Oleh : kelompok 5
Asma Firani
Inang Riswan
Nur Elyana
Nurfadilah
Try Jaya Putra Kayum
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami tim penulis
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Manajemen FT Pada Tropic
Changes” dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Pembimbing dalam mata kuliah FT Integumen beserta teman-teman dan semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca yaitu teman-teman pada
umumnya dan penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai organ tubuh yang terbesar, kulit bisa menginformasikan gangguan kesehatan
apa yang terjadi dalam tubuh kita. Hal ini disebabkan karena kulit bisa secara langsung
bereaksi mulai dari perubahan warna hingga munculnya jerawat yang bisa menjadi penanda
penyakit. Organ terbesar dalam tubuh, kulit, kadang-kadang dikatakan sebagai jendela
kesehatan seseorang karena dapat membawa petunjuk tentang kesehatan organ tubuh lainnya.
Perubahan kulit, mulai dari perubahan warna untuk pertumbuhan baru, kadang-kadang menjadi
tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius yang mendasari.
Selain sebagai lapisan pelindung terluar tubuh, kulit memang menjadi indikator
kesehatan organ dalam tubuh manusia. Karena itu, saat kondisi kesehatannya menurun atau
ada penyakit tertentu, kondisi kulit pun akan berubah. Perubahan kondisi kulit yang
mencerminkan adanya perubahan pada kondisi kesehatan, bisa berupa perubahan warna
maupun teksturnya.
Perubahan warna kulit mengacu pada setiap perubahan dalam warna kulit alami. Ada
banyak konsekuensi perubahan warna kulit, kulit bisa berubah keputihan, lebih ringan, lebih
gelap, kekuningan, oranye, kemerahan, atau kebiruan. Kulit normal mengandung sel-sel yang
disebutmelanosit, yang bertanggung jawab untuk memproduksi pigmen kulit, melanin.Warna
kulit ditentukan oleh jumlah pigmen melanin dan aliran darah disekresikan. Melanin pada
lapisan kulit diproduksi sebagai hasil dari reaksi kulit terhadap rangsangan dari dalam maupun
dari luar. Jika metabolisme tubuh tidak sempurna, akan menyebabkan produksi melanin
menjadi berlebihan sehingga akan terjadi penumpukan melanin dalam lapisan kulit.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu :
- Apa saja factor yang mempengaruhi warna kulit?
- Apa saja jenis-jenisnya?
- Apa saja tanda-tanda perubahan warna kulit?
- Apa saja gangguan akibat perubahan warna kulit?
- Bagaimana manifestasi kliniknya?
- Bagimana contoh kasusnya?
C. Tujuan
Adapun tujuannya adalah:
- Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi warna kulit.
- Untuk mengetahui jenis-jenisnya.
- Untuk mengetahui tanda-tanda perubahan warna kulit.
- Untuk mengetahui gangguan akibat perubahan warna kulit.
- Untuk mengetahui manifestasi kliniknya.
- Untuk mengetahui contoh kasusnya.
D. Manfaat
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi warna
kulit.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenisnya.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tanda-tanda perubahan warna kulit.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami gangguan akibat perubahan warna
kulit.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami manifestasi kliniknya.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami contoh kasusnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit – Kebanyakan kasus warna kulit adalah gejala penyakit yang mendasarinya.
Misalnya, penyakit hati terkait dengan kulit kuning, albinisme menyebabkan kulit putih,
anemia menyebabkan pucat, dan penyakit jantung sianotik menyebabkan sianosis.
Pengobatan – Perubahan abnormal pada kulit dapat disebabkan karena efek samping
obat. Misalnya, antibiotik (tetrasiklin) dan obat antimalaria dapat menyebabkan
hiperpigmentasi pada beberapa orang. Dalam kebanyakan kasus pengobatan
minocycline (untuk rheumatoid arthritis), warna kulit gelap terlihat sebagai efek samping.
Kehamilan – Pada beberapa wanita (terutama wanita dengan kulit gelap), kehamilan
dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada wajah atau melasma karena peningkatan
aktivitas melanosit. Biasanya, memudar melasma pergi setelah melahirkan.
Diet – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa warna kulit seseorang juga tergantung
pada / diet nya. Sensitivitas kulit dikenal untuk meningkatkan dengan asupan makanan
yang mengandung psoralen, seperti peterseli dan kapur. Karena kulit menjadi lebih
sensitif, paparan terhadap sinar matahari menyebabkan perubahan warna kulit.
Selain faktor-faktor ini, perubahan warna kulit juga disebabkan oleh kondisi iklim
ekstrim, penuaan, dan keturunan.
2. Hiperpigmentasi – Kondisi ini ditandai dengan warna kulit yang lebih gelap. Hal ini
disebabkan karena adanya melanosit terlalu aktif, yang pada akhirnya meningkatkan
produksi melanin. Overexposure sinar matahari juga menyebabkan hiperpigmentasi.
Setelah paparan lebih lanjut untuk sinar matahari, kulit sudah gelap akan memburuk.
3. Pucat – Kulit seseorang muncul pucat karena berkurangnya jumlah oksihemoglobin di
kulit. Ada beberapa jenis kulit pucat berdasarkan gejala. Hal ini dapat dilihat di seluruh
kulit, sedangkan dalam beberapa kasus, pucat diamati di daerah tertentu seperti jari
tangan putih dan bercak putih.
4. Kemerahan – Kemerahan kulit dapat diamati baik di daerah umum (seluruh tubuh)
atau di daerah lokal (daerah tertentu). Kulit kemerahan bisa disebabkan karena
demam, infeksi virus, ruam, kulit terbakar, dermatitis, pembilasan, dan eksim. Ini sering
menandakan iritasi kulit dan ruam alergi.
5. Kulit kuning – Biasanya, warna kulit kuning disebabkan karena ikterus. Ini mungkin
juga menandakan kondisi hati yang parah. Oleh karena itu, jika warna kulit seseorang
menjadi kuning, adalah penting bahwa orang yang mencari perhatian medis segera.
Juga, warna / nya kuku dan matanya harus diperiksa untuk diagnosa yang tepat.
6. Sianosis – Hal ini menyebabkan perkembangan warna kebiruan di kulit, karena
kurangnya pasokan oksigen dalam darah. Sianosis juga dapat terjadi sebagai akibat
dari hemoglobin normal atau adanya racun (misalnya sianida) dalam darah.
Bullosis diabeticorum dengan klinis bentuk lepuh blister yang besar, longgar, tanpa rasa nyeri
dan non-inflammatoris
Bula Diabetikum yang tanpak mengelupas. Bula atau melepuh ini terjadi secara spontan pada
kaki dan tangan pasien diabetes. Biasanya pada diabetes kronis.
Diabetic bullae, terdiri atas bentuk bula intraepidermal dan bula subepidermal.
1. Wajah pucat : Kulit yang pucat dapat dihubungkan dengan anemia yang menunjukkan
kurangnya zat besi yang cukup unutk membuat hemoglobin, dimana hemoglobin ini
bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
2. Warna kulit menguning : Perubahan warna kulit menjadi oranye kekuning-kuningan
bisa menjadi salah satu pertanda hipotiroidisme - atau kurang aktifnya kelenjar tiroid -
yang menyebabkan meningkatnya kadar beta-karoten (sejenis antioksidan yang
ditemukan pada buah dan sayuran) dalam darah. Masalah yang menimpa pada
kelenjar tiroid ini berarti tubuh tidak mampu menyerap antioksidan dengan cepat, yang
menyebabkan menumpuknya beta-karoten. Kulit yang menguning, jika diikuti dengan
perubahan warna pada mata yang ikut menguning, dapat menjadi pertanda penyakit
liver.
3. Garis-garis gelap di telapak tangan : Garis hitam pada telapak tangan atau
pendalaman pigmen dalam lipatan telapak tangan dapat mengindikasikan adanya
insufisiensi adrenal, sebuah gangguan endokrin, yang dikenal juga sebagai penyakit
Addison. Utamanya, penyakit ini mempengaruhi perempuan dan laki-laki berusia antara
30 sampai 50 tahun.
4. Guratan coklat pada tulang kering : Jika pada bagian depan kaki di sepanjang tulang
kering tampak bintik-bintik coklat atau timbulnya sedikit pembuluh darah yang akhirnya
mulai berdarah, maka itu merupakan tanda dari diabetes.
5. Warna ungu pada kulit : Jika Anda melihat adanya warna ungu pada salah satu
permukaan kulit, itu berarti adanya beberapa pembuluh darah yang pecah dan dapat
terjadi karena masalah sirkulasi atau kekurangan vitamin C. Bintik ungu sering
dikelirukan sebagai memar ini cenderung timbul dalam waktu yang lama dibandingkan
dengan bintik ungu yang dihasilkan akibat memar.
6. Bintik merah menyerupai kupu-kupu pada wajah : Sebuah ruam merah berbentuk
kupu-kupu yang biasanya timbul di tulang (jembatan) hidung dan pipi, sering kali
menjadi tanda pertama dari penyakit autoimun Lupus, yang merupakan suatu
gangguan yang mengancam jiwa dan membutuhkan pengobatan yang tepat. Atau bisa
juga rosacea atau dermatitis kontak.
7. Jerawat : Meskipun jerawat merupakan masalah umum pada remaja dan beberapa
wanita, jerawat bisa berubah menjadi penyakit polycystic ovary atau PCOS. Jerawat
tersebut merupakan hasil dari ketidakseimbangan hormon dan dapat diatasi dengan
perubahan gaya hidup dan obat-obatan tertentu.
8. Kulit Kendur : Kulit kendur bisa merupakan tanda dari dehidrasi. Dengan mengisi
cairan tubuh dengan tepat, secara alami, dapaat mencegah kulit menngendur. Untuk
kesehatan yang optimal, dokter menyarankan unutk minum delapan gelas air perhari.
9. Kulit mengelupas berwarna seperti daging di bagian punggung : Luka dengan
warna seperti daging yang timbul pada bagian punggung bawah merupakan tanda dari
penyakit genetik langka yang disebut tuberous sclerosis yang menyebabkan tumor
jinak tumbuh di otak dan organ vital lainnya.
10. Andeng-andeng (tahi lalat) : Meskipun kebanyakan andeng-andeng tidak berbahaya,
hati-hati, karena mereka (andeng-andeng) dapat mengembangkan melanoma, salah
satu jenis kanker kulit yang paling mematikan. Jika andeng-andeng tersebut datar atau
berwarna lebih ke merah muda, maka andeng-andeng tersebut cenderung menjadi
kanker.
Meskipun kondisi di atas merupakan indikasi akan adanya penyakit yang akan
timbul, tetapi banyak pula kondisi kulit yang tidak mengindikasikan adanya masalah pada
tubuh. Hal yang terbaik bagi Anda tentunya adalah berkonsultasi dengan para ahli (dokter)
jika menemukan sesuatu hal yang tidak biasa
3. Terlalu Kering
Kulit yang terlalu kering bisa mengindikasikan tubuh kekurangan asupan vitamin.
Biasanya, gejalanya juga disertai rambut kusam, kuku rapuh, dan tubuh terasa lesu.
Memang ada beberapa pemeriksaan, baik lewat darah atau urin untuk
memastikan tubuh kekurangan vitamin. Namun, prosesnya seringkali rumit atau
membutuhkan biaya. Sehingga, pemeriksaannnya jarang dilakukan, kecuali jika
muncul masalah kesehatan yang berpengaruh pada kemampuan penyerapan nutrisi
oleh tubuh.
Banyak praktisi kesehatan meyakini bahwa pemeriksaan kadar zat antioksidan di
dalam darah merupakan cara yang lebih baik untuk memastikan kadar vitamin dan
mineral dalam tubuh, serta kondisi kesehatan secara umum. Sebab, tubuh perlu
vitamin dan mineral, salah satunya untuk memproduksi enzim antioksidan.
4. Warna Berubah
Perubahan warna kulit bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan seperti
berikut:
- Lebih Kusam
Kulit yang terlihat lebih kusam dari biasanya kemungkinan karena sedang
menderita anemia, stres, stamina berkurang, atau karena terlalu banyak merokok.
Upaya mengembalikan kilauan kulit bisa dilakukan dengan minum jus wortel
segar setiap hari dan minum air mineral sedikitnya 1,5 liter per hari
Rutin melakukan perawatan eksfoliasi atau pengelupasan kulit dengan scrub dan
sebagainya juga sangat dianjurkan untuk membuat kulit jadi berkilau kembali.
- Kekuningan
Kulit yang terlihat kekuningan bisa jadi merupakan tanda terjadinya gangguan
liver, hati, tekanan datah tinggi, diet yang tidak tepat, dehidrasi, kurang tidur, dan
sakit kuning atau jaundice.
Minum tigaperempat gelas jus lemon segar, jus wortel, 2 liter air mineral
membuat tubuh tetap terhidrasi. Lakukan juga perawatan masker wajah dengan
madu dua kali seminggu untuk memberi nutrisi pada kulit.
- Kemerahan
Kemerahan pada kulit wajah kemungkinan terjadi akibat kurang lancarnya
sirkulasi darah, kekurangan vitamin dan mineral, menderita gangguan jantung,
demam, terjangkit rosacea atau dermatitis kontak. Untuk meringankan gejala itu,
sering-seringlah makan buah-buahan dan sayuran segar.
Psoriasis adalah penyakit radang kulit yang kronis akibat gangguan kekebalan
tubuh. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja dan tidak ada hubungannya dengan
jenis kelamin, etnik, maupun warna kulit. Bisa timbul kapan saja. Biasanya puncaknya
pada remaja usia 15-25 tahun.
Gejala orang yang terkena psoriasis biasanya didahului dengan semacam luka
memar atau benturan di salah satu bagian kulit tubuh. Bagian tubuh yang terkena
penyakit psoriasis biasanya tak kunjung sembuh. Sebaliknya, semakin memburuk,
melebar, dan meluas.
Sampai saat ini, penyebab penyakit psoriasis belum ketahui pasti. Tapi,
ditengarai ada gen abnormal yang mengarah ke pembentukan psoriasis pada
penderita. Sehingga, penyakit ini mempunyai risiko jadi penyakit keturunan. Hanya
saja faktornya belum tentu dominan. Artinya, jika orangtuanya terkena, belum tentu
anaknya nanti pasti terkena.
G. MANIFESTASI KLINIK
Perubahan warna kulit dapat diakibatkan karena permasalahan yang terjadi pada sistem
saraf perifer dan pembuluh darah arteri. Berikut merupakan tanda dan gejala yang
berhubungan dengan gangguan arteri perifer.
a) Hilangnya denyut nadi perifer.
Lebih besar pada aliran darah arteri dan menurunnya denyut nadi perifer atau lebih
buruk merupakan penyakit arteri. Penyakit arteri merupakan penyakit yang menimbulkan
oklusi (sumbatan) yang lebih berat dari aliran darah arteri dan menurunnya denyut nadi
arteri yang lebih besar. Jika sirkulasi lancar atau meluas maka pasien tidak akan
mengalami nyeri meskipun denyut nadi menurun.
b) Perubahan Integument
Perubahan integumen yang berkaitan dengan penyakit arteri perifer.
Perubahan warna kulit termasuk kulit pucat pada saat istirahat atau saat latihan atau
menjadi heperemia yang aktif. Kepucatan akan nampak saat ekstremitas di elevasikan
di atas level jantung selama beberapa menit. Reaktif hiperemia terjadi saat ekstremitas
digerakkan dirubah posisinya dari posisi elevasi ke posisi tergantung. Kulit menjadi
merah cerah dibandingkan warna normal dan ini sesuai dengan tes rubor.
Kepucatan pada ekstremitas bagian distal juga dapat terjadi saat latihan, setelah latihan
kulit itu mengalami ischemia cutaneus karena adanya hambatan aliran darah ke kulit,
sehingga aliran darah terhambat ke jaringan distal dari ekstremitas.
c) Perubahan tropic mencakup kulit nampak mengkilap menyerupai lilin dan kering serta
hilangnya rambut kulit di daerah distal akibat oklusia.
d) Temperatur kulit menurun
e) Ulcerasi dapat berkembang khususnya pada area weight bearing atau permukaan
tonjolan tulang.
b. Gambaran Klinis
Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal bila, berkeringat.
Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu oleh
adanya bercak tersebut (berhubungan dengan kosmetik). Gambaran klinis Pitiriasis
versikolor sangat khas sehingga mudah didiagnosis. Lesi berupa bercak yang berbatas
tegas disertai dengan skuama halus, lesi tersebut mempunyai ukuran, bentuk dan
warna yang bermacam-macam. Hal ini sesuai dengan namanya yaitu ”pitiriasis” yang
berarti penyakit dengan skuama halus seperti tepung dan ”versikolor” yang berarti
berbagai macam warna.
Warna lesi mulai dari hipopigmentasi, merah muda, kuning kecoklatan, coklat
muda atau hiperpigmentasi. Variasi warna tersebut tergantung dari pigmen kulit
penderita, paparan sinar matahari dan lamanya penyakit. Pada orang kulit berwarna,
lesi yang terjadi tampak sebagai bercak hipopigmentasi, tetapi pada orang yang berkulit
pucatmaka lesi bisa berwarna kecoklatan ataupun kemerahan. Kadang – kadang
skuama sukar dilihat, namun dapat dibuktikan dengan dengan pemeriksaan goresan
permukaan lesi dengan kuret atau kuku jari tangan (finger nail sign).
Lesi yang pertama muncul mula – mula berbentuk milier yang berbatas tegas
dan makin lama makin membesar tanpa disertai peninggian ditepinya. Tempat
predileksinya terutama daerah yang ditutupi pakaian sperti dada, punggung, perut,
lengan atas, paha, leher.
c. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi timbulnya panu, yaitu:
Jangan malas mengelap keringat
Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti handuk, sabun batang,
sepatu atau sandal saat menggunakan fasilitas umum
Menggunakan alas kaki jika sedang berjalan di tempat yang lembab seperti kamar
mandi umum, tempat bilas atau di sekitar kolam renang.
Gunakan sabun antiseptik setelah selesai berenang.
I. Penatalaksaanaan Fisioterapi pada Kasus “Pityriasis Versicolor”
1. Anamnesis
- Umum
Nama : Tn. R
Umur : 25 Thn
Alamat : BTP
Agama : Islam
Pekerajaan : Guru Olahraga
Hobby : Berenang
- Khusus
Keluhan utama : pasien merasakan gatal pada daerah yang diserang panu
Letak Keluhan : belakang leher dan punggung
RPP : ± 1 bulan yang lalu pasien merasakan gatal
pada daerah belakang leher dan punggungnnya.
Setelah itu pasien memeriksakan diri ke dokter dan
dokter mengatakan kalau pasien terkena pityriasis
versicolor dan di anjurkan ke fisioterapi untuk
menghaluskan kulit, memperlancar aliran darah, dan
membunuh jamur dan kuman yang ada pada tubuh.
2. Inspeksi
- Pasien merasakan gatal pada daerah yang terkena panu
- Tidak tampak kelainan postur pada pasien.
3. Diagnosa Fisioterapi
Adanya bercak putih dan kecoklatan yang agak kasar pada daerah belakang
leher dan punggung
4. Program Fisioterapi
a. menghaluskan kulit
b. memperlancar aliran darah
c. membunuh jamur dan kuman yang ada pada tubuh
5. Penatalaksanaan Fisioterapi
Hidroterapi
Hidroterapi adalah bentuk pelayanan medis yaitu terapi menggunakan air
sebagai media. Disini Fisioterapi dapat memadukan air hangat dan bubuk sulfur
atau belerang yang digunakan pasien untuk berendam. Berendam dengan air
hangat yang mengandung belerang atau sulfur dapat memberikan efek
menghaluskan kulit, memperlancar aliran darah, dan membunuh jamur dan
kuman yang ada pada tubuh. Terapi ini dapat dilakukan dua kali sehari selama 3-4
minggu.
1. Kesimpulan
Perubahan warna kulit mengacu pada setiap perubahan dalam warna kulit alami. Ada
banyak konsekuensi perubahan warna kulit, kulit bisa berubah keputihan, lebih ringan, lebih
gelap, kekuningan, oranye, kemerahan, atau kebiruan. Kulit normal mengandung sel-sel
yang disebutmelanosit, yang bertanggung jawab untuk memproduksi pigmen kulit,
melanin.Warna kulit ditentukan oleh jumlah pigmen melanin dan aliran darah disekresikan.
Untuk kasus yang berkaitan dengan perubahan kulit (tropic changes) pada gangguan
kulit kami mengangkat kasus tentang “Pityriasis Versicolor”. Pityriasis Versicolor, juga
dikenal sebagai Panu dengan adanya bercak putih sampai cokelat yang bersisik Kelainan
ini umumnya menyerang badan dan kadang- kadang terlihat di ketiak, sela paha,tungkai
atas, leher, muka dan kulit kepala. Nama lainnya adalah tinea versikolor atau Pitiriasis
versikolor. Modalitas FT yang digunakan yaitu Hidrotherapy dan Ultraviolet.
2. Saran
Semoga apa yang di bahas di atas dapat memberikan tambahan dan wawasan mengenai
tropic changes.
DAFTAR PUSTAKA
http://utamiplestari.blogspot.com/2010/12/faktor-faktor-yang-menyebabkan.html
http://seberkassinardharma.blogspot.com/2012/05/pantau-penyakit-dari-perubahan-kulit.html
http://www.kamusq.com/2013/03/faktor-yang-menyebabkan-perubahan-
warna.html#sthash.ifSp07MB.dpuf
http://mypotik.blogspot.com/2012/10/kelainan-kulit-pada-penderita-dabetes.html
http://jagatreviewsite.blogspot.co.id/p/blog-page_24.html
http://penjelasanpenyakit.blogspot.co.id/2013/06/panu-penyebab-gejala-dan-cara-
mengobati.html
https://www.google.com/search?q=gambar+panu&client=firefox-
b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiPt8_etMraAhXFUbwKHaOIAO0Q_AUICigB&
biw=1366&bih=664