Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No.

…, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

ANALISIS PENERAPAN ELEKTRONIFIKASI PADA PENGELOLAAN


KEUANGAN DAERAH (STUDI KASUS PADA BADAN KEUANGAN DAN
ASET DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU)

Ashlichach Indraswara*1, Defi Rahmawati2


Yuni Kurniasih
1,2
Universitas Tidar; Jl. Kapten Suparman 39 Potrobangsan,
Magelang Utara, Jawa Tengah 56116, Telp. (0293) 364113
Fax. (0293) 362438
e-mail: *1ashlichach.indraswara@students.untidar.ac.id , 2defi.rahmawati@students.untidar.ac.id

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah pada
pengelolaan keuangan daerah di Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Pentingnya topik
yang penulis pilih karena merupakan bentuk transformasi pengelolaan keuangan daerah demi menuju
transparansi pengelolaan keuangan daerah. Metode yang penulis gunakan yaitu menggunakan metode studi
literatur. Adanya Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) mengubah transaksi keuangan yang
tadinya menggunakan tunai menjadi nontunai. Salah satu yang telah menerapkannya yaitu BPKAD Kabupaten
Tanah Bumbu. ETPD pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dilaksanakan dengan
proses pembuatan SPM SP2D online menggunakan aplikasi E-smart dan aplikasi monitoring SPM SP2D online
yang sebleumnya dilaksanakan secara offline. Dengan adanya ETPD pada pengelolaan keuangan daerah
menjadikan tingkat akuntabilitas dan transparansi pada pengelolaan keuangan daerah menjadi semakin tinggi.

Keywords: pengelolaan keunagan daerah, elektronifikasi, SP2D

1. PENDAHULUAN yang mengacu pada otonomi daerah. Menurut


Suwanda (2014:5) dalam [6] otonomi daerah
Penyelenggaraan pemerintah sebagai adalah kewenangan yang diberikan
implikasi dari desentralisasi dalam hal urusan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
pemerintahan negara pada daerah otonom otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
dilimpahkan kepada pemerintah daerah pemerintah dan masyarakat, menurut aspirasi
berdasarkan asas otonomi daerah. Sehingga masyarakat untuk meningkatkan daya guna
segala urusan rumah tangga daerah otonom dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah
yang menyangkut segala hak, wewenang dan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat
tanggung jawab menjadi urusan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
daerah itu sendiri, dari mulai urusan peraturan perundang-undang. Salah satu yang
perencanaan, manajemen, pembuataan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
keputusan hingga implementasi dan evaluasi

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 1


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

untuk mengurusi urusan rumah tangganya Pemerintah Daerah dengan tetap


sendiri yaitu pengelolaan keuangan daerah. mengedepankan transparansi dan good
Seiring dengan perkembangan zaman, governance [3]. Selain itu elektronifikasi juga
pengelolaan keuangan daerah yang dulunya mempermudah dalam me-monitoring
masih secara manual kini perlahan mulai pengelolaan keuangan daerah. Contoh
beralih secara digital atau secara elektronik. elektronifikasi yang dikembangkan oleh
Kegiatan pengelolaan keuangan daerah secara pemerintah yaitu Surat Perintah Pencairan
elektronik diwujudkan dalam bentuk Dana (SP2D) online dan Cash Management
elektronifikasi transaksi pemerintah daerah System (CMS) [8].
(ETPD). Dalam [1] Elektronifikasi Penerapan transaksi nontunai di
pemerintah daerah dimulai dengan adanya Kalimantan Selatan telah dilaksanakan sejak
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada tahun 2019. Penerapan tersebut dibuktikan
tahun 2014 dengan tujuan untuk menciptakan dengan adanya Peraturan Gubernur Nomor 82
cashless society. Guna untuk mempertegas tahun 2019, peraturan ini dibuat dengan
penerapan transaksi nontunai pada tujuan agar menerapkan Cash Management
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maka System (CMS) dalam transaksi keuangan di
dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.12 masing-masing satuan kerja. Gubernur
tahun 2019, pada pasal 222 ayat (3) yang Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor
mengatakan bahwa Pemerintah Daerah wajib mengatakan bahwa pelaksanaan CMS masih
menerapkan sistem pemerintahan berbasis dilakukan secara bertahap, hingga pada tahun
elektronik di bidang Pengelolaan Keuangan 2020 CMS sudah meliputi gaji, Tunjangan
Daerah secara terintegrasi paling sedikit Tambahan Penghasilan (TTP), dan intensif.
meliputi: penyusunan Program dan Kegiatan Selain itu transaksi elektronik ini diharapkan
dari rencana kerja Pemerintah Daerah, mampu meningkatkan efisiensi ekonomi,
penyusunan rencana kerja SKPD, penyusunan optimalisasi pengelolaan keuangan, dan dapat
anggaran, pengelolaan pendapatan daerah, mewujudkan transparansi keuangan [9].
pelaksanaan dan penatausahaan keuangan Dalam penelitian Rausuma (2020)
daerah, akuntansi dan pelaporan, dan dikatakan bahwa penerapan elektronifikasi
pengadaan barang dan jasa. dalam pengelolaan keuangan daerah pada
Adanya program Elektronifikasi BPKAD Kabupaten Tanah Bumbu dinilai
Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) ini efektif dan efisien untuk diterapkan, didukung
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan dengan adanya aplikasi E-Smart dan SP2D
optimalisasi penerimaan daerah dan Online dapat meningkatkan transparansi
mendorong efektivitas pengelolaan keuangan dalam pengelolaan keuangan daerah. Selain

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 2


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

itu dalam penelitian tersebut disebutkan atau data dari tangan kedua dan bukan data
bahwa administrasi Kabupaten Tanah Bumbu orisinil dari data pertama di lapangan.
sudah menggunakan sistem transaksi berbasis Keempat, bahwa kondisi data pustaka tidak
elektronik dan merupakan Kabupaten pertama dibatasi oleh ruang dan waktu [10].
di Kalimantan Selatan yang memiliki
kemajuan dalam peningkatan transaksi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemerintah Daerah berbasis elektronik. Oleh
karena itu artikel ini disusun dengan tujuan Pengelolaan Keuangan Daerah
untuk mengetahui penerapan elektronifikasi Pengelolaan keuangan daerah
pengelolaan keuangan daerah pada Badan merupakan bagian integral dari manajemen
Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten anggaran publik yang mencerminkan
Tanah Bumbu. rangkaian perhitungan APBD yang termasuk
proses penyusunan, pengesahan, pelaksanaan
2. METODE PENELITIAN dan evaluasi pendayagunaan keuangan. Hal
ini berarti segmen pengelolaan keuangan
Metode yang digunakan dalam menjadi bagian inti dari pembicaraan
penelitian ini yaitu dengan menggunakan pembicaraan kebijakan publik.
metode penelitian studi literatur. Metode studi Menurut Thomas R Dye (2005) dalam
literatur adalah serangkaian kegiatan yang [4], kebijakan publik pada hakikatnya
berkenaan dengan metode pengumpulan data tergantung pilihan pemerintah untuk
pustaka, membaca dan mencatat, serta operasionalisasi pajak (to do or not to do),
mengelolah bahan penulisan [10]. Dalam maka keuangan daerah secara manajerial
penelitian studi literatur setidaknya ada empat dalam lingkup kebijakan publik suatu pilihan
ciri utama yang penulis perlu perhatikan bagi pemerintah untuk melakukan aktivitas
diantaranya: Pertama, bahwa penulis atau finansial. Langkah pemerintah daerah melalui
peneliti berhadapan langsung dengan teks perangkat hukum menjadi sesuatu yang
atau data angka, bukan dengan pengetahuan penting dalam penentuan arah kebijakan
langsung dari lapangan. Kedua, data pustaka keuangan.
bersifat “siap pakai” artinya peneliti tidak Menurut chabib Soleh dan
terjun langsung kelapangan karena peneliti rochmansjah Heru (2010:10) dalam [4],
berhadapan langsung dengan sumber data menyebutkan bahwa prinsip pengelolaan
yang ada di perpustakaan. Ketiga, bahwa data keuangan yang diperlukan untuk mengontrol
pustaka umumnya adalah sumber sekunder, kebijakan keuangan daerah termasuk
dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan beberapa unsur, yaitu sebagai berikut: 1.

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 3


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Akuntabilitas, mensyaratkan bahwa Keuangan Publik (Probity), Pengelolaan


pengambil keputusan berperilaku sesuai keuangan daerah harus dipercayakan kepada
dengan mandat atau amanah yang orang yang memiliki integritas dan kejujuran
diterimanya. Untuk itu, baik dalam proses yang tinggi sehingga kesempatan untuk
perumusan kebijakan serta cara untuk korupsi dapat mengurangi; 4. Potensi
memenuhi syarat kebijakan yang telah Kerugian Daerah adalah perbuatan yang
dirumuskan. Hasil kebijakan tersebut harus melawan hukum baik sengaja maupun yang
diakses dan dikomunikasikan secara vertikal dapat mengakibatkan kerugian pada masa
maupun horizontal kepada masyarakat; 2. yang akan datang berupa berkurangnya uang,
Value for Money, Indikasi yang mendukung surat berharga dan barang yang nyata dan
pelaksanaan otonomi daerah dan pasti diserahkan; 5. Transparansi adalah
desentralisasi adalah peningkatan pelayanan keterbukaan pemerintah daerah dalam
dan kesejahteraan masyarakat yang semakin membuat kebijakan keuangan daerah
baik serta kehidupan demokrasi yang semakin sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh
maju, adanya keadilan pemerataan, serta DPRD dan masyarakat. Transparansi
hubungan yang serasi antara pusat dan daerah pengelolaan keuangan daerah pada akhirnya
serta antardaerah. Keadilan tersebut hanya akan menciptakan akuntabilitas horizontal
akan memungkinkan pengelolaan tata antara pemerintah daerah dengan
pemerintahan daerah dikelola dengan masyarakatnya sehingga tercipta pemerintah
memperhatikan konsep nilai untuk tata kelola daerah yang bersih efektif, efisien, akuntabel,
uang yang mencakup hal-hal berikut (a. dan responsif terhadap aspirasi dan
Ketidakhematan akan mengungkap kepentingan masyarakat; 6. Administrasi,
penggunaan input dengan harga atau kuantitas mengungkap adanya penyimpangan terhadap
/ kualitas yang lebih tinggi dari standar yang ketentuan yang tepat, baik dalam pelaksanaan
melebihi kebutuhan dan harga yang lebih anggaran atau pengelolaan aset tetapi
mahal dibandingkan dengan pengadaan penyimpangan tersebut tidak mengakibatkan
serupa pada waktu yang sama, b. kerugian daerah atau potensi kerugian daerah,
Ketidakefektifan berorientasi pada tidak mengurangi hak daerah (kekurangan
berorientasi pada hasil (outcome), yaitu penerimaan), tidak menghambat program
temuan yang mengungkapkan kegiatan yang entitas dan tidak mengandung ketidakpastian
tidak memberikan manfaat atau hasil yang tindak pidana; 7. Pengendalian, APBD harus
direncanakan serta fungsi instansi yang tidak dievaluasi, yaitu dibandingkan antara yang
optimal sehingga tujuan organisasi tidak dianggarkan dengan yang dicapai. Untuk itu,
tercapai); 3. Kejujuran dalam Mengelola perlu dilakukan analisis varians (selisih)

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 4


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

terhadap pendapatan dan belanja daerah agar adalah: Sistem Informasi dan Keuangan
dapat sesegera mungkin dicari penyebab Pemda memiliki konektivitas dengan sistem
timbulnya varians untuk kemudian dilakukan perbankan sebagai pengelola RKUD untuk
tindakan antisipasi ke depan. mendukung transaksi nontunai sekurangnya
Elektronifikasi Transaksi Keuangan meliputi aktivitas Transfer/Payment, Payroll,
Pemerintah Daerah dan Inquiry; Ketersediaan instrumen dan
Referensi [1] menyatakan bahwa kanal pembayaran diperluas melalui kerja
Elektronifikasi Transaksi Keuangan sama Bank Pengelola RKUD dengan mitra
merupakan perubahan cara pembayaran yang kerja sama untuk mempermudah akses bagi
semula menggunakan tunai menjadi nontunai. masyarakat dalam melakukan transaksi
Elektronifikasi transaksi keuangan nontunai dengan Pemda; Pemda dan
merupakan salah satu bentuk GNNT yang perbankan bersinergi untuk melakukan
dicanangkan oleh Bank Indonesia. Bank edukasi kepada masyarakat dalam pengenalan
Indonesia mengeluarkan berbagai program dan perluasan akses keuangan melalui
untuk dilaksanakan, salah satunya program pemanfaatan instrumen dan kanal
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah. pembayaran nontunai.
Elektronifikasi transaksi Pemerintah Pengaturan elektronifikasi transaksi
Daerah (Pemda) adalah suatu upaya yang Pemda diawali dengan GNNT yang diinisiasi
terpadu dan terintegrasi untuk mengubah oleh BI bersama pemerintah pada tahun 2014
pembayaran dari tunai menjadi nontunai dalam rangka menciptakan cashless society.
dengan tujuan untuk meningkatkan Sejalan dengan GNNT, diterbitkan Instruksi
akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Presiden (Inpres) No.10/2016 yang salah
keuangan daerah. Komponen dalam satunya berisi arahan percepatan
ekosistem elektronifikasi transaksi keuangan implementasi transaksi nontunai di seluruh
Pemda dibagi menjadi dua kelompok yaitu: Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemda.
Pengguna sistem layanan elektronifikasi Guna mendorong percepatan program
transaksi keuangan yang terdiri dari Pemda elektronifikasi transaksi keuangan Pemda,
dan masyarakat; Penyedia layanan transaksi diterbitkan Surat Edaran Mendagri
keuangan yang terdiri dari Bank Pengelola No.910/1866/SJ tentang Implementasi
RKUD, Mitra Bank, Agen Bank, Point Transaksi Nontunai pada Pemda Provinsi dan
Payment, dan Fintech. Surat Edaran Mendagri No.910/1867/SJ
Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang Implementasi Transaksi Nontunai
dalam keberlangsungan ekosistem pada Pemda Kabupaten/Kota yang dipertegas
elektronifikasi transaksi keuangan Pemda dengan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP)

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 5


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

No.12/2019 Pasal 222 yang berisikan dalam menyusun pelaporan transaksi


kewajiban Pemda untuk menerapkan sistem keuangan sesuai kaidah akuntansi keuangan.
pemerintahan berbasis elektronik di bidang Perkembangan Elektronifikasi
pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah Daerah di Indonesia sampai
Peran elektronifikasi transaksi dengan bulan Agustus 2018 menurut Laporan
keuangan Pemda dalam menopang berbagai Implementasi Elektronifikasi Bank Indonesia,
kegiatan perekonomian antara lain: 2018, secara umum telah diterapkan oleh
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah provinsi masing-masing, namun
dengan melakukan kerjasama antara Pemda penerapan elektronifikasi masih beragam
bersama bank pengelola RKUD dan bank akibat dari kondisi dan kesiapan Pemda
lainnya yang menyediakan berbagai kanal masing-masing daerah. Tahapan persiapan
pembayaran untuk mempermudah yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah
penerimaan pendapatan secara nontunai yang dalam Elektronifikasi Pemda yaitu: 1)
bersumber dari pembayaran pajak maupun Mendorong Pemda untuk membuat/
retribusi; Perbaikan tata kelola keuangan mereview MoU dengan perbankan terkait
Pemda tercermin pada penyediaan proses percepatan pembayaran pemerintah (P2G dan
administrasi lebih sederhana, memiliki akses G2P) nontunai; 2) Pemetaan jenis transaksi
yang luas, mampu mencatat seluruh transaksi, penerimaan & pengeluaran Pemda yang dapat
meningkatkan efisiensi pengelolaan dimigrasi secara nontunai; 3) Penyusunan
keuangan, dan mendukung perencanaan roadmap implementasi transaksi nontunai di
ekonomi yang lebih akurat. Seluruhnya Pemda; 4) Implementasi transaksi nontunai
merupakan dampak dari program untuk aktifitas penerimaan & pengeluaran
elektronifikasi transaksi keuangan Pemda; Pemda; 5) Monitoring dan evaluasi
Peningkatan akses keuangan dapat dilihat perkembangan implementasi transaksi
dengan semakin merata dan beragamnya nontunai di Pemda berkoordinasi dengan BI &
ketersediaan kanal dan instrumen pembayaran Kemendagri [2].
nontunai di seluruh wilayah, maka pada Pemerintah Daerah yang telah
gilirannya akan meningkatkan peluang melaksanakan elektronifikasi ini salah
kepemilikan rekening; Penguatan kontrol satunya yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten
keuangan secara sistematis (tercatat dan Tanah Bumbu.
terdokumentasi dengan baik) akan
memudahkan berbagai pihak dalam Analisis Penerapan Elektronifikasi Pada
melakukan kontrol dan evaluasi secara real Badan Keuangan dan Aset Daerah
time, serta memudahkan berbagai pihak Kabupaten Tanah Bumbu

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 6


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Elektronifikasi Transaksi Pemerintah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah),


Daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah memberikan paraf dan menyerahkannya ke
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yaitu salah staf Perbendaharaan untuk dilakukan update
satunya pada Badan Keuangan dan Aset status SPM; 7) Menerima SPM dari Kasubid
Daerah, dimana hal tersebut terjadi pada Pengelolaan kas daerah yang telah diparaf
proses pembuatan SPM SP2D online untuk dilakukan update status di aplikasi
menggunakan aplikasi e-smart dan aplikasi monitoring pengelolaan keuangan daerah
monitoring SPM SP2D online. menjadi siap di terbitkan SP2D dan berkas
SP2D sendiri pada awalnya dilakukan diserahkan kepada Kasubid Perbendaharaan;
secara offline. Syarat yang harus ditempuh 8) Menerbitkan SP2D SKPD, memberikan
untuk menerbitkan SP2D yaitu: 1. paraf kemudian diserahkan ke Kasubid
Pengeluaran yang diminta tidak melebihi Pengelolaan Kas Daerah untuk diparaf; 9)
pagu anggaran DPA-SKPD dan SPD yang Memberikan paraf pada lembar SP2D SKPD
tersedia mencukupi; 2. Didukung dengan kemudian diserahkan untuk mendapat
kelengkapan dokumen sesuai peraturan pengesahan kepada BUD/ Kuasa BUD; 10)
perundangan. Memberikan pengesahan SP2D SKPD dan
Langkah-langkah yang harus dilalui menyerahkannya kepada Kasubid
untuk menerbitkan SPM SP2D secara offline Perbendaharaan; 11) Menerima SP2D yang
yaitu: 1) Mengajukan berkas SPM oleh telah disahkan oleh BUD/Kuasa BUD
Bendahara Pengeluaran SKPD melalui Loket kemudian diserahkan ke loket dan diarsipkan;
BPKAD; 2) Menerima dan memverifikasi 12) Menerima SP2D lembar 1,2, 3 dan 4,
berkas SPM dan kelengkapannya; 3) meng-update data pada aplikasi Monitoring
Meregister SPM yang telah dinyatakan keuangan daerah, dan menyerahkan SP2D
lengkap dan benar pada aplikasi monitoring lembar 1, 2, dan 4 yang telah disahkan ke
keuangan daerah kemudian diteruskan ke SKPD terkait. SP2D Lembar 3 diarsip setelah
Kasubid Perbendaharaan; 4) Mengecek SPM mendapat tanda terima dari SKPD; 13)
dan kelengkapannya apakah sudah sesuai Menerima SP2D lembar 1, 2, dan 4.
dengan ketentuan yang berlaku, kemudian Sedangkan setelah menerapkan
diteruskan ke Kabid Perbendaharaan; 5) Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
Memberikan paraf persetujuan verifikasi dengan mengubah SP2D menjadi online maka
SPM, kemudian menyerahkannya ke Kasubid dalam penerbitan SPM SP2D terjadi sedikit
Pengelolaan Kas Daerah untuk ditentukan perbedaan yaitu dengan langkah-langkah
rekening kas daerahnya; 6) Menentukan sebagai berikut: 1) Mengajukan berkas SPM
rekening kas daerah untuk pencairan SP2D oleh Bendahara Pengeluaran SKPD melalui

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 7


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Loket BPKAD; 2) Menerima dan Meregister yang di tunjuk sebagai MAKER untuk setujui,
SPM yang telah dinyatakan lengkap dan benar Setelah MAKER kemudian data di verifikasi
pada aplikasi monitoring keuangan daerah oleh CHECKER yang telah sesuai dengan
kemudian diteruskan ke Kasubid dokumen SP2D untuk disetujui, Setelah
Perbendaharaan verifikasi kesesuaian berkas CHECKER, kemudian data verifikasi dan di
dan dibuatkan tanda terima atau ceklist; 3) setujui oleh APPROVAL); 9) Menerima SP2D
Memverifikasi lembar pendukung dokumen yang telah disahkan oleh BUD/Kuasa BUD
SPM dan Memberikan paraf persetujuan kemudian diserahkan Kasubbid
dokumen SPM yang telah sesuai dengan Perbendaharaan dan meng-update data pada
ketentuan berlaku, kemudian aplikasi Monitoring keuangan daerah; 10)
menyerahkannya ke Kasubid Pengelolaan Kas Menerima SP2D lembar 1,2, 3 dan 4, dan
Daerah untuk ditentukan rekening kas menyerahkan SP2D lembar 1, 2, dan 4 yang
daerahnya; 4) Menentukan rekening kas telah disahkan ke SKPD terkait. SP2D
daerah untuk penerbitan SP2D SKPD, Lembar 3 diarsip setelah mendapat tanda
memberikan paraf dan menyerahkannya ke terima dari SKPD; 11) Menerima SP2D
staf Perbendaharaan untuk dilakukan update lembar 1, 2, dan 4.
status SPM Menandatangani dokumen SP2D; Menurut Wardani dalam [7], sistem
5) Menerima SPM dari Kasubid Pengelolaan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
kas daerah yang telah diparaf untuk dilakukan (Pemda) disosialisasikan pertama kali oleh
update status di aplikasi monitoring Bank Indonesia Kalimantan Selatan pada
pengelolaan keuangan daerah menjadi siap di tahun 2017. Dalam hal ini tujuan utama dari
terbitkan SP2D dan berkas diserahkan kepada Bank Indonesia adalah menciptakan
Kasubid Kas Daerah. 6) SP2D SKPD yang kesepakatan Transaksi Pemda yang efektif,
telah di terbitakan, memberikan paraf efisien dan transparan. Berkaitan dengan hal
kemudian diserahkan ke Kabid tersebut dalam cara untuk mencapai tujuan
Perbendaharaan untuk diparaf; 7) itu, Bank Indonesia telah bekerja sama dengan
Memberikan paraf pada lembar SP2D SKPD bank pemerintah daerah yaitu Bank Kalsel.
kemudian diserahkan untuk mendapat Usai melakukan sosialisasi ke pemerintah
pengesahan kepada BUD/ Kuasa BUD; 8) daerah, Bank Kalsel menyediakan aplikasi e-
Memberikan pengesahan SP2D SKPD dan smart yang nantinya akan digunakan oleh
menyerahkannya kepada Kasubid pemerintah daerah untuk transaksi
Perbendaharaan untuk menerbitkan daftar elektronifikasi. Dalam transaksi
penguji (Penerbitan Daftar Penguji, kemudian elektronifikasi ini, jenis transaksi yang
input data pada aplikasi SP2D online oleh staf digunakan adalah SP2D. SP2D atau surat

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 8


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

pencairan dana adalah surat yang digunakan BKU (Buku Kas Umum) pemerintah daerah
untuk melakukan pencairan dana melalui tidak perlu lagi mengisi secara manual, jam
bank yang ditunjuk setelah pihak ketiga kerja yang efisien, dan pengeluaran SP2D
menerima surat perintah membayar (SPM). dapat diselesaikan tepat waktu. Menggunakan
SP2D bersifat spesifik, artinya hanya satu sistem ini juga dapat mengurangi risiko
SP2D yang dibuat untuk satu SPM. pengembalian dokumen SP2D karena nomor
Menurut Susanti dalam [7] rekening atau nama rekening yang salah.
menyatakan bahwa dengan menerapakan Selama ini pemerintah daerah telah
Elektronifikasi Transaksi di Pemerintah menggunakan aplikasi Sistem Informasi
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, membantu Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) dan
para pegawai di daerah dalam menjalankan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan
transaksi-transaksi dalam pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) yang
keuangan daerah, salah satunya pada proses dikembangkan oleh BPKP. Kedua sistem
pembuatan SP2D secara online, karena tersebut cukup terintegrasi dengan sistem
dengan menggunakan aplikasi ini, proses dari SP2D online Bank Kalsel melalui antarmuka
pengumpulan dokumen awal hingga program aplikasi, yang akan membawa
pembayaran dana paling lama hanya keuntungan dari proses pembayaran SP2D
membutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan yang lebih cepat, akurat dan efektif tanpa
untuk menggunakan sistem offline harus menggandakan penginputan pada
membutuhkan waktu beberapa jam. Selain penerapan kedua sistem di atas.
menghemat waktu, transaksi elektronifikasi Selain itu jika transaksi manual dapat
ini juga membantu untuk mengurangi jumlah menyebabkan dokumen tersebar, sehingga
kertas yang terpakai, karena dokumen hasil dapat menunda proses transaksi selanjutnya.
olahan sudah masuk ke dalam aplikasi e- Karenanya, keberadaan aplikasi SP2D online
smart, sehingga BPKAD tidak lagi ini sangat membantu pegawai daerah.
memberikan SPM dalam bentuk kertas setelah Pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu
disetujui, tetapi langsung di kirim ke Pihak yang lebih singkat dan kesalahan BPKAD
Bank Pemerintah Daerah dalam hal ini Bank atau pihak ketiga dalam memproses dokumen
Kalsel untuk dilakukan pencairan dana. SP2D dapat diminimalkan.
Penerapan sistem SP2D online juga Menurut pandangan Isnawati dalam
memberikan manfaat yang lebih bagi [7], sistem online SP2D menunjukkan bahwa
pemerintah daerah, antara lain data keuangan proses pembayaran SP2D dilakukan dengan
yang terintegrasi dengan layanan perbankan, menggunakan browser untuk langsung
data rekonsiliasi bank secara real time, data menerapkan dan mengontrol informasi

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 9


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

keuangan pemerintah daerah tanpa harus ke


Bank Kalsel. Informasi keuangan dapat Pengelolaan keuangan daerah
diakses dengan cepat dan akurat, yang merupakan bagian dari manajemen anggaran
menghemat waktu dan mengurangi risiko publik yang mencerminkan rangkaian
pembatalan dokumen SP2D karena kesalahan perhitungan APBD, termasuk proses
nomor rekening atau target nomor rekening. penyusunan, pengesahan, pelaksanaan dan
Pemerintah daerah dapat memantau status evaluasi pendayagunaan keuangan.
keuangan kas daerah terkini melalui rekening Pengelolaan keuangan daerah kini dilakukan
giro, memantau pengeluaran bank departemen secara elektronik, melalui Elektronifikasi
keuangan daerah, dan mempermudah bank Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Kasda dan Kalsel untuk melakukan Elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah
rekonsiliasi pembayaran SP2D. merupakan upaya untuk mengubah dari tunai
Selain manfaat yang didapat di atas, menjadi nontunai dengan tujuan untuk
pihak ketiga juga dapat mengetahui status meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
SPM yang dirilis melalui aplikasi e-smart pengelolaan keuangan daerah. Elektronifikasi
yang dapat dibuka melalui situs resmi transaksi Pemerintah Daerah pada Badan
BPKAD. Dalam permohonan ini pihak ketiga Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanah
bisa langsung mengecek apakah SPM yang Bumbu dilaksanakan pada proses pembuatan
mereka ajukan sudah diproses, sehingga SPM SP2D online menggunakan aplikasi E-
setelah SPM berhasil diproses maka uang smart dan aplikasi monitoring SPM SP2D
yang dikirim oleh Bank Kalsel kepada pihak online. SP2D pada BPKAD Kabupaten Tanah
ketiga sudah masuk ke rekening yang telah Bumbu sebelumnya dilaksanakan secara
ditentukan. Pihak ketiga juga dapat offline. SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)
mengawasi proses verifikasi pengarsipan di merupakan surat yang digunakan dalam
aplikasi e-smart. Jika ada kesalahan dalam melakukan pencairan dana melalui bank.
integritas dokumen, pihak ketiga dapat segera Dengan adanya menerapkan elektronifikasi
menemukan kesalahan tersebut dan membantu para pegawai di daerah untuk
memperbaiki kekurangan atau kesalahan mempercepat proses pembuatan SP2D secara
dalam pengarsipan. online.
Analisis Prinsip Pengelolaan Keuangan Saran untuk pemerintah agar
Daerah pada BPKAD Kabupaten Tanah mengoptimalisasikan penerapan
Bumbu elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah
pada setiap wilayah di Indonesia untuk
4. SIMPULAN memudahkan proses monitoring pengelolaan

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 10


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

keuangan daerah, sehingga terwujudnya Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

pengelolaan daerah yang transparansi dan


akuntabel.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Indonesia, Bank. n.d. “Elektronifikasi.” Retrieved


May 17, 2021 (https://www.bi.go.id/id/fungsi-
utama/sistem-
pembayaran/ritel/elektronifikasi/default.aspx).
[2] Jember, Kantor Perwakilan Bank Indonesia. 2018.
“Gerakan Nasional Non Tunai dan
Elektronifikasi Transaksi Pemda.” Retrieved
(https://banyuwangikab.go.id/media/doc/bpkad/
3. BI Materi Elektronifikasi.pptx).
[3] Kemenkeu. 2020. “Elektronifikasi Transaksi Pemda
Untuk Mendorong Tranformasi Digital Dan
Pertumbuhan Ekonomi.” Www.Kemenkeu.Go.Id.
Retrieved May 17, 2021
(https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-
pers/siaran-pers-elektronifikasi-transaksi-
pemda-untuk-mendorong-transformasi-digital-
dan-pertumbuhan-ekonomi/).
[4] Moenek, R; Suwanda D. 2019. Good Governance
Pengelolaan Keuangan Negara. Pertama. edited
by N. N. Muliawati. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
[5] PP Nomor 12 Tahun 2019
[6] Putri, Puput Nugrahaning Tyas. 2017. “Penerapan
Electronic Government dalam Pengelolaan
Keuangan.” Universitas Brawijaya.
[7] Rausuma, Asiah Amela. 2020. “Analisis Efektivitas
Elektronifikasi Transaksi Pemda di Era Revolusi
Industri 4.0 (Studi Kasus Pemda Kabupaten
Tanah Bumbu).” Universitas Islam Negeri
Antasari.
[8] Redaksi. 2019. “Elektronifikasi Menuju
Transparansi Keuangan Daerah.”
Apahabar.Com. Retrieved May 17, 2021
(https://apahabar.com/2019/06/elektronifikasi-
menuju-transparansi-keuangan-daerah/).
[9] RH, Arief. 2020. “Gubernur Kalimantan Selatan
Dukung Penuh Penerapan Elektronifikasi
Transaksi Pemda (ETP).”
Diskominfomc.Kalselprov.Go.Id. Retrieved May
17, 2021
(https://diskominfomc.kalselprov.go.id/2020/08/
05/gubernur-kalimantan-selatan-dukung-penuh-
penerapan-elektronifikasi-transaksi-pemda-etp/).
[10] Zed, Mestika. 2014. Metode Penelitian

Ashlichach I., Defi R. - Analisis Penerapan Elektronifikasi……………………… 11

Anda mungkin juga menyukai