Anda di halaman 1dari 54

Cara Melatih Otak untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir
5 Bagian:Melatih OtakMelatih Tubuh untuk Meningkatkan Kemampuan BerpikirMenstimulasi
Lobus FrontalMengembangkan Kemampuan Berpikir KritisMenggunakan Diet dan Suplemen
untuk Meningkatkan Fungsi Otak

Bagian 1

Melatih Otak

1.
1

Tumbuhkan neuron baru. Otak dipenuhi dengan miliaran sel yang memuat nukleus sel,
akson, dendrit, dan sinapsis.

o Salah satu cara yang sudah terbukti untuk menumbuhkan neuron baru adalah
belajar. Akson, dendrit, dan sinapsis yang sudah ada harus dipelihara agar tidak
malas. Lanjutkan kegiatan yang sudah Anda lakukan, termasuk olahraga,
membaca, mengerjakan teka-teki, latihan, kerajinan tangan, atau musik.
o Kunci untuk melahirkan neuron baru adalah mempelajari sesuatu yang berbeda,
mungkin sesuatu yang awalnya agak canggung.
o Neuroplastisitas otak, atau kemampuan untuk menumbuhkan sel-sel otak, terjadi
jika Anda mengambil tanggung jawab dan mengekspos otak pada sesuatu yang
berbeda.
2.

Cobalah sesuatu yang baru. Misalnya, melempar bola, memainkan alat musik, atau apa
pun yang baru untuk Anda.

o Melakukan hal biasa dengan cara berbeda juga dapat membantu. Misalnya,
cobalah berjalan mundur pulang ke rumah, dengan berhati-hati.
o Cobalah apa pun yang Anda rasa dapat menantang otak, tetapi mengharuskan
Anda berpikir.
3.
3

Lakukan latihan neurobik. Neurobik adalah latihan yang dirancang untuk merangsang
pertumbuhan baru di otak. Dasar utama neurobik adalah menggunakan indra untuk
merangsang jalur otak baru. Pikirkan cara untuk menantang otak dengan mengubah
persepsi indra. Contohnya adalah:[1]

o Berpakaian dengan menutup mata atau menutup gorden.[2]


o Memakai headphone yang mengeluarkan suara sambil mencoba berkomunikasi
secara verbal. Cobalah mengobrol dan memahami apa yang dikatakan lawan
bicara dengan gerakan mulut dan gestur tangan.[3]
o Jika Anda bisa main piano, cobalah memainkan nada sederhana dan familier
dengan mata tertutup.[4]
o Mencoba memainkan nada sederhana dengan semua jari, tetapi kunci bas ditekan
dengan tangan kanan dan di atas C tengah, dan kunci treble dengan tangan kiri
dan di bawah C tengah.[5]
o Menggunakan tangan nondominan untuk melakukan aktivitas rutin. Cobalah
menggosok gigi, menyisir rambut, dan menggunakan tetikus komputer dengan
tangan nondominan.[6]
o Menulis dengan tangan nondominan.[7]
o Mencoba menulis beberapa kalimat yang Anda ingat, mungkin bait pertama puisi
atau lagu yang familier, menulis huruf terbalik, berlawanan seperti dipantulkan di
cermin, atau dari kanan ke kiri halaman.[8]
o Memainkan olahraga favorit dengan tangan nondominan.[9]
o Mengubah rutinitas. Pakai sepatu dengan urutan berkebalikan. Siangi rumput
dengan arah berlawanan. Pikirkan rutinitas lain yang sering Anda kerjakan dan
ubah urutannya.[10]
o Berjalan-jalan di pagi hari untuk mengenali aroma di sekitar.[11]
o Mencoba mengenali bahan-bahan dalam masakan hanya dari rasa dan aromanya.
[12]

4.
4

Tingkatkan aliran darah ke otak. Studi terbaru hanya menggunakan latihan otak
berbasis strategi, tanpa memperkenalkan elemen latihan fisik apa pun, untuk
meningkatkan aliran darah di otak. Hasilnya menunjukkan bahwa aliran darah
keseluruhan di otak meningkat dengan signifikan hanya dengan latihan berbasis otak.[13]

o Inti studi ini adalah meningkatkan aliran darah keseluruhan di otak hanya dengan
latihan mental.[14]
o Ketika aliran darah ke otak melambat, akibatnya adalah atrofi otak. Atrofi di otak
berarti sel menyusut, jalur komunikasi yang penting berkurang, dan jaringan otak
dan struktur penting lain menyusut.[15]
o Studi tersebut melibatkan partisipan semua usia yang menderita cedera otak
traumatis, sekitar 65% partisipan mengalami cedera otak setidaknya 10 tahun
sebelumnya. [16]
o Sebagian kelompok tersebut diberikan latihan otak berbasis strategi dan sebagian
lagi diberikan materi pengajaran umum tentang cara kerja otak selama waktu
yang sama.[17]
o Kelompok yang menerima latihan berbasis strategi dapat meningkatkan skor
pemikiran abstrak lebih dari 20%, pengukuran fungsi memori meningkat 30%,
dan aliran darah keseluruhan di otak menunjukkan peningkatan signifikan bila
dibandingkan dengan kelompok kontrol.[18]
o Banyak dari partisipan juga menderita gejala depresi dan gangguan stres
paskatrauma. Gejala depresi dalam kelompok latihan berbasis strategi membaik
60% dan gejala gangguan stres paskatrauma membaik hampir 40%.[19]
o Latihan berbasis strategi berhasil meningkatkan aliran darah keseluruhan di otak
dan membantu mencegah penyusutan otak.[20]
5.
5

Cobalah latihan otak berbasis strategi. Bentuk latihan ini sangat umum dan dapat
ditemukan di sekeliling Anda, termasuk surat kabar.[21]

o Gim otak strategi adalah gim yang penyelesaiannya harus dipikirkan. Kerjakan
teka-teki silang, word-scramble, Sudoku, atau bongkar pasang. Gim teka-teki
yang tidak memiliki ruang untuk kebetulan, yang mengharuskan Anda untuk
berpikir termasuk gim otak berbasis strategi.[22]
o Bermainlah dengan orang lain. Permainan seperti catur, Go, atau checker
melibatkan pemikiran saat mengambil langkah dan ketika mengantisipasi gerakan
lawan main.[23]
6.
6

Tingkatkan kerja otak dengan latihan mental. Buatlah daftar sesuatu yang umumnya
Anda lakukan, seperti daftar belanja atau apa yang Anda lakukan hari itu, dan ingat daftar
tersebut.[24]

o Beberapa jam setelah menyelesaikan daftar, atau bahkan keesokan harinya,


cobalah mengingat semua yang ada dalam daftar tersebut.[25]
7.

7
Lakukan hitungan matematika di kepala. Mulailah dengan soal sederhana dan secara
sistematis.[26]

o Setelah lebih terbiasa dengan soal yang lebih mudah, kerjakan soal yang lebih
sulit. Jadikan tantangan ini lebih menarik dengan berbicara sambil mengerjakan
soal di dalam kepala.[27]
8.

Ciptakan gambar kata-kata di kepala. Visualisasikan satu kata, kemudian cari cara
untuk menantang diri dengan menggunakan kata itu.[28]
o Salah satu caranya adalah memikirkan kata lain yang dimulai dan diakhiri dengan
huruf yang sama, atau memikirkan kata yang memiliki suku kata yang lebih
banyak, tetapi rimanya sama.[29]
9.

Ikutlah menciptakan musik. Bermusik adalah pengalaman yang berharga. Lakukan


sesuatu yang bersifat musikal, yang tidak biasanya Anda lakukan.[30]

o Jika Anda sudah bisa memainkan satu alat musik, belajarlah memainkan alat lain.
[31]
o Bergabunglah dengan kelompok menyanyi. Jika Anda tidak bisa bernyanyi
dengan baik, bergabung dengan paduan suara atau grup vokal akan
mengembangkan fungsi otak dalam beberapa level.[32]
o Anda akan belajar memahami pengaturan musik di lembar yang akan
dinyanyikan, pengaturan waktu dan irama, dan nyanyian teratur. Plus, Anda akan
terekspos dengan sekelompok orang baru, dan itu merupakan kesempatan bagus
untuk lebih mengembangkan otak sambil mempelajari musik.[33]
10.

10

Ikuti kursus. Cobalah kursus memasak, mekanik, kerajinan kayu, menjahit, atau
kerajinan tangan.[34]
o Mengikuti kursus yang tidak Anda tahu, tetapi ingin Anda pelajari, akan
membantu mengembangkan jalur baru di otak.
o Ini terjadi baik dengan mempelajari materi baru maupun berinteraksi dengan
orang-orang baru di lingkungan yang baru.[35]
11.

11

Pelajari bahasa baru. Ini merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan fungsi
kognitif dan kemampuan berpikir.[36]

o Bahasa baru juga membantu Anda mengembangkan kosakata yang diasosiasikan


dengan fungsi kognitif yang lebih tinggi. Selain itu, mendengar dan mengucapkan
bahasa baru juga mengembangkan jalur baru di otak.[37]
12.

12

Pelajari olahraga baru. Cobalah olahraga yang baru bagi Anda, dan pertimbangkan
jenis olahraga yang paling tidak memerlukan satu pemain lawan.[38]

o Golf adalah olahraga yang pada dasarnya bisa Anda mainkan sendiri, tetapi lebih
menantang bila dimainkan dengan lawan. Ini menciptakan pengalaman agar otak
dapat mengatur dan bereaksi, dan dengan demikian menumbuhkan jalur dan sel
otak baru.[39]
13.
13

Bicaralah dengan seseorang. Makin banyak bercakap-cakap, otak juga makin bekerja
untuk mengompensasi dan memproses informasi baru.[40]

o Jika Anda punya anak, cobalah mengobrol dengan mereka. Anak yang sering
diajak mengobrol akan makin cerdas.[41]
14.
14

Jalin pertemanan dengan berbagai orang. Mengobrol dengan orang-orang yang


memiliki opini berbeda tentang suatu topik akan menantang otak dan kemampuan fungsi
eksekutif untuk menentukan bagaimana respons Anda pada topik yang sama, tetapi dalam
grup berbeda.[42]

o Makin beragam teman Anda, makin tertantang otak Anda untuk menjadi kreatif
baik dalam percakapan maupun partisipasi dalam berbagai tipe interaksi sosial.[43]

Bagian 2

Melatih Tubuh untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir


1.

Lakukan latihan aerobika. Makin banyak riset yang menunjukkan bahwa latihan fisik
merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan fungsi otak
secara keseluruhan.[44]

o Buatlah program olahraga yang terdiri dari satu jam sesi, tiga kali seminggu,
dengan olahraga dasar seperti jalan kaki, atau menggunakan treadmill atau sepeda
statis.[45]
o Patuhi rutinitas olahraga selama paling tidak 12 minggu untuk meningkatkan
kesehatan otak, kemampuan kognitif, dan kemampuan berpikir.[46]
o Studi terbaru yang dilakukan pada orang yang banyak diam, usia 57 hingga 75
tahun, mendukung tingkat olahraga ini dengan data ilmiah.[47]
o Grup olahraga menunjukkan peningkatan cepat dalam sirkulasi aliran darah ke
area otak, peningkatan signifikan pada fungsi memori langsung atau tertunda,
peningkatan kemampuan kognitif, fungsi lobus frontal, kemampuan visuospasial,
kecepatan memproses, dan peningkatan kognisi secara keseluruhan.[48]
o Penulis menafsirkan hasil studi ini sebagai indikasi lanjut bahwa siapa pun, pada
usia berapa pun, dapat menggunakan olahraga fisik sebagai cara memengaruhi
neuroplastisitas otak. [49]
2.

2
Gabungkan olahraga dengan belajar. Kemampuan mengingat kosakata sangat
meningkat ketika olahraga disertakan tepat sebelum, selama, atau segera setelah eksposur
pada kosakata.

o Dua studi berbeda, satu pada mahasiswa wanita dan satu pada mahasiswa pria,
membuktikan adanya peningkatan kemampuan mengingat kosakata yang jauh
lebih tinggi apabila belajar diasosiasikan dengan olahraga.
o Mahasiswa wanita memberi hasil terbaik ketika mereka diekspos pada kosakata
selama 30 menit sambil berolahraga. Bentuk olahraga dalam studi ini adalah
mengendarai sepeda statis selama 30 menit.[50]
o Mahasiswa pria dibagi ke dalam kelompok tanpa olahraga, olahraga sedang, atau
olahraga berat. Perbaikan terlihat pada mahasiswa yang mendengar kosakata tepat
sebelum atau segera setelah olahraga berat.[51]
3.
3

Berolahragalah untuk meningkatkan level BDNF. Fungsi kognitif dan memori jadi
lebih baik ketika substansi yang disebut brain-derived neurotrophic factor, atau BDNF,
meningkat.[52]

o Olahraga meningkatkan level BDNF.[53]


o Level BDNF kembali pada kisaran normal sekitar 30 menit setelah menghentikan
rutinitas olahraga. Jadi, manfaatkan waktu itu. Kerjakan proyek kerja yang sulit
atau belajar untuk ujian segera setelah berolahraga.[54]
4.

4
Mulailah berolahraga sekarang, makin muda, makin bagus. Struktur dalam otak kita
melakukan fungsi berbeda dan berkomunikasi melalui jaringan kompleks untuk menjaga
kemampuan berpikir agar tetap tajam dan fungsi memori tetap stabil, membantu
mengambil keputusan kritis, menyusun cara strategis untuk menyelesaikan masalah,
memproses dan mengatur informasi yang masuk, mengendalikan emosi, dan mengontrol
cara kita merespons situasi yang tak terhitung banyaknya.[55]

o Ketika struktur di otak kehilangan volume, atau mulai menyusut, fungsi otak kita
menurun bersama bagian otak yang menyusut. Olahraga membantu mencegah
penyusutan tersebut.[56]
o Korteks prafrontal dan hippocampus, struktur di otak yang mendukung fungsi
memori dan fungsi kognitif dengan level lebih tinggi, mulai menyusut pada laju
1% sampai 2% setiap tahun pada orang berusia di atas 55 tahun.[57]
o Riset yang dilakukan pada tahun 2010 menunjukkan bukti tercatat pertama bahwa
olahraga sejak usia dini membantu mencegah penyusutan di otak dalam tahun-
tahun berikutnya, dan mengurangi risiko penyusutan kognitif.[58]
5.
5

Bangunlah dan bergerak. Komunitas ilmiah masih berusaha menentukan olahraga


terbaik dan berapa lama olahraga tersebut harus dilakukan untuk memberi peningkatan
terbanyak dalam fungsi otak. Meskipun pertanyaan tersebut belum terjawab, beberapa hal
sudah lebih jelas.[59]

o Peregangan dan latihan pengencangan otot hanya sedikit sampai tidak ada
pengaruhnya pada peningkatan fungsi otak.[60]
o Olahraga yang Anda lakukan harus memerlukan partisipasi aktif.[61]
o Berjalan di treadmill dan mengendarai sepeda statis dihitung sebagai partisipasi
aktif.[62]
o Olahraga tipe aerobika tersebut tidak hanya membantu mempertahankan
kemampuan otak, tetapi juga membantu mengembalikan kemampuan yang
melemah. Meskipun Anda mengalami proses penuaan, memiliki kondisi medis,
dan cedera otak, olahraga merupakan cara terbukti untuk mengembalikan
kemampuan otak.[63]
o Jadi, bangkit dan bergeraklah. Anda bisa berjalan di treadmill atau jalur yang
aman, mengendarai sepeda statis atau sepeda jika aman, dan berpartisipasi dalam
olahraga kompetitif seperti tenis.[64]
o Olahraga kompetitif dan aktif, seperti tenis, menyediakan manfaat yang lebih
besar karena area otak yang lain dilibatkan. Ekspos tambahan pada bagian otak
dalam olahraga tenis adalah sosialisasi, pemecahan masalah, reaksi visuospasial,
antisipasi, dan waktu reaksi.[65]
6.

6
Tingkatkan fleksibilitas kognitif. Fleksibilitas kognitif memungkinkan Anda
memikirkan lebih dari satu hal pada waktu yang sama, untuk berganti aktivitas dan
pikiran dari satu topik ke topik lain dengan cepat, dan beradaptasi pada situasi yang
berubah dalam waktu singkat.[66]

o Olahraga aktif dan persisten, khususnya lari, diasosiasikan dengan perbaikan


signifikan pada fleksibilitas kognitif.[67]

Bagian 3

Menstimulasi Lobus Frontal

1.
1

Anggap lobus frontal sebagai komando sentral. Lobus frontal adalah bagian terbesar
dari empat lobus dan merupakan area yang bertanggung jawab pada fungsi kognitif yang
lebih tinggi.[68]

o Lobus frontal adalah pusat fungsi eksekutif dan juga mengintegrasikan


komunikasi di seluruh otak untuk mengambil keputusan fungsi eksekutif.
o Kemampuan fungsi eksekutif dibutuhkan untuk mengatur informasi yang masuk
ke otak dan mengatur cara Anda merespons.
o Contohnya adalah pengaturan waktu, perhatian, melakukan banyak tugas
sekaligus dan berganti-ganti fokus, berorientasi pada detail ketika dibutuhkan,
mengontrol apa yang disetujui dan ditolak, dan mengambil keputusan berdasarkan
pengalaman sebelumnya.
2.
2

Bermainlah. Permainan fisik seperti olahraga dan permainan ringan dengan anak, teman,
atau keluarga membantu memperkuat korteks frontal dan proses yang terlibat dalam
fungsi eksekutif.[69]

o Permainan fisik membantu mempertajam kemampuan fungsi eksekutif karena


Anda mengantisipasi dan bereaksi pada situasi yang terus berubah.[70]
3.

3
Gunakan imajinasi. Permainan imajinatif membantu memperkuat kemampuan fungsi
eksekutif karena otak bekerja untuk mengatur reaksi pada keadaan yang tidak diketahui
dan situasi yang Anda ciptakan dalam pikiran.[71]

o Pikirkan skenario positif dan kembangkan menjadi cerita, atau bab di dalam
cerita.[72]
o Cari gambar di awan, bayangkan percakapan antara bebek dan ikan, buatlah
lukisan di kepala berdasarkan lagu favorit, atau lakukan apa pun yang melibatkan
imajinasi.[73]
o Imajinasi merangsang otak untuk melepaskan kimia yang aktif dan bermanfaat.
Memicu neuron otak bersama akson, dendrit, dan sinapsis yang jarang digunakan
adalah kunci untuk menumbuhkan yang baru.[74]
4.
4

Hindari pengaruh negatif. Meskipun Anda harus mengatasi situasi sulit, jangan biarkan
sikap negatif memengaruhi cara Anda berpikir dan merasa.[75]

o Beberapa orang dan situasi kadang sangat dramatis. Jadi, Anda harus
mempertahankan sikap positif dan siap menyelesaikan masalah ketika dihadapkan
pada situasi negatif.[76]
5.

Beri pelukan. Kontak fisik, seperti memberi dan menerima pelukan, dan gestur fisik
berupa dukungan dan keramahan, menyediakan efek menenangkan di otak.[77]
o Interaksi sosial merupakan sesuatu yang sehat dan dapat membantu
mengembangkan jalur baru di otak ketika Anda berada dalam situasi yang tidak
familier, tetapi positif. Interaksi sosial sangat penting untuk menciptakan jalur
otak baru.[78]
o Otak terus belajar dan menggunakan fungsi eksekutif ketika Anda berinteraksi
dengan orang lain, mengatur respons terhadap situasi, dan mempertimbangkan
reaksi yang sesuai kepada orang lain.[79]
6.

Dengarkan musik. Musik telah terbukti menimbulkan perubahan, baik positif dan
negatif, dalam lobus frontal di otak.[80]
o Eksposur terhadap musik terbukti membantu meningkatkan IQ dan menambah
kemampuan belajar. Kemampuan membaca dan literasi meningkat, penalaran
spasial-temporal lebih besar, dan kemampuan matematika juga meningkat.[81]
o Ada beberapa jenis musik yang menimbulkan hasil buruk, seperti pilihan gaya
hidup yang tidak sehat, aktivitas kriminal, dan bahkan bunuh diri.[82]
o Ada juga jenis musik yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan
visuospasial dini, lebih baik dalam matematika, meningkatkan kemampuan
mempelajari bahasa asing, dan gaya hidup yang sehat secara keseluruhan.[83]
7.

Tinjau hasil dari studi musik rok. Studi ini menggunakan tiga kelompok tikus yang
terpapar jenis musik berbeda.[84]
o Kelompok yang terpapar musik rok dengan ketukan tidak harmonis menunjukkan
perilaku tidak teratur, bingung, dan tersesat. Kelompok ini melupakan jalan ke
makanan dalam labirin yang sudah mereka temukan sebelumnya.[85]
o Kelompok lain hanya terpapar musik klasik, dan kelompok terakhir tidak terpapar
musik sama sekali. Keduanya dapat menemukan jalan di labirin menuju makanan
dengan lebih cepat.[86]
o Dengan studi lebih lanjut, ilmuwan menemukan penyusutan lobus frontal dan
kerusakan hippocampal pada kelompok yang terpapar musik rok dengan ketukan
tidak harmonis.[87]
o Meskipun beberapa studi menunjukkan bahwa musik rok, atau mungkin ketukan
binaural dalam musik rok, memiliki pengaruh negatif, riset lain mendukung
musik pilihan, termasuk musik rok, sebagai cara untuk mengaktifkan otak dan
mengembangkan jalur saraf tambahan.

Bagian 4

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis

1.
1

Terima tantangan. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah komitmen kepada


diri sendiri. Ini adalah proses yang membutuhkan waktu.[88]

o Pemikiran kritis adalah metode analisis, evaluasi, dan mengambil keputusan.


Kebanyakan orang berpikir hanya untuk berpikir, dan mengabaikan perlunya
mengevaluasi kebiasaan berpikir dan mengembangkan cara baru dan positif untuk
mengevaluasi secara kritis dan bereaksi terhadap keadaan sehari-hari.[89]
o Sadari bahwa untuk mengevaluasi, mengubah, dan mengembangkan kemampuan
berpikir kritis perlu waktu serta latihan untuk sampai pada level yang Anda
inginkan. Seperti atlet atau musisi profesional yang terus mengasah bakat dan
kemampuan, Anda juga bisa mengasah kemampuan berpikir.[90]
o Peningkatan kemampuan berpikir kritis mengharuskan Anda mengambil
keputusan dan menerima informasi tanpa prasangka, generalisasi berlebihan,
kesalahan pendapat umum atau keyakinan tak berdasar, muslihat, serta pemikiran
yang kaku dan sempit.[91]
o Melakukan hal-hal konkret membantu menjernihkan proses berpikir, dan
membantu Anda melakukan perubahan yang memperbaiki pemikiran kritis. Satu
langkah bisa membantu, tetapi perubahan aktif dan rutin dalam jangka panjang
akan meningkatkan kemampuan berpikir.
2.

2
Manfaatkan waktu yang terbuang. Hindari mengganti-ganti saluran TV, frustrasi
ketika macet, kekhawatiran yang tidak produktif, dan melompat dari satu aktivitas atau
pengalihan ke aktivitas atau pengalihan lain tanpa menikmati apa pun.[92]

o Gunakan waktu yang berharga untuk bertanya kepada diri sendiri apa yang dapat
memperbaiki pendekatan Anda pada hari berikutnya. Ajukan pertanyaan yang
membantu mengevaluasi apa yang bisa Anda lakukan dengan baik hari ini, atau
tidak begitu baik. Pertimbangkan kekuatan dan kelemahan Anda sejauh ini.[93]
o Jika memungkinkan, rekam jawaban supaya Anda dapat mengembangkan
pemikiran dalam area tersebut.[94]
3.

3
Selesaikan masalah setiap hari. Singkirkan masalah yang di luar kontrol, dan
berfokuslah pada alat yang Anda butuhkan dan langkah yang harus diambil untuk
menyelesaikan masalah dalam kendali Anda.[95]

o Jangan sampai kewalahan atau emosional, dan selesaikan masalah dalam cara
yang teratur, logis, dan bijak.[96]
o Pertimbangkan faktor-faktor seperti solusi jangka pendek versus jangka panjang,
keuntungan dan kerugian solusi yang dipertimbangkan, dan kembangkan strategi
yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah.[97]
4.

4
Fokuskan pemikiran setiap minggu pada satu standar intelektual. Standar intelektual
yang diterima antara lain kejelasan pikiran, presisi, akurasi, relevansi, kedalaman,
keluasan, faktor logis, dan signifikansi.[98]

o Misalnya, dalam minggu berfokus pada kejelasan, mungkin Anda ingin


memikirkan sejelas apa Anda mengomunikasikan sesuatu pada saat rapat atau
ketika mengobrol dengan pasangan atau teman. Pikirkan cara meningkatkan
kejelasan Anda.[99]
o Selain itu, pertimbangkan sejelas apa orang lain menyampaikan informasi kepada
Anda, atau kepada kelompok.[100]
o Kejelasan dalam menulis juga penting. Evaluasi komunikasi tertulis Anda,
komunikasi tertulis orang lain, atau tulisan dalam terbitan.[101]
5.
5

Tulis buku harian. Ikuti satu pola dalam menulis, dan buatlah beberapa entri setiap
minggu.[102]

o Tuliskan situasi yang Anda alami, bagaimana Anda merespons sesuatu atau
seseorang, analisis terhadap apa saja yang muncul dan tersembunyi dalam situasi
tersebut, dan apa yang sudah Anda pelajari tentang diri sendiri dalam prosesnya.
[103]

6.

6
Bentuk ulang karakter Anda. Berfokuslah pada atribut intelektual tiap bulannya,
termasuk ketekunan, kemandirian, empati, keberanian, kerendahan hati, dan atribut lain
yang Anda sukai pada orang lain, tetapi tidak ada di diri Anda sendiri.[104]

o Pikirkan tiap atribut dan kembangkan strategi untuk meningkatkan atribut


tersebut. Anda bisa memasukkan progresnya dalam jurnal.[105]
o Fokuskan perhatian pada atribut terpilih selama sebulan. Evaluasi performa Anda
secara terus-menerus untuk mencatat adanya perbaikan, kemunduran, dan upaya
lain yang dibutuhkan.[106]
7.

7
Hadapi pemikiran egosentris Anda sendiri. Bias terhadap diri sendiri sangat wajar
dalam berpikir.[107]

o Bertanyalah kepada diri sendiri untuk mengidentifikasi situasi yang mungkin


terlalu sarat oleh opini Anda sendiri. Masukkan pertanyaan yang membantu Anda
mengevaluasi tindakan yang mungkin diambil berdasarkan kejengkelan pada hal-
hal tidak penting atau sepele, mengatakan atau melakukan hal-hal yang tidak
rasional untuk memaksa keadaan, atau situasi ketika Anda memaksakan kehendak
atau pendapat kepada orang lain.[108]
o Setelah Anda mengenali reaksi egosentris, ambil langkah untuk mengubah
pemikiran guna memperbaiki perilaku tersebut.[109]
8.

8
Ubah cara Anda melihat segala sesuatunya. Belajarlah melihat kebaikan dalam situasi
negatif.[110]

o Setiap situasi berpotensi positif atau negatif. Melihat sisi positif dalam suatu
situasi membuat Anda merasa lebih beruntung, tidak begitu frustrasi, dan lebih
bahagia. Ambil peluang untuk mengubah kesalahan menjadi kesempatan, dan
jalan buntu menjadi awalan.[111]
9.

Kenali reaksi emosional Anda. Evaluasi situasi atau pikiran yang membuat Anda
merasa marah, sedih, frustrasi, atau jengkel.[112]
o Gunakan kesempatan ini untuk menelusuri apa yang menimbulkan emosi negatif
dan cari cara untuk mengubahnya jadi reaksi positif.[113]
10.

10

Evaluasi lagi kelompok yang memengaruhi hidup Anda. Kelompok memiliki cara
untuk memasukkan keyakinan atau perilaku tertentu yang “lebih baik” daripada yang
lain.[114]

o Analisis kelompok dalam hidup Anda yang memengaruhi keputusan dan tindakan
Anda. Pertimbangkan tekanan yang diberikan pada Anda oleh kelompok tersebut
dan nilailah apakah tekanan itu positif atau negatif. Pertimbangkan bagaimana
Anda dapat menyesuaikan reaksi terhadap tekanan negatif tanpa merusak
hubungan atau mengubah dinamika kelompok.[115]
11.

11

Pikirkan bagaimana Anda berpikir. Latih kemampuan berpikir dan kembangkan


kemampuan berpikir secara kritis.[116]

o Kembangkan dan terapkan strategi yang menggunakan pengalaman pribadi untuk


makin memengaruhi dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.[117]

Bagian 5
Menggunakan Diet dan Suplemen untuk Meningkatkan Fungsi Otak

1.

Makanlah makanan yang sehat. Ada artikel terbaru yang mengevaluasi diet pada 550
orang lansia. Penulis studi tersebut hanya mencari bukti kaitan antara diet dan fungsi
otak.

o Peneliti tersebut menemukan lebih dari apa yang mereka cari. Studi itu
mengungkap bahwa makan diet sehat ternyata meningkatkan fungsi eksekutif
dalam lobus frontal.
o Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa makan diet sehat dapat
membentengi otak dari proses penuaan yang menyebabkan demensia dan
penyakit alzheimer.
o Partisipan studi yang memiliki skor terbaik juga lebih tertarik dengan aktivitas
fisik dan menghindari kebiasaan seperti merokok.
2.

Pantau kolesterol Anda. Meskipun kadar kolesterol tidak memiliki kaitan langsung
dengan fungsi otak, orang yang kadar kolesterolnya rendah memiliki aliran darah stabil
yang memungkinkan oksigen dalam darah dibawa ke otak dengan lebih efektif sehingga
bisa berfungsi optimal.
o Bicaralah dengan dokter tentang kadar kolesterol Anda. Ada beberapa cara yang
efektif untuk mengatasi kadar kolesterol yang tidak normal. Intervensi yang
dianjurkan dokter mungkin meliputi obat resep dan juga opsi tanpa obat.
o Beberapa partisipan studi menunjukkan penurunan sebanyak 66% dalam
kemungkinan penurunan fungsi eksekutif hanya dengan asupan lemak jenuh
dalam level sehat yang berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol.
3.

Cegah kondisi medis yang menyebabkan penurunan kognitif. Di luar nilai fungsi
otak, peneliti menyimpulkan bahwa menerapkan diet sehat dapat mencegah kondisi yang
menyebabkan melambatnya kemampuan berpikir, penurunan kognitif, dan penurunan
kemampuan fungsi eksekutif.
o Beberapa kondisi medis yang diketahui berkontribusi pada penurunan fungsi otak
secara keseluruhan adalah penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit vaskular,
dan obesitas.
4.

Ketahui fakta tentang suplemen. Menurut informasi yang disediakan oleh badan
Amerika, National Institute of Health’s Center for Complementary and Integrative
Health, ada banyak produk yang mengklaim manfaat yang sebenarnya tidak ada. [118]

o Evaluasi ilmiah terhadap suplemen yang mengklaim manfaat dalam


meningkatkan fungsi otak, mencegah kehilangan ingatan, meningkatkan fungsi
ingatan, merawat demensia, atau memperlambat penyakit alzheimer, mengungkap
bahwa klaim tersebut tidak berdasar.[119]
o Hingga saat ini, tidak ada bukti yang mendukung klaim kemanjuran suplemen
makanan atau herbal untuk mencegah penurunan fungsi otak atau memperbaiki
masalah fungsi memori. Ini termasuk produk seperti ginkgo, asam lemak omega-
3, minyak ikan, vitamin B dan E, ginseng Asia, ekstrak biji anggur, dan kurkuma.
[120]

o Meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim kemanjuran produk tersebut,
ilmuwan terus mempelajari berapa agen itu untuk mengetahui apakah ada
manfaatnya.[121]
o Riset yang melibatkan teknik kesadaran dan terapi musik terus dilakukan, dan
hasil pendahuluan menunjukkan beberapa bukti yang menjanjikan.[122]
5.
5

Kunjungi dokter begitu Anda merasakan gejala. Jangan menunda bertemu dokter
meskipun Anda mencoba pendekatan lain.[123]

o Meskipun beberapa pendekatan dapat membantu kondisi Anda, dokter dapat


menyediakan banyak informasi yang mengarahkan perawatan Anda dalam cara
yang sudah terbukti.[124]
o Banyak pendekatan lain yang melibatkan obat herbal dan produk vitamin
sebenarnya mengganggu keefektifan obat resep.[125]
o Bicaralah dengan dokter sebelum mencoba produk untuk merawat gejala
penurunan kemampuan kognitif atau bukti kehilangan ingatan.[126]

Sumber
1. ↑ http://www.madance.com/mazone/dance/Neurobics.pdf
2. ↑ http://www.madance.com/mazone/dance/Neurobics.pdf
3. ↑ http://www.madance.com/mazone/dance/Neurobics.pdf

Tampilkan lainnya... (123)

wikiHow Terkait

Cara

Menjadi Lebih Pintar dari Anda Yang Sekarang


Cara

Menemukan Barang yang Hilang

Cara

Menjadi Orang yang Bertanggung Jawab


Cara

Menyusun Rencana Kerja yang Efektif

Cara

Berpikir Logis

Cara

Menjadi Diri Sendiri


Cara

Mengatasi Kebosanan

Cara

Menyelaraskan Hati dan Pikiran agar Bisa Bekerja Sama


Cara

Memotivasi Diri Sendiri

Cara

Menjadi Kreatif

Info Artikel
Kategori: Pengembangan Diri

Bahasa lain:

English: Exercise Your Brain for Better Thinking Skills, Español: ejercitar el cerebro para tener
mejores habilidades intelectuales, Deutsch: Das Gehirn trainieren, um eine bessere
Denkfähigkeit zu erlangen, Português: Exercitar o Cérebro para Melhorar as Habilidades
Intelectuais, Русский: тренировать свой мозг для лучших навыков
мышления, Italiano: Migliorare le Abilità di Pensiero del Tuo Cervello, Français: entrainer son
cerveau à mieux réfléchir

 Sunting
 Kirim surat penggemar pada penulis

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.142 kali.

Apakah artikel ini akurat?


 
Artikel Manapun Tulis Artikel

Artikel Terkait
Cara

Menjadi Lebih Pintar dari Anda Yang Sekarang

Cara

Menemukan Barang yang Hilang

Cara

Menjadi Orang yang Bertanggung Jawab


Cara

Menyusun Rencana Kerja yang Efektif

Apakah artikel ini membantu Anda?

Ya
Tidak

 Beranda
 Tentang wikiHow
 Ketentuan Penggunaan (Inggris)

 Peta situs

 Tampilan seluler

Anda mungkin juga menyukai