Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

“DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING”

(disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling di


Sekolah Dasar”

DOSEN PENGAMPU

Dra. ZURAIDA LUBIS, M.Pd./NINDYA AYU S.Pd., M.Pd.

OLEH

AURORA BARUS

(1163311008)

A MANDIRI 2016 (G)

PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN, 2019
EXECUTIVE SUMMARY

Didalam buku Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling pada bab 7 (Tujuh) yang
saya analisis dengan judul “Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Bimbingan dan
Konseling” telah memberikan kesan yang sangat bermanfaat bagi wawasan saya
sebagai calon tenaga pendidik dimasa yang akan datang. Melalui materi jenis layanan
dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ini juga penulis kelak belajar agar
mampu menganalisis jenis layanan dan bentuk kegiatan mana yang tepat untuk
diterapkan saat ditemui adanya permsalahan yang dihadapi peserta didik. Pembahasan
mengenai Jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling merupakan
salah satu topik pembahasan yang sangat penting bagi lembaga pendidikan,
khususnya tenaga pendidik atau wali kelas pada sekolah dasar. Wali kelas pada
sekolah dasar biasanya akan merangkap pekerjaan sebagai pendidik dan juga sebagai
konselor peserta didik yang memiliki permsalahan dalam pengembangan dirinya.
Di Dalam penjelasannya juga dikatakan bahwa jenis layanan bimbingan
konseling ini terbagi juga kedalam layanan yang berorientasi di luar sekolah.
Sehingga menurut saya, materi ini sangat penting untuk kita pahami bersama.
Terlebih lagi, melalui kegiatan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling ini, tenaga pendidik mampu menggali potensi peserta didik yang mungkin
peserta didik tersebut tidak mengetahui keberadaan potensi dalam dirinya sendiri.
Sebagai seorang konselor, kelak harus mampu untuk memberikan arahan maupun
bimbingan yang dapat membantu mengembangkan dan mengatasi permasalahan
kliennya secara bijak dan tidak menimbulkan rasa yang kurang mengenakkan diantara
beberapa pihak yang mungkin ikut terlibat didalam suatu permasalahan.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehinga penulis dapat menyusun tugas laporan Critical Book Review pada mata kuliah
“Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar”

Laporan Critical Book Review ini Akan membahas tentang Jenis Layanan dan
Kegiatan Bimbingan Dan Konseling di sekolah dasar. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada Ibu “Nindya Ayu, S.Pd, M.Pd.” selaku dosen pengampu mata kuliah
“Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar” yang telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyusun laporan Critical Book Review. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan laporan tersebut masih banyak terdapat kekurangan yang dapat dilihat dari
berbagai sisi. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi mencapai perbaikan untuk kesempurnaan di masa Akan datang.

Akhir kata penulis berharap tugas laporan Critical Book Review tersebut dapat
memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca dan dapat dijadikan sebagai acuan
dalam sebuah pembelajaran. Sekian dan terimakasih.

Medan, 12 September 2019

Penulis,

Aurora Barus

ii
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR..........................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan CBR.......................................................................................2
1.4 Manfaat CBR.....................................................................................................2
1.5 Identitas Buku yang di Review...........................................................................3

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.....................................................................................4

2.1 Layanan Orientasi..............................................................................................4


2.2 Layanan Informasi.............................................................................................5
2.3 Layanan Penempatan dan Penyaluran................................................................5
2.4 Layanan Bimbingan Belajar...............................................................................5
2.5 Layanan Konseling Perorangan.........................................................................5
2.6 Layanan Bimbingan dan Bimbingan Konseling................................................6

BAB 3 KEUNGGULAN BUKU........................................................................................8

3.1 Keterkaitan antar bab.........................................................................................8


3.2 Kemutakhiran Buku ..........................................................................................8

BAB 4 KELEMAHAN BUKU..........................................................................................9

4.1 Keterkaitan antar bab.........................................................................................9


4.2 Kemutakhiran Buku...........................................................................................9

BAB 5 IMPLIKASI..........................................................................................................12

5.1 Implikasi terhadap Teori..................................................................................13


5.2 Implikasi terhadap Program Pembangunan di Indonesia.................................12
5.3 Pembahasan dan Analisis.................................................................................14

iii
BAB 6 PENUTUP............................................................................................................15

6.1 Kesimpulan.....................................................................................................15
6.2 Saran/Rekomendasi .......................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR (Critical Book Review)


Penulisan laporan tugas Critical Book Review merupakan salah satu tugas dari enam
tugas yang diwajibkan melalui diterapkannya sistem KKNI pada perguruan tinggi yang
menerapkannya. melalui penulisan laporan Critical Book Review mahasiswa/i dilatih
untuk meningkatkan keterampilan membaca buku, meringkas buku, menganalisis isi buku
dan melatih kemampuan untuk memberikan tanggapan atau kritikan terhadap isi buku.
Untuk memahami isi karya tulis berupa buku terkadang kita belum tentu langsung
paham dengan apa yang telah kita baca, oleh sebab itu dalam melakukan kegiatan
membaca kita memerlukan sumber bacaan lain yang masih berkesinambungan dengan
apa yang telah kita baca sehingga kita dapat menjadi lebih paham mengenai apa yang kita
baca. Misalnya, dalam penulisan lapoaran Critical Book Review ini, penulis akan
menyajikan hasil kritikan buku yang membahas tentang Ruang lingkup Jenis Layanan
dan kegiatan Bimbingan Konseling di Sekolah dasar, untuk itu buku tersebut harus
didukung dengan sumber bacaan lain yang masih berkaitan dengan Bimbingan konseling
baik karya tulis berupa cetakan buku maupun jurnal-jurnal atau artikel, dan lain
sebagainya.
Selain penjelasan diatas, menurut penulis hal yang paling penting dalam melakukan
kegiatan Critical Book Review ialah terletak pada poin peningkatan keterampilan
membaca. Seperti yang kita ketahui, pada zaman sekarang ini orang Indonesia baik yang
berusia muda maupun berusia tua masih lebih cenderung melakukan kegiatan mendengar
ataupun berbicara daripada melakukan kegiatan membaca. Padahal melalui kegiatan rajin
membaca kita dapat memperoleh banyak informasi. Kegiatan membaca tersebut kita
peroleh bukan hanya lewat buku genggaman saja dalam artian seperti buku paket siswa
ataupun majalah, koran dan lain sebagainya, kegiatan membaca itu kita sendirinya yang
dapat menentukannya disamping buku pelajaran. Misalnya, cerpen, komik, novel,
maupun berita-berita terkini yang muncul dalam applikasi Handphone kita. Tetapi, kita
juga harus mampu untuk menyaring informasi yang kita peroleh melalui kegiatan
membaca agar kita juga tidak termakan sebaran berita atau informasi yang tidak
bertanggung jawab atau hoax. Oleh sebab itu, pelaksanaan kegiatan tugas Critical Book
Review ini sangat memberikan manfaat yang positif bagi generasi pengubah masa depan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka adapun rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Keunggulan yang terdapat pada buku Bimbingan & Konseling di
Sekolah dasar tentang Jenis Layanan dan kegiatan Bimbingan Konseling di Sekolah
dasar?
2. Bagaimanakah Kelemahan yang terdapat pada buku Bimbingan & Konseling di
Sekolah dasar tentang Jenis Layanan dan kegiatan Bimbingan Konseling di Sekolah
dasar?
3. Bagaimanakah bentuk pengimplikasian yang dapat diberikan buku Bimbingan &
Konseling di Sekolah dasar tentang Jenis Layanan dan kegiatan Bimbingan Konseling
di Sekolah dasar terhadap program pembangunan di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan CBR (Critical Book Review)


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan laporan Critical Book Review ialah
untuk menyelesaikan salah tugas mata kuliah Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar,
untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa/i Pada kemampuan membaca, memahami,
menganalisis serta memberikan saran dan masukan terhadap buku yang di review. Selain
itu, tujuan penulisan tugas Critical Book Review tersebut dapat meningkatkan
pengetahuan mahasiswa/i melalui kegiatan membaca hasil karya tulis baik
buku/artikel/jurnal dan lain sebagainya.

1.4 Manfaat Penulisan CBR (Critical Book Review)


Manfaat yang dapat diperoleh melalui penulisan laporan Critical Book Review ialah baik
penulis maupun pembaca dapat menambah wawasan mengenai Jenis layanan dan
kegiatan Bimbingan Konseling yang terdapat di sekolah dasar, mengetahui bagaimana
kelemahan dan kelebihan yang terdapat pada buku bimbingan dan konseling di sekolah
dasar, serta mengetahui bagaimana implikasi yang dapat diberikan buku bimbingan dan
konseling di sekolah dasar terhadap program pembangunan di Indonesia.

2
1.5 Identitas Buku
Buku Utama
Judul : Dasar-dasar Bimbingan
&
Konseling
Penulis : Prayitno, dkk.
Penerbit : PT Raja Grafindo
Persada
Kota : Jakarta
Tahun : 2004
Tebal Buku : 379 hlm
Harga Buku : Rp 40.000
ISBN : 979-518-830-5

Buku Pembanding
Judul : Bimbingan & Konseling
Penulis : Dr. Fenti Hikmawati,
M.Si.
Penerbit : Raja Wali Pers
Kota : Jakarta
Tahun : 2010
Tebal Buku : 248 hlm
Harga Buku : Rp 40.000
ISBN : 978-979-769-300-8

3
BAB II

RINGKASAN BUKU

JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

2.1 Layanan Orientasi


Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan
siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Pemberian
layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang
selalu dapat berlasngsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang.
a. Layanan Orientasi di Sekolah
Bagi siswa, ketidakkenalannya terhadap lingkungan lembaga pendidikan
(sekolah) yang di sekolah baru dimasukinya itu dapat memperlambat
kelangsungan proses belajarnya kelak. Bahkan lebih lebih jauh dari itu dapat
membuatnya tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan. Oleh sebab itu,
mereka perlu diperkenalkan dengan berbagai hal tentang lingkungan lembaga
pendidikan yang baru itu.
b. Metode Layanan Orientasi Sekolah
Keluasan dan kedalaman masing-masing pokok materi di atas yang
disampaikan kepada siswa disesuaikan dengan jenjnag sekolah dan tingkat
perkembangan anak. Untuk anak-anak yang baru memasuki kelas satu SD,
tentulah materi-materi tersebut tidak perlu (dan tidak dapat) disampaikan kepada
anak-anak yang masih sangat muda itu. Pokok-pokok materi itu sebaiknya
disampaikan kepada orang tua murid. Pemahaman orang tua terhadap berbagai
materi itu akan membantu mereka memberikan kemudahan dan pelayanan kepada
anak-anak mereka untuk dapat mengikuti pendidikan di SD dengan sebaik-
baiknya.
c. Layanan Orientasi di Luar Sekolah

4
Demekian juga individu-individu yang memasuki lingkungan bar di luar
(seperti pegawai baru, anggota baru suatu organisasi, bekas narapidana yang
kembali ke masyarakat setelah sekian lama menjalani lama hukumannya, dan
tidak terkecuali pengantin baru) memerlukan orientasi tentang lingkungan barunya
itu. Dengan orientasi itu proses penyesuaian diri kembali akan memperoleh
sokongan yang amat berarti.

2.2 Layanan Informasi


Secara umum, bersama dengan layanan orientasi bermaksud memberikan pemahaman
kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan
untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau
rencana yang dikehendaki. Layanan informasi merupakan kebutuhan yang amat tinggi
tingkatnya. Lebih-lebih apabila diingat bahwa “masa depan adalah abad informasi”, maka
barang siapa tidak memperoleh informasi, maka ia akan tertinggal dan akan kehilangan
masa depan. Jenis-jennis Informasi terdiri atas: a) informasi pendidikan, b) informasi
jabatan, c) informasi sosial-budaya.
2.3 Layanan Penempatan dan Penyaluran
Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak
sedikit individu yang bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan dengan
baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal. Mereka
memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama konselor, dalam
menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.
Di sekolah banyak wadah dan kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan bakat, kemampuan dan minat serta hobi, misalnya kegiatan
kepramukaan, palang merah (PMR), kelompok pecinta alam, kegiatan kesenian, olahraga,
kelompok-kelompok belajar, dan sebagainya. Demikian juga untuk pengembangan bakat
dan minat yang lebih lanjut, sekolah penyediaan jurusan-jurusan dan program-program
khusus pendidikan dan latihan. Beberapa layanan penempatan dan penyaluran siswa di
sekolah antara lain:
a. Layanan penempatan di dalam kelas
b. Penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar
c. Penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan Ko/Ekstrakurikuler
d. Penempatan dan penyaluran ke jurusan/program studi
2.4 Layanan Bimbingan Belajar

5
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting
diselenggarakn di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang
dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya
intelegensi. Layanan bimmbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahapan berikut:
a. Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar
Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, yang pada umumnya
dapat digolongkan atas:
- Keterlambatan akademik
- Ketercepatan dalam belajar
- Sangat lambat dalam belajar
- Kurang motivasi dalam belajar
- Bersikap dan berkebiasan buruk dalam belajar
b. Upaya membantu siswa yang mengalami masalah belajar
- Pengajaran perbaikan
- Kegiatan pengayaan
- Peningkatan motivasi belajar
- Peningkatan motivasi belajar
- Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
2.5 Layanan Konseling Perorangan
1. Layanan Konseling Diselenggarakan secara “Resmi”
Konseling merupakan layanan yang teratur, terarah, dan terkontrol, serta tidak
diselenggerakan secara acak ataupun seadanya. Sasaran (subjek penerima layanan),
tujuan, kondisi dan metodologi penyelenggaraan layanan telah digariskan dengan
jelas.
2. Pengentasan Masalah Melalui Konseling
Melalui konseling klien mengharapkan agar masalah yang dideritanya dapat
dientaskan. Langkah-langkah umum upaya pengentasan masalah melalui konseling
pada dasarnya adalah:
a. Pemahaman masalah
b. Analisis sebab-sebab timbulnya masalah
c. Aplikasi metode khusus
d. Evaluasi
e. Tindak lanjut
3. Tahap-tahap Keefektifan Pengentasan Masalah Melalui Konseling

6
Tahap-tahap keefektifan pengentasan masalah melalui konseling antara lain
sebagai berikut:
a. Kesadaran individu dan pemahaman masalah
b. Kesadaran kan perlunya bantuan orang lain
c. Usaha mencari bantuan
d. Partisipasi aktif dalam proses bantuan konseling
e. Pa konseling

2.6 Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok


1. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam
suasana kelompok. Gazda (1978) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok di
sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu
mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Gazda juga menyebutkan
bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang
bersifat personal, vokasional, dan sosial.
2. Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok ada dasarnya adalah layanan konseling
perorangan yang dilaksanakan di dalam suasan kelompok. Di sana ada konselor
(yang jumlahnya mungkin lebih dari seorang) dan ada klien, yaitu para anggota
kelompok (yang jumlahnya paling kurang dua orang). Disana terjadi hubungan
konseling dalam suasana yang diusahakan sama seperti dalam konseling
perseorangan, yaitu hangat, terbuka, permisif, dan penuh keakraban. Dimana juga
ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab
timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (jika perlu dengan menerapkan
metode-metode khusus), kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.

7
BAB III

KELEBIHAN BUKU

3.1 Keterkaitan Antarbab/Keterkaitan Antar sub-bab

Buku Utama Buku Pembanding


Pada buku utama dengan judul bab Buku pembanding dengan judul bab
“Jenis Layanan dan kegiatan Bimbingan “Unsur penunjang kegiatan Bimbingan
Konseling” menjelaskan secara khusus Konseling di Sekolah” juga menjelaskan
tentang jenis-jenis layanan dan kegiatan mengenai jenis layanan dan kegiatan
bimbingan konseling baik di terhadap Bimbingan dan konseling
lingkungan sekolah maupun di luar dengan lebih rinci dan jelas lagi. bagian
sekolah dengan jelas, berurutan dan jenis-jenis layanan untuk bimbingan
berkesinambungan. konseling dipaparkan pada bagian akhir
Terlebih Isi penjelasan materi dari sub-bab namun, penjelasan tentang
setiap sub-sub bab buku tersebut juga layanan bimbingan tersebut ditemukan
saling berkaitan untuk menguatkan isi juga dalam pembahasan sub-bab yang
setiap bab satu sama lainnya. Misalnya: pertama yaitu mengenai faktor internal
pada sub-bab pertama terlebih dahulu dan eksternal bimbingan dan konseling.
dijelaskan mengenai Layanan yang Hal ini menunjukkan keterkaitan antar
berorientasi sebagai dasar atau awal sub-bab terlihat jelas dalam
dalam melakukan bimbingan dan pembahasannya.
konseling.

3.2 Kemutakhiran Buku

Buku Utama Buku Pembanding

8
 Pada buku tersebut penjelasannya  Buku pembanding diterbitkan pada
terhadap bab 7 tentang jenis layanan tahun 2010. Isi penyajian materinya
dan kegiatan bimbingan konseling pada bab 4 termasuk kedalam
dijelaskan secara singkat, jelas, dan kategori lengkap dan pembahasannya
padat. sangat jelas dan mendalam.
 Penjelasannya lebih menekankan  Penjelasan materi yang dipaparkan
terhadap jenis layanan bimbingan menurut penulis sangat jelas, karena
belajar dan bentuk kegiatan didalam penjelasannya dimuat
bimbingan konseling tersebut terlebih dahulu faktor-faktor
terdapat di dalam penjelasan penyebab baik internal maupun
layanan bimbingan belajar. eksternal dilakukannya kegiatan dan
layanan bimbingan dan konseling.
 Bahasa yang digunakan dalam buku  Bahasa yang digunakan dalam
utama tersebut mudah untuk penyampaian materi masih dapat
dipahami sehingga dapat membantu untuk dipahami oleh pembaca dan
para pembaca untuk memahami tidak berbelit-belit.
maksud yang disampaikan di dalam
materinya.
 Buku tersebut ditulis oleh seorang  Cover buku pembanding tersebut
Profesor yang bernama Prof. Dr. memiliki design cover yang cukup
Prayitno, M.Sc., Ed. Ia merupakan menarik. Warnanya Putih dengan
seorang ahli/konselor dalam bidang ditambah gambar sebuah Kompas
Bimbingan Konseling yang aktif berukuran sedang diikuti dengan
mengajar di Jurusan Bimbingan penulisan judul buku yang jelas
Konseling UNP. untuk dilihat.
 Ukuran buku termasuk sedang dan  Ukuran buku ini juga sedang dan
ringan, sehingga memudahkan para sedikit lebih tipis jumlah halamanya
pembaca untuk membawa buku dibandingkan buku utama.
tersebut kemana saja dan kapan saja
untuk bisa membacanya.

9
BAB IV

KELEMAHANN BUKU

4.1 Keterkaitan Antarbab/Keterkaitan Antar sub-bab

Buku Utama Buku Pembanding


 Secara keseluruhan menurut  Begitu juga halnya dengan buku
penulis buku utama pada bab 7 pembanding. Secara keseluruhan
yang membahas tentang jenis menurut penulis buku tersebut
layanan dan kegiatan Bimbingan sudah saling berkaitan antara sub-
konseling ini sudah saling sub babnya. Namun, untuk bagian
berkaitan dengan Turunan atau jenis layanan bimbingan dan
sub-sub bab yang dibahas konseling penulis tidak membuat
didalamnya. Sehingga sub-bab yang khusus.
pembahasannya tidak
menyimpang dan cakupan
materinya cukup berimbang.
Hanya saja, bentuk kegiatan
pendukung bimbingan dan
konseling tidak diberikan
pembagian sub-bab nya hanya
dijelaskan didalam materi jenis
layanan bimbingan dan konseling,
sehingga cukup sulit untuk

10
membuat para membaca mudah
menggerti.

4.2 Kemutakhiran Buku

Buku Utama Buku Pembanding


 Masih terdapat beberapa  Masih terdapat kesalahan dalam
kesalahan dalam penulisan kata penulisan kata penghubung
dan kosa kata yang mungkin sulit maupun struktur penulisan atau
atau tidak diketahui oleh pembaca penomoran sub-sub bab materi.
sehingga dapat menimbulkan rasa
ambigu bagi para pembaca.
 Struktur penulisan di dalam buku  Bahasa yang digunakan terlalu

tersebut juga belum diperhatikan bersifat ilmiah sehingga pembaca

dengan baik, misalnya pada mungkin akan merasakan bosan

pembagian nomor sub-bab. atau kurang mengerti terhadap apa


yang dibaca.

11
BAB V

IMPLIKASI

5.1 Implikasi terhadap Teori


Buku Bimbingan Konseling dengan khusus bahasannya terhadap bab 7 yaitu “Jenis
Layanan dan Bentuk kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling” menurut penulis sangat
memberikan pengaruh positif terhadap guru atau konselor serta klien atau peserta didik
karena melalui pembelajaran jenis layanan dan bentuk kegiatan bimbingan tersebut
seorang konselor dapat mengetahui jenis layanan apa yang tepat dan sesuai untuk
digunakan dalam memberikan arahan dan bimbingan terhadap kliennya ataupun terhadap
peserta didik sekolah dasar. Sehingga permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan sesuai
dengan layanan yang seharusnya di terima oleh seorang klien ataupun peserta didik. Di
sisi lain, seorang klien atau peserta didik merasa terbantu dan terbimbing dengan layanan
yang diberikan oleh pihak konselor. Tidak hanya melalui jenis layanan yang diperoleh,
seorang klien atau peserta didik juga akan menerima kegiatan yang dapat dilakukan atau
diamati dibawah bimbingan konselor/tenaga pendidik. Berdasarkan uraian diatas, kita
dapat memahami bahwa teori-teori yang dipaparkan dalam bab 7 dapat diimplikasikan
teorinya kedalam kehidupan kita terutama dalam bidang pendidikan di sekolah dasar.
Berikut ini terdapat beberapa teori yang mendukung isi materi pada bab 7, antara lain
sebagai berikut:
a. Layanan Orientasi

12
Layanan orientsi merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang
dipelajari untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu
tahun yaitu pada setiap awal semester.
b. Layanan Informasi
Layanan informasi merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi seperti informasi diri, sosial, belajar,
pergaulan, karier, dan pendidikan lanjutan.
c. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasi materi
belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kemampuan dirinya.

d. Layanan Penguasaan Konten


Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna
dalam kehidupan di sekolah, dan masyarakat.
e. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinkan peserta
didik mendapatkan layanan langsung tatap muka dengan guru pembimbing untuk
membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan
dirinya.
f. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinkan sejumlah
peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh
bahan dan membahas pokok bahasan tertentu untuk menunjang pemahaman dan
pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,
kegiatan belajar, jabatan serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan melalui
dinamika kelompok.
5.2 Implikasi terhadap Program Pembangunan di Indonesia
Bimbingan dan konseling merupakan sebuah layanan atau bentuk tempat penyuluhan
bagi peserta didik dalam mengatasi permasalahan atau kendala yang dihadapainya baik
itu mengenai faktor internal maupun faktor eksternal. Implikasi yang dapat diberikan

13
dengan adanya bimbingan konseling terhadap program pembangunan di Indonesia ialah
dengan membantu dan mengembangkan sumber daya manusianya dalam meningkatkan
kualitas hidup. Pembangunan pendidikan berarti untuk mengembangkan sumber daya
manusianya dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan
sumber daya alam manusia dalam sistem persekolahan, untuk mencapai hal tersebut maka
dibutuhkan adanya suatu program layanan yang memungkinkan perkembangan individu
atau peserta didik mencapai taraf yang optimal.
Bimbingan konseling memberikan implikasi terhadap program pembangunan di
indonesia melalui proses membantu siswa untuk mengenali dirinya, mengembangkan
potensi dan bakat yang tersimpan dalam dirinya sehingga mereka dapat mengasah dan
mengembangkan potensi tersebut menjadi suatu hal yang membawa suatu perubahan
yang positif terhadap Negara Indonesia terutama dalam bidang pendidikan.

5.3 Pembahasan dan Analisis


Pembahasan Buku Dasar-dasar Bimbingan & Konseling Pada Bab 7 tentang “Jenis
Layanan dan Bentuk Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling, dalam pembahasannya
mengenai layanan konseling dan bentuk kegiatan tersebut dapat diambil beberapa poin
yang penting yaitu sebagai berikut:
 Jenis layanan terbagi menjadi 6 (enam) jenis layanan, diantaranya yaitu:
layanan orientasi, layanan Informasi, layanan pembeajaran, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan konseling perseorangan, layanan
bimbingan dan konseling kelompok
 Layanan orientasi terbagi menjadi: layanan orientasi di sekolah, metode
layanan orientasi sekolah, layanan orientasi luar sekolah.
 Tahap-tahap Keefektifan Pengentasan Masalah Melalui Konseling
Tahap-tahap keefektifan pengentasan masalah melalui konseling antara lain
sebagai berikut:
a. Kesadaran individu dan pemahaman masalah
b. Kesadaran kan perlunya bantuan orang lain
c. Usaha mencari bantuan
d. Partisipasi aktif dalam proses bantuan konseling
e. Pa konseling

14
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Critical Book Review yang membahas tentang “Jenis Layanan
dan Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling” maka dapat disimpulkan bahwa buku
tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri dalam menyampaikan dan
memaparkan materi-materi ataupun teori-teorinya. Buku tersebut juga memiliki implikasi
yang baik terutama terhadap landasan teori-teori dan bagi program pembangunan di
Indonesia. Dengan demikian, berdasarkan apa yang telah disajikan oleh penulis
hendaknya setiap keunggulan yang terdapat pada buku dapat kita pelajari dan disimpan
serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wawasan dan setiap kelemahan
yang ada agar terus diperbaiki lagi untuk kedepannya sehingga menjadi lebih baik dari
yang sebelumnya.
6.2 Saran/Rekomendasi
Adapun saran yang dapat disampaikan penulis antara lain:
(1) Agar sebuah buku dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran hendaknya
seorang penulis/pengarang terus menerus melakukan kegiatan merevisi buku yang ia
tulis dan terbitkan.

15
(2) Seorang pengarang/penulis sebaiknya lebih meningkatkan pola pikir dan
imajinasinya dalam mengembangkan sebuah karya tulis dalam pendidikan sehingga
lebih banyak menghasilkan buku yang lebih bervarian dan sesuai dengan
perkembangan kurikulum.
(3) Keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada buku dijadikan sebagai pelajaran dan
memperbaiki kekurangan yang ada.
(4) Sebagai calon tenaga pendidik/Tenaga pendidik di masa yang akan datang sebaiknya
kita mempersiapkan diri untuk mampu memahami dan mendalami bagaimana cara
untuk menerapkan jenis layanan dan bentuk kegiatan pendukung bimbingan
konseling terhadap peserta didik di sekolah dasar nantinya, sehingga mampu
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik baik dalam pengembangan
diri maupun faktor-faktor lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hikmawati, Fenti. 2010. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Raja Wali Pers
Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdiknas

16

Anda mungkin juga menyukai