tentang ada dan
tidaknya objek pajak yang timbul akibat adanya perubahan tersebut yang ketiga prinsip harga
pertukaran yang objektif prinsip ini ada dalam pasal 18 ayat 3 undang-undang PPH bahwa direktur
jenderal pajak berwenang menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta
menentukan hutang sebagai modal untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib
pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan wajib pajak lainnya sesuai kewajaran dan
kelaziman contoh penghasilan kena pajak ini adalah transaksi antara penjual dan pembeli yang
menghasilkan harga per tukaran atau oleh penjual disebut harga jual dan oleh pembeli disebut
harga perolehan harga pertukaran itu berdasarkan pasal diatas harus wajar dan lazim dapat
diartikan harus objektif dan sesuai harga pasar tidak ada transfer pricing dan tidak ada maaf dan
tidak ada KKN untuk mengetahui objektivitasnya maka harga dapat diuji oleh pihak independen
yang keempat prinsip konservatif pengertian prinsip ini sama dengan pengertian prinsip
konservatisme yang sudah dijelaskan di bagian prinsip akuntansi di atas namun ada sedikit
perbedaan di mana akuntansi pajak punya penekanan tentang prinsip realisasi Hal ini dapat
tercermin dari ketentuan perpajakan di bawah ini undang-undang PPh pasal 9 ayat 1 C bahwa wajib
pajak tidak diperbolehkan membentuk dana cadangan atau penyisihan kecuali untuk cadangan
piutang tak tertagih untuk usaha Bank cadangan piutang tak tertagih untuk usaha sewa guna usaha
dengan hak opsi cadangan untuk usaha asuransi dan cadangan biaya reklamasi untuk pertambangan
undang-undang PPh pasal 10 ayat 6 persediaan dan pemakaian persediaan untuk menghitung harga
pokok dinilai berdasarkan harga perolehan tidak diperbolehkan berdasarkan harga pokok dan
harga pasar Mana yang lebih rendah fungsi akuntansi perpajakan yang pertama melindungi hak
penerimaan negara ini merupakan fungsi utama penyelenggaraan akuntansi pajak pada sisi negara
dan fiskus negara dapat mengetahui informasi kemampuan ekonomi suatu perusahaan yang dapat
diterapkan pajak dengan akuntansi pajak di sisi lain dengan akuntansi pajak wajib pajak akan
terjamin dalam pengakuan dan pengukuran objek pajak karena akuntansi pajak lebih
mengedepankan kepastian dan mengesampingkan estimasi sehingga wajib pajak tidak ragu untuk
memenuhi pajaknya Yang ke-2 menyusun perencanaan dan strategi perpajakan salah satu fungsi
penting akuntansi pajak adalah agar kita bisa membuat perencanaan dan strategi dalam memenuhi
kewajiban pajak tentu saja bagi perusahaan hal ini sangat penting untuk memperkirakan posisi
pajak terhutang dengan kemampuan ekonomi perusahaan Bagaimana perusahaan menyiapkan
alokasi untuk memenuhi pajak Bagaimana perusahaan dapat menekan pajak yang wajib dibayarkan
dengan mengetahui ruang mana saja yang dapat mengurangi pajak yang ketiga menyediakan analisa
dan prediksi tentang potensi pajak perusahaan di masa depan dengan adanya analisa akuntansi
pajak perusahaan dapat memprediksi Berapa besar pajak terutang di masa mendatang dan
mengetahui perbandingannya dengan demikian perusahaan bisa mempersiapkan alokasi pajak
dengan mengurangi unsur ketidakpastian dalam memprediksi pajak di masa depan keseimbangan
3
antara prinsip konservatif dan prinsip konsistensi penting juga untuk dilakukan yang keempat
mampu menerapkan akuntansi Atas kejadian perpajakan penerapan akuntansi pada perpajakan
meliputi penilaian atau perhitungan pencatatan dan pengakuan atas pajak semuanya tersaji dalam
laporan komersial ataupun fiskal pada suatu perusahaan yang kelima membangun kesadaran pajak
bagi wajib pajak seperti yang sudah dijelaskan di poin pertama akuntansi pajak bisa membangun
kesadaran pajak bagi wajib pajak karena akuntansi pajak menyediakan perhitungan yang mudah
dan aplikabel sehingga tidak ada hambatan wajib pajak untuk memenuhi pajaknya Selain itu
akuntansi pajak juga didasari pada asas transparansi kepastian dan keadilan sehingga wajib pajak
tidak merasa dirugikan dalam membayar pajak nya yang ke-6 menyajikan bahan evaluasi setiap ada
laporan akuntansi pajak akan disimpan sebagai arsip setiap laporan dari tahun tertentu akan
dibandingkan dengan tahun sebelum atau sesudahnya jadi ada bahan evaluasi dalam penentuan
keputusan apakah kemampuan ekonomi perusahaan dan pajak sudah sesuai atau tidak Dan apakah
ada penurunan atau kenaikan.
4
siklus akuntansi perusahaan jasa pada perusahaan jasa siklus akuntansi memiliki 8 tahapan
perbedaannya dengan perusahaan jasa hanya terletak pada proses kegiatan usaha dan produk yang
dihasilkan dan berpengaruh terhadap lembar kerja yang digunakan oleh masing-masing perusahaan
idealnya lembar kerja yang digunakan perusahaan jasa cenderung lebih sederhana dibandingkan
dengan perusahaan dagang atau manufaktur yang pertama analisa transaksi atau pencatatan dan
penggolongan kemudian membuat neraca saldo kemudian membalik jurnal penyesuaian kemudian
membuat neraca lajur kemudian membuat laporan keuangan kemudian membuat jurnal penutup
dan yang terakhir membuat jurnal pembalik.
6