Oleh,
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Critical Book Review ini sampai dengan selesai.
Critical Book Review ini kami susun sebagai sarana dan syarat untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Administrasi Keuangan. Tak lupa
kami mengucapkan terima kasih atas keberhasilan dalam menyelesaikan makalah
ini kepada dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunannya, serta keluarga, teman-teman, dan bantuan dari berbagai pihak.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan kami berharap semoga
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Aamiin.
Penulis
CBR bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau
artikel, tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan
analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut, apa
yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir pembaca dan menambah pemahaman pembaca
terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui CBR pembaca
(reviewer) menguji pikiran pengarang/penulis berdasarkan sudut pandang
pembaca berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Pelaksanaan CBR diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa,
dosen pengampu mata kuliah, dan institusi baik ditinjau dari sisi keilmuan dan
keterampilan serta adanya manfaat yang dapat diterapkan di industri, masyarakat
dan pemerintah dalam bentuk inovasi, efisiensi dan produktivitas. Hal lain yang
diperoleh adalah pengayaan khasanah keilmuan terapan. Oleh karena itu sasaran
dalam panduan CBR ini adalah mahasiswa dengan dibimbing oleh dosen
pengampu mata kuliah.
B. Buku Pembanding
Judul : Manajemen Kearsipan
Penulis : Drs. Basir Barthos
Tahun Terbit : 2013
ISBN : 979-526-017-0
Penerbit : Bumi Aksara
Menurut Yayan Daryan (2015), tujuan dibuatnya tata naskah dinas, yaitu:
1. Memenuhi autentisitas dan reliabilitas arsip;
2. Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan utuh;
3. Mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan
negara, memori kolektif bangsa, dan simpul pemersatu bangsa dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Unsur Klasifikasi
Indeks adalah tanda pengenal berkas atau judul berkas. Menurut Read dan
Ginn, mengindeks adalah menentukan filling segmen (atau nama) arsip yang
disimpan dalam urutan yang mengikuti sistem tertentu.
1. Asas sentralisasi
2. Desentralisasi
3. Kombinasi (Gabungan Sentralisasi dengan Desentralisasi)
Arsip inaktif adalah arsip yng frekueni penggunaannya telah menurun (UU
No. 443 tahun 2009). Arsip inaktif berfungsi sebagai referensi atau rujukan saja,
sedagkan arsif aktif berfungsi sebagai rujukan dan dapat digunakan sebagai alat
penyelesaian dalam proses administrasi. Berdasarkan ANRI : Modul manajemen
Arsip Inaktif (2009:6-7), tujuan pengelolaan arsip inaktif adalah mampu
menyedakan arsip yang benar, pada waktu yang cepat, utuk orang yang tepat, dan
dengan biaya yang seefisien mungkin. Prosedur penyimpanan arsip inaktif adlah
sebagai berikut : Pemindahan arsip, penataan dan penyimpanan, pelayanan arsip
dan pemusnahan. Penyimpanan arsip inaktif harus memperhatikan prinsip dasar
penyimpanan arsip inaktif, standar minimal penyimpanan arsip inaktif. Penataan
arsip inaktif adalah kegiatan pengaturan informasi dan fisik arsip inaktif untuk
keentingan temu balik arsip, dengan tujuan untuk menyatukan informasi,
mengamankan informasi dan fisik arsip inaktif, serat memudahkan penemuan
kembali dan pelaksanaan penilaian arsip.
Penilaian arsip adalah proses menentukan nilai arsip dilihat dari aspek
fungsi dan substansi informasinya serta karakteristik fisik atau nilai instrinsiknya
yang dilakukan melalui langkah-langkah teknis pengaturan secara sistematis
dalam unit-unit informasi (Kepka ANRI No, 7 tahun 2008). Konsep yang
mendasari penilaian arsip adalah nilai guna arsip. Nilai guna tersebut ditentukan
oleh pengguna arsip sejak arsip tersebut tercipta, baik oleh instansi penciptanya
maupun oleh negara. Adapun nilai guna arsip dibagi 2 yaitu nilai guna primer dan
nilai guna sekunder.
Akses arsip statis adalah ketersediaan arsip statis sebagai hasil dari
kewenangan hokum dan otorisasi legal serta keberadaan sarana bantu untuk
mempermudah penemuan dan pemanfaatan arsip. Sementara yang dimaksud
layanan arsip statis adalah penyediaan arsip statis kepada pengguna arsip statis
yang sah, termasuk penggandaan arsip statis sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Perka ANRI no. 28 tahun 2011). Ruang lingkup akses dan
layanan arsip statis menurut Perka ANRI no. 28 tahun 2011 yaitu :
Arsip media baru adalah arsip yang isi informasi dan bentuk fisiknya
direkam dalam media magnetic menggunakan perangkat elektronik atau dalam
bentuk media citra bergerak, gambar static dan rekaman suara yang diciptakan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan organisasi ataupun perorangan. Lahirnya arsip
media baru dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi informasi, pelayanan
prima instansi pemerintah, keusangan media atau format arsip dan bertambahnya
khazanah arsip. Berdasarkan medianya, arsip dibagi menjadi dua macam, yaitu (1)
arsip konvensional yang terdiri atas arsip kertas, foto dan peta; (2) arsip media
Critical Book Review
Manajemen Arrsip Statis | 17
baru, yang terdiri atas arsip audio visual, arsip elektronik/computer dan arsip
mikrografik.
d. Pendanaan
Penyelenggaraan kearsipan yang efektif memerlukan dukungan anggaran
atau dana yang memadai untuk melaksanakan berbagai program kearsipan
secara terus menerus.
Dalam bab ini terdapat petunjuk kerja pengelolaan arsip dimulai dari
menyusun klasifikasi arsip, melakukan penataan arsip aktif, melakukan penataan
arsip inaktif dan melakukan pengelolaan arsip statis.
Petunjuk kerja :
1. Menyusun program arsip vital
2. Menyusun jadwal retensi arsip
3.1 Kesimpulan
Setelah menganalis kedua buku dapat disimpulkan bahwa materi didalam
kedua buku ini sangat menarik dan bagus. Setiap buku memiliki kelemahan dan
kelebihan tersendiri oleh sebab itu perlu membaca berbagai buku untuk
melengkapi informasi dan wawasan kita. Namun pada dasarnya buku sangat
diperlukan dalam menunjang jalannya proses pembelajaran. Pembahasan materi
pada buku ini juga mudah dipahami karena penulis menjelaskan dangan sangat
jelas. Selain itu juga memuat materi yang lengkap untuk dijadikan referensi dalam
kegiatan pembelajaran. Pemilihan bahan ajar yang tepat adalah salah satu langkah
awal untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Maka dari itu perlu adanya
perbaikan atau revisi pada setiap tahunnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
3.2 Saran
Hendaknya penyajian kedua buku ini mempertahankan keunikannya
tersendiri yang telah terbangun dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan
pribadi internal dan juga eksternal dunia pendidikan.
Saran yang dapat kami berikan kepada pembaca adalah pelajari banyak
buku untuk mendapatkan informasi yang lebih luas dan relevan. Kedua buku yang
kami review ini sangat bagus untuk dibaca sebagai sumber pengetahuan mengenai
Manajemen Kearsipan.